SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
TIM
MENU   REDAKSI










    MENU
MENU             INTEGRAL TAK TENTU
                         SEBAGAI ANTI TURUNAN

                          INTEGRAL TERTENTU
PENDAHULUAN
                            TEOREMA DASAR
                              KALKULUS

                          TEKHNIK INTEGRAL
    TEHNIK                    PARSIAL

PENGINTEGRALAN
                            RUMUS REDUKSI


           FUNGSI
         TRANSENDEN


        DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
     Matematika mempunyai beberapa
 operasi     balikan:    penambahan        dan
 pengurangan, perkalian dan pembagian,
 pemangkatan dan penarikan akar, serta
 penarikan logaritma dan perhitungan
 logaritma.     Lalu    bagaimana dengan
 turunan/ diferensial? Pasangan turunan/
 diferensial adalah integral/ anti diferensial.

MENU                           v
Integral dapat dibedakan menjadi
    dua, yaitu:
  1. Integral tak tentu, integral yang
     tidak ditentukan batasnya.
  2. Integral tertentu, integral yang
     ditentukan batasnya.


MENU
INTEGRAL TAK TENTU SEBAGAI
       ANTI TURUNAN
 F merupakan suatu anti turunan dari f pada selang I,
 jika DF = f pada I- yakni jika F’(x) = f(x) untuk semua x
 dalam I.
 contoh:
 Carilah anti turunan dari f(x) = 4x!
 Penyelesaian:
 F(x) =x2 turunan nya adalah 2x. Untuk F(x) = 2 x2
 turunannya adalah 2.2x = 4x. Maka anti turunan dari
 f(x) = 4x adalah 2x2.
MENU
Notasi Anti Turunan
 Differensial biasa ditulis dengan notasi Dx. Sementara
 anti turunan dapat dinotasikan Ax atau ʃ (dibaca
 integral).
 ʃ f(x)= F(x) + C
 Teorema 1 (aturan pangkat)
 jika n adalah sembarang bilangan rasional kecuali -1 maka




MENU
Contoh




MENU
Teorema 2 (trigonometri)



Teorema 3 (kelinearan integral)
 (i) ʃ k f(x) dx = k ʃ f(x) dx
 (ii) ʃ [ f(x) + g(x) ] dx = ʃ f(x) dx + ʃ g(x) dx
 (iii) ʃ [ f(x) - g(x) ] dx = ʃ f(x) dx - ʃ g(x) dx

       Untuk Melihat Contoh
            Klik Di Sini




MENU
Contoh:
     Carilah integral dari: (a) ʃ 2 (x3) dx
                            (b) ʃ (4x5 + 2x) dx
                            (c) ʃ (3x2 - 10x) dx
     Penyelesaian:
     (a) ʃ 2 (x3) dx = 2 ʃ (x3) dx = 2 . ¼ x4 = ½ x4 + C
     (b) ʃ (4x5 + 2x) dx = ʃ 4x5 dx + ʃ 2x dx = 4/6 x6 + 2/2 x2
         = 2/3 x6 + x2 + C
     (c) ʃ (3x2 - 10x) dx = ʃ 3x2 dx - ʃ 10x dx = 3/3 x3 - 10/2
  x2     = x3 - 5x2 + C


MENU
Teorema 4

Contoh
Cari ʃ (x2 + 6x)6 (2x + 6) dx!
Penyelesaian
     Misalnya g(x) = x2 + 6x; maka g’(x) = 2x + 6. jadi
     menurut teori 4
     ʃ (x2 + 6x)6 (2x + 6) dx =




MENU
PERSAMAAN DIFERENSIAL
           SEDERHANA
Contoh turunan sederhana:




MENU
Jika s(t), v(t), dan a(t) menyatakan posisi,
kecepatan, dan percepatan , pada saat t dari suatu
benda yang bergerak sepanjang suatu garis
koordinat, maka




MENU
Contoh
   Percepatan sebuah benda adalah
   a(t) = t + 6 dalam m/s2. Jika kecepatan pada t=0 s
   adalah 5 m/s, cari kecepatan 3 detik kemudian!
 Penyelesaian       = t+ 6
   V = ʃ t+6 dx = t2 + 6t + C
   karena v=5 pada saat t=0
   5= 0+C → C = 5
   v= t2 + 6t + 5
 Pada saat t=3
 V= .32 + 6.3 +5 = 27,5 m/s
MENU
JUMLAH DAN SIGMA
 Perhatikan bilangan dibawah ini
 a1 +a2+a3+a4+...........+an
 Untuk menunjukkan jumlah ini dalam suatu bentuk yang
 kompak, kita dapat menuliskan dalam bentuk



