1. Gizi Pada Usia Dewasa
Gizi dan Diet
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang | Emmy Kardinasari
2. Pengertian Usia Dewasa
• Batas usia antara akhir 20 th
s.d 50 th → usia paling
panjang dalam siklus daur
kehidupan
• Dikenal dengan usia
pertengahan
• Kategori usia dewasa dibagi
menjadi 2 :
1. Dewasa muda 18 th s.d 30
th
2. Dewasa tua > 30 th
3. Keadaan Kesehatan Usia dewasa
•Status kesehatan pada usia ini dapat baik jika dijaga
dengan baik.
•Kebiasaan buruk akan membuat status kesehatan
yang buruk pada masa tua, spt : merokok, (-) olga,
stres, pola makan yang salah→tinggi lemak jenuh,
tinggi kolesterol, banyak gula & garam serta
kurangnya konsumsi serat.
•Pola makan salah memicu hipertensi, diabetes
militus, jantung koroner, kanker & gangguan saluran
pencernaan.
4. Masalah gizi pada dewasa
• Masalah gizi berada pada dua sisi → gizi lebih & gizi kurang
• IMT → indikator status gizi yang sudah memperhitungkan
unsur kesehatan.
→ berlaku untuk dewasa usia 20-65 th ≠ wanita hamil &
menyusui.
IMT :
Kurang : < 18,5
Normal : 18,5 - < 25
Kegemukan (obesitas) : > 27
5. Gizi Kurang
• Kurang Energi Protein (KEP)
→ konsekuensi (-) asupan energi dalam waktu yang lama atau
penyakit yang sedang diderita.
→ Pecandu narkoba
→ KEP menjadikan daya tahan tubuh rendah, mudah terkena
penyakit infeksi.
→ Menurunkan produktivitas kerja & kualitas hidup
→ Makanan tinggi kalori & protein peningkatan BB
6. → Penyebab KEK dewasa :
1. Kemiskinan
2. Aktivitas yg berlebihan tdk sempat meluangkan
waktu utk mkn
3. Pemilihan mknan yg salah
4. Absorbsi zat yg tdk baik
5. Peyakit infeksi spt diare berkepanjangan
6. Depresi / stres
7. Investasi cacing
8. Gangguan kesehatan → (-) nafsu mkn
7. •Anemia
→lebih bnyk wanita dari laki-laki, karena mengalami
menstruasi
→Penyebab:
- rendahnya asupan Fe
- adanya penyakit : malaraia
- infeksi parasit : cacing, gangguan patologis
- rendahkanya mineral kemampuan
mempengaruhi pembentukan hemoglobin
8. → Sumber Fe :
- makanan hewani: hati, daging merah
- makanan nabati: sayuran hijau
→ Faktor penghambat penyerapan zat besi (Fe)
adalah asam fitat pada serealia, tanin
→ Faktor pendukung penyerapan zat besi (Fe) adalah
vitamin C
9. Gizi Lebih
• Memilih makanan tinggi kalori & lemak tapi rendah serat→
meningkatnya status ekonomi
• Gaya hidup sedentary → penimbunan lemak
• Ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan yang
keluar → meningkatnya usia kecepatan metabolisme tubuh
menurun (memasuki usia > 30th).
• Akibat kegemukan → resiko penyakit degeneratif al:
Dislipidemia, penyakit jantung koronen (PJK), Hipertensi,
Diabetes militus
10. Prinsip gizi seimbang untuk dewasa
Makanan seimbang
→ Makanan mengandung semua zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh dalam juml seimbang, aneka
ragam makanan
→ Tidak ada satu makanan yang mengandung
semua zat gizi yang diperlukan tubuh manusia
→ Aneka ragam mknan akan saling melengkapi &
menutupi kekuranganan
11. Kebutuhan Gizi Usia Dewasa
•Kalori : tergantung aktivitas fisik, jenis kelamin dan
massa tubuh→ aktif lebih banyak butuh kalori,
memonitor BB dengan mengukur IMT
•Karbohidrat :
- 50 -65% dari energi total
- Utama CHO kompleks dibanding sederhana →
sumber serat (sayur dan buah)
12. Manfaat Serat :
1. Melancarkan BAB
2. Menurunkan kolesterol darah
3. Karbohidrat kompleks memberikan rasa kenyang
lebih lama karena proses pencernaannya yang
lambat → konsumsi gula max 5% dari kec. Energi
karbohidrat (4-5 sdm/hari)
13. •Protein
1. Kebutuhan protein dewasa laki-lako atau
perempuan = 0,8 g/kg BB
2. Konsumsi protein terlalu tinggi →mengganggu
penyerapan calsium efek osteoforosis
3. Asupan protein 2x lipat dari yang dianjurkan
meningkatkan risiko kanker
4. PJK akibat tinggi asupan lemak jenuh & kolesterol
→ lemak nabati dari kacang-kacanganan &
olahannya.
