SlideShare a Scribd company logo
Loading...




             1
2
3
    3
2
    4
1
    5
Logika
    Logika
  element
  element
          er
          er
        Kelompok 4:
DIDI        (201013500096)
IRMA A.S    (201013500010)
LIZARA      (201013500058)
SRI MISTARI (201013500045)
ANITA       (201013500100)
LOGIKA
                     ELEMENTER




                 Pilihan Menu:

EXI
      created by: Rizki Wahyudi, S.Pd
 T
SAP


 Definisi proposisi
 proposisi Komposit
 Ekivalensi
 Hukum aljabar proposisi
 Prinsip Dualitas
 Implikasi Logis
 Fungsi proposisi
 simbol Proposisi
 Simbol negasi Kuantor
 Argumen
 Premis
 Tabel Kebenaran
 Prinsip modus ponen, tollen, dan silogisme
PENDAHULUAN


1
    PROPOSISI   2     HUKUM
                     ALJABAR
    KOMPOSIT
                    PROPOSISI

                      NEGASI
3
    IMPLIKASI   4
                    MENGANDUNG
      LOGIS           KWATOR
                6
5
     PRINSIP        EKIVALENSI
    DUALITAS           LOGIS
PROPOSISI KOMPOSIT



 Misalkan p, q masing-masing proposisi elementer,
  maka proposisi berikut ini merupakan proposisi
                     komposit.




                                                    BACK
Hukum            Hukum          Hukum
Idempoten        Asosiatif      Distributif


Hukum            Hukum          Hukum
Komutatif        Identitas      Komplemen


      Hukum              Hukum
      Involusi           Demorgan
                                              BACK
Hukum
Idempoten




   pvp
   pvp       p
             p

    p ʌʌ p
    p p      p
             p

                 BACK
Hukum
Asosiatif




   pvp
   pvp       Pvp
             Pvp

    p ʌʌ p
    p p      p ʌʌ p
             p p

                      BACK
Hukum
Komutatif




 (p v q) v rr
  (p v q) v     P v (q v r)
                P v (q v r)


 (p Ʌ p) Ʌ rr
  (p Ʌ p) Ʌ     P Ʌ (q Ʌ r)
                P Ʌ (q Ʌ r)


                         BACK
Hukum
 Distributif




p v (q Ʌ r)
p v (q Ʌ r)    (p v q) Ʌ (p v r)
                (p v q) Ʌ (p v r)



p Ʌ(q v r)
p Ʌ(q v r)     (p Ʌ q) v (p Ʌ r)
                (p Ʌ q) v (p Ʌ r)


                                BACK
Hukum
Identitas




 P v ff≡ p
 Pv ≡p         p Ʌ tt≡ p
               p Ʌ ≡p


  P v tt≡ tt
  Pv ≡         p Ʌ ff≡ ff
               pɅ ≡


                            BACK
Hukum
Komplemen




 P v ~p ≡ tt
 P v ~p ≡      p Ʌ ff≡ ff
               pɅ ≡


   ~ tt ≡ ff
   ~ ≡          ~f ≡ tt
                ~f ≡


                            BACK
Hukum
Involusi




 ~ (~ p ))
 ~ (~ p

             pp



                  BACK
Hukum
Demorgan




  ~(p v q)
  ~(p v q)   ~p Ʌ ~q
             ~p Ʌ ~q


  ~(p Ʌ q)
  ~(p Ʌ q)   ~p v ~q
             ~p v ~q


                   BACK
Suatu bentuk pernyataan implikasi
yang merupakan tautologi disebut
 implikasi logis. Tautologi adalah
sebuah pernyataan majemuk yang
  benar dalam segala hal, tanpa
 memandang nilai kebenaran dari
    komponen-komponennya

                                 BACK
NEGASI MENGANDUNG
        KWANTOR


                      suatu ucapan yang apabila
                    dibubuhkan pada suatu kalimat
PENGERTIAN             terbuka akan mengubah
 KUANTOR               kalimat terbuka tersebut
                    menjadi suatu kalimat tertutup
                           atau pernyataan.

