Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang relasi matematika antara dua himpunan, termasuk definisi relasi, contoh relasi, sifat-sifat relasi seperti refleksif, simetris, dan transitif, serta operasi-operasi pada relasi seperti komposisi, persilangan, dan penyatuan relasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistika dasar seperti peubah acak, distribusi peluang diskret dan kontinyu, serta distribusi peluang gabungan. Termasuk contoh soal untuk memahami penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang relasi matematika antara dua himpunan, termasuk definisi relasi, contoh relasi, sifat-sifat relasi seperti refleksif, simetris, dan transitif, serta operasi-operasi pada relasi seperti komposisi, persilangan, dan penyatuan relasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
Dokumen tersebut membahas tentang grup siklik, termasuk definisi, contoh, teorema, dan latihan soalnya. Grup siklik dijelaskan sebagai grup yang dibangun oleh satu generator, dan subgrup siklik adalah subgrup yang dibangun oleh satu unsur. Beberapa contoh grup siklik dan subgrup siklik diberikan beserta buktinya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis graf serta konsep dasar graf seperti simpul, sisi, derajat simpul, dan tetanggaan. Dijelaskan pula contoh-contoh penerapan graf dalam berbagai bidang seperti matematika, kimia, biologi, dan teknik informatika.
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
Sistem persamaan linear dibahas meliputi solusi dengan operasi baris elemen, matriks invers, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti rangkaian listrik dan model ekonomi."
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang metode deduksi kalimat logika dan contoh-contoh soalnya. Metode yang dijelaskan antara lain modus ponens, modus tollens, simplifikasi, konjungsi, hipotetis silogisme, disjungsi silogisme, dilema konstruktif dan destruktif, tambahan, resolusi. Diberikan pula penjelasan aturan inferensi dan penggantian yang dapat digunakan untuk membuktikan kevalidan argumen.
Dokumen tersebut membahas konsep dan notasi dasar proposisi dalam logika, termasuk definisi proposisi, operator logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, dan tabel kebenaran yang terkait. Diberikan pula contoh-contoh penerapan operator logika dan hukum-hukum aljabar proposisi.
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
Dokumen tersebut membahas tentang grup siklik, termasuk definisi, contoh, teorema, dan latihan soalnya. Grup siklik dijelaskan sebagai grup yang dibangun oleh satu generator, dan subgrup siklik adalah subgrup yang dibangun oleh satu unsur. Beberapa contoh grup siklik dan subgrup siklik diberikan beserta buktinya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis graf serta konsep dasar graf seperti simpul, sisi, derajat simpul, dan tetanggaan. Dijelaskan pula contoh-contoh penerapan graf dalam berbagai bidang seperti matematika, kimia, biologi, dan teknik informatika.
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
Sistem persamaan linear dibahas meliputi solusi dengan operasi baris elemen, matriks invers, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti rangkaian listrik dan model ekonomi."
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang metode deduksi kalimat logika dan contoh-contoh soalnya. Metode yang dijelaskan antara lain modus ponens, modus tollens, simplifikasi, konjungsi, hipotetis silogisme, disjungsi silogisme, dilema konstruktif dan destruktif, tambahan, resolusi. Diberikan pula penjelasan aturan inferensi dan penggantian yang dapat digunakan untuk membuktikan kevalidan argumen.
Dokumen tersebut membahas konsep dan notasi dasar proposisi dalam logika, termasuk definisi proposisi, operator logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, dan tabel kebenaran yang terkait. Diberikan pula contoh-contoh penerapan operator logika dan hukum-hukum aljabar proposisi.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah logika matematika yang mencakup pengertian logika, proposisi, operator logika, tabel kebenaran, hukum-hukum logika, dan proposisi bersyarat. Secara khusus dibahas mengenai pendefinisian proposisi, penggunaan operator logika untuk mengkombinasikan proposisi, dan penggunaan tabel kebenaran untuk mengevaluasi nilai kebenaran proposisi majemuk.
