Kebijakan memperkenalkan vaksin baru rotavirus dan HPV ke dalam program imunisasi nasional tahun 2023 untuk mencegah diare dan kanker serviks. Vaksin-vaksin ini akan diberikan sesuai jadwal imunisasi yang telah ditetapkan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan menurunkan angka penyakit.
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Imunisasi Baru 2023
1. KEBIJAKAN INTRODUKSI IMUNISASI ROTAVIRUS (RV) DAN
HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)
TAHUN 2023
dr. Gertrudis Tandy, MKM
Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus
Direktorat Pengelolaan Imunisasi
Disampaikan Pada Orientasi Petugas Imunisasi Dalam Rangka Pelaksanaan
Imunisasi RV Dan HPV
Jumat, 21 Juli 2023 dan 24 Juli 2023
2. JADWAL IMUNISASI RUTIN DENGAN INTRODUKSI VAKSIN BARU
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
0 Hepatitis B
1 BCG, OPV1
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1, RV1
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2, RV2
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV, RV3
9 MR, IPV2
10 JE*
12 PCV3
18 DPT/HepB/Hib4, MR2
IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS HARUS MELALUI
SKRINING
Status
Imunisasi
Interval Minimal
Pemberian
Masa Perlindungan
T1 - -
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Kelas
1 SD
Kelas
2 SD
Kelas
5 SD
Kelas
6 SD
-DT
-MR
Td HPV
Td
HPV
* di Prov/Kab/Kota Terpilih
4. Data GLOBOCAN (2020):
• 36.633 kasus baru kanker leher rahim dengan kematian
diperkirakan sebanyak 21.003 orang
• Indonesia memiliki insidens dan kematian tertinggi di antara
negara-negara di Asia Tenggara
• Insidens Ca Cervix 24,4/100.000 penduduk
• Kanker leher rahim kematian 14,4/100.000
Data GLOBOCAN (2018):Studi (2012) : 58 kasus baru, 26 kematian
akibat kanker serviks per hari di Indonesia.
95% Ca Cervix disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV),
umumnya pada perempuan usia reproduksi
Beban ekonomi kesehatan: Pembiayaan untuk kanker makin
meningkat > 120 % pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2014
Background: Beban Penyakit Ca Cervix
5. Penambahan vaksin baru dalam program BIAS yaitu pemberian vaksin HPV pada anak
perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI/sederajat
Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya proteksi spesifik dengan
memberikan imunisasi HPV
Vaksin HPV sudah tersedia dan sudah dipakai di sektor
swasta d
Rekomendasi ITAGI tentang pelaksanaan program
demonstrasi imunisasi HPV
Saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah dilaksanakan adalah deteksi dini kanker
serviks dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Pemeriksaan IVA hanya dapat dilakukan pada perempuan
yang sudah menikah
Program Penapisan dengan IVA belum berjalan optimal
LATAR BELAKANG
6. Pencegahan kanker serviks karena
HPV tipe 16 dan 18 melalui
imunisasi, keberhasilannya dapat
mencapai 100% jika diberikan
sebanyak dua dosis pada saat
anak perempuan berusia 9 - 14
tahun dengan interval yang
dianjurkan adalah 6 – 15 bulan**
WHO Position Paper – Mei 2017
tentang Vaksin HPV
7. Menurunkan angka kejadian menjadi 4 per 100.000
penduduk per tahun pada tahun 2030
70% wanita dilakukan
skrining kanker leher
rahim dengan tes presisi
tinggi pada usia 35 dan 45
tahun
90% wanita yang
90% anak perempuan
sepenuhnya mendapat
vaksinasi dengan vaksin
HPV pada usia 15 tahun
diidentifikasi menderita
kanker leher rahim
mendapat
penatalaksanaan serta
perawatan terhadap
penyakitnya
TARGET GLOBAL
9. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
IMUNISASI HPV
Setiap anak sasaran BIAS berhak mendapatkan pelayanan imunisasi HPV yang berguna untuk
mencegah kanker serviks
Imunisasi HPV melalui kegiatan BIAS dilaksanakan satu kali setahun pada setiap waktu yang
telah ditentukan
Penyelenggaraan imunisasi pada anak sekolah tingkat dasar atau sederajat dilaksanakan secara
terpadu oleh lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana dan dana mulai dari
tingkat pusat sampai tingkat pelaksana
Keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait diselenggarakan melalui wadah yang
sudah ada, yaitu Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M)
Seluruh kebutuhan vaksin, alat suntik dan safety box dibebakan pada APBN, sedangkan
kebutuhan kartu imunisasi anak sekolah, format laporan, peralat anafilaktik dan biaya
operasional dibebankan APBD dan sumber pembiayaan lain yang sah
10. SKB 4 MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PENINGKATAN
STATUS KESEHATAN PESERTA DIDIK TAHUN 2022
11. Sasaran
Anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan
yang sederajat
Jadwal
SASARAN DAN JADWAL
Target Vaksin Bulan
Sekolah Tidak Sekolah
Kelas 1 7 tahun Campak Rubella
DT
Agustus
November
Kelas 2 8 tahun Td November
Kelas 5 11 tahun Td
HPV (dosis pertama)*)
November
Agustus
Kelas 6 12 tahun HPV (dosis kedua)*) Agustus
12. STRATEGI MENJANGKAU SASARAN
DI LUAR SEKOLAH
1) Dalam melaksanakan imunisasi HPV yang terintegrasi dengan BIAS, sasaran
yang harus dijangkau tidak hanya anak yang bersekolah di sekolah formal
tetapi juga anak-anak yang bersekolah di sekolah-sekolah non formal, anak
usia sekolah yang tidak bersekolah atau putus sekolah.
