Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
1. ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
2. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Jember
HP / WA: 085747307692
Email: pandu@unej.ac.id
8. ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
9. PENYAKIT TANAMAN KAKAO
Busuk Buah
Vascular Streak
Dieback
Penyakit
Colletotrichum
Belang Daun
Penyakit Sapu
Penyakit-penyakit
Pembibitan
Kangker Batang Jamur Upas
Penyakit Akar Tunas Bengkak
Busuk Buah
Monilia
Penyakit-penyakit
Lain
10. KERUGIAN YANG DITIMBULKAN AKIBAT
BEBERAPA PENYAKIT PENTING
Penyakit Patogen Negara
Kehilangan
Hasil (Ton)
Busuk hitam Phytophtora spp. Afrika /Brasil/Asia 450.000
Withes broom Crinipellis pernicoisa Amerika latin 250.000
Frosty pod rot Monilliophthora roreri Amerika latin 30.000
Swollen shoot CSSV Afrika 50.000
Vasculer Streak Dieback Oncobasidium theobromae Asia 30.000
14. PENYAKIT BUSUK BUAH
GEJALA PENYAKIT
• Penyakit penting bagi negara
penghasil kakao
• Gejala: Timbul pada berbagai umur
buah , warna buah berubah dari ujung
dekat tangakai sampai meluas ke
seluruh buah
• Warna buah hitam, dan
dipermukaannya timbul lapisan putih
(jamur sekunder), Sering juga tumbuh
sporangiofor P.palmivora
17. PENYAKIT BUSUK BUAH
Jamur dapat menyerang masuk
ke dalam buah
Menyebabkan biji menjadi
busuk dan berwarna hitam
18. PENYAKIT BUSUK BUAH
PENYEBAB PENYAKIT: Phytophthora palmivora (Butl.) Butl
Konidia Sporangium Sporangifor (zoosporangium)
19. PENYAKIT BUSUK BUAH
Phytophthora palmivora (CPHST-BL 105) colonies of the selected specimen #1
grown for 7 days on (a) V8® Agar, (b) potato dextrose agar, and (c) malt extract
agar; photo by Krysta Jennings and Leandra Knight, USDA-APHIS-PPQ
22. • Pada buah kakao jamur banyak
membentuk Sporangium yang
berbentuk buah pir ukuran 30 –
60 x 20 – 53 µm
• Sporangium dapat berkecambah
secara langsung dengan
membentuk pembuluh
kecambah, secara tidak
langsung membentuk zoospore
/spora yang dapat berenang
• jamur dapat membentuk
klamidospora yang bulat garis
tengan 30 – 60 µm
PENYAKIT BUSUK BUAH
Dikenal ada beberapa spesies lain:
• di Afrika Phytophthora megakarya
Brasier el. Griffin
• di Kamerun MF4 (morfologi cal form 4)
identik dengan P. capsici
• di Malaysia disamping P. palmivora
ada juga P. heveae
• di Sabah Malaysia ada juga P.
nicotianae
• di Jawa secara keseluruhan P.
palmivora
23. PENYAKIT BUSUK BUAH
DAUR PENYAKIT
Jamur yang menginfeksi pada buah dapat bersumber dari
tanah, batang yang sakit, buah yang sakit, dan
tumbuhan inang lain
P. palmivora bertahan dalam tanah
Terbawa percikan air hujan ke buah yang dekat dengan
tanah
Infeksi dalam waktu beberapa hari dapat menghasilkan
banyak sporangium
Sporangium terbawa oleh percikan air hujan/angin ke
buah yang lain
Dapat juga jamur yang berada dalam tanah terangkut
oleh serangga (semut) ke buah yang atas
Dari buah yang terletak di atas dapat terbawa ke buah
yang di bawahnya
Jamur dapat juga menyerang pada tangkai dan bantalan
bunga dan akan terjadi kangker
24. PENYAKIT BUSUK BUAH
PENGENDALIAN
• Mengurangi kelembaban kebun
• Drainase
• pangkas tanaman dan pohon pelindung
• pengendalian gulma
• Mempertahankan seresah sebagai mulsa di sekitar pangkal batang
• Memanen buah masak secara teratur
• memisahkan buah yang sakit
• kulit buah /cangkang dibenam yang dalam
• Selama musim hujan buah disemprot dengan fungisida sesuai dengan aturan
dan kebutuhan
• Buah dibungkus dengan kantong plastik
• Menggunakan musuh alami (B. subtilis, Trichoderma sp. dll)
26. PENYAKIT KANGKER BATANG
PENYEBAB: P. palmivora (Butl.)Butl.