Dokumen tersebut membahas tentang logika dan proposisi. Logika adalah dasar dari penalaran yang didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan. Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah. Proposisi dapat dikombinasikan menggunakan operator logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, dan lainnya. Kombinasi proposisi dapat dievaluasi kebenarannya menggunak
1. Dokumen membahas tentang logika proposisi, termasuk definisi proposisi, operator logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, serta hukum-hukum logika seperti hukum De Morgan dan distribusi.
2. Proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar atau salah, tidak keduanya. Proposisi dapat dikombinasikan menggunakan operator logika untuk membentuk proposisi majemuk.
3. Hukum-huk
Dokumen tersebut membahas tentang logika dan proposisi. Logika merupakan dasar dari penalaran, sedangkan proposisi adalah pernyataan yang bernilai benar atau salah. Dokumen ini menjelaskan konsep-konsep tersebut dengan contoh-contoh proposisi dan operasi logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas beberapa konsep dasar logika matematika seperti bikondisional (bi-implikasi), tabel kebenaran, argumen, aksioma, teorema, dan lemma. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan cara mengevaluasi kebenaran suatu pernyataan logika menggunakan tabel kebenaran dan cara menilai keabsahan suatu argumen.
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010guestdf5a09
Dokumen tersebut membahas tentang terminologi dan cara membuktikan teorema matematika, termasuk teorema, argumen, aksioma, aturan penentuan kesimpulan, dan contoh-contoh pembuktiannya.
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversIkak Waysta
Dokumen tersebut membahas tentang logika matematika, fungsi, dan fungsi invers. Secara garis besar dibahas tentang pernyataan dan negasinya, pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk, penarikan kesimpulan, dan pembuktian sifat matematika.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi pernyataan, kuantor universal dan kuantor eksistensial, premis dan argumen, serta contoh-contoh penarikan kesimpulan logika melalui modus ponen, modus tolens, silogisme, dilema konstruktif, dan dilema destruktif.
Dokumen tersebut membahas tentang logika matematika. Terdapat beberapa konsep logika yang dibahas seperti kalimat pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran pernyataan, kalimat berkuantor, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan tautologi.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
1. BAB 4 METODE DEDUKSI KALIMAT LOGIKA
Modus Ponen (MP) :
Tautologi : [p ∧ (p → q)] → q
p
p → q
∴ q
p q p → q p ∧ (p → q) [p ∧ (p → q)] → q
F F T F T
T F F F T
F T T T T
T T T T T
2. Contoh Soal 4.1 :
Buktikan validitas argumen di bawah ini :
1. p → q Pr
2. q → r Pr
3. p Pr / ∴r
4. q 1,3 MP
5. r 2,4 MP
1. p → q Pr (Premis)
2. q → r Pr
3. p Pr / ∴r
Rangkaian argumen :
Pembuktiannya sbb :
Jika pintu kereta api ditutup, maka lalu lintas terhenti.
Jika lalu lintas terhenti, maka terjadi kemacetan lalu lintas.
Pintu kereta api ditutup.
Jadi terjadi kemacetan lalu lintas
p : Pintu kereta api ditutup.
q : Lalu lintas terhenti.
R : Terjadi kemacetan lalu lintas
Jawab :
Pergunakan notasi simbol :
3. Contoh Soal 4.2 :
Buktikan validitas berikut :
Jawab :
1. (p ∨ q) → (~s → r) Pr
2. ~ s Pr
3. q → t Pr
4. t → (p ∨ q) Pr
5. q Pr /∴r
6. t 3,5 MP
7. p ∨ q 4,6 MP
8. ~s → r 1,7 MP
9. r 2,8 MP
Jika korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis, maka jika pendapatan negara
tidak dapat diatasi, maka Negara akan mengalami resesi.
