SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
2023
Bahan Ajar
Pengenalan Jabatan ASN
Pelatihan Orientasi PPPK
Kementerian LHK
i
Kata Pengantar
ASN memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi pemerintahan
dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam era modern ini,
pemahaman yang mendalam tentang ASN sangatlah penting, baik bagi para
calon ASN maupun bagi masyarakat umum yang ingin memahami lebih dalam
tentang struktur birokrasi pemerintahan. ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pengawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pentingnya mengenal jabatan ASN tidak hanya terbatas pada konteks
administrasi pemerintahan, tetapi juga berdampak pada kualitas pelayanan
publik. Melalui pemahaman yang baik tentang struktur, tugas, dan tanggung
jawab ASN, diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan
efektivitas kerja pemerintah dalam melayani kepentingan masyarakat. Oleh
karena itu, bahan ajar ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang
mendalam kepada PPPK tentang berbagai aspek ASN.
Dalam bahan ajar ini, kita akan membahas mengenai jenis-jenis jabatan
(jabatan pimpinan tinggi, jabatan administasi, dan jabatan fungsional termasuk
didalamnya jabatan fungsional yang dapat diisi oleh PPPK), tugas dan fungsi
masing-masing jabatan, level kompetensi masing-masing jabatan dan
kedudukan masing-masing jabatan serta pembagian peran dan tanggung
jawabnya
Melalui pembelajaran dalam bahan ajar ini, peserta orientasi PPPK
diharapkan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran penting
ASN dalam pemerintahan dan bagaimana ASN dapat berkontribusi positif
dalam melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan jabatannya masing-
masing. Selamat belajar, dan semoga bahan ajar ini bermanfaat dalam
memahami jabatan ASN.
Bogor, September 2023
Penyusun.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar …………………………………………………………. i
Daftar Isi ………………………………………………………………… Ii
Daftar Gambar ………………………………………………………….. iii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Deskripsi Singkat ……………………………………………… 2
C. Hasil Belajar …………………………………………………… 2
D. Indikator Hasil Belajar ………………………………………… 2
II. JENIS-JENIS JABATAN …………………………………………… 3
A. Jabatan Pimpinan Tinggi ……………………………………… 3
B. Jabatan Administrasi …………………………………………… 5
C. Jabatan Fungsional …………………………………………… 6
III. TUGAS DAN FUNGSI ……………………………………………… 11
A. Tugas dan Fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi ……………….. 11
B. Tugas dan Fungsi Jabatan Administrasi ……………………. 12
C. Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional ……………………… 14
IV. LEVEL KOMPETENSI JABATAN ……………………………….. 16
A. Level Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi ………………. 16
B. Level Kompetensi Jabatan Administrasi ……………………. 18
C. Level Kompetensi Jabatan Fungsional …………………….. 20
V. MEKANISME KERJA ……………………………………………… 21
A. Kedudukan ……………………………………………………… 21
B. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab …………………… 28
VI. PENUTUP ………………………………………………………….. 30
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 31
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Struktur Organisasi Tipe-1 ………………………………………… 21
2. Struktur Organisasi Tipe-2 ………………………………………… 22
3. Struktur Organisasi Tipe-3 ………………………………………… 24
4. Struktur Organisasi Tipe-4 ………………………………………… 25
5. Struktur Organisasi Tipe-5 ………………………………………… 26
6. Struktur Organisasi Tipe-6 ………………………………………… 27
1 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
membagi pegawai menjadi PNS dan PPPK yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau tugas negara lainnya. Jabatan merupakan kedudukan
yang menunjukkan tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan hak
seorang ASN dalam suatu organisasi.
Setiap jabatan memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik.
Sebagai Contoh Kepala Balai Pelatihan LHK bertanggung jawab untuk
merencanakan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi kegiatan pelatihan di
bidang LHK. Sementara itu seorang Direktur Jenderal Perubahan Iklim dan
Kebijakan Multilateral bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan
kebijakan nasional dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta
melakukan negosiasi internasional terkait isu perubahan iklim. Selain itu,
seorang Kepala Balai Taman Nasional bertanggung jawab untuk melakukan
pengelolaan wilayah taman nasional sesuai prinsip-prinsip konservasi dan
perlindungan lingkungan hidup.
Dalam hal ini, setiap jabatan memiliki area tanggung jawab
spesifiknya masing-masing, yang didasarkan pada kompetensi dan
pengalaman yang dimiliki oleh pemegang jabatan. Saat ini, tugas dan
tanggung jawab KLHK semakin kompleks, sehingga dibutuhkan pegawai
yang memiliki kompetensi dan kemampuan sesuai dengan tugas dan fungsi
jabatan yang ada di KLHK. Oleh karena itu KLHK telah merekrut Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang memiliki kemampuan dan
kompetensi khusus.
Namun selain kompetensi khusus, PPPK juga perlu mengetahui
tugas-tugas jabatan lain yang ada di KLHK agar dapat meningkatkan
kinerjanya. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab orang lain, PPPK
2 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
dapat lebih mudah bekerjasama dan berkolaborasi sehingga meningkankan
efektivitas kerja dan hasil yang dicapai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka materi pengenalan jabatan
dalam pembekalan PPPK menjadi materi penting yang perlu dipahami.
Karena dengan memahami tugas jabatan lain, akan membantu PPPK untuk
lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
B. Deskripsi Singkat
Bahan ajar pengenalan jabatan membahas mengenai jenis-jenis
jabatan (jabatan pimpinan tinggi, jabatan administasi, dan jabatan
fungsional), tugas dan fungsi masing-masing jabatan, level kompetensi
masing-masing jabatan dan kedudukan masing-masing jabatan serta
pembagian peran dan tanggung jawabnya.
C. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan pengenalan jabatan,
peserta diharapkan mampu mengenal jabatan yang ada di Kementerian
LHK yang akan membantunya dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai PPPK.
D. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan pengenalan jabatan,
peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan jenis-jenis jabatan
2. Menjelaskan tugas dan fungsi jabatan
3. Menjelaskan level kompetensi jabatan
4. Memahami mekanisme kerja dalam menjalankan tugas jabatannya.
3 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
BAB II
JENIS-JENIS JABATAN
A. Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) adalah sekelompok jabatan tertinggi
pada instansi dan perwakilan. JPT terdiri dari :
1. JPT Utama.
JPT Utama adalah jabatan tertinggi pada instansi pemerintah non
kementerian. Seperti Kepala Arsip Nasional RI, Kepala Badan
Kepegawaian Negara, Kepala Lembaga Administrasi Negara dll.
Persyaratan untuk diangkat dalam JPT Utama adalah :
a. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
b. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang
ditetapkan;
c. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat
selama 10 (sepuluh) tahun;
d. sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF jenjang ahli
utama paling singkat 2 (dua) tahun;
e. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
f. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; dan
g. sehat jasmani dan rohani
2. JPT Madya.
JPT Madya adalah jabatan dibawah JPT Utama, JPT Madya terdapat di
kementerian, Lembaga pemerintah non kementerian, dan Provinsi.
Contoh : Direktur jenderal, deputi, inspektur jenderal, inspektur utama,
kepala badan dan jabatan lain yang setara.
Persyaratan untuk diangkat dalam jabatan JPT Madya adalah :
a. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
4 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
b. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang
ditetapkan;
c. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat
selama 7 (tujuh) tahun;
d. sedang atau pernah menduduki JPT pratama atau JF jenjang ahli
utama paling singkat 2 (dua) tahun;
e. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
f. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; dan
g. sehat jasmani dan rohani
3. JPT Pratama.
JPT Pratama adalah jabatan dibawah JPT Madya. Contohnya : Kepala
Biro Kepegawaian dan Organisasi, Contoh : direktur, asisten deputi,
kepala pusat, inspektur, kepala balai besar, kepala dinas, kepala badan
provinsi dan jabatan lain yang setara..
Syarat untuk diangkat dalam JPT pratama adalah :
a. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
b. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
c. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan
Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang selama 5
(lima) tahun;
d. sedang atau pernah menduduki Jabatan administrator atau JF jenjang
ahli madya paling singkat 2 (dua) tahun;
e. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
f. usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun; dan g) sehat jasmani
dan rohani;
JPT berfungsi memimpin dan memotivasi setiap pegawai ASN pada
instansi pemerintah melalui :
1. Kepeloporan dalam bidang :
5 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
a. Keahlian profesional
b. Analisis dan rekomendasi kebijakan.
c. Kepemimpinan manajemen.
2. Pengembangan Kerjasama dengan instansi lain.
3. Keteladanan dalam mengamalkan nilai-nilai dasa ASN dan
melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN.
Untuk setiap JPT ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, Pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas,
serta persyaratan lain yang dibutuhkan.
B. Jabatan Administrasi
Jabatan Administrasi (JA) adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan. Jabatan administrasi terdiri dari :
1. Jabatan Administrator
Jabatan administrator adalah salah satu jenis jabatan struktural dalam
ASN yang bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola suatu unit
organisasi atau instansi pemerintah. Jabatan ini adalah jabatan eselon
III. Contohnya : Kepala Balai Taman Nasional, Kepala Balai KSDA,
Kepala Balai Pelatihan LHK dll.
Tugas seorang administrator meliputi merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan dan mengawasi kegiatan dibawah wewenangnya agar
berjalan efektif dan efisien. Oleh karena itu, seorang administrator harus
memiliki kemampuan manajemen, kepemimpinan serta mampu
mengambil keputusan dengan tepat dan bijaksana.
2. Jabatan Pengawas
Jabatan pengawas adalah salah satu jenis jabatan struktural dalam ASN
yang memiliki tanggung jawab mengawai pelaksanaan kegiatan yang
menjadi wilayah tugasnya. Jabatan ini adalah jabatan eselon IV.
Contohnya : Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pengelolaan
6 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
Taman Nasioonal, Kepala Seksi Penyelenggaraan dan Kerjasama
Pelatihan, dll.
3. Jabatan Pelaksana
Jabatan pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas pelaksanaan kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan. Jabatan ini bertanggung jawab untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional secara langsung. Tugas-tugas
tersebut terkait dengan pelayanan publik atau teknis yang memerlukan
keahlian khusus.
Klasifikasi jabatan pelaksana terdiri dari :
a. Klerek
Klerek adalah klasifikasi nomenklatur jabatan pelaksana yang
melaksanakan tugas pelayanan administratif. Contoh :
Pengadminsitrasi Kepegawaian, Pengadministasi Persuratan,
Pengadministrasi Umum dll.
b. Operator
Operator adalah klasifikasi nomenklatur jabatan pelaksana yang
melaksanakan tugas teknis yang bersifat umum. Contoh : Pelatih dan
Perawat Satwa Liar, Pemelihara Tumbuhan, Pengaman Hutan dan
Hasil Hutan.
c. Teknisi.
Teknisi adalah klasifikasi nomenklatur jabatan pelaksana yang
melaksanakan tugas teknis yang bersifat spesifik. Contoh : Petugas
Ukur Kawasan Hutan, Pengawas Keselamatan dan Kesehatar Kerja
dan Perlindungan Lingkungan.
C. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu. Dalam ASN, jabatan fungsional terdiri
dari :
7 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
1. Jabatan Fungsional Keterampilan
Jabatan fungsional keterampilan adalah pejabat fungsional yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan Teknik
tertentu. Jabatan fungsional keterampilan ini ditetapkan berdasarkan
dominasi karakteristik pekerjaan ranah priskomotor, yaitu keterampilan
dan perilaku sesuai denga jenjang pendidikan.
Dalam Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional PNS menekankan bahwa jabatan fungsional
keterampilan memiliki kualifikasi teknisi atau penunjang profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan
pengetahuan teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih.
Kualifikasi teknisi atau penunjang profesional adalah kualifikasi yang
bersifat ketrampilan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang
didapatkan dari pendidikan kejuruan dan pelatihan teknis yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional berdasarkan
prosedur standar operasional serta melatihkannya dan terikat pada etika
profesi.
2. Jabatan Fungsional Keahlian.
Jabatan Fungsional Keahlian adalah pejabat fungsional yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi
dan Teknik analisis tertentu. Jabatan fungsional keahlian ini ditetapkan
berdasarkan dominasi karakteristik pekerjaan ranah kognitif, yaitu
pengetahuan dan perilaku sesuai dengan jenjang pendidikan.
Karakteristik pekerjaan ranah kognitif merupakan pekerjaan yang
berhubungan dengan kemampuan berpikir termasuk didalamnya
kemampuan menghapal (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),
menganalisis (C4), mensintesis (C5) dan kemampuan mengevaluasi
(C6).
Dalam Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional PNS menekankan bahwa jabatan fungsional
keahlian memiliki kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugasnya
8 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
keahliannya. Kualifikasi profesional adalah kualifikasi yang bersifat
keahlian yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang didapatkan dari
pendidikan yang berkelanjutan secara sistematis yang pelaksanaan
tugasnya meliputi penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan,
pengembangan dan penerapan konsep, teori, ilmu dan seni untuk
pemecahan masalah serta memberikan pengajarannya dan terikat pada
etika profesi.
Jabatan Fungsional yang dapat diisi dengan PPPK berdasarkan
Keputusan MenpanRB No. 158 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas
PermenpanRB No. 1197 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional yang
dapat diisi dengan PPPK. Dalam aturan ini menambah 54 Jabatan
Fungsional yang dapat diisi oleh PPPK adalah :
1. Analis data ilmiah
2. Analis hukum
3. Analis kekayaan intelektual
4. Analis pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Analis pemantauan peraturan Perundang-undangan legislative
6. Analis pembiayaan infrastruktur Pekerjaan umum dan perumahan.
7. Analis pengembangan kompetensi ASN
8. Analis standardisasi.
9. Asisten Inspektur pengoperasian pesawat udara.
10.Asisten Inspektur kelaikudaraan Pesawat Udara
11.Asisten Inspektur Navigasi Penerbangan
12.Asisten Pembina Mutu Hasil Kelautandan Perikanan
13.Asisten Pengawas Kelautan
14.Asisten Pengawas Perikanan
15.Asisten Penguji Prasarana Perkeretaapian
16.Asisten Penguji Sarana Perkeretaapian
17.Asisten Penyuluh Perikanan
18.Asisten Perpustakaan
9 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
19.Asisten Statistisi.
20.Auditor Perkeretaapian
21.Inspektur Kelaikudaraan Pesawat Udara
22.Inspektur Navigasi Penerbangan
23.Inspektur Pengoperasian Pesawat Udara.
24.Inspektur Prasarana Perkeretaapian.
25.Inspektur Sarana Perkeretaapian
26.Kurator keperdataan
27.Kurator Koleksi Hayati
28.Manggala Agni
29.Metrolog
30.Pemeriksa Keimigrasian
31.Penata Kelola Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman
32.Penata Kelola Jalan dan Jembatan
33.Penata Kelola Penanaman Modal
34.Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan
35.Penata Kelola Pengawasan Pemilihan Umum
36.Penata Kelola Penyehatan Lingkungan
37.Penata Kelola Perumahan
38.Penata Laksana Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman.
39.Penata Laksana dan Jembatan
40.Penata Laksana Penyehatan Lingkungan.
41.Penata Laksana Sumber Daya Air
42.Penata Penerbitan Ilmiah
43.Pengawas Kelautan
44.Pengelola Sumber Daya Air
45.Pengembang Kewirausahaan
46.Pengembang Tafsir Al-Quran
47.Penguji Prasarana Perkeretaapian
48.Penguji Sarana Perkeretaapian
49.Penilik
10 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
50.Penjamin Mutu Produk
51.Petugas Lapangan Keluarga Berencana
52.Teknisi Kesehatan Ikan
53.Teknisi Pengendali Hama Penyakit dan Ikan
54.Widyabasa.
Merubah 6 (enam) nomenklatur jabatan yaitu :
1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat menjadi Tenaga Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku.
2. Sanitarian menjadi Tenaga Sanitasi Lingkungan
3. Teknik jalan dan jembatan menjadi Penata Kelola Jalan dan Jembatan
4. Teknik Pengairan menjadi Penata Laksana Sumber Daya Air
5. Teknik Penyehatan Lingkungan menjadi Penata Lasana Penyehatan
Lingkungan
6. Teknik Tata Bangunan dan Perumahan menjadi Penata Kelola
Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman untuk kategori keahlian
dan Penata Laksana Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman.
Untuk kategori keterampilan.
Sedangkan Jabatan Fungsional yang tidak dapat diisi oleh PPPK, yaitu :
1. Asisten Pembimbing Kemasyarakatan
2. Inspektur Ketenagalistirikan
3. Inspektur Minyak dan Gas Bumi
4. Inspektur Tambang
5. Manggala Informatika
6. Pembimbing Kemasyarakatan
7. Penyelidik Bumi
8. Polisi Kehutanan, dan
9. Sandiman.
11 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
A. Tugas dan Fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi
Tugas pokok dan fungsi jabatan pimpinan tinggi adalah memimpin
dan memotivasi setiap ASN pada instansi pemerintah yang berkaitan
dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintah dan pembangunan.
Tugas dan fungsi jabatan Pimpinan Tinggi Utama adalah :
1. Merumuskan visi, misi dan strategi organisasi.
2. Membuat keputusan strategis untuk pengembangan organisasi
3. Menetapkan tujuan dan sasaran jangka Panjang.
4. Mengontrol dan mengawasi pelaksanaan organisasi.
5. Bertanggung jawab atas capaian kinerja organisasi.
Tugas dan fungsi jabatan Pimpinan Tinggi Madya adalah :
1. Merancang dan mengimplementasikan program-program strategis
organisasi.
2. Memonitor kemajuan kinerja organisasi dan memastikan pencapaian
target.
3. Mengevaluasi kinerja bagian per bagian dalam organisasi.
4. Melakukan koordinasi
5. Memberikan arahan dan bimbingan kepada pegawai.
Tugas dan fungsi jabatan Pimpinan Tinggi Pratama adalah :
1. Melaksanakan kebijakan dan program-program yang ditetapkan oleh
pimpinan
2. Menyusun rencana kerja dan melaporkan kemajuannya kepada
pimpinan.
3. Memastikan bahwa tugas-tugas harian organisasi dijalankan dengan
efektif dan efisien.
4. Menyelesaikan .tugas-tugas khusus yang diberikan oleh pimpinan.
5. Menjaga hubungan baik dengan pegawai dan stakeholder lainnya.
12 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
Jadi perbedaan utama antara ketiga jabatan ini adalah level tanggung
jawab, tingkat keterlibatan dalam aspek strategis serta fokus kerjanya.
Jabatan pimpinan tinggi utama lebih focus pada perencanaan strategis dan
pengambilan keputusan. Sedangkan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
lebih mengacu pada pelaksanaan tindakan praktis dan pengawasan
kegiatan operasional.
B. Tugas dan Fungsi Jabatan Administrasi
Tugas dan fungsi dari jabatan administrator, pengawas dan
pelaksana adalah sebagai berikut :
1. Jabatan Administrator
Jabatan administrator memiliki tanggung jawab untuk merencanakan,
mengorganisir, dan mengarahkan suatu organisasi atau departemen
tertentu. Sehingga tugas-tugasnya adalah :
a. Merumuskan visi, misi, dan tujuan organisasi
b. Menetapkan strategi organisasi dan rencana operasional
c. Mengalokasikan sumber daya organisasi
d. Mengawasi kegiatan operasional
e. Melakukan evaluasi kinerja dan memperbaiki sistem yang ada
2. Jabatan Pengawas
Jabatan pengawas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kegiatan di organisasi berjalan dengan efektif dan efisien. Beberapa
tugas dan fungsi jabatan pengawas antara lain:
a. Memantau kinerja staf dan tim
b. Memberikan pelatihan dan arahan kerja kepada staf
c. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur diikuti dengan benar.
d. Mengaudit keuangan dan kegiatan organisasi
e. Melakukan investigasi jika terjadi masalah atau pelanggaran
3. Jabatan Pelaksana
Jabatan pelaksana melaksanakan kegiatan langsung sesuai dengan
visi, misi, dan tujuan organisasi. Tugas dan fungsinya meliputi:
13 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
a. Melakukan kegiatan operasional sehari-hari
b. Menerapkan kebijakan dan prosedur
c. Melapor kepada atasan mereka tentang kemajuan proyek atau
kegiatan
d. Bekerja sama dengan staf lain dalam organisasi
e. Menyelesaikan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh atasan
mereka
Perbedaan utama antara ketiga jabatan ini terletak pada tingkat
tanggung jawab dan fokus kerjanya. Administrator lebih fokus pada
perencanaan strategis dan pengambilan keputusan, sedangkan pengawas
lebih cenderung mengawasi dan memastikan bahwa kegiatan berjalan
dengan baik. Sementara itu, tugas pelaksana lebih mengacu pada tindakan
praktis dan pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh
ikhtisar jabatan untuk jabatan pelaksana :
