SlideShare a Scribd company logo
Materi Ajar
•   Bangun ruang dan unsur-unsurnya (1)
•   Bangun ruang dan unsur-unsurnya (2)
•   Kubus dan Balok
•   Prisma
Bangun Ruang
         dan Unsur-unsurnya (1)
• Gambar ruang dari balok dan kubus :
  Letak titik garis dan bidang pada balok dan
  kubus
• Hubungan antara garis dan bidang suatu garis
  dan garis dalam ruang
• Ketegaklurusan garis terhadap bidang
• Hubungan antara bidang dan bidang
Gambar ruang dari balok dan
kubus : Letak titik garis dan bidang
      pada balok dan kubus
Balok dan Kubus
• BALOK            • KUBUS
BALOK
• Balok merupakan suatu bangun ruang yang
  sisinya berbentuk persegi panjang dan yang
  saling berhadapan kongruen.
Rusuk Balok

       Balok mempunyai 12
       buah rusuk, yaitu :
       AB, BC, CD, AD, AE, BF,
       CG, DH, EF, FG, GH, EH
Sisi Balok
         Balok mempunyai 6
         buah sisi, yaitu :
     •   sisi bawah : ABCD
     •   sisi atas : EFGH
     •   sisi depan : ABFE
     •   sisi belakang : CDHG
     •   sisi kanan : BCGF
     •   sisi kiri : ADHE
Titik Sudut Balok

          Balok mempunyai 8
          buah titik sudut, yaitu :
          titik A, B, C, D, E, F, G,
          dan H
Diagonal Sisi Balok

           Balok mempunyai 8
           diagonal sisi, yaitu :
           diagonal sisi AC = BD =
           EG = HF = AF = BE = CH
           = DG = AH = DE = BG =
           CF
Diagonal Ruang Balok
           Balok mempunyai 4
           diagonal ruang yaitu :
           AG = BH = CE = DF
Bidang Diagonal Balok
            Balok mempunyai 6
            buah bidang diagonal
            yaitu :
            ACGE, BDHF, ABGH, CDE
            F, ADGF, BCHE
KUBUS
Kubus adalah suatu bangun ruang yang sisinya
berbentuk persegi dan kongruen.
Rusuk Kubus

       Kubus memiliki 12 buah
       rusuk, yaitu :
       AB, BC, CD, DA, EF, FG,
       GH, HE, AE, BF, CG, dan
       DH.
Sisi Kubus
         Kubus memiliki 6 buah
         sisi, yaitu :
     •   sisi bawah : ABCD
     •   sisi atas : EFGH
     •   sisi depan : ABFE
     •   sisi belakang : CDHG
     •   sisi kanan : BCGF
     •   sisi kiri : ADHE
Titik Sudut Kubus

          Kubus mempunyai 8
          buah titik sudut, yaitu :
          titik A, B, C, D, E, F, G,
          dan H
Diagonal Sisi Kubus
           Kubus mempunyai 8
           diagonal sisi, yaitu :
           diagonal sisi AC = BD =
           EG = HF = AF = BE = CH
           = DG = AH = DE = BG =
           CF
Diagonal Ruang Kubus

           Kubus mempunyai 4
           diagonal ruang yaitu :
           AG = BH = CE = DF
Bidang Diagonal Kubus
            Kubus mempunyai 6
            buah bidang diagonal
            yaitu :
            ACGE, BDHF, ABGH,
            CDEF, ADGF, dan BCHE
Hubungan antara garis dan bidang
          suatu garis
Pengertian Garis dan Bidang
• Garis
  Garis adalah himpunan titik-titik.

• Bidang
  Bidang adalah perluasan dari beberapa titik
  atau garis yang mempunyai ukuran panjang
  dan lebar.
Hubungan Garis dan Bidang
• Terletak pada Bidang    • Menembus Bidang
                                   g

                g
         α


                               α

• Sejajar dengan Bidang

                    g




     α
Hubungan Garis dan Garis
• Berimpit             • Sejajar
                 g=h




                         g
                                 h



• Berpotongan          • Bersilangan

             g
                                     g

   α         h
                                     h
                             α
Ketegaklurusan garis
  terhadap bidang
Ketegaklurusan Garis
          Terhadap Bidang
Definisi :
Sebuah garis tegak pada sebuah lurus
bidang jika garis itu tegak lurus pada
semua garis yang terletak pada bidang
tersebut.
Sifat :
• Jika sebuah garis tegak lurus pada dua garis berpotongan
  yang terletak pada sebuah bidang, maka garis itu akan
  tegak lurus pada bidang tersebut.

