Penggolongan teknik budidaya padi didasarkan pada sumber air, musim tanam, dan kedalaman air genangan. Budidaya padi umumnya meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan panen. Faktor lingkungan berpengaruh pada setiap tingkat pertumbuhan tanaman padi.
1. Penggolongan teknik budidaya didasarkan pada :
Sumber air (sawah dan gogo)
Musim tanam (padi musim hujan dan padi musim
kemarau)
Kedalaman air genangan:
Gogo = tidak digenangi
Gogorancah = awal gogo, pertengahan – akhir
digenangi
Sawah = awal – akhir digenangi
Pasang surut = tergantung pasang surutnya air
laut
Rawa = genangan 50 cm – 2 m.
2. Budidaya tanaman padi sawah secara
umum meliputi :
Pembibitan, pengolahan tanah,
pemindahan bibit, pemupukan,
pemeliharaan (pengairan, penyiangan,
pengendalian hama dan penyakit) dan
panen
Sebelum ditabur benih direndam selama 24
jam, benih yang mengapung dipisahkan,
kemudian benih diinkubasi 36-48 jam.
3. SYARAT BENIH YANG BAIK A/U BERMUTU :
MURNI
BERNAS
KERING
BEBAS DARI HAMA DAN PENYAKIT
BEBAS DARI CAMPURAN BIJI LAIN
DAYA KECAMBAH MENCAPAI 90 %
4. PESEMAIAN BASAH PESEMAIAN KERING
•Disiapkan 25-30 hr sblm tan
•Tanah dibajak dan digaru 2-3 kali
sampai berlumpur
•Dibuat bedengan setinggi 5-10
cm dan lebar 1-1,5 m dan
panjangnya disesuaikan dg
kebutuhan
•Dipupuk 60 – 100 g N/m2
sebelum benih ditabur
•Diairi setinggi 1 cm selama 2 hr
dan 5 cm terus-menerus, sekali2
dikeringkan agar akar tdk panjang
•Dijaga dr serangan hama&penykit
•Dipindahkan 20 – 30 Hssmai
•Tanah dicangkul dan dibajak dan
diratakan spt lahan untuk padi
gogo
•Dibuat bedengan seperti
pesemaian basah
•Dipupuk 60-100 g N/m2
•Benih ditabur dan ditutup dg
tanah halus
•Pesemaia n dijaga tetap lembab
dengan cara disiram dengan air
•Dijaga dari serangan hama dan
penyakit
•Dipindahkan 20 – 30 Hssmai
5. Pengolahan Tanah
Menurut De Datta pengolahan tanah sawah terdapat 3 fase
:
Penggenangan sampai tanah jenuh air
Membajak (pemecahan bongkah dan membalik tanah)
Menggaru memanjang dan menyilang (menghancurkan
dan melumpurkan)
Ciri-ciri tanah siap ditanam :
Tanah melumpur, air tdk banyak lagi merembes kedlm
tanah, permukaan tanah rata pupuk tercampur merata dan
bersih dari gulma.
6. 1. PERTUMBUHAN DAN TINGGI TAN. YG SERAGAM
2. PELEPAH DAUN YG PENDEK…> Panjang lemah
3. BEBAS DR HAMA DAN PENYAKIT
4. BANYAK AKAR DAN LEBIH BERAT…> menunjukkan
cukup makanan
UNTUK MEMPEROLEH DAUN YG PENDEK:
• GUNAKAN KEDLMAN AIR YG TEPAT
• PENYINARAN YG BAIK
7. Mudah mengendalikan gulma
Tidak mudah terserang hama spt tikus, siput,
dan burung
Bibit antara 1 -2 perlubang
Kedalaman harus tepat ..> dalam
pembentukan anakan tertunda 2 - 4 hst
Umumnya anakan berkembang 5 - 10 hst
Daun bibit harus dipotong bila terlalu
panjang ..> tapi terjadi infeksi o/ bakteri.
Untuk menghindari pemotongan daun, maka
benih harus ditanam pada umur yang tepat
8. Penanaman
Anakan berkembang 5-10 hari.
Bibit yang baik daun tegak dan pendek
Jumlah bibit per lubang tanam
tergantung cara pembibitan dan jarak
tanam. (3 – 4 bbt/lubang
JT = 25 x 25 cm (160.000
tan/rumpun/ha) dan tergantung dari
kesuburan tanah, ketinggian tempat,
musim dan jenis tanaman.
9. Pemeliharaan
Penyulaman menggunakan sisa bibit yang ditanam
dipinggiran petakan dekat pemasukan air, dilakukan 4-5
hari st, tidak boleh > 10 hari.
Dosis = 300 kg Urea, 75-125 kg TSP dan 50 kg KCl.
Penyiangan gulma, secara manual, mekanis, biologis.
Pengairan = tahan terhadap penggenangan
Keadaan tergenang lebih menjamin kestabilan produksi
dari keadaan ladang karena : gulma mudah dikendalikan
dan pH mendekati netral.
Tinggi air sktr 4 cm, kemudian ditingkatkan sesuai dg
tinggi tan., tinggi air 10 cm sejak primordia
(airdiperlukan pembentukan malai (fase bunting) dan
berbunga. Mulai masak susu air dikurangi sp meguning
air dikeringkan (mencegah kerebahan dan padi cpt masak)
Defisiensi N = kerdil, klorosis, daun kuning, kering dan
gugur.
Defisiensi P = kerdil, btg dan cbg keunguan, perakaran
terhambat, panen terlambat dan hasil biji merosot.
