SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
PERMENTAN NO. 5 TAHUN 2012
TENTANG
PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
BENIH HORTIKULTURA
Tujuan dikeluarkannya peraturan ini adalah :
TUJUAN
1. Menjamin ketersediaan benih bermutu secara cukup dan
berkesinambungan;
2. Menumbuhkembangkan industri benih dalam negeri;
3. Meningkatkan keragaman genetik dan menjaga keamanan
hayati;
4. Meningkatkan devisa negara
Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :
DEFINISI/PENGERTIAN
• Pemasukan benih adalah serangkaian kegiatan untuk memasukan
benih tanaman dari luar negeri ke dalam wilayah negara Kesatuan
Republik Indonesia, baik sebagai introduksi untuk pemuliaan
tanaman maupun untuk pengadaan benih bermutu dari varietas
unggul hortikultura
• Pengeluaran benih adalah serangkaian kegiatan untuk
mengeluarkan benih dari wilayah negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Izin pemasukan adalah keterangan tertulis berisikan hak yang
diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
perorangan, badan usaha, badan hukum, instansi pemerintah, atau
pemerhati tanaman untuk dapat melakukan kegiatan pemasukan
benih tanaman.
• Izin pengeluaran adalah keterangan tertulis berisikan hak yang
diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
perorangan, badan usaha, badan hukum, Instansi Pemerintah, atau
pemerhati tanaman untuk dapat melakukan kegiatan pengeluaran
benih
PEMASUKAN BENIH
Pemasukan Benih Hortikultura
Perseorangan, Badan
Usaha, Badan Hukum,
Instansi pemerintah,
dan/atau Pemerhati
Tanaman
Dapat dilakukan oleh
Dilakukan untuk
1. Pendaftaran varietas
hortikultura untuk peredaran;
2. Pengadaan benih bermutu;
3. Pengadaan tetua untuk
perbanyakan benih dari
varietas yang sudah terdaftar;
4. Pengembangan benih untuk
tujuan ekspor;
5. Pelaksanaan uji profisiensi
dalam rangka akreditasi
laboratorium penguji;
6. Pelaksanaan uji Baru, Unik,
Seragam, dan Stabil (BUSS)
untuk keperluan perlindungan
varietas tanaman
7. Kebutuhan bagi pemerhati
tanaman;
8. Bahan pameran/promosi
9. Kegiatan lomba.
Pemasukan benih hortikultura dapat dilakukan setelah mendapat izin dari
Dirjen bidang hortikultura atas nama Menteri Pertanian
Persyaratan
Administratif
untuk memperoleh
izin memasukkan
benih hortikultura
Badan Usaha atau
Badan Hukum
Perorangan
Mengajukan permohonan tertulis
yang dilampiri :
1. Foto copy Akte Pendirian
Perusahaan dan perubahannya;
2. Foto copy Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP);
3. Foto copy profil perusahaan;
4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Pimpinan Perusahaan;
5. Foto copy keterangan domisili
perusahaan; dan
6. Foto copy tanda daftar produsen
benih
Mengajukan permohonan tertulis
yang dilampiri :
1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP);
2. Foto copy Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP); dan
3. Foto copy tanda daftar produsen
benih
1
2
Persyaratan
Administratif
untuk memperoleh
izin memasukkan
benih hortikultura
Instansi
Pemerintah
Pemerhati
Tanaman
Mengajukan permohonan tertulis
yang dilampiri dengan proposal
penggunaan benih yang akan
dimasukan
Mengajukan permohonan tertulis
yang dilampiri :
1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP);
2. Foto copy Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP)
3
4
Pemasukan benih disamping harus memenuhi persyaratan di atas, juga harus
memenuhi ketentuan perundang-undangan karantina
1. Varietas yang bersangkutan mempunyai keunggulan
dan/atau keunikan serta kegunaan spesifik;
2. Jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai
dengan kebutuhan untuk pelaksanaan persiapan
pendaftaran varietas tanaman hortikultura;
3. Tersedia ringkasan rancangan uji adaptasi atau
observasi dan/atau rencana kebutuhan benih untuk
uji kebenaran varietas hortikultura;
4. Benih produk rekayasa genetik harus mendapat
rekomendasi dari Komisi Keamanan Hayati Produk
Rekayasa Genetik
1. Pemasukan benih untuk tujuan pendaftaran varietas tanaman
hortikultura, disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan
ketentuan perundang-undangan tentang karantina, juga harus
memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
1. Varietas terdaftar untuk peredaran;
2. Memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis
minimal;
3. Mencantumkan identitas benih yang jelas dalam bahasa
Indonesia pada kemasan;
4. Persediaan dalam negeri belum mencukupi;
5. Belum atau tidak dapat diproduksi di wilayah negara
Republik Indonesia;
6. Jenis dan jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai
dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pengadaan benih
bermutu; dan
7. Benih produk rekayasa genetik harus mendapat
rekomendasi dari Komisi Keamanan Hayati Produk
Rekayasa Genetik
2. Pemasukan benih untuk tujuan pengadaan benih bermutu, disamping
harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-
undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis,
diantaranya :
1. Varietas terdaftar untuk peredaran;
2. Memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal;
3. Mencantumkan identitas benih yang jelas dalam bahasa
Indonesia pada kemasan;
4. Persediaan dalam negeri belum mencukupi;
5. Belum atau tidak dapat diproduksi di wilayah negara Republik
Indonesia;
6. Jenis dan jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai
dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pengadaan benih
bermutu; dan
7. Benih produk rekayasa genetik harus mendapat rekomendasi
dari Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik
3. Pemasukan benih untuk tujuan pengadaan benih bermutu, disamping
harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-
undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis,
diantaranya :
Pemasukan benih untuk pengadaan benih bermutu harus dilakukan tidak
melebih dari 2 tahun sejak varietasnya terdaftar, KECUALI bagi benih
hortikultura yang tidak dapat diproduksi di wilayah negara Republik Indonesia
a) Apabila standar mutu benih atau persyaratan teknis minimal belum