                        g




                                   x



                   z
               h            y




• Jika garis g tegak lurus bidang h, sedangkan garis x, y dan z
  sembarang garis yang terletak pada bidang h, maka g tegak
  lurus x, g tegak lurus y dan g tegak lurus z.
• Jika garis g tegak lurus dengan garis a dan b yang
  berpotongan, sedang garis a dan garis b terletak
  pada bidang h, maka g tegak lurus bidang h.
                     g




                             a




             h           b




• Dengan demikian, bahwa jika sebuah garis tegak
  lurus sebuah bidang dapat dibuktikan bahwa
  garis tersebut tegak lurus pada dua garis
  berpotongan yang terletak pada bidang tersebut.
Sifat-sifat penting yang berkaitan dengan garis dan bidang yang
timbal balik tegak lurus :
• Semua garis yang melalui sebuah titik dan menyilang
  tegak lurus suatu garis yang sama terletak pada sebuah
  bidang
• Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat sebuah bidang
  yang tegak lurus pada suatu garis
• Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat tepat sebuah
  garis yang tegak lurus pada suatu bidang
• Jika salah satu dari dua garis sejajar letaknya tegak
  lurus pada suatu bidang, maka garis yang satu lagi
  tentu tegak lurus pada bidang tadi.
• Dua buah garis yang masing-masing tegak lurus pada
  suatu bidang, adalah sejajar.
Hubungan antara
bidang dan bidang
Hubungan antara Dua Bidang



  Jika diketahui bidang H dan V, maka mungkin:
• a Bidang H dan V sejajar
  Keduanya sama sekali tidak mempunyai titik
  persekutuan.
• b Bidang H dan V berpotongan pada sebuah garis.
  Garis potong ini biasa dilambangkan dengan (H,V).
Hubungan antara Tiga Bidang
Hubungan antara Tiga Bidang
• Ketiganya sejajar: → Bidang α║β║γ
• Dua bidang sejajar, dipotong bidang ketiga:
  Bidang α║β dan γ ╫ α, γ ╫β ⇒(α, γ)║(β, γ)
• Ketiga bidang berpotongan pada satu garis. ⇒ (α,
  β), (α, γ), dan (β, γ) berimpit.
• Ketiga bidang berpotongan pada tiga garis potong
  yang sejajar. (α, β)║(α, γ) ║(β, γ)
• Ketiga bidang berpotongan pada sebuah titik ⇒
  ketiga garis potong (α, β), (α, γ), dan (β, γ) melalui
  sebuah titik.
Bangun Ruang
         dan Unsur-unsurnya (2)

• Jarak antara titik, garis, dan bidang
• Jaring-jaring kubus dan balok serta simetri
  pada kubus dan balok
Jarak antara titik, garis, dan
          bidang
Jarak Antara Dua Titik

          A




              y




C             B

     x
Jarak Titik ke Garis
a. Jika titik dan garis terletak   b. Jika titik dan garis terletak
   pada satu bidang                   tidak pada satu bidang

          B             h                     C
                                                        B
                    g                              g
          A
      α                                   α



• Titik B adalah proyeksi titik
  A pada sisi garis g                  AC adalah jarak antara
• AB adalah jarak antara titik         titik A dan garis g
  A dan garis g
Jarak Titik ke Bidang

        A
               • Garis g menembus
                 bidang di B
               • AB adalah jarak antara
α
    B
                 titik A dan bidang
Jarak Dua Garis yang Sejajar

                         • Garis m tegak lurus
         A           m
                           kedua garis g dan h
    A’

α            h
                 g
                         • AA’ adalah jarak antara
                           garis g dan garis h
Jaring-jaring kubus dan balok
serta simetri pada kubus dan
             balok
Jaring-jaring Kubus
Sebuah kubus apabila dipotong
menurut rusuk-rusuknya
kemudian tiap sisinya
direntangkan akan
menghasilkan jaring-jaring kubus.
Jaring-jaring Kubus :
Jaring-jaring Balok
Jaring-jaring balok terbentuk
dari 6 buah persegi panjang
yang dirangkai menjadi sebuah
bangun balok.
Jaring-jaring balok :
Simetri pada Kubus
• Bidang parallel tengah. Bidang simetri seperti
  ini ada 3 buah seperti gambar di bawah ini.
• Simetri Bidang Diagonal



