SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
Download to read offline
ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Jember
HP / WA: 085747307692
Email: pandu@unej.ac.id
Apa yang kalian tahu tentang
KAKAO?
ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
PENYAKIT TANAMAN KAKAO
Busuk Buah
Vascular Streak
Dieback
Penyakit
Colletotrichum
Belang Daun
Penyakit Sapu
Penyakit-penyakit
Pembibitan
Kangker Batang Jamur Upas
Penyakit Akar Tunas Bengkak
Busuk Buah
Monilia
Penyakit-penyakit
Lain
KERUGIAN YANG DITIMBULKAN AKIBAT
BEBERAPA PENYAKIT PENTING
Penyakit Patogen Negara
Kehilangan
Hasil (Ton)
Busuk hitam Phytophtora spp. Afrika /Brasil/Asia 450.000
Withes broom Crinipellis pernicoisa Amerika latin 250.000
Frosty pod rot Monilliophthora roreri Amerika latin 30.000
Swollen shoot CSSV Afrika 50.000
Vasculer Streak Dieback Oncobasidium theobromae Asia 30.000
PENYAKIT BUSUK BUAH
PENYAKIT BUSUK BUAH
Buah Kakao
NORMAL / SEHAT
PENYAKIT BUSUK BUAH
PENYAKIT BUSUK BUAH
GEJALA PENYAKIT
• Penyakit penting bagi negara
penghasil kakao
• Gejala: Timbul pada berbagai umur
buah , warna buah berubah dari ujung
dekat tangakai sampai meluas ke
seluruh buah
• Warna buah hitam, dan
dipermukaannya timbul lapisan putih
(jamur sekunder), Sering juga tumbuh
sporangiofor P.palmivora
PENYAKIT BUSUK BUAH
Warna Putih
(Sporangiofor Jamur)
Warna Hitam
PENYAKIT BUSUK BUAH
Buah jadi kering, warna hitam, dan keras
PENYAKIT BUSUK BUAH
 Jamur dapat menyerang masuk
ke dalam buah
 Menyebabkan biji menjadi
busuk dan berwarna hitam
PENYAKIT BUSUK BUAH
PENYEBAB PENYAKIT: Phytophthora palmivora (Butl.) Butl
Konidia Sporangium Sporangifor (zoosporangium)
PENYAKIT BUSUK BUAH
Phytophthora palmivora (CPHST-BL 105) colonies of the selected specimen #1
grown for 7 days on (a) V8® Agar, (b) potato dextrose agar, and (c) malt extract
agar; photo by Krysta Jennings and Leandra Knight, USDA-APHIS-PPQ
PENYAKIT BUSUK BUAH
Phytophthora palmivora sporangia
borne on simple sympodial
sporangiophores
PENYAKIT BUSUK BUAH
Phytophthora palmivora
chlamydospores
• Pada buah kakao jamur banyak
membentuk Sporangium yang
berbentuk buah pir ukuran 30 –
60 x 20 – 53 µm
• Sporangium dapat berkecambah
secara langsung dengan
membentuk pembuluh
kecambah, secara tidak
langsung membentuk zoospore
/spora yang dapat berenang
• jamur dapat membentuk
klamidospora yang bulat garis
tengan 30 – 60 µm
PENYAKIT BUSUK BUAH
Dikenal ada beberapa spesies lain:
• di Afrika Phytophthora megakarya
Brasier el. Griffin
• di Kamerun MF4 (morfologi cal form 4)
identik dengan P. capsici
• di Malaysia disamping P. palmivora
ada juga P. heveae
• di Sabah Malaysia ada juga P.
nicotianae
• di Jawa secara keseluruhan P.
palmivora
PENYAKIT BUSUK BUAH
DAUR PENYAKIT
 Jamur yang menginfeksi pada buah dapat bersumber dari
tanah, batang yang sakit, buah yang sakit, dan
tumbuhan inang lain
 P. palmivora bertahan dalam tanah
 Terbawa percikan air hujan ke buah yang dekat dengan
tanah
 Infeksi dalam waktu beberapa hari dapat menghasilkan
banyak sporangium
 Sporangium terbawa oleh percikan air hujan/angin ke
buah yang lain
 Dapat juga jamur yang berada dalam tanah terangkut
oleh serangga (semut) ke buah yang atas
 Dari buah yang terletak di atas dapat terbawa ke buah
yang di bawahnya
 Jamur dapat juga menyerang pada tangkai dan bantalan
bunga dan akan terjadi kangker
PENYAKIT BUSUK BUAH
PENGENDALIAN
• Mengurangi kelembaban kebun
• Drainase
• pangkas tanaman dan pohon pelindung
• pengendalian gulma
• Mempertahankan seresah sebagai mulsa di sekitar pangkal batang
• Memanen buah masak secara teratur
• memisahkan buah yang sakit
• kulit buah /cangkang dibenam yang dalam
• Selama musim hujan buah disemprot dengan fungisida sesuai dengan aturan
dan kebutuhan
• Buah dibungkus dengan kantong plastik
• Menggunakan musuh alami (B. subtilis, Trichoderma sp. dll)
PENYAKIT KANGKER BATANG
PENYAKIT KANGKER BATANG
PENYEBAB: P. palmivora (Butl.)Butl.
Kangker: adalah luka yang terbatas jelas pada kulit, dikelilingi oleh
jaringan kalus, seringkali terbuka; sehingga kayu tampak dari luar
PENYAKIT KANGKER BATANG
GEJALA
1. Batang atau cabang terdapat
warna yang lebih gelap dan
mengendap
2. Sering mengeluarkan cairan
kemerahan, dan setelah kering
seperti karat di permukaan
