SlideShare a Scribd company logo
Disusun Oleh:
 Diah Novitasari (03)
 Oktaveni Ekasari (22)
 Silfiana Latifatun .N (24)
 Widya Pangestika (30)
A. Pernyataan , kalimat
terbuka, dan ingkaran
pernyataan.
1. Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat yang mengandung
nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus
kedua-duanya.
Contoh :
a. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20
b. Semua unggas dapat terbang
c. Ada bilangan prima yang genap
Contoh a dan c adalah pernyataan yang
bernilai benar, sedangkan b penyataan yang
bernilai salah.
Contoh kalimat yang bukan pernyataan :
 Semoga nanti engkau naik kelas
 Tolong tutupkan pintu itu
 Apakah Ali sudah makan ?
Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf
kecil seperti p, q, r dsb.
Misalnya :
P : Semua bilangan prima adalah ganjil
q : Jakarta ibukota Indonesia
2. Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum
dapat ditentukan nilai kebenaraanya. Ciri
dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah
atau variabel.
Contoh :
o 2x + 3 = 9
o 5 + n adalah bilangan prima
o Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah
3. Ingkaran dari pernyataan
Ingkaran / negasi dari suatu pernyataan adalah
pernyataan yang mengingkari pernyataan semula.
Ingkaran dari pernyataan p dinotasikan ~ p dibaca “
bukan p” atau “tidak p”. Tabel kebenarannya sbb :
Contoh :
a) p : Ayah pergi ke pasar
~ p : Ayah tidak pergi ke pasar
b) q : 2 + 5 < 10
~ q: 2 + 5 ≥ 10
p ~ p
B S
S B
B. Pernyataan berkuantor
Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang
mengandung ukuran kuantitas. Ada 2 macam kuantor,
yaitu :
1. Kuantor Universal
Dalam pernytaan kuantor universal terdapat
ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor
universal dilambangkan dengan (dibaca untuk semua
atau untuk setiap)
Contoh :
• * x R, x2 > 0, dibaca untuk setiap x anggota bilangan
Real maka berlaku x2 > 0.
• * Semua ikan bernafas dengan insang.
2. Kuantor Eksistensial
Dalam pernyataan berkuantor eksistensial
terdapat ungkapan yang menyatakan
ada, beberapa, sebagian, terdapat. Kuantor
Eksistensial dinotasikan dengan ( dibaca
ada, beberapa, terdapat, sebagian)
Contoh :
* x ∈ R, x2 + 3x – 10 < 0, dibaca ada x anggota
bilangan real dimana x2 + 3x – 10 < 0
* Beberapa ikan bernafas dengan paru-paru
Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Ingkaran dari pernyataan universal adalah kuantor
eksistensial dan sebaliknya ingkaran dari pernyataan
berkuantor eksistensial adalah kuantor universal.
Contoh :
 p : Semua ikan bernafas dengan insang
~ p : Ada ikan bernafas tidak dengan insang
: Terdapat ikan bernafas dengan paru-paru
: Tidak semua ikan bernafas dengan insang
 q : Beberapa siswa SMA malas belajar
~ q : Semua siswa SMA tidak malas belajar
C. Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk adalah gabungan
dari beberapa pernyataan tunggal yang
dihubungkan dengan kata hubung.
Ada 4 macam pernyataan majemuk :
1. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk
dengan kata hubung “dan”. Konjungsi dari
pernyataan p dan q dinotasikan dengan yang
dibaca p dan q
Tabel kebenarannya :
Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu
bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar.
Contoh :
• p : 34 = 51 bernilai salah
• q : 2 + 5 = 7 bernilai benar
• p ∧ q : 34 = 51 dan 2 + 5 = 7 bernilai salah
P q p ∧ q
B B B
B S S
S B S
S S S
2. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk
dengan kata hubung atau. Disjungsi dari
pernyataan p dan q dinotasikan dan dibaca p
atau q. Tabel kebenarannya :
Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya
bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai
salah.
p q p ∨ q
B B B
B S B
S B B
S S S
Contoh :
P : jumlah dari 2 dan 5 adalah 7
(Benar)
q : Tugu pahlawan terletak di
Jakarta (Salah)
p ∨ q : Jumlah dari 2 dan 5 adalah
7 atau Tugu pahlawan
terletak di Jakarta(Benar)
3. Implikasi
Implikasi adalah pernyataan
majemuk dengan kata hubung “jika
.... maka .......”
Implikasi dari pernyataan p dan q