 Jadi, Sigma (Σ) merupakan suatu simbol untuk menjumlahkan
 semua bilangan berbentuk seperti yang ditunjukkan selama
 indeks i menjelajahi bilangan bulat positif, dimulai dengan
 bilangan yang diperlihatkan dibawah tanda Σ dan berakhir
 dengan bilangan yang berada di atas tanda tersebut.
MENU
Contoh
 Jika      dan          . Hitung             !
 Penyelesaian



                 = 3 (32) + 3(40) – 10(50) = -284




MENU
Integral Tertentu
 Diberikan suatu fungsi ƒ bervariabel real x dan
 interval antara [a, b] pada garis real, integral
 tertentu:

 secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah
 pada bidang xy yang dibatasi oleh kurva grafik ƒ,
 sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b.




MENU
 Pendefinisian  formal    integral tertentu paling
  umumnya     digunakan    adalah definisi integral
  Riemann.
 Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari
  penjumlahan Riemann. Yaitu:
                  semakin kecil subinterval partisi yang
  kita ambil, hasil penjumlahan Riemann ini akan
  semakin mendekati nilai luas daerah yang kita
  inginkan. Apabila kita mengambil limit dari norma
  partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan
  luas daerah tersebut.


MENU
 Secara matematis dapat kita tuliskan:



 Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n
 subinterval yang sama, maka lebar Δx = (b-a)/n,
 sehingga persamaan di atas dapat pula kita tulis
 sebagai:




MENU
Teorema Dasar Kalkulus
 Jika sebuah fungsi f adalah kontinu pada interval
 [a,b] dan jika F adalah fungsi yang mana
 turunannya adalah f pada interval (a,b), maka




MENU
 Lebih lanjut, untuk setiap x di interval (a,b),



 Oleh sebab itu, sesuai dengan teorema dasar kalkulus,
  nilai dari integral tertentu
          adalah :




MENU
Apabila kita hendak mencari luas daerah A dibawah
   kurva y=x pada interval [0,b], b>0, maka kita akan
                       dapatkan:




MENU
Teorema Nilai Rata-Rata (Mean Value
Theorem)
 Diberikan fungsi f(x) yang kontinyu pada interval
 tertutup [a,b] dan terturun (differentiable) pada
 interval terbuka (a,b) maka terdapat paling tidak
 satu c pada (a,b) sedemikian hingga




MENU
Maksud dari antiseden TNR adalah jika
 fungsi f(x) digambarkan grafiknya dari a sampai b
 maka grafik tersebut akan mulus tidak putus-putus.
 Sedangkan maksud konsekuennya adalah
 nilai f’(x) sama dengan gradien (kemiringan) garis
 yang melalui titik (a, f(a)) dan (b, f(b)) .
 Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:




MENU
MENU
 Dalam kacamata fisika, turunan adalah kecepatan. TNR
 bisa kita ilustrasikan sebagai berikut: Ada sebuah mobil
 yang berjalan sejauh 100km selama 1 jam. Itu berarti
 mobil tersebut mempunyai kecepatan rata-rata
 100km/jam. Tentu saja selama perjalanan mobil itu bisa
 melaju kurang atau lebih dari 100km/jam. Berdasarkan
 TNR kita tahu satu hal ada titik (tidak harus tunggal)
 didalam perjalanan dimana mobil itu melaju tepat
 100km/jam.




MENU
 Jika f(a) = f(b) maka TNR menjadi Teorema Rolle. Itu
  berarti TNR merupakan generalisasi dari teorema
  Rolle. Nah sekarang kita buktikan TNR.
 Diberikan fungsi f(x) yang kontinyu pada [a,b] dan
  terturun pada (a,b). Didefinisikan fungsi h(x) sebagai
  berikut:




MENU
 Jelas, h(x) kontinyu pada [a,b] dan terturun pada
  (a,b) dan dengan mudah dihitung h(a) = h(b) . Itu
  berarti h(x) memenuhi kondisi dari teorema Rolle.
  Berdasarkan teorema Rolle terdapat c Є
  (a,b) sedemikian hingga h’(c) = 0.
 Jika diturunkan, diperoleh


 Karena h’(c) = 0, maka:




MENU
MENU
TEKHNIK INTEGRAL PARSIAL
 Apabila teknik pengintegralan
 dengan teknik substitusi tidak
 berhasil, dengan menerapkan
 metode penggunaan ganda, atau
 yang lebih dikenal dengan teknik
 integral parsial dapat
 memberikan hasil.
MENU
Teknik integral parsial didasarkan pada
 pengintegralan rumus turunan hasil kali dua fungsi.