   Negasi pernyataan
berkuantor adalah lawan                  NEGASI
   atau kebalikan dari                 BERKUANTOR
 pernyataan berkuantor
        tersebut.
                                      LIHAT CONTOH
BACK                                      YUK..
CONTOH NEGASI
     MENGANDUNG KWANTOR



              PERTANYAAN

“ Semua mahasiswa tidak mengerjakan tugas “
Negasi dari pernyataan tersebut adalah??
                                              JAWAB

 Ada mahasiswa yang mengerjakan tugas “
 Jika diberikan notasi, maka pernyataan di atas
 menjadi:

∀ x, M(x) → T(x) , negasinya ∃ x, M(x) ∧ T(x)
                                                  BACK
PRINSIP DUALITAS



             ~ ( A and B ) = ~ A or ~ B
             ~ ( A or B ) = ~ A and ~ B

Dengan dualitas diatas kita dapat mengubah
ungkapan “and” menjadi ungkapan “or” begitupun
sebaliknya.
         H   P : Jika belajar maka pintar
  N TO
CO      ~p : (sudah) belajar tetapi TIDAK pintar
       ~(~P) : TIDAK (belajar tetapiTIDAK pintar)
               = TIDAK balajar atau pintar
Karena ~(~P) = P
                                                    BACK
EKIVALENSI LOGIS




    Ekivalensi logis adalah dua proposisi
    majemuk yang mempunyai tabel nilai
           kebenaran yang sama.


     O   H
  NT
CO
             ~p ( p ˄ q ) Ξ ~p ˅ q


                                            BACK
PROPOSISI

DEFINISI   FUNGSI   SIMBOL   NOTASI


  Proposisi adalah suatu pernyataan
  dalam bentuk kalimat yang memiliki
  arti penuh, serta mempunyai nilai
  benar atau salah, dan tidak boleh
  kedua-duanya.
PROPOSISI

DEFINISI   FUNGSI   SIMBOL   NOTASI
Fungsi proposisi


Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan
yang mengandung variabel x dan D adalah
sebuah himpunan. Kita sebut P sebuah fungsi
proposisi (dalam D) jika untuk setiap x di
D, P(x) adalah proposisi. Kita sebut D daerah
asal pembicaraan (domain of discourse)
dari P.



                                      BACK
Fungsi proposisi

Berikut ini beberapa contoh fungsi proposisi:
1. n2 + 2n adalah bilangan ganjil, dengan
daerah asal himpunan bilangan bulat.
2. x2 ¡ x ¡ 6 = 0, dengan daerah asal himpunan
bilangan real.
3. Seorang pemain bisbol memukul bola
melampaui 300 pada tahun 1974, dengan
daerah
  asal himpunan pemain bisbol.


                                            BACK
PROPOSISI

DEFINISI      FUNGSI       SIMBOL        NOTASI

1. "dan" diberi simbol khusus "∧"

2. "atau" diberi simbol khusus "∨“

3. "tidaklah" diberi simbol khusus "~“

4. "jika...maka..." diberi simbol khusus "⇒“

5. "jika dan hanya jika" diberi simbol khusus "⇔"
PROPOSISI

DEFINISI   FUNGSI    SIMBOL     NOTASI


Notasi merupakan lambang dari suatu
proposisi dan biasanya dilambangkan dengan
huruf kecil.
Mislnya : p , q , r , s, dsb
ARGUMEN

 PREMIS

  TABEL
KEBENARAN

PRINSIP PONEN,
  TOLLENS &
  SILOGISME
Argumen
Argumen adalah kumpulan pernyataan, tunggal
atau majemuk dimana pernyataan sebelumnya
disebut premis dan pernyataan terakhir disebut
konklusi/ kesimpulan dari argumen.