dinotasikan dengan p → q yang dibaca “jika p
maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p
syarat perlu bagi q” atau “q syarat cukup bagi
p”. Dari implikasi p → q, p disebut anteseden
atau sebab atau hipotesa. q disebut
konsekuen atau kesimpulan atau konklusi.
Tabel kebenarannya :
p q p → q
B B B
B S S
S B B
S S B
5. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk
dengan kata hubung “.......jika dan
hanya jika............” dan dilambangkan →.
Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi
selalu bernilai salah jika sebabnya benar dan
akibatnya salah. Contoh :
• P : 5 + 4 = 7 (Salah)
• q : Indonesia di benua eropa (Salah)
• p→q: Jika 5 + 4 = 7 maka Indonesia di benua
eropa (Benar)
Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis
p ↔ q yang dibaca p jika dan hanya jika q
atau jika p maka q dan jika q maka p. Tabel
kebenarannya :
Dari tabel kebenaran tersebut, tampak
bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika
sebab dan akibatnya bernilai sama.
p q p ↔ q
B B B
B S S
S B S
S S B
Contoh :
• p : 3 + 10 =14 (Salah)
• q : Persegi adalah segitiga (Salah)
• p ↔ q : 3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi
adalah segitiga (Salah)
D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari implikasi p q dapat dibentuk implikasi baru :
• q → p disebut konvers dari implikasi semula
• ~ p → ~ q disebut invers dari implikasi semula
• ~ q → ~ p disebut kontraposisi dari implikasi
semula
Contoh :
p : Tia penyanyi
q : Tia seniman
• implikasi p → q : Jika Tia penyanyi maka Tia seniman
• Konvers q → p : Jika Tia seniman maka Tia penyanyi
• Invers ~ p → ~ q : Jika Tia bukan penyanyi maka Tia
bukan seniman
• Kontraposisi ~ q → ~ p : Jika Tia bukan seniman maka
Tia bukan penyanyi
E. PERNYATAAN MAJEMUK YANG
EKUIVALEN
Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen
jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran
komponen-komponennya, pernyataan majemuk
itu mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Lambang ekuivalen adalah “≡”
Contoh : Buktikan bahwa: p ↔ q ≡ (p → q) ∧ (q
→ p)
Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai
berikut :
Ekuivalen
p q p ↔ q p → q (q → p) (p → q) ∧ (q → p)
B B B B B B
B S S S B S
S B S B S S
S S B B B B
F. NEGASI DARI PERNYATAAN MAJEMUK
1. ~ (p ∧ q) ≡ ~ p v ~ q
2. ~ (p v q) ≡ ~ p ∧ ~ q
3. ~ (p → q) ≡ p ∧ ~ q
4. ~ (p ↔ q) ≡ (p ∧ ~ q) v (q ∧ ~ p)
Contoh :
– Negasi dari 5 + 2 = 8 dan adik naik kelas adalah 5 + 2 8
atau adik tidak naik kelas
– Negasi dari jika adik belajar maka
ia pandai adalah adik belajar dan
ia tidak pandai
G. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI
• Tautologi adalah pernyataan majemuk
yang selalu bernilai benar untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran komponen-
komponennya.
• Kontradiksi adalah pernyataan majemuk
yang selalu bernilai salah untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran komponen-
komponennya.
Contoh:
Buktikan dengan tabel kebenaran (p ∧ ~q)
→ ~(p → q)
p q ~q p ∧ ~ q p → q ~ (p →
q)
(p ∧ ~ q)
→ ~ (p →
q)
B B S S B S B
B S B B S B B
S B S S B S B
S S B S B S B
H. PENARIKAN KESIMPULAN
Argumen adalah serangkaian pernyataan yang
mempunyai ungkapan penarikan kesimpulan.
Suatu argumen terdiri dari 2 kelompok
pernyataan yaitu kelompok premis dan kelompok
konklusi. Contoh :
Premis 1 : Jika adik rajin belajar maka naik kelas
Premis 2 : Jika adik naik kelas maka Ibu senang
Premis 3 : Adik rajin belajar
Konklusi : Ibu senang
Suatu argumen dikatakan sah atau valid
jika untuk semua kemungkinan nilai
kebenaran premis-premisnya mendapatkan
konklusi yang benar pula. Ada 3 dasar
penarikan kesimpulan yaitu :
1. Modus Ponens
Kerangka penarikan modus ponens sebagai
berikut :
• Premis 1 : p → q
• Premis 2 : p
Konklusi : q
2. Modus Tollens
Kerangka penarikan kesimpulan dengan dasar
modus tollens sbb :
• Premis 1 : p → q
• Premis 2 : ~ q
 Konklusi : ~ p
3. Silogisme
Kerangka penarikan kesimpulan dengan
metode silogisme sbb :
• Premis 1 : p → q
• Premis 2 : q → r
 Konklusi : p r
By : Kelas X-1
SMA N 1 Muntilan