dapat ditetapkan, Direktur Jenderal dalam memberikan izin pemasukan
benih didasarkan pada standar mutu benih atau persyaratan teknis
minimal kerabat terdekat
b) Benih sebagaimana huruf (a) diatas setelah dimasukan ke wilayah
negara Republik Indonesia, Direktur Jenderal atas nama Menteri segera
menetapkan standar mutu benih atau persyaratan teknis minimal.
c) Uji mutu benih dilaksanakan oleh Instansi yang menangani bidang
pengawasan dan sertifikasi benih atau laboratorium yang telah
terakreditasi di bidang uji mutu benih yang sesuai dengan
komoditasnya.
d) Uji mutu dikecualikan bila benih tersebut telah diuji oleh laboratorium
yang telah diakreditasi oleh International Seed Testing Association
(ISTA) di negara asal.
e) Pelaksanaan uji mutu dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan
kesehatan benih olehPetugas Karantina Tumbuhan.
1. Benih tetua belum tersedia di Indonesia; dan
2. Jumlah benih yang dimohonkan sesuai dengan kebutuhan
4. Pemasukan benih tetua dari varietas yang sudah didaftar, disamping
harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-
undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis,
diantaranya :
1. Tersedia rencana pengembangan / perbanyakan benih atau
pertanaman;
2. Jumlah benih yang dimohonkan sesuai dengan ketersediaan
lahan untuk perbanyakan benih atau pertanaman; dan
3. Rekomendasi teknis dari dinas provinsi setempat yang
membidangi hortikultura.
5. Pemasukan benih tujuan ekspor, disamping harus memenuhi
persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang
karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
1. Jenis dan jumlah benih sesuai dengan pengujian yang dimaksud;
2. Fotocopy surat keikutsertaan dalam uji profisiensi dan/atau surat
pemberitahuan penyelenggaraan uji profisiensi dari
International Seed Testing Association (ISTA) yang masih
berlaku; dan
3. Sisa benih, benih yang telah dihancurkan dan kecambah yang
berasal dari benih uji profisiensi serta media tumbuh yang
digunakan dalam pengujian tersebut harus dimusnahkan setelah
pengujian selesai.
6. Pemasukan benih untuk tujuan uji profisiensi (uji banding antar
laboratorum), disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan
ketentuan perundang-undangan tentang karantina, juga harus
memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
Pelaksanaan uji profisiensi harus dibawah pengawasan petugas
Karantina Tumbuhan
1. Jumlah benih yang dimohonkan paling banyak 10 (sepuluh)
tanaman yang terdiri atas beberapa jenis dan/atau varietas,
dan/atau 5 (lima) wadah invitro isi paling banyak 25 (dua puluh
lima) planlet atau stek atau tanaman muda per wadah; dan
2. Rencana lokasi penanaman
7. Pemasukan benih untuk tujuan uji BUSS (Baru, Unik, Seragam dan
Stabil) harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan
perundang-undangan tentang karantina serta jenis maupun jumlah
benih harus sesuai dengan kebutuhan pengujian
8. Pemasukan benih untuk tujuan pemerhati tanaman disamping harus
memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-
undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis,
diantaranya :
9. Pemasukan benih untuk tujuan Pameran disamping harus memenuhi
persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang
karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
1. Melampirkan undangan keikutsertaan dalam pameran/lomba
dari panitia penyelenggara; dan
2. Jenis serta jumlah benih yang dimasukan sesuai dengan
kebutuhan
Perseorangan, Badan
Usaha, Badan
Hukum, Instansi
pemerintah, dan/atau
Pemerhati Tanaman
Menteri Pertanian
Cq. Kepala Pusat
Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan
Pertanan (PVTPP)
Permohonan tertulis
menggunakan Form IM-01
Dilampiri dengan :
1. Persyaratan administratif
2. Persyaratan Teknis
3. Form IF-01 (Information Required for
Seed Introduction/Importation to
Indonesia)
4. Form IF-02 (Technical Information for
Commodity(s) Proposed Exported into
Indonesia
Ditolak
Maksimal 3 Hari
DiterimaMaksimal 3 Hari
Kepala Badan Karantina
Pertanian
Dirjen Hortikultura
Keputusan
Menteri Pertanian
Maksimal 5 Hari Diterima
Ditolak
Maksimal5Hari
Maksimal 10 Hari
Ditolak
Diterima
FormIM-02
Form IM-03
Izin Pemasukan Benih paling lama
6 bulan
TATA CARA IZIN PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA
KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA
1. Perorangan, instansi pemerintah, badan usaha, badan hukum
dan/atau pemerhati tanaman yang memasukan benih wajib
menyerahkan izin pemasukan benih kepada Petugas Karantina
Tumbuhan dan salinannya kepada Instansi yang menangani bidang
Pengawasan dan Sertifikasi Benih di lokasi penyimpanan benih,
paling lambat pada saat benih tiba di tempat pemasukan.
2. Instansi pemerintah dan pemerhati tanaman yang memasukan
benih, dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak pemasukan benih wajib melaporkan realisasi pemasukan
benih kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan tembusan
Kepala PVTPP
3. Perorangan, badan usaha atau badan hukum yang memasukan
benih wajib melaporkan realisasi pemasukan benih dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak pemasukan
benih kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan tembusan
Kepala PVTPP
PENCABUTAN IZIN PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA
Pencabutan izin pemasukan benih dapat dicabut, apabila :
1. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai pemegang izin pemasukan
benih hortikultura
2. Tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam izin
pemasukan;
3. Memindahtangankan izin kepada pihak lain; atau
4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang perkarantinaan.
Pencabutan Izin Pemasukan Benih dilakukan oleh Dirjen Hortikultura atas nama
Menteri Pertanian dengan menggunakan Form IM-04
PENGAWASAN DI TEMPAT PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA
Pengawasan
dilakukan oleh
Petugas Karantina
Tumbuhan
Kelengkapan Izi
Dokumen
Keabsahan Isi Dokumen
Kebenaran Isi Dokumen
1. Kesesuaian dengan formulir
yang sudah ditetapkan;
2. Diterbitkan oleh Direktur