3. Sukar dilihat kalau tertutup
lapisan luar kulit atau lumut kerak
4. Seperti dengan busuk buah ,
Criollo sangat rentan, sedang
Forastero cukup tahan
PENYAKIT KANGKER BATANG
PENYAKIT KANGKER BATANG
BIOEKOLOGI
 Perkembangan kanker batang erat hubungannya dengan penyakit
busuk buah. Apabila buah yang terserang busuk buah (P. palmivora)
tidak segera dipetik, patogen akan berkembang melalui tangkai buah
dan menginfeksi kulit batang atau cabang serta dari tempat ini
nantinya akan kembali menginfeksi buah
 Patogen tidak dapat langsung menginfeksi batang yang sehat, kecuali
kalau terdapat luka misalnya luka karena serangga.
KARAKTERISTIK PENYAKIT
Gangguan kanker yang berat biasanya menunjukkan adanya faktor
lingkungan yang kurang baik atau tindakan agronomi yang kurang tepat
PENYAKIT KANGKER BATANG
PENGENDALIAN PENYAKIT
 Cara yang paling baik adalah dengan
mengendalikan penyakit busuk buah, jadi
buah-buah yang bergejala harus dipetik dan
dimusnahkan
 Pada kulit yang terinfeksi (kulit luar/kerak)
dikorek sehingga kulit dalam terlihat dan
dioles dengan fungisida atau dibiarkan
terkena udara
 Fungisida yang dapat dipakai al: - ter arang
yang tidak berasam- dofolatan actidione
 Pemeliharaan kebun yang dilakukan dengan
sebaik-baiknya
PENYAKIT
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
Penyakit disebut vascular streak dieback (VSD) karena
gejala yang khas dari penyakit ini yaitu adanya garis-
garis berwarna coklat pada berkas pembuluh, yang
terlihat pada penampang membujur cabang, dan
ranting mati dari ujungnya
Patogen:
Oncobasidium theobromae
 Daun menguning dengan bercak-bercak
hijau yang berbatas tegas. Daun sakit
akan gugur beberapa hari setelah
menguning
 Pada sayatan bekas duduk daun yang
sakit terlihat tiga noktah berwarna
coklat kehitam-hitaman
 Terdapat garis-garis coklat pada jaringan
kayu dan lenti sel dari ranting yang sakit
membesar
 Terjadi nekrosis di antara tulang daun
mirip gejala kekurangan unsur Ca
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
BIOEKOLOGI
 Patogen menghasilkan basidiospora yang
disebarkan dan diterbangkan oleh angin
pada malam hari
 Perkembangan penyakit sangat dibantu
oleh kelembapan atau curah hujan yang
tinggi dan suhu yang dingin di malam hari
 Patogen diduga dapat terbawa pada
bahan propagatif tanaman misalnya
setek dan mata okulasi
 Penyakit terutama berkembang di daerah yang basah. Adanya hujan
malam, yang diikuti dengan embun akan membantu penyebaran penyakit
 Jamur terdapat dalam berkas pembuluh, maka bahan tanam misalnya stek
dan mata okulasi dapat menjadi sumber inokulum
 Jamur tidak menginfeksi biji
 Berkembang di daerah yang basah
 Spora jamur berdinding tipis, sehingga cepat mati apabila terkena ultra
violet
 Lebih banyak terdapat pada kakao lindak (bulk), Pada edel tidak/kurang
KARAKTERISTIK PENYAKIT
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
PENGENDALIAN
 Penanaman kultivar yang tahan: DR 1, DR 2, DR 38 DRC 13, DRC 16
 Kakao lindak yang dianjurkan: ICS 60 x Sca 6
 Pemangkasan: Mengurangi kelembaban kebun dan ranting atau
cabang sakit
 Fungisida yang cocok belum ada
 Fungisida sistemik belum ditemukan, sebab fungisida sistemik yang
ada diangkut lewat pembuluh tapis (floem).
PENYAKIT ANTRAKNOSA
Penyakit antraknosa sudah lama
dikenal di Jawa, tetapi kurang
mendapatkan perhatian karena
dianggap tidak menimbulkan
kerugian yang berarti
Patogen:
Colletotrichum gloeosporioides
PENYAKIT ANTRAKNOSA
PENYAKIT ANTRAKNOSA
 Infeksi patogen dapat terjadi pada daun,
ranting, dan buah
 Pada daun yang muda menyebabkan
terjadinya hawar daun (leaf blight) yang
menyebabkan matinya daun atau
sebagian dari helaian daun. Daun muda
yang terinfeksi biasanya mudah gugur
 Pada daun dewasa terjadi bercak-bercak
nekrosis yang batasnya tidak teratur dan
bagian bercak kemudian dapat
berlubang
GEJALA
PENYAKIT ANTRAKNOSA
 Pada ranting yang daun-daunnya terserang
dan gugur dapat mengalami mati ujung (die
back) dan tampak seperti sapu
 Pada buah muda terjadi bintik-bintik coklat
yang akan berkembang menjadi bercak coklat
berlekuk (antraknosa) dan buah yang masih
pentil akan mengering dan keriput. Buah tua
yang terinfeksi, terjadi busuk kering pada
ujungnya
 Ciri khas serangan Colletotrichum pada kakao
yaitu terbentuknya lingkaran warna kuning