2) Bagi sasaran yang tidak bersekolah, imunisasi dapat dilaksanakan di
posyandu, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Imunisasi
juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat dimana anak yang tidak
bersekolah itu berkumpul seperti rumah singgah anak jalanan,
yayasan/panti asuhan, panti sosial, sekolah non formal, dsb.
3) Untuk mendapatkan data anak usia sekolah yang tidak bersekolah, petugas
dinas kesehatan kabupaten/kota dapat berkoordinasi dengan dinas sosial
setempat atau dengan melakukan pendataan secara langsung oleh kader
dari rumah ke rumah.
13. 2016 - 2021 2022 2023
Program introduksi bertahap di
20 kab/kota:
• DKI Jakarta (semua kota
administrasi)
• DIY (semua kabkota)
• Jawa Tengah (Kab Sukoharjo,
Karanganyar)
• Jawa Timur (Kota Surabaya,
Kediri, Lamongan)
• Bali (Kota Denpasar, Badung)*
• Sulsel (Kota Makassar)
• Sulut (Kota Manado)
Perluasan Introduksi bagi
anak perempuan kelas 5 di
112 kab/kota (di Provinsi
Jateng, Jatim, Bali, Sulut,
Gorontalo, Sultra)
Total sasaran 889.813 anak
(kelas 5 dan 6) dengan
target cakupan 95%
2.978.132 anak
perempuan kelas 5 & 6
NASIONAL
TAHAPAN INTRODUKSI IMUNISASI HPV
14. PELAKSANAAN IMUNISASI HPV TAHUN 2023
• Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
Introduksi Imunisasi HPV secara Nasional
dari Dirjen P2P No. IM.02.02/C/3055/2023
15. Vaksin yang digunakan adalah vaksin HPV Kuadrivalen dalam kemasan satu dosis.
VAKSIN HPV YANG AKAN DIGUNAKAN
16. Jangka Pendek Jangka Panjang
Menurunkan angka insiden kutil
kelamin (genital warts)
Menurunkan prevalensi kanker
serviks
Hal ini dapat tercapai apabila cakupan tinggi sesuai dengan
rekomendasi WHO (WHO Position Paper 2017)
KELUARAN YANG DIHARAPKAN
17. JADWAL IMUNISASI RUTIN DENGAN INTRODUKSI VAKSIN BARU
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
0 Hepatitis B
1 BCG, OPV1
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1, RV1
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2, RV2
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV, RV3
9 MR, IPV2
10 JE*
12 PCV3
18 DPT/HepB/Hib4, MR2
IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS HARUS MELALUI
SKRINING
Status
Imunisasi
Interval Minimal
Pemberian
Masa Perlindungan
T1 - -
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Kelas
1 SD
Kelas
2 SD
Kelas
5 SD
Kelas
6 SD
-DT
-MR
Td HPV
Td
HPV
* di Prov/Kab/Kota Terpilih
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. KESIMPULAN
• Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
Diare dan Kanker Leher Rahim dengan melakukan
introduksi vaksin baru yaitu RV dan HPV
• Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi
nasional terbukti aman dan efektif
• Vaksin baru (PCV dan RV) menjadi indikator
Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2022 –
2024
• Diperlukan dukungan dari semua pihak untuk
menyukseskan introduksi vaksin baru ke dalam
program imunisasi nasional