SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
LAPORAN KASUS:
G1P0A0 Hamil 38 Minggu Janin Presentasi Kepala
Tunggal Hidup Dengan Ketuban Pecah Dini Riwayat
Laparotomi Miomektomi
Pembimbing:
Disusun Oleh:
RSAA
LATAR BELAKANG
DISKUSI
01
PERENTASI KASUS
DAFTAR ISI
DIAGNOSIS
02
03
04
LATAR BELAKANG
• Ketuban pecah dini: pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan
• KPD aterm atau premature rupture of membranes (PROM): usia gestasi >37 minggu
• KPD preterm atau preterm premature rupture of membranes (PPROM): usia gestasi
< 37 minggu
Obstetri P, Indonesia G, Kedokteran H, Maternal F. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. 2016.
LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) dan
Angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia masih merupakan
masalah tertinggi di Asia
tenggara
AKI dan AKB di Indonesia
masih jauh dari target yang
ingin dicapai
• 102/ 100.000 AKI
• 23/ 1000 AKB
Obstetri P, Indonesia G, Kedokteran H, Maternal F. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. 2016.
Perubahan struktur, jumlah
sel, dan katabolisme
kolagen menyebabkan
aktivitas kolagen berubah
dan menyebabkan selaput
ketuban pecah
Ketuban pecah:
kontraksi
berulang
peregangan
berulang
Diagnosis:
1. Anamnesis: keluarnya air ketuban berupa
cairan jernih keluar dari vagina
2. Pemeriksaan fisik: inspekulo: cairan ketuban
keluar dari dalam uteri. Jika tidak ada 
menggerakkan sedikit bagian terbawah janin,
atau meminta pasien batuk atau mengedan.
3. Pemeriksaan penunjang:
• pH saat hamil sekitar 4,5  ketuban 7,1 -
7,3
• USG  oligohidramnion
4. Apakah terdapat infeksi?: suhu ibu
meningkat, air ketuban keruh dan bau.
leukositosis
Secara umum penatalaksanaan pasien KPD
Rawat di rumah sakit, berikan antibiotik
(ampisilin 4 x 500 mg / eritromisin bila tidak
tahan ampisilin dan metronidazole 2 x 500 mg
selama 7 hari).
Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011.
PRESENTASI KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN
Nama
Usia
MR
Tanggal lahir
Ny. R
27 years
01056164
07-09-1996
Pekerjaan Perawat Tanggal masuk 06-09-2023
Alamat Jakarta DPJP dr Galuh, Sp. OG
ANAMNESIS
Ny. R usia 27 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RSPAD Gatot
Soebroto pukul 07:00
Keluhan Utama: Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaluh mulai
keluar air-air dari jalan lahir
sejak 2 jam 30 menit SMRS
• Pasien mengatakan sejak pukul 04.30 WIB meraskaan air
terus mengalir dan merembes pada celana pasien.
• Cairan tidak berwarna dan tidak berbau. riwayat keluar
darah lendir (+)
• Keluhan demam, mual, muntah, keputihan, penurunan
nafsu makan, lemas, pusing, dan nyeri kepala hebat
disangkal oleh pasien.
• Buang air kecil (BAK) dan Buang air besar (BAB) tidak ada
keluhan.
• Tidak ada riwayat trauma.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat Menikah:
Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), riwayat laparotomi (+) miomektomi tahun 2019 di RS Pelni
ANC: I: 2 kali, II: 1 kali, III: 3 kali
• Pasien menikah 1 kali
• Menikah selama sekitar 1 tahun
• Pasien menikah pada usia 25 tahun.
• Riwayat kontrasepsi (-)
Riwayat Menstruasi:
• Menarche: 12 tahun.
• Siklus haid: 28 hari
• Durasi: 7 hari.