Ternyata pendapatan negara tidak dapat diatasi
Jika persediaan minyak bumi habis, maka Negara kehilangan devisa
Jika Negara kehilangan devisa, maka korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi
habis
Jadi Negara mengalami resesi
p : Korupsi merajalela
q : Persediaan bumi habis
r : Negara mengalami resesi
s : Pendapatan Negara dapat diatasi
t : Negara kehilangan devisa
4. Modus Tollen (MT) :
Tautologi : [~ q ∧ (p → q)] → ~ p
p → q
~ q
∴ ~ p
p q ~ q p → q ~ q ∧ (p → q) ~ p [~q ∧ (p → q)] → ~p
F F T T T T T
T F T F F F T
F T T T T T T
T T F T F F T
5. Contoh Soal 4.3 :
Buktikan rangkaian argumen berikut :
Jawab :
1. p → q Pr
2. q → r Pr
3. ~ p → s Pr
4. ~ r Pr /∴s
1. p → q Pr
2. q → r Pr
3. ~ p → s Pr
4. ~ r Pr /∴s
5. ~ q 2,4 MT
6. ~ p 1,5 MT
7. s 3,6 MP
6. Simplifikasi (Simp) :
p ∧ q
∴ p
1. ~ p → q Pr
2. r → p Pr
3. ~ r → s P.
4. s → t Pr /∴t
Contoh Soal 4.4 :
Buktikan rangkaian argumen berikut :
Jawab :
1. ~ p → q Pr
2. r → p Pr
3. ~ r → s Pr
4. s → t Pr /∴t
5. ~ p 1, Simp
6. ~ r 2,5 MT
7. s 3,6 MP
8. t 4,7 MP
7. Contoh Soal 4.5 :
Buktikan rangkaian argumen berikut :
1. (p ∧ q) → r Pr
2. p ∧ s Pr
3. q ∧ t Pr /∴r
Jawab :
1. (p ∧ q) → r Pr
2. p ∧ s Pr
3. q ∧ t Pr /∴r
4. p 2, Simp
5. q 3. Simp
6. p ∧ q 4,5 Conj
7. r 1,6 MP
Conjuntion (Conj) :
p
q
∴ p ∧ q
8. Hypothetical Syllogism (HS) :
Tautologi :[ (p → q) ∧ (q → r)] → (p → r)
p → q
q → r
∴ p → r
1. p → q Pr
2. ~ p → r Pr
3. r → s Pr / ∴ (~ q → s)
4. ~ q → ~ p 1, Kontrapositip
5. ~ q → r 2, 4 HS
6. (~ q → s 3, 5 HS
Jawab :
p : Kamu mengirim pesan email
q : Saya menyelesaikan menulis program
r : Saya cepat tidur
s : Saya bangun dengan perasaan segar
Jika kamu mengirim pesan email, maka saya akan menyelesaikan menulis program.
Bila kamu tidak mengirim pesan email kepada saya, maka saya akan cepat tidur.
Jika saya cepat tidur, maka saya akan bangun dengan perasaan segar
Bila saya tidak menyelesaikan menulis program, maka saya akan bangun dengan perasan segar
Contoh Soal 4.6
Buktikan validitas argumen berikut :
9. Disjunction Syllogism (DS)
Tautologi :[ (p ∨ q) ∧ ~ p] → q
p ∨ q
~ p
∴ q
Contoh Soal 4.7 :
Buktikan validitas argumen berikut :
Saya pergi ke Palembang atau berlibur ke Pemalang.
Saya tidak ke Palembang tapi mengikuti kursus di Pemalang.
