2. Masalah-masalah Kesehatan Remaja01
Masalah dan Kebutuhan remaja
sekolah
02
Provider pendidikan dan lingkungan
sekitar dalam mengendalikan
perilaku berisiko
03
Tujuan
Pembelajaran
4. Latar Belakang
Remaja, sebagai kelompok umur
terbesar dalam struktur penduduk
Indonesia (23%)
01
Fokus perhatian
dan titik intervensi
yg strategis bagi
pembangunan
SDM
02
Kelompok remaja tidak
pernah diperhatikan
secara komprehensif
dan konsisten.
04
Terutama remaja putri; karena
risiko yg dihadapi lebih besar
dan lebih rentan menghadapi
lingkungan sosial.
03
5. Pendidikan
Kelompok remaja tingkat kecelakaan dan
luka yg disengaja paling tinggi diantara
semua kelompok
Tingkat kecelakaan
Remaja putri; usia dini, harga diri, status
rendah dan gizi buruk berkontribusi
besar dalam penderitaan ibu.
Angka kesakitan dan AKI
Peningkatan angka HIV/AIDS, penggunaan
tembakau, obat terlarang, kekerasan,
kenakalan, pelecehan, aborsi dsb pada remaja
Dampak perilaku berisiko
Masalah pada Remaja
Putus sekolah tinggi dan
meningkatnya partisipasi tenaga kerja
anak perempuan usia 15-19 th (40%)
dengan upah yang rendah.
6. 01 Perubahan psikologis yg berhubungan dg
masa pubertas
02 Perubahan psikologis menuju masa remaja
03 Perubahan lingkungan selama masa remaja
04
Faktor yang mendukung perubahan tingkah laku
masa remaja
7. Perubahan psikologis
masa pubertas
Adanya perubahan pada hubungan
kekeluargaan.
• Konflik dengan keluarga lebih banyak terutama dengan
orangtua, khususnya para ibu.
• Konflik cenderung mereda setelah tercapai masa pubertas
karena adanya perubahan umum dalam pertalian keluarga
dengan ibu mereka, pada remaja laki-laki lebih lambat.
• Untuk remaja wanita; konflik khusus dengan para ibu dan
anak perempuan menurun hubungannya dengan ayahnya.
• Penyebab berkaitan dengan perubahan hormonal yang
mempengaruhi tingkah laku remaja.
8. Digambarkan dengan 2 kata “ BADAI dan TEKANAN
KENYATAAN”. Sebagian besar remaja mampu melewati
dekade kedua kehidupan dengan kesulitan yang minimal.
Perubahan psikologis
menuju masa remaja
Tipe Usia (tahun) Karakteristik Dampak
Remaja dini 10-13 Masa pubertas, hub.dengan
teman, kognisi konkret
Memperhatikan tahapan fisik dan seksual,
rasa tanggung jawab, interaksi dengan
alat verbal dan visual
Remaja
pertengahan
14-16 Muncul dorongan seksual,
perubahan perilaku, kognisi
abstrak
Menarik lawan jenis, kebebasan
bertambah, sikap ambivalen, ego belum
stabil.
Remaja akhir 17-21 Kematangan fisik, saling
berbagi rasa, idealis,
emansipasi mantap.