      OH
       OH            1. p  q
   NT
    NT              2. p / ∴ q
 CO
 CO                        
             1. ( p  q ) ∧ ( r  s )
             2. ~ q v ~ s / ∴~ p v ~ r
                           
                        1. p
                   2. q / ∴p ∧ q                 BACK
PREMIS

Premis adalah pernyataan-pernyataan
yang dikemukakan untuk mendukung satu
kesimpulan. Sementara itu kesimpulan
adalah pernyataan /informasi baru yang
didapatkan dari sintesis premis-premis.




                                          BACK
TABEL KEBENARAN




                  BACK
TABEL KEBENARAN




Operasi negasi atau ingkaran adalah operasi
yang dikenakan hanya pada sebuah pernyataan.
Operasi negasi dilambangkan “ ~ “.

  CONTOH
  CONTOH
  p   : Bogor adalah kota hujan.
 ~p   : Bogor bukan kota hujan.

         MAU TAU TABEL KEBENARANNYA?
                KLIK INI YAH...
                                               BACK
p   q   ~p   ~q
B   B   S    S
B   S   S    B
S   B   B    S
S   S   B    B

              BACK
TABEL KEBENARAN




Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk
dengan cara menggabungkan dua pernyataan
tunggal dengan memakai kata perangkai “DAN”


        MAU TAU TABEL KEBENARANNYA?
             KLIK DISINI YAH...



                                              BACK
p              q             P^q
          B              B              B
          B              S              S
          S              B              S
          S              S              S
KET : * Konjungsi bernilai benar bila komponennya bernilai
        benar
      * konjungsi bernilia salah bila ada salah satu
        komponennya yang bernilai salah.              BACK
TABEL KEBENARAN




Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk
dengan cara menggabungkan dua pernyataan
tunggal dengan memakai kata perangkai “atau”


        MAU TAU TABEL KEBENARANNYA?
             KLIK DISINI YAH...




                                               BACK
p                  q               pvq
            B                  B                B
            B                  S                B
            S                  B                B
            S                  S                S
KET : * Disjungsi bernilai benar bila ada salah satu
        komponennya yang berniai benar
      * konjungsi bernilai salah bila komponen –
        komponennya bernilai salah.
                                                       BACK
TABEL KEBENARAN




pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara
menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan
memakai kata perangkai “Jika maka”


        MAU TAU TABEL KEBENARANNYA?
             KLIK DISINI YAH...




                                               BACK
p                 q              P => q
           B                 B                B
           B                 S                S
           S                 B                B
           S                 S                B

KET : * Implikasi hanya bernilai salah bila pernyataan
        jika bernilai benar dan pernyataan maka bernilai salah.
      * kemungkinan lainnya Implikasi bernilai benar.
                                                         BACK
TABEL KEBENARAN




Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk
dengan cara menggabungkan dua pernyataan
tunggal dengan memakai kata hububgj “jika dan
hanya jika”

         MAU TAU TABEL KEBENARANNYA?
              KLIK DISINI YAH...




                                                BACK
p                q             Pq
           B                B              B
           B                S              S
           S                B              S
           S                S              B
KET : * Implikasi bernilai benar bila komponen –
        komponennya mempunyai nilai kebenaran yang sama.
     * Implikasi berniai salah bila komponen – komponennya
        mempunyai nilai kebenaran yang tidak sama.
                                                      BACK
PRINSIP - PRINSIP




                    BACK
Premis 1 : p => q
Premis 2 : p
Koklusi : q
Prinsip modus pones mengatakan “jika p terjadi
maka q terjadi” dan ternyata p terjadi. Menurut
asumsi kita, dan q terjadi. Sahnya prinsip modus
ponens dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran
pernyataan majemuk “((p => q) ʌ p) => q)”
                                 Untuk lebih jelas
                                   lihat contoh
BACK                                berikut....
CONTOH

Premis 1 : jika afra kehujanan, maka afra
           akan masuk angin.
Premis 2 : afra kehujanan
Konklusi : afra masuk angin



