SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
III
Setelah mempelajari Diet pada Saluran Pencernaan, anda diharapkan mampu;
1) Memahami Diet Penyakit Saluran Cerna Atas, 2) Memahami Diet Penyakit
Saluran Cerna Bawah
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Pokok-Pokok Materi yang akan anda pelajari pada kegiatan belajar ini meliputi ; 1) Diet Disfagia,
2) Diet Pasca Hematemisis Melena, 3) Diet Penyakit Lambung, 4) Diet Penyakit Usus Inflamatorik,
5) Diet Penyakit Divertikular, dan 6) Diet Penyakit Divertikulosis.
Diet Pada Penyakit Saluran Pencernaan
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Uraian Materi
Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, meng-
absorbsi zat-zat gizi, dan mengekskresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri
atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Ganggu-
an pencernaan dan absorbsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan
lambung, absorbsi zat-zat gizi, dan proses defekasi. Gangguan ini antara lain ter-
jadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau he-
matemisis melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker.
Penyakit-penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastri-
tis, hematemisi-melena, ulkus peptikum, gastroesophageal reflux disease (GERD),
Divertikulosis, Inflammatory Bowel Disease (IBD), Hemoroid, Diare, dan Kon-
stipasi. Pada kegiatan belajar ini kita akan bahas diet pada beberapa penyakit
saluran pencernaan, Kita mulai dari saluran cerna atas, pertama Diet Disfagia.
Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan pada
saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan, pas-
castroke, dan adanya massa tumor yang menutupi saluran cerna. Tujuan Diet
Disfagia adalah : 1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan ke
dalam saluran pernafasan, 2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan
cairan. Syarat diet Disfagia adalah 1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya,
2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan, 3) Cukup cairan, 4)
Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan, diberikan secara ber-
tahap, 5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan aspi-
rasi, 6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa atau sonde.
Macam diet dan indikasi pemberian sangat bergantung pada kondisi pasien,
mulai dari makanan cair penuh bila melalui pipa atau makanan cair kental bila
melalui oral, makanan saring atau makanan lunak. Cara memesan diet misal-
nya Makanan Cair Penuh/Makanan Cair Kental/Makanan Saring/Makanan Lu-
nak ( MCP/MCK/MS/ML). Kedua, Diet Pasca Hematemisis-Melena, yaitu suatu
keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau kerusakan
pada saluran cerna. Tujuan Diet adalah 1) Memberikan makanan secukupnya
yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan
ulang, dan mencegah aspirasi, 2) Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.
Syarat Diet Pasca Hematemisis-Melena adalah : 1)Tidak merangsang salur an
cerna, 2) Tidak meninggalkan sisa, 3) Pada fase akut dapat diberikan makanan
parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat pada saluran cerna,
4) Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada.
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Diet diberikan dalam bentuk Makanan Cair Jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan.
Nilai gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja.
Cara memesan diet : Makanan Cair Jernih (MCJ). Selanjutnya kita bahas tentang
Diet Pada Pasien Penyakit Lambung. Penyakit lambung atau gastrointestinal
meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang
sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gas-
trointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan makan
terlala cepat karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan
pada lambung umumnya berupa sindroma dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang
terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang
dan rasa cepat kenyang.
Tujuan Diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan
secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan
sekresi asam lambung yang berlebihan. Syarat Diet penyakit lambung adalah:
1) Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan, 2) Energy dan protein cukup,
sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya, 3) Lemak rendah, yaitu 10 – 15
% dari kebutuhan energy total yang di tingkatkan secara bertahap hingga sesuai
dengan kebutuhan, 4)  Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkat-
kan secara bertahap, 5)   Cairan cukup, terutama bila ada muntah. 6) Tidak men-
gandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis,
maupun kimia ( disesuaikan daya terima perorangan), 7) Laktosa rendah bila ada
gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurkan minum susu terlalu banyak,
8)  Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang, 9)  Pada fase akut dapat
diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk member istirahat pada
lambung. Macam Diet Dan Indikasi Pemberian. Diet lambung diberikan pada
pasien dengan Gastritis, Ulkus Peptikum, Tifus Abdominalis, dan paska bedah
saluran cerna atas. Terdiri dari Diet Lambung I. Diet lambung I diberikan pada
pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus abdominalis
berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari
pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan diberi-
kan setiap tiga jam selama 1 – 2 hari saja, karena membosankan serta kurang en-
ergi, zat besi, tiamin, dan vitamin C. Kemudian Diet Lambung II. Diet lambung II
diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus
pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan berbentuk
lunak, porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali
makanan selingan. Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang
tiamin. Contoh bahan makanan yang digunakan dalam sehari :
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Bahan Makanan Sehari
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras
Roti
Maizena
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Margarine
Gula pasir
Susu
90