• Pasien biasa mengganti pembalut sekitar 3-4 kali
per hari. Tidak terdapat keluhan saat haid.
• Hari pertama haid terakhir (HPHT): 18-12-2022.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran: Compos mentis
Tanda Vital:
• TD: 121/81mmHg
• Nadi 89 kali/menit
• Respirasi 20 kali/menit
• suhu 36.5 °C
• Saturasi oksigen 98% room air
Status Gizi:
• Tinggi badan: 156 cm
• Sebelum hamil: BB: 62 kg,
IMT: 25,47 kg/m²
• Saat hamil: 82 kg, IMT: 33,69
kg/m²
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik:
• Mata: konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) Mata : Konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran thyroid (-) • Paru : vesikuler,
rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Jantung dan paru: dalam batas normal
• Abdomen :
• Inspeksi : massa (-)
• Palpasi : (-)
• Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
• Auskultasi : Bising usus normal
• Ekstremitas : edema tungkai (-/-), akral hangat, CRT < 2 “
Pemeriksaan Fisik
Status Obstetri:
• Inspeksi
• Payudara: massa (-), kemerahan (-), nipple rectracted (-), gelap pada
areola dan nipple, crack nipple (-)
• Abdomen: membesar (+), linea nigrae (-)
• Vulva & vagina : Perdarahan aktif (-)
• Palpasi
• Leopold I: TFU 35 cm, TBJ: (35-13)x155 gr = 3410 gr
• Leopold II: Teraba bagian rata, cembung, memanjang sebelah kiri
(kesan punggung)
• Leopold III: teraba bagian janin bulat, keras, melenting (kesan
presentasi kepala)
• Leopold IV: belum masuk PAP
• Inspekulo : V/U tampak tenang, perdarahan aktif (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
JENIS
PEMERIKSAAN
HASIL NILAI
RUJUKAN
06/09/2023
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.0 12.0-16.0 g/dL
Hematokrit 39 37-47%
Eritrosit 4.3 4.3-6.0 juta/uL
Leukosit 10650 4800-10800/uL
Trombosit 225000 150.000-400.000/uL
Hitung Jenis:
• Basofil 0 0-1%
• Eosinofil 1 1-3%
• Batang 3 2-6%
• Limfosit 14 20-40%
• Monosit 7 2-8%
NLRC 5.36
MCV 91 80 - 96 fL
MCH 30 27 - 32 pg
MCHC 33 32 - 36 g/dL
RDW 14.00 11.5 - 14.5%
KOAGULASI
WAKTU
PROTROMBIN (PT) Detik
• Kontrol
• Pasien
11.2
10.1
9.3 – 11.8 detik
APTT Detik
SGOT (AST) 16 <35 U/L
SGPT (ALT) 8 <40 IU/L
Ureum 13 20 - 50 mg/dL
Kreatinin 0.52 0.5 – 1.5 mg/dL
eGFR 132.29 >= 90 : Normal atau tinggi
Natrium (Na) 142 135 – 147 mmol/L
Kalium (K) 4.1 3.5 – 5.0 mmol/L
Klorida (Cl) 105 95 – 105 mmol/L
URINALISIS
Urin lengkap
warna kuning kuning
kejernihan keruh jernih
berat jenis 1.015 1.000-1.030
pH 7.5 5.0-8.0
protein - / negatif - / negatif
glukosa - / negatif - / negatif
keton - / negatif - / negatif
darah - / negatif - / negatif
bilirubin - / negatif - / negatif
urobilinogen 0.1 0.1-1.0 mg/dL
nitrit - / negatif - / negatif
leukosit esterase ++/ pos 2 - / negatif
SEDIMEN URIN:
leukosit 40 <=10 ul
eritrosit 0 < 3 ul
silinder 0 <= 1 ul
epitel 25 < 15 sel/ ul
kristal 0 <=10 ul
lain-lain
amorf pospat 15 < 10 / ul Tes lakmus/ nitrazin: merah  biru
Hasil Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Measurements
Biparietal diameter
Head circumference
9.94 cm
34.98 cm
HASIL PEMERIKSAAN USG
HASIL PEMERIKSAAN CTG
Denyut Jantung Janin
Frekuensi dasar: 140 dpm
Variabilitas: Moderat (5-25 dpm)
Akselerasi: Ada
Deselerasi: Tidak ada
Kontraksi uterus/HIS