          Penarikan kesimpulan ini
          menggunakan prinsip modus ponens
          berarti kesimpulan yang di tarik adalah
          sah.
                                             BACK
Premis 1 : p => q
                           Premis 2 : ~ q
                            Koklusi : ~ p
 Prinsip modus tolens mengatakan “bahwa jika p terjadi maka q
terjadi dan ternyata q tidak terjadi, maka kita simpulkan bahwa p
  tidak terjadi”. Prinsip modus tolens yang sah dapat diperoleh
dengan melihat tabel kebenaran dari pernyataan majemuk ((p =>
q) ʌ ~q) =>p). cara lain untuk memverifikasi modus tolens adalah
dengan memanfaatkan pemahaman kita tentang ekuivalensi dan
                   modus ponens sebagai berikut.
                     Premis 1 : p => q ≡ ~q => p
                                Premis 2 : ~q
                                 Koklusi : ~p
                                                   lihat contoh
                                                  berikut yuk...
CONTOH


    Premis 1 : jika saya berolahraga teratur, maka
               saya akan sehat
    Premis 2 : saya tidak sehat
    Koklusi : saya tidak berolahraga teratur




Penarikan kesimpulan ini menggunakan
modus tolens, berarti kesimpulan yang
ditarik adalah sah.


                                                  CB
                                                 KA
Premis 1 : p => q (benar)
                  Premis 2 : q => r (benar)
                   Koklusi : p => r (benar)
  Prinsip silogisme pada dasarnya mengatakan “jika p
 terjadi maka q terjadi, dan jika q terjadi maka r terjadi,
sehingga disimpulkan jika p terjadi maka r juga terjadi”.
   Prinsip silogisme diverifikasi dengan melihat tabel
          kebenaran bagi pernyataan majemuk
              ((p => q) ʌ (q => r)) => (p => r).



                                                     CB
                                                    KA
SOAL...

1      Tentukan Negasi dari pernyataan berikut :

      a) q: 2 + 5 = 10
      b) r: semua siswa senang matematika.
      c) ∃x (4 + x = 7)
                       JAWAB:

    a) ~q: tidak benar bahwa 2 + 5 = 10.
    b) Tidak benar bahwa semua siswa senang
       matematika.
    c) ~(∃x (4 + x = 7)) = ∀x ( 4 + x ≠ 7)
SOAL...

2     kerjakanlah soal cerita berikut ini dengan
      menggunakan prinsip modus ponen.
      Jika saya makan di kelas, maka saya minum di
      kelas. Saya makan di kelas. Apakah saya minum di
      kelas??
                       JAWAB

    p→q
    p
      Menggunakan modus ponen, maka kitabisa menarik
      kesimpulan q, yang artinya saya minum di kelas.
SOAL...

3    Apakah (P → q) ekivalen dengan (~ p V q) ??

                         JAWAB

    Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran
             p       q       ~p     p→ q     ~p˅q
             B       B        S       B       B
             B       S        S       S       S
             S       B        B       B       B
             S       S        B       B       B

    Tabel kebenaran bernilai sama maka p → q Ξ ~p v q
R5a kelompok 4

More Related Content

What's hot

Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
DeviGayatri
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Anisa Maulina
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
mfebri26
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
Meycelino A. T
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
Anzilirrohmah Litsaniyah
 
Bab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logikaBab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logika
Yahya D'Liquifaction
 
Review Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningReview Mathematical Reasoning
Review Mathematical Reasoning
Heni Widayani
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
Sari Fauziah
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
Dantik Puspita
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
arlanridfan farid
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1Adi We
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
Nurul Mocymocy Nacava
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Eman Mendrofa
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, ST
Anisa Maulina
 
Ppt logika mtk
Ppt logika  mtkPpt logika  mtk
Ppt logika mtk
triretnohandayani
 

What's hot (18)

Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Bab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logikaBab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logika
 
Review Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningReview Mathematical Reasoning
Review Mathematical Reasoning
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 1 Oleh Yeni Fatman, ST
 
Ppt logika mtk
Ppt logika  mtkPpt logika  mtk
Ppt logika mtk
 

Viewers also liked

Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyakmatematikaunindra
 
R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2
matematikaunindra
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
matematikaunindra
 