Jenderal dalam bentuk
Keputusan Menteri Pertanian;
3. Kuota belum terpenuhi; dan
4. Masa berlaku izin pemasukan
belum habis
1. Tempat pemasukan benih; dan
2. Jenis dan varietas yang
dimasukan
a) Apabila belum disertai izin pemasukan, paling lama 14 hari sejak penahanan benih
pemasuk/kuasanya harus menyerahkan izin pemasukan
b) Apabila jumlah benih melebihi kuota, maka kelebihannya ditolak
c) Paling lama 14 hari sejak penolakan, benih masih belum dikeluarkan dari wilayah
negara RI, maka dilakukan tindakan pemusnahan
PENGELUARAN BENIH
Pengeluaran Benih Hortikultura
Perseorangan, Badan
Usaha, Badan Hukum,
Instansi pemerintah,
dan/atau Pemerhati
Tanaman
Dapat dilakukan oleh
Diizinkan apabla
1. Kebutuhan benih di dalam
negeri telah tercukupi;
2. Produksi benih khusus
diperuntukan bagi keperluan
ekspor
3. Terjamin kelestarian sumber
daya genetik; dan
4. Untuk keperluan lomba/
pameran/promosi
Pengeluaran benih untuk jenis tanaman yang dilindungi harus mendapatkan izin dari
Menteri yang bertanggung jawab di bidang Konservasi Sumber Daya Alam
Persyaratan
Administratif
untuk memperoleh
izin pengeluaran
benih hortikultura
Badan Usaha atau
Badan Hukum
Perorangan/
Pemerhati Tanaman
Mengajukan permohonan tertulis
yang dilampiri :
1. Foto copy Akte Pendirian
Perusahaan dan perubahannya;
2. Foto copy Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP);
3. Foto copy profil perusahaan;
4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Pimpinan Perusahaan;
5. Foto copy keterangan domisili
perusahaan; dan
6. Foto copy tanda daftar produsen
Mengajukan permohonan tertulis
yang dilampiri :
1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP)/Paspor; dan
2. Pernyataan bahwa benih akan
ditanam sendiri dan tidak untuk
diperjualbelikan
1
2
Instansi Pemerintah
3
Mengajukan permohonan tertulis
disertai dengan proposal
pengeluaran benih
Pengeluaran benih
disamping harus
memenuhi
persyaratan
administratif, juga
harus memenuhi
ketentuan
perundang-undangan
karantina
Perseorangan, Badan
Usaha, Badan
Hukum, Instansi
pemerintah, dan/atau
Pemerhati Tanaman
Menteri Pertanian
Cq. Kepala Pusat
Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan
Pertanan (PVTPP)
Permohonan tertulis
menggunakan Form IK-01
Dilampiri dengan :
1. Persyaratan administratif
Ditolak
Maksimal 3 Hari
DiterimaMaksimal 3 Hari
Kepala Badan Karantina
Pertanian
Dirjen Hortikultura
Keputusan
Menteri Pertanian
Maksimal 5 Hari Diterima
Ditolak
Maksimal5Hari
Maksimal 10 Hari
Ditolak
Diterima
FormIK-02
Form IK-03
Izin Pengeluaran Benih paling lama
6 bulan
TATA CARA IZIN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA
KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA
1. Perorangan, instansi pemerintah, badan usaha, badan hukum
dan/atau pemerhati tanaman yang mengeluarkan benih wajib
menyerahkan izin pengeluaran benih kepada Petugas Karantina
Tumbuhan dan paling lambat pada saat benih tiba di tempat
pengeluaran.
2. Perorangan, instansi pemerintah, badan usaha, badan hukum
dan/atau pemerhati tanaman yang mengeluarkan benih, dalam
jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
pengeluaran benih wajib melaporkan realisasi dan nilai (rupiah)
atas pengeluaran benih kepada Direktur Jenderal Hortikultura
dengan tembusan Kepala PVTPP
PENCABUTAN IZIN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA
Pencabutan izin pengeluaran benih dapat dicabut, apabila :
1. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai pemegang izin pengeluaran
benih
2. Tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam izin
pengeluaran;
3. Memindahtangankan izin kepada pihak lain; atau
4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang–undangan di
bidang perkarantinaan
Pencabutan Izin Pengeluaran Benih dilakukan oleh Dirjen Hortikultura atas nama
Menteri Pertanian dengan menggunakan Form IK-04
PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA DARI TEMPAT PAMERAN
1. Benih dari tempat pameran dapat dikeluarkan apabila telah
mendapat izin pengeluaran dari panitia pameran menggunakan
formulir IK – 05
2. Panitia pameran dibentuk dengan Keputusan Menteri yang
ditandatangan oleh Direktur Jenderal Hortikultura atas nama
Menteri Pertanian
3. Pengeluaran benih dapat dilakukan setelah mendapat izin dari
Dirjen Hortikultura atas nama Menteri Pertanian, khusus untuk
benh dari jenis tanaman yang dilindungi harus mendapatkan izin
dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Konservasi Sumber
Daya Alam dan peraturan perundang-undangan di bidang
perkarantinaan.
4. Jumlah benih yang dimohonkan untuk dikeluarkan dari tempat
pameran paling banyak 10 (sepuluh) tanaman yang terdiri atas
beberapa jenis dan/atau varietas, dan/atau 5 (lima) wadah invitro isi
paling banyak 25 (dua puluh lima) planlet atau stek atau tanaman
muda per wadah
PENGAWASAN DI TEMPAT PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA
Pengawasan
dilakukan oleh
Petugas Karantina
Tumbuhan
Kelengkapan Izi
Dokumen
Keabsahan Isi Dokumen
Kebenaran Isi Dokumen
1. Kesesuaian dengan formulir
yang sudah ditetapkan;
2. Diterbitkan oleh Direktur
Jenderal dalam bentuk
Keputusan Menteri Pertanian;
3. Kuota belum terpenuhi; dan
4. Masa berlaku izin pengeluaran
belum habis
1. Tempat pengeluaran benih; dan
2. Jenis dan varietas yang
dikeluarkan
a) Apabila belum disertai izin pengeluaran, paling lama 14 hari sejak penahanan benih,
pemilik/kuasanya harus menyerahkan izin pengeluaran
b) Apabila jumlah benih melebihi kuota, maka kelebihannya ditolak
c) Paling lama 14 hari sejak penolakan, benih masih belum dikeluarkan dari tempat
pengeluaran, maka dilakukan tindakan pemusnahan
KETENTUAN PERALIHAN
Dengan diundangkannya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri
Pertanian :
1. Nomor 38/Permentan/OT.140/8/2006 jis Peraturan Menteri
Pertanian,
2. Nomor 68/Permentan/OT.140/11/2007 dan Peraturan Menteri
Pertanian
3. Nomor 70/Permentan/OT.140/11/2007
sepanjang untuk pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 05/Permentan/OT.140/2/2012
TANGGAL : 6 Pebruari 2012
PERMENHORTA