Terdapat kontraksi uterus/his
Gerak Janin
>10 kali dalam 30 menit
Kesan
Kategori I
Hasil Pemeriksaan Kardiotokografi (CTG)
DIAGNOSIS:
G1P0A0 JPKTH Ketuban Pecah Dini 6 jam Janin cenderung besar dengan riwayat
laparotomi miomektomi
TATALAKSANA
Non Farmakologi
Farmakologi
• Picyn 4 x 1,5 mg oral
• Paracetamol 3x500 mg oral
• Domperidone 2x10 mg oral
• Sectio caesarea cito pukul 12:00 dengan dr.
Galuh
• Observasi ttv, kontraksi, perdarahan
LAPORAN
PEMBEDAHAN
Pembedahan : 06 September 2023 pukul
13.55 WIB
Ahli bedah : dr. Galuh, Sp.OG
Asisten : dr. Ranti, Sp.OG
Diagnosis
pra bedah
: Ketuban Pecah Dini G1 hamil
39-40 minggu JPKTH Riwayat
laparotomi miomektomi
Tindakan
pembedahan
: SC dan insersi IUD
Diagnosis
pasca bedah
: P1 post SC atas indikasi KPD,
riwayat laparotomi miomektomi
Akseptor IUD
• A dan antisepsis daerah tindakan dan sekitarnya
• Insisi mengitari luka lama
• Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus
gravidus sesuai usia kehamilan, SBU tampak
perlengketan. fundus tampak menempel
dengan peritoneum
• Selaput ketuban dipecahkan, air ketuban sedikit
kehijauan
• Dengan meluksir kepala, lahir bayi langsung
menangis
• Plasenta implantasi di korpus belakang, dilahirkan
lengkap
• Dipasang IUD post plasenta
• SBU dijahit 2 lapis dengan Vicryl no.1
• Eksplorasi kedua tuba dan ovarium dalam batas
normal
• Diyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen
ditutup lapis demi lapis
• Tindakan selesai
• Perdarahan selama operasi +/- 200 cc
FOLLOW UP
07/09/
2023
Subjective
Pasien post SC. Keluhan nyeri di daerah bekas
operasi. Kentut (-), BAB (- ), BAK masih terpasang
kateter.
Objective
▪ Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
▪ Tanda vital: TD 124/89 mmHg, nadi 82x/menit,
laju napas 20x/menit, suhu 36.5°C, dan SpO2 98%
room air.
▪ Status generalis: dalam batas normal
▪ Status obstetri:
Palpasi TFU 2 jari dibawah tali pusat. Luka bekas
operasi tertutup kassa. Tidak terdapat rembesan
darah
Assessment
P1A0 post SC atas indikasi ketuban
pecah dini, riwayat miomektomi
NCB-SMK
Planning
▪ Pemantauan hemodinamik:
Observasi tanda vital, perdarahan,
kontraksi dan DJJ
▪ Pemantauan ASI
▪ Terapi oral:
•Picyn 4 x 1,5 mg oral
•Paracetamol 3x500 mg oral
•Domperidone 2x10 mg oral
FOLLOW UP
Data Bayi
• Jenis kelamin : perempuan
• Anak ke : 1
• Tanggal lahir : 06 September 2023
• Panjang badan : 49 cm
• Berat badan lahir : 3440 gram
• Lingkar kepala : 36 cm
• Lahir dengan tindakan: SC
• Tunggal
• Diagnosis: Neotanus cukup bulan sesuai masa kehamilan
INDIKASI SEKSIO CAESAREA
• persalinan sesar sebelumnya
• plasenta tidak normal
• permintaan ibu
• histerotomi klasik sebelumnya
• jenis bekas luka rahim tidak
diketahui
• miomektomi seluruh ketebalan
sebelumnya
• massa obstruksi saluran genital
Maternal Maternal-Fetal
• disproporsi sefalopelvik
• persalinan pervaginam
operatif yang gagal
• plasenta previa atau
solusio plasenta
• status janin yang tidak
meyakinkan
• Malpresentasi
• Makrosomia
• kelainan bawaan,
pemeriksaan Doppler
tali pusat abnormal
• Trombositopenia
• trauma kelahiran
neonatal sebelumnya
Fetal
Diskusi
Rata-rata perempuan dengan riwayat miomektomi
sebelumnya menjalani operasi sesar untuk
mengurangi resiko ruptur uteri