Hub.individual, lebih terbuka, memahami
tanggung jawab, paham tujuan hidup,
paham kesehatan
Tabel 1. Perkembangan Biopsosial selama Masa Remaja
9. Faktor Endogen (Biopsikososial)
Perubahan psikologis menuju masa remaja:
Faktor-faktor Prinsip dalam Perilaku berisiko Remaja
Faktor Eksogen (Lingkungan)
Keinginan berkumpul dan mencari sensasi
Sikap agresif
Ketidaksesuaian fisik/psikologis dan
perkembangan sosial
Kognitif
Dorongan perkembangan pada masa
remaja
Gender
Efek hormonal (laki-laki)
Pengaruh teman
Harga diri
Keluarga:
1. Tipe orangtua
2. Situasi keluarga yang tidak mendukung
3. Rendahnya dukungan dan kontrol keluarga
4. Penolakan keluarga
5. Kurangnya perhatian keluarga terhadap
perilaku berisiko remaja
Kurangnya pengetahuan akan dampak perilaku
Perilaku teman sebaya
Perpindahan sekolah
Penolakan dan tidak responnya dari
masyarakat
Sosial ekonomi
10. Teman yang memulai
Perpindahan sekolah
Pengalaman kegagalan/pengetahuan
Kurangnya ketrampilan untuk melawan
tekanan teman sebaya
Faktor Pengaruh (Presposisi) Faktor Pencetus
Tekanan sekolah
Ketersediaan bahan
Penggunaan 1/lebih zat
Perubahan psikologis menuju masa remaja:
Faktor-faktor Prinsip dalam Perilaku berisiko Remaja
12. Remaja Dini
Awitan pubertas, menjadi
teralu memperhatikan
tubuh yang sedang
berkembang
Mulai memperluas radius
sosial keluar dari keluarga dan
berkonsentrasi pada
hubungan dengan teman
Kognisi biasanya
konkret
A
B
C
D
E
F
Kadang masturbasi
Mulai membangkitkan rasa tanggungjawab dalam
konsultasi dg ortu, kunjungan pada dokter, kontak
dengan konselor sekolah
Pikiran konkret
mengharuskan berhubungan
dg situasi kesehatan scr
simple dan eksplisit.
Remaja mengajukan pertanyaan ttg normalitas kematangan fisik,
sering terlalu memikirkan tahapan perkembangan seksual dan
bagaimana proses tersebut terkait dengan teman sejenis kelamin
KARAKTERISTIK
DAMPAK
Perubahan psikologis menuju masa remaja:
13. Remaja Pertengahan
42
1 3
Mencari kemampuan
utk menarik lawan
jenis, masturbasi
meningkat
Kelompok sejawat
sering
membantu/menduk
ung.
Konflik/pertentangan
dalam hal kebebasan
5
Pikiran kebebasan
mulai bertambah
Perkembangan pubertas
sudah lengkap dan
dorongan seksual muncul
KARAKTERISTIK
DAMPAK
Kelompok sejawat akan
mengakibaykan tumbuhnya
standar perilaku, meskipun nilai
keluarga masih bertahan
Kognisi mulai
abstrak
Saat diskusi
remaja sering
ambivalen
Mulai mempertimbangkan berbagai tanggung
jawab dalam banyak hal, tetapi kemampuan
berintegrasi dalam kehiduan sehari-hari jelek
krn identitas egonya belum terbentuk
sepenehnya dan kognitifnya belum lengkap
Perubahan psikologis menuju masa remaja:
14. Remaja Akhir
Perkembangan kognitif
lengkap
Hubungan sudah tidak narsistik
dan terdapat proses memberi
dan berbagi.
Peran fungsional mulai terlihat
nyata
Idealistis
Emansipasi
hampir mantap
Kematangan fisik sudah lengkap,
body image dan penentuan peran
jenis kelamin sudah mapan
KARAKTERISTIK
Perubahan psikologis menuju masa remaja:
15. Remaja mulai merasa nyaman dengan hubungan dan
keputusan tentang seksualitas. Hubungan individual
mulai lebih menonjol dibandingkan dg hubungan
dengan kelompok
01
Remaja lebih terbuka terhadap pertanyaan spesifik
tentang perilaku
02
Idealisme dapat mengakibatkan terjadinya konflik
dengan keluarga
03
Dengan dimulainya emansipasi, remaja tsb mulai lebih
memahami akibat dari tindakannya.04
Remaja Akhir
DAMPAK
Sering tertarik dg diskusi tentang tujuan hidup krn inilah
fungsi utama mereka pada tahap ini.
05
Sebagian besar mampu memahami persoalan kesehatan06
Perubahan psikologis menuju masa remaja:
16. Perubahan Lingkungan selama Masa Remaja
Lingkungan mengalami perubahan besar
selama masa remaja dan sering
memainkan peran yg berisiko pada status
kesehatan masa remaja.