40
20
100
100
100
250
200
35
65
300
3,5 gls bubur
2 iris
4 sdm
2 ptg sdg
2 btr
4 ptg sdg
2,5 gls
2 ptg sdg papaya
3,5 sdm
6,5 sdm
1,5 gls
Untuk nilai gizi dari bahan makan sehari tersebut adalah sebagai berikut :
Nilai Gizi
Energi		 1942 kkal		 Besi	 28,5 mg	
Protein	 75 g		 Vitamin A	 15369 RE
Lemak		 79 g		 Tiamin	 0,8 mg
Karbohidrat	 241 g		 Vitamn C	 205 mg
Kalsium	 817 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi						Pukul 10.00
beras		 30 g = 1,25 gls bubur	 maizena	 20 g = 4 sdm
telur ayam	 50 g = 1 btr			 gula pasir	 25 g = 2,5 sdm
sayuran	 50 g = 0,5 gls		 susu		 100 g = 0,5 gls
gula pasir	 10 g = 1 sdm
margarin	 5 g = 0,5 sdm
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Siang						Pukul 16.00
beras		 30 g = 1,25 gls bubur	 roti		 40 g = 2 iris
daging	 50 g = 1 ptg sdg		 margarine	 10 g = 1 sdm
tempe		 50 g = 2 ptg sdg		 telur		 50 g = 1 btr
sayuran	 100 g = 1 gls			 gula pasir	 10 g = 1 sdm
pepaya	 100 g = 1 ptg sdg
gula pasir	 10 g = 1 sdm
margarine	 10 g = 1 sdm
Malam	 				Pukul 20.00
beras		 30 g = 1,25 gls bubur	 susu 		 200 g = 1 gls
daging	 50 g = 1 ptg sdg		 gula pasir	 10 g = 1 sdm
tempe		 50 g = 2 ptg sdg
sayuran	 100 g = 1 gls
pepaya	 100 g = 1 ptg sdg
margarine	 10 g = 1 sdm
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan pada diet Lambung I
& II :
B a h a n
makanan
Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber kar-
bohidrat
Sumber pro-
tein hewani
Sumber pro-
tein nabati
Sayuran
Buah-buah-
an
Lemak
Minuman
Bumbu
Beras dibubur atau ditim;
kentang dipure; macaro-
ni direbus; roti dipanggang;
biscuit; krekers; mi, bihun,
tepung-tepungan dibuat pud-
ding atau bubur.
Daging sapi empuk, hati, ikan,
ayam digiling atau dicincang
dan direbus, disemur, ditim,
dipanggang; telur ayam dire-
bus, didadar, ditim, diceplok air
dan dicampur dalam makanan;
susu.
Tahu, tempe disrebus ditim,
ditumis; kacang hijau direbus,
dan dihaluskan.
Sayuran yang tidak banyak ser-
at dan tidak menimbulkan gas
dimasak; bayam, bir, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat dire-
bus dan ditumis.
Papaya, pisang, jeruk manis,
sari buah; pir dan peach dalam
kaleng.
Margarine dan mentega; min-
yak untuk menumis dan santan
encer.
Sirup, teh.
Gula, garam, vetsin, kunci, ken-
cur, jahe, kunyit, terasi, laos,
saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti
whole wheat, jagung; ubi, sing-
kong, tales; cake, dodol,dan
berbagai kue yang terlalu manis
dan beremak tinggi.
Daging, ikan ,ayam yang diawet,
digoreng; daging babi; telur
diceplok atau digoreng.
Tahu, tempe digoreng; kacang
tanah, kacang merah, kacang
polo.
Sayuran mentah, sayuran
berserat tinggi dan menimbul-
kan gas seperti daun singkong,
kacang panjang, kol, lobak, sawi,
dan asparagus.
Buah yang tinggi serat atau
dapat menimbulkan gas sep-
erti jambu biji, nanas, apel, ke-
dondong, durian, nangka; buah
yang dikeringkan.
Lemak hewan, santan kental.
Minuman yang mengandung
soda dan alcohol, kopi, ice ream.
Lombok, bawang, merica, cuka,
dan sebagainya yang tajam.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Contoh Menu Sehari
Pagi						Pukul 10.00
bubur nasi/tim nasi				 pudding maizena + saos sirup
telur ceplok air
setup wortel
teh
Siang						Pukul 16.00
bubur nasi/tim nasi				 roti bakar
semur daging giling				 orak arik telur
setup bayam
jus papaya
Malam					Pukul 20.00
bubur nasi/tim nasi				susu
sup ayam giling
tumis labu siam + tomat
pisang
Selanjutnya adalah Diet Lambung III. Diet lambung III diberikan sebagai per-
pindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ukus pektikum, gastritis kro-
nis, atau tifus abdominalis yang hamper sembuh. Makanan yang berbentuk lunak
atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energy dan zat
gizi lainnya.
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Bahan Makanan Seharinya :
Bahan makanan Berat (g) urt
Beras
Maizena
Biscuit
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
susu
200
15
20
100
50
100
250
200
25
40
200
4 gls tim
3 sdm
2 bh
2 ptg sdg
1 btr
4 ptg sdg
2,5 gls
2 ptg sdg papaya
2,5 sdm
4 sdm
1 gls
Nilai Gizi yang terkandung :
Energy	2054 kkal		Besi		26 mg				
Protein	 70 g			 Vitamin A	 29103 RE
Lemak		69 g			Tiamin		0,8 mg
Karbohidrat	 290 g			 Vitamn C	 204 mg
Kalsium	 653 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi						Pukul 10.00
beras		 50 g = 1 gls tim		 maizena	 15 g = 3 sdm
telur ayam	 50 g = 1 btr			 gula pasir	 20 g = 2 sdm
sayuran	 50 g = 0,5 gls
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
gula pasir	 10 g = 1 sdm
minyak	 5 g = 0,5 sdm
Siang dan Malam					Pukul 16.00
beras		 75 g = 1,5 gls tim			 biskuit		 20 g = 2 bh
daging	 50 g = 1 ptg sdg			 susu		 200 g = 1 gls
tempe		 50 g = 2 ptg sdg			 gula pasir	 10 g = 1 sdm
sayuran	 100 g = 1 gls				
pepaya	 100 g = 1 ptg sdg
gula pasir	 10 g = 1 sdm
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Sedangkan Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan Diet Lam-
bung III adalah :
B a h a n
makanan
Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber kar-
bohidrat
Sumber pro-
tein hewani
Sumber pro-
tein nabati
Sayuran
Buah-buahan
Lemak
Minuman
Bumbu
Beras ditim, nasi; kentang di-
rebus, dipure; macaroni, mi,
bihun direbus; roti, biscuit,
krekers; tepung-tepungan
dibuat pudding atau bubur
Daging sapi empuk, hati,
ikan, ayam direbus, disemur,
ditim, dipanggang; telur
ayam direbus, didadar, ditim,
diceplok air dan dicampur
dalam makanan; susu.
Tahu, tempe disrebus, ditim,
ditumis; kacang hijau direbus.
Sayuran yang tidak banyak
serat dan tidak menimbulkan
gas dimasak; bayam, bun-
cis, kacang panjang, bit, labu
siam, labu kuning, wortel,
tomat direbus dan ditumis,
disetup dan diberi santan.
Papaya, pisang, sawo jeruk
manis, sari buah; buah dalam
kaleng.
Margarine, minyak untuk,
santan encer.
Sirup, the encer.
Gula, garam, vetsin,dalam
jumlah terbatas; kunci, ken-
cur, jahe, kunyit, terasi, laos,
saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti
whole wheat, jagung; ubi, sing-
kong, tales; cake, kentang dig-
oreng, dodol dan sebagainya.
Daging, ikan ,ayam yang di-
kaleng, dikeringkan, diasap,
diberi bumbu-bumbu tajam;
daging babi; telur digoreng.
Tahu, tempe digoreng; kacang
tanah, kacang merah, kacang