Riwayat miomektomi: ketebalan myometrium mencapai
>50%, hingga mencapai kavum uteri, atau riwayat
laparoskopi miomektomi pada mioma submukosum dan
intramural, maka dapat dianjurkan untuk dilakukan seksio
sesarea berencana untuk mencegah ruptur uteri
Diskusi
• Bekas luka uterus (riwayat operasi)
 faktor resiko terjadinya ruptur
uteri  jaringan parut 
elastisitas berkurang dan daya
regang pada miometrium,
diakibatkan dari pergantian jaringan
otot dengan jaringan fibroid.
• Sekitar 7% kehamilan mengalami
ruptur uteri pasca miomektomi
• Induksi atau akselerasi persalinan pada parut uterus
dengan menggunakan oksitosin atau derivat prostaglandin
sangat berbahaya.
• Tidak dianjurkan untuk melakukan induksi atau akselerasi
pada kasus persalinan dengan parut uterus.
• Angka kejadian ruptur uteri pada parut uterus cukup
tinggi, terutama di negara berkembang. Angka kejadian di
negara berkembang dilaporkan sampai 4 - 7%.
Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi VBAC pada pasien parut uterus adalah
(1) kontraindikasi dilakukan persalinan pervaginam secara
umum
(2) luka parut uterus jenis klasik
(3) Jenis luka T terbalik atau jenis parut yang tidak di
ketahui
(4) luka parut pada otot rahim di luar SBR,
(5) bekas uterus rupture
(6) dua atau lebih luka parut transversal di SBR,
(7) kehamilan ganda.
Armstrong, C. (2011). ACOG Updates Recommendations on Vaginal Birth After Previous Cesarean Delivery. www.aafp.org/afp.
Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011.
LEARNING POINTS
• Ketuban pecah dini (preterm) adalah pecah ketuban yang terbukti dengan vaginal
pooling, tes nitrazin dan, tes fern atau IGFBP-1 (+) pada usia 34 – 37 minggu sebelum
onset persalinan. KPD sangat preterm adalah pecah ketuban saat umur kehamilan ibu
antara 24 sampai kurang dari 34 minggu
• Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya yang terbukti dengan vaginal
pooling, tes nitrazin dan tes fern (+), IGFBP-1 (+) pada usia kehamilan ≥ 37 minggu.
• Penilaian awal dari ibu hamil yang datang dengan keluhan KPD aterm harus meliputi 3 hal, yaitu
konfirmasi diagnosis, konfirmasi usia gestasi dan presentasi janin, dan penilaian kesejahteraan
maternal dan fetal.
• Indikasi SC dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan maternal, maternal-fetal, dan fetal. Pada pasien ini
terdapat indikasi SC karena jenis bekas luka rahim tidak diketahui, permintaan ibu, dan bayi
cenderung besar.
REFERENCES
1. Obstetri P, Indonesia G, Kedokteran H, Maternal F. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Ketuban Pecah Dini. 2016.
2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp;
2011.
3. Cunningham FG. Williams Obstetrics. 25 E. Vol. 25 e. United States: McGraw-Hill Education; 2018.
4. Radjuddin dan Donny. sucsessfull myomectomy during cesarion section in pregnancy with history of
myomectomy: A report of one case. Vol. 4, Jurnal Averrous. 2018.
5. F. Odejinmi. Caesarean section in women following an abdominal myomectomy: a choice or a need?.
Vol. 1, Facts Views Vis Obgyn. 2020.
6. Kusuma A, Seksin Sesarea Pandan Klinis, Pengurus Pusat Perkumpulan Obsetri Dan Ginekologi
Indonesia. 2022.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to lapsus kpd.pptx

Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Otty Mitha Octriza
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
TommyArean
 
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAnemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Adeline Dlin
 
TITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptxTITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptx
resty79
 
LAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptx
LAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptxLAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptx
LAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptx
OliviaMahulette
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
DiegoNelciano
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah diniManajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to lapsus kpd.pptx (20)

MATERNAL.pptx
MATERNAL.pptxMATERNAL.pptx
MATERNAL.pptx
 
Laporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptxLaporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptx
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previa
 
PPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxPPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptx
 
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
 
Kista Ovarium
Kista OvariumKista Ovarium
Kista Ovarium
 
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAnemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
 
Refkas banyumas 1 gagal induksi
Refkas banyumas 1   gagal induksiRefkas banyumas 1   gagal induksi
Refkas banyumas 1 gagal induksi
 
PPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptxPPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptx
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptx
 
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
TITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptxTITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptx
 
LAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptx
LAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptxLAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptx
LAPORAN KASUS AB INKOMPLIT.pptx
 
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
 
Oligohidramnion
OligohidramnionOligohidramnion
Oligohidramnion
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah diniManajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 

Recently uploaded

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

lapsus kpd.pptx

  • 1. LAPORAN KASUS: G1P0A0 Hamil 38 Minggu Janin Presentasi Kepala Tunggal Hidup Dengan Ketuban Pecah Dini Riwayat Laparotomi Miomektomi Pembimbing: Disusun Oleh: RSAA
  • 3. LATAR BELAKANG • Ketuban pecah dini: pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan • KPD aterm atau premature rupture of membranes (PROM): usia gestasi >37 minggu • KPD preterm atau preterm premature rupture of membranes (PPROM): usia gestasi < 37 minggu Obstetri P, Indonesia G, Kedokteran H, Maternal F. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. 2016.
  • 4. LATAR BELAKANG Angka kematian ibu (AKI) dan Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih merupakan masalah tertinggi di Asia tenggara AKI dan AKB di Indonesia masih jauh dari target yang ingin dicapai • 102/ 100.000 AKI • 23/ 1000 AKB Obstetri P, Indonesia G, Kedokteran H, Maternal F. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. 2016.