R5a kelompok 6
R5a kelompok 6R5a kelompok 6
R5a kelompok 6
matematikaunindra
 
R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2
matematikaunindra
 
R5a kelompok 5
R5a kelompok 5R5a kelompok 5
R5a kelompok 5
matematikaunindra
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
matematikaunindra
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarmatematikaunindra
 
R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1
matematikaunindra
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 

Viewers also liked (20)

Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Uji linearitas baru
Uji linearitas baruUji linearitas baru
Uji linearitas baru
 
Worksop kelompok geometri
Worksop kelompok   geometriWorksop kelompok   geometri
Worksop kelompok geometri
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 
R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2
 
R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2
 
R5 f kel 2 geo ruang 1
R5 f kel 2 geo ruang 1R5 f kel 2 geo ruang 1
R5 f kel 2 geo ruang 1
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
R5a kelompok 6
R5a kelompok 6R5a kelompok 6
R5a kelompok 6
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 5
R5a kelompok 5R5a kelompok 5
R5a kelompok 5
 
Mari belajar geometri datar
Mari belajar geometri datarMari belajar geometri datar
Mari belajar geometri datar
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 

Similar to R5a kelompok 4

Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
Anzilirrohmah Litsaniyah
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1Anto Jurang
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
arman11111
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
fitriana416
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
pitrahdewi
 
Sunblog
SunblogSunblog
Logika
LogikaLogika
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
ratnadilamjd
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
RetnoAsriani
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
nunungevilia
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Ikak Waysta
 
Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaEko Supriyadi
 
Logika
LogikaLogika
Logika
Asrullah Muh
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
ayu ariyanti
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
Oktaveni Ekasari
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
 

Similar to R5a kelompok 4 (20)

Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Sunblog
SunblogSunblog
Sunblog
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 

More from matematikaunindra

Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
matematikaunindra
 
Soal analisis uji
Soal analisis ujiSoal analisis uji
Soal analisis uji
matematikaunindra
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
Uji normalitas baru
Uji normalitas baruUji normalitas baru
Uji normalitas baru
matematikaunindra
 
Workshop kelompok aritmatika
Workshop kelompok   aritmatikaWorkshop kelompok   aritmatika
Workshop kelompok aritmatika
matematikaunindra
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
matematikaunindra
 
R5 h kel 3 teori bil 1
R5 h kel 3  teori bil 1R5 h kel 3  teori bil 1
R5 h kel 3 teori bil 1
matematikaunindra
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
matematikaunindra
 
R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3
matematikaunindra
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
matematikaunindra
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
matematikaunindra
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
matematikaunindra
 

More from matematikaunindra (16)

Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
 
Soal analisis uji
Soal analisis ujiSoal analisis uji
Soal analisis uji
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Uji normalitas baru
Uji normalitas baruUji normalitas baru
Uji normalitas baru
 
Workshop kelompok aritmatika
Workshop kelompok   aritmatikaWorkshop kelompok   aritmatika
Workshop kelompok aritmatika
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
R5 h kel 3 teori bil 1
R5 h kel 3  teori bil 1R5 h kel 3  teori bil 1
R5 h kel 3 teori bil 1
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
 
R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1
 
Kelas r5 f kel 3 ar 1
Kelas r5 f kel 3 ar 1Kelas r5 f kel 3 ar 1
Kelas r5 f kel 3 ar 1
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Materi ajar
Materi ajarMateri ajar
Materi ajar
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 