More Related Content

What's hot

soal Logika
soal Logikasoal Logika
soal Logika
monkeane
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
barian11
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veni
Noveni Hartadi
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
Suryo Wedo Susilo
 

What's hot (20)

Contoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalContoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normal
 
soal Logika
soal Logikasoal Logika
soal Logika
 
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
Pernyataan dan operasinnya (logika matematika)
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Polinomial tak tereduksi
Polinomial tak tereduksiPolinomial tak tereduksi
Polinomial tak tereduksi
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
 
Ppt pembukktian mat veni
Ppt pembukktian  mat veniPpt pembukktian  mat veni
Ppt pembukktian mat veni
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
 

Viewers also liked (14)

Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Makalah Alat peraga
Makalah Alat peragaMakalah Alat peraga
Makalah Alat peraga
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasi
 
Modul logika-matematika
Modul logika-matematikaModul logika-matematika
Modul logika-matematika
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
 
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANGMEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometri
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
 
sistem pencernaan
sistem pencernaansistem pencernaan
sistem pencernaan
 
PPT SISTEM PENCERNAAN
PPT SISTEM PENCERNAANPPT SISTEM PENCERNAAN
PPT SISTEM PENCERNAAN
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
 

Similar to Logika Matematika

logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
mfebri26
 

Similar to Logika Matematika (20)

Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
Modul matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2015
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
Materi Matematika
Materi MatematikaMateri Matematika
Materi Matematika
 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
 
Lks logika math
Lks logika mathLks logika math
Lks logika math
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Logika Matematika