More Related Content

What's hot

SOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.docSOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.docdayderby
 
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Kanaidi ken
 
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Hari Prasetyo
 
Budidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraBudidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraNana
 
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat IDPanduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat IDNugraha Fauzi
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 
Penggunaan Tanaman Transgenik sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...
Penggunaan Tanaman Transgenik  sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...Penggunaan Tanaman Transgenik  sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...
Penggunaan Tanaman Transgenik sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...Enyrah
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
 
7. audit maternal perinatal
7. audit maternal perinatal7. audit maternal perinatal
7. audit maternal perinatalAgus Candra
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Bab 3 UKP JakTim.pptx
Bab 3 UKP JakTim.pptxBab 3 UKP JakTim.pptx
Bab 3 UKP JakTim.pptxYosephMarlin
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmMuhammad Sabrin
 
7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)
7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)
7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)NURFAHMAMRUSSJA
 
PENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptx
PENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptxPENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptx
PENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptxFadliTambue2
 

What's hot (20)

SOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.docSOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
SOP PERSIAPAN RUJUKAN.doc
 
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Kualifikasi dan Pendidikan  Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
 
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
 
Budidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiaraBudidaya tiram mutiara
Budidaya tiram mutiara
 
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat IDPanduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
1.
1.1.
1.
 
Angka kredit n dupak online pak ersad
Angka kredit n dupak online pak ersadAngka kredit n dupak online pak ersad
Angka kredit n dupak online pak ersad
 
Penggunaan Tanaman Transgenik sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...
Penggunaan Tanaman Transgenik  sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...Penggunaan Tanaman Transgenik  sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...
Penggunaan Tanaman Transgenik sebagai Bioreaktor dalam pembuatan "edibel vak...
 
Sertifikasi benih
Sertifikasi benihSertifikasi benih
Sertifikasi benih
 
Hatch & carry
Hatch & carryHatch & carry
Hatch & carry
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
7. audit maternal perinatal
7. audit maternal perinatal7. audit maternal perinatal
7. audit maternal perinatal
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Bab 3 UKP JakTim.pptx
Bab 3 UKP JakTim.pptxBab 3 UKP JakTim.pptx
Bab 3 UKP JakTim.pptx
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
 
7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)
7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)
7.1.1.5 sop penilaian kepuasan pelanggan (1)
 
PENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptx
PENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptxPENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptx
PENYIAPAN-BAHAN-TANAM.pptx
 
TRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptxTRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptx
 

Viewers also liked

한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개
한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개
한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개Justin Shin
 
Employment Questions & Answers
Employment Questions & AnswersEmployment Questions & Answers
Employment Questions & AnswersWilliam Kritsonis
 
Welcome to Portsmouth Diocese
Welcome to Portsmouth DioceseWelcome to Portsmouth Diocese
Welcome to Portsmouth DioceseCAFOD
 
Pakistan floods - six months on
Pakistan floods - six months on Pakistan floods - six months on
Pakistan floods - six months on CAFOD
 
U S E O F S C H O O L F A C I L I T I E S
U S E  O F  S C H O O L  F A C I L I T I E SU S E  O F  S C H O O L  F A C I L I T I E S
U S E O F S C H O O L F A C I L I T I E SWilliam Kritsonis
 
www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...
www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...
www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...William Kritsonis
 
Fotos Pat Sordesa
Fotos Pat SordesaFotos Pat Sordesa
Fotos Pat Sordesaprofesk
 
Path of Prayer: Blueprint to Warfare
Path of Prayer: Blueprint to Warfare Path of Prayer: Blueprint to Warfare
Path of Prayer: Blueprint to Warfare Jonathan Swales
 