R5a kelompok 4

  • 2. 2
  • 3. 3 3
  • 4. 2 4
  • 5. 1 5
  • 6. Logika Logika element element er er Kelompok 4: DIDI (201013500096) IRMA A.S (201013500010) LIZARA (201013500058) SRI MISTARI (201013500045) ANITA (201013500100)
  • 7. LOGIKA ELEMENTER Pilihan Menu: EXI created by: Rizki Wahyudi, S.Pd T
  • 8. SAP  Definisi proposisi  proposisi Komposit  Ekivalensi  Hukum aljabar proposisi  Prinsip Dualitas  Implikasi Logis  Fungsi proposisi  simbol Proposisi  Simbol negasi Kuantor  Argumen  Premis  Tabel Kebenaran  Prinsip modus ponen, tollen, dan silogisme
  • 9. PENDAHULUAN 1 PROPOSISI 2 HUKUM ALJABAR KOMPOSIT PROPOSISI NEGASI 3 IMPLIKASI 4 MENGANDUNG LOGIS KWATOR 6 5 PRINSIP EKIVALENSI DUALITAS LOGIS
  • 10. PROPOSISI KOMPOSIT Misalkan p, q masing-masing proposisi elementer, maka proposisi berikut ini merupakan proposisi komposit. BACK
  • 11. Hukum Hukum Hukum Idempoten Asosiatif Distributif Hukum Hukum Hukum Komutatif Identitas Komplemen Hukum Hukum Involusi Demorgan BACK
  • 12. Hukum Idempoten pvp pvp p p p ʌʌ p p p p p BACK
  • 13. Hukum Asosiatif pvp pvp Pvp Pvp p ʌʌ p p p p ʌʌ p p p BACK
  • 14. Hukum Komutatif (p v q) v rr (p v q) v P v (q v r) P v (q v r) (p Ʌ p) Ʌ rr (p Ʌ p) Ʌ P Ʌ (q Ʌ r) P Ʌ (q Ʌ r) BACK
  • 15. Hukum Distributif p v (q Ʌ r) p v (q Ʌ r) (p v q) Ʌ (p v r) (p v q) Ʌ (p v r) p Ʌ(q v r) p Ʌ(q v r) (p Ʌ q) v (p Ʌ r) (p Ʌ q) v (p Ʌ r) BACK
  • 16. Hukum Identitas P v ff≡ p Pv ≡p p Ʌ tt≡ p p Ʌ ≡p P v tt≡ tt Pv ≡ p Ʌ ff≡ ff pɅ ≡ BACK
  • 17. Hukum Komplemen P v ~p ≡ tt P v ~p ≡ p Ʌ ff≡ ff pɅ ≡ ~ tt ≡ ff ~ ≡ ~f ≡ tt ~f ≡ BACK
  • 18. Hukum Involusi ~ (~ p )) ~ (~ p pp BACK
  • 19. Hukum Demorgan ~(p v q) ~(p v q) ~p Ʌ ~q ~p Ʌ ~q ~(p Ʌ q) ~(p Ʌ q) ~p v ~q ~p v ~q BACK
  • 20. Suatu bentuk pernyataan implikasi yang merupakan tautologi disebut implikasi logis. Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang benar dalam segala hal, tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya BACK
  • 21. NEGASI MENGANDUNG KWANTOR suatu ucapan yang apabila dibubuhkan pada suatu kalimat PENGERTIAN terbuka akan mengubah KUANTOR kalimat terbuka tersebut menjadi suatu kalimat tertutup atau pernyataan. Negasi pernyataan berkuantor adalah lawan NEGASI atau kebalikan dari BERKUANTOR pernyataan berkuantor tersebut. LIHAT CONTOH BACK YUK..
  • 22. CONTOH NEGASI MENGANDUNG KWANTOR PERTANYAAN “ Semua mahasiswa tidak mengerjakan tugas “ Negasi dari pernyataan tersebut adalah?? JAWAB Ada mahasiswa yang mengerjakan tugas “ Jika diberikan notasi, maka pernyataan di atas menjadi: ∀ x, M(x) → T(x) , negasinya ∃ x, M(x) ∧ T(x) BACK
  • 23. PRINSIP DUALITAS ~ ( A and B ) = ~ A or ~ B ~ ( A or B ) = ~ A and ~ B Dengan dualitas diatas kita dapat mengubah ungkapan “and” menjadi ungkapan “or” begitupun sebaliknya. H P : Jika belajar maka pintar N TO CO ~p : (sudah) belajar tetapi TIDAK pintar ~(~P) : TIDAK (belajar tetapiTIDAK pintar) = TIDAK balajar atau pintar Karena ~(~P) = P BACK
  • 24. EKIVALENSI LOGIS Ekivalensi logis adalah dua proposisi majemuk yang mempunyai tabel nilai kebenaran yang sama. O H NT CO ~p ( p ˄ q ) Ξ ~p ˅ q BACK