MENU
Untuk menyelesaikan integral parsial, yang perlu
 diperhatikan adalah pemilihan U dan dV. Fungsi yang
 dimisalkan U adalah fungsi yang jika diturunkan terus
 menerus menghasilakn 0 (nol). Sedangkan fungsi
 yang dimisalkan dengan dV adalah fungsi yang dapat
 diintegralkan.




MENU
Contoh soal:
               Atau dengan cara tabel
               (metode tanzalin):




MENU
Contoh soal:




MENU
RUMUS REDUKSI
 Bentuk dasar integral reduksi adalah:




 di mana k < n. Sehingga pangkat dari integran ( f )
 semakin menurun atau reduksi.




MENU
Contoh:




MENU
FUNGSI TRANSENDEN




MENU
Fungsi Transenden
 Fungsi logaritma turunan dan integral
  Fungsi eksponen turunan dan integral
  Penggunaan fungsi logaritma




MENU
Definisi Fungsi Logaritma Asli
     Logaritma Asli merupakan fungsi akumulasi
 karenamengakumulasikan luas dibawah kurva y = 1/t.
Fungsi Logaritme Asli, dinyatakan oleh In, didefinisikan
                        sebagai
y
2        y=            In x =      dt,    x>0
1

    1   x2       t

Daerah asalnya adalah himpunan bilangan real positif.
MENU
Turunan Fungsi Logaritma Asli
   y
       2             y=
        1                            Dx=      dt = Dx In x =   , x>0
       x 1
             1   2   T


contoh: carilah           dx

Penyelesaian : misal u = 2x + 7,       du = 2 dx
                       =        2 dx =    du
                       = In |u| + C
  MENU                = In |2x + 7| + C
Sifat-sifat Logaritma Asli

 Jika a dan b bilangan-bilangan positif dan sebarang
bilangan rasional, maka
(i) In 1 = 0;
(ii) In ab = In a – In b ;
(iii) In = In a – In b ;
(iv) In = r In a



MENU
Fungsi Eksponen Asli

Balikan In disebut fungsi eksponen asli dan
dinyatakan oleh exp, Jadi.
    x = exp y    y = In x

Dari definisi dapat diambil bahwa

(i) = exp ( In x) = x, x > 0
(ii) = In (exp y) = y, untuk semua y




MENU
Definisi
     Huruf e menyatakan bilangan real positif unik sedemikian rupa
     sehingga In e = 1




 Sifat-sifat Fungsi Eksponen
Perhatikan bahwa (i) dan (ii) pada subbab ini berbentuk:
(i)       = ,    >0
(ii) In ( ) = y, untuk semua y




MENU
eksponen Turunan

 Andaikan , y =      maka dapat dituliskan χ= In y
 sehingga
               y=y=
  Jadi,     adalah turunannya sendiri
                           =


Contoh
Tentukan:
Penyelesaian:   u=
                 =             =
                 =     .
  MENU           =
Eksponen Integral


     Rumus turunan          =     akan menghasilkan integral

                          d =   +C

    Contoh
    tentukan :       d
    Penyelesaian: u =     , maka du =   d
                         d =       (   d )
                            =     du =     +C
                             =     +C
)   MENU
Sifat – sifat Eksponen
 Jika a > 0, b > 0, x dan y adalah bilangan – bilangan real, maka
       =

(      =

 (     =(

       =

       =


    MENU
Fungsi log
      Definisi
 Fungsi log asli melibatkan integral tertentu.
 Fungsi Pada bagian ini kita akan membangun fungsi
 logaritma berbasis bilangan positif a≠1, logax. Fungsi ini
 didefinisikan sebagai inverse dari fungsi eksponensial .