2011 Digital marketing trends - Dave Chaffey Smart Insights
2011 Digital marketing trends  - Dave Chaffey Smart Insights2011 Digital marketing trends  - Dave Chaffey Smart Insights
2011 Digital marketing trends - Dave Chaffey Smart InsightsDave Chaffey
 
MBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAIN
MBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAINMBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAIN
MBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAINMony Romana
 
מצגת שפעת החזירים
מצגת שפעת החזיריםמצגת שפעת החזירים
מצגת שפעת החזיריםfeelternet Ltd
 
Primary celebration (spring 2011)
Primary celebration (spring 2011)Primary celebration (spring 2011)
Primary celebration (spring 2011)CAFOD
 

Viewers also liked (20)

Persyaratan impor benih
Persyaratan impor benihPersyaratan impor benih
Persyaratan impor benih
 
한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개
한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개
한국웹접근성평가원-세미나자료 평가원지침소개
 
Employment Questions & Answers
Employment Questions & AnswersEmployment Questions & Answers
Employment Questions & Answers
 
Welcome to Portsmouth Diocese
Welcome to Portsmouth DioceseWelcome to Portsmouth Diocese
Welcome to Portsmouth Diocese
 
Pakistan floods - six months on
Pakistan floods - six months on Pakistan floods - six months on
Pakistan floods - six months on
 
Hart karen_e__kritsonis(2)
Hart  karen_e__kritsonis(2)Hart  karen_e__kritsonis(2)
Hart karen_e__kritsonis(2)
 
Jesus the Liberator
Jesus the LiberatorJesus the Liberator
Jesus the Liberator
 
U S E O F S C H O O L F A C I L I T I E S
U S E  O F  S C H O O L  F A C I L I T I E SU S E  O F  S C H O O L  F A C I L I T I E S
U S E O F S C H O O L F A C I L I T I E S
 
www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...
www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...
www.nationalforum.com - Dr. Lorie Webb and Dr. James Jurica - NATIONAL FORUM ...
 
Fotos Pat Sordesa
Fotos Pat SordesaFotos Pat Sordesa
Fotos Pat Sordesa
 
Path of Prayer: Blueprint to Warfare
Path of Prayer: Blueprint to Warfare Path of Prayer: Blueprint to Warfare
Path of Prayer: Blueprint to Warfare
 
IT104 Week 4 - Module/Function
IT104 Week 4 - Module/FunctionIT104 Week 4 - Module/Function
IT104 Week 4 - Module/Function
 
2011 Digital marketing trends - Dave Chaffey Smart Insights
2011 Digital marketing trends  - Dave Chaffey Smart Insights2011 Digital marketing trends  - Dave Chaffey Smart Insights
2011 Digital marketing trends - Dave Chaffey Smart Insights
 
MBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAIN
MBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAINMBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAIN
MBA TEP BATCH 6 REPORT CASE CAREERS IN SUPPLY CHAIN
 
Yao, chunmei & dr. hartnett
Yao, chunmei & dr. hartnettYao, chunmei & dr. hartnett
Yao, chunmei & dr. hartnett
 
Sahya Part 6
Sahya Part 6Sahya Part 6
Sahya Part 6
 
מצגת שפעת החזירים
מצגת שפעת החזיריםמצגת שפעת החזירים
מצגת שפעת החזירים
 
American Disability Act
American Disability ActAmerican Disability Act
American Disability Act
 
Tutorial
TutorialTutorial
Tutorial
 
Primary celebration (spring 2011)
Primary celebration (spring 2011)Primary celebration (spring 2011)
Primary celebration (spring 2011)
 

Similar to PERMENHORTA

Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Hari Prasetyo
 
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Hari Prasetyo
 
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih binaPermentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih binaGhina Shadrina
 
Lecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan eksporLecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan eksporAndrew Hutabarat
 
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016Cecep khoer Affandi
 
1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx
1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx
1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptxJoniZarnifa
 
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxBaru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxMuhammadAzis56
 
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptxBahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptxAdeliaRahma14
 
Persyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar areaPersyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar areaWahono Diphayana
 
Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023
Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023
Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023cupayoyo01
 
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Hari Prasetyo
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Ido Mantan
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
 

Similar to PERMENHORTA (20)

Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
 
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
 
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih binaPermentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
 
Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2
 
Lecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan eksporLecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
 
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
 
1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx
1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx
1. Direktur Perbenihan Hortikultura- LKPP 3 Oktober 2022.pptx
 
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxBaru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
 
Tugas 2 gnetika
Tugas 2 gnetikaTugas 2 gnetika
Tugas 2 gnetika
 
Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7
 
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdfASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
 
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptxBahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
 
Stfkasidanwaedarbenih2017
Stfkasidanwaedarbenih2017Stfkasidanwaedarbenih2017
Stfkasidanwaedarbenih2017
 
Persyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar areaPersyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar area
 
VARIETAS TANAMAN.pptx
VARIETAS TANAMAN.pptxVARIETAS TANAMAN.pptx
VARIETAS TANAMAN.pptx
 
Tugas 8 (autosaved)
Tugas 8 (autosaved)Tugas 8 (autosaved)
Tugas 8 (autosaved)
 
Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023
Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023
Bimtek 12 September 2023Bimtek 12 September 2023
 
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
Perlindungan varietas tanaman (uu no 29 tahun 2000)
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