                            • Simetri cermin
KUBUS DAN BALOK
Kubus dan Balok
        KUBUS                       BALOK

• Panjang Diagonal Ruang   • Panjang Diagonal Ruang
   dR = s 3                  dR = p2 l 2 t 2
• Luas                     • Luas
  L = 6 s2                   L = 2 pl lt pt
• Volume                   • Volume
  V = s3                     V = p.l.t
PRISMA
PRISMA

    Bidang banyak adalah
    bangun yang dibatasi
    oleh bidang-bidang
    datar yang dua-duanya
    saling berpotongan.

More Related Content

What's hot

MEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARAN
MEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARANMEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARAN
MEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARAN
Ipit Sabrina
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
dwi sekti
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Nuurwashilaah -
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
Eko Supriyadi
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
sukani
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
ulfah Nasution
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
Rahma Siska Utari
 

What's hot (20)

Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
MEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARAN
MEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARANMEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARAN
MEMBUKTIKAN PERSAMAAN LINGKARAN
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
AKM SPLDV - Pertemuan 2
AKM SPLDV - Pertemuan 2AKM SPLDV - Pertemuan 2
AKM SPLDV - Pertemuan 2
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 

Similar to Materi ajar

11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt
lilik63
 
Bab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tigaBab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tiga
himawankvn
 
Bab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tigaBab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tiga
nadiahbsa
 
Geometri kedudukan garis
Geometri kedudukan garisGeometri kedudukan garis
Geometri kedudukan garis
Eko Supriyadi
 
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangKapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Nadia Hasan
 
Kapselmat kelompok 4
Kapselmat kelompok 4Kapselmat kelompok 4
Kapselmat kelompok 4
Nadia Hasan
 

Similar to Materi ajar (20)

11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt
 
2. BANGUN RUANG.ppt
2. BANGUN   RUANG.ppt2. BANGUN   RUANG.ppt
2. BANGUN RUANG.ppt
 
Dimensi Tiga
Dimensi TigaDimensi Tiga
Dimensi Tiga
 
Besar sudut
Besar sudutBesar sudut
Besar sudut
 
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxLetak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
 
dimensi tiga
dimensi tigadimensi tiga
dimensi tiga
 
Bab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tigaBab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tiga
 
Bab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tigaBab viii dimensi tiga
Bab viii dimensi tiga
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Geometri kedudukan garis
Geometri kedudukan garisGeometri kedudukan garis
Geometri kedudukan garis
 
Bab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tigaBab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tiga
 
Geometri Bangun Ruang Prisma
Geometri Bangun Ruang PrismaGeometri Bangun Ruang Prisma
Geometri Bangun Ruang Prisma
 
bangun ruang "BALOK"
bangun ruang "BALOK"bangun ruang "BALOK"
bangun ruang "BALOK"
 
Geometri kedudukan garis
Geometri kedudukan garisGeometri kedudukan garis
Geometri kedudukan garis
 
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.pptDimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
 
Xii dimensi tiga
Xii dimensi tigaXii dimensi tiga
Xii dimensi tiga
 
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangKapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
 
Kapselmat kelompok 4
Kapselmat kelompok 4Kapselmat kelompok 4
Kapselmat kelompok 4
 

More from matematikaunindra (20)

Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
 
Soal analisis uji
Soal analisis ujiSoal analisis uji
Soal analisis uji
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Uji normalitas baru
Uji normalitas baruUji normalitas baru
Uji normalitas baru
 
Uji linearitas baru
Uji linearitas baruUji linearitas baru
Uji linearitas baru
 
Workshop kelompok aritmatika
Workshop kelompok   aritmatikaWorkshop kelompok   aritmatika
Workshop kelompok aritmatika
 
Worksop kelompok geometri
Worksop kelompok   geometriWorksop kelompok   geometri
Worksop kelompok geometri
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
R5 h kel 3 teori bil 1
R5 h kel 3  teori bil 1R5 h kel 3  teori bil 1
R5 h kel 3 teori bil 1
 