Definisi
Andaikan a adalah bilangan positif bukan 1, maka
             y=     x     x=




MENU
FUNGSI HIPERBOLIK
Definisi :
                        ex    e   x
                                                   ex    e   x
              sinh x                  dan cosh x
                             2                          2
Fungsi Hiperbolik yang lain dapat diturunkan dari sini.
Beberapa identitas yang berlaku pada fungsi hiperbolik:
        1. cosh2 x sinh x 1
                       2


        2. 1 tanh2 x sech2 x
        3. coth2 x 1 csch2 x
Turunan fungsi Hiperbolik :

        1. y sinhx     y' coshx        coshxdx sinh C
                                                   x

       2. y coshx      y' sinhx        sinh dx cosh C
                                           x       x
       3. y tanhx       y' sech2 x        sech2 xdx tanhx C
MENU                                                             48
2 x sinhx x 2 cosh x
Contoh : Jika         x 2 sinhx y 2               8 , maka y'
                                                                          2y


Contoh :          e x sinh( x )dx cosh( x ) C
                          e           e

Grafik fungsi hiperbolik
                                 ex           e   x
     y     f ( x) cosh x
                                          2
               ex e    x
                             f ' ( x) 0 , untuk x 0              f monoton turun
    f ' ( x)
                  2           f ' ( x) 0 , untuk x 0              f monoton naik
                            ex    e   x
               f ' ' ( x)                         0 x   Df      f cekung ke atas
                                 2

MENU              f(0)=1
                                                                                        49
 Grafik y= cosh x :
                                 y=cosh x




 Dengan cara yang sama, didapat grafik y= sinh x :

                                 y=sinh x




MENU                                                  50
DAFTAR PUSTAKA
http://apiqquantum.com/2012/07/31/berhitung-cepat-
  integral-substitusi-atau-integral-parsial-lanjut/
http://anwardz12.blogspot.com/2012/09/pembahasan-
  soal-integral-parsial.html
http://khairul-anas.blogspot.com/2012/04/integral-
  parsial-teknik-tanzalin.html
http://matemakita.com/437/teknik-pengintegralan-
  integral-parsial/
http://corojowo.blogspot.com/2012/04/integral-parsial-
  teknik-tanzalin.html
Dale Varberg, Edwin J.Purcell, I Nyoman Susila ; 2001;
  Kalkulus jilid 1; Batam; Penerbit Interaksara.

More Related Content

What's hot

Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralFerdhika Yudira
 
Matdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkitMatdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkitCeria Agnantria
 
Media PPT Materi Diferensial
Media PPT Materi DiferensialMedia PPT Materi Diferensial
Media PPT Materi DiferensialMuhamad Tholib
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)nurul limsun
 
Deret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjilDeret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjilhanif zindani
 
Metnum4 pencocokan-kurva-interpolasi
Metnum4 pencocokan-kurva-interpolasiMetnum4 pencocokan-kurva-interpolasi
Metnum4 pencocokan-kurva-interpolasiBilher Sihombing
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2radar radius
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi TurunanSridayani
 
Aplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-sttAplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-sttLiza II
 

What's hot (20)

Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
 
Matdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkitMatdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkit
 
Met num 4-0
Met num 4-0Met num 4-0
Met num 4-0
 
terapan turunan
 terapan turunan  terapan turunan
terapan turunan
 
Met num 5
Met num 5Met num 5
Met num 5
 
Media PPT Materi Diferensial
Media PPT Materi DiferensialMedia PPT Materi Diferensial
Media PPT Materi Diferensial
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
Deret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjilDeret furir fungsi genap dan ganjil
Deret furir fungsi genap dan ganjil
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Metnum4 pencocokan-kurva-interpolasi
Metnum4 pencocokan-kurva-interpolasiMetnum4 pencocokan-kurva-interpolasi
Metnum4 pencocokan-kurva-interpolasi
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
 
Persamaan Eksponen
Persamaan EksponenPersamaan Eksponen
Persamaan Eksponen
 
Aplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-sttAplikasi turunan-stt
Aplikasi turunan-stt
 

Viewers also liked

Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaNida Shafiyanti
 
Soal kisi2
Soal kisi2Soal kisi2
Soal kisi2Vai09
 
Soal buat sendiri
Soal buat sendiriSoal buat sendiri
Soal buat sendiriVai09
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleksUHN
 
Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2
Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2
Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2Diyah Novi Sekarini
 
Contoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_sma
Contoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_smaContoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_sma
Contoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_smaImam Lestari
 