  • 5. Perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah Ketuban pecah: kontraksi berulang peregangan berulang Diagnosis: 1. Anamnesis: keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina 2. Pemeriksaan fisik: inspekulo: cairan ketuban keluar dari dalam uteri. Jika tidak ada  menggerakkan sedikit bagian terbawah janin, atau meminta pasien batuk atau mengedan. 3. Pemeriksaan penunjang: • pH saat hamil sekitar 4,5  ketuban 7,1 - 7,3 • USG  oligohidramnion 4. Apakah terdapat infeksi?: suhu ibu meningkat, air ketuban keruh dan bau. leukositosis Secara umum penatalaksanaan pasien KPD Rawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg / eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan metronidazole 2 x 500 mg selama 7 hari). Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011.
  • 7. IDENTIFIKASI PASIEN Nama Usia MR Tanggal lahir Ny. R 27 years 01056164 07-09-1996 Pekerjaan Perawat Tanggal masuk 06-09-2023 Alamat Jakarta DPJP dr Galuh, Sp. OG
  • 8. ANAMNESIS Ny. R usia 27 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RSPAD Gatot Soebroto pukul 07:00 Keluhan Utama: Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengaluh mulai keluar air-air dari jalan lahir sejak 2 jam 30 menit SMRS • Pasien mengatakan sejak pukul 04.30 WIB meraskaan air terus mengalir dan merembes pada celana pasien. • Cairan tidak berwarna dan tidak berbau. riwayat keluar darah lendir (+) • Keluhan demam, mual, muntah, keputihan, penurunan nafsu makan, lemas, pusing, dan nyeri kepala hebat disangkal oleh pasien. • Buang air kecil (BAK) dan Buang air besar (BAB) tidak ada keluhan. • Tidak ada riwayat trauma.
  • 9. ANAMNESIS Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Menikah: Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), riwayat laparotomi (+) miomektomi tahun 2019 di RS Pelni ANC: I: 2 kali, II: 1 kali, III: 3 kali • Pasien menikah 1 kali • Menikah selama sekitar 1 tahun • Pasien menikah pada usia 25 tahun. • Riwayat kontrasepsi (-) Riwayat Menstruasi: • Menarche: 12 tahun. • Siklus haid: 28 hari • Durasi: 7 hari. • Pasien biasa mengganti pembalut sekitar 3-4 kali per hari. Tidak terdapat keluhan saat haid. • Hari pertama haid terakhir (HPHT): 18-12-2022.
  • 10. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum: Baik Kesadaran: Compos mentis Tanda Vital: • TD: 121/81mmHg • Nadi 89 kali/menit • Respirasi 20 kali/menit • suhu 36.5 °C • Saturasi oksigen 98% room air Status Gizi: • Tinggi badan: 156 cm • Sebelum hamil: BB: 62 kg, IMT: 25,47 kg/m² • Saat hamil: 82 kg, IMT: 33,69 kg/m²
  • 11. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik: • Mata: konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) • Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran thyroid (-) • Paru : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-) • Jantung dan paru: dalam batas normal • Abdomen : • Inspeksi : massa (-) • Palpasi : (-) • Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen • Auskultasi : Bising usus normal • Ekstremitas : edema tungkai (-/-), akral hangat, CRT < 2 “
  • 12. Pemeriksaan Fisik Status Obstetri: • Inspeksi • Payudara: massa (-), kemerahan (-), nipple rectracted (-), gelap pada areola dan nipple, crack nipple (-) • Abdomen: membesar (+), linea nigrae (-) • Vulva & vagina : Perdarahan aktif (-) • Palpasi • Leopold I: TFU 35 cm, TBJ: (35-13)x155 gr = 3410 gr • Leopold II: Teraba bagian rata, cembung, memanjang sebelah kiri (kesan punggung) • Leopold III: teraba bagian janin bulat, keras, melenting (kesan presentasi kepala) • Leopold IV: belum masuk PAP • Inspekulo : V/U tampak tenang, perdarahan aktif (-)
  • 13. PEMERIKSAAN PENUNJANG JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN 06/09/2023 HEMATOLOGI Hemoglobin 13.0 12.0-16.0 g/dL Hematokrit 39 37-47% Eritrosit 4.3 4.3-6.0 juta/uL Leukosit 10650 4800-10800/uL Trombosit 225000 150.000-400.000/uL Hitung Jenis: • Basofil 0 0-1% • Eosinofil 1 1-3% • Batang 3 2-6% • Limfosit 14 20-40% • Monosit 7 2-8% NLRC 5.36 MCV 91 80 - 96 fL MCH 30 27 - 32 pg MCHC 33 32 - 36 g/dL RDW 14.00 11.5 - 14.5% KOAGULASI WAKTU PROTROMBIN (PT) Detik • Kontrol • Pasien 11.2 10.1 9.3 – 11.8 detik APTT Detik