R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
 
R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1
 

Materi ajar

  • 1. Materi Ajar • Bangun ruang dan unsur-unsurnya (1) • Bangun ruang dan unsur-unsurnya (2) • Kubus dan Balok • Prisma
  • 2. Bangun Ruang dan Unsur-unsurnya (1) • Gambar ruang dari balok dan kubus : Letak titik garis dan bidang pada balok dan kubus • Hubungan antara garis dan bidang suatu garis dan garis dalam ruang • Ketegaklurusan garis terhadap bidang • Hubungan antara bidang dan bidang
  • 3. Gambar ruang dari balok dan kubus : Letak titik garis dan bidang pada balok dan kubus
  • 4. Balok dan Kubus • BALOK • KUBUS
  • 5. BALOK • Balok merupakan suatu bangun ruang yang sisinya berbentuk persegi panjang dan yang saling berhadapan kongruen.
  • 6. Rusuk Balok Balok mempunyai 12 buah rusuk, yaitu : AB, BC, CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, EH
  • 7. Sisi Balok Balok mempunyai 6 buah sisi, yaitu : • sisi bawah : ABCD • sisi atas : EFGH • sisi depan : ABFE • sisi belakang : CDHG • sisi kanan : BCGF • sisi kiri : ADHE
  • 8. Titik Sudut Balok Balok mempunyai 8 buah titik sudut, yaitu : titik A, B, C, D, E, F, G, dan H
  • 9. Diagonal Sisi Balok Balok mempunyai 8 diagonal sisi, yaitu : diagonal sisi AC = BD = EG = HF = AF = BE = CH = DG = AH = DE = BG = CF
  • 10. Diagonal Ruang Balok Balok mempunyai 4 diagonal ruang yaitu : AG = BH = CE = DF
  • 11. Bidang Diagonal Balok Balok mempunyai 6 buah bidang diagonal yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDE F, ADGF, BCHE
  • 12. KUBUS Kubus adalah suatu bangun ruang yang sisinya berbentuk persegi dan kongruen.
  • 13. Rusuk Kubus Kubus memiliki 12 buah rusuk, yaitu : AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.
  • 14. Sisi Kubus Kubus memiliki 6 buah sisi, yaitu : • sisi bawah : ABCD • sisi atas : EFGH • sisi depan : ABFE • sisi belakang : CDHG • sisi kanan : BCGF • sisi kiri : ADHE
  • 15. Titik Sudut Kubus Kubus mempunyai 8 buah titik sudut, yaitu : titik A, B, C, D, E, F, G, dan H
  • 16. Diagonal Sisi Kubus Kubus mempunyai 8 diagonal sisi, yaitu : diagonal sisi AC = BD = EG = HF = AF = BE = CH = DG = AH = DE = BG = CF
  • 17. Diagonal Ruang Kubus Kubus mempunyai 4 diagonal ruang yaitu : AG = BH = CE = DF
  • 18. Bidang Diagonal Kubus Kubus mempunyai 6 buah bidang diagonal yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, dan BCHE
  • 19. Hubungan antara garis dan bidang suatu garis
  • 20. Pengertian Garis dan Bidang • Garis Garis adalah himpunan titik-titik. • Bidang Bidang adalah perluasan dari beberapa titik atau garis yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
  • 21. Hubungan Garis dan Bidang • Terletak pada Bidang • Menembus Bidang g g α α • Sejajar dengan Bidang g α
  • 22. Hubungan Garis dan Garis • Berimpit • Sejajar g=h g h • Berpotongan • Bersilangan g g α h h α
  • 23. Ketegaklurusan garis terhadap bidang
  • 24. Ketegaklurusan Garis Terhadap Bidang Definisi : Sebuah garis tegak pada sebuah lurus bidang jika garis itu tegak lurus pada semua garis yang terletak pada bidang tersebut.
  • 25. Sifat : • Jika sebuah garis tegak lurus pada dua garis berpotongan yang terletak pada sebuah bidang, maka garis itu akan tegak lurus pada bidang tersebut. g x z h y • Jika garis g tegak lurus bidang h, sedangkan garis x, y dan z sembarang garis yang terletak pada bidang h, maka g tegak lurus x, g tegak lurus y dan g tegak lurus z.