polo.
Sayuran dikeringkan.
Buah yang tinggi serat atau
dapat menimbulkan gas sep-
erti jambu biji, nanas, apel, ke-
dondong, durian, nangka; buah
yang dikeringkan.
Lemak hewan, santan kental.
Teh kental, minuman yang men-
gandung soda dan alcohol,
kopi, ice cream.
Lombok, bawang, merica, cuka,
dan sebagainya yang tajam.
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Contoh Menu Sehari
Pagi				Siang				Malam
nasi tim/nasi			nasi tim/nasi			nasi tim/nasi
telur dadar			 semur ayam			 ikan bumbu tomat
serup wortel			 tahu bumbu tomat		 tim tempa
				sayur bening bayam		sayur lodeh
				papaya			pisang
Pukul 10.00						Pukul 16.00
pudding maizena/agar-agar+saos susu		 bubur kacang ijo
susu
Demikianlah contoh diet pada penyakit saluran cerna atas, mari kita lanjutkan
dengan Diet Saluran Cerna Bawah. Contoh yang akan kita bahas adalah Diet Pen-
yakit Usus Inflamatorik ( Inflammatory Bowel Disease ). Penyakit usus inflama-
torik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare
disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berku-
rang, demam, dan kemungkinan terjadi steatore ( adanya lemak dalam feses).
Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease. Tujuan Diet pen-
yakit inflamasi usus ini adalah : 1) Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit, 2) Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang, 3)
Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut, 4) Mengistirahatkan usus pada masa
akut. Syarat Diet Penyakit Inflamasi Usus adalah : 1) Pada fase akut dipuasakan
dan diberikan makanan secara perenteral saja, 2) Bila fase akut teratasi, pasien
diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair (peroral atau perenteral),
kemudian meningkat menjadi Diet Sisa Rendah dan Serat Rendah, 3) Bila gejala
hilang dapat diberikan Makanan Biasa, 4) Kebutuhan energi, yaitu a) Energi tinggi
dan protein tinggiendah atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak rantai
sedang dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa dan malabsobsi
lemak, 6) Cukup cairan dan elektrolit, 7) Menghindari makanan yang menimbul-
kan gas, 8) Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke Makanan Biasa. Jenis diet
dan Indikasi pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan Makanan
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Cair, Lunak, Biasa, atau Diet Sisa Rendah dengan Modifikasi Rendah Laktosa atau
menggunakan lemak trigliserida rantai sedang. Cara memesan diet : Makanan
Cair/ Makanan Lunak/ Makanan Biasa/ Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II
( MC/ML/MB/DSR I/DSR II). Bagian terakhir dari kegiatan belajar ini yang akan
kita pelajari adalah Diet Penyakit Divertikular. Penyakit ini terdiri dari penyakit
Divertikulosis dan Divertikulitis. Marilah kita bahas Diet Penyakit Divertikulosis.
Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding
kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik.
Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makannya rendah serat. Tujuan
diet penyakit Divertikulosis adalah untuk : 1) Meningkatkan volume dan kon-
sistensi feses, 2) Menurunkan tekanan intra luminal, 3) Mencegah Infeksi. Syarat
Diet penyakit Divertikulosis adalah : 1) Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal,
2) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari, 3) Serat tinggi. Cara memesan diet :
Diet Serat Tinggi (DST). Terakhir Diet Penyakit Divertikulitis. Divertikulitis terja-
di bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan.
Gejala-gejalanya antara lain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung,
muntah, konstipasi atau diare, menggigil dan demam. Tujuan Diet Penyakit
Divertikulitis adalah : 1) Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi, 2)
Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi. Syarat Diet Penyakit Di-
vertikulitis adalah : 1) Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup ses-
uai dengan batasan diet yang ditetapkan, 2) Bila ada perdarahan, dimulai dengan
Makanan Cair Jernih, 3) Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari Diet Sisa
Rendah I ke iet Sisa Rendah II dengan konsistensi yang sesuai. 4) Hindari makanan
yang banyak mengandung biji-bijian kecil seperti tomat, jambu biji, dan stroberi,
yang dapat menumpuk dalam divertikular, 5) Bila perlu diberikan Makanan En-
teral Rendah atau Bebas Laktosa, 6) Untuk mencegah konstipasi, minum minimal
8 gelas sehari. Jenis diet dan indikasi pemberian sesuai dengan gejala penyakit,
dapat diberikan makanan cair jernih, diet sisa rendah I atau diet sisa rendah II
dalam bentuk cair kental atau penuh, saring, lunak, atau biasa. Cara memesan
diet : Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II/Makanan Cair Jernih/ Makanan Cair
Penuh/Cair Kental/Makanan Saring/ Makanan Lunak/Makanan Biasa ( DSR I/DSR
II /MCJ /MCP /MCK /MS/ML/MB)
Selesailah sudah kegiatan belajar kita kali ini, bila sudah menguasai materi pada
kegiatan belajar ini silahkan saudara lanjutkan pada kegiatan belajar 4 yaitu Diet
pada Pembedahan.
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Rangkuman
•	 Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan
pada saluran cerna.
•	 Tujuan Diet Disfagia adalah : 1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masukn-
ya makanan ke dalam saluran pernafasan, 2) Mencegah dan mengoreksi de-
fisiensi zat gizi dan cairan.
•	 Syarat diet Disfagia adalah 1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya, 2)
Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan, 3) Cukup cairan,
4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan, diberikan secara
bertahap, 5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan
aspirasi, 6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa atau
sonde.
•	 Macam diet dan indikasi pemberian sangat bergantung pada kondisi pasien,
•	 Cara memesan diet misalnya Makanan Cair Penuh/Makanan Cair Kental/
Makanan Saring/Makanan Lunak ( MCP/MCK/MS/ML).
•	 Diet Pasca Hematemisis-Melena, yaitu suatu keadaan muntah dan buang air
besar berupa darah akibat luka atau kerusakan pada saluran cerna.
•	 Tujuan Diet adalah 1) Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan
istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan ulang, dan mence-
gah aspirasi, 2) Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.
•	 Cara memesan diet : Makanan Cair Jernih (MCJ).
•	 Tujuan Diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan
secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetral-
kan sekresi asam lambung yang berlebihan.
•	 Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska
pendarahan, dan tifus abdominalis berat.
•	 Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pa-
sien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
•	 Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus
besar dengan gejala diare disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
berkurang, nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatore
( adanya lemak dalam feses).
•	 Tujuan Diet penyakit inflamasi usus ini adalah : 1) Memperbaiki ketidakseim-
bangan cairan dan elektrolit, 2) Mengganti kehilangan zat gizi dan mem-
perbaiki status gizi kurang, 3) Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut, 4)
Mengistirahatkan usus pada masa akut.
•	 Jenis diet dan Indikasi pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat diber-
ikan Makanan Cair, Lunak, Biasa, atau Diet Sisa Rendah dengan Modifikasi
Rendah Laktosa atau menggunakan lemak trigliserida rantai sedang.
•	 Cara memesan diet : Makanan Cair/ Makanan Lunak/ Makanan Biasa/ Diet Sisa
Rendah I/ Diet Sisa Rendah II ( MC/ML/MB/DSR I/DSR II).
•	 Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dind-
ing kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi
kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makannya rendah serat.
•	 Tujuan diet penyakit Divertikulosis adalah untuk : 1) Meningkatkan volume dan
konsistensi feses, 2) Menurunkan tekanan intra luminal, 3) Mencegah Infeksi.
•	 Cara memesan diet : Diet Serat Tinggi (DST).
•	 Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis adalah : 1) Mengistirahatkan usus untuk
mencegah perforasi, 2) Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.
•	 Jenis diet dan indikasi pemberian sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberi-
kan makanan cair jernih, diet sisa rendah I atau diet sisa rendah II dalam ben-
tuk cair kental atau penuh, saring, lunak, atau biasa.
•	 Cara memesan diet : Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II/Makanan Cair
Jernih/ Makanan Cair Penuh/Cair Kental/Makanan Saring/ Makanan Lunak/
Makanan Biasa ( DSR I/DSR II/MCJ/MCP/MCK/MS/ML/MB)
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Tes Formatif
Petunjuk Mengerjakan soal :
I.	 Pilihlah satu jawaban yang paling benar
II.	 Pilihlah A bila jawaban no : 1, 2 dan 3 benar
Pilihlah B bila jawaban no : 1 dan 3 benar
Pilihlah C bila jawaban no : 2 dan 4 benar
Pilihlah D bila jawaban no : 4 saja yang benar
Pilihlah E bila semua jawaban benar
KASUS UNTUK SOAL NOMOR : 1 s.d 4
Pasien Tn. S , Umur 64 tahun Datang ke RS karena mual dan muntah, BAB ber-
warna kehitaman keluhan : tidak ada selera makan, rasa mual tiap kali makan.
Pemeriksaan Antropometri BB = 55 kg, TB = 162 cm . Pemeriksaan Fisik : KU
lemah, TD 130/80 mmHg, Suhu 37° C, Kebiasaan Makan : suka mengkonsumsi
makanan pedas, panas dan minuman yang memakai es. Diagnosa Medis : Gas-
tritis
1.	 Berapakah berat badan ideal untuk Tn. S pada kasus diatas bila menggu-
nakan rumus Broca ?
a.	 68,2 Kg
b.	 62,8 Kg
c.	 55,8 Kg
d.	 55,2 Kg
e.	 50,4 Kg
2.	 Jenis diet yang diberikan untuk Tn. S pada kasus diatas adalah :
a.	 Diet Hati
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
b.	 Diet Jantung
c.	 Diet Rendah Garam
d.	 Diet Lambung
e.	 Diet DM
3.	 Manakah makanan sumber karbohidrat yang tidak dianjurkan untuk Tn.S ?
a.	 beras dibubur saring/ dihaluskan;
b.	 Beras ketan, jagung, cantel, ubi, talas, singkong.
c.	 roti dipanggang; biscuit
d.	 tepung-tepungan dibuat bubur/ pudding.
e.	 Bubur tepung, roti lunak
4.	 Apakah pendidikan gizi yang berkaitan dengan perilaku makan pada Tn.
S?
a.	 Mengurangi kebiasaan makanan pedas
b.	 Makan dalam porsi kecil tapi sering
c.	 Makan pada saat tidak serangan mual
d.	 Makan dalam keadaan hangat
e.	 Mengurangi makanan yang terlalu asam
5.	 Apakah tujuan diet pada diet Disfagia ?
1.	 Menurunkan risiko aspirasi
2.	 Meningkatkan berat badan
3.	 Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan
4.	 Menurunkan asupan lemak
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
6.	 Apakah diet yang diberikan pada pasien pasca hematemisis melena
setelah fase akut teratasi?
a.	 Makanan lunak
b.	 Makanan biasa
c.	 Makanan cair jernih
d.	 Makanan saring
e.	 Makanan cair kental
7.	 Apakah diet yang diberikan pada penderita Thypus Abdominalis berat
atau Gastritis akut ?
a.	 Diet sisa rendah
b.	 Diet lambung I
c.	 Diet lambung II
d.	 Diet lambung III
e.	 Diet lambung IV
8.	 Manakah jenis sayuran berikut ini yang tidak dianjurkan pada diet Lam-
bung ?
a.	 Bayam
b.	 Labu siam
c.	 Daun singkong
d.	 Wortel
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
e.	 Labu kuning
9.	 Apakah minuman yang tidak dianjurkan pada pasien Ulkus Peptikum atau
Gastritis Kronis ?
a.	 Sirop
b.	 Teh encer
c.	 Air putih
d.	 Kopi
e.	 Air gula
10.	Apakah jenis diet yang tidak diberikan pada pasien penderita Kolitis Uls-
eratif ?
a.	 Makanan cair
b.	 Makanan lunak
c.	 Makanan biasa
d.	 Diet sisa rendah
e.	 Diet serat tinggi
11.	Apakah jenis diet yang diberikan pada penderita Divertikulosis ?
a.	 Diet garam rendah
b.	 Diet lemak rendah
c.	 Diet sisa rendah
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
d.	 Diet serat tinggi
e.	 Diet protein rendah
12.	Apakah tujuan diet pada penderita Divertikulitis ?
1.	 Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi
2.	 Mengganti cairan dan elektrolit
3.	 Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi
4.	 Meningkatkan berat badan
Kunci Soal Formatif
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang, diskusikan dan buatlah tabel ma-
kanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pada Diet Sisa Rendah , Ma-
kanan Cair Jernih, Makanan Cair Penuh, Cair Kental, Makanan Saring, Makanan
Lunak, dan Makanan Biasa
Tugas Mandiri
1: C, 2:D, 3: B, 4: A, 5: B, 6: C, 7: B, 8: C, 9: D, 10: E, 11: B, 12: C.