  • 14. SGOT (AST) 16 <35 U/L SGPT (ALT) 8 <40 IU/L Ureum 13 20 - 50 mg/dL Kreatinin 0.52 0.5 – 1.5 mg/dL eGFR 132.29 >= 90 : Normal atau tinggi Natrium (Na) 142 135 – 147 mmol/L Kalium (K) 4.1 3.5 – 5.0 mmol/L Klorida (Cl) 105 95 – 105 mmol/L URINALISIS Urin lengkap warna kuning kuning kejernihan keruh jernih berat jenis 1.015 1.000-1.030 pH 7.5 5.0-8.0 protein - / negatif - / negatif glukosa - / negatif - / negatif keton - / negatif - / negatif darah - / negatif - / negatif bilirubin - / negatif - / negatif urobilinogen 0.1 0.1-1.0 mg/dL nitrit - / negatif - / negatif leukosit esterase ++/ pos 2 - / negatif SEDIMEN URIN: leukosit 40 <=10 ul eritrosit 0 < 3 ul silinder 0 <= 1 ul epitel 25 < 15 sel/ ul kristal 0 <=10 ul lain-lain amorf pospat 15 < 10 / ul Tes lakmus/ nitrazin: merah  biru
  • 16. Measurements Biparietal diameter Head circumference 9.94 cm 34.98 cm HASIL PEMERIKSAAN USG
  • 17. HASIL PEMERIKSAAN CTG Denyut Jantung Janin Frekuensi dasar: 140 dpm Variabilitas: Moderat (5-25 dpm) Akselerasi: Ada Deselerasi: Tidak ada Kontraksi uterus/HIS Terdapat kontraksi uterus/his Gerak Janin >10 kali dalam 30 menit Kesan Kategori I Hasil Pemeriksaan Kardiotokografi (CTG)
  • 18. DIAGNOSIS: G1P0A0 JPKTH Ketuban Pecah Dini 6 jam Janin cenderung besar dengan riwayat laparotomi miomektomi
  • 19. TATALAKSANA Non Farmakologi Farmakologi • Picyn 4 x 1,5 mg oral • Paracetamol 3x500 mg oral • Domperidone 2x10 mg oral • Sectio caesarea cito pukul 12:00 dengan dr. Galuh • Observasi ttv, kontraksi, perdarahan
  • 20.
  • 21. LAPORAN PEMBEDAHAN Pembedahan : 06 September 2023 pukul 13.55 WIB Ahli bedah : dr. Galuh, Sp.OG Asisten : dr. Ranti, Sp.OG Diagnosis pra bedah : Ketuban Pecah Dini G1 hamil 39-40 minggu JPKTH Riwayat laparotomi miomektomi Tindakan pembedahan : SC dan insersi IUD Diagnosis pasca bedah : P1 post SC atas indikasi KPD, riwayat laparotomi miomektomi Akseptor IUD • A dan antisepsis daerah tindakan dan sekitarnya • Insisi mengitari luka lama • Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus gravidus sesuai usia kehamilan, SBU tampak perlengketan. fundus tampak menempel dengan peritoneum • Selaput ketuban dipecahkan, air ketuban sedikit kehijauan • Dengan meluksir kepala, lahir bayi langsung menangis • Plasenta implantasi di korpus belakang, dilahirkan lengkap • Dipasang IUD post plasenta • SBU dijahit 2 lapis dengan Vicryl no.1 • Eksplorasi kedua tuba dan ovarium dalam batas normal • Diyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen ditutup lapis demi lapis • Tindakan selesai • Perdarahan selama operasi +/- 200 cc
  • 22. FOLLOW UP 07/09/ 2023 Subjective Pasien post SC. Keluhan nyeri di daerah bekas operasi. Kentut (-), BAB (- ), BAK masih terpasang kateter. Objective ▪ Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis ▪ Tanda vital: TD 124/89 mmHg, nadi 82x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36.5°C, dan SpO2 98% room air. ▪ Status generalis: dalam batas normal ▪ Status obstetri: Palpasi TFU 2 jari dibawah tali pusat. Luka bekas operasi tertutup kassa. Tidak terdapat rembesan darah Assessment P1A0 post SC atas indikasi ketuban pecah dini, riwayat miomektomi NCB-SMK Planning ▪ Pemantauan hemodinamik: Observasi tanda vital, perdarahan, kontraksi dan DJJ ▪ Pemantauan ASI ▪ Terapi oral: •Picyn 4 x 1,5 mg oral •Paracetamol 3x500 mg oral •Domperidone 2x10 mg oral
  • 23. FOLLOW UP Data Bayi • Jenis kelamin : perempuan • Anak ke : 1 • Tanggal lahir : 06 September 2023 • Panjang badan : 49 cm • Berat badan lahir : 3440 gram • Lingkar kepala : 36 cm • Lahir dengan tindakan: SC • Tunggal • Diagnosis: Neotanus cukup bulan sesuai masa kehamilan
