2. Batasan USILA
(Kemenkes RI)
Pra lanjut usia (45-59 tahun)
Lanjut usia (60-69 tahun)
Lanjut usia risiko tinggi (> 70 tahun
atau usia > 60 tahun dg masalah
kesehatan)
3. Proses Penuaan
Proses penuaan menyebabkan
perubahan anatomi, fisiologi dan
biokimia pada jaringan tubuh shg
mempengaruhi fungsi dan
kemampuan tubuh secara
keseluruhan.
Proses penuaan sangat individual dan
dipengaruhi faktor internal
maupun eksternal.
4. Faktor Internal
Asupan makanan Pendidikan
Sosial budaya Penyakit infeksi/
degeneratif
03.
01. 02.
04.
05. Higiene sanitasi
lingkungan 06. Ekonomi
07. Dukungan keluarga
6. Proses Perubahan Biologis Usia Lanjut
Penurunan fungsi indera
perasa terkait kekurangan
Zink shg nafsu makan turun.
Sensitifitas rasa manis dan
asin berkurang.
02.
Pengurangan massa otot
dan betambahnya massa
lemak dapat menurunkan
jumlah cairan tubuh.
01.
Menyebabkan gangguan
sal.cerna (perut kembung,
nyeri perut, susah BAB,
penurunan nafsu makan
dan wasir.
03.
Gangguan inderaKulit keriput, kering dg
garis-garis menetap
Penurunan motilitas usus
7. Proses Perubahan Biologis Usia Lanjut
Kesulitan untuk makan
Penurunan daya ingat, melambatnya proses
informasi, mengatur dan mengurutkan sesuatu,
kesulitan beraktivitas (demensia)
04.
05.
Penurunan motorik
Penurunan fungsi sel otak
06. Kapasitas ginjal menurun dan
inkontinensia urine
Berkurangnya kemampuan mengeluarkan air
dalam jumlah besar yg berakibat pengenceran
Natrium. Pengeluaran urine diluar kesadaran
membuat usila mengurangi minum (risiko
dehidrasi)
8. Proses Perubahan Biologis Usia Lanjut
Kemampuan mengunyah menurun yang
berakibat kurang asupan makanan.
07. Gigi geligi tanggal
Nafsu makan menurun dan kemampuan penyerapan zat
gizi (lemak dan kalsium) menurun.
Sekresi air ludah mengurangi kemampuan mengunyah dan
menelan makanan.
Pada lambung: faktor penyerapan vit. B12 berkurang (risiko
anemia) .
08. Cairan saluran cerna dan enzim berkurang
9. Tabel Kondisi Lanjut Usia yg Mempengaruhi Status Gizi
No Kondisi Usila Perubahan pola makan Status gizi
1 Metabolisme basal menurun Kebutuhan energi menurun Obesitas
2 Aktivitas berkurang Energi yang digunakan sedikit Obesitas
3 Ekonomi meningkat Konsumsi berlebihan Obesitas
4 Fungsi indera menurun Nafsu makan turun (makanan tidak enak) Kurang gizi
5 Penyakit periodental Kesulitan makan terutama berserat dan
cenderung makanan lunak
Kurang gizi ataupun obesitas
6 Penurunan sekresi asam
lambung dan enzim pencernaan
Gangguan penyerapan vitamin dan
mineral
Defisiensi zat gizi mikro
7 Mobilitas usus menurun Susah BAB Hemoroid (perdarahan) &
anemia
8 Penggunaan obat-
obatan/alkohol
Menurunkan nafsu makan Kurang gizi
10. Tabel Kondisi Lanjut Usia yg Mempengaruhi Status Gizi
No Kondisi Usila Perubahan pola makan Status gizi
9 Gangguan kemampuan motorik Kesulitan menyiapkan makanannya
sendiri
Kurang gizi
10 Perubahan psikologi (kesepian,
kurang sosialisasi, strees)
Nafsu makan menurun Kurang gizi
11 Pendapatan menurun Asupan makanan menurun Kurang gizi
12 Demensia (pikun) Lupa makan/sering makan Kurang gizi atau obesitas
11. Rangkaian proses masalah gizi
sejak muda yang manifestasinya
terjadi pada usia lanjut (risiko
penyakit degeneratif)
“Masalah Gizi Usia Lanjut”
12. Masalah Gizi Usila
Kurang gizi mikroObesitas ataupun KEK
Risiko peny.jantung koroner
dan DM
Penyakit degeneratif
Peny.jantung koroner,
DM, Hipertensi
Osteoarthritis
Kesulitan menggerakkan
sendi tubuh dan terbatasnya
pergerakan (risiko patah
tulang)
13. Masalah Gizi Usila
Arthritis GoutOsteoporosis
Penyebabnya: konsumsi
kalsium kurang dalam jangka
panjang dan masa
menopause (penurunan
hormon estrogen)
Kelainan metabolisme protein
menyebabkan kadar asam
urat dalam darah meningkat.
Kristal asam urat yg
menumpuk dalam sendi
menyebabkan rasa nyeri dan
bengkak pd sendi.
14. ● Cegah jangan sampai mulut kering: makan permen karet.
● Utk dapat menstimulasi air liur (*dilarang bagi penderita demensia dan gangguan
menelan= risiko tersedak).
● Hindari merokok, alkohol dan makanan yang terlalu asam.
● Minum yang cukup dan sering (*konsultasi lebih lanjut bagi penderita jantung
bengkak dan gagal ginjal)
● Jaga kecukupan nutrisi: batasi makanan berlemak jenuh, jenis tepung-
tepungan, kadar asam urat tinggi (jerohan, emping mlinjo, bayam), garam dan
bumbu tajam.
● Kondisi nyaman saat makan: makanan dalam kondisi hangat, tempat yg
bersih dan rileks, minum obat antimual, jangan diganggu saat makan,
makan bersama keluarga.
● Suplemen nutrisi.
● Aktivitas fisik ringan yang teratur.
Tatalaksana Gizi Seimbang Usila
15. Kecukupan
Gizi Usila
Kecukupan gizi Usila 50-64 tahun energi 2250
kkal (pria) dan 1750 kkal (wanita). Untuk usia > 65
tahun energi 2050 kkal (pria) dan 1600 kkal
(wanita).
Protein 60 gr/hr
(pria), 50 gr/hr
(wanita)
Lemak 45 gr/hr
(pria), 35 gr/hr
(wanita) .
Antioksidan dan
fito estrogen
(wanita)