Nama Jabatan Ikhtisar Jabatan
Pengumpul Bahan
dan Data
Mengumpulkan, mengegelompokkan bahan dan
data bidang rencana program kerja dan
anggaran sesuai dengan prosedur dan
ketentuan perundang-undangan sebagai bahan
untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya.
Pengolah Data Mengumpulkan, mendokumentasikan/ menginput
dan mengolah data bidang program kerja dan
anggaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan
perundang-undangan sebagai bahan untuk
melaksanakan kegiatan selanjutnya.
Analis Data Mengumpulkan, mengkasifikasikan dan
menelaah untuk menyimpulkan dan Menyusun
rencana program kerja dan anggaran sesuai
dengan prosedur dan ketentuan perundang-
undangan untuk optimalisasi pelaksanaan
program kerja dan anggaran.
14 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
C. Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional
1. Jabatan Fungsional Keterampilan
Tugas utama jabatan fungsional keterampilan meliputi pelaksanaan
kegiatan teknis yang erkaitan dengan penerapan konsep dan metode
operasional di bidang ilmu pengetahuan tersebut serta pemberian
pengajaran di tingkat Pendidikan tertentu. Dalam Permenpan No. 1
Tahun 2023, Tugas dan fungsi dalam jabatan fungsional
keterampilan ditentukan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Pemula (Gol. Ruang II/a), melaksanakan
tugas dan fungsi yang bersifat dasar dalam jabatan fungsional
keterampilan.
b. Jabatan Fungsional Terampil (Gol. Ruang II/b, II/c dan II/d),
melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat lanjutan dalam
jabatan fungsional keterampilan.
c. Jabatan Fungsional Mahir (Gol. Ruang III/a dan III/b),
melaksanakan tugas dan fungsi utama dalam jaabtan fungsional
keterampilan.
d. Jabatan Fungsional Penyelia (Gol. Ruang III/c dan III/d),
melaksanakan tugas dan fungsi koordinasi dalam jabatan
fungsional keterampilan.
2. Jabatan Fungsional Keahlian
Tugas utama jabatan fungsional keahlian adalah pengembangan
pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk
pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang
sistematis. Dalam Permenpan No. 1 Tahun 2023, Tugas dan fungsi
dalam jabatan fungsional keahlian ditentukan berdasarkan
pengetahuan dan keahlian sebagai berikut :
a. Jabatan Fungsional Ahli Pertama (Gol. Ruang III/a dan III/b),
melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan
kualifikasi profesional tingkat dasar.
15 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
b. Jabatan Fungsional Ahli Muda (Gol. Ruang III/c dan III/d),
melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan
kualifikasi profesional tingkat lanjutan.
c. Jabatan Fungsional Ahli Madya (Gol. Ruang IV/a, IV/b dan IV/c),
melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan
kualifikasi profesional tingkat tinggi.
d. Jabatan Fungsional Ahli Utama (Gol. Ruang IV/d dan IV/e),
melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan
kualifikasi profesional tingkat tertinggi.
16 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
BAB IV
LEVEL KOMPETENSI JABATAN
A. Level Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi
Standar kompetensi jabatan pimpinan tinggi adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan Tinggi Utama
Pimpinan tinggi utama mempunyai standar kompetensi pada level 5
untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut:
a. Integritas, mampu menjadi role model dalam penerapan standar
keadilan dan etika di tingkat nasional.
b. Kerjasama, menciptakan situasi Kerjasama secara konsisten baik di
dalam maupun di luar instansi.
c. Komunikasi, menggagas system komunikasi yang terbuka secara
strategis untuk mencari solusi meningkatkan kinerja.
d. Orientasi pada hasil, meningkatkan mutu pencapaian kerja
organisasi.
e. Pelayanan publik, mampu memastikan kebijakan kebijakan
pelayanan publik yang obyektif, netral, tidak diskriminatif serta tidak
terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik.
f. Pengembangan diri dan orang lain, menciptakan situasi yang
mendorong organisasi untuk mengembangkan kemampuan belajar
secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian hasil.
g. Mengelola perubahan, memimpi, menggalang dan menggerakkkan
dukungan pemangku kepentingan untuk menjalankan perubahan
secara berkelanjutan pada tingkat instansi/nasional.
h. Pengambilan keputusan, menghasilkan solusi dan mengambil
keputusan untuk mengatasi permasalahan jangka panjang/ strategis
berdampak nasional.
i. Perekat bangsa, wakil pemerintah untuk membangun hubungan
sosial psikologis.
17 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
2. Pimpinan Tinggi Madya
Pimpinan tinggi madya mempunyai standar kompetensi pada level 5
untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sama dengan
pimpinan tinggi madya pada uraian di atas.
3. Pimpinan Tinggi Pratama
Pimpinan tinggi pratama mempunyai standar kompetensi pada level 4
untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut:
a. Integritas, mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong
kepatuhan pada nilai, norma dan etika organisasi..
b. Kerjasama, membangun komitmen tim, sinergi..
c. Komunikasi, mampu mengemukakan pemikiran multidimensi secara
lisan dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan
meningkatkan kinerja secara keseluruhan..
d. Orientasi pada hasil, mendorong unit kerja mencapai target yang
ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya..
e. Pelayanan publik, mampu memonitor, mengevaluasi,
memperhitungkan dan mengantisipasi dampak dari isu-isu jangka
Panjang, kesempatan atau kekuatan politik dalam hal pelayanan
kebutuhan pemangku kepentingan yang transparan, obyektif dan
profesional.
f. Pengembangan diri dan orang lain, menyusun program
pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong
manajemen pembelajaran.
g. Mengelola perubahan, memimpin perubahan pada unit kerja.
h. Pengambilan keputusan, menyelesaikan masalah yang mengandung
risiko tinggi, mengantisipasi dampak keputusan, membuat tindakan
pengamanan; mitigasi risiko.
i. Perekat bangsa, mendayagunakan perbedaan secara konstruktif
dan kreatif untuk meningkatkan efektifitas organisasi.
18 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
B. Level Kompetensi Jabatan Administrasi
Standar kompetensi jabatan adminsitrasi adalah :
1. Jabatan administrator
Jabatan administrator mempunyai standar kompetensi pada level 3
untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut:
a. Integritas; mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama
agar anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma dan etika
organisasi dalam lingkup formal.
b. Kerjasama; efektif membangun tim kerja untuk peningkatan kinerja
organisasi.
c. Komunikasi; .berkomunikasi secara asertif, terampil berkomunikasi
lisan/tertulis untuk menyampaikan informasi yangsensitif/rumit/
kompleks.
d. Orientasi pada hasil; menetapkan target kerja yang menantang bagi
unit kerja, memberi apresiasi dan teguran untuk mendorong kinerja.
e. Pelayanan publik;mampu memanfaatkan kekuatan kelompok serta
memperbaiki standar pelayanan public di lingkup unit kerja.
f. Pengembangan diri dan orang lain; memberikan umpan balik,
membimbing.
g. Mengelola perubahan; membantu orang lain mengikuti perubahan,
mengantisipasi perubahan secara tepat.
h. Pengambilan keputusan; membandingkan berbagai alternative,
mengembangkan risiko keberhasilan dalam implementasi.
i. Perekat bangsa; mempromosikan, mengembangkan sikap toleransi
dan persatuan.
2. Jabatan pengawas
Jabatan pengawas mempunyai standar kompetensi pada level 2 untuk
semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut:
a. Integritas;.mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk
bertindak sesuai nilai, norma dan etika organisasi.
19 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
b. Kerjasama; .menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan efektif.
c. Komunikasi; .AKtif menjalankan komunikasi secara formal dan
informal. Bersedia mendengarkan orang lain, menginterpretasikan
pesan dengan respon yang sesuai, mampu Menyusun materi
presentasi, pidato, naskah, laporan, dll.
d. Orientasi pada hasil; berupaya meningkatkan hasil kerja pribadi yang
lebih tinggi dari standar yang ditetapkan, mencari, mencoba metode
alternatif untuk peningkatan kinerja.
e. Pelayanan publik; mampu mensupervisi/mengawasi/menyelia dan
menjelaskan proses pelaksanaan tugas pemerintahan/pelayanan
public secara transparan.
f. Pengembangan diri dan orang lain; meningkatkan kemampuan
bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara
melaksanakan suatu pekerjaan.
g. Mengelola perubahan; proaktif beradaptasi mengikuti perubahan.
h. Pengambilan keputusan; menganalisis masalah secara mendalam.
i. Perekat bangsa; aktif mengembangkan sikap saling menghargai,
menekankan persamaan dan persatuan.
3. Jabatan pelaksana
Jabatan pelaksana mempunyai standar kompetensi pada level 1 untuk
semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut:
a. Integritas;.mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi,
dalam kapasitas pribadi.
b. Kerjasama; .berpartisipasi dalam kelompok.
c. Komunikasi; .menyampaikan informasi dengan jelas, lengkap,
pemahaman yang sama.
d. Orientasi pada hasil; bertanggung jawab untuk memenuhi standar
kerja.
e. Pelayanan publik; menjalankan tugas mengikuti standar pelayanan.
f. Pengembangan diri dan orang lain; pengembangan diri
g. Mengelola perubahan; mengikuti perubahan dengan arahan.
20 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
h. Pengambilan keputusan;mengumpulkan informasi untuk bertindak
sesuai kewenangan.
i. Perekat bangsa; Peka memahami dan menerima kemajemukan.
C. Level Kompetensi Jabatan Fungsional
Level Standar Kompetensi untuk masing-masing level jabatan pada
Jabatan Fungsional Keterampilan adalah :
1. Pemula = level 1-2, dominan level 1 yaitu meniru secara terbimbing.
2. Terampil = level 1-2-3 dominan level 2 yaitu melakukan gerak mekanistik
dengan reaksi natural.
3. Mahir = level 3-4 dominan level 3 yaitu melakukan gerak kompleks dan
termodifikasi.
4. Penyelia = level 3-4 dominan level 3. Level 4 itu adalah mengadaptasi
dan membuat variasi. Sedangkan level 5 adalah mengkreasi dan
mengkombinasi.
Level Standar Kompetensi untuk masing-masing level jabatan pada
Jabatan Fungsional Keahlian adalah :
1. Ahli Pertama = level 1-2-3 dan dominan level 2. Level 1 adalah
pemahaman dan pengetahuan dan level 2 adalah penerapan atau
aplikasi.
2. Ahli Muda = Level 3-4 dominan level 3 yaitu analisis, penalaran dan
penelaahan.
3. Ahli Madya = Level 4-5, dominan level 4 yaitu penilaian dan evaluasi.
4. Ahli Utama = level 4-5 dominan level 5 yaitu kreasi atau aspek kebaruan.
21 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
BAB V
MEKANISME KERJA
A. Kedudukan
Kedudukan pejabat struktural, fungsional dan pelaksana disesuaikan
dengan struktur organisasi pada unit kerja di lingkungan KLHK. Struktur