PERMENHORTA

  • 1. PERMENTAN NO. 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA
  • 2. Tujuan dikeluarkannya peraturan ini adalah : TUJUAN 1. Menjamin ketersediaan benih bermutu secara cukup dan berkesinambungan; 2. Menumbuhkembangkan industri benih dalam negeri; 3. Meningkatkan keragaman genetik dan menjaga keamanan hayati; 4. Meningkatkan devisa negara
  • 3. Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah : DEFINISI/PENGERTIAN • Pemasukan benih adalah serangkaian kegiatan untuk memasukan benih tanaman dari luar negeri ke dalam wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sebagai introduksi untuk pemuliaan tanaman maupun untuk pengadaan benih bermutu dari varietas unggul hortikultura • Pengeluaran benih adalah serangkaian kegiatan untuk mengeluarkan benih dari wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia • Izin pemasukan adalah keterangan tertulis berisikan hak yang diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada perorangan, badan usaha, badan hukum, instansi pemerintah, atau pemerhati tanaman untuk dapat melakukan kegiatan pemasukan benih tanaman. • Izin pengeluaran adalah keterangan tertulis berisikan hak yang diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada perorangan, badan usaha, badan hukum, Instansi Pemerintah, atau pemerhati tanaman untuk dapat melakukan kegiatan pengeluaran benih
  • 4. PEMASUKAN BENIH Pemasukan Benih Hortikultura Perseorangan, Badan Usaha, Badan Hukum, Instansi pemerintah, dan/atau Pemerhati Tanaman Dapat dilakukan oleh Dilakukan untuk 1. Pendaftaran varietas hortikultura untuk peredaran; 2. Pengadaan benih bermutu; 3. Pengadaan tetua untuk perbanyakan benih dari varietas yang sudah terdaftar; 4. Pengembangan benih untuk tujuan ekspor; 5. Pelaksanaan uji profisiensi dalam rangka akreditasi laboratorium penguji; 6. Pelaksanaan uji Baru, Unik, Seragam, dan Stabil (BUSS) untuk keperluan perlindungan varietas tanaman 7. Kebutuhan bagi pemerhati tanaman; 8. Bahan pameran/promosi 9. Kegiatan lomba. Pemasukan benih hortikultura dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Dirjen bidang hortikultura atas nama Menteri Pertanian
  • 5. Persyaratan Administratif untuk memperoleh izin memasukkan benih hortikultura Badan Usaha atau Badan Hukum Perorangan Mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri : 1. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya; 2. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 3. Foto copy profil perusahaan; 4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pimpinan Perusahaan; 5. Foto copy keterangan domisili perusahaan; dan 6. Foto copy tanda daftar produsen benih Mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); 2. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan 3. Foto copy tanda daftar produsen benih 1 2
  • 6. Persyaratan Administratif untuk memperoleh izin memasukkan benih hortikultura Instansi Pemerintah Pemerhati Tanaman Mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri dengan proposal penggunaan benih yang akan dimasukan Mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); 2. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 3 4 Pemasukan benih disamping harus memenuhi persyaratan di atas, juga harus memenuhi ketentuan perundang-undangan karantina
  • 7. 1. Varietas yang bersangkutan mempunyai keunggulan dan/atau keunikan serta kegunaan spesifik; 2. Jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan persiapan pendaftaran varietas tanaman hortikultura; 3. Tersedia ringkasan rancangan uji adaptasi atau observasi dan/atau rencana kebutuhan benih untuk uji kebenaran varietas hortikultura; 4. Benih produk rekayasa genetik harus mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik 1. Pemasukan benih untuk tujuan pendaftaran varietas tanaman hortikultura, disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
  • 8. 1. Varietas terdaftar untuk peredaran; 2. Memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal; 3. Mencantumkan identitas benih yang jelas dalam bahasa Indonesia pada kemasan; 4. Persediaan dalam negeri belum mencukupi; 5. Belum atau tidak dapat diproduksi di wilayah negara Republik Indonesia; 6. Jenis dan jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pengadaan benih bermutu; dan 7. Benih produk rekayasa genetik harus mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik 2. Pemasukan benih untuk tujuan pengadaan benih bermutu, disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang- undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
  • 9. 1. Varietas terdaftar untuk peredaran; 2. Memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal; 3. Mencantumkan identitas benih yang jelas dalam bahasa Indonesia pada kemasan; 4. Persediaan dalam negeri belum mencukupi; 5. Belum atau tidak dapat diproduksi di wilayah negara Republik Indonesia; 6. Jenis dan jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pengadaan benih bermutu; dan 7. Benih produk rekayasa genetik harus mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik 3. Pemasukan benih untuk tujuan pengadaan benih bermutu, disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang- undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya : Pemasukan benih untuk pengadaan benih bermutu harus dilakukan tidak melebih dari 2 tahun sejak varietasnya terdaftar, KECUALI bagi benih hortikultura yang tidak dapat diproduksi di wilayah negara Republik Indonesia