14. •Lemak
1. Tidak ada angka kecukupan lemak secara khusus
2. Anjuran konsumsi lemak sehari 20-30% dari
kecukupan energi
3. Lemak tinggi berkontribusi terhadap obesitas &
meningkatnya risiko terhadap kanker
4. Membatasi konsumsi lemak jenuh, kolesterol &
asam lemak trans serta meningkatkan konsumsi
asam lemak tidak jenuh: omega 3 & 6
15. •Mineral
1. Perlu dibatasi : garam natrium →mencegah
tekanan darah tinggi
2. Fe →dewasa muda lebih tinggi dari dewasa
tengah tua kr kehilangan zat besi saat haid
3. Ca → penting pembentukan tulang & menjaga
tulang kuat , khusus bumil & menyusui ↑,
mencegah osteoporosis
16. •Vitamin
1. Kecukupan vitamin dapat terpenuhi bila makanan
sehari-hari mengikuti pedoman
2. Kekurangan vitamin terjadi pada usia dewasa
akibat asupan makanan vitamin yang kurang
17. Gizi Pada Lanjut Usia
Gizi Dan Diet
Potekkes Kemenkes Pangkalpinang | Emmy Kardinasari,
M.Sc.
18. OUTLINE
• Pengertian Usia Lanjut & Kelompoknya
• Proses menua & Implikasinya
• Masalah Gizi pada Usia lanjut
• Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi usia lanjut
• Kebutuhan energi & zat gizi usia lanjut
• Prinsip pemberian makan usia lanjut
19. Pengertian Usia Lanjut & Kelompoknya
• Menua atau menjadi tua (aging )
merupakan proses yang akan
dialami oleh semua orang dan
merupakan proses yang tidak
dapat dihindari.
• Usia lanjut dimulai dari usia 60
tahun ke atas.
• Hal yang menjadi perhatian dan
fokus utama adalah untuk tetap
sehat pada saat proses menua
(menua sehat/healthy aging) →
menghindari munculnya penyakit
20. Pengertian Usia Lanjut & Kelompoknya
• Proses menua dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen.
• Eksogen: faktor dari luar
• Endogen: faktor dari dalam
• Faktor eksogen maupun endogen dapat menjadi faktor resiko
penyakit degeneratif.
• Faktor risiko tersebut bisa dimulai dari usia muda atau usia
produktif, namun bersifat subklinis
21. Perubahan fisiologis & implikasinya terhadap
status gizi
• Fungsi fisiologis lansia dalam tubuh lansia menurun
seiring pertambahan usianya → menurun kemampuan
lansia dalam menerima rangsangan baik dari dalam
maupun luar.
Fungsi fisilogis → menurunnya fungsi indera
1. Penglihatan
2. Pendengaran
3. Pengecapan
4. Peraba
5. Penciuman
22. • Penurunan fungsi indera penciuman dan indera
perasa → penurunan kemampuan untuk dapat
menikmati makanan dengan baik, asupan makan
kurang sehingga penggunaan bumbu seperti
kecap dan garam yang berlebihan dapat
memberikan pengaruh yang kurang baik bagi
kesehatan.
• Perubahan yang terjadi pada fisiologi
gastrointestinal mempengaruhi ketersediaan hayati
→ atropi gastritis, 24% lansia berusia 60-69 th, 32%
lansia usia 70-79th & 40% lansia > 80 th.
• Risiko gangguan penyerapan nutrient akibat
gangguan gastrointestinal.
23. • Berkurangnya sekresi saliva → membuat kesulitan menelan & durasi
makanan berada di dalam mulut menjadi lebih lama sehingga berisiko
mempercepat terjadinya proses kerusakan pada gigi.
• Kehilangan gigi, mengakibatkan terganggunya kemampuan dalam
mengkonsumsi makanan dengan tekstur keras, makanan yang
mengandung tekstur lunak biasanya tidak memiliki kandungan vit A, C
dan serat, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan mengalami
konstipasi.
• Menurunnya kemampuan tubuh untuk melakukan sekresi HCL.
• HCl (asam lambung) memiliki fungsi penting dalam pencernaan makanan,
berkurangnya volume HCl yang diproduksi tubuh dapat memicu
penurunan kemampua tubuh untuk menyerap berbagai nutrient.
• HCL merupakan faktor ekstrinsik yang membantu penyerapan vitamin
B12 & Caserta utilisasi protein.
24. • Menurunnya sekresi pepsin & enzim proteolitik menyebabkan
pencernaan protein tdk efisien
• Me↙sekresi garam empedu mengganggu proses penyerapan
lemak & vit A, D, E & K
• Terjadinya penurunan motilitas usus, sehingga
memperpanjang waktu singgah (transit time) dalam saluran
gastrointestinal yang mengakibatkan retensi pada bagian
perut & konstipasi.
⏬ Produksi HCl
Penurunan Absorpsi
vitamin B12 dan
kalsium (Ca)
Defisiensi
vitamin B12
dan Ca
Defisiensi vitamin
B12 dan Ca
⏫ risiko munculnya
osteoporosis dan
anemia
Anemia memicu
stress oksidatif:
muncul risiko
penyakit degenratif
25. • Penurunan fungsi fisiologis pada lansia merupakan hal yang terjadi
secara alami seiring pertambahan usia.