(halo) di sekeliling jaringan yang sakit, dan
terjadinya jaringan mati yang melekuk
(antraknosa)
PENYAKIT ANTRAKNOSA
Lingkaran warna kuning (halo) di sekeliling jaringan yang sakit
PENYAKIT ANTRAKNOSA
Serangan pada pucuk Daun-daun rontok tanaman gundul (die back)
 Patogen merupakan parasit lemah yang
tersebar luas dan dapat menyerang
bermacam-macam tanaman, sehingga sumber
infeksi selalu tersedia (ada)
 Patogen hanya dapat mengadakan infeksi pada
jaringan yang menjadi lemah karena faktor
lingkungan yang kurang menguntungkan
 Patogen juga dapat melakukan infeksi melalui
bekas tusukan atau gigitan serangga
 Patogen membentuk konidium yang dihasilkan
dari tubuh buah berupa aservulus. Konidia
tidak berwarna, bersel satu, berbentuk jorong
memanjang dan terbentuk pada ujung
konidiofor
PENYAKIT ANTRAKNOSA
PENYAKIT ANTRAKNOSA
Colletotrichum gloeosporioides. A. ICMP 17821 (ex IMI 356878 – ex-epitype culture).
A. Cultures on PDA, 10 d growth from single conidia, from above and below.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0166061614600774#fig14
 Penyebaran penyakit terjadi melalui pemencaran konidium oleh percikan air hujan saat
ada hujan
 Keparahan infeksi yang berat pada tanaman menyebabkan tanaman berbuah sedikit
dan sangat menurunkan hasil
PENYAKIT ANTRAKNOSA
KARAKTERISTIK PENYAKIT
 Memperbaiki keadaan tanaman dengan pemupukan seimbang dan pengaturan
naungan
 Pembenaman ranting-ranting dan buah-buah yang sakit dipotong-potong lalu
dibenam dalam tanah (dalam dan ditimbun tanah)
 Memberantas busuk buah dan kangker batang (Phytophthora palmivora)
 Pada waktu flush besar dilakukan 2 kali penyemprotan dengan fungisida sistemik atau
fungisida kontak
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENYAKIT JAMUR UPAS
PENYAKIT JAMUR UPAS
Jamur upas dapat menimbulkan
penyakit pada berbagai tanaman
pertanian yang berkayu. Semua
tanaman perkebunan yang termasuk
tanaman keras dapat diserang oleh
patogen ini.
Patogen: Upasia salmonicolor
 Patogen menyerang cabang-cabang yang sudah
berkayu. Infeksi mula-mula terjadi pada sisi
bagian bawah cabang dan ranting.
 Pada bagian cabang, patogen membentuk
miselium tipis mengkilat seperti sutera atau
perak mirip sarang laba-laba (jamur belum
masuk ke dalam jaringan kulit)
 Patogen kemudian membentuk kerak yang
berwarna merah jambu seperti warna ikan
salmon, sehingga penyakit disebut pink disease.
Kerak terdiri atas lapisan basidia. Kulit cabang di
bawah menjadi membusuk. Stadium mini disebut
stadium cortisium.
 Gejala lainnya sama dengan gejala jamur upas
pada kopi
GEJALA
PENYAKIT JAMUR UPAS
Pink disease at the jorquette of a
young cocoa tree.
PENYAKIT JAMUR UPAS
PENYAKIT JAMUR UPAS
Pink disease of cocoa has killed the
branches, but the leaves still remain
attached. (Pink disease is present on the
central branch where it shows as a lighter
colour.)
PENYAKIT JAMUR UPAS
The fungus Corticium salmonicolor attacks the branches, twigs and trunk of the cacao tree,
covering them with a white crust that later turns pink. It causes defoliatioN, drying of the
branches and, in very few cases, the death of the tree.
PENYAKIT JAMUR UPAS
PENGENDALIAN
 Mengurangi kelembaban kebun dengan sistem pemangkasan yang
setepat-tepatnya utamanya pada musim hujan
 Cabang-cabang yang terserang lapisan jamurnya dioles dengan
fungisida dan dipotong sekitar 20 – 30 cm di bawah bagian yang
berjanur dan dibakar.
 Cabang yang terserang dan keadannya masih hidup dapat
dipertahankan dengan melumas lapisan jamurnya Calixin RM
(tridemorf) atau Antimucin WBR (fungisida mercuri organik)
 Sanitasi dengan mencari sumber-sumber infeksi dalam kebun
PENYAKIT AKAR
• Penyakit akar putih (Rigidoporus microporus), R. lignosus, Fomes lignosus
• Penyakit akar merah (Ganoderma pseudoferreum)
• Penyakit akar coklat (Fomes noxius), Phellinus noxius
Ketiga jamur ini jarang membentuk badan buah kecuali serangan sangat
lanjut dan tanaman mati
PENYAKIT AKAR
Penyakit-penyakit akar yang ada pada tanaman kakao diantaranya adalah:
PENYAKIT AKAR
PENYAKIT AKAR
 Kenampakan di atas tanah ketiga penyebab penyakit tersebut menunjukkan
gejala yang sama (yakni daun menguning lalu gugur dan mati)
 Penyakit akar putih: pada permukaan akar terdapat benang-benang putih
bercabang-cabang (rizomorf) yang melekat erat sekali pada permukaan akar.