Jadi saya berlibur ke Pemalang
1. p ∨ q Pr
2. ~ p ∧ r Pr / ∴q
3. ~ p 2, Simp
4. q 1, 3 DS
Jawab :
p : Saya pergi ke Palembang
q : Saya berlibur ke Pemalang
r : Saya mengikuti kursus di Pemalang
10. Constructive Dilemma (CD)
p → q
r → s
p ∨ q
∴ q ∨ s
Contoh Soal 4.8:
Buktikan validitas argumen berikut :
Jika purnama telah hilang, maka malam menjadi gelap gulita
Jika malam semakin larut, maka angin bertiup semakin dingin
Purnama telah hilang atau malam semakin larut
Jadi, malam menjadi gelap gulita atau angin bertiup semakin dingin
p : Purnama telah hilang
q : Malam menjadi gelap gulita
r : Malam semakin larut
S : Angin bertiup semakin dingin
1. p → q Pr
2. r → s Pr
3. p ∨ q Pr / ∴ q ∨ s
4. q ∨ s 1,2,3 CD
12. Addition (Add)
p
∴ p ∨ q
Contoh Soal 4.10
Buktikan validitas argumen berikut :
Jika di Pangandaran nelayan tertawa berdendang ria atau wisatawan ramai berpesta
pora, maka di Pangandaran ada pesta laut
Jika bulan Pebruari telah tiba, maka nelayan di Pangandaran tertawa berdendang ria
Bulan Pebruari telah tiba
Jadi di Pangandaran ada pesta laut
p : Di Pangandaran nelayan tertawa
berdendang ria
q : Wisatawan ramai berpesta pora
r : Di Pangandaran ada pesta laut
1. (p ∨ q) → r Pr
2. s → p Pr
3. s Pr / ∴ r
4. p 2, 3 MP
5. p ∨ q 4, Add
6. r 1, 5 MP
13. Resolution (Res)
p ∨ q
~ p ∨ r
∴q ∨ r
Contoh Soal 4.11
Buktikan validitas argumen berikut :
Jasmin sedang bermain ski atau sekarang sedang tidak turun salju
Sekarang sedang turun salju atau Bart sedang bermain hoki
Jasmin sedang bermain ski atau Bart sedang bermain hoki
p : Sekarang sedang turun salju
q : Jasmine sedang bermain ski
r : Bart sedang bermain hoki
1. ~ p ∨ q Pr
2. p ∨ r Pr / ∴q ∨ r
3. q ∨ r Res
Jawab :
14. 1 p
∴p ∨ q
Addition (Add) 6 p → q
q → r
∴ p → r
Hypothetical Syllogism (HS)
2 p ∧ q
∴p
Simplification (Simp) 7 p ∨ q
~ p
∴ q
Disjunctive Syllogism (DS)
3 p
q
∴p ∧ q
Conjunction (Conj) 8 p → q
r → s
p ∨ q
∴ q ∨ s
Constructive Dilemma (CD)
4 p → q
p
∴q
Modus Ponen (MP) 9 p → q
r → s
~ q ∨ ~s
∴ p ∨ s
Destructive Dilemma (DD)
5 ~ q
p → q
∴ ~ p
Modus Tollen (MT) 10 p ∨ q
~ p ∨ r
∴q ∨ r
Resolution (Res]
ATURAN PENARIKAN KESIMPULAN (RULE OF INFERENCE)
15. 1 ~ (p ∨ q) ⇔ ~ p ∧ ~q
~ (p ∧ q) ⇔ ~ p ∨ ~q
De Morgan (de M)
2 p ∧ q ⇔ q ∧ p
p ∨ q ⇔ q ∨ p
Commutation (Comm))
3 p ∨ (q ∨ r) ⇔ (p ∨ q) ∨ r
p ∧ (q ∧ r) ⇔ (p ∧ q) ∧ r
Association (Ass)
4 p ∨ (q ∧ r) ⇔ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
p ∧ (q ∨ r) ⇔ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
Distribution (Distr)
5 ~ (~ p) = p Double Negation(DN)