organisasi pada unit kerja di lingkungan KLHK meliputi 6 (Enam) tipe
sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Tipe-1/Tipe Direktorat
Gambar 1. Struktur Organisasi Tipe-1
a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-1 dipimpin oleh PPT
Pratama.
b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat
Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Utama,
Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas.
22 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
c. Pejabat Administrator berkedudukan dibawah PPT Pratama dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli
Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak
berada dibawah pejabat pengawas.
d. Pejabat pengawas berkedudukan dibawah PPT Pratama dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan
Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak berada dibawah
pejabat pengawas.
e. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana dapat berkedudukan di
bawah administrator atau pejabat pengawas.
f. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana
adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan atasan langsung.
2. Struktur Organisasi Tipe-2 /Tipe Biro, Sekretariat, Pusat Pengendalian
Pembangunan Ekoregion dan Balai Besar Direktorat Jenderal
Konservasi Sumber Daya Ekosistem.
Gambar 2. Struktur Organisasi Tipe-2
23 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-2 dipimpin oleh PPT
Pratama.
b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat
Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Utama, dan
Pejabat Administrator.
c. Pejabat Administrator berkedudukan dibawah PPT Pratama dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli
Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak
berada dibawah pejabat pengawas.
d. Pejabat pengawas berkedudukan dibawah pejabat administrator dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan
Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak berada dibawah
pejabat pengawas.
e. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana dapat berkedudukan di
bawah administrator atau pejabat pengawas.
f. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana
adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan dari atasan langsung.
g. Khusus untuk kelompok jabatan fungsional ahli utama berkedudukan
dibawah PPT Pratama pada kantor pusat namun dapat ditugaskan
pada Unit Pelaksana Teknis (UPT).
3. Struktur Organisasi Tipe-3/Tipe Inspektorat Wilayah, Pusat Pendidikan
dan Pelatihan SDM LHK dan Pusat Penyuluhan.
a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-3 dipimpin oleh PPT
Pratama.
b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat
Penilai Kinerja untuk pejabat pengawas serta Kelompok Jabatan
Fungsional dan pelaksana yang tidak berada dibawah Pejabat
Pengawas.
24 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
Gambar 3. Struktur Organisasi Tipe-3
c. Pejabat pengawas berkedudukan dibawah PPT Pratama dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan
Keterampilan serta jabatan pelaksana yang berada dibawah pejabat
pengawas.
d. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana dapat berkedudukan di
bawah PPT Pratama atau pejabat pengawas.
e. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana
adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan atasan langsung.
4. Struktur Organisasi Tipe-4/Tipe Balai Besar Badan Standarisasi
Instrumen.
a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-4 dipimpin oleh PPT
Pratama.
b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat
Penilai Kinerja untuk pejabat administrator.
25 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
Gambar 4. Struktur Organisasi Tipe-4
c. Pejabat Administrator berkedudukan dibawah PPT Pratama dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli
Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana.
d. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana berkedudukan di bawah
pejabat administrator.
e. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana
adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan atasan langsung.
5. Struktur Organisasi Tipe-5/Tipe Balai Lingkup Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan.
a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-5 dipimpin oleh Pejabat
Administrator
b. Pejabat Administrator berperan sebagai Atasan langsung sekaligus
Pejabat Penilai Kinerja untuk kelompok jabatan Fungsional Ahli
Madya dan Pejabat Pengawas..
26 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
Gambar 5. Struktur Organisasi Tipe-5
c. Pejabat Administrator hanya dapat membentuk dan mengevaluasi tim
kerja yang bersifat sementara (adhoc)
d. Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya berkedudukan dibawah
Pejabat Administrator dan dapat ditugaskan pada Seksi.
e. Pejabat Pengawas berkedudukan dibawah Pejabat Administrator dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama,
Keterampilan dan jabatan pelaksana.
f. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana berkedudukan di bawah
pejabat pengawas.
g. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana
adalah tidak boleh melebihi kelas jabatan dari atasan langsungnya.
27 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
6. Struktur Organisasi Tipe-6 / Tipe Sekolah Menengah Kejuruan
Kehutanan Negeri.
Gambar 6. Struktur Organisasi Tipe-6
a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-6 dipimpin oleh Pejabat
Fungsional Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah
b. Kepala Sekolah sebagai pimpinan unit kerja berperan sebagai Atasan
langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Pejabat Pengawas
serta kelompok jabatan Fungsional Guru (Madya, Muda, Pertama
dan Calon Guru).
c. Pejabat Pengawas berkedudukan dibawah Kepala Sekolah dan
berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja
untuk Kelompok Jabatan Fungsional non-Guru (Jabatan Fungsional
Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan) dan jabatan pelaksana
yang berada dibawah Pejabat Pengawas.
28 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
B. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab
Pembagian tanggung jawab Pimpinan Unit Kerja selaku Pemilik
Kinerja, Atasan Langsung selaku Pejabat Penilai Kinerja, Ketua Tim Kerja
dan anggota tim kerja adalah sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab Pimpinan Unit Kerja selaku Pemilik Kinerja.
a. Menyusun dan menetapkan road map dan rencana kerja organisasi.
b. Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sejalan
dengan strategi dan tujuan organisasi
c. Memastikan kesiapan dukungan infrastruktur, tata Kelola, dan
Sumber Daya yang Optimal
d. Memastikan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif
e. Memastikan kolaborasi dan sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi
antar unit kerja.
f. Membentuk dan mengevaluasi tim kerja.
2. Tanggung Jawab atasan Langsung selaku Pejabat Penilai Kinerja.
a. Menyusun dan menetapkan rencana kegiatan.
b. Menyediakan dukungan sumber daya untuk pelaksaan kegiatan.
c. Melakukan evaluasi berkala dengan cara memberikan arahan
terpadu, masukan dan umpan balik atas pelaksanaan kegiatan
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
3. Tanggung Jawab Ketua Tim Kerja.
a. Menyusun rincian pelaksanakan kegiatan
b. Membagi peran anggota tim sesuai dengan kompetensi, keahlian
dan/atau keterampilan,
c. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan sesuai sesuai dengaan
perencanaan.
d. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepada Atasan
Langsung selaku Pejabat Penilai Kinerja berdasarkan bahan hasil
kerja anggota tim.
29 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
e. Memberikan rekomendai penilaian kinerja anggota tim kerja
berdasarkan proses dan hasil kerja kepada Pejabat Penilai Kinerja
dan Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan.
f. Melaksanakan kolaborasi dan sinergitas pelaksanaan tugas antar
anggota tim.
4. Tanggung Jawab Pejabat Fungsional/Pelaksan selaku ANggota Tim
Kerja.
a. Menyusun rencana kerja individu sebagai anggota tim kerja
b. Melaksanakan kinerja sesuai ekspektasi ketua tim.
c. Melaporkan hasil kinerjanya kepada ketua tim.
5. Tanggung Jawab Pejabat Fungsional/Pelaksana selaku Individu.
a. Menyusun rencana kerja individu
b. Melaksanakan kinerja sesuai ekspektasi Atasan Langsung
c. Melaporkan hasil kinerja kepada Atasan Langsung.
30 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
BAB VI
PENUTUP
Pengenalan jabatan ASN merupakan langkah awal yang penting bagi
seseorang yang baru bergabung dan berkarir dalam pemerintahan. Melalui
bahan ajar ini, peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai tugas-tugas sehari-hari dari setiap jabatan ASN serta pentingnya
menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja di instansi
pemerintah. Dalam proses belajar, peserta diajak untuk mempertimbangkan
nilai-nilai etika dan moralitas sebagai bagian dari kesuksesan dalam
mencapai tujuan organisasi.
Dengan memahami peran masing-masing jabatan ASN dan bertindak
sesuai dengan kode etik dan standar profesionalisme yang ditetapkan,
diharapkan kualitas layanan publik akan semakin meningkat. Selain itu,
pengenalan jabatan ASN juga akan memberikan kesempatan bagi peserta
ASN untuk menyadai potensi diri mereka dan menentukan jalur karir yang
tepat. Dengan demikian, bahan ajar ini dapat menjadi landasan yang kuat
dalam mempersiapkan para calon ASN menjadi aparatur yang handal,
profesional dan berintegritas tinggi dalam melayani masyarakat dan negara.
31 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, 2014. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Indonesia, 1999. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional PNS
Indonesia, 2017. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
Indonesia, 2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2019 tentang Uraian Fungsi
Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas KOordinator
Jabatan Fungsional di Lingkungan Kemeterian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Indonesia, 2023. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 45 Tahun 2022 tentang Jabatan
Pelaksana Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Indonesia, 2023. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan
Fungsional.
Indonesia, 2023. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1103 Tahun 2022 tentang Nomenklatur
Jabatan Pelaksana Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
Indonesia, 2023. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 158 Tahun 2023 tentang Perubahan
Kedua Atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 1197 Tahun 2021 tentang Jabatan
Fungsional yang dapat diisi dengan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja.