 Penyakit akar merah: ditandai pada permukaan akar adanya lapisan jamur
yang berupa selaput warna merah coklat tua (hitam). Dalam keadaan kering
warna puith, tetapi kalau dibasahi menjadi merah. Daun tanaman klorosis
dengan corak oak (mirip dengan gejala virus)
 Penyakit akar coklat: pada permukaan akar diselimuti oleh benang-benang
jamur yang mengikat butir-butir tanah dengan sangat erat meskipun dicuci.
Dalam butiran tanah tersebut terdapat hifa jamur yang berwarna coklat tua.
GEJALA
PENYAKIT AKAR
DAUR PENYAKIT
Infeksi dapat melalui kontak antara akar sehat dengan akar sakit
atau sisa-sisa akar yang mengandung jamur
Pada akar yang besar jamur dapat bertahan dalam waktu 1 tahun
(khusus akar merah dan akar coklat).
Jamur akar putih menular dengan cepat, jamur akar merah lambat
dan jamur akar coklat sangat lambat (karena hanya pada akar
tunggang dan akar samping)
Penularan dengan spora belum diketahui dengan pasti.
Mycelial strands of Rigidoporus on the base of diseased cacao collar in Indonesia 2007
(Source: Julie Flood, CABI)
PENYAKIT AKAR
PENYAKIT AKAR
Typical P. noxius symptoms of hard brittle
encrustation of soil on the trunk of a cacao
tree. Soil particles held in place by exudates
from the brown rhizomorphs (Source: Andrews
Akrofi, CRIG)
PENYAKIT AKAR
 Sanitasi , dengan membersihkan sisa-sisa tanaman lama pada waktu akan
membuka kebun kakao (utamnya bekas kebun karet)
 Membongkar tanaman yang sakit dan dimusnahkan
 Untuk jamur akar putih dan akar merah karena mudah menular di
sekeliling tanaman yang terinfeksi dibuat got isolasi keliling dekat pohon
tersebut dengan lebar 30 cm, dalam 60 – 90 cm (penggalian jangan
sampai membuat akar jadi luka)
 Jamur akar putih dengan membuka leher akar dan dilumas dengan obat
pelindung, mis. Fomac (PCNB) atau Calaxin CP, sedang untuk jamur akar
merah pakai Ganocide (drazoxolon)
PENGENDALIAN
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Penyebab: Crinipellis perniciosa (Stahel) Singer
Di Indonesia belum ada baru ditemukan di Amerika Selatan
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
GEJALA PENYAKIT
 Jamur menyerang tunas-tunas muda yang sedang
berkembang, tunas kemudian membentuk
seberkas ranting pendek yang agak membengkak
yang tumbuh vertikal (tampak seperti sapu).
 Beberapa minggu kemudian ranting-ranting
tersebut sangat lemah dan mengering
 Jamur yang menyerang buah muda yang
panjangnya baru 2 cm. akan membengkak dan
mati
 Pada buah yang besar menyebabkan terjadinya
becak-becak keras dan berwarna gelap
 Biji-biji yang terserang berubah menjadi massa
yang seperti lendir
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Gejala Pada Daun
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Gejala Pada Daun
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
Infection of the chocolate (Theobroma cacao) tree and pods by cacao pathogens Moniliophthora
(Crinipellis) perniciosa and Moniliophthora roreri. a. Witches’ broom of plant stems caused by M.
perniciosa infection. b. Chocolate pods and seeds infected with M. perniciosa. c, d. Frosty pod rot
caused by M. roreri on pods and seeds.
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
 Penyebab penyakit : Jamur Crinipellis perniciosa atau dikenal dengan nama
Marasmius perniciosus
 Pada keadaan yang menguntungkan jamur membentu badan buah pada
pangkal sapu yang telah kering
 Badan buah dibentuk sewaktu banyak hujan dengan kelembaban yang
tinggi
 Badan buah berbentuk seperti payung, permukaan atasnya berwarna
merah muda dan mempunyai becak merah tua pada pusatnya
 Badan buah terbentuk setelah 3 – 11 bulan setelah tampak gejala
 Penyebaran spora jam 18 -24
 Infeksi terjadi pada waktu tanaman membentuk flush baru
KARAKTERISTIK PENYAKIT
PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)
PENGENDALIAN PENYAKIT
 Membersihkan ranting dan buah yang sakit
sebelum jamur membentuk badan buah
 Penyemprotan dengan fungisida tembaga
atau yang mengandung natrium
pentacloro-naftenat dan dinitro-o-kresol
 Mengurangi kelembaban kebun
 Memperbaiki kesehatan tanaman, dengan
memperhatikan tumbuhnya ranting-
ranting
 Mencegah menular ke daerah yang belum
ada penyakit tersebut (karantina).
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya

More Related Content

What's hot

PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Moh Masnur
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Hama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetHama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetIlham Johari
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebulitbangpra
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Novayanti Simamora
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
Penyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaPenyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaWiwik Agustina
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanNurma Fauzaniar
 

What's hot (20)

Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Hama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetHama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karet
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Penyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaPenyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapa
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 

Similar to Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya

Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Penyakit layu fusarium pisang
Penyakit layu fusarium pisangPenyakit layu fusarium pisang
Penyakit layu fusarium pisangrezlinda
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotiksat rahayuwati
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitTidar University
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
Berikut ini macam
Berikut ini macamBerikut ini macam
Berikut ini macamYusti Dewi
 
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdfOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdfAriefBimaPramono
 
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad ArifinContoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad ArifinMuhammad Arifin
 
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
FM  cabe baru 2021 singosari.pptFM  cabe baru 2021 singosari.ppt
FM cabe baru 2021 singosari.pptRhozieFerdiansyah
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortelBondan the Planter of Palm Oil
 
5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelai5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelaixie_yeuw_jack
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Fadloli Akhmad
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Fadloli Akhmad
 
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanLaporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanPasyaman_07
 

Similar to Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya (20)

virus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakaovirus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakao
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Penyakit layu fusarium pisang
Penyakit layu fusarium pisangPenyakit layu fusarium pisang
Penyakit layu fusarium pisang
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Berikut ini macam
Berikut ini macamBerikut ini macam
Berikut ini macam
 
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdfOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad ArifinContoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
 
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
FM  cabe baru 2021 singosari.pptFM  cabe baru 2021 singosari.ppt
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
 
Makalah_6 Makalah laporan praktikum perlintan
Makalah_6 Makalah laporan praktikum perlintanMakalah_6 Makalah laporan praktikum perlintan
Makalah_6 Makalah laporan praktikum perlintan
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Hama dan penyakit tanaman cabai
Hama dan penyakit tanaman cabaiHama dan penyakit tanaman cabai
Hama dan penyakit tanaman cabai
 
5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelai5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelai
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanLaporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
 

Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya

  • 1. ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019
  • 2. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Jember HP / WA: 085747307692 Email: pandu@unej.ac.id
  • 3. Apa yang kalian tahu tentang KAKAO?
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019
  • 9. PENYAKIT TANAMAN KAKAO Busuk Buah Vascular Streak Dieback Penyakit Colletotrichum Belang Daun Penyakit Sapu Penyakit-penyakit Pembibitan Kangker Batang Jamur Upas Penyakit Akar Tunas Bengkak Busuk Buah Monilia Penyakit-penyakit Lain
  • 10. KERUGIAN YANG DITIMBULKAN AKIBAT BEBERAPA PENYAKIT PENTING Penyakit Patogen Negara Kehilangan Hasil (Ton) Busuk hitam Phytophtora spp. Afrika /Brasil/Asia 450.000 Withes broom Crinipellis pernicoisa Amerika latin 250.000 Frosty pod rot Monilliophthora roreri Amerika latin 30.000 Swollen shoot CSSV Afrika 50.000 Vasculer Streak Dieback Oncobasidium theobromae Asia 30.000
  • 12. PENYAKIT BUSUK BUAH Buah Kakao NORMAL / SEHAT
  • 14. PENYAKIT BUSUK BUAH GEJALA PENYAKIT • Penyakit penting bagi negara penghasil kakao • Gejala: Timbul pada berbagai umur buah , warna buah berubah dari ujung dekat tangakai sampai meluas ke seluruh buah • Warna buah hitam, dan dipermukaannya timbul lapisan putih (jamur sekunder), Sering juga tumbuh sporangiofor P.palmivora
  • 15. PENYAKIT BUSUK BUAH Warna Putih (Sporangiofor Jamur) Warna Hitam
  • 16. PENYAKIT BUSUK BUAH Buah jadi kering, warna hitam, dan keras
  • 17. PENYAKIT BUSUK BUAH  Jamur dapat menyerang masuk ke dalam buah  Menyebabkan biji menjadi busuk dan berwarna hitam
  • 18. PENYAKIT BUSUK BUAH PENYEBAB PENYAKIT: Phytophthora palmivora (Butl.) Butl Konidia Sporangium Sporangifor (zoosporangium)
  • 19. PENYAKIT BUSUK BUAH Phytophthora palmivora (CPHST-BL 105) colonies of the selected specimen #1 grown for 7 days on (a) V8® Agar, (b) potato dextrose agar, and (c) malt extract agar; photo by Krysta Jennings and Leandra Knight, USDA-APHIS-PPQ
  • 20. PENYAKIT BUSUK BUAH Phytophthora palmivora sporangia borne on simple sympodial sporangiophores
  • 21. PENYAKIT BUSUK BUAH Phytophthora palmivora chlamydospores
  • 22. • Pada buah kakao jamur banyak membentuk Sporangium yang berbentuk buah pir ukuran 30 – 60 x 20 – 53 µm • Sporangium dapat berkecambah secara langsung dengan membentuk pembuluh kecambah, secara tidak langsung membentuk zoospore /spora yang dapat berenang • jamur dapat membentuk klamidospora yang bulat garis tengan 30 – 60 µm PENYAKIT BUSUK BUAH Dikenal ada beberapa spesies lain: • di Afrika Phytophthora megakarya Brasier el. Griffin • di Kamerun MF4 (morfologi cal form 4) identik dengan P. capsici • di Malaysia disamping P. palmivora ada juga P. heveae • di Sabah Malaysia ada juga P. nicotianae • di Jawa secara keseluruhan P. palmivora
  • 23. PENYAKIT BUSUK BUAH DAUR PENYAKIT  Jamur yang menginfeksi pada buah dapat bersumber dari tanah, batang yang sakit, buah yang sakit, dan tumbuhan inang lain  P. palmivora bertahan dalam tanah  Terbawa percikan air hujan ke buah yang dekat dengan tanah  Infeksi dalam waktu beberapa hari dapat menghasilkan banyak sporangium  Sporangium terbawa oleh percikan air hujan/angin ke buah yang lain  Dapat juga jamur yang berada dalam tanah terangkut oleh serangga (semut) ke buah yang atas  Dari buah yang terletak di atas dapat terbawa ke buah yang di bawahnya  Jamur dapat juga menyerang pada tangkai dan bantalan bunga dan akan terjadi kangker
  • 24. PENYAKIT BUSUK BUAH PENGENDALIAN • Mengurangi kelembaban kebun • Drainase • pangkas tanaman dan pohon pelindung • pengendalian gulma • Mempertahankan seresah sebagai mulsa di sekitar pangkal batang • Memanen buah masak secara teratur • memisahkan buah yang sakit • kulit buah /cangkang dibenam yang dalam • Selama musim hujan buah disemprot dengan fungisida sesuai dengan aturan dan kebutuhan • Buah dibungkus dengan kantong plastik • Menggunakan musuh alami (B. subtilis, Trichoderma sp. dll)
  • 26. PENYAKIT KANGKER BATANG PENYEBAB: P. palmivora (Butl.)Butl. Kangker: adalah luka yang terbatas jelas pada kulit, dikelilingi oleh jaringan kalus, seringkali terbuka; sehingga kayu tampak dari luar
  • 27. PENYAKIT KANGKER BATANG GEJALA 1. Batang atau cabang terdapat warna yang lebih gelap dan mengendap 2. Sering mengeluarkan cairan kemerahan, dan setelah kering seperti karat di permukaan 3. Sukar dilihat kalau tertutup lapisan luar kulit atau lumut kerak 4. Seperti dengan busuk buah , Criollo sangat rentan, sedang Forastero cukup tahan
  • 29. PENYAKIT KANGKER BATANG BIOEKOLOGI  Perkembangan kanker batang erat hubungannya dengan penyakit busuk buah. Apabila buah yang terserang busuk buah (P. palmivora) tidak segera dipetik, patogen akan berkembang melalui tangkai buah dan menginfeksi kulit batang atau cabang serta dari tempat ini nantinya akan kembali menginfeksi buah  Patogen tidak dapat langsung menginfeksi batang yang sehat, kecuali kalau terdapat luka misalnya luka karena serangga. KARAKTERISTIK PENYAKIT Gangguan kanker yang berat biasanya menunjukkan adanya faktor lingkungan yang kurang baik atau tindakan agronomi yang kurang tepat
  • 30. PENYAKIT KANGKER BATANG PENGENDALIAN PENYAKIT  Cara yang paling baik adalah dengan mengendalikan penyakit busuk buah, jadi buah-buah yang bergejala harus dipetik dan dimusnahkan  Pada kulit yang terinfeksi (kulit luar/kerak) dikorek sehingga kulit dalam terlihat dan dioles dengan fungisida atau dibiarkan terkena udara  Fungisida yang dapat dipakai al: - ter arang yang tidak berasam- dofolatan actidione  Pemeliharaan kebun yang dilakukan dengan sebaik-baiknya
  • 32. VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) Penyakit disebut vascular streak dieback (VSD) karena gejala yang khas dari penyakit ini yaitu adanya garis- garis berwarna coklat pada berkas pembuluh, yang terlihat pada penampang membujur cabang, dan ranting mati dari ujungnya Patogen: Oncobasidium theobromae