Soal dan Pembahasan INTEGRAL
Soal dan Pembahasan INTEGRALSoal dan Pembahasan INTEGRAL
Soal dan Pembahasan INTEGRALNurul Shufa
 

Viewers also liked (9)

Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbola
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Soal kisi2
Soal kisi2Soal kisi2
Soal kisi2
 
Soal buat sendiri
Soal buat sendiriSoal buat sendiri
Soal buat sendiri
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2
Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2
Limit Fungsi Aljabar KELAS X SEMESTER 2
 
Contoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_sma
Contoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_smaContoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_sma
Contoh contoh soal-dan_pembahasan_integral_untuk_sma
 
Soal dan Pembahasan INTEGRAL
Soal dan Pembahasan INTEGRALSoal dan Pembahasan INTEGRAL
Soal dan Pembahasan INTEGRAL
 

Similar to R5 g kel 3 kal2 1

INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfzefryDarmawan
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematikaIr Fandi
 
Ch 12_Kalkulus Integral.pptx
Ch 12_Kalkulus Integral.pptxCh 12_Kalkulus Integral.pptx
Ch 12_Kalkulus Integral.pptxyumiad
 
Integral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAIntegral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAEka Haryati
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu irafsanjanistrong
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu irafsanjanistrong
 
Makalah matematika integral
Makalah matematika integralMakalah matematika integral
Makalah matematika integralsoki leonardi
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1pitrahdewi
 
FKIP_UNSRI_Yovika Sukma_Polinomial
FKIP_UNSRI_Yovika Sukma_PolinomialFKIP_UNSRI_Yovika Sukma_Polinomial
FKIP_UNSRI_Yovika Sukma_PolinomialYovika Sukma
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesJoko Soebagyo
 

Similar to R5 g kel 3 kal2 1 (20)

INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
Ch 12_Kalkulus Integral.pptx
Ch 12_Kalkulus Integral.pptxCh 12_Kalkulus Integral.pptx
Ch 12_Kalkulus Integral.pptx
 
Integral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAIntegral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPA
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu i
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu i
 
Makalah matematika integral
Makalah matematika integralMakalah matematika integral
Makalah matematika integral
 
Bab 5 integral
Bab 5 integralBab 5 integral
Bab 5 integral
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Suku Banyak
Suku BanyakSuku Banyak
Suku Banyak
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Nota fungsi
Nota fungsiNota fungsi
Nota fungsi
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
FKIP_UNSRI_Yovika Sukma_Polinomial
FKIP_UNSRI_Yovika Sukma_PolinomialFKIP_UNSRI_Yovika Sukma_Polinomial
FKIP_UNSRI_Yovika Sukma_Polinomial
 
13184085.ppt
13184085.ppt13184085.ppt
13184085.ppt
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann Stieltjes
 

More from matematikaunindra (20)

Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
 
Soal analisis uji
Soal analisis ujiSoal analisis uji
Soal analisis uji
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Uji normalitas baru
Uji normalitas baruUji normalitas baru
Uji normalitas baru
 
Uji linearitas baru
Uji linearitas baruUji linearitas baru
Uji linearitas baru
 
Workshop kelompok aritmatika
Workshop kelompok   aritmatikaWorkshop kelompok   aritmatika
Workshop kelompok aritmatika
 
Worksop kelompok geometri
Worksop kelompok   geometriWorksop kelompok   geometri
Worksop kelompok geometri
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
R5 h kel 3 teori bil 1
R5 h kel 3  teori bil 1R5 h kel 3  teori bil 1
R5 h kel 3 teori bil 1
 