More Related Content

What's hot

1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptxwahyu120222
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnParja Negara
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdfHadi Purwa
 
Materi uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaMateri uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaKutsiyatinMSi
 
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasiManajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasitemanna #LABEDDU
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--temanna #LABEDDU
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraManajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraSiti Sahati
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asnKutsiyatinMSi
 
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSCoach RFIRMANS
 
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1temanna #LABEDDU
 
1. PENGENALAN SOTK.pdf
1. PENGENALAN SOTK.pdf1. PENGENALAN SOTK.pdf
1. PENGENALAN SOTK.pdfLestariSS
 
AGENDA IV 2022.pptx
AGENDA IV 2022.pptxAGENDA IV 2022.pptx
AGENDA IV 2022.pptxneliherawati
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkptemanna #LABEDDU
 

What's hot (20)

1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
 
Materi uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaMateri uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdma
 
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasiManajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 
Manajemen Pppk.pptx
Manajemen Pppk.pptxManajemen Pppk.pptx
Manajemen Pppk.pptx
 
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraManajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil Negara
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)
Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)
Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
 
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
 
1. PENGENALAN SOTK.pdf
1. PENGENALAN SOTK.pdf1. PENGENALAN SOTK.pdf
1. PENGENALAN SOTK.pdf
 
AGENDA IV 2022.pptx
AGENDA IV 2022.pptxAGENDA IV 2022.pptx
AGENDA IV 2022.pptx
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkp
 

Similar to Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf

Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 
1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensiMikhail Rasyid
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri Lapang Ari
 
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLaporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLutfi Koto
 
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSutikno Tumingan
 
Progra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinalProgra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinalNandang Sukmara
 
KOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptx
KOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptxKOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptx
KOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptxAndri Lagi Khan
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admYayan Yanuar Rahman
 
Diklat menurut uu asn
Diklat menurut uu asnDiklat menurut uu asn
Diklat menurut uu asnAgus Dwiyanto
 
Manajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfManajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfDediWahyudi41
 
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiPeningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiOktav77
 
Pengantar Administrasi Perkantoran X SMK
Pengantar Administrasi Perkantoran X SMKPengantar Administrasi Perkantoran X SMK
Pengantar Administrasi Perkantoran X SMKArjuna Ahmadi
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)temanna #LABEDDU
 
Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3acep bambang
 
Kebijakan jabfung 210321_daring_widya
Kebijakan jabfung 210321_daring_widyaKebijakan jabfung 210321_daring_widya
Kebijakan jabfung 210321_daring_widyaimranzzagung
 

Similar to Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf (20)

Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 
1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri
 
Bab 1 bagian 1
Bab 1 bagian 1Bab 1 bagian 1
Bab 1 bagian 1
 
Panduan ringkas-menyusun-kpt-judul-mercure
Panduan ringkas-menyusun-kpt-judul-mercurePanduan ringkas-menyusun-kpt-judul-mercure
Panduan ringkas-menyusun-kpt-judul-mercure
 
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLaporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
 
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
 
Progra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinalProgra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinal
 
Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
 
KOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptx
KOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptxKOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptx
KOMPETENSI JABATAN DAN PETA JABATAN.pptx
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
 
Diklat menurut uu asn
Diklat menurut uu asnDiklat menurut uu asn
Diklat menurut uu asn
 
Manajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfManajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdf
 
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiPeningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
 
Pengantar Administrasi Perkantoran X SMK
Pengantar Administrasi Perkantoran X SMKPengantar Administrasi Perkantoran X SMK
Pengantar Administrasi Perkantoran X SMK
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
 
Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3
 
Kebijakan jabfung 210321_daring_widya
Kebijakan jabfung 210321_daring_widyaKebijakan jabfung 210321_daring_widya
Kebijakan jabfung 210321_daring_widya
 
Praktik strategi
Praktik strategiPraktik strategi
Praktik strategi
 
3. Modul Kompeten (1).pdf
3. Modul Kompeten (1).pdf3. Modul Kompeten (1).pdf
3. Modul Kompeten (1).pdf
 

More from Sudirman Sultan

Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfTesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSudirman Sultan
 
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSkripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfBahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfBahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfSudirman Sultan
 
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfLampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfSudirman Sultan
 
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfBAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfBahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfBahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfSudirman Sultan
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022Sudirman Sultan
 
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3Sudirman Sultan
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020Sudirman Sultan
 
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 0111 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01Sudirman Sultan
 
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 0110 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01Sudirman Sultan
 
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 0109 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01Sudirman Sultan
 
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 0107 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01Sudirman Sultan
 
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 0106 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01Sudirman Sultan
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanSudirman Sultan
 
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiStrategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiSudirman Sultan
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhutTugas dan fungsi jabatan fungsional polhut
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhutSudirman Sultan
 
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANPENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANSudirman Sultan
 

More from Sudirman Sultan (20)

Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfTesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
 
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSkripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
 
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfBahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
 
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfBahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
 
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfLampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
 
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfBAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
 
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfBahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
 
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfBahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
 
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
 
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 0111 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
 
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 0110 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
 
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 0109 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
 
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 0107 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
 
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 0106 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
 
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiStrategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhutTugas dan fungsi jabatan fungsional polhut
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut
 
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANPENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf

  • 1. 2023 Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN Pelatihan Orientasi PPPK Kementerian LHK
  • 2. i Kata Pengantar ASN memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam era modern ini, pemahaman yang mendalam tentang ASN sangatlah penting, baik bagi para calon ASN maupun bagi masyarakat umum yang ingin memahami lebih dalam tentang struktur birokrasi pemerintahan. ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pengawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pentingnya mengenal jabatan ASN tidak hanya terbatas pada konteks administrasi pemerintahan, tetapi juga berdampak pada kualitas pelayanan publik. Melalui pemahaman yang baik tentang struktur, tugas, dan tanggung jawab ASN, diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas kerja pemerintah dalam melayani kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, bahan ajar ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada PPPK tentang berbagai aspek ASN. Dalam bahan ajar ini, kita akan membahas mengenai jenis-jenis jabatan (jabatan pimpinan tinggi, jabatan administasi, dan jabatan fungsional termasuk didalamnya jabatan fungsional yang dapat diisi oleh PPPK), tugas dan fungsi masing-masing jabatan, level kompetensi masing-masing jabatan dan kedudukan masing-masing jabatan serta pembagian peran dan tanggung jawabnya Melalui pembelajaran dalam bahan ajar ini, peserta orientasi PPPK diharapkan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran penting ASN dalam pemerintahan dan bagaimana ASN dapat berkontribusi positif dalam melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan jabatannya masing- masing. Selamat belajar, dan semoga bahan ajar ini bermanfaat dalam memahami jabatan ASN. Bogor, September 2023 Penyusun.
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar …………………………………………………………. i Daftar Isi ………………………………………………………………… Ii Daftar Gambar ………………………………………………………….. iii I. PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang ………………………………………………… 1 B. Deskripsi Singkat ……………………………………………… 2 C. Hasil Belajar …………………………………………………… 2 D. Indikator Hasil Belajar ………………………………………… 2 II. JENIS-JENIS JABATAN …………………………………………… 3 A. Jabatan Pimpinan Tinggi ……………………………………… 3 B. Jabatan Administrasi …………………………………………… 5 C. Jabatan Fungsional …………………………………………… 6 III. TUGAS DAN FUNGSI ……………………………………………… 11 A. Tugas dan Fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi ……………….. 11 B. Tugas dan Fungsi Jabatan Administrasi ……………………. 12 C. Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional ……………………… 14 IV. LEVEL KOMPETENSI JABATAN ……………………………….. 16 A. Level Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi ………………. 16 B. Level Kompetensi Jabatan Administrasi ……………………. 18 C. Level Kompetensi Jabatan Fungsional …………………….. 20 V. MEKANISME KERJA ……………………………………………… 21 A. Kedudukan ……………………………………………………… 21 B. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab …………………… 28 VI. PENUTUP ………………………………………………………….. 30 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 31
  • 4. iii DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Struktur Organisasi Tipe-1 ………………………………………… 21 2. Struktur Organisasi Tipe-2 ………………………………………… 22 3. Struktur Organisasi Tipe-3 ………………………………………… 24 4. Struktur Organisasi Tipe-4 ………………………………………… 25 5. Struktur Organisasi Tipe-5 ………………………………………… 26 6. Struktur Organisasi Tipe-6 ………………………………………… 27
  • 5. 1 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara membagi pegawai menjadi PNS dan PPPK yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau tugas negara lainnya. Jabatan merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang ASN dalam suatu organisasi. Setiap jabatan memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik. Sebagai Contoh Kepala Balai Pelatihan LHK bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi kegiatan pelatihan di bidang LHK. Sementara itu seorang Direktur Jenderal Perubahan Iklim dan Kebijakan Multilateral bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta melakukan negosiasi internasional terkait isu perubahan iklim. Selain itu, seorang Kepala Balai Taman Nasional bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan wilayah taman nasional sesuai prinsip-prinsip konservasi dan perlindungan lingkungan hidup. Dalam hal ini, setiap jabatan memiliki area tanggung jawab spesifiknya masing-masing, yang didasarkan pada kompetensi dan pengalaman yang dimiliki oleh pemegang jabatan. Saat ini, tugas dan tanggung jawab KLHK semakin kompleks, sehingga dibutuhkan pegawai yang memiliki kompetensi dan kemampuan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan yang ada di KLHK. Oleh karena itu KLHK telah merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang memiliki kemampuan dan kompetensi khusus. Namun selain kompetensi khusus, PPPK juga perlu mengetahui tugas-tugas jabatan lain yang ada di KLHK agar dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab orang lain, PPPK
  • 6. 2 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 dapat lebih mudah bekerjasama dan berkolaborasi sehingga meningkankan efektivitas kerja dan hasil yang dicapai. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka materi pengenalan jabatan dalam pembekalan PPPK menjadi materi penting yang perlu dipahami. Karena dengan memahami tugas jabatan lain, akan membantu PPPK untuk lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. B. Deskripsi Singkat Bahan ajar pengenalan jabatan membahas mengenai jenis-jenis jabatan (jabatan pimpinan tinggi, jabatan administasi, dan jabatan fungsional), tugas dan fungsi masing-masing jabatan, level kompetensi masing-masing jabatan dan kedudukan masing-masing jabatan serta pembagian peran dan tanggung jawabnya. C. Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan pengenalan jabatan, peserta diharapkan mampu mengenal jabatan yang ada di Kementerian LHK yang akan membantunya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai PPPK. D. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan pengenalan jabatan, peserta diharapkan mampu : 1. Menjelaskan jenis-jenis jabatan 2. Menjelaskan tugas dan fungsi jabatan 3. Menjelaskan level kompetensi jabatan 4. Memahami mekanisme kerja dalam menjalankan tugas jabatannya.
  • 7. 3 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 BAB II JENIS-JENIS JABATAN A. Jabatan Pimpinan Tinggi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) adalah sekelompok jabatan tertinggi pada instansi dan perwakilan. JPT terdiri dari : 1. JPT Utama. JPT Utama adalah jabatan tertinggi pada instansi pemerintah non kementerian. Seperti Kepala Arsip Nasional RI, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Kepala Lembaga Administrasi Negara dll. Persyaratan untuk diangkat dalam JPT Utama adalah : a. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV; b. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan; c. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun; d. sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun; e. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik; f. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; dan g. sehat jasmani dan rohani 2. JPT Madya. JPT Madya adalah jabatan dibawah JPT Utama, JPT Madya terdapat di kementerian, Lembaga pemerintah non kementerian, dan Provinsi. Contoh : Direktur jenderal, deputi, inspektur jenderal, inspektur utama, kepala badan dan jabatan lain yang setara. Persyaratan untuk diangkat dalam jabatan JPT Madya adalah : a. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
  • 8. 4 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 b. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan; c. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 7 (tujuh) tahun; d. sedang atau pernah menduduki JPT pratama atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun; e. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik; f. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; dan g. sehat jasmani dan rohani 3. JPT Pratama. JPT Pratama adalah jabatan dibawah JPT Madya. Contohnya : Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi, Contoh : direktur, asisten deputi, kepala pusat, inspektur, kepala balai besar, kepala dinas, kepala badan provinsi dan jabatan lain yang setara.. Syarat untuk diangkat dalam JPT pratama adalah : a. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV; b. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan; c. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang selama 5 (lima) tahun; d. sedang atau pernah menduduki Jabatan administrator atau JF jenjang ahli madya paling singkat 2 (dua) tahun; e. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik; f. usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun; dan g) sehat jasmani dan rohani; JPT berfungsi memimpin dan memotivasi setiap pegawai ASN pada instansi pemerintah melalui : 1. Kepeloporan dalam bidang :
  • 9. 5 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 a. Keahlian profesional b. Analisis dan rekomendasi kebijakan. c. Kepemimpinan manajemen. 2. Pengembangan Kerjasama dengan instansi lain. 3. Keteladanan dalam mengamalkan nilai-nilai dasa ASN dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN. Untuk setiap JPT ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, Pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan. B. Jabatan Administrasi Jabatan Administrasi (JA) adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Jabatan administrasi terdiri dari : 1. Jabatan Administrator Jabatan administrator adalah salah satu jenis jabatan struktural dalam ASN yang bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola suatu unit organisasi atau instansi pemerintah. Jabatan ini adalah jabatan eselon III. Contohnya : Kepala Balai Taman Nasional, Kepala Balai KSDA, Kepala Balai Pelatihan LHK dll. Tugas seorang administrator meliputi merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan dibawah wewenangnya agar berjalan efektif dan efisien. Oleh karena itu, seorang administrator harus memiliki kemampuan manajemen, kepemimpinan serta mampu mengambil keputusan dengan tepat dan bijaksana. 2. Jabatan Pengawas Jabatan pengawas adalah salah satu jenis jabatan struktural dalam ASN yang memiliki tanggung jawab mengawai pelaksanaan kegiatan yang menjadi wilayah tugasnya. Jabatan ini adalah jabatan eselon IV. Contohnya : Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pengelolaan
  • 10. 6 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 Taman Nasioonal, Kepala Seksi Penyelenggaraan dan Kerjasama Pelatihan, dll. 3. Jabatan Pelaksana Jabatan pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas pelaksanaan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Jabatan ini bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas operasional secara langsung. Tugas-tugas tersebut terkait dengan pelayanan publik atau teknis yang memerlukan keahlian khusus. Klasifikasi jabatan pelaksana terdiri dari : a. Klerek Klerek adalah klasifikasi nomenklatur jabatan pelaksana yang melaksanakan tugas pelayanan administratif. Contoh : Pengadminsitrasi Kepegawaian, Pengadministasi Persuratan, Pengadministrasi Umum dll. b. Operator Operator adalah klasifikasi nomenklatur jabatan pelaksana yang melaksanakan tugas teknis yang bersifat umum. Contoh : Pelatih dan Perawat Satwa Liar, Pemelihara Tumbuhan, Pengaman Hutan dan Hasil Hutan. c. Teknisi. Teknisi adalah klasifikasi nomenklatur jabatan pelaksana yang melaksanakan tugas teknis yang bersifat spesifik. Contoh : Petugas Ukur Kawasan Hutan, Pengawas Keselamatan dan Kesehatar Kerja dan Perlindungan Lingkungan. C. Jabatan Fungsional Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Dalam ASN, jabatan fungsional terdiri dari :
  • 11. 7 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 1. Jabatan Fungsional Keterampilan Jabatan fungsional keterampilan adalah pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan Teknik tertentu. Jabatan fungsional keterampilan ini ditetapkan berdasarkan dominasi karakteristik pekerjaan ranah priskomotor, yaitu keterampilan dan perilaku sesuai denga jenjang pendidikan. Dalam Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS menekankan bahwa jabatan fungsional keterampilan memiliki kualifikasi teknisi atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih. Kualifikasi teknisi atau penunjang profesional adalah kualifikasi yang bersifat ketrampilan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan kejuruan dan pelatihan teknis yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional berdasarkan prosedur standar operasional serta melatihkannya dan terikat pada etika profesi. 2. Jabatan Fungsional Keahlian. Jabatan Fungsional Keahlian adalah pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi dan Teknik analisis tertentu. Jabatan fungsional keahlian ini ditetapkan berdasarkan dominasi karakteristik pekerjaan ranah kognitif, yaitu pengetahuan dan perilaku sesuai dengan jenjang pendidikan. Karakteristik pekerjaan ranah kognitif merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir termasuk didalamnya kemampuan menghapal (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mensintesis (C5) dan kemampuan mengevaluasi (C6). Dalam Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS menekankan bahwa jabatan fungsional keahlian memiliki kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugasnya
  • 12. 8 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keahliannya. Kualifikasi profesional adalah kualifikasi yang bersifat keahlian yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan yang berkelanjutan secara sistematis yang pelaksanaan tugasnya meliputi penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan dan penerapan konsep, teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah serta memberikan pengajarannya dan terikat pada etika profesi. Jabatan Fungsional yang dapat diisi dengan PPPK berdasarkan Keputusan MenpanRB No. 158 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas PermenpanRB No. 1197 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional yang dapat diisi dengan PPPK. Dalam aturan ini menambah 54 Jabatan Fungsional yang dapat diisi oleh PPPK adalah : 1. Analis data ilmiah 2. Analis hukum 3. Analis kekayaan intelektual 4. Analis pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Analis pemantauan peraturan Perundang-undangan legislative 6. Analis pembiayaan infrastruktur Pekerjaan umum dan perumahan. 7. Analis pengembangan kompetensi ASN 8. Analis standardisasi. 9. Asisten Inspektur pengoperasian pesawat udara. 10.Asisten Inspektur kelaikudaraan Pesawat Udara 11.Asisten Inspektur Navigasi Penerbangan 12.Asisten Pembina Mutu Hasil Kelautandan Perikanan 13.Asisten Pengawas Kelautan 14.Asisten Pengawas Perikanan 15.Asisten Penguji Prasarana Perkeretaapian 16.Asisten Penguji Sarana Perkeretaapian 17.Asisten Penyuluh Perikanan 18.Asisten Perpustakaan
  • 13. 9 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 19.Asisten Statistisi. 20.Auditor Perkeretaapian 21.Inspektur Kelaikudaraan Pesawat Udara 22.Inspektur Navigasi Penerbangan 23.Inspektur Pengoperasian Pesawat Udara. 24.Inspektur Prasarana Perkeretaapian. 25.Inspektur Sarana Perkeretaapian 26.Kurator keperdataan 27.Kurator Koleksi Hayati 28.Manggala Agni 29.Metrolog 30.Pemeriksa Keimigrasian 31.Penata Kelola Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman 32.Penata Kelola Jalan dan Jembatan 33.Penata Kelola Penanaman Modal 34.Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan 35.Penata Kelola Pengawasan Pemilihan Umum 36.Penata Kelola Penyehatan Lingkungan 37.Penata Kelola Perumahan 38.Penata Laksana Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman. 39.Penata Laksana dan Jembatan 40.Penata Laksana Penyehatan Lingkungan. 41.Penata Laksana Sumber Daya Air 42.Penata Penerbitan Ilmiah 43.Pengawas Kelautan 44.Pengelola Sumber Daya Air 45.Pengembang Kewirausahaan 46.Pengembang Tafsir Al-Quran 47.Penguji Prasarana Perkeretaapian 48.Penguji Sarana Perkeretaapian 49.Penilik
  • 14. 10 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 50.Penjamin Mutu Produk 51.Petugas Lapangan Keluarga Berencana 52.Teknisi Kesehatan Ikan 53.Teknisi Pengendali Hama Penyakit dan Ikan 54.Widyabasa. Merubah 6 (enam) nomenklatur jabatan yaitu : 1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat menjadi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 2. Sanitarian menjadi Tenaga Sanitasi Lingkungan 3. Teknik jalan dan jembatan menjadi Penata Kelola Jalan dan Jembatan 4. Teknik Pengairan menjadi Penata Laksana Sumber Daya Air 5. Teknik Penyehatan Lingkungan menjadi Penata Lasana Penyehatan Lingkungan 6. Teknik Tata Bangunan dan Perumahan menjadi Penata Kelola Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman untuk kategori keahlian dan Penata Laksana Bangunan Gedung dan Kawasan Pemukiman. Untuk kategori keterampilan. Sedangkan Jabatan Fungsional yang tidak dapat diisi oleh PPPK, yaitu : 1. Asisten Pembimbing Kemasyarakatan 2. Inspektur Ketenagalistirikan 3. Inspektur Minyak dan Gas Bumi 4. Inspektur Tambang 5. Manggala Informatika 6. Pembimbing Kemasyarakatan 7. Penyelidik Bumi 8. Polisi Kehutanan, dan 9. Sandiman.
  • 15. 11 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 BAB III TUGAS DAN FUNGSI A. Tugas dan Fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi Tugas pokok dan fungsi jabatan pimpinan tinggi adalah memimpin dan memotivasi setiap ASN pada instansi pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintah dan pembangunan. Tugas dan fungsi jabatan Pimpinan Tinggi Utama adalah : 1. Merumuskan visi, misi dan strategi organisasi. 2. Membuat keputusan strategis untuk pengembangan organisasi 3. Menetapkan tujuan dan sasaran jangka Panjang. 4. Mengontrol dan mengawasi pelaksanaan organisasi. 5. Bertanggung jawab atas capaian kinerja organisasi. Tugas dan fungsi jabatan Pimpinan Tinggi Madya adalah : 1. Merancang dan mengimplementasikan program-program strategis organisasi. 2. Memonitor kemajuan kinerja organisasi dan memastikan pencapaian target. 3. Mengevaluasi kinerja bagian per bagian dalam organisasi. 4. Melakukan koordinasi 5. Memberikan arahan dan bimbingan kepada pegawai. Tugas dan fungsi jabatan Pimpinan Tinggi Pratama adalah : 1. Melaksanakan kebijakan dan program-program yang ditetapkan oleh pimpinan 2. Menyusun rencana kerja dan melaporkan kemajuannya kepada pimpinan. 3. Memastikan bahwa tugas-tugas harian organisasi dijalankan dengan efektif dan efisien. 4. Menyelesaikan .tugas-tugas khusus yang diberikan oleh pimpinan. 5. Menjaga hubungan baik dengan pegawai dan stakeholder lainnya.
  • 16. 12 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 Jadi perbedaan utama antara ketiga jabatan ini adalah level tanggung jawab, tingkat keterlibatan dalam aspek strategis serta fokus kerjanya. Jabatan pimpinan tinggi utama lebih focus pada perencanaan strategis dan pengambilan keputusan. Sedangkan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama lebih mengacu pada pelaksanaan tindakan praktis dan pengawasan kegiatan operasional. B. Tugas dan Fungsi Jabatan Administrasi Tugas dan fungsi dari jabatan administrator, pengawas dan pelaksana adalah sebagai berikut : 1. Jabatan Administrator Jabatan administrator memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengorganisir, dan mengarahkan suatu organisasi atau departemen tertentu. Sehingga tugas-tugasnya adalah : a. Merumuskan visi, misi, dan tujuan organisasi b. Menetapkan strategi organisasi dan rencana operasional c. Mengalokasikan sumber daya organisasi d. Mengawasi kegiatan operasional e. Melakukan evaluasi kinerja dan memperbaiki sistem yang ada 2. Jabatan Pengawas Jabatan pengawas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan di organisasi berjalan dengan efektif dan efisien. Beberapa tugas dan fungsi jabatan pengawas antara lain: a. Memantau kinerja staf dan tim b. Memberikan pelatihan dan arahan kerja kepada staf c. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur diikuti dengan benar. d. Mengaudit keuangan dan kegiatan organisasi e. Melakukan investigasi jika terjadi masalah atau pelanggaran 3. Jabatan Pelaksana Jabatan pelaksana melaksanakan kegiatan langsung sesuai dengan visi, misi, dan tujuan organisasi. Tugas dan fungsinya meliputi:
  • 17. 13 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 a. Melakukan kegiatan operasional sehari-hari b. Menerapkan kebijakan dan prosedur c. Melapor kepada atasan mereka tentang kemajuan proyek atau kegiatan d. Bekerja sama dengan staf lain dalam organisasi e. Menyelesaikan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh atasan mereka Perbedaan utama antara ketiga jabatan ini terletak pada tingkat tanggung jawab dan fokus kerjanya. Administrator lebih fokus pada perencanaan strategis dan pengambilan keputusan, sedangkan pengawas lebih cenderung mengawasi dan memastikan bahwa kegiatan berjalan dengan baik. Sementara itu, tugas pelaksana lebih mengacu pada tindakan praktis dan pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh ikhtisar jabatan untuk jabatan pelaksana : Nama Jabatan Ikhtisar Jabatan Pengumpul Bahan dan Data Mengumpulkan, mengegelompokkan bahan dan data bidang rencana program kerja dan anggaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. Pengolah Data Mengumpulkan, mendokumentasikan/ menginput dan mengolah data bidang program kerja dan anggaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. Analis Data Mengumpulkan, mengkasifikasikan dan menelaah untuk menyimpulkan dan Menyusun rencana program kerja dan anggaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang- undangan untuk optimalisasi pelaksanaan program kerja dan anggaran.
  • 18. 14 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 C. Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional 1. Jabatan Fungsional Keterampilan Tugas utama jabatan fungsional keterampilan meliputi pelaksanaan kegiatan teknis yang erkaitan dengan penerapan konsep dan metode operasional di bidang ilmu pengetahuan tersebut serta pemberian pengajaran di tingkat Pendidikan tertentu. Dalam Permenpan No. 1 Tahun 2023, Tugas dan fungsi dalam jabatan fungsional keterampilan ditentukan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut: a. Jabatan Fungsional Pemula (Gol. Ruang II/a), melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat dasar dalam jabatan fungsional keterampilan. b. Jabatan Fungsional Terampil (Gol. Ruang II/b, II/c dan II/d), melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat lanjutan dalam jabatan fungsional keterampilan. c. Jabatan Fungsional Mahir (Gol. Ruang III/a dan III/b), melaksanakan tugas dan fungsi utama dalam jaabtan fungsional keterampilan. d. Jabatan Fungsional Penyelia (Gol. Ruang III/c dan III/d), melaksanakan tugas dan fungsi koordinasi dalam jabatan fungsional keterampilan. 2. Jabatan Fungsional Keahlian Tugas utama jabatan fungsional keahlian adalah pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis. Dalam Permenpan No. 1 Tahun 2023, Tugas dan fungsi dalam jabatan fungsional keahlian ditentukan berdasarkan pengetahuan dan keahlian sebagai berikut : a. Jabatan Fungsional Ahli Pertama (Gol. Ruang III/a dan III/b), melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat dasar.
  • 19. 15 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 b. Jabatan Fungsional Ahli Muda (Gol. Ruang III/c dan III/d), melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat lanjutan. c. Jabatan Fungsional Ahli Madya (Gol. Ruang IV/a, IV/b dan IV/c), melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi. d. Jabatan Fungsional Ahli Utama (Gol. Ruang IV/d dan IV/e), melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi.
  • 20. 16 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 BAB IV LEVEL KOMPETENSI JABATAN A. Level Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi Standar kompetensi jabatan pimpinan tinggi adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan Tinggi Utama Pimpinan tinggi utama mempunyai standar kompetensi pada level 5 untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut: a. Integritas, mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasional. b. Kerjasama, menciptakan situasi Kerjasama secara konsisten baik di dalam maupun di luar instansi. c. Komunikasi, menggagas system komunikasi yang terbuka secara strategis untuk mencari solusi meningkatkan kinerja. d. Orientasi pada hasil, meningkatkan mutu pencapaian kerja organisasi. e. Pelayanan publik, mampu memastikan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang obyektif, netral, tidak diskriminatif serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik. f. Pengembangan diri dan orang lain, menciptakan situasi yang mendorong organisasi untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian hasil. g. Mengelola perubahan, memimpi, menggalang dan menggerakkkan dukungan pemangku kepentingan untuk menjalankan perubahan secara berkelanjutan pada tingkat instansi/nasional. h. Pengambilan keputusan, menghasilkan solusi dan mengambil keputusan untuk mengatasi permasalahan jangka panjang/ strategis berdampak nasional. i. Perekat bangsa, wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial psikologis.
  • 21. 17 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 2. Pimpinan Tinggi Madya Pimpinan tinggi madya mempunyai standar kompetensi pada level 5 untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sama dengan pimpinan tinggi madya pada uraian di atas. 3. Pimpinan Tinggi Pratama Pimpinan tinggi pratama mempunyai standar kompetensi pada level 4 untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut: a. Integritas, mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma dan etika organisasi.. b. Kerjasama, membangun komitmen tim, sinergi.. c. Komunikasi, mampu mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.. d. Orientasi pada hasil, mendorong unit kerja mencapai target yang ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya.. e. Pelayanan publik, mampu memonitor, mengevaluasi, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak dari isu-isu jangka Panjang, kesempatan atau kekuatan politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku kepentingan yang transparan, obyektif dan profesional. f. Pengembangan diri dan orang lain, menyusun program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran. g. Mengelola perubahan, memimpin perubahan pada unit kerja. h. Pengambilan keputusan, menyelesaikan masalah yang mengandung risiko tinggi, mengantisipasi dampak keputusan, membuat tindakan pengamanan; mitigasi risiko. i. Perekat bangsa, mendayagunakan perbedaan secara konstruktif dan kreatif untuk meningkatkan efektifitas organisasi.
  • 22. 18 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 B. Level Kompetensi Jabatan Administrasi Standar kompetensi jabatan adminsitrasi adalah : 1. Jabatan administrator Jabatan administrator mempunyai standar kompetensi pada level 3 untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut: a. Integritas; mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma dan etika organisasi dalam lingkup formal. b. Kerjasama; efektif membangun tim kerja untuk peningkatan kinerja organisasi. c. Komunikasi; .berkomunikasi secara asertif, terampil berkomunikasi lisan/tertulis untuk menyampaikan informasi yangsensitif/rumit/ kompleks. d. Orientasi pada hasil; menetapkan target kerja yang menantang bagi unit kerja, memberi apresiasi dan teguran untuk mendorong kinerja. e. Pelayanan publik;mampu memanfaatkan kekuatan kelompok serta memperbaiki standar pelayanan public di lingkup unit kerja. f. Pengembangan diri dan orang lain; memberikan umpan balik, membimbing. g. Mengelola perubahan; membantu orang lain mengikuti perubahan, mengantisipasi perubahan secara tepat. h. Pengambilan keputusan; membandingkan berbagai alternative, mengembangkan risiko keberhasilan dalam implementasi. i. Perekat bangsa; mempromosikan, mengembangkan sikap toleransi dan persatuan. 2. Jabatan pengawas Jabatan pengawas mempunyai standar kompetensi pada level 2 untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut: a. Integritas;.mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai nilai, norma dan etika organisasi.