Defisiensi K = klorosis, pinggiran daun kering, karena
kandungan air dalam sel daun rendah dan daun berpilin.
10. ◦ Masak Susu (10 hari setelah padi berbunga)
Batang hijau, malai sudah terkulai, ruas batang bawah menguning,
gabah kuning kehijauan dan bila dipijit mengeluarkan cairan seperti
susu.
◦ Masak Kuning (7 hari setelah masak susu)
Seluruh bagian tanaman menguning, batang mengering dan gabah
keras (sulit dipecah dengan kuku).
◦ Masak Penuh (7 hari setelah masak kuning)
Seluruh bagian tanaman menguning, batang mengering dan gabah
keras.
◦ Masak Mati (7 hari setelah masak penuh)
Isi gabah keras dan kering, cabang mudah dipatahkan dan gabah
sudah mulai rontok dari malai.
Untuk konsumsi disarankan masak kuning. Untuk benih masak
penuh.
11. Cara Panen :
Dengan sabit atau ani-ani.
Pascapanen
Perontokan, pembersihan, pengeringan,
pengemasan, pengangkutan dan
penyimpanan.
12. Pengerjaan dan Penyiapan Tanah
◦ Pengolahan sebelum musim hujan, karena
penanaman dilakukan pada awal musim hujan.
◦ Saluran drainase dipersiapkan supaya tidak terjadi
penggenangan pada awal pertumbuhan.
◦ Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, ruang pori
tanah yang optimal mendekati 50%
◦ Pengolahan tanah hampir sama dg padi gogo dg tujuan utk
memperbaiki struktur,aerasi dan porositas tanah
◦ Utk tanah ringan ckp dibajak 1-2 kali dan diratakan dg
garu 1 kali
13. Penggenangan
◦ Penggenangan ± 40-50 hari st.
◦ Dua sumber oksigen : dari udara diserap oleh daun atau
hasil fotosintesis dengan terurainya molekul air.
◦ Keuntungan penggenangan :
1). Rendahnya potensi redox, shg tidak akan
terjadi kekurangan Fe dan keracunan Mg.
2). Terjadinya pH tanah ke arah netral.
3). Menumpuknya ammonium memudahkan
terserapnya unsure N bagi tanaman
4). Meningkatnya larutan Fe, Mg, P dan Si.
14.
Penanaman dan Penyulaman
Rata-rata benih ditanam per lubang 4-5 biji.
Penyulaman 15-20 hari ST.
Bahan sulaman diambil dari rumpun padi yang disediakan
dan ditanam di pinggir petakan & diambil dari rumpun
padi yang cukup banyak anakannya.
Pemupukan
Dosis biasanya lebih rendah dari sawah.
Komposisi dosis : N = 90 kg, P2O5 = 60 & K2O = 50 kg.
Dilakukan 3 kali (49 hst, primordia dan pembungaan)
Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali tergantung gulma yg
tumbuh.Umumnya dilakukan dg tangan .
Biaya antara 40-50% dari biaya produksi.
15. Penyiapan Benih
Benih harus tua, kering, berenas,murni dan bebas HPT.
Pengolahan tanah dengan bajak dan digaru
Pengolahan tanah minimum dg menggunakan herbisida kemudian tanah
diolah minimal pd jalur yg akan ditanamai benih
Penyiapan Lahan TOT
Menggunakan herbisida. Penyemprotan sesuai waktu dan dosis.
Cara Pengendalian alang-alang :
Alang-alang dibakar atau ditebas, biarkan tumbuh sampai 1,5 bulan,
kemudian semprot. 1 minggu kemudian menguning dan 4 minggu
kemudian mati, setelah alang-alang mati, kemudian direbahkan dan
langkah selanjutnya membuat lubang tanam (3-5cm).
Waktu penyemprotan cerah dan usahakan 6 jam kemudian tidak hujan.
16. Penanaman
Tiap lubang tanam 4-5 butir dg kedalaman 2,5 cm
Jarak tanam 25 x 15 cm atau 20 x 20 cm (ckp subur)
Pemupukan
150 kg Urea, 135 kg SP-36 dan 60 kg KCl.
SP-36 dan KCl diberikan pada saat tanam,
sedangkan Urea diberikan 3 kali, yaitu 10, 35 dan 55
hst.
Penyulaman 4 setelah tanam.
Penyiangan
Pengendalian HPT
Panen
2 hal penting yang harus diperhatikan : Waktu dan
Cara panen.
17. Hasil gabah padi biasanya ditetapkan pada KA 14%.
IH (indeks hasil) dapat dihitung dengan rumus :
IH = hasil gabah kering/berat bahan kering total
Hasil Gabah Kering = IH x berat bahan kering total
Dari persamaan di atas, hasil dapat ditingkatkan dengan jalan
meningkatkan IH atau meningkatkan produksi bahan kering total.
Namun demikian peningkatan bahan kering total tak selalu
meningkatkan hasil gabah kering.
Hasil (ton/ha) = jumlah malai/m2 x jumlah gabah/malai x
% gabah isi x bobot 1.000 butir (gr) x
10-5,
atau
Hasil (ton/ha) = jumlah gabah/m2 x % gabah isi (0,98) x
bobot 1.000 butir (gr) x 10-5
18. Setiap tingkat pertumbuhan punya andil
dalam hasil gabah, untuk itu perlu
pengelolaan yg baik pada seluruh tingkat
pertumbuhan tanaman
Faktor lingkungan berpengaruh pada semua
tingkat pertumbuhan antara lain :
Perkembangan daun dan anakan
Pembentukan malai
Pembungaan
Pemasakan