2. PENGANTAR
• Cabai rawit merupakan tanaman yang mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi disebabkan karena rasa pedas dan
kandungan antioksidan untuk kesehatan. Di Indonesia tingkat
konsumsi masyarakat per kapita terhadap cabai cukup
tinggi,demikian pula cabaipun dibutuhkan pada beberapa
industri .
• Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat
sehubungan dengan beragam dan variasi jenis masakan di
Indonesia meningkat yang menggunakan bahan asal cabai,
mulai dari kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar,
bahkan sampai pada kebutuhan ekspor luar negeri. Maka dari
itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan
produksi dan mutu hasil tanaman cabai.
3. TENTUKAN LOKASI BUDIDAYA
• Cabe rawit mampu tumbuh baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi
dengan ketinggian antara 300 sampai 2000 meter diatas permukaan laut.
• Temperatur suhu ideal bagi tanaman cabe rawit adalah 24 hingga 27
derajat celcius.2.
• Kelembaban tanah di sekitar tanaman cabe rawit sebaiknya tidak terlalu
tinggi.3.
• Cara menanam cabe rawit bisa dilakukan di sawah bekas menanam padi
maupun tegalan, dengan kondisi tanah gembur, kaya akan unsur hara, dan
cukup persediaan air tanahnya.
• Tanaman cabe rawit membutuhkan sinar matahari terus menerus
sepanjang hari tanpa tertutupi pohon
• yang lebih tinggi.
• PH tanah netral yaitu berkisar antara 5 hingga 7
4. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
• Cangkul atau bajak lahan untuk menggemburkan sekaligus membuang
gulma maupun tanaman bekas sebelumnya, setelah itu diamkan lahan
beberapa hari.
• Untuk lahan yang terlalu asam yaitu ber PH kurang dari 5 maka cara
menanam cabe rawit pada bagian ini. Anda memerlukan tambahan kapur
dolomite. Berikan kapur ini pada saat proses pembajakan dan diamkan
kurang lebih selama 1 minggu untuk memastikan PH tanah menjadi netral.
• Setelah proses pengapuran selesai, tambahkan pupuk kandang untuk
menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabe rawit dengan dosis 1
ton / hektar lahan.
• Setelah pemupukan, diamkan lahan selama 1 minggu agar pupuk kandang
dapat meresap sempurna kedalam lahan tanam.
5. LANJUTAN
• Setelah itu, cara menanam cabe rawit yang baik adalah dengan
membuat bedengan diatas lahan dengan lebar kurang lebih 1
meter, tinggi 30 cm, serta panjang disesuaikan dengan lokasi
atau kondisi lahan.
• Berikan juga jarak antar bedengan yang dapat difungsikan
sebagai parit dengan jarak kurang lebih 50 – 80cm.
• Setelah itu tutuplah bedengan dengan mulsa plastik kemudian
dibuatkan lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas.
• Jarak antar lubang tanam sebaiknya berkisar antara 50 – 60 cm
dengan pola zig zag.
• Diamkan bedengan yang sudah tertutup mulsa plastik tersebut
selama satu minggu sebelum proses
penanaman dimulai
6. MEMILIH BIBIT BERKUALITAS
• Sebaiknya benih cabe rawit yang
berasal dari varietas unggulan
dan sudah terbukti kualitasnya,
bebas dari berbagai hama
penyakit, serta hasil panenan
melimpah. Setelah benih
didapat, rendam benih tersebut
dengan larutan POC NASA
dengan dosis 1 tutup / liter air
hangat untuk merangsang
perkecambahan benih cabe rawit
7. PERSEMAIAN BENIH CABE RAWIT
• Setelah benih berkecambah, tahap selanjutnya cara menanam cabe rawit
adalah menyemaikan benih yang sudah berkecambah tersebut. Arah
persemaian dibentuk sedemikian rupa dengan menghadap ke timur serta
diberi naungan plastik
• Untuk media tanam persemaian sendiri dibuat dari berbagai campuran
pupuk kandang yang sudah matang dan juga tanah dengan perbandingan
1 : 3. Masukkan campuran media persemaian tersebut kedalam polybag
berukuran 4 x 6 cm.
• Masukkan benih cabe rawit yang telah berkecambah kedalam media
tanam di dalam polybag, setiap polybag diisi satu benih. Setelah ditanam,
tutup dengan tanah tipis yang telah dicampur dengan pupuk kandang.
Lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari hingga benih
8. MENANAM CABE RAWIT
• Setelah bibit dalam media persemaian berumur 25-30 hari dan
sudah keluar daunnya, maka saatnya untuk memindahkan benih
cabe rawit kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan.
Pilihlah benih yang sehat, pertumbuhan mulus dan bebas hama
penyakit serta berdaun 2 hingga 6 helai setiap benihnya.
• Sebaiknya cara menanam cabe rawit dilakukan pada waktu pagi
ataupun sore hari agar benih tidak lekas layu. Lepaskan polybag
dari benih dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman cabe
rawit, masukkan kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan
tanah sebatas ujung pangkal benih cabe rawit tersebut.
9. PEMELIHARAAN CABE RAWIT
• Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari apabila dalam keadaan terik, yaitu pagi dan seore hari. Jangan menyiram
tanaman pada siang hari.
• Pemupukan
Pemupukan bias dilakuukan dengan membikan pupuk tambahan sebanyak 1 sendok makan pk per lubang tanam
disetiap bulannya, anda juga bias menggunakan pupuk organikc cair dengan cara menyemprotkannya pada bagian daun
pad amasa pertumbuhan. Dan juga bias menambah kanpupuk kandang pada saat tanaman mulai berbuah.
• Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada hari ke 20 setelah tanam, pemangkasan dilakukan pada tunas yang berada diketiak daun.
• Hama dan Penyakit
Gunakan Peptisida apabila tanaman cabe terkena serangan hama atau sakit, biasanya yang menyerang adalah hama
putih dan ulat. Sedang kanapa bila terkena serangan jamur semprot dengan menggunakan fungisida.
10. PANEN
• Cabe mulai biasa dipanen setelah
berumur kurang lebih 80 hari setelah
proses penanaman. Pemanenan dapat
dilakukan beberapa kali namuan
tergantung jenis varietasnya dan faktor
lainnya seperti kondisi lahan,
perawatan dan lainnya. Pemanenan
dapat dilakuakn dalam priode 3
sampai 5 hari sekali. dalam proses
pemanenan sebaiknya langsung
memtik dengan tangkainya sekaligus.
Proses pemetikan ini sebaiknya
dilakukan pagi hari karena cabe masih
dalam kondisi segar.