  • 23. 19 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 b. Kerjasama; .menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan efektif. c. Komunikasi; .AKtif menjalankan komunikasi secara formal dan informal. Bersedia mendengarkan orang lain, menginterpretasikan pesan dengan respon yang sesuai, mampu Menyusun materi presentasi, pidato, naskah, laporan, dll. d. Orientasi pada hasil; berupaya meningkatkan hasil kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar yang ditetapkan, mencari, mencoba metode alternatif untuk peningkatan kinerja. e. Pelayanan publik; mampu mensupervisi/mengawasi/menyelia dan menjelaskan proses pelaksanaan tugas pemerintahan/pelayanan public secara transparan. f. Pengembangan diri dan orang lain; meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara melaksanakan suatu pekerjaan. g. Mengelola perubahan; proaktif beradaptasi mengikuti perubahan. h. Pengambilan keputusan; menganalisis masalah secara mendalam. i. Perekat bangsa; aktif mengembangkan sikap saling menghargai, menekankan persamaan dan persatuan. 3. Jabatan pelaksana Jabatan pelaksana mempunyai standar kompetensi pada level 1 untuk semua kompetensi, dengan deskripsi kompetensi sebagai berikut: a. Integritas;.mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi, dalam kapasitas pribadi. b. Kerjasama; .berpartisipasi dalam kelompok. c. Komunikasi; .menyampaikan informasi dengan jelas, lengkap, pemahaman yang sama. d. Orientasi pada hasil; bertanggung jawab untuk memenuhi standar kerja. e. Pelayanan publik; menjalankan tugas mengikuti standar pelayanan. f. Pengembangan diri dan orang lain; pengembangan diri g. Mengelola perubahan; mengikuti perubahan dengan arahan.
  • 24. 20 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 h. Pengambilan keputusan;mengumpulkan informasi untuk bertindak sesuai kewenangan. i. Perekat bangsa; Peka memahami dan menerima kemajemukan. C. Level Kompetensi Jabatan Fungsional Level Standar Kompetensi untuk masing-masing level jabatan pada Jabatan Fungsional Keterampilan adalah : 1. Pemula = level 1-2, dominan level 1 yaitu meniru secara terbimbing. 2. Terampil = level 1-2-3 dominan level 2 yaitu melakukan gerak mekanistik dengan reaksi natural. 3. Mahir = level 3-4 dominan level 3 yaitu melakukan gerak kompleks dan termodifikasi. 4. Penyelia = level 3-4 dominan level 3. Level 4 itu adalah mengadaptasi dan membuat variasi. Sedangkan level 5 adalah mengkreasi dan mengkombinasi. Level Standar Kompetensi untuk masing-masing level jabatan pada Jabatan Fungsional Keahlian adalah : 1. Ahli Pertama = level 1-2-3 dan dominan level 2. Level 1 adalah pemahaman dan pengetahuan dan level 2 adalah penerapan atau aplikasi. 2. Ahli Muda = Level 3-4 dominan level 3 yaitu analisis, penalaran dan penelaahan. 3. Ahli Madya = Level 4-5, dominan level 4 yaitu penilaian dan evaluasi. 4. Ahli Utama = level 4-5 dominan level 5 yaitu kreasi atau aspek kebaruan.
  • 25. 21 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 BAB V MEKANISME KERJA A. Kedudukan Kedudukan pejabat struktural, fungsional dan pelaksana disesuaikan dengan struktur organisasi pada unit kerja di lingkungan KLHK. Struktur organisasi pada unit kerja di lingkungan KLHK meliputi 6 (Enam) tipe sebagai berikut : 1. Struktur Organisasi Tipe-1/Tipe Direktorat Gambar 1. Struktur Organisasi Tipe-1 a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-1 dipimpin oleh PPT Pratama. b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Utama, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas.
  • 26. 22 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 c. Pejabat Administrator berkedudukan dibawah PPT Pratama dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak berada dibawah pejabat pengawas. d. Pejabat pengawas berkedudukan dibawah PPT Pratama dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak berada dibawah pejabat pengawas. e. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana dapat berkedudukan di bawah administrator atau pejabat pengawas. f. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan atasan langsung. 2. Struktur Organisasi Tipe-2 /Tipe Biro, Sekretariat, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion dan Balai Besar Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Ekosistem. Gambar 2. Struktur Organisasi Tipe-2
  • 27. 23 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-2 dipimpin oleh PPT Pratama. b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Utama, dan Pejabat Administrator. c. Pejabat Administrator berkedudukan dibawah PPT Pratama dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak berada dibawah pejabat pengawas. d. Pejabat pengawas berkedudukan dibawah pejabat administrator dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang tidak berada dibawah pejabat pengawas. e. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana dapat berkedudukan di bawah administrator atau pejabat pengawas. f. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan dari atasan langsung. g. Khusus untuk kelompok jabatan fungsional ahli utama berkedudukan dibawah PPT Pratama pada kantor pusat namun dapat ditugaskan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT). 3. Struktur Organisasi Tipe-3/Tipe Inspektorat Wilayah, Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM LHK dan Pusat Penyuluhan. a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-3 dipimpin oleh PPT Pratama. b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk pejabat pengawas serta Kelompok Jabatan Fungsional dan pelaksana yang tidak berada dibawah Pejabat Pengawas.
  • 28. 24 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 Gambar 3. Struktur Organisasi Tipe-3 c. Pejabat pengawas berkedudukan dibawah PPT Pratama dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana yang berada dibawah pejabat pengawas. d. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana dapat berkedudukan di bawah PPT Pratama atau pejabat pengawas. e. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan atasan langsung. 4. Struktur Organisasi Tipe-4/Tipe Balai Besar Badan Standarisasi Instrumen. a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-4 dipimpin oleh PPT Pratama. b. PPT Pratama berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk pejabat administrator.
  • 29. 25 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 Gambar 4. Struktur Organisasi Tipe-4 c. Pejabat Administrator berkedudukan dibawah PPT Pratama dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan serta jabatan pelaksana. d. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana berkedudukan di bawah pejabat administrator. e. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana adalah tidak boleh melebihi kelas Jabatan atasan langsung. 5. Struktur Organisasi Tipe-5/Tipe Balai Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-5 dipimpin oleh Pejabat Administrator b. Pejabat Administrator berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk kelompok jabatan Fungsional Ahli Madya dan Pejabat Pengawas..
  • 30. 26 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 Gambar 5. Struktur Organisasi Tipe-5 c. Pejabat Administrator hanya dapat membentuk dan mengevaluasi tim kerja yang bersifat sementara (adhoc) d. Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Madya berkedudukan dibawah Pejabat Administrator dan dapat ditugaskan pada Seksi. e. Pejabat Pengawas berkedudukan dibawah Pejabat Administrator dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama, Keterampilan dan jabatan pelaksana. f. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana berkedudukan di bawah pejabat pengawas. g. Ketentuan kedudukan kelompok jabatan fungsional dan pelaksana adalah tidak boleh melebihi kelas jabatan dari atasan langsungnya.
  • 31. 27 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 6. Struktur Organisasi Tipe-6 / Tipe Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri. Gambar 6. Struktur Organisasi Tipe-6 a. Unit kerja denganstruktur organisasi tipe-6 dipimpin oleh Pejabat Fungsional Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah b. Kepala Sekolah sebagai pimpinan unit kerja berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Pejabat Pengawas serta kelompok jabatan Fungsional Guru (Madya, Muda, Pertama dan Calon Guru). c. Pejabat Pengawas berkedudukan dibawah Kepala Sekolah dan berperan sebagai Atasan langsung sekaligus Pejabat Penilai Kinerja untuk Kelompok Jabatan Fungsional non-Guru (Jabatan Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama dan Keterampilan) dan jabatan pelaksana yang berada dibawah Pejabat Pengawas.
  • 32. 28 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 B. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Pembagian tanggung jawab Pimpinan Unit Kerja selaku Pemilik Kinerja, Atasan Langsung selaku Pejabat Penilai Kinerja, Ketua Tim Kerja dan anggota tim kerja adalah sebagai berikut : 1. Tanggung Jawab Pimpinan Unit Kerja selaku Pemilik Kinerja. a. Menyusun dan menetapkan road map dan rencana kerja organisasi. b. Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sejalan dengan strategi dan tujuan organisasi c. Memastikan kesiapan dukungan infrastruktur, tata Kelola, dan Sumber Daya yang Optimal d. Memastikan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif e. Memastikan kolaborasi dan sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit kerja. f. Membentuk dan mengevaluasi tim kerja. 2. Tanggung Jawab atasan Langsung selaku Pejabat Penilai Kinerja. a. Menyusun dan menetapkan rencana kegiatan. b. Menyediakan dukungan sumber daya untuk pelaksaan kegiatan. c. Melakukan evaluasi berkala dengan cara memberikan arahan terpadu, masukan dan umpan balik atas pelaksanaan kegiatan d. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas bawahan. 3. Tanggung Jawab Ketua Tim Kerja. a. Menyusun rincian pelaksanakan kegiatan b. Membagi peran anggota tim sesuai dengan kompetensi, keahlian dan/atau keterampilan, c. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan sesuai sesuai dengaan perencanaan. d. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepada Atasan Langsung selaku Pejabat Penilai Kinerja berdasarkan bahan hasil kerja anggota tim.
  • 33. 29 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 e. Memberikan rekomendai penilaian kinerja anggota tim kerja berdasarkan proses dan hasil kerja kepada Pejabat Penilai Kinerja dan Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. f. Melaksanakan kolaborasi dan sinergitas pelaksanaan tugas antar anggota tim. 4. Tanggung Jawab Pejabat Fungsional/Pelaksan selaku ANggota Tim Kerja. a. Menyusun rencana kerja individu sebagai anggota tim kerja b. Melaksanakan kinerja sesuai ekspektasi ketua tim. c. Melaporkan hasil kinerjanya kepada ketua tim. 5. Tanggung Jawab Pejabat Fungsional/Pelaksana selaku Individu. a. Menyusun rencana kerja individu b. Melaksanakan kinerja sesuai ekspektasi Atasan Langsung c. Melaporkan hasil kinerja kepada Atasan Langsung.
  • 34. 30 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 BAB VI PENUTUP Pengenalan jabatan ASN merupakan langkah awal yang penting bagi seseorang yang baru bergabung dan berkarir dalam pemerintahan. Melalui bahan ajar ini, peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai tugas-tugas sehari-hari dari setiap jabatan ASN serta pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja di instansi pemerintah. Dalam proses belajar, peserta diajak untuk mempertimbangkan nilai-nilai etika dan moralitas sebagai bagian dari kesuksesan dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan memahami peran masing-masing jabatan ASN dan bertindak sesuai dengan kode etik dan standar profesionalisme yang ditetapkan, diharapkan kualitas layanan publik akan semakin meningkat. Selain itu, pengenalan jabatan ASN juga akan memberikan kesempatan bagi peserta ASN untuk menyadai potensi diri mereka dan menentukan jalur karir yang tepat. Dengan demikian, bahan ajar ini dapat menjadi landasan yang kuat dalam mempersiapkan para calon ASN menjadi aparatur yang handal, profesional dan berintegritas tinggi dalam melayani masyarakat dan negara.
  • 35. 31 | B a h a n A j a r O r i e n t a s i P P P K K e m e n t e r i a n L H K 2 0 2 3 DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia, 2014. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Indonesia, 1999. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS Indonesia, 2017. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara Indonesia, 2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2019 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas KOordinator Jabatan Fungsional di Lingkungan Kemeterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Indonesia, 2023. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 45 Tahun 2022 tentang Jabatan Pelaksana Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indonesia, 2023. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional. Indonesia, 2023. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1103 Tahun 2022 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indonesia, 2023. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 158 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1197 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional yang dapat diisi dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.