3. • segala usaha kegiatan dan pekerjaan
• dilakukan secara berencana dan terarah
• mencari, mengumpulkan berbagai bahan
keterangan tentang sasaran tugas POLRI/Alat-Alat
Kepolisian Khusus,
• selanjutnya diolah dan disajikan kepada pimpinan
• bahan masukan pimpinan dalam menentukan
kebijaksanaan dengan resiko yang telah
diperhitungkan terlebih dahulu.
4. Berbagai Upaya yang :
- Sah
- Bertanggungjawab
dalam rangka mengumpulkan :
- Fakta
- Barang Bukti
- Alat Bukti
yang relevan dengan :
terjadinya dugaan tindak pidana kehutanan.
Hanya dapat dilakukan oleh :
- Pejabat yang berwenang
- Berdasarkan surat penugasan dari pejabat yang berwenang
5. Jenis & bentuk gangguan serta ancaman terhadap kawasan
hutan,
Situasi - kondisi lapangan serta Modus Operandi TP yang
terjadi,
Tokoh-tokoh penggerak, pemodal atau Aktor intelektual yang
terlibat,
Peluang dan tokoh masyarakat yang dapat membantu,
Perkiraan upaya pengamanan yang diperlukan, dan
Perkiraan tenaga, sarpras, waktu dan dana yang diperlukan.
6. • mendapatkan data dan informasi akurat.
• mencari, dan menemukan bukti-bukti awal
terhadap dugaan telah terjadinya suatu
tindak pidana kehutanan
• mencari fakta/kejadian, barang bukti dan
alat bukti yang mengindikasikan dan
mengarahkan pada pembuktian unsur-unsur
tindak pidana kehutanan.
• menentukan apakah hasil PULBAKET tersebut
layak ditindaklanjuti dengan kegiatan penyidikan
7. • menyediakan bahan-bahan keterangan yang
diperlukan dalam upaya melakukan kegiatan
perlindungan dan pengamanan hutan.
• memperjelas, menambah, dan
menyempurnakan suatu data, informasi,
laporan, dan atau pengaduan yang diterima
atau ditemukan, bahwa telah terjadi tindak
pidana bidang kehutanan
8. PULBAKET
Dilakukan pada saat atau terhadap
laporan/pengaduan kasus, hasil pengawasan
atau hasil verifikasi pengaduan yang memenuhi
kriteria :
• Adanya dugaan tindak pidana kehutanan
sebagai mana dimaksud dalam UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan.
• Adanya data yang menunjukkan telah
terjadinya tindak pidana kehutanan.
9. PULBAKET
ADIKABAPRO FAKDAM MOSI
Difokuskan pada 7 Komponen Fakta :
• A : Kasus Apa yang Terjadi
• DI : dimana wilayah atau lokasi terjadinya kasus (dilengkapi dengan
Peta wilayah atau lokasi, sketsa, lebih baik bila ditentukan titik
koordinatnya).
• KA : Kapan Waktu Kejadian (Tempus Delicti)
• BAPRO : Bagaimana Proses atau riwayat kejadian secara kronologis
dan teknis (modus Operandi).
• FAKDAM : Fakta-fakta mengenai dampak atau akibat yang
ditemukan di lapangan
• MO : Motif Pelaku atau penanggung jawab kegiatan
• SI : Siapa saja Pelaku yang ikut bertanggung jawab secara langsung
atau tidak langsung.
10. HASIL PULBAKET
• Dijabarkan dan disharingkan untuk dijadikan :
1. fakta-fakta
2. barang bukti
3. alat bukti untuk memenuhi unsur TP.
• Minimal harus didapatkan 2 alat bukti awal
yang mengarah kepada terjadinya tindak
pidana kehutanan.
11. 1. Penyusunan Rencana Kegiatan Personal Polhut.
2. Penyusunan Rencana Patroli (Darat, perairan, udara)
3. Pelaksanaan operasi (intelejen, fungsional, gabungan, khusus)
4. Penyusunan Rencana Kegiatan Penjagaan (tempat BB, Pos Jaga,
terminal, bandar udara/pelabuhan laut, pusat informasi, kapal
patroli, tempat peredaran HH, & pasar satwa /tumbuhan)
12. 5. Pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan kebakaran
hutan.
6. Penyusunan rencana penyidikan dan pelaksanaan
penyidikan. (PPNS)
7. Penyusunan rencana penggiringan, penangkapan dan
pemusnahan satwa liar yang mengganggu.
8. Penyusunan rancangan kebijakan rancangan strategi dan
program kerja lingkup unit kerja, kab/kota, provinsi
9. Membuat terang adanya indikasi dan terjadinya tindak
pidana di bidang kehutanan. dll
13.
14. OBSERVASI
[Pengamatan langsung obyek,kejadian,proses,kondisi setempat]
Tujuan :
untuk mencocokkan data, informasi, laporan, dan
atau pengaduan dengan fakta, dan
membahas serta mengembangkan lebih lanjut data,
informasi, laporan, dan atau pengaduan tersebut
untuk memperoleh petunjuk adanya dugaan telah
terjadi tindak pidana di bidang kehutanan.
15. OBSERVASI
[Pengamatan langsung obyek,kejadian,proses,kondisi setempat]
Informasi diperoleh dengan cara :
Observasi sepintas lalu, dilakukan sambilan
disamping tugas sehari-hari. (survey cepat)
Observasi secara teratur.
Observasi selayang padang.
Observasi khusus.