More Related Content

What's hot

Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan GiziEmmy Kardinasari
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Firda Amalia
 
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Agnescia Sera
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 

What's hot (20)

Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 

Viewers also liked

Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaarfian vhio
 
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanDiet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanYabniel Lit Jingga
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 
Diet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hatiDiet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hatiwokwok
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanandinartanti
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIpjj_kemenkes
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalNatalia Julita
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2'Rheyfan Caspian
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...Uofa_Unsada
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Okta-Shi Sama
 

Viewers also liked (20)

Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
 
Diet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihanDiet gangguan-sistem-perkemihan
Diet gangguan-sistem-perkemihan
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Sistem penceraan
Sistem penceraanSistem penceraan
Sistem penceraan
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Diet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hatiDiet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hati
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
Power point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinalPower point kelompok saraf spinal
Power point kelompok saraf spinal
 
Praktik diet diet diabetes mellitus
Praktik diet   diet diabetes mellitusPraktik diet   diet diabetes mellitus
Praktik diet diet diabetes mellitus
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
 

Similar to DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN

TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxTERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxAvianiHarfika2
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anaksiakadurban
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia LanjutUwes Chaeruman
 
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>pjj_kemenkes
 
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxOlaMajene
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang Rio Prasetia
 
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfgizifik
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiamuzul
 

Similar to DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN (20)

TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxTERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
 
Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3
 
Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisiKebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
 