Kangker: adalah luka yang terbatas jelas pada kulit, dikelilingi oleh
jaringan kalus, seringkali terbuka; sehingga kayu tampak dari luar
27. PENYAKIT KANGKER BATANG
GEJALA
1. Batang atau cabang terdapat
warna yang lebih gelap dan
mengendap
2. Sering mengeluarkan cairan
kemerahan, dan setelah kering
seperti karat di permukaan
3. Sukar dilihat kalau tertutup
lapisan luar kulit atau lumut kerak
4. Seperti dengan busuk buah ,
Criollo sangat rentan, sedang
Forastero cukup tahan
29. PENYAKIT KANGKER BATANG
BIOEKOLOGI
Perkembangan kanker batang erat hubungannya dengan penyakit
busuk buah. Apabila buah yang terserang busuk buah (P. palmivora)
tidak segera dipetik, patogen akan berkembang melalui tangkai buah
dan menginfeksi kulit batang atau cabang serta dari tempat ini
nantinya akan kembali menginfeksi buah
Patogen tidak dapat langsung menginfeksi batang yang sehat, kecuali
kalau terdapat luka misalnya luka karena serangga.
KARAKTERISTIK PENYAKIT
Gangguan kanker yang berat biasanya menunjukkan adanya faktor
lingkungan yang kurang baik atau tindakan agronomi yang kurang tepat
30. PENYAKIT KANGKER BATANG
PENGENDALIAN PENYAKIT
Cara yang paling baik adalah dengan
mengendalikan penyakit busuk buah, jadi
buah-buah yang bergejala harus dipetik dan
dimusnahkan
Pada kulit yang terinfeksi (kulit luar/kerak)
dikorek sehingga kulit dalam terlihat dan
dioles dengan fungisida atau dibiarkan
terkena udara
Fungisida yang dapat dipakai al: - ter arang
yang tidak berasam- dofolatan actidione
Pemeliharaan kebun yang dilakukan dengan
sebaik-baiknya
32. VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
Penyakit disebut vascular streak dieback (VSD) karena
gejala yang khas dari penyakit ini yaitu adanya garis-
garis berwarna coklat pada berkas pembuluh, yang
terlihat pada penampang membujur cabang, dan
ranting mati dari ujungnya
Patogen:
Oncobasidium theobromae
33. Daun menguning dengan bercak-bercak
hijau yang berbatas tegas. Daun sakit
akan gugur beberapa hari setelah
menguning
Pada sayatan bekas duduk daun yang
sakit terlihat tiga noktah berwarna
coklat kehitam-hitaman
Terdapat garis-garis coklat pada jaringan
kayu dan lenti sel dari ranting yang sakit
membesar
Terjadi nekrosis di antara tulang daun
mirip gejala kekurangan unsur Ca
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
37. VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
BIOEKOLOGI
Patogen menghasilkan basidiospora yang
disebarkan dan diterbangkan oleh angin
pada malam hari
Perkembangan penyakit sangat dibantu
oleh kelembapan atau curah hujan yang
tinggi dan suhu yang dingin di malam hari
Patogen diduga dapat terbawa pada
bahan propagatif tanaman misalnya
setek dan mata okulasi
38. Penyakit terutama berkembang di daerah yang basah. Adanya hujan
malam, yang diikuti dengan embun akan membantu penyebaran penyakit
Jamur terdapat dalam berkas pembuluh, maka bahan tanam misalnya stek
dan mata okulasi dapat menjadi sumber inokulum
Jamur tidak menginfeksi biji
Berkembang di daerah yang basah
Spora jamur berdinding tipis, sehingga cepat mati apabila terkena ultra
violet
Lebih banyak terdapat pada kakao lindak (bulk), Pada edel tidak/kurang
KARAKTERISTIK PENYAKIT
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
41. VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
PENGENDALIAN
Penanaman kultivar yang tahan: DR 1, DR 2, DR 38 DRC 13, DRC 16
Kakao lindak yang dianjurkan: ICS 60 x Sca 6
Pemangkasan: Mengurangi kelembaban kebun dan ranting atau
cabang sakit
Fungisida yang cocok belum ada
Fungisida sistemik belum ditemukan, sebab fungisida sistemik yang
ada diangkut lewat pembuluh tapis (floem).