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Disusun Oleh:  Diah Novitasari (03)  Oktaveni Ekasari (22)  Silfiana Latifatun .N (24)  Widya Pangestika (30)
  • 5. A. Pernyataan , kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan. 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya. Contoh : a. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20 b. Semua unggas dapat terbang c. Ada bilangan prima yang genap Contoh a dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b penyataan yang bernilai salah.
  • 6. Contoh kalimat yang bukan pernyataan :  Semoga nanti engkau naik kelas  Tolong tutupkan pintu itu  Apakah Ali sudah makan ? Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb. Misalnya : P : Semua bilangan prima adalah ganjil q : Jakarta ibukota Indonesia
  • 7. 2. Kalimat terbuka Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenaraanya. Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel. Contoh : o 2x + 3 = 9 o 5 + n adalah bilangan prima o Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah
  • 8. 3. Ingkaran dari pernyataan Ingkaran / negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang mengingkari pernyataan semula. Ingkaran dari pernyataan p dinotasikan ~ p dibaca “ bukan p” atau “tidak p”. Tabel kebenarannya sbb : Contoh : a) p : Ayah pergi ke pasar ~ p : Ayah tidak pergi ke pasar b) q : 2 + 5 < 10 ~ q: 2 + 5 ≥ 10 p ~ p B S S B
  • 9. B. Pernyataan berkuantor Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas. Ada 2 macam kuantor, yaitu : 1. Kuantor Universal Dalam pernytaan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor universal dilambangkan dengan (dibaca untuk semua atau untuk setiap) Contoh : • * x R, x2 > 0, dibaca untuk setiap x anggota bilangan Real maka berlaku x2 > 0. • * Semua ikan bernafas dengan insang.
  • 10. 2. Kuantor Eksistensial Dalam pernyataan berkuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada, beberapa, sebagian, terdapat. Kuantor Eksistensial dinotasikan dengan ( dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian) Contoh : * x ∈ R, x2 + 3x – 10 < 0, dibaca ada x anggota bilangan real dimana x2 + 3x – 10 < 0 * Beberapa ikan bernafas dengan paru-paru
  • 11. Ingkaran dari pernyataan berkuantor Ingkaran dari pernyataan universal adalah kuantor eksistensial dan sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah kuantor universal. Contoh :  p : Semua ikan bernafas dengan insang ~ p : Ada ikan bernafas tidak dengan insang : Terdapat ikan bernafas dengan paru-paru : Tidak semua ikan bernafas dengan insang  q : Beberapa siswa SMA malas belajar ~ q : Semua siswa SMA tidak malas belajar
  • 12. C. Pernyataan Majemuk Pernyataan majemuk adalah gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung. Ada 4 macam pernyataan majemuk : 1. Konjungsi Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Konjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan yang dibaca p dan q
  • 13. Tabel kebenarannya : Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar. Contoh : • p : 34 = 51 bernilai salah • q : 2 + 5 = 7 bernilai benar • p ∧ q : 34 = 51 dan 2 + 5 = 7 bernilai salah P q p ∧ q B B B B S S S B S S S S
  • 14. 2. Disjungsi Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung atau. Disjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan dan dibaca p atau q. Tabel kebenarannya : Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah. p q p ∨ q B B B B S B S B B S S S
  • 15. Contoh : P : jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 (Benar) q : Tugu pahlawan terletak di Jakarta (Salah) p ∨ q : Jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 atau Tugu pahlawan terletak di Jakarta(Benar) 3. Implikasi Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika .... maka .......”
  • 16. Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p → q yang dibaca “jika p maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q syarat cukup bagi p”. Dari implikasi p → q, p disebut anteseden atau sebab atau hipotesa. q disebut konsekuen atau kesimpulan atau konklusi. Tabel kebenarannya : p q p → q B B B B S S S B B S S B
  • 17. 5. Biimplikasi Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “.......jika dan hanya jika............” dan dilambangkan →. Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya benar dan akibatnya salah. Contoh : • P : 5 + 4 = 7 (Salah) • q : Indonesia di benua eropa (Salah) • p→q: Jika 5 + 4 = 7 maka Indonesia di benua eropa (Benar)
  • 18. Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p ↔ q yang dibaca p jika dan hanya jika q atau jika p maka q dan jika q maka p. Tabel kebenarannya : Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya bernilai sama. p q p ↔ q B B B B S S S B S S S B
  • 19. Contoh : • p : 3 + 10 =14 (Salah) • q : Persegi adalah segitiga (Salah) • p ↔ q : 3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi adalah segitiga (Salah) D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi Dari implikasi p q dapat dibentuk implikasi baru : • q → p disebut konvers dari implikasi semula • ~ p → ~ q disebut invers dari implikasi semula • ~ q → ~ p disebut kontraposisi dari implikasi semula
  • 20. Contoh : p : Tia penyanyi q : Tia seniman • implikasi p → q : Jika Tia penyanyi maka Tia seniman • Konvers q → p : Jika Tia seniman maka Tia penyanyi • Invers ~ p → ~ q : Jika Tia bukan penyanyi maka Tia bukan seniman • Kontraposisi ~ q → ~ p : Jika Tia bukan seniman maka Tia bukan penyanyi
  • 21. E. PERNYATAAN MAJEMUK YANG EKUIVALEN Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama. Lambang ekuivalen adalah “≡” Contoh : Buktikan bahwa: p ↔ q ≡ (p → q) ∧ (q → p) Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
  • 22. Ekuivalen p q p ↔ q p → q (q → p) (p → q) ∧ (q → p) B B B B B B B S S S B S S B S B S S S S B B B B
  • 23. F. NEGASI DARI PERNYATAAN MAJEMUK 1. ~ (p ∧ q) ≡ ~ p v ~ q 2. ~ (p v q) ≡ ~ p ∧ ~ q 3. ~ (p → q) ≡ p ∧ ~ q 4. ~ (p ↔ q) ≡ (p ∧ ~ q) v (q ∧ ~ p) Contoh : – Negasi dari 5 + 2 = 8 dan adik naik kelas adalah 5 + 2 8 atau adik tidak naik kelas – Negasi dari jika adik belajar maka ia pandai adalah adik belajar dan ia tidak pandai
  • 24. G. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI • Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen- komponennya. • Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen- komponennya.
  • 25. Contoh: Buktikan dengan tabel kebenaran (p ∧ ~q) → ~(p → q) p q ~q p ∧ ~ q p → q ~ (p → q) (p ∧ ~ q) → ~ (p → q) B B S S B S B B S B B S B B S B S S B S B S S B S B S B
  • 26. H. PENARIKAN KESIMPULAN Argumen adalah serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan penarikan kesimpulan. Suatu argumen terdiri dari 2 kelompok pernyataan yaitu kelompok premis dan kelompok konklusi. Contoh : Premis 1 : Jika adik rajin belajar maka naik kelas Premis 2 : Jika adik naik kelas maka Ibu senang Premis 3 : Adik rajin belajar Konklusi : Ibu senang
  • 27. Suatu argumen dikatakan sah atau valid jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran premis-premisnya mendapatkan konklusi yang benar pula. Ada 3 dasar penarikan kesimpulan yaitu : 1. Modus Ponens Kerangka penarikan modus ponens sebagai berikut : • Premis 1 : p → q • Premis 2 : p Konklusi : q
  • 28. 2. Modus Tollens Kerangka penarikan kesimpulan dengan dasar modus tollens sbb : • Premis 1 : p → q • Premis 2 : ~ q  Konklusi : ~ p 3. Silogisme Kerangka penarikan kesimpulan dengan metode silogisme sbb : • Premis 1 : p → q • Premis 2 : q → r  Konklusi : p r
  • 29. By : Kelas X-1 SMA N 1 Muntilan