  • 25. PROPOSISI DEFINISI FUNGSI SIMBOL NOTASI Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya.
  • 26. PROPOSISI DEFINISI FUNGSI SIMBOL NOTASI
  • 27. Fungsi proposisi Misalkan P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah himpunan. Kita sebut P sebuah fungsi proposisi (dalam D) jika untuk setiap x di D, P(x) adalah proposisi. Kita sebut D daerah asal pembicaraan (domain of discourse) dari P. BACK
  • 28. Fungsi proposisi Berikut ini beberapa contoh fungsi proposisi: 1. n2 + 2n adalah bilangan ganjil, dengan daerah asal himpunan bilangan bulat. 2. x2 ¡ x ¡ 6 = 0, dengan daerah asal himpunan bilangan real. 3. Seorang pemain bisbol memukul bola melampaui 300 pada tahun 1974, dengan daerah asal himpunan pemain bisbol. BACK
  • 29. PROPOSISI DEFINISI FUNGSI SIMBOL NOTASI 1. "dan" diberi simbol khusus "∧" 2. "atau" diberi simbol khusus "∨“ 3. "tidaklah" diberi simbol khusus "~“ 4. "jika...maka..." diberi simbol khusus "⇒“ 5. "jika dan hanya jika" diberi simbol khusus "⇔"
  • 30. PROPOSISI DEFINISI FUNGSI SIMBOL NOTASI Notasi merupakan lambang dari suatu proposisi dan biasanya dilambangkan dengan huruf kecil. Mislnya : p , q , r , s, dsb
  • 31. ARGUMEN PREMIS TABEL KEBENARAN PRINSIP PONEN, TOLLENS & SILOGISME
  • 32. Argumen Argumen adalah kumpulan pernyataan, tunggal atau majemuk dimana pernyataan sebelumnya disebut premis dan pernyataan terakhir disebut konklusi/ kesimpulan dari argumen. OH OH 1. p  q NT NT 2. p / ∴ q CO CO   1. ( p  q ) ∧ ( r  s ) 2. ~ q v ~ s / ∴~ p v ~ r   1. p 2. q / ∴p ∧ q BACK
  • 33. PREMIS Premis adalah pernyataan-pernyataan yang dikemukakan untuk mendukung satu kesimpulan. Sementara itu kesimpulan adalah pernyataan /informasi baru yang didapatkan dari sintesis premis-premis. BACK
  • 35. TABEL KEBENARAN Operasi negasi atau ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya pada sebuah pernyataan. Operasi negasi dilambangkan “ ~ “. CONTOH CONTOH p : Bogor adalah kota hujan. ~p : Bogor bukan kota hujan. MAU TAU TABEL KEBENARANNYA? KLIK INI YAH... BACK
  • 36. p q ~p ~q B B S S B S S B S B B S S S B B BACK
  • 37. TABEL KEBENARAN Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai “DAN” MAU TAU TABEL KEBENARANNYA? KLIK DISINI YAH... BACK
  • 38. p q P^q B B B B S S S B S S S S KET : * Konjungsi bernilai benar bila komponennya bernilai benar * konjungsi bernilia salah bila ada salah satu komponennya yang bernilai salah. BACK
  • 39. TABEL KEBENARAN Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai “atau” MAU TAU TABEL KEBENARANNYA? KLIK DISINI YAH... BACK
  • 40. p q pvq B B B B S B S B B S S S KET : * Disjungsi bernilai benar bila ada salah satu komponennya yang berniai benar * konjungsi bernilai salah bila komponen – komponennya bernilai salah. BACK
  • 41. TABEL KEBENARAN pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai “Jika maka” MAU TAU TABEL KEBENARANNYA? KLIK DISINI YAH... BACK
  • 42. p q P => q B B B B S S S B B S S B KET : * Implikasi hanya bernilai salah bila pernyataan jika bernilai benar dan pernyataan maka bernilai salah. * kemungkinan lainnya Implikasi bernilai benar. BACK