6 p → q ⇔ ~ q → ~ p Transposition (Trans)
7 p → ⇔ ~p ∨ q Material Implication (Impl)
8 p ↔ q ⇔ (p → q ) ∧ (q → p)
p ↔ q ⇔ (p ∧ q ) ∨ (~ q ∧ ~p)
Material Equivalence (Equiv)
9 p ∧ q → r ⇔ p → (q → r) Exportation (Exp)
10 p ∧ p ⇔ p
p ∧ p ⇔ p
Tautologi (Taut)
ATURAN PENUKARAN(RULE OF REPLACEMENT)
16. Contoh Soal 4.12
Buktikan argumen di bawah ini :
1.(a ∨ b ) → (c ∧ d)
2.~ c / ∴ ~ b
Jawab :
1. (a ∨ b ) → (c ∧ d) Pr
2. ~ c / ∴ ~ b Pr
3. ~ c ∨ ~ d 2, Add
4. ~(c ∧ d) 3, de M
5. ~ (a ∨ b ) 4, MT
6. ~ a ∧ ~ b 5, de M
7. ~ b ∧ ~ a Comm
8. ~ b Simpl
17. Contoh Soal 4.13
Buktikan argumen di bawah ini :
1.j ∨ (~ k ∨ j )
2.k ∨ (~ j ∨ k) / ∴ (j ∧ k) ∨ (~ j ∧ ~ k)
Jawab :
1. j ∨ (~ k ∨ j ) Pr
2. k ∨ (~ j ∨ k) / ∴ (j ∧ k) ∨ (~ j ∧ ~ k) Pr
3. (~ k ∨ j ) ∨ j Comm
4. ~ k ∨ (j ∨ j) Ass
5. ~ k ∨ j Taut
6. k → j Impl
7. (~ j ∨ k ) ∨ k Comm
8. ~ j ∨ (k ∨ k) Ass
9. ~ j ∨ k Taut
10. (j → k ) Impl
11. (j → k ) ∧ (k → j) 6,10 Conj
12. j ↔ k Equiv
13. (j ∧ k) ∨ (~ j ∧ ~ k) Equiv
18. Soal Latihan No 4.1 [2005]
Tentukan validitas argumen berikut :
~ (p ∨ m) ∨ (s ∧ r)
~ s
∴ ~m
19. Soal Latihan No 4.2
Diberikan sebuah soal cerita di bawah ini, buktikan
validitasnya
Jika Nuraida pergi ke gunung Gede atau Aryanti tidak
ada di rumah, maka Hasanah tidak akan pergi ke luar
rumah dan Ineke akan setia menemaninya. Ternyata
Hasanah pergi ke luar rumah. Jadi Aryanti ada di rumah
20. Soal Latihan No. 4.3
Diberikan argumen berikut :
~ (p ∨ q) ∨ r
p ∧ q
∴p → r
Buktikan validitas argumen di atas
21. Soal Latihan No. 4.4
Diberikan argumen berikut :
Jika Wayan berdagang, maka ia tidak menjadi beban
keluarganya
Jika ia tidak berdagang, maka ia tidak mempunyai
modal.
Jika ia tidak mempunyai modal, maka ia bekerja di toko.
Jika ia bangkrut, maka ia menjadi beban keluarganya.
Jadi ia tidak bangkrut atau ia bekerja di toko
w : Wayan berdagang
k : Wayan menjadi beban keluarganya
m : Wayan mempunyai modal
t : Wayan bekerja di toko
b : Wayan bangkrut
22. ATURAN PEMBUKTIAN KONDISIONAL
Pernyataan kondisional : [(p ∨ q) ∧ ~ p ] → q berkorespondensi dengan
argumen :
1.p ∨ q
2.~ p
3.∴ q
Setiap argumen yang valid berkorespondensi dengan pernyataan kondisional yang
merupakan tautologi
Menurut hukum Exportation : a → (b → c) ⇔ (a ∧ b) → c, keduanya tautologi
1. a
2. ∴ b → c
Pernyataan kondisional berkorespondensi dengan suatu argumen
Premis-premis argumen (1 dan 2) adalah antesenden dari pernyataan kondisional
Konsekuen argumen (3) adalah konklusi dari pernyataan kondisional
1. a
2. b
3. ∴ c
Ada premis tambahan (b) rule of Conditional Proof (CP)
23. 1. a → b
2. c → d
3. ~ b ∨ ~ d
4. ~ a ∨ ~ b
5. ∴ (a → ~ c)
1. a → b
2. c → d
3. ~ b ∨ ~ d
4. ~ a ∨ ~ b
5. a (premis tambahan)
6. ∴ ~ c
1 a → b Pr
2 c → d Pr
3 ~ b ∨ ~
d
Pr
4 ~ a → ~
b
Pr /∴ a → c
5 a Pr tambahan / ∴c
6 b 1,5 MP
7 ~ (~b) 6 DN
8 ~ d 3,7 DS
9 ~ c 2,8 MT
10 a → ~c 5,9 CP
Contoh Soal 4.14
Buktikan validitas argumen berikut :
Jawab :
Ubah argumen di atas menjadi :
Pembuktian selengkapnya :
24. 1. a → (b → c) Pr
2. c → (d ∧ e) Pr /∴a → (b → d)
1. a → (b → c) Pr
2. c → (d ∧ e) Pr
3. a (Pr tambahan) /∴ (b → d)
4. b (Pr tambahan) / ∴ d
1 a → (b → c) Pr
2 c → (d ∧ e) Pr
3 a Pr tambahan
4 b Pr tambahan
5 b → c 1,3 MP
6 c 5,4 MP
7 d ∧ e 2,6 MP
8 d 7 Simp
Contoh Soal 4.15
Buktikan validitas argumen berikut :
Jawab :
Ubah argumen di atas menjadi :
Pembuktian selengkapnya :
25. Latihan Soal 4.6
Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional
1. p → r Pr
2. (~ p ∨ r) → (s → q) Pr /∴p → (s → q)
Latihan Soal 4.5
Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional
1. (s → q) → r Pr
2. (p ∧ s) → q Pr /∴p → r
Latihan Soal 4.7
Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional
1. t ∨ d → e Pr / ∴ t → e
26. ATURAN PEMBUKTIAN TAK LANGSUNG
Rule of Indirect Proof (IP)
• Membentuk negasi dari konklusinya yang kemudian dijadikan premis tambahan
• Bila terjadi kontradiksi, maka argumen valid
Contoh Soal 4.16
Buktikan validitas argumen ini dengan pembuktian tak langsung
1.p → q Pr
2.q → r Pr
3.p Pr / ∴r
1. p → q Pr
2. q → r Pr
3. p Pr / ∴r
4. ~ r Pr tambahan
1 p → q Pr
2 q → r Pr
3 p Pr
4 ~ r Pr tambahan
5 ~ q 2,4 MT
6 ~ p 1,5 MT
7 p ∧ ~p 3,6 conj
Terjadi kontradiksi argumen valid
27. Contoh Soal 4.17
Buktikan validitas argumen di bawah ini
dengan metode IP, dan lanjutkan sampai
diperoleh konklusi argumennya
1.b → j Pr
2.h→ d Pr
3.~ (~j ∨ ~ d) → uPr
4.~ u Pr / ∴ ~ b ∨ ~ h
Jawab :
1 b → j Pr
2 h → d Pr
3 ~ (~j ∨ ~ d) → u Pr
4 ~ u Pr / ~ b ∨ ~ h
5 ~(~ b ∨ ~ h) IP ,Pr tambahan
6 b ∧ h De Morgan
7 b 6, simp
8 j 1,7 MP
9 h ∧ b 6, comm
10 h 9, simp
11 d 2,10 MP
12 ~j ∨ ~ d 3,4 MT
13 ~ (~j ) 8, DN
14 ~ d 12,13 DS
15 d ∧ ~ d 11, 14 conj
16 ~ b ∨ ~ h 1,2, 12 DD
17
18
Terjadi kontradiksi
28. Latihan Soal 4.9
Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian tak langsung
1. a ∨ b → c ∧ d Pr
2. d ∨ e) → f Pr
3. a Pr / ∴f
Latihan Soal 4.8
Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian tak langsung
1. ~ (p → m) ∨ (s ∧ r) Pr
2. ~ s Pr /∴~ m
Latihan Soal 4.10
Buktikan validitas argumen berikut menggunakan aturan pembuktian kondisional
1. p → [q ∨ (r ∧ s)] Pr
2. ~r ∨ ~s Pr
3. ~q Pr / ∴~ p