  • 33.  Daun menguning dengan bercak-bercak hijau yang berbatas tegas. Daun sakit akan gugur beberapa hari setelah menguning  Pada sayatan bekas duduk daun yang sakit terlihat tiga noktah berwarna coklat kehitam-hitaman  Terdapat garis-garis coklat pada jaringan kayu dan lenti sel dari ranting yang sakit membesar  Terjadi nekrosis di antara tulang daun mirip gejala kekurangan unsur Ca VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
  • 37. VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) BIOEKOLOGI  Patogen menghasilkan basidiospora yang disebarkan dan diterbangkan oleh angin pada malam hari  Perkembangan penyakit sangat dibantu oleh kelembapan atau curah hujan yang tinggi dan suhu yang dingin di malam hari  Patogen diduga dapat terbawa pada bahan propagatif tanaman misalnya setek dan mata okulasi
  • 38.  Penyakit terutama berkembang di daerah yang basah. Adanya hujan malam, yang diikuti dengan embun akan membantu penyebaran penyakit  Jamur terdapat dalam berkas pembuluh, maka bahan tanam misalnya stek dan mata okulasi dapat menjadi sumber inokulum  Jamur tidak menginfeksi biji  Berkembang di daerah yang basah  Spora jamur berdinding tipis, sehingga cepat mati apabila terkena ultra violet  Lebih banyak terdapat pada kakao lindak (bulk), Pada edel tidak/kurang KARAKTERISTIK PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)
  • 41. VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PENGENDALIAN  Penanaman kultivar yang tahan: DR 1, DR 2, DR 38 DRC 13, DRC 16  Kakao lindak yang dianjurkan: ICS 60 x Sca 6  Pemangkasan: Mengurangi kelembaban kebun dan ranting atau cabang sakit  Fungisida yang cocok belum ada  Fungisida sistemik belum ditemukan, sebab fungisida sistemik yang ada diangkut lewat pembuluh tapis (floem).
  • 43. Penyakit antraknosa sudah lama dikenal di Jawa, tetapi kurang mendapatkan perhatian karena dianggap tidak menimbulkan kerugian yang berarti Patogen: Colletotrichum gloeosporioides PENYAKIT ANTRAKNOSA
  • 44. PENYAKIT ANTRAKNOSA  Infeksi patogen dapat terjadi pada daun, ranting, dan buah  Pada daun yang muda menyebabkan terjadinya hawar daun (leaf blight) yang menyebabkan matinya daun atau sebagian dari helaian daun. Daun muda yang terinfeksi biasanya mudah gugur  Pada daun dewasa terjadi bercak-bercak nekrosis yang batasnya tidak teratur dan bagian bercak kemudian dapat berlubang GEJALA
  • 45. PENYAKIT ANTRAKNOSA  Pada ranting yang daun-daunnya terserang dan gugur dapat mengalami mati ujung (die back) dan tampak seperti sapu  Pada buah muda terjadi bintik-bintik coklat yang akan berkembang menjadi bercak coklat berlekuk (antraknosa) dan buah yang masih pentil akan mengering dan keriput. Buah tua yang terinfeksi, terjadi busuk kering pada ujungnya  Ciri khas serangan Colletotrichum pada kakao yaitu terbentuknya lingkaran warna kuning (halo) di sekeliling jaringan yang sakit, dan terjadinya jaringan mati yang melekuk (antraknosa)
  • 46. PENYAKIT ANTRAKNOSA Lingkaran warna kuning (halo) di sekeliling jaringan yang sakit
  • 47. PENYAKIT ANTRAKNOSA Serangan pada pucuk Daun-daun rontok tanaman gundul (die back)
  • 48.  Patogen merupakan parasit lemah yang tersebar luas dan dapat menyerang bermacam-macam tanaman, sehingga sumber infeksi selalu tersedia (ada)  Patogen hanya dapat mengadakan infeksi pada jaringan yang menjadi lemah karena faktor lingkungan yang kurang menguntungkan  Patogen juga dapat melakukan infeksi melalui bekas tusukan atau gigitan serangga  Patogen membentuk konidium yang dihasilkan dari tubuh buah berupa aservulus. Konidia tidak berwarna, bersel satu, berbentuk jorong memanjang dan terbentuk pada ujung konidiofor PENYAKIT ANTRAKNOSA
  • 49. PENYAKIT ANTRAKNOSA Colletotrichum gloeosporioides. A. ICMP 17821 (ex IMI 356878 – ex-epitype culture). A. Cultures on PDA, 10 d growth from single conidia, from above and below. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0166061614600774#fig14
  • 50.  Penyebaran penyakit terjadi melalui pemencaran konidium oleh percikan air hujan saat ada hujan  Keparahan infeksi yang berat pada tanaman menyebabkan tanaman berbuah sedikit dan sangat menurunkan hasil PENYAKIT ANTRAKNOSA KARAKTERISTIK PENYAKIT  Memperbaiki keadaan tanaman dengan pemupukan seimbang dan pengaturan naungan  Pembenaman ranting-ranting dan buah-buah yang sakit dipotong-potong lalu dibenam dalam tanah (dalam dan ditimbun tanah)  Memberantas busuk buah dan kangker batang (Phytophthora palmivora)  Pada waktu flush besar dilakukan 2 kali penyemprotan dengan fungisida sistemik atau fungisida kontak PENGENDALIAN PENYAKIT
  • 52. PENYAKIT JAMUR UPAS Jamur upas dapat menimbulkan penyakit pada berbagai tanaman pertanian yang berkayu. Semua tanaman perkebunan yang termasuk tanaman keras dapat diserang oleh patogen ini. Patogen: Upasia salmonicolor
  • 53.  Patogen menyerang cabang-cabang yang sudah berkayu. Infeksi mula-mula terjadi pada sisi bagian bawah cabang dan ranting.  Pada bagian cabang, patogen membentuk miselium tipis mengkilat seperti sutera atau perak mirip sarang laba-laba (jamur belum masuk ke dalam jaringan kulit)  Patogen kemudian membentuk kerak yang berwarna merah jambu seperti warna ikan salmon, sehingga penyakit disebut pink disease. Kerak terdiri atas lapisan basidia. Kulit cabang di bawah menjadi membusuk. Stadium mini disebut stadium cortisium.  Gejala lainnya sama dengan gejala jamur upas pada kopi GEJALA PENYAKIT JAMUR UPAS
  • 54. Pink disease at the jorquette of a young cocoa tree. PENYAKIT JAMUR UPAS
  • 55. PENYAKIT JAMUR UPAS Pink disease of cocoa has killed the branches, but the leaves still remain attached. (Pink disease is present on the central branch where it shows as a lighter colour.)