  • 24. INDIKASI SEKSIO CAESAREA • persalinan sesar sebelumnya • plasenta tidak normal • permintaan ibu • histerotomi klasik sebelumnya • jenis bekas luka rahim tidak diketahui • miomektomi seluruh ketebalan sebelumnya • massa obstruksi saluran genital Maternal Maternal-Fetal • disproporsi sefalopelvik • persalinan pervaginam operatif yang gagal • plasenta previa atau solusio plasenta • status janin yang tidak meyakinkan • Malpresentasi • Makrosomia • kelainan bawaan, pemeriksaan Doppler tali pusat abnormal • Trombositopenia • trauma kelahiran neonatal sebelumnya Fetal
  • 25. Diskusi Rata-rata perempuan dengan riwayat miomektomi sebelumnya menjalani operasi sesar untuk mengurangi resiko ruptur uteri Riwayat miomektomi: ketebalan myometrium mencapai >50%, hingga mencapai kavum uteri, atau riwayat laparoskopi miomektomi pada mioma submukosum dan intramural, maka dapat dianjurkan untuk dilakukan seksio sesarea berencana untuk mencegah ruptur uteri
  • 26. Diskusi • Bekas luka uterus (riwayat operasi)  faktor resiko terjadinya ruptur uteri  jaringan parut  elastisitas berkurang dan daya regang pada miometrium, diakibatkan dari pergantian jaringan otot dengan jaringan fibroid. • Sekitar 7% kehamilan mengalami ruptur uteri pasca miomektomi • Induksi atau akselerasi persalinan pada parut uterus dengan menggunakan oksitosin atau derivat prostaglandin sangat berbahaya. • Tidak dianjurkan untuk melakukan induksi atau akselerasi pada kasus persalinan dengan parut uterus. • Angka kejadian ruptur uteri pada parut uterus cukup tinggi, terutama di negara berkembang. Angka kejadian di negara berkembang dilaporkan sampai 4 - 7%. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011.
  • 27. KONTRAINDIKASI Kontraindikasi VBAC pada pasien parut uterus adalah (1) kontraindikasi dilakukan persalinan pervaginam secara umum (2) luka parut uterus jenis klasik (3) Jenis luka T terbalik atau jenis parut yang tidak di ketahui (4) luka parut pada otot rahim di luar SBR, (5) bekas uterus rupture (6) dua atau lebih luka parut transversal di SBR, (7) kehamilan ganda. Armstrong, C. (2011). ACOG Updates Recommendations on Vaginal Birth After Previous Cesarean Delivery. www.aafp.org/afp. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011.
  • 28. LEARNING POINTS • Ketuban pecah dini (preterm) adalah pecah ketuban yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin dan, tes fern atau IGFBP-1 (+) pada usia 34 – 37 minggu sebelum onset persalinan. KPD sangat preterm adalah pecah ketuban saat umur kehamilan ibu antara 24 sampai kurang dari 34 minggu • Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin dan tes fern (+), IGFBP-1 (+) pada usia kehamilan ≥ 37 minggu. • Penilaian awal dari ibu hamil yang datang dengan keluhan KPD aterm harus meliputi 3 hal, yaitu konfirmasi diagnosis, konfirmasi usia gestasi dan presentasi janin, dan penilaian kesejahteraan maternal dan fetal. • Indikasi SC dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan maternal, maternal-fetal, dan fetal. Pada pasien ini terdapat indikasi SC karena jenis bekas luka rahim tidak diketahui, permintaan ibu, dan bayi cenderung besar.
  • 29. REFERENCES 1. Obstetri P, Indonesia G, Kedokteran H, Maternal F. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. 2016. 2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjp; 2011. 3. Cunningham FG. Williams Obstetrics. 25 E. Vol. 25 e. United States: McGraw-Hill Education; 2018. 4. Radjuddin dan Donny. sucsessfull myomectomy during cesarion section in pregnancy with history of myomectomy: A report of one case. Vol. 4, Jurnal Averrous. 2018. 5. F. Odejinmi. Caesarean section in women following an abdominal myomectomy: a choice or a need?. Vol. 1, Facts Views Vis Obgyn. 2020. 6. Kusuma A, Seksin Sesarea Pandan Klinis, Pengurus Pusat Perkumpulan Obsetri Dan Ginekologi Indonesia. 2022.
  • 30. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik TERIMA KASIH