  • 10. a) Apabila standar mutu benih atau persyaratan teknis minimal belum dapat ditetapkan, Direktur Jenderal dalam memberikan izin pemasukan benih didasarkan pada standar mutu benih atau persyaratan teknis minimal kerabat terdekat b) Benih sebagaimana huruf (a) diatas setelah dimasukan ke wilayah negara Republik Indonesia, Direktur Jenderal atas nama Menteri segera menetapkan standar mutu benih atau persyaratan teknis minimal. c) Uji mutu benih dilaksanakan oleh Instansi yang menangani bidang pengawasan dan sertifikasi benih atau laboratorium yang telah terakreditasi di bidang uji mutu benih yang sesuai dengan komoditasnya. d) Uji mutu dikecualikan bila benih tersebut telah diuji oleh laboratorium yang telah diakreditasi oleh International Seed Testing Association (ISTA) di negara asal. e) Pelaksanaan uji mutu dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan benih olehPetugas Karantina Tumbuhan.
  • 11. 1. Benih tetua belum tersedia di Indonesia; dan 2. Jumlah benih yang dimohonkan sesuai dengan kebutuhan 4. Pemasukan benih tetua dari varietas yang sudah didaftar, disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang- undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya : 1. Tersedia rencana pengembangan / perbanyakan benih atau pertanaman; 2. Jumlah benih yang dimohonkan sesuai dengan ketersediaan lahan untuk perbanyakan benih atau pertanaman; dan 3. Rekomendasi teknis dari dinas provinsi setempat yang membidangi hortikultura. 5. Pemasukan benih tujuan ekspor, disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya :
  • 12. 1. Jenis dan jumlah benih sesuai dengan pengujian yang dimaksud; 2. Fotocopy surat keikutsertaan dalam uji profisiensi dan/atau surat pemberitahuan penyelenggaraan uji profisiensi dari International Seed Testing Association (ISTA) yang masih berlaku; dan 3. Sisa benih, benih yang telah dihancurkan dan kecambah yang berasal dari benih uji profisiensi serta media tumbuh yang digunakan dalam pengujian tersebut harus dimusnahkan setelah pengujian selesai. 6. Pemasukan benih untuk tujuan uji profisiensi (uji banding antar laboratorum), disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya : Pelaksanaan uji profisiensi harus dibawah pengawasan petugas Karantina Tumbuhan
  • 13. 1. Jumlah benih yang dimohonkan paling banyak 10 (sepuluh) tanaman yang terdiri atas beberapa jenis dan/atau varietas, dan/atau 5 (lima) wadah invitro isi paling banyak 25 (dua puluh lima) planlet atau stek atau tanaman muda per wadah; dan 2. Rencana lokasi penanaman 7. Pemasukan benih untuk tujuan uji BUSS (Baru, Unik, Seragam dan Stabil) harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang karantina serta jenis maupun jumlah benih harus sesuai dengan kebutuhan pengujian 8. Pemasukan benih untuk tujuan pemerhati tanaman disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang- undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya : 9. Pemasukan benih untuk tujuan Pameran disamping harus memenuhi persyaratan administratif dan ketentuan perundang-undangan tentang karantina, juga harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya : 1. Melampirkan undangan keikutsertaan dalam pameran/lomba dari panitia penyelenggara; dan 2. Jenis serta jumlah benih yang dimasukan sesuai dengan kebutuhan
  • 14. Perseorangan, Badan Usaha, Badan Hukum, Instansi pemerintah, dan/atau Pemerhati Tanaman Menteri Pertanian Cq. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanan (PVTPP) Permohonan tertulis menggunakan Form IM-01 Dilampiri dengan : 1. Persyaratan administratif 2. Persyaratan Teknis 3. Form IF-01 (Information Required for Seed Introduction/Importation to Indonesia) 4. Form IF-02 (Technical Information for Commodity(s) Proposed Exported into Indonesia Ditolak Maksimal 3 Hari DiterimaMaksimal 3 Hari Kepala Badan Karantina Pertanian Dirjen Hortikultura Keputusan Menteri Pertanian Maksimal 5 Hari Diterima Ditolak Maksimal5Hari Maksimal 10 Hari Ditolak Diterima FormIM-02 Form IM-03 Izin Pemasukan Benih paling lama 6 bulan TATA CARA IZIN PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA
  • 15. KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA 1. Perorangan, instansi pemerintah, badan usaha, badan hukum dan/atau pemerhati tanaman yang memasukan benih wajib menyerahkan izin pemasukan benih kepada Petugas Karantina Tumbuhan dan salinannya kepada Instansi yang menangani bidang Pengawasan dan Sertifikasi Benih di lokasi penyimpanan benih, paling lambat pada saat benih tiba di tempat pemasukan. 2. Instansi pemerintah dan pemerhati tanaman yang memasukan benih, dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak pemasukan benih wajib melaporkan realisasi pemasukan benih kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan tembusan Kepala PVTPP 3. Perorangan, badan usaha atau badan hukum yang memasukan benih wajib melaporkan realisasi pemasukan benih dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak pemasukan benih kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan tembusan Kepala PVTPP
  • 16. PENCABUTAN IZIN PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA Pencabutan izin pemasukan benih dapat dicabut, apabila : 1. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai pemegang izin pemasukan benih hortikultura 2. Tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam izin pemasukan; 3. Memindahtangankan izin kepada pihak lain; atau 4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perkarantinaan. Pencabutan Izin Pemasukan Benih dilakukan oleh Dirjen Hortikultura atas nama Menteri Pertanian dengan menggunakan Form IM-04
  • 17. PENGAWASAN DI TEMPAT PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA Pengawasan dilakukan oleh Petugas Karantina Tumbuhan Kelengkapan Izi Dokumen Keabsahan Isi Dokumen Kebenaran Isi Dokumen 1. Kesesuaian dengan formulir yang sudah ditetapkan; 2. Diterbitkan oleh Direktur Jenderal dalam bentuk Keputusan Menteri Pertanian; 3. Kuota belum terpenuhi; dan 4. Masa berlaku izin pemasukan belum habis 1. Tempat pemasukan benih; dan 2. Jenis dan varietas yang dimasukan a) Apabila belum disertai izin pemasukan, paling lama 14 hari sejak penahanan benih pemasuk/kuasanya harus menyerahkan izin pemasukan b) Apabila jumlah benih melebihi kuota, maka kelebihannya ditolak c) Paling lama 14 hari sejak penolakan, benih masih belum dikeluarkan dari wilayah negara RI, maka dilakukan tindakan pemusnahan