  • 56. PENYAKIT JAMUR UPAS The fungus Corticium salmonicolor attacks the branches, twigs and trunk of the cacao tree, covering them with a white crust that later turns pink. It causes defoliatioN, drying of the branches and, in very few cases, the death of the tree.
  • 57. PENYAKIT JAMUR UPAS PENGENDALIAN  Mengurangi kelembaban kebun dengan sistem pemangkasan yang setepat-tepatnya utamanya pada musim hujan  Cabang-cabang yang terserang lapisan jamurnya dioles dengan fungisida dan dipotong sekitar 20 – 30 cm di bawah bagian yang berjanur dan dibakar.  Cabang yang terserang dan keadannya masih hidup dapat dipertahankan dengan melumas lapisan jamurnya Calixin RM (tridemorf) atau Antimucin WBR (fungisida mercuri organik)  Sanitasi dengan mencari sumber-sumber infeksi dalam kebun
  • 59. • Penyakit akar putih (Rigidoporus microporus), R. lignosus, Fomes lignosus • Penyakit akar merah (Ganoderma pseudoferreum) • Penyakit akar coklat (Fomes noxius), Phellinus noxius Ketiga jamur ini jarang membentuk badan buah kecuali serangan sangat lanjut dan tanaman mati PENYAKIT AKAR Penyakit-penyakit akar yang ada pada tanaman kakao diantaranya adalah:
  • 61. PENYAKIT AKAR  Kenampakan di atas tanah ketiga penyebab penyakit tersebut menunjukkan gejala yang sama (yakni daun menguning lalu gugur dan mati)  Penyakit akar putih: pada permukaan akar terdapat benang-benang putih bercabang-cabang (rizomorf) yang melekat erat sekali pada permukaan akar.  Penyakit akar merah: ditandai pada permukaan akar adanya lapisan jamur yang berupa selaput warna merah coklat tua (hitam). Dalam keadaan kering warna puith, tetapi kalau dibasahi menjadi merah. Daun tanaman klorosis dengan corak oak (mirip dengan gejala virus)  Penyakit akar coklat: pada permukaan akar diselimuti oleh benang-benang jamur yang mengikat butir-butir tanah dengan sangat erat meskipun dicuci. Dalam butiran tanah tersebut terdapat hifa jamur yang berwarna coklat tua. GEJALA
  • 62. PENYAKIT AKAR DAUR PENYAKIT Infeksi dapat melalui kontak antara akar sehat dengan akar sakit atau sisa-sisa akar yang mengandung jamur Pada akar yang besar jamur dapat bertahan dalam waktu 1 tahun (khusus akar merah dan akar coklat). Jamur akar putih menular dengan cepat, jamur akar merah lambat dan jamur akar coklat sangat lambat (karena hanya pada akar tunggang dan akar samping) Penularan dengan spora belum diketahui dengan pasti.
  • 63. Mycelial strands of Rigidoporus on the base of diseased cacao collar in Indonesia 2007 (Source: Julie Flood, CABI) PENYAKIT AKAR
  • 64. PENYAKIT AKAR Typical P. noxius symptoms of hard brittle encrustation of soil on the trunk of a cacao tree. Soil particles held in place by exudates from the brown rhizomorphs (Source: Andrews Akrofi, CRIG)
  • 65. PENYAKIT AKAR  Sanitasi , dengan membersihkan sisa-sisa tanaman lama pada waktu akan membuka kebun kakao (utamnya bekas kebun karet)  Membongkar tanaman yang sakit dan dimusnahkan  Untuk jamur akar putih dan akar merah karena mudah menular di sekeliling tanaman yang terinfeksi dibuat got isolasi keliling dekat pohon tersebut dengan lebar 30 cm, dalam 60 – 90 cm (penggalian jangan sampai membuat akar jadi luka)  Jamur akar putih dengan membuka leher akar dan dilumas dengan obat pelindung, mis. Fomac (PCNB) atau Calaxin CP, sedang untuk jamur akar merah pakai Ganocide (drazoxolon) PENGENDALIAN
  • 67. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM) Penyebab: Crinipellis perniciosa (Stahel) Singer Di Indonesia belum ada baru ditemukan di Amerika Selatan
  • 68. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM) GEJALA PENYAKIT  Jamur menyerang tunas-tunas muda yang sedang berkembang, tunas kemudian membentuk seberkas ranting pendek yang agak membengkak yang tumbuh vertikal (tampak seperti sapu).  Beberapa minggu kemudian ranting-ranting tersebut sangat lemah dan mengering  Jamur yang menyerang buah muda yang panjangnya baru 2 cm. akan membengkak dan mati  Pada buah yang besar menyebabkan terjadinya becak-becak keras dan berwarna gelap  Biji-biji yang terserang berubah menjadi massa yang seperti lendir
  • 69. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM) Gejala Pada Daun
  • 70. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM) Gejala Pada Daun
  • 71. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM) Infection of the chocolate (Theobroma cacao) tree and pods by cacao pathogens Moniliophthora (Crinipellis) perniciosa and Moniliophthora roreri. a. Witches’ broom of plant stems caused by M. perniciosa infection. b. Chocolate pods and seeds infected with M. perniciosa. c, d. Frosty pod rot caused by M. roreri on pods and seeds.
  • 72. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM)  Penyebab penyakit : Jamur Crinipellis perniciosa atau dikenal dengan nama Marasmius perniciosus  Pada keadaan yang menguntungkan jamur membentu badan buah pada pangkal sapu yang telah kering  Badan buah dibentuk sewaktu banyak hujan dengan kelembaban yang tinggi  Badan buah berbentuk seperti payung, permukaan atasnya berwarna merah muda dan mempunyai becak merah tua pada pusatnya  Badan buah terbentuk setelah 3 – 11 bulan setelah tampak gejala  Penyebaran spora jam 18 -24  Infeksi terjadi pada waktu tanaman membentuk flush baru KARAKTERISTIK PENYAKIT
  • 73. PENYAKIT SAPU (WITCHES’ BROOM) PENGENDALIAN PENYAKIT  Membersihkan ranting dan buah yang sakit sebelum jamur membentuk badan buah  Penyemprotan dengan fungisida tembaga atau yang mengandung natrium pentacloro-naftenat dan dinitro-o-kresol  Mengurangi kelembaban kebun  Memperbaiki kesehatan tanaman, dengan memperhatikan tumbuhnya ranting- ranting  Mencegah menular ke daerah yang belum ada penyakit tersebut (karantina).