16. PERSIAPAN
A. PELAJARI TP YG TERJADI
B. CARI CIRI2 & INGIN SASARANNYA
C. PILIH & TENTUKAN PETUGAS
D. D A N A
E. PERLENGKAPAN
PELAKSANAAN
A. AMATI SUBYEK/SAS SCR UMUM
B. TELITI
* ORANG (CIRI KHUSUS, UMUM & DPT BE-
RUBAH)
* BENDA (JENIS, BENTUK, MERK, TANDA)
* TEMPAT (TERBUKA & TERTUTUP)
* KEJAHATAN (UMUM & KHUSUS)
17. INTERVIEW
[Tanya jawab lisan dengan bertatap muka/telepon]
Tujuan Penggunaan Interview :
Sebagai instrumen utama pulbaket (main
instrument)
Sebagai metode pelengkap (supplement)
Sebagai alat eksploratori (exploratory), sekaligus
untuk menentukan teknik analisisnya.
18. BENTUK INTERVIEW
1.Interview tipe bebas (unstructured or non-directive interview)
Digunakan dalam penelitian-penelitian naturalistik,
otobiografik, interviu mendalam (in-depth interview),
dan interviu yang dilaksanakan sambil berpartisipasi
dalam kegiatan yang sedang dilakukan oleh responden.
2. Interview tipe terstruktur (structured or directive interview)
19. Interviewer harus berpenampilan yang menarik
Interviewer harus menguasai materi pertanyaan
Interviewer terampil dalam berbahasa
Arahkan agar responden menjawab YA..
Lakukan pencatatan/gunakan perekam elektronik
Probing question: pertanyaan lebih mendalam
20. [Pengawasan Orang, kendaraan, tempat atau obyek]
Tujuan Pembuntutan :
melindungi petugas atau untuk menguatkan
kesaksian.
memperoleh bukti kejahatan.
melokalisir orang dengan mengawasi tempat yang
sering ia kunjungi dan orang-orang yang
berhubungan dengannya.
mengecek kejujuran informan.
21. [Pengawasan Orang, kendaraan, tempat atau obyek]
Cara Pembuntutan :
Rahasia,
terus-menerus dan
kadang berganti untuk mengurangi kecurigaan
pelaku.
22. 1. WASPADA
2. SABAR & ULET
3. PANCA INDERA YG TAJAM
4. CERDIK & CEKATAN
5. SUPEL & MUDAH BERGAUL
6. CPT SUAIKAN DIRI
1. MEMAHAMI DATA & IDENTITAS :
- ORANG
- TEMPAT
- KENDARAAN
2. TENTUKAN PETUGAS
-JML PETUGAS
-PENEMPATAN PETUGAS
-KEMAMPUAN PETUGAS
3. D A N A
4. PERALATAN
5. SYARAT & WAKTU
13
23. LARANGANS PETUGAS SURVEILLANCE
1. KONTAK LANGSUNG
2. TIMBULKAN KECURIGAAN
3. GERAKAN TIDAK WAJAR
4. PENAMPILAN
PELAKSANAAN SURVEILLANCE
1. SURVEILLANCE BERGERAK
- BERJALAN KAKI
- BEKENDARAAN
2. SURVEILLANCE TDK BERGERAK/TETAP
3. SURVEILLANCE LONGGAR, KETAT & GAB
4. ELECTRONIC SURVEILLANCE
14
24. “CARA LIDIK YG DILAKUKAN
SCR TERTUTUP’
A. DPTKAN BUKTI
B. DPTKAN KET
C. CEK INFO
D. PENYUSUPAN YG TPT (FIXED SURV)
E. CEK KESETIAAN (CHEKING ROYALTY)
F. LIDIK THD ORGS RHS BWH TNH/
ORGS SUBVERSI
G. SBG SCURITY CHEK
H. SBG FUNGSI BANTUAN
A. PENYSP DLM LINGK
B. PENYSP DLM MASY
C. PENYSP ORGS
17
Upaya serse
25. GUN COVER/SAMARAN
A. UTK JAMIN KERAHASIAAN GIAT
B. UTK JAMIN KESELAMATAN PTGS
C. UTK BERIKAN AKSES (HAK TSK)
D. UTK MUDAHKAN PELAKS TGS
SYARAT COVER :
A. SELARAS DGN DAERAH SAS
B. SUAI DGN SAS GIAT PETUGAS
C. BERI KEBANGGAAN & KEYAKINAN
D. BERIKAN SAS GRK KPD PTGS
E. JAMIN STABILITY & EFISIENSI
F. DIPERSIAPKAN DG TELITI
PERSIAPAN PELKS TGS NYUSUP
A. PELAJARI SAS/PENJAHAT
B. PENGTH TTG DAERAH
C. PENYESUAIAN SAMAR/COVER
D. PENGUJIAN/LAT SAMARAN
PELAKS TUGAS
A. PETUGAS YG KHUSUS
B. PENDEKATAN PD SAS
C. PUL KET
PENYAMARAN SELESAI
A. SESUAI PERINTAH ATASAN
B. LIDIK DIANGGAP SELESAI
C. BILA DIKAP SAT LAIN SA-
MARAN DIPERTAHANKAN
KEC. PERINTAH ATASAN
26. [Menerima Laporan dan Informasi]
Caranya :
Mencatat laporan,
Mencatat informasi dalam jurnal informasi
27. • Akses informasi.
• Resiko terhadap
pengumpul
• Resiko terbukanya tugas
• Urgensi Informasi
• Sumber daya.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35. Integrasi
• Memadukan beberapa bahan keterangan
• Mengolah bahan keterangan
• Membuat ramalan/prediksi
Selanjutnya membuat KESIMPULAN