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
 
Modul iv gizi kb 4
Modul iv gizi kb 4Modul iv gizi kb 4
Modul iv gizi kb 4
 
Resume gizi ratu
Resume gizi ratuResume gizi ratu
Resume gizi ratu
 
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
 
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
 
Pencernaan
PencernaanPencernaan
Pencernaan
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Gizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptxGizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptx
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif III Setelah mempelajari Diet pada Saluran Pencernaan, anda diharapkan mampu; 1) Memahami Diet Penyakit Saluran Cerna Atas, 2) Memahami Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Pokok-Pokok Materi yang akan anda pelajari pada kegiatan belajar ini meliputi ; 1) Diet Disfagia, 2) Diet Pasca Hematemisis Melena, 3) Diet Penyakit Lambung, 4) Diet Penyakit Usus Inflamatorik, 5) Diet Penyakit Divertikular, dan 6) Diet Penyakit Divertikulosis. Diet Pada Penyakit Saluran Pencernaan
  • 2. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Uraian Materi Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, meng- absorbsi zat-zat gizi, dan mengekskresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Ganggu- an pencernaan dan absorbsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorbsi zat-zat gizi, dan proses defekasi. Gangguan ini antara lain ter- jadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau he- matemisis melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastri- tis, hematemisi-melena, ulkus peptikum, gastroesophageal reflux disease (GERD), Divertikulosis, Inflammatory Bowel Disease (IBD), Hemoroid, Diare, dan Kon- stipasi. Pada kegiatan belajar ini kita akan bahas diet pada beberapa penyakit saluran pencernaan, Kita mulai dari saluran cerna atas, pertama Diet Disfagia. Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan, pas- castroke, dan adanya massa tumor yang menutupi saluran cerna. Tujuan Diet Disfagia adalah : 1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan ke dalam saluran pernafasan, 2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan. Syarat diet Disfagia adalah 1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya, 2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan, 3) Cukup cairan, 4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan, diberikan secara ber- tahap, 5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan aspi- rasi, 6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa atau sonde. Macam diet dan indikasi pemberian sangat bergantung pada kondisi pasien, mulai dari makanan cair penuh bila melalui pipa atau makanan cair kental bila melalui oral, makanan saring atau makanan lunak. Cara memesan diet misal- nya Makanan Cair Penuh/Makanan Cair Kental/Makanan Saring/Makanan Lu- nak ( MCP/MCK/MS/ML). Kedua, Diet Pasca Hematemisis-Melena, yaitu suatu keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau kerusakan pada saluran cerna. Tujuan Diet adalah 1) Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan ulang, dan mencegah aspirasi, 2) Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin. Syarat Diet Pasca Hematemisis-Melena adalah : 1)Tidak merangsang salur an cerna, 2) Tidak meninggalkan sisa, 3) Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat pada saluran cerna, 4) Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada.
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Diet diberikan dalam bentuk Makanan Cair Jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan. Nilai gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja. Cara memesan diet : Makanan Cair Jernih (MCJ). Selanjutnya kita bahas tentang Diet Pada Pasien Penyakit Lambung. Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gas- trointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan makan terlala cepat karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang. Tujuan Diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan. Syarat Diet penyakit lambung adalah: 1) Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan, 2) Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya, 3) Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang di tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan, 4)  Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkat- kan secara bertahap, 5)   Cairan cukup, terutama bila ada muntah. 6) Tidak men- gandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia ( disesuaikan daya terima perorangan), 7) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurkan minum susu terlalu banyak, 8)  Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang, 9)  Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk member istirahat pada lambung. Macam Diet Dan Indikasi Pemberian. Diet lambung diberikan pada pasien dengan Gastritis, Ulkus Peptikum, Tifus Abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas. Terdiri dari Diet Lambung I. Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan diberi- kan setiap tiga jam selama 1 – 2 hari saja, karena membosankan serta kurang en- ergi, zat besi, tiamin, dan vitamin C. Kemudian Diet Lambung II. Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali makanan selingan. Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin. Contoh bahan makanan yang digunakan dalam sehari :
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Bahan Makanan Sehari Bahan makanan Berat (g) Urt Beras Roti Maizena Daging Telur ayam Tempe Sayuran Buah Margarine Gula pasir Susu 90 40 20 100 100 100 250 200 35 65 300 3,5 gls bubur 2 iris 4 sdm 2 ptg sdg 2 btr 4 ptg sdg 2,5 gls 2 ptg sdg papaya 3,5 sdm 6,5 sdm 1,5 gls Untuk nilai gizi dari bahan makan sehari tersebut adalah sebagai berikut : Nilai Gizi Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg Protein 75 g Vitamin A 15369 RE Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg Karbohidrat 241 g Vitamn C 205 mg Kalsium 817 mg Pembagian Bahan Makanan Sehari Pagi Pukul 10.00 beras 30 g = 1,25 gls bubur maizena 20 g = 4 sdm telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 25 g = 2,5 sdm sayuran 50 g = 0,5 gls susu 100 g = 0,5 gls gula pasir 10 g = 1 sdm margarin 5 g = 0,5 sdm
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Siang Pukul 16.00 beras 30 g = 1,25 gls bubur roti 40 g = 2 iris daging 50 g = 1 ptg sdg margarine 10 g = 1 sdm tempe 50 g = 2 ptg sdg telur 50 g = 1 btr sayuran 100 g = 1 gls gula pasir 10 g = 1 sdm pepaya 100 g = 1 ptg sdg gula pasir 10 g = 1 sdm margarine 10 g = 1 sdm Malam Pukul 20.00 beras 30 g = 1,25 gls bubur susu 200 g = 1 gls daging 50 g = 1 ptg sdg gula pasir 10 g = 1 sdm tempe 50 g = 2 ptg sdg sayuran 100 g = 1 gls pepaya 100 g = 1 ptg sdg margarine 10 g = 1 sdm