  • 26. • Jika garis g tegak lurus dengan garis a dan b yang berpotongan, sedang garis a dan garis b terletak pada bidang h, maka g tegak lurus bidang h. g a h b • Dengan demikian, bahwa jika sebuah garis tegak lurus sebuah bidang dapat dibuktikan bahwa garis tersebut tegak lurus pada dua garis berpotongan yang terletak pada bidang tersebut.
  • 27. Sifat-sifat penting yang berkaitan dengan garis dan bidang yang timbal balik tegak lurus : • Semua garis yang melalui sebuah titik dan menyilang tegak lurus suatu garis yang sama terletak pada sebuah bidang • Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat sebuah bidang yang tegak lurus pada suatu garis • Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat tepat sebuah garis yang tegak lurus pada suatu bidang • Jika salah satu dari dua garis sejajar letaknya tegak lurus pada suatu bidang, maka garis yang satu lagi tentu tegak lurus pada bidang tadi. • Dua buah garis yang masing-masing tegak lurus pada suatu bidang, adalah sejajar.
  • 29. Hubungan antara Dua Bidang Jika diketahui bidang H dan V, maka mungkin: • a Bidang H dan V sejajar Keduanya sama sekali tidak mempunyai titik persekutuan. • b Bidang H dan V berpotongan pada sebuah garis. Garis potong ini biasa dilambangkan dengan (H,V).
  • 31. Hubungan antara Tiga Bidang • Ketiganya sejajar: → Bidang α║β║γ • Dua bidang sejajar, dipotong bidang ketiga: Bidang α║β dan γ ╫ α, γ ╫β ⇒(α, γ)║(β, γ) • Ketiga bidang berpotongan pada satu garis. ⇒ (α, β), (α, γ), dan (β, γ) berimpit. • Ketiga bidang berpotongan pada tiga garis potong yang sejajar. (α, β)║(α, γ) ║(β, γ) • Ketiga bidang berpotongan pada sebuah titik ⇒ ketiga garis potong (α, β), (α, γ), dan (β, γ) melalui sebuah titik.
  • 32. Bangun Ruang dan Unsur-unsurnya (2) • Jarak antara titik, garis, dan bidang • Jaring-jaring kubus dan balok serta simetri pada kubus dan balok
  • 33. Jarak antara titik, garis, dan bidang
  • 34. Jarak Antara Dua Titik A y C B x
  • 35. Jarak Titik ke Garis a. Jika titik dan garis terletak b. Jika titik dan garis terletak pada satu bidang tidak pada satu bidang B h C B g g A α α • Titik B adalah proyeksi titik A pada sisi garis g AC adalah jarak antara • AB adalah jarak antara titik titik A dan garis g A dan garis g
  • 36. Jarak Titik ke Bidang A • Garis g menembus bidang di B • AB adalah jarak antara α B titik A dan bidang
  • 37. Jarak Dua Garis yang Sejajar • Garis m tegak lurus A m kedua garis g dan h A’ α h g • AA’ adalah jarak antara garis g dan garis h
  • 38. Jaring-jaring kubus dan balok serta simetri pada kubus dan balok
  • 39. Jaring-jaring Kubus Sebuah kubus apabila dipotong menurut rusuk-rusuknya kemudian tiap sisinya direntangkan akan menghasilkan jaring-jaring kubus.
  • 41. Jaring-jaring Balok Jaring-jaring balok terbentuk dari 6 buah persegi panjang yang dirangkai menjadi sebuah bangun balok.
  • 43. Simetri pada Kubus • Bidang parallel tengah. Bidang simetri seperti ini ada 3 buah seperti gambar di bawah ini.
  • 44. • Simetri Bidang Diagonal • Simetri cermin
  • 46. Kubus dan Balok KUBUS BALOK • Panjang Diagonal Ruang • Panjang Diagonal Ruang dR = s 3 dR = p2 l 2 t 2 • Luas • Luas L = 6 s2 L = 2 pl lt pt • Volume • Volume V = s3 V = p.l.t
  • 48. PRISMA Bidang banyak adalah bangun yang dibatasi oleh bidang-bidang datar yang dua-duanya saling berpotongan.