R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
 
R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2
 

R5 g kel 3 kal2 1

  • 1. TIM MENU REDAKSI
  • 3. MENU INTEGRAL TAK TENTU SEBAGAI ANTI TURUNAN INTEGRAL TERTENTU PENDAHULUAN TEOREMA DASAR KALKULUS TEKHNIK INTEGRAL TEHNIK PARSIAL PENGINTEGRALAN RUMUS REDUKSI FUNGSI TRANSENDEN DAFTAR PUSTAKA
  • 4. PENDAHULUAN Matematika mempunyai beberapa operasi balikan: penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pemangkatan dan penarikan akar, serta penarikan logaritma dan perhitungan logaritma. Lalu bagaimana dengan turunan/ diferensial? Pasangan turunan/ diferensial adalah integral/ anti diferensial. MENU v
  • 5. Integral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Integral tak tentu, integral yang tidak ditentukan batasnya. 2. Integral tertentu, integral yang ditentukan batasnya. MENU
  • 6. INTEGRAL TAK TENTU SEBAGAI ANTI TURUNAN F merupakan suatu anti turunan dari f pada selang I, jika DF = f pada I- yakni jika F’(x) = f(x) untuk semua x dalam I. contoh: Carilah anti turunan dari f(x) = 4x! Penyelesaian: F(x) =x2 turunan nya adalah 2x. Untuk F(x) = 2 x2 turunannya adalah 2.2x = 4x. Maka anti turunan dari f(x) = 4x adalah 2x2. MENU
  • 7. Notasi Anti Turunan Differensial biasa ditulis dengan notasi Dx. Sementara anti turunan dapat dinotasikan Ax atau ʃ (dibaca integral). ʃ f(x)= F(x) + C Teorema 1 (aturan pangkat) jika n adalah sembarang bilangan rasional kecuali -1 maka MENU
  • 9. Teorema 2 (trigonometri) Teorema 3 (kelinearan integral) (i) ʃ k f(x) dx = k ʃ f(x) dx (ii) ʃ [ f(x) + g(x) ] dx = ʃ f(x) dx + ʃ g(x) dx (iii) ʃ [ f(x) - g(x) ] dx = ʃ f(x) dx - ʃ g(x) dx Untuk Melihat Contoh Klik Di Sini MENU
  • 10. Contoh: Carilah integral dari: (a) ʃ 2 (x3) dx (b) ʃ (4x5 + 2x) dx (c) ʃ (3x2 - 10x) dx Penyelesaian: (a) ʃ 2 (x3) dx = 2 ʃ (x3) dx = 2 . ¼ x4 = ½ x4 + C (b) ʃ (4x5 + 2x) dx = ʃ 4x5 dx + ʃ 2x dx = 4/6 x6 + 2/2 x2 = 2/3 x6 + x2 + C (c) ʃ (3x2 - 10x) dx = ʃ 3x2 dx - ʃ 10x dx = 3/3 x3 - 10/2 x2 = x3 - 5x2 + C MENU
  • 11. Teorema 4 Contoh Cari ʃ (x2 + 6x)6 (2x + 6) dx! Penyelesaian Misalnya g(x) = x2 + 6x; maka g’(x) = 2x + 6. jadi menurut teori 4 ʃ (x2 + 6x)6 (2x + 6) dx = MENU
  • 12. PERSAMAAN DIFERENSIAL SEDERHANA Contoh turunan sederhana: MENU
  • 13. Jika s(t), v(t), dan a(t) menyatakan posisi, kecepatan, dan percepatan , pada saat t dari suatu benda yang bergerak sepanjang suatu garis koordinat, maka MENU
  • 14. Contoh Percepatan sebuah benda adalah a(t) = t + 6 dalam m/s2. Jika kecepatan pada t=0 s adalah 5 m/s, cari kecepatan 3 detik kemudian! Penyelesaian = t+ 6 V = ʃ t+6 dx = t2 + 6t + C karena v=5 pada saat t=0 5= 0+C → C = 5 v= t2 + 6t + 5 Pada saat t=3 V= .32 + 6.3 +5 = 27,5 m/s MENU
  • 15. JUMLAH DAN SIGMA Perhatikan bilangan dibawah ini a1 +a2+a3+a4+...........+an Untuk menunjukkan jumlah ini dalam suatu bentuk yang kompak, kita dapat menuliskan dalam bentuk Jadi, Sigma (Σ) merupakan suatu simbol untuk menjumlahkan semua bilangan berbentuk seperti yang ditunjukkan selama indeks i menjelajahi bilangan bulat positif, dimulai dengan bilangan yang diperlihatkan dibawah tanda Σ dan berakhir dengan bilangan yang berada di atas tanda tersebut. MENU
  • 16. Contoh Jika dan . Hitung ! Penyelesaian = 3 (32) + 3(40) – 10(50) = -284 MENU
  • 17. Integral Tertentu  Diberikan suatu fungsi ƒ bervariabel real x dan interval antara [a, b] pada garis real, integral tertentu:  secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh kurva grafik ƒ, sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b. MENU