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan pada diet Lambung I & II : B a h a n makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan Sumber kar- bohidrat Sumber pro- tein hewani Sumber pro- tein nabati Sayuran Buah-buah- an Lemak Minuman Bumbu Beras dibubur atau ditim; kentang dipure; macaro- ni direbus; roti dipanggang; biscuit; krekers; mi, bihun, tepung-tepungan dibuat pud- ding atau bubur. Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam dire- bus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu. Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis; kacang hijau direbus, dan dihaluskan. Sayuran yang tidak banyak ser- at dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, bir, labu siam, labu kuning, wortel, tomat dire- bus dan ditumis. Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir dan peach dalam kaleng. Margarine dan mentega; min- yak untuk menumis dan santan encer. Sirup, teh. Gula, garam, vetsin, kunci, ken- cur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh. Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, sing- kong, tales; cake, dodol,dan berbagai kue yang terlalu manis dan beremak tinggi. Daging, ikan ,ayam yang diawet, digoreng; daging babi; telur diceplok atau digoreng. Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo. Sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbul- kan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus. Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas sep- erti jambu biji, nanas, apel, ke- dondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan. Lemak hewan, santan kental. Minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice ream. Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Contoh Menu Sehari Pagi Pukul 10.00 bubur nasi/tim nasi pudding maizena + saos sirup telur ceplok air setup wortel teh Siang Pukul 16.00 bubur nasi/tim nasi roti bakar semur daging giling orak arik telur setup bayam jus papaya Malam Pukul 20.00 bubur nasi/tim nasi susu sup ayam giling tumis labu siam + tomat pisang Selanjutnya adalah Diet Lambung III. Diet lambung III diberikan sebagai per- pindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ukus pektikum, gastritis kro- nis, atau tifus abdominalis yang hamper sembuh. Makanan yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energy dan zat gizi lainnya.
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Bahan Makanan Seharinya : Bahan makanan Berat (g) urt Beras Maizena Biscuit Daging Telur ayam Tempe Sayuran Buah Minyak Gula pasir susu 200 15 20 100 50 100 250 200 25 40 200 4 gls tim 3 sdm 2 bh 2 ptg sdg 1 btr 4 ptg sdg 2,5 gls 2 ptg sdg papaya 2,5 sdm 4 sdm 1 gls Nilai Gizi yang terkandung : Energy 2054 kkal Besi 26 mg Protein 70 g Vitamin A 29103 RE Lemak 69 g Tiamin 0,8 mg Karbohidrat 290 g Vitamn C 204 mg Kalsium 653 mg Pembagian Bahan Makanan Sehari Pagi Pukul 10.00 beras 50 g = 1 gls tim maizena 15 g = 3 sdm telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 20 g = 2 sdm sayuran 50 g = 0,5 gls
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif gula pasir 10 g = 1 sdm minyak 5 g = 0,5 sdm Siang dan Malam Pukul 16.00 beras 75 g = 1,5 gls tim biskuit 20 g = 2 bh daging 50 g = 1 ptg sdg susu 200 g = 1 gls tempe 50 g = 2 ptg sdg gula pasir 10 g = 1 sdm sayuran 100 g = 1 gls pepaya 100 g = 1 ptg sdg gula pasir 10 g = 1 sdm
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Sedangkan Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan Diet Lam- bung III adalah : B a h a n makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan Sumber kar- bohidrat Sumber pro- tein hewani Sumber pro- tein nabati Sayuran Buah-buahan Lemak Minuman Bumbu Beras ditim, nasi; kentang di- rebus, dipure; macaroni, mi, bihun direbus; roti, biscuit, krekers; tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu. Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; kacang hijau direbus. Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, bun- cis, kacang panjang, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis, disetup dan diberi santan. Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari buah; buah dalam kaleng. Margarine, minyak untuk, santan encer. Sirup, the encer. Gula, garam, vetsin,dalam jumlah terbatas; kunci, ken- cur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh. Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, sing- kong, tales; cake, kentang dig- oreng, dodol dan sebagainya. Daging, ikan ,ayam yang di- kaleng, dikeringkan, diasap, diberi bumbu-bumbu tajam; daging babi; telur digoreng. Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo. Sayuran dikeringkan. Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas sep- erti jambu biji, nanas, apel, ke- dondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan. Lemak hewan, santan kental. Teh kental, minuman yang men- gandung soda dan alcohol, kopi, ice cream. Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
  • 11. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Contoh Menu Sehari Pagi Siang Malam nasi tim/nasi nasi tim/nasi nasi tim/nasi telur dadar semur ayam ikan bumbu tomat serup wortel tahu bumbu tomat tim tempa sayur bening bayam sayur lodeh papaya pisang Pukul 10.00 Pukul 16.00 pudding maizena/agar-agar+saos susu bubur kacang ijo susu Demikianlah contoh diet pada penyakit saluran cerna atas, mari kita lanjutkan dengan Diet Saluran Cerna Bawah. Contoh yang akan kita bahas adalah Diet Pen- yakit Usus Inflamatorik ( Inflammatory Bowel Disease ). Penyakit usus inflama- torik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berku- rang, demam, dan kemungkinan terjadi steatore ( adanya lemak dalam feses). Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease. Tujuan Diet pen- yakit inflamasi usus ini adalah : 1) Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, 2) Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang, 3) Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut, 4) Mengistirahatkan usus pada masa akut. Syarat Diet Penyakit Inflamasi Usus adalah : 1) Pada fase akut dipuasakan dan diberikan makanan secara perenteral saja, 2) Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair (peroral atau perenteral), kemudian meningkat menjadi Diet Sisa Rendah dan Serat Rendah, 3) Bila gejala hilang dapat diberikan Makanan Biasa, 4) Kebutuhan energi, yaitu a) Energi tinggi dan protein tinggiendah atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak rantai sedang dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa dan malabsobsi lemak, 6) Cukup cairan dan elektrolit, 7) Menghindari makanan yang menimbul- kan gas, 8) Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke Makanan Biasa. Jenis diet dan Indikasi pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan Makanan
  • 12. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Cair, Lunak, Biasa, atau Diet Sisa Rendah dengan Modifikasi Rendah Laktosa atau menggunakan lemak trigliserida rantai sedang. Cara memesan diet : Makanan Cair/ Makanan Lunak/ Makanan Biasa/ Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II ( MC/ML/MB/DSR I/DSR II). Bagian terakhir dari kegiatan belajar ini yang akan kita pelajari adalah Diet Penyakit Divertikular. Penyakit ini terdiri dari penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis. Marilah kita bahas Diet Penyakit Divertikulosis. Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makannya rendah serat. Tujuan diet penyakit Divertikulosis adalah untuk : 1) Meningkatkan volume dan kon- sistensi feses, 2) Menurunkan tekanan intra luminal, 3) Mencegah Infeksi. Syarat Diet penyakit Divertikulosis adalah : 1) Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal, 2) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari, 3) Serat tinggi. Cara memesan diet : Diet Serat Tinggi (DST). Terakhir Diet Penyakit Divertikulitis. Divertikulitis terja- di bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan. Gejala-gejalanya antara lain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipasi atau diare, menggigil dan demam. Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis adalah : 1) Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi, 2) Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi. Syarat Diet Penyakit Di- vertikulitis adalah : 1) Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup ses- uai dengan batasan diet yang ditetapkan, 2) Bila ada perdarahan, dimulai dengan Makanan Cair Jernih, 3) Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari Diet Sisa Rendah I ke iet Sisa Rendah II dengan konsistensi yang sesuai. 4) Hindari makanan yang banyak mengandung biji-bijian kecil seperti tomat, jambu biji, dan stroberi, yang dapat menumpuk dalam divertikular, 5) Bila perlu diberikan Makanan En- teral Rendah atau Bebas Laktosa, 6) Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari. Jenis diet dan indikasi pemberian sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan makanan cair jernih, diet sisa rendah I atau diet sisa rendah II dalam bentuk cair kental atau penuh, saring, lunak, atau biasa. Cara memesan diet : Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II/Makanan Cair Jernih/ Makanan Cair Penuh/Cair Kental/Makanan Saring/ Makanan Lunak/Makanan Biasa ( DSR I/DSR II /MCJ /MCP /MCK /MS/ML/MB) Selesailah sudah kegiatan belajar kita kali ini, bila sudah menguasai materi pada kegiatan belajar ini silahkan saudara lanjutkan pada kegiatan belajar 4 yaitu Diet pada Pembedahan.