43. Penyakit antraknosa sudah lama
dikenal di Jawa, tetapi kurang
mendapatkan perhatian karena
dianggap tidak menimbulkan
kerugian yang berarti
Patogen:
Colletotrichum gloeosporioides
PENYAKIT ANTRAKNOSA
44. PENYAKIT ANTRAKNOSA
Infeksi patogen dapat terjadi pada daun,
ranting, dan buah
Pada daun yang muda menyebabkan
terjadinya hawar daun (leaf blight) yang
menyebabkan matinya daun atau
sebagian dari helaian daun. Daun muda
yang terinfeksi biasanya mudah gugur
Pada daun dewasa terjadi bercak-bercak
nekrosis yang batasnya tidak teratur dan
bagian bercak kemudian dapat
berlubang
GEJALA
45. PENYAKIT ANTRAKNOSA
Pada ranting yang daun-daunnya terserang
dan gugur dapat mengalami mati ujung (die
back) dan tampak seperti sapu
Pada buah muda terjadi bintik-bintik coklat
yang akan berkembang menjadi bercak coklat
berlekuk (antraknosa) dan buah yang masih
pentil akan mengering dan keriput. Buah tua
yang terinfeksi, terjadi busuk kering pada
ujungnya
Ciri khas serangan Colletotrichum pada kakao
yaitu terbentuknya lingkaran warna kuning
(halo) di sekeliling jaringan yang sakit, dan
terjadinya jaringan mati yang melekuk
(antraknosa)
48. Patogen merupakan parasit lemah yang
tersebar luas dan dapat menyerang
bermacam-macam tanaman, sehingga sumber
infeksi selalu tersedia (ada)
Patogen hanya dapat mengadakan infeksi pada
jaringan yang menjadi lemah karena faktor
lingkungan yang kurang menguntungkan
Patogen juga dapat melakukan infeksi melalui
bekas tusukan atau gigitan serangga
Patogen membentuk konidium yang dihasilkan
dari tubuh buah berupa aservulus. Konidia
tidak berwarna, bersel satu, berbentuk jorong
memanjang dan terbentuk pada ujung
konidiofor
PENYAKIT ANTRAKNOSA
49. PENYAKIT ANTRAKNOSA
Colletotrichum gloeosporioides. A. ICMP 17821 (ex IMI 356878 – ex-epitype culture).
A. Cultures on PDA, 10 d growth from single conidia, from above and below.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0166061614600774#fig14
50. Penyebaran penyakit terjadi melalui pemencaran konidium oleh percikan air hujan saat
ada hujan
Keparahan infeksi yang berat pada tanaman menyebabkan tanaman berbuah sedikit
dan sangat menurunkan hasil
PENYAKIT ANTRAKNOSA
KARAKTERISTIK PENYAKIT
Memperbaiki keadaan tanaman dengan pemupukan seimbang dan pengaturan
naungan
Pembenaman ranting-ranting dan buah-buah yang sakit dipotong-potong lalu
dibenam dalam tanah (dalam dan ditimbun tanah)
Memberantas busuk buah dan kangker batang (Phytophthora palmivora)
Pada waktu flush besar dilakukan 2 kali penyemprotan dengan fungisida sistemik atau
fungisida kontak
PENGENDALIAN PENYAKIT
52. PENYAKIT JAMUR UPAS
Jamur upas dapat menimbulkan
penyakit pada berbagai tanaman
pertanian yang berkayu. Semua
tanaman perkebunan yang termasuk
tanaman keras dapat diserang oleh
patogen ini.