  • 18.  Pendefinisian formal integral tertentu paling umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann.  Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari penjumlahan Riemann. Yaitu: semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita mengambil limit dari norma partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah tersebut. MENU
  • 19.  Secara matematis dapat kita tuliskan: Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n subinterval yang sama, maka lebar Δx = (b-a)/n, sehingga persamaan di atas dapat pula kita tulis sebagai: MENU
  • 20. Teorema Dasar Kalkulus  Jika sebuah fungsi f adalah kontinu pada interval [a,b] dan jika F adalah fungsi yang mana turunannya adalah f pada interval (a,b), maka MENU
  • 21.  Lebih lanjut, untuk setiap x di interval (a,b),  Oleh sebab itu, sesuai dengan teorema dasar kalkulus, nilai dari integral tertentu adalah : MENU
  • 22. Apabila kita hendak mencari luas daerah A dibawah kurva y=x pada interval [0,b], b>0, maka kita akan dapatkan: MENU
  • 23. Teorema Nilai Rata-Rata (Mean Value Theorem) Diberikan fungsi f(x) yang kontinyu pada interval tertutup [a,b] dan terturun (differentiable) pada interval terbuka (a,b) maka terdapat paling tidak satu c pada (a,b) sedemikian hingga MENU
  • 24. Maksud dari antiseden TNR adalah jika fungsi f(x) digambarkan grafiknya dari a sampai b maka grafik tersebut akan mulus tidak putus-putus. Sedangkan maksud konsekuennya adalah nilai f’(x) sama dengan gradien (kemiringan) garis yang melalui titik (a, f(a)) dan (b, f(b)) . Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut: MENU
  • 25. MENU
  • 26.  Dalam kacamata fisika, turunan adalah kecepatan. TNR bisa kita ilustrasikan sebagai berikut: Ada sebuah mobil yang berjalan sejauh 100km selama 1 jam. Itu berarti mobil tersebut mempunyai kecepatan rata-rata 100km/jam. Tentu saja selama perjalanan mobil itu bisa melaju kurang atau lebih dari 100km/jam. Berdasarkan TNR kita tahu satu hal ada titik (tidak harus tunggal) didalam perjalanan dimana mobil itu melaju tepat 100km/jam. MENU
  • 27.  Jika f(a) = f(b) maka TNR menjadi Teorema Rolle. Itu berarti TNR merupakan generalisasi dari teorema Rolle. Nah sekarang kita buktikan TNR.  Diberikan fungsi f(x) yang kontinyu pada [a,b] dan terturun pada (a,b). Didefinisikan fungsi h(x) sebagai berikut: MENU
  • 28.  Jelas, h(x) kontinyu pada [a,b] dan terturun pada (a,b) dan dengan mudah dihitung h(a) = h(b) . Itu berarti h(x) memenuhi kondisi dari teorema Rolle. Berdasarkan teorema Rolle terdapat c Є (a,b) sedemikian hingga h’(c) = 0.  Jika diturunkan, diperoleh  Karena h’(c) = 0, maka: MENU
  • 29. MENU
  • 30. TEKHNIK INTEGRAL PARSIAL Apabila teknik pengintegralan dengan teknik substitusi tidak berhasil, dengan menerapkan metode penggunaan ganda, atau yang lebih dikenal dengan teknik integral parsial dapat memberikan hasil. MENU
  • 31. Teknik integral parsial didasarkan pada pengintegralan rumus turunan hasil kali dua fungsi. MENU
  • 32. Untuk menyelesaikan integral parsial, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan U dan dV. Fungsi yang dimisalkan U adalah fungsi yang jika diturunkan terus menerus menghasilakn 0 (nol). Sedangkan fungsi yang dimisalkan dengan dV adalah fungsi yang dapat diintegralkan. MENU
  • 33. Contoh soal: Atau dengan cara tabel (metode tanzalin): MENU