  • 13. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Rangkuman • Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan pada saluran cerna. • Tujuan Diet Disfagia adalah : 1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masukn- ya makanan ke dalam saluran pernafasan, 2) Mencegah dan mengoreksi de- fisiensi zat gizi dan cairan. • Syarat diet Disfagia adalah 1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya, 2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan, 3) Cukup cairan, 4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan, diberikan secara bertahap, 5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan aspirasi, 6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa atau sonde. • Macam diet dan indikasi pemberian sangat bergantung pada kondisi pasien, • Cara memesan diet misalnya Makanan Cair Penuh/Makanan Cair Kental/ Makanan Saring/Makanan Lunak ( MCP/MCK/MS/ML). • Diet Pasca Hematemisis-Melena, yaitu suatu keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau kerusakan pada saluran cerna. • Tujuan Diet adalah 1) Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan ulang, dan mence- gah aspirasi, 2) Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin. • Cara memesan diet : Makanan Cair Jernih (MCJ). • Tujuan Diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetral- kan sekresi asam lambung yang berlebihan. • Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus abdominalis berat. • Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pa- sien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. • Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan
  • 14. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif berkurang, nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatore ( adanya lemak dalam feses). • Tujuan Diet penyakit inflamasi usus ini adalah : 1) Memperbaiki ketidakseim- bangan cairan dan elektrolit, 2) Mengganti kehilangan zat gizi dan mem- perbaiki status gizi kurang, 3) Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut, 4) Mengistirahatkan usus pada masa akut. • Jenis diet dan Indikasi pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat diber- ikan Makanan Cair, Lunak, Biasa, atau Diet Sisa Rendah dengan Modifikasi Rendah Laktosa atau menggunakan lemak trigliserida rantai sedang. • Cara memesan diet : Makanan Cair/ Makanan Lunak/ Makanan Biasa/ Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II ( MC/ML/MB/DSR I/DSR II). • Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dind- ing kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makannya rendah serat. • Tujuan diet penyakit Divertikulosis adalah untuk : 1) Meningkatkan volume dan konsistensi feses, 2) Menurunkan tekanan intra luminal, 3) Mencegah Infeksi. • Cara memesan diet : Diet Serat Tinggi (DST). • Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis adalah : 1) Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi, 2) Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi. • Jenis diet dan indikasi pemberian sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberi- kan makanan cair jernih, diet sisa rendah I atau diet sisa rendah II dalam ben- tuk cair kental atau penuh, saring, lunak, atau biasa. • Cara memesan diet : Diet Sisa Rendah I/ Diet Sisa Rendah II/Makanan Cair Jernih/ Makanan Cair Penuh/Cair Kental/Makanan Saring/ Makanan Lunak/ Makanan Biasa ( DSR I/DSR II/MCJ/MCP/MCK/MS/ML/MB)
  • 15. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Tes Formatif Petunjuk Mengerjakan soal : I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar II. Pilihlah A bila jawaban no : 1, 2 dan 3 benar Pilihlah B bila jawaban no : 1 dan 3 benar Pilihlah C bila jawaban no : 2 dan 4 benar Pilihlah D bila jawaban no : 4 saja yang benar Pilihlah E bila semua jawaban benar KASUS UNTUK SOAL NOMOR : 1 s.d 4 Pasien Tn. S , Umur 64 tahun Datang ke RS karena mual dan muntah, BAB ber- warna kehitaman keluhan : tidak ada selera makan, rasa mual tiap kali makan. Pemeriksaan Antropometri BB = 55 kg, TB = 162 cm . Pemeriksaan Fisik : KU lemah, TD 130/80 mmHg, Suhu 37° C, Kebiasaan Makan : suka mengkonsumsi makanan pedas, panas dan minuman yang memakai es. Diagnosa Medis : Gas- tritis 1. Berapakah berat badan ideal untuk Tn. S pada kasus diatas bila menggu- nakan rumus Broca ? a. 68,2 Kg b. 62,8 Kg c. 55,8 Kg d. 55,2 Kg e. 50,4 Kg 2. Jenis diet yang diberikan untuk Tn. S pada kasus diatas adalah : a. Diet Hati
  • 16. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif b. Diet Jantung c. Diet Rendah Garam d. Diet Lambung e. Diet DM 3. Manakah makanan sumber karbohidrat yang tidak dianjurkan untuk Tn.S ? a. beras dibubur saring/ dihaluskan; b. Beras ketan, jagung, cantel, ubi, talas, singkong. c. roti dipanggang; biscuit d. tepung-tepungan dibuat bubur/ pudding. e. Bubur tepung, roti lunak 4. Apakah pendidikan gizi yang berkaitan dengan perilaku makan pada Tn. S? a. Mengurangi kebiasaan makanan pedas b. Makan dalam porsi kecil tapi sering c. Makan pada saat tidak serangan mual d. Makan dalam keadaan hangat e. Mengurangi makanan yang terlalu asam 5. Apakah tujuan diet pada diet Disfagia ? 1. Menurunkan risiko aspirasi 2. Meningkatkan berat badan 3. Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan 4. Menurunkan asupan lemak
  • 17. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 6. Apakah diet yang diberikan pada pasien pasca hematemisis melena setelah fase akut teratasi? a. Makanan lunak b. Makanan biasa c. Makanan cair jernih d. Makanan saring e. Makanan cair kental 7. Apakah diet yang diberikan pada penderita Thypus Abdominalis berat atau Gastritis akut ? a. Diet sisa rendah b. Diet lambung I c. Diet lambung II d. Diet lambung III e. Diet lambung IV 8. Manakah jenis sayuran berikut ini yang tidak dianjurkan pada diet Lam- bung ? a. Bayam b. Labu siam c. Daun singkong d. Wortel
  • 18. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif e. Labu kuning 9. Apakah minuman yang tidak dianjurkan pada pasien Ulkus Peptikum atau Gastritis Kronis ? a. Sirop b. Teh encer c. Air putih d. Kopi e. Air gula 10. Apakah jenis diet yang tidak diberikan pada pasien penderita Kolitis Uls- eratif ? a. Makanan cair b. Makanan lunak c. Makanan biasa d. Diet sisa rendah e. Diet serat tinggi 11. Apakah jenis diet yang diberikan pada penderita Divertikulosis ? a. Diet garam rendah b. Diet lemak rendah c. Diet sisa rendah
  • 19. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif d. Diet serat tinggi e. Diet protein rendah 12. Apakah tujuan diet pada penderita Divertikulitis ? 1. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi 2. Mengganti cairan dan elektrolit 3. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi 4. Meningkatkan berat badan Kunci Soal Formatif Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang, diskusikan dan buatlah tabel ma- kanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pada Diet Sisa Rendah , Ma- kanan Cair Jernih, Makanan Cair Penuh, Cair Kental, Makanan Saring, Makanan Lunak, dan Makanan Biasa Tugas Mandiri 1: C, 2:D, 3: B, 4: A, 5: B, 6: C, 7: B, 8: C, 9: D, 10: E, 11: B, 12: C.