Patogen: Upasia salmonicolor
53. Patogen menyerang cabang-cabang yang sudah
berkayu. Infeksi mula-mula terjadi pada sisi
bagian bawah cabang dan ranting.
Pada bagian cabang, patogen membentuk
miselium tipis mengkilat seperti sutera atau
perak mirip sarang laba-laba (jamur belum
masuk ke dalam jaringan kulit)
Patogen kemudian membentuk kerak yang
berwarna merah jambu seperti warna ikan
salmon, sehingga penyakit disebut pink disease.
Kerak terdiri atas lapisan basidia. Kulit cabang di
bawah menjadi membusuk. Stadium mini disebut
stadium cortisium.
Gejala lainnya sama dengan gejala jamur upas
pada kopi
GEJALA
PENYAKIT JAMUR UPAS
54. Pink disease at the jorquette of a
young cocoa tree.
PENYAKIT JAMUR UPAS
55. PENYAKIT JAMUR UPAS
Pink disease of cocoa has killed the
branches, but the leaves still remain
attached. (Pink disease is present on the
central branch where it shows as a lighter
colour.)
56. PENYAKIT JAMUR UPAS
The fungus Corticium salmonicolor attacks the branches, twigs and trunk of the cacao tree,
covering them with a white crust that later turns pink. It causes defoliatioN, drying of the
branches and, in very few cases, the death of the tree.
57. PENYAKIT JAMUR UPAS
PENGENDALIAN
Mengurangi kelembaban kebun dengan sistem pemangkasan yang
setepat-tepatnya utamanya pada musim hujan
Cabang-cabang yang terserang lapisan jamurnya dioles dengan
fungisida dan dipotong sekitar 20 – 30 cm di bawah bagian yang
berjanur dan dibakar.
Cabang yang terserang dan keadannya masih hidup dapat
dipertahankan dengan melumas lapisan jamurnya Calixin RM
(tridemorf) atau Antimucin WBR (fungisida mercuri organik)
Sanitasi dengan mencari sumber-sumber infeksi dalam kebun
59. • Penyakit akar putih (Rigidoporus microporus), R. lignosus, Fomes lignosus
• Penyakit akar merah (Ganoderma pseudoferreum)
• Penyakit akar coklat (Fomes noxius), Phellinus noxius
Ketiga jamur ini jarang membentuk badan buah kecuali serangan sangat
lanjut dan tanaman mati
PENYAKIT AKAR
Penyakit-penyakit akar yang ada pada tanaman kakao diantaranya adalah:
61. PENYAKIT AKAR
Kenampakan di atas tanah ketiga penyebab penyakit tersebut menunjukkan
gejala yang sama (yakni daun menguning lalu gugur dan mati)
Penyakit akar putih: pada permukaan akar terdapat benang-benang putih
bercabang-cabang (rizomorf) yang melekat erat sekali pada permukaan akar.
Penyakit akar merah: ditandai pada permukaan akar adanya lapisan jamur
yang berupa selaput warna merah coklat tua (hitam). Dalam keadaan kering
warna puith, tetapi kalau dibasahi menjadi merah. Daun tanaman klorosis
dengan corak oak (mirip dengan gejala virus)
Penyakit akar coklat: pada permukaan akar diselimuti oleh benang-benang
jamur yang mengikat butir-butir tanah dengan sangat erat meskipun dicuci.
Dalam butiran tanah tersebut terdapat hifa jamur yang berwarna coklat tua.
