3. APA SIH MASA LANSIA ?
• Lanjut usia adalah sebuah proses yang
ditandai dengan penurunan berbagai fungsi
organ dan perubahan fisiologis tubuh .
Sudah sejak dulu manusia berusaha agar
dapat mencapai umur panjang (lanjut usia).
4. BATASAN USIA LANSIA
Durmin (1992) membagi
lansia menjadi young elderly
(65-74 tahun) dan older
elderly (75 tahun ke atas).
Munro (1987) membagi older
elderly menjadi 2 yaitu usia
75-84 dan 85 tahun ke atas
M.Alwi Dahlan : lansia
adalah orang yang telah
berusia 60 tahun atau sudah
masuk pada masa pensiun
5. SYARAT/PRINSIP GIZI PADA USILA
Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka
ragam bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut
adalah 50% dari Hidrat Arang yang bersumber dari Hidrat
Arang kompleks.
Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari
total kalori.
Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 8-10% dari
total kalori.
Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah
besar yang bersumber pada buah, sayur dan beraneka
pati, yang dikonsumsi dengan jumlah yang bertahap.
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK
LANSIA BY DESITARNIWATI STIKIM
JKT
6. SUMBER-SUMBER MAKANAN BERNUTRISI
Kelompok Makanan Jenis Makanan
Sumber Karbohidrat : Nasi, jagung, ketan, bihun, biskuit, kentang, mie instan,
mie kering, roti tawar, singkong, talas, ubi jalar, pisang nangka, makaroni
Sumber Protein : Hewani Daging ayam, daging sapi, hati (ayam atau sapi),
telur unggas, ikan mas, ikan kembung, ikan sarden, bandeng, baso daging
Sumber Protein Nabati : Kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah,
kacang tolo, tahu, tempe, oncom
Buah-buahan : Pepaya, belimbing, alpukat, apel, jambu biji, jeruk,
mangga, nangka, pisang ambon, sawo, semangka, sirsak, tomat
Sayuran : Bayam, buncis, beluntas, daun pepaya, daun singkong,
katuk, kapri, kacang panjang, kecipir, sawi, wortel, selada
Makanan Jajanan : Bika ambon, dadar gulung, getuk lindri, apem, kroket, kue
pia, kue putu, risoles
Susu : Susu sapi, susu kambing, susu kerbau, susu kedelai, skim
7. NEXT …
Menggunakan bahan makanan yang tinggi
kalsium, seperti susu nonfat, yoghurt, ikan.
Makanan mengandung zat besi (Fe dalam
jumlah besar, seperti kacang-kacangan,
hati,daging, bayam atau sayuran hijau
8. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi
sebaiknya dari bahan makanan yang segar
dan mudah dicerna.
Hindari bahan makanan yang mengandung
alkohol dalam jumlah besar.
9. Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah,
seperti bahan makanan lembek.
Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan
terlalu kenyang.Porsi makan hendaknya
diatur merata dalam satu hari sehingga
dapat makan lebih sering dengan porsi yang
kecil.
Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan
dengan cari dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng
10. STATUS GIZI PADA LANSIA
Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status
gizi lansia cenderung mengalami kegemukan/obesitas
Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit,
akibatnya cenderung kegemukan/obesitas
Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan,
akibatnya cenderung kegemukan/obesitas
Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi
tidak enak dan nafsu makan menurun, akibatnya lansia
menjadikurang gizi (kurang energi protein yang kronis)
Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan
yang berserat (sayur, daging) dan cenderung makan makanan
yang lunak (tinggi klaori), hal ini menyebabkan lansia cenderung
kegemukan/obesitas
KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK
LANSIA BY DESITARNIWATI STIKIM
JKT
11. Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat
(sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini
menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitas
Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini
mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi
defisiensi zat-zat gizi mikro
Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia
menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya
anemia
Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu
makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati
Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan
makanan sendiri dan menjadi kurang gizi
Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan
menurun dan menjadi kurang gizi
Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun
akibatnya menjadi kurang gizi
Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang
dapat menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi
12. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN GIZI PADA LANSIA
• Berkurangnya kemampuan mencerna makanan
akibat kerusakan gigi atau ompong.
• Berkurangnya indera pengecapan
mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa
manis, asin, asam, dan pahit..
• Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
• Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan
biasanya menimbulkan konstipasi.
• Penyerapan makanan di usus menurun.
13. MENU SEIMBANG UNTUK USILA
MENU HARIAN UNTUK LANSIA
Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat,
menu sehari-hari hendaknya :
Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai
dengan persyaratan kebutuhan lansia.
Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel
pada bahan pangan, terutama pangan hewani)
Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak
mengandung gula
Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan
minuman beralkohol
Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan,
sayuran dan sereal) untuk menghindari sembelit atau konstipasi
Minuman yang cukup
14. KOMPOSISI LAKI-LAKI PEREMPUAN
Energi (kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 700
Thiamin (mg) 0,8 0,7
Riboflavin (mg) 1,0 0,9
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (mg) 1 1
Asam folat (mcg) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
15. Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun
berdasarkan konsep ‘4 sehat 5 sempuna” atau
“Konsep gizi seimbang”,
sebagai contoh :
Kelompok makanan pokok (utama) :
nasi (1 porsi= 200 gram)
Kelompok lauk pauk :
daging (1 potong= 50 gram), tahu (1 potong = 25 gr)
Kelompok sayuran :
bayam (1 mangkok = 1001 gr)
Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong = 100 gr)
dan susu (1 gelas = 100 gr)
16. MENU UNTUK MANULA DALAM SEHARI
WAKTU MENU PORSI
Pagi Roti-telur-susu 1 tangkep 1 gelas
Selingan Papais 2 bungkus
Siang Nasi 1 piring
Semur 1 potong
Pepes tahu 1 bungkus
Sayur bayam 1 mangkok
Pisang 1 buah
Selingan Kolak pisang 1 mangkok
Malam Mie baso 1 mangkok
Pepaya 1 buah