  • 18. PENGELUARAN BENIH Pengeluaran Benih Hortikultura Perseorangan, Badan Usaha, Badan Hukum, Instansi pemerintah, dan/atau Pemerhati Tanaman Dapat dilakukan oleh Diizinkan apabla 1. Kebutuhan benih di dalam negeri telah tercukupi; 2. Produksi benih khusus diperuntukan bagi keperluan ekspor 3. Terjamin kelestarian sumber daya genetik; dan 4. Untuk keperluan lomba/ pameran/promosi Pengeluaran benih untuk jenis tanaman yang dilindungi harus mendapatkan izin dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Konservasi Sumber Daya Alam
  • 19. Persyaratan Administratif untuk memperoleh izin pengeluaran benih hortikultura Badan Usaha atau Badan Hukum Perorangan/ Pemerhati Tanaman Mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri : 1. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya; 2. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 3. Foto copy profil perusahaan; 4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pimpinan Perusahaan; 5. Foto copy keterangan domisili perusahaan; dan 6. Foto copy tanda daftar produsen Mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Paspor; dan 2. Pernyataan bahwa benih akan ditanam sendiri dan tidak untuk diperjualbelikan 1 2 Instansi Pemerintah 3 Mengajukan permohonan tertulis disertai dengan proposal pengeluaran benih Pengeluaran benih disamping harus memenuhi persyaratan administratif, juga harus memenuhi ketentuan perundang-undangan karantina
  • 20. Perseorangan, Badan Usaha, Badan Hukum, Instansi pemerintah, dan/atau Pemerhati Tanaman Menteri Pertanian Cq. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanan (PVTPP) Permohonan tertulis menggunakan Form IK-01 Dilampiri dengan : 1. Persyaratan administratif Ditolak Maksimal 3 Hari DiterimaMaksimal 3 Hari Kepala Badan Karantina Pertanian Dirjen Hortikultura Keputusan Menteri Pertanian Maksimal 5 Hari Diterima Ditolak Maksimal5Hari Maksimal 10 Hari Ditolak Diterima FormIK-02 Form IK-03 Izin Pengeluaran Benih paling lama 6 bulan TATA CARA IZIN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA
  • 21. KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA 1. Perorangan, instansi pemerintah, badan usaha, badan hukum dan/atau pemerhati tanaman yang mengeluarkan benih wajib menyerahkan izin pengeluaran benih kepada Petugas Karantina Tumbuhan dan paling lambat pada saat benih tiba di tempat pengeluaran. 2. Perorangan, instansi pemerintah, badan usaha, badan hukum dan/atau pemerhati tanaman yang mengeluarkan benih, dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak pengeluaran benih wajib melaporkan realisasi dan nilai (rupiah) atas pengeluaran benih kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan tembusan Kepala PVTPP
  • 22. PENCABUTAN IZIN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA Pencabutan izin pengeluaran benih dapat dicabut, apabila : 1. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai pemegang izin pengeluaran benih 2. Tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam izin pengeluaran; 3. Memindahtangankan izin kepada pihak lain; atau 4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang–undangan di bidang perkarantinaan Pencabutan Izin Pengeluaran Benih dilakukan oleh Dirjen Hortikultura atas nama Menteri Pertanian dengan menggunakan Form IK-04
  • 23. PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA DARI TEMPAT PAMERAN 1. Benih dari tempat pameran dapat dikeluarkan apabila telah mendapat izin pengeluaran dari panitia pameran menggunakan formulir IK – 05 2. Panitia pameran dibentuk dengan Keputusan Menteri yang ditandatangan oleh Direktur Jenderal Hortikultura atas nama Menteri Pertanian 3. Pengeluaran benih dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Dirjen Hortikultura atas nama Menteri Pertanian, khusus untuk benh dari jenis tanaman yang dilindungi harus mendapatkan izin dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan peraturan perundang-undangan di bidang perkarantinaan. 4. Jumlah benih yang dimohonkan untuk dikeluarkan dari tempat pameran paling banyak 10 (sepuluh) tanaman yang terdiri atas beberapa jenis dan/atau varietas, dan/atau 5 (lima) wadah invitro isi paling banyak 25 (dua puluh lima) planlet atau stek atau tanaman muda per wadah
  • 24. PENGAWASAN DI TEMPAT PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA Pengawasan dilakukan oleh Petugas Karantina Tumbuhan Kelengkapan Izi Dokumen Keabsahan Isi Dokumen Kebenaran Isi Dokumen 1. Kesesuaian dengan formulir yang sudah ditetapkan; 2. Diterbitkan oleh Direktur Jenderal dalam bentuk Keputusan Menteri Pertanian; 3. Kuota belum terpenuhi; dan 4. Masa berlaku izin pengeluaran belum habis 1. Tempat pengeluaran benih; dan 2. Jenis dan varietas yang dikeluarkan a) Apabila belum disertai izin pengeluaran, paling lama 14 hari sejak penahanan benih, pemilik/kuasanya harus menyerahkan izin pengeluaran b) Apabila jumlah benih melebihi kuota, maka kelebihannya ditolak c) Paling lama 14 hari sejak penolakan, benih masih belum dikeluarkan dari tempat pengeluaran, maka dilakukan tindakan pemusnahan
  • 25. KETENTUAN PERALIHAN Dengan diundangkannya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Pertanian : 1. Nomor 38/Permentan/OT.140/8/2006 jis Peraturan Menteri Pertanian, 2. Nomor 68/Permentan/OT.140/11/2007 dan Peraturan Menteri Pertanian 3. Nomor 70/Permentan/OT.140/11/2007 sepanjang untuk pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
  • 26. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 05/Permentan/OT.140/2/2012 TANGGAL : 6 Pebruari 2012