  • 35. RUMUS REDUKSI Bentuk dasar integral reduksi adalah: di mana k < n. Sehingga pangkat dari integran ( f ) semakin menurun atau reduksi. MENU
  • 38. Fungsi Transenden Fungsi logaritma turunan dan integral  Fungsi eksponen turunan dan integral  Penggunaan fungsi logaritma MENU
  • 39. Definisi Fungsi Logaritma Asli Logaritma Asli merupakan fungsi akumulasi karenamengakumulasikan luas dibawah kurva y = 1/t. Fungsi Logaritme Asli, dinyatakan oleh In, didefinisikan sebagai y 2 y= In x = dt, x>0 1 1 x2 t Daerah asalnya adalah himpunan bilangan real positif. MENU
  • 40. Turunan Fungsi Logaritma Asli y 2 y= 1 Dx= dt = Dx In x = , x>0 x 1 1 2 T contoh: carilah dx Penyelesaian : misal u = 2x + 7, du = 2 dx = 2 dx = du = In |u| + C MENU = In |2x + 7| + C
  • 41. Sifat-sifat Logaritma Asli Jika a dan b bilangan-bilangan positif dan sebarang bilangan rasional, maka (i) In 1 = 0; (ii) In ab = In a – In b ; (iii) In = In a – In b ; (iv) In = r In a MENU
  • 42. Fungsi Eksponen Asli Balikan In disebut fungsi eksponen asli dan dinyatakan oleh exp, Jadi. x = exp y y = In x Dari definisi dapat diambil bahwa (i) = exp ( In x) = x, x > 0 (ii) = In (exp y) = y, untuk semua y MENU
  • 43. Definisi Huruf e menyatakan bilangan real positif unik sedemikian rupa sehingga In e = 1  Sifat-sifat Fungsi Eksponen Perhatikan bahwa (i) dan (ii) pada subbab ini berbentuk: (i) = , >0 (ii) In ( ) = y, untuk semua y MENU
  • 44. eksponen Turunan Andaikan , y = maka dapat dituliskan χ= In y sehingga y=y= Jadi, adalah turunannya sendiri = Contoh Tentukan: Penyelesaian: u= = = = . MENU =
  • 45. Eksponen Integral Rumus turunan = akan menghasilkan integral d = +C Contoh tentukan : d Penyelesaian: u = , maka du = d d = ( d ) = du = +C = +C ) MENU
  • 46. Sifat – sifat Eksponen Jika a > 0, b > 0, x dan y adalah bilangan – bilangan real, maka  = ( =  ( =(  =  = MENU
  • 47. Fungsi log Definisi Fungsi log asli melibatkan integral tertentu. Fungsi Pada bagian ini kita akan membangun fungsi logaritma berbasis bilangan positif a≠1, logax. Fungsi ini didefinisikan sebagai inverse dari fungsi eksponensial . Definisi Andaikan a adalah bilangan positif bukan 1, maka y= x x= MENU
  • 48. FUNGSI HIPERBOLIK Definisi : ex e x ex e x sinh x dan cosh x 2 2 Fungsi Hiperbolik yang lain dapat diturunkan dari sini. Beberapa identitas yang berlaku pada fungsi hiperbolik: 1. cosh2 x sinh x 1 2 2. 1 tanh2 x sech2 x 3. coth2 x 1 csch2 x Turunan fungsi Hiperbolik : 1. y sinhx y' coshx coshxdx sinh C x 2. y coshx y' sinhx sinh dx cosh C x x 3. y tanhx y' sech2 x sech2 xdx tanhx C MENU 48
  • 49. 2 x sinhx x 2 cosh x Contoh : Jika x 2 sinhx y 2 8 , maka y' 2y Contoh : e x sinh( x )dx cosh( x ) C e e Grafik fungsi hiperbolik ex e x y f ( x) cosh x 2 ex e x f ' ( x) 0 , untuk x 0 f monoton turun f ' ( x) 2 f ' ( x) 0 , untuk x 0 f monoton naik ex e x f ' ' ( x) 0 x Df f cekung ke atas 2 MENU f(0)=1 49
  • 50.  Grafik y= cosh x : y=cosh x  Dengan cara yang sama, didapat grafik y= sinh x : y=sinh x MENU 50
  • 51. DAFTAR PUSTAKA http://apiqquantum.com/2012/07/31/berhitung-cepat- integral-substitusi-atau-integral-parsial-lanjut/ http://anwardz12.blogspot.com/2012/09/pembahasan- soal-integral-parsial.html http://khairul-anas.blogspot.com/2012/04/integral- parsial-teknik-tanzalin.html http://matemakita.com/437/teknik-pengintegralan- integral-parsial/ http://corojowo.blogspot.com/2012/04/integral-parsial- teknik-tanzalin.html Dale Varberg, Edwin J.Purcell, I Nyoman Susila ; 2001; Kalkulus jilid 1; Batam; Penerbit Interaksara.