• Perubahan fungsi fisiologi meliputi perubahan kemampuan lansia
dalam menanggapi ransangan yang datang dari luar maupun dari
dalam tubuh lansia itu sendiri, yaitu:
• Fungsi panca indra
• Fungsi kardiovaskuler
• Sistem pencernaan
• Sistem endokrin
• Sistem pernafasan
• Sistem encernaan
• Sistem imun
• Sistem eskresi
• Otot dan rangka
• Perubahan-perubahan fungsi fisiolgis pada lansia dapat menyebabkan
penurunan jumlah aasupan makanan yang berakibat pada penurunan
status gizi .
• Penurunan fungsi fisiologi pada lansia yang memiliki kaitan erat dengan
penurunan status gizi adalah menurunnya kemampuan mengunyah
makanan & berkurangnya nya sekresi enzim pencernaan.
26. Kebutuhan Energi & Zat Gizi Usia Lanjut
• Kebutuhan energi
→ Perlu memperhatikan faktor perubahan fungsi fisiologi tubuh.
→ Energi basal menurun sekitar 2% pertahun.
→ Aktivitas fisik menurun sehingga kebutuhan energi lebih
rendah dibandingkan dengan dewasa muda.
→ Kemampuan usus untuk menyerap zat-zat gizi dalam
makanan menurun, fungsi & motalitas lambung menurun,
fungsi ginjal menurun & meningkatnya jumlah mineral yang
hilang dari jaringan keras (tulang & gigi).
27. Kebutuhan Energi
→ Kebutuhan tubuh akan energi ditentukankan oleh
umur, jenis kelamin & aktivitasnya
→ Hasil penelitian, pada lansia metabolisme basal
menurun sekitar 15-20% hal ini terjadi karena
berkurangnya massa otot (tubuh lebih mudah
menimbun lemak).
→ Penurunan jumlah konsumsi energi dapat
dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi lemak,
karena lemak memberikan sumbangan energi lebih
besar dalam jumlah yang sama dibandingkan pati,
28. Next..
→ Konsumsi karbohidrat sederhana (gula) harus dikurangi, gula
tidak memberikan rasa kenyang sehingga dikhawatirkan akan
menyebabkan konsumsi energi yang lebih besar
→ Pengganti lemak, konsumsi karbohidrat (CHO) kompleks
seperti serealia & umbi-umbian
→ Pengganti gula, pemanis buatan yang banyak beredar
dipasaran
29. •Karbohidrat
→ Masalah yang sering dihadapi lansia yaitu konstipasi
& terbentuknya benjolan-benjolan pada permukaan
usus (diverticulosis), upaya pencegahan dg serat
pangan yaitu serealia utuh ( belum disosoh), sayur-
sayuran & buah2an.
→ Lactose intolerance, munculnya gangguan
pencernaan seperti diare setelah minum susu karena
usus tidak mampu melakukan produksi enzim laktase
pemecah gula susu (lactosa).
→ Susu sumber kalsium, protein dengan mutu tinggi
dan B2 (riboflavin) serta zat gizi lainnya.
→ Pemberian produk olahan susu yang rendah lactosa,
susu fermentasi seperti: yoghurt, kefir, keju.
30. •Protein
→ Pengganti jaringan yang rusak & mempertahankan
tubuh dari serangan infeksi
→ Kebutuhan protein 0,8 gr/kg BB perhari atau sekitar
48 gram perhari untuk BB 60 kg, dengan syarat nilai
protein setara telur.
→ Protein yang nilai gizi lebih rendah dari telur ( serealia
& kacang2an) harus dikonsumsi dengan jumlah yang
lebih banyak
→ Sumber protein yang baik dari kacang-kacangan &
ikan, mengurangi sumber protein hewani yg tinggi
lemak & kolesterol
31. •Lemak
→ Sumber atau pelarut Vitamin A, D, E & K dan
provitamin A (karoten)
→ Sumber asam lemak esensial (linoleat & linolenat),
seperti minyak jagung, olive oil, minyak kedelai
→ Manula ≠ menghindari konsumsi lemak berlebih,
perlu mengurangi
→ Konsumsi lemak jenuh maupun produk-produk
hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol &
trigliserida dalam darah
→ Konsumsi lemak dibatasi sekitar 20% dari ttl energi
sehari
32. •Vitamin & mineral
→ Hasil penelitian “lansia pada umumnya rendah
konsumsi vit A, B1, B2, B6, niasin, folat, serta vit C, D
& E” karena dibatasinya konsumsi makanan
→ Konsumsi susu membantu mengatasi kekurang
vitamin tersebut
→ Mineral yang direkomendasi untuk lansia : Ca, fosfor,
Mg, Fe, Zn, serta iodium (I)
33. •Cairan
→ Berguna untuk membantu pencernaan makanan serta
membersihkan ginjal
→ Lansia cenderung kurang suka minum cairan karena
sering buang air kecil, hal ini disebabkan karena
menurunnya kontrol terhadap kandung kemih
→ Kebutuhan cairan sehari 2 - 2,5 liter perhari