Perubahan lingkungan sekolah
dari perlindungan SD ke status
sekolah lanjutan
Remaja sering tidak sadar tentang
peraturan dan tidak mempunyai
penghasilan untuk membayar pelayanan.
Keluarga mengalami perubahan
bermakna; kebebasan lebih dan
pengawasan berkurang
Remaja mungkin enggan
memaksakan kesehatan mereka
18. Angka Kesakitan Remaja
Masalah kespro yg
berhubungan dg
perkembangan fisiologis
normal dan seksual
Masalah kesehatan mental
Penyakit kronis
Penggunaan kendaraan
bermotor/rekreasi.
Aktifitas seksual.
Penyalahgunaan obat.
19. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Sangat kompleks dan berbeda-beda untuk setiap tingkatan.
21. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Prosentase kasus AIDS di Indonesia
berdasarkan kelompok umur pada
Triwulan 1 th 2011
Prevalensi penduduk 15-24 th
dengan pengetahuan ttg HIV/AIDS
Riskesdas 2007 dan 2010
22. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Prevalensi umur perkawinan pertama
Riskesdas, 2010
Usia Remaja Pertama kali pacaran
SKRRI, 2007
Prevalensi hubungan seksual pra nikah (berdasarkan umur)
Riskesdas, 2010
23. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Angka Kematian Perinatal, Neonatus, Bayi &
Balita menurut Umur Ibu
SDKI, 2007
Karakteristik ibu melahirkan
Riskesdas, 2010
24. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Remaja yang mengalami gangguan mental
emosional
Kenakalan Remaja
Penelitian Perilaku Kesehatan Remaja di 4 Kota Litbang, Kemenkes 2009
25. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Tempat curhat Remaja tentang Kesehatan Reproduksi
SKRRI, 2007
26. Masalah Remaja pada Usia Sekolah
Tempat Remaja mencari informasi tambahan kesehatan reproduksi
SKRRI, 2007
37. Peningkatan peran guru, peserta didik dan masyarakat
Guru & PS
• Guru & PS: penjaringan kesehatan
• Guru: kompetensi psikologis PS
• PS: aktif dalam kelompok sebaya (Dokcil)
Orangtua
• Dirumah: kesinambungan pemantauan pelaksanaan kompetensi
psikologis
Masyarakat
• Toga: ceramah agama
• Toma: media tradisional (wayang, ludruk dsb)
• Pihak ke-3: BUMN, BUMD, Swasta (bapak angkat, CSR)
• Sekolah kesehatan: terlibat pelaksanaan UKS
• Sekolah swasta: UKS mandiri (tenaga, biaya)
39. Tujuan
Model pelayanan kesehatan yang
ditujukan dan dapat dijangkau
remaja, menyenangkan, menerima
remaja dengan tangan terbuka,
menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka akan kebutuhan
terkait dengan kesehatannya, serta
efektif dan efisien dalam
memenuhi kebutuhan dan selera
remaja.
DEFINISI
PKPR berkualitas di
Puskesmas dan
tempat pelayanan
remaja lainnya, yang
mampu menghargai
dan memenuhi hak-
hak serta kebutuhan
remaja sebagai
individu, dalam
upaya mewujudkan
derajat kesehatan,
pertumbuhan dan
perkembangan
optimal bagi remaja
sesuai potensi yang
dimilikinya..
40. Fokus Sasaran
Remaja diluar
sekolah
Remaja putri
Remaja
rentan
Berkebutuhan
khusus
Karang taruna, saka bakti husada,
palang merah remaja, panti yatim
piatu, pusat rehabilitasi,
kelompok belajar, organisasi
remaja,rumah singgah dan
kelompok keagaamn
Penulara HIV, sudah terinfeksi
HIV, remaja yg terdampak
HIV/AIDS, remaja yatim piatu
karena AIDS
Calon ibu dan remaja
hamil tanpa
mempermasalahkan
status perkawinan
Korban kekerasan, traficking,
eksploitasi, penyandang cacat,
remaja di LAPAS, anak jalanan,
remaja pekerja, remaja di daerah
konflik dan terpendil.
Remaja
sekolah
Sekolah umum,
madrasah, pesantren,
sekolah biasa