Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang penting untuk lansia, termasuk perubahan sistem tubuh akibat penuaan, kebutuhan nutrisi seperti energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, penyebab kurang gizi pada lansia, serta perawatan gizi yang dibutuhkan.
3. PROSES PENUAAN
Proses normal yang dimulai sejak konsepsi
dan berakhir pada kematian
Masa pertumbuhan anabolik > katabolik
Setelah kematangan fisiologis tercapai
katabolik (degeneratif) > anabolik
(regeneratif)
Ditandai dengan kehilangan masa otot
secara progresif, dan perubahan pada
sebagian besar sistem tubuh
4. PERUBAHAN SISTEM
Kehilangan kemampuan sensoris (perasa,
penghidu, penglihatan, pendengaran,
sentuhan)
Kesehatan mulut : xerostomia (mulut
kering), gigi tanggal akibat karies dan
periodontitis
Fungsi pencernaan (asupan, pencernaan,
dan penyerapan makanan)
5. PERUBAHAN SISTEM
Fungsi metabolisme: toleransi
glukosa,kecepatan metabolisme basal
Fungsi kardiovaskuler: elastisitas
pembuluh darah, kadar kolesterol
Fungsi ginjal: respon terhadap perubahan
kadar cairan tubuh dan keseimbangan asam
basa metabolisme kelebihan protein &
elektrolit
6. PERUBAHAN SISTEM
Fungsi muskuloskeletal
Sarcopenia (pengurangan otot rangka
akibat proses penuaan) penurunan
kekuatan otot, perubahan keseimbangan
tubuh
Peningkatan lemak tubuh akibat kurangnya
aktivitas fisik dan penurunan produksi
hormon testosteron dan pertumbuhan
7. PERUBAHAN SISTEM
Fungsi neurologis: parkinson, alzheimer
Fungsi imunologis
Faktor psikososial: depresi, kesepian,
perubahan rutinitas, ketergantungan,
problem keuangan
8. KEBUTUHAN NUTRISI
Energi
Risiko kematian akibat kurang gizi dan
obesitas sama besarnya pada lansia
Kebutuhan kalori berkurang namun
kebutuhan protein, vitamin dan mineral
tetap atau bahkan bertambah
Untuk usia > 50 tahun, dianjurkan
mengurangi 600 kkal (pria) dan 300 kkal
(wanita)
9. KEBUTUHAN PROTEIN
Masa otot berkurang cadangan protein
berkurang asupan protein sangat penting
Asupan untuk orang tua 1-1.25 g/kg BB per hari
Indikator kecukupan protein: kadar albumin
serum
Kebutuhan protein meningkat: penyakit akut
maupun kronik, stres fisik dan psikologis, infeksi
10. KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
Pada orang tua:
Gangguan toleransi glukosa menyebabkan
hipoglikemi, hiperglikemi, DM tipe 2
Sekresi laktosa berkurang intoleransi laktosa
dan keluhan saluran cerna
Anjuran:
50-60% energi berasal dari KH
Meningkatkan konsumsi KH kompleks dan serat,
mengurangi KH sederhana
11. KEBUTUHAN LEMAK
Anjuran:
Kalori yang bersumber dari lemak tidak
lebih dari 30% namun tidak boleh kurang
dari 20%
Asupan lemak jenuh dikurangi,
12. KEBUTUHAN MINERAL
Asupan makanan yang rendah asupan mineral
kurang
Osteoporosis asupan Ca 1200 mg, P 700 mg
Perdarahan sal cerna (o.k keganasan, ulkus
peptik, AINS) anemia defisiensi besi
Zn (15 mg/hr utk pria & 12 mg/hr utk wanita)
Defisiensi Zn ggn imunologis, anoreksia, luka
sukar sembuh, ulkus tropikum
13. KEBUTUHAN MINERAL
Batasi sodium (2-4 g/hari), kecuali pada
lansia yang dirawat di RS atau panti jompo
Selenium (sama dengan orang dewasa)
14. KEBUTUHAN VITAMIN
Penggunaan suplemen vitamin A dosis tinggi
hipervitaminosis A
Vitamin D
(anjuran, 10 mcg/hari utk usia 51-70 th & 15
mcg/hr utk usia >70 th)
Risiko defisiensi vitamin D akibat:
Menurunnya aktivitas di luar rumah pajanan
sinar matahari kurang
Penurunan massa ginjal
15. KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin C
anjuran 60 mg utk usia > 51 th yg tdk merokok,
100 mg bagi perokok
Vitamin C & E anti oksidan melindungi
terhadap beberapa kerusakan akibat
proses penuaan
Gastritis atropi & pertumbuhan bakteri
sec berlebihan mengganggu absorpsi
vitamin B6 & B12
16. KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin B6
anjuran 1.7 mg/hr utk pria, 1.5 mg/hr utk wanita
usia > 50 th
Folat
anjuran 400 mcg/hr utk pria & wanita usia > 50
th
B6, B12 dan folat terbukti melindungi
risiko penyakit KV
17. KEBUTUHAN AIR
50% BB lansia terdiri dari air
Pada lansia:
Rasa haus berkurang
Akses ke air terbatas
Cadangan air ginjal berkurang
risiko dehidrasi
Kebutuhan air 30-35 mL/kgBB, atau minimum
1500 mL/hr, atau 1.0-1.5 mL/kkal
18. PENYEBAB KURANG GIZI PADA
LANSIA
• Depresi atau merasa tidak berharga
• Polifarmasi mempengaruhi apetit, asupan
makanan, absorpsi, utilisasi atau eksresi zat gizi
• Penurunan pendapatan, kemiskinan
• Isolasi sosial, kehilangan orang tercinta, kesepian
• Penyakit yang mengurangi apetit,menurunkan
absorpsi atau utilisasi zat gizi, atau
meningkatkan kebutuhan akan zat gizi
19. PENYEBAB KURANG GIZI PADA
LANSIA
Kurang pengetahuan tentang gizi yang baik
Masalah pada gigi atau gusi
Masalah mental atau pikun
Penurunan fungsi tubuh
Penyalahgunaan zat
20. PERAWATAN GIZI PADA LANSIA
a. Perencanaan makan
Penyediaan makanan dan snack yang sarat
gizi, menarik, lezat dan konsistensi cukup
Frekuensi lebih sering (4-5x per hari) dengan
porsi yang lebih kecil
Asupan seimbang berbagi kelompok bahan
makanan
b. Pengadaan program nutrisi lansia di
komunitas (karang wreda, dll)
21. KEBUTUHAN GIZI PADA PENYAKIT
KRONIS
Trauma, pembedahan,
emfisema, bronkitis,
kanker, sindrom otak
organik, sirosis, gangguan
pencernaan
Ketidak-mampuan makan
secara normal nutrisi
enteral maupun
parenteral