  • 43. TABEL KEBENARAN Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan memakai kata hububgj “jika dan hanya jika” MAU TAU TABEL KEBENARANNYA? KLIK DISINI YAH... BACK
  • 44. p q Pq B B B B S S S B S S S B KET : * Implikasi bernilai benar bila komponen – komponennya mempunyai nilai kebenaran yang sama. * Implikasi berniai salah bila komponen – komponennya mempunyai nilai kebenaran yang tidak sama. BACK
  • 46. Premis 1 : p => q Premis 2 : p Koklusi : q Prinsip modus pones mengatakan “jika p terjadi maka q terjadi” dan ternyata p terjadi. Menurut asumsi kita, dan q terjadi. Sahnya prinsip modus ponens dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran pernyataan majemuk “((p => q) ʌ p) => q)” Untuk lebih jelas lihat contoh BACK berikut....
  • 47. CONTOH Premis 1 : jika afra kehujanan, maka afra akan masuk angin. Premis 2 : afra kehujanan Konklusi : afra masuk angin Penarikan kesimpulan ini menggunakan prinsip modus ponens berarti kesimpulan yang di tarik adalah sah. BACK
  • 48. Premis 1 : p => q Premis 2 : ~ q Koklusi : ~ p Prinsip modus tolens mengatakan “bahwa jika p terjadi maka q terjadi dan ternyata q tidak terjadi, maka kita simpulkan bahwa p tidak terjadi”. Prinsip modus tolens yang sah dapat diperoleh dengan melihat tabel kebenaran dari pernyataan majemuk ((p => q) ʌ ~q) =>p). cara lain untuk memverifikasi modus tolens adalah dengan memanfaatkan pemahaman kita tentang ekuivalensi dan modus ponens sebagai berikut. Premis 1 : p => q ≡ ~q => p Premis 2 : ~q Koklusi : ~p lihat contoh berikut yuk...
  • 49. CONTOH Premis 1 : jika saya berolahraga teratur, maka saya akan sehat Premis 2 : saya tidak sehat Koklusi : saya tidak berolahraga teratur Penarikan kesimpulan ini menggunakan modus tolens, berarti kesimpulan yang ditarik adalah sah. CB KA
  • 50. Premis 1 : p => q (benar) Premis 2 : q => r (benar) Koklusi : p => r (benar) Prinsip silogisme pada dasarnya mengatakan “jika p terjadi maka q terjadi, dan jika q terjadi maka r terjadi, sehingga disimpulkan jika p terjadi maka r juga terjadi”. Prinsip silogisme diverifikasi dengan melihat tabel kebenaran bagi pernyataan majemuk ((p => q) ʌ (q => r)) => (p => r). CB KA
  • 51. SOAL... 1 Tentukan Negasi dari pernyataan berikut : a) q: 2 + 5 = 10 b) r: semua siswa senang matematika. c) ∃x (4 + x = 7) JAWAB: a) ~q: tidak benar bahwa 2 + 5 = 10. b) Tidak benar bahwa semua siswa senang matematika. c) ~(∃x (4 + x = 7)) = ∀x ( 4 + x ≠ 7)
  • 52. SOAL... 2 kerjakanlah soal cerita berikut ini dengan menggunakan prinsip modus ponen. Jika saya makan di kelas, maka saya minum di kelas. Saya makan di kelas. Apakah saya minum di kelas?? JAWAB p→q p Menggunakan modus ponen, maka kitabisa menarik kesimpulan q, yang artinya saya minum di kelas.
  • 53. SOAL... 3 Apakah (P → q) ekivalen dengan (~ p V q) ?? JAWAB Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran p q ~p p→ q ~p˅q B B S B B B S S S S S B B B B S S B B B Tabel kebenaran bernilai sama maka p → q Ξ ~p v q

Editor's Notes

  1. BACK