SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
GIZI SEIMBANG LANSIA
Batasan usia Lansia
• Durmin (1992) membagi lansia menjadi young
elderly (65-74 tahun) dan older elderly (75
tahun ke atas).
• Munro (1987) membagi older elderly menjadi
2 yaitu usia 75-84 dan 85 tahun ke atas
• M.Alwi Dahlan : lansia adalah orang yang
telah berusia 60 tahun atau sudah masuk
pada masa pensiun
Perubahan fisiologis akibat penuaan
Perubahan pada saluran pencernaan :
• rongga mulut, biasanya gigi sudah banyak
yang tanggal.
• Esofagus (sfingter) mengeras keadaan ini
memperlambat pengosongan esofagus.
• Lapisan lambung menipis, sekresi Hcl dan
pepsin berkurang sehingga penyerapan vit B12
dan zat besi menurun.
• Berat usus berkurang
Perubahan pada sistem endokrin
• Terjadi perubahan dalam kecepatan dan
jumlah sekresi, respons terhadap stimulasi
dan struktur kelenjar endokrin
• Talbert (1977) menemukan bahwa pada usia
60 tahun sekresi testosteron akan menurun.
• Golfard (1979) menyatakan bahwa produksi
estrogen dan progesteron pada usia di atas
juga akan menurun
Perubahan pada sistem pernafasan
• Diameter anterior paru membesar sehingga
menimbulkan “barrel chest”. Pengepuran tulang
rawan menyebabkan kelenturan tulang iga
berkurang. Disamping itu osteoporosis
menyebabkan gangguan kelenturan paru yang
selanjutnya menurunkan kapasitas vital.sakus
paru membesar, sementara dindingnya menipis
untuk kemudian bersatu sama lain membentuk
sakus baru yang lebih besar. Semua perubahan ini
berujung pada penurunan fungsi paru.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
• Berkurangnya kemampuan mencerna makanan
akibat kerusakan gigi atau ompong.
• Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan
penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam,
dan pahit.
• Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
• Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
• Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan
biasanya menimbulkan konstipasi.
• Penyerapan makanan di usus menurun.
MASALAH GIZI PADA LANSIA
• Gizi berlebih : Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara
barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda
menyebabkan berat badan berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori
berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit
untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan
merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit
jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
• Gizi kurang, Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social
ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu
rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari
normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut
rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan
mudah terkena infeksi.
• Kekurangan vitamin dan mineral. Bila konsumsi buah dan sayuran dalam
makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam
makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit
kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
Syarat dalam penyusunan menu lansia
• Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan
makanan yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
• Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah
50% dari Hidrat Arang yang bersumber dari Hidrat Arang kompleks.
• Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari total
kalori.
• Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 8-10% dari total kalori.
• Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang
bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi
dengan jumlah yang bertahap.
• Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu
nonfat, yoghurt, ikan.
• Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti
kacang-kacangan, hati,daging, bayam atau sayuran hijau.
• Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan
yang mengandung garam, seperti adanya monosodium
glutamat, sodium bikarbonat, sodium citrat.
• Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari
bahan makanan yang segar dan mudah dicerna.
• Hindari bahan makanan yang mengandung alkohol dalam
jumlah besar.
• Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan
makanan lembek.
• Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang.
Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari
sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
• Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara
dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang
digoreng
GIZI_SEIMBANG_LANSIA.pdf

More Related Content

Similar to GIZI_SEIMBANG_LANSIA.pdf

Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfgizifik
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.pptintanmega2
 
Makanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahunMakanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahunManaf Abdul
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxRani911076
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptnurmiwati
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptgizikemranjen
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptrusunawanew
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptNidaNurAmalia
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptNuriSakinaSuharto1
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaTriana Septianti
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1School
 
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...EmmyKardianasari
 
Seminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuh
Seminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuhSeminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuh
Seminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuhDavid Syahputra
 

Similar to GIZI_SEIMBANG_LANSIA.pdf (20)

Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt
 
Makanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahunMakanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahun
 
Gizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptxGizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptx
 
Ece 502 topik 1
Ece 502   topik 1Ece 502   topik 1
Ece 502 topik 1
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2
 
Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1
 
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
 
Gizi seimbang pada lansia.pdf
Gizi seimbang pada lansia.pdfGizi seimbang pada lansia.pdf
Gizi seimbang pada lansia.pdf
 
Seminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuh
Seminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuhSeminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuh
Seminar kesehatan 9 makanan berbahaya untuk tubuh
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 

GIZI_SEIMBANG_LANSIA.pdf

  • 2. Batasan usia Lansia • Durmin (1992) membagi lansia menjadi young elderly (65-74 tahun) dan older elderly (75 tahun ke atas). • Munro (1987) membagi older elderly menjadi 2 yaitu usia 75-84 dan 85 tahun ke atas • M.Alwi Dahlan : lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun atau sudah masuk pada masa pensiun
  • 3. Perubahan fisiologis akibat penuaan Perubahan pada saluran pencernaan : • rongga mulut, biasanya gigi sudah banyak yang tanggal. • Esofagus (sfingter) mengeras keadaan ini memperlambat pengosongan esofagus. • Lapisan lambung menipis, sekresi Hcl dan pepsin berkurang sehingga penyerapan vit B12 dan zat besi menurun. • Berat usus berkurang
  • 4. Perubahan pada sistem endokrin • Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi, respons terhadap stimulasi dan struktur kelenjar endokrin • Talbert (1977) menemukan bahwa pada usia 60 tahun sekresi testosteron akan menurun. • Golfard (1979) menyatakan bahwa produksi estrogen dan progesteron pada usia di atas juga akan menurun
  • 5. Perubahan pada sistem pernafasan • Diameter anterior paru membesar sehingga menimbulkan “barrel chest”. Pengepuran tulang rawan menyebabkan kelenturan tulang iga berkurang. Disamping itu osteoporosis menyebabkan gangguan kelenturan paru yang selanjutnya menurunkan kapasitas vital.sakus paru membesar, sementara dindingnya menipis untuk kemudian bersatu sama lain membentuk sakus baru yang lebih besar. Semua perubahan ini berujung pada penurunan fungsi paru.
  • 6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia • Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong. • Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit. • Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran. • Rasa lapar menurun, asam lambung menurun. • Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi. • Penyerapan makanan di usus menurun.
  • 7. MASALAH GIZI PADA LANSIA • Gizi berlebih : Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi. • Gizi kurang, Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi. • Kekurangan vitamin dan mineral. Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
  • 8. Syarat dalam penyusunan menu lansia • Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. • Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50% dari Hidrat Arang yang bersumber dari Hidrat Arang kompleks. • Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari total kalori. • Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 8-10% dari total kalori. • Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah yang bertahap. • Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu nonfat, yoghurt, ikan. • Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti kacang-kacangan, hati,daging, bayam atau sayuran hijau.
  • 9. • Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan yang mengandung garam, seperti adanya monosodium glutamat, sodium bikarbonat, sodium citrat. • Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan mudah dicerna. • Hindari bahan makanan yang mengandung alkohol dalam jumlah besar. • Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan makanan lembek. • Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil. • Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng