SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Produksi Bibit Tebu




        y
      nl
Metode Bud Chips

     O
  ft
ra
D
         Hari Prasetyo
         email : prasetyo.jbr2003@gmail.com




         Politeknik Negeri Jember - 2013
•   Sejalan       dengan
    pertumbuhan industri
    gula nasional, sektor




                    y
    perkebunan       tebu




                  nl
    sebagai    pendukung




               O
    utama industri gula
    juga         tumbuh.


            ft
    Perkebunan tebu di
         ra
    Indonesia       terus
    berkembang,      baik
      D
    yang diusahakan oleh
    rakyat,   perkebunan
    besar negara maupun
    perkebunan      besar
    swasta
D
 ra
    ft
       O
        nl
          y
•   Saat ini masalah yang dihadapi oleh industri
    perkebunan tebu adalah masih kurangnya
    areal perkebunan dalam rangka mendukung
    program swasembada gula nasional yang
    ditargetkan pada 2014




                      y
    Untuk      mencapai




                    nl
•
    swasembada      gula




                 O
    diperlukan dukungan
    lahan    perkebunan


              ft
    tebu seluas 600 ribu
          ra
    hektar.
       D
• Bila saat ini (2010) luas total tanaman tebu
  sebesar 435 ribu hektar, maka untuk
  mencapai swasembada gula diperlukan lagi
  tambahan perluasan lahan perkebunan tebu
  hingga sekitar 165 ribu hektar lagi
•   Dengan       diperluasnya
                       areal perkebunan tebu,
                       maka     produksi    tebu




                         y
                       diharapkan            bisa




                       nl
                       bertambah, sehingga bisa
                       memenuhi       kebutuhan




                  O
                       gula nasional, baik untuk


               ft
                       konsumsi maupun untuk
           ra          kebutuhan industri.
    Penambahan areal perkebunan tebu itu juga
        D
•
    bisa mengurangi impor gula putih, yang
    selalu terjadi sejak 2004. Impor gula hanya
    boleh dilakukan jika produksi tidak memenuhi
    kebutuhan gula nasional
•   Untuk   mendukung     rencana   perluasan
    tanaman tebu dalam rangka mencapai
    swasembada gula, diperlukan bibit tebu
    dengan jumlah yang cukup besar. Bila bibit




                      y
    tebu dipenuhi dari bibit bagal 2-3 mata




                    nl
    tunas (konvensional) maka akan diperlukan
    bahan tanam yang sangat besar.




                O
•   Oleh karena itu, perlu dicari metode lain


             ft
    penyiapan
          ra     bibit  tebu   yang   mampu
    memenuhi kebutuhan bibit dalam waktu
    yang lebih cepat dan dengan kualitas yang
       D
    sama atau bahkan lebih tinggi. Salah satu
    metode tersebut adalah metode single bud
    chip (satu mata tunas)
•   Single Bud Chips merupakan salah satu cara
    perbanyakan      bibit   tebu      dengan
    menggunakan 1 (satu) mata tunas, dengan
    gambaran umum sebagai berikut




                      y
                    nl
                O
              1                2




             ft
           ra
                                          3
       D

       6             5             4
KELEBIHAN                              KEKURANGAN
Areal lahan untuk perbanyakan tebu        Memerlukan tenaga kerja yang
lebih sedikit (efeisiensi lahan)          terampil




                                     y
Umur bibit siap tanaman lebih pendek      Diperlukan alat untuk mengambil mata
(sekitar 3 bulan)                         tunas (bor budchip)




                                   nl
Kualitas bibit lebih tinggi (kemurnian,   Diperlukan penyesuaian bibit dari




                           O
keseragaman, dan vigornya)                persemaian/pembibitan sebelum
                                          ditanaman di lapangan




                        ft
Persentase bibit tumbuh di lapangan
lebih tinggi     ra
Penggunaan bibit lebih efisien (karena
            D
menggunakan 1 mata tunas)
Jumlah anakan tebu lebih banyak
dibanding metode konvensional
Ketersediaan bibit lebih terjamin,
karena penjenjangan kebun bibit lebih
efektif dan efisien
a) Bibit tebu yang digunakan dapat berasal dari KBP,
   KBN, KBI atau KBD tergantung jenis bibit yang akan
   di siapkan




                         y
                       nl
                   O
                ft
           ra
        D
b) Persiapan Bahan dan Alat




                                            y
                                          nl
                               O
  Batang bibit tebu telah      Pot Tray tempat        Drum untuk perlakuan      Drum plastik untuk
     bersih (klentek)          persemaian bibit       perendaman air panas      perlakuan pestisida




                            ft
                      ra
               D

 Alat bor pembuat single    Alat pembuat single bud   Alat pembuat single bud   Kantong waring tempat
       bud chip (1)                 chip (2)                  chip (3)             single bud chips
c) Persemaian Single Bud Chips


  •   Single bud chips direndam
      dalam air panas (Hot Water




                         y
      Treatment-HWT) ± 51o     C
      selama 30 menit




                       nl
      Selanjutnya     rendam    dalam




                  O
  •
      larutan insektisida selama ± 10
      menit


               ft
  •   Diteruskan perendaman dalam
           ra
      larutan ZPT selama ± 10 menit
        D
  •   Single bud chips siap ditanam
      dalam bedengan atau pot tray
      persemaian
•   Persemaian bud chips dapat dilakukan dengan
    2 (dua) cara, yaitu (1) persemaian dengan
    bedengan kemudian bila telah bertunas
    dipindah ke pot tray, (2) persemaian langsung
    dalam pot tray




                       y
                     nl
     •   Bedengan    dibuat    dengan




                O
         ukuran lebar 1 meter dan
         panjang sesuai kebutuhan



             ft
     •   Bedengan diisi dengan media
         ra
         tanah yang telah disterilisasi
         setebal ± 10 cm (± 4 cm
     D
         tanah biasa yg gembur, ± 5
         cm diatasnya campuran tanah
         atas dan kompos dan ± 1 cm
         tanah penutup setelah bud
         chips di tanam
•   Bud chips ditanam dengan
    jarak tanam 2 x 2 cm atau 3
    x 3 cm dengan mata bud
    chips    berada    di   atas,
    kemudian     tutup    dengan




                 y
    tanah setebal ± 1 cm




               nl
•   Lakukan penyiraman 2 kali




           O
    sehari (pagi-sore) dengan
    menggunakan        gembor



        ft
    (pancaran air penyiraman
    harus kecil/halus)
    ra
•   Setelah berumur 10-15 HST
D
    (hari setelah tanam), umunya
    sudah keluar tunas dengan 2
    daun dan siap dipindah ke
    tahap persemaian lanjutan
    dalam pot tray
•   Isi pot tray ukuran lubang
    atas 4 x 4 cm, lubang bawah
    2,5 x 2,5 cm dengan tinggi 9
    cm (dimensi pot tray 27,5 x
    36,6 x 9 cm dengan isi 63




                 y
    lubang)     dengan    media




               nl
    campuran      tanah    atas,
    kompos dan pasir halus




          O
    dengan perbandingan 1:1:1
    atau campuran tanah atas


       ft
    dan
    ra       kompos      dengan
    perbandingan 1:1
    Masukkan bud chips yang
D
•
    diambil   dari  bedengan
    kedalam lubang pot tray,
    kemudian tambahkan media
    tanam sampai ke pangkal
    tunas
•      Lakukan        pemeliharaan
        seperti         penyiraman,
        penyiangan dan pemupukan
        sesuai ketentuan




                     y
                   nl
 •      Setelah bibit berumur ± 75-
        90 HST, dapat di pindah




               O
        atau ditanam ke lapangan
        dengan jarak tanam 165 x



            ft
        67 cm (atau tergantung
        ra
        varietas)
D

67 cm     165 cm
•   Isi pot tray ukuran lubang atas 4 x 4 cm,
    lubang bawah 2,5 x 2,5 cm dengan tinggi 9
    cm (dimensi pot tray 27,5 x 36,6 x 9 cm isi
    63 lubang) dengan media campuran tanah
    atas, kompos dan pasir halus dengan




                  y
    perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah




                nl
    atas dan kompos dengan perbandingan 1:1




           O
•   Masukkan bud chips yang diambil dari
    bedengan     kedalam lubang  pot tray,



        ft
    kemudian tambahkan media tanam sampai
    ra
    ke pangkal tunas
•   Lakukan pemeliharaan & bibit dapat di
D
    tanaman di lapangan setelah ± 75-90 HST
•   Isi pot tray ukuran lubang atas 4 x 4 cm,
    lubang bawah 2,5 x 2,5 cm dengan tinggi 9
    cm (dimensi pot tray 27,5 x 36,6 x 9 cm isi
    63 lubang) dengan media campuran tanah
    atas, kompos dan pasir halus dengan




                  y
    perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah




                nl
    atas dan kompos dengan perbandingan 1:1




           O
•   Masukkan bud chips yang diambil dari
    bedengan     kedalam lubang  pot tray,



        ft
    kemudian tambahkan media tanam sampai
    ra
    ke pangkal tunas
•   Lakukan pemeliharaan & bibit dapat di
D
    tanaman di lapangan setelah ± 75-90 HST
d) Penanaman Bibit Bud Chips di Lapangan

                                 •   Bibit siap tanam (umur
                                     ± 75-90 HST dengan
                                     tinggi ± 20-30 cm),
                                     ujung daun dipotong




                            y
                                     (dikupir)




                          nl
                                 •   Keluarkan    secara bibit




                         O
                                     dari pot     tray (tanah
                                     jangan            pecah),
                                     kemudian     tanam pada


                      ft
              ra                     lubang      yang    telah
              1 HST    90 HST
                                     disiapkan
        D
                                 •   Tambahkan       bahan
                                     organik   dan    tutup
                                     dengan tanah gembur
                                 •   Lakukan pemeliharaan
     25 HST             45 HST
                                     seperti menanam tebu
                                     pada umumnya
Hasil Penelitian


•   Tingkat perkecambahan bud chips sampai dengan 10




                         y
    hari setelah saat dikecambahkan lebih tinggi bila
    ditempatkan pada temperatur yang rendah




                       nl
    Perendaman potongan bud chips dalam larutan ZPT




                  O
•
    dapat meningkatkan daya kecambah bud chips




               ft
•   Pemakaian bibit dari bud chips dapat menekan
    kematian bibit di lapangan
           ra
•   Pemakaian bibit dari bud chips dapat meningkatkan
        D
    kadar glukosa dan hasil batang tebu dibandingkan
    metode konvensional (2-3 mata tunas)
D
 ra
    ft
       O
        nl
          y

More Related Content

What's hot

Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamArdina074
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu TanamanIlmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu TanamanAgung Dwi Julianto
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANSinergi Inspiration
 
Pedoman Teknis Budidaya Jagung
Pedoman Teknis Budidaya JagungPedoman Teknis Budidaya Jagung
Pedoman Teknis Budidaya JagungWarta Wirausaha
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Ilham Johari
 

What's hot (20)

Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masam
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu TanamanIlmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
 
Pedoman Teknis Budidaya Jagung
Pedoman Teknis Budidaya JagungPedoman Teknis Budidaya Jagung
Pedoman Teknis Budidaya Jagung
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Sertifikasi benih
Sertifikasi benihSertifikasi benih
Sertifikasi benih
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
 

Viewers also liked

Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebulitbangpra
 
Presentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi TebuPresentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi TebuEriska Ahmad
 
Konsep peningkatan-rendemen
Konsep peningkatan-rendemenKonsep peningkatan-rendemen
Konsep peningkatan-rendemenAgus Wiyanto
 
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Hari Prasetyo
 
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Hari Prasetyo
 
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Hari Prasetyo
 
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...Fatimatus zahro
 
Kebenaran & Kemurnian Varietas Tebu
Kebenaran & Kemurnian Varietas TebuKebenaran & Kemurnian Varietas Tebu
Kebenaran & Kemurnian Varietas Tebulitbangpra
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unej
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unejUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unej
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unejSri Hartatik
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iiiUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iiiSri Hartatik
 
Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)
Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)
Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)alluph
 
Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...
Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...
Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...Muhammad Andri
 
Ruang lingkup manajemen sumber daya alam
Ruang lingkup manajemen sumber daya alamRuang lingkup manajemen sumber daya alam
Ruang lingkup manajemen sumber daya alamAhmad Baihaki
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
 

Viewers also liked (20)

Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
 
Presentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi TebuPresentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi Tebu
 
Konsep peningkatan-rendemen
Konsep peningkatan-rendemenKonsep peningkatan-rendemen
Konsep peningkatan-rendemen
 
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
 
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
 
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
 
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
 
Kebenaran & Kemurnian Varietas Tebu
Kebenaran & Kemurnian Varietas TebuKebenaran & Kemurnian Varietas Tebu
Kebenaran & Kemurnian Varietas Tebu
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unej
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unejUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unej
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Materi tma unej
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iiiUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur  ari  iii
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Alur ari iii
 
Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)
Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)
Penentuan Awal Giling (Pabrik Gula)
 
Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...
Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...
Gulassava : Gula Cair dari Singkong, Gula Alternatif yang Lebih Manis dan Leb...
 
Ruang lingkup manajemen sumber daya alam
Ruang lingkup manajemen sumber daya alamRuang lingkup manajemen sumber daya alam
Ruang lingkup manajemen sumber daya alam
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunan
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Ppt mutiara
Ppt mutiaraPpt mutiara
Ppt mutiara
 
Ppt itb klp 2
Ppt itb klp 2Ppt itb klp 2
Ppt itb klp 2
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Buah _biji
Buah  _bijiBuah  _biji
Buah _biji
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
 

Similar to Metode Bud Chips

ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxahmadsuryadi13
 
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langka
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langkaSumber benih dan bibit tanaman endemik langka
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langkacutlanny
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxNanaMardiana28
 
Natural Rubber
Natural Rubber Natural Rubber
Natural Rubber Jaja Ja Ja
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxpurnamawirawan92
 
Budidaya Jagung.pptx
Budidaya Jagung.pptxBudidaya Jagung.pptx
Budidaya Jagung.pptxBenyWahyudi2
 
tanamanpangan-160606235957.pdf
tanamanpangan-160606235957.pdftanamanpangan-160606235957.pdf
tanamanpangan-160606235957.pdfKaniaAprianti1
 
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfbudidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfdaniel muttaqin
 
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptxBudidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptxferdhiyadi1
 
Presentation1 teknologi cabe
Presentation1 teknologi cabePresentation1 teknologi cabe
Presentation1 teknologi cabeJunnaidy Kampai
 
Budidaya bawang merah drTSS.ppt
Budidaya bawang merah drTSS.pptBudidaya bawang merah drTSS.ppt
Budidaya bawang merah drTSS.pptSRI MANWAN
 
Teknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptx
Teknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptxTeknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptx
Teknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptxauliyaulanam1
 
Pengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakat
Pengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakatPengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakat
Pengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakatkartika purwandari
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungagussy supri
 
Teknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdf
Teknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdfTeknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdf
Teknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdfArif Kurniawan
 
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumBudidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumRizky Nurcahyati
 

Similar to Metode Bud Chips (20)

ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
 
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langka
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langkaSumber benih dan bibit tanaman endemik langka
Sumber benih dan bibit tanaman endemik langka
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptx
 
Natural Rubber
Natural Rubber Natural Rubber
Natural Rubber
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
 
Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
 
Budidaya Jagung.pptx
Budidaya Jagung.pptxBudidaya Jagung.pptx
Budidaya Jagung.pptx
 
tanamanpangan-160606235957.pdf
tanamanpangan-160606235957.pdftanamanpangan-160606235957.pdf
tanamanpangan-160606235957.pdf
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfbudidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
 
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptxBudidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
Budidaya Tananaman Cabe Rawit.pptx
 
Presentation1 teknologi cabe
Presentation1 teknologi cabePresentation1 teknologi cabe
Presentation1 teknologi cabe
 
Budidaya padi
Budidaya padiBudidaya padi
Budidaya padi
 
Budidaya bawang merah drTSS.ppt
Budidaya bawang merah drTSS.pptBudidaya bawang merah drTSS.ppt
Budidaya bawang merah drTSS.ppt
 
Presentasi no 5 9_pertanian organik cabe rawit
Presentasi no 5 9_pertanian organik cabe rawitPresentasi no 5 9_pertanian organik cabe rawit
Presentasi no 5 9_pertanian organik cabe rawit
 
Teknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptx
Teknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptxTeknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptx
Teknik Budidaya Bawang Merah TSS_Overview.pptx
 
Pengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakat
Pengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakatPengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakat
Pengaruh karet terhadap kesejahteraan masyarakat
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
Teknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdf
Teknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdfTeknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdf
Teknologi Budidaya Bawang Merah dari Biji by M Ichsanuddin.pdf
 
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumBudidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
 

More from Hari Prasetyo

Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUKerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUHari Prasetyo
 
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Hari Prasetyo
 
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Hari Prasetyo
 
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Hari Prasetyo
 
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Hari Prasetyo
 
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Hari Prasetyo
 

More from Hari Prasetyo (6)

Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUKerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
 
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
 
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
 
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
 
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
 
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Metode Bud Chips

  • 1. Produksi Bibit Tebu y nl Metode Bud Chips O ft ra D Hari Prasetyo email : prasetyo.jbr2003@gmail.com Politeknik Negeri Jember - 2013
  • 2. Sejalan dengan pertumbuhan industri gula nasional, sektor y perkebunan tebu nl sebagai pendukung O utama industri gula juga tumbuh. ft Perkebunan tebu di ra Indonesia terus berkembang, baik D yang diusahakan oleh rakyat, perkebunan besar negara maupun perkebunan besar swasta
  • 3. D ra ft O nl y
  • 4. Saat ini masalah yang dihadapi oleh industri perkebunan tebu adalah masih kurangnya areal perkebunan dalam rangka mendukung program swasembada gula nasional yang ditargetkan pada 2014 y Untuk mencapai nl • swasembada gula O diperlukan dukungan lahan perkebunan ft tebu seluas 600 ribu ra hektar. D • Bila saat ini (2010) luas total tanaman tebu sebesar 435 ribu hektar, maka untuk mencapai swasembada gula diperlukan lagi tambahan perluasan lahan perkebunan tebu hingga sekitar 165 ribu hektar lagi
  • 5. Dengan diperluasnya areal perkebunan tebu, maka produksi tebu y diharapkan bisa nl bertambah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan O gula nasional, baik untuk ft konsumsi maupun untuk ra kebutuhan industri. Penambahan areal perkebunan tebu itu juga D • bisa mengurangi impor gula putih, yang selalu terjadi sejak 2004. Impor gula hanya boleh dilakukan jika produksi tidak memenuhi kebutuhan gula nasional
  • 6. Untuk mendukung rencana perluasan tanaman tebu dalam rangka mencapai swasembada gula, diperlukan bibit tebu dengan jumlah yang cukup besar. Bila bibit y tebu dipenuhi dari bibit bagal 2-3 mata nl tunas (konvensional) maka akan diperlukan bahan tanam yang sangat besar. O • Oleh karena itu, perlu dicari metode lain ft penyiapan ra bibit tebu yang mampu memenuhi kebutuhan bibit dalam waktu yang lebih cepat dan dengan kualitas yang D sama atau bahkan lebih tinggi. Salah satu metode tersebut adalah metode single bud chip (satu mata tunas)
  • 7. Single Bud Chips merupakan salah satu cara perbanyakan bibit tebu dengan menggunakan 1 (satu) mata tunas, dengan gambaran umum sebagai berikut y nl O 1 2 ft ra 3 D 6 5 4
  • 8. KELEBIHAN KEKURANGAN Areal lahan untuk perbanyakan tebu Memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit (efeisiensi lahan) terampil y Umur bibit siap tanaman lebih pendek Diperlukan alat untuk mengambil mata (sekitar 3 bulan) tunas (bor budchip) nl Kualitas bibit lebih tinggi (kemurnian, Diperlukan penyesuaian bibit dari O keseragaman, dan vigornya) persemaian/pembibitan sebelum ditanaman di lapangan ft Persentase bibit tumbuh di lapangan lebih tinggi ra Penggunaan bibit lebih efisien (karena D menggunakan 1 mata tunas) Jumlah anakan tebu lebih banyak dibanding metode konvensional Ketersediaan bibit lebih terjamin, karena penjenjangan kebun bibit lebih efektif dan efisien
  • 9. a) Bibit tebu yang digunakan dapat berasal dari KBP, KBN, KBI atau KBD tergantung jenis bibit yang akan di siapkan y nl O ft ra D
  • 10. b) Persiapan Bahan dan Alat y nl O Batang bibit tebu telah Pot Tray tempat Drum untuk perlakuan Drum plastik untuk bersih (klentek) persemaian bibit perendaman air panas perlakuan pestisida ft ra D Alat bor pembuat single Alat pembuat single bud Alat pembuat single bud Kantong waring tempat bud chip (1) chip (2) chip (3) single bud chips
  • 11. c) Persemaian Single Bud Chips • Single bud chips direndam dalam air panas (Hot Water y Treatment-HWT) ± 51o C selama 30 menit nl Selanjutnya rendam dalam O • larutan insektisida selama ± 10 menit ft • Diteruskan perendaman dalam ra larutan ZPT selama ± 10 menit D • Single bud chips siap ditanam dalam bedengan atau pot tray persemaian
  • 12. Persemaian bud chips dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu (1) persemaian dengan bedengan kemudian bila telah bertunas dipindah ke pot tray, (2) persemaian langsung dalam pot tray y nl • Bedengan dibuat dengan O ukuran lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan ft • Bedengan diisi dengan media ra tanah yang telah disterilisasi setebal ± 10 cm (± 4 cm D tanah biasa yg gembur, ± 5 cm diatasnya campuran tanah atas dan kompos dan ± 1 cm tanah penutup setelah bud chips di tanam
  • 13. Bud chips ditanam dengan jarak tanam 2 x 2 cm atau 3 x 3 cm dengan mata bud chips berada di atas, kemudian tutup dengan y tanah setebal ± 1 cm nl • Lakukan penyiraman 2 kali O sehari (pagi-sore) dengan menggunakan gembor ft (pancaran air penyiraman harus kecil/halus) ra • Setelah berumur 10-15 HST D (hari setelah tanam), umunya sudah keluar tunas dengan 2 daun dan siap dipindah ke tahap persemaian lanjutan dalam pot tray
  • 14. Isi pot tray ukuran lubang atas 4 x 4 cm, lubang bawah 2,5 x 2,5 cm dengan tinggi 9 cm (dimensi pot tray 27,5 x 36,6 x 9 cm dengan isi 63 y lubang) dengan media nl campuran tanah atas, kompos dan pasir halus O dengan perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah atas ft dan ra kompos dengan perbandingan 1:1 Masukkan bud chips yang D • diambil dari bedengan kedalam lubang pot tray, kemudian tambahkan media tanam sampai ke pangkal tunas
  • 15. Lakukan pemeliharaan seperti penyiraman, penyiangan dan pemupukan sesuai ketentuan y nl • Setelah bibit berumur ± 75- 90 HST, dapat di pindah O atau ditanam ke lapangan dengan jarak tanam 165 x ft 67 cm (atau tergantung ra varietas) D 67 cm 165 cm
  • 16. Isi pot tray ukuran lubang atas 4 x 4 cm, lubang bawah 2,5 x 2,5 cm dengan tinggi 9 cm (dimensi pot tray 27,5 x 36,6 x 9 cm isi 63 lubang) dengan media campuran tanah atas, kompos dan pasir halus dengan y perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah nl atas dan kompos dengan perbandingan 1:1 O • Masukkan bud chips yang diambil dari bedengan kedalam lubang pot tray, ft kemudian tambahkan media tanam sampai ra ke pangkal tunas • Lakukan pemeliharaan & bibit dapat di D tanaman di lapangan setelah ± 75-90 HST
  • 17. Isi pot tray ukuran lubang atas 4 x 4 cm, lubang bawah 2,5 x 2,5 cm dengan tinggi 9 cm (dimensi pot tray 27,5 x 36,6 x 9 cm isi 63 lubang) dengan media campuran tanah atas, kompos dan pasir halus dengan y perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah nl atas dan kompos dengan perbandingan 1:1 O • Masukkan bud chips yang diambil dari bedengan kedalam lubang pot tray, ft kemudian tambahkan media tanam sampai ra ke pangkal tunas • Lakukan pemeliharaan & bibit dapat di D tanaman di lapangan setelah ± 75-90 HST
  • 18. d) Penanaman Bibit Bud Chips di Lapangan • Bibit siap tanam (umur ± 75-90 HST dengan tinggi ± 20-30 cm), ujung daun dipotong y (dikupir) nl • Keluarkan secara bibit O dari pot tray (tanah jangan pecah), kemudian tanam pada ft ra lubang yang telah 1 HST 90 HST disiapkan D • Tambahkan bahan organik dan tutup dengan tanah gembur • Lakukan pemeliharaan 25 HST 45 HST seperti menanam tebu pada umumnya
  • 19. Hasil Penelitian • Tingkat perkecambahan bud chips sampai dengan 10 y hari setelah saat dikecambahkan lebih tinggi bila ditempatkan pada temperatur yang rendah nl Perendaman potongan bud chips dalam larutan ZPT O • dapat meningkatkan daya kecambah bud chips ft • Pemakaian bibit dari bud chips dapat menekan kematian bibit di lapangan ra • Pemakaian bibit dari bud chips dapat meningkatkan D kadar glukosa dan hasil batang tebu dibandingkan metode konvensional (2-3 mata tunas)
  • 20. D ra ft O nl y