GEJALA
62. PENYAKIT AKAR
DAUR PENYAKIT
Infeksi dapat melalui kontak antara akar sehat dengan akar sakit
atau sisa-sisa akar yang mengandung jamur
Pada akar yang besar jamur dapat bertahan dalam waktu 1 tahun
(khusus akar merah dan akar coklat).
Jamur akar putih menular dengan cepat, jamur akar merah lambat
dan jamur akar coklat sangat lambat (karena hanya pada akar
tunggang dan akar samping)
Penularan dengan spora belum diketahui dengan pasti.
63. Mycelial strands of Rigidoporus on the base of diseased cacao collar in Indonesia 2007
(Source: Julie Flood, CABI)
PENYAKIT AKAR
64. PENYAKIT AKAR
Typical P. noxius symptoms of hard brittle
encrustation of soil on the trunk of a cacao
tree. Soil particles held in place by exudates
from the brown rhizomorphs (Source: Andrews
Akrofi, CRIG)
65. PENYAKIT AKAR
Sanitasi , dengan membersihkan sisa-sisa tanaman lama pada waktu akan
membuka kebun kakao (utamnya bekas kebun karet)
Membongkar tanaman yang sakit dan dimusnahkan
Untuk jamur akar putih dan akar merah karena mudah menular di
sekeliling tanaman yang terinfeksi dibuat got isolasi keliling dekat pohon
tersebut dengan lebar 30 cm, dalam 60 – 90 cm (penggalian jangan
sampai membuat akar jadi luka)
Jamur akar putih dengan membuka leher akar dan dilumas dengan obat
pelindung, mis. Fomac (PCNB) atau Calaxin CP, sedang untuk jamur akar
merah pakai Ganocide (drazoxolon)
PENGENDALIAN
67. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Penyebab: Crinipellis perniciosa (Stahel) Singer
Di Indonesia belum ada baru ditemukan di Amerika Selatan
68. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
GEJALA PENYAKIT
Jamur menyerang tunas-tunas muda yang sedang
berkembang, tunas kemudian membentuk
seberkas ranting pendek yang agak membengkak
yang tumbuh vertikal (tampak seperti sapu).
Beberapa minggu kemudian ranting-ranting
tersebut sangat lemah dan mengering
Jamur yang menyerang buah muda yang
panjangnya baru 2 cm. akan membengkak dan
mati
Pada buah yang besar menyebabkan terjadinya
becak-becak keras dan berwarna gelap
Biji-biji yang terserang berubah menjadi massa
yang seperti lendir
71. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Infection of the chocolate (Theobroma cacao) tree and pods by cacao pathogens Moniliophthora
(Crinipellis) perniciosa and Moniliophthora roreri. a. Witches’ broom of plant stems caused by M.
perniciosa infection. b. Chocolate pods and seeds infected with M. perniciosa. c, d. Frosty pod rot
caused by M. roreri on pods and seeds.
72. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Penyebab penyakit : Jamur Crinipellis perniciosa atau dikenal dengan nama
Marasmius perniciosus
Pada keadaan yang menguntungkan jamur membentu badan buah pada
pangkal sapu yang telah kering
Badan buah dibentuk sewaktu banyak hujan dengan kelembaban yang
tinggi
Badan buah berbentuk seperti payung, permukaan atasnya berwarna
merah muda dan mempunyai becak merah tua pada pusatnya
Badan buah terbentuk setelah 3 – 11 bulan setelah tampak gejala
Penyebaran spora jam 18 -24
Infeksi terjadi pada waktu tanaman membentuk flush baru
KARAKTERISTIK PENYAKIT
73. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
PENGENDALIAN PENYAKIT
Membersihkan ranting dan buah yang sakit
sebelum jamur membentuk badan buah
Penyemprotan dengan fungisida tembaga
atau yang mengandung natrium
pentacloro-naftenat dan dinitro-o-kresol
Mengurangi kelembaban kebun
Memperbaiki kesehatan tanaman, dengan
memperhatikan tumbuhnya ranting-
ranting
Mencegah menular ke daerah yang belum
ada penyakit tersebut (karantina).