3. Talas Beneng apa itu…?
• Talas Banten lebih dikenal dengan nama beneng yang
merupakan singkatan dari besar dan koneng yang artinya
berukuran besar dan berwarna kuning
• Berasal dari Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, talas
ini menjadi salah satu komoditi bahan pangan pokok di
Provinsi Banten selain beras dan aneka umbi.
• karakteristik Talas ini tumbuh liar di lereng gunung,
memiliki batang yang besar dan panjang serta pada bagian
akarnya terdapat umbi-umbi kecil (kimpul)
4. Olahan talas beneng yang memuaskan antara
lain:
• Olahan tepung
• Olahan mie
• Kue dan roti
• Keripik
• Olahan campuran untuk kebutuhan industri
lainnya.
5. Potensi Talas Beneng
• Sebagai Sumber Pangan
Lokal yang dapat diolah
menjadi makanan seperti
keripik kue dan bahan dasar
penganan lainnya, Produk
olahan dari tepung talas
banten telah dihasilkan,
seperti brownies, bakpao,
dan kue kering.
Protein 2,01%
Karbohidrat 18,30%,
Lemak 0,27%,
Talas Beneng mempunyai kandungan
nutrisi yang cukup baik
Pati 15,21%
kalori 83,7 kkal.
6. Penyiapan Bibit Talas Beneng
• Anakan yang sudah dipisahkan dari
induknya, sebaiknya disemai
dengan jarak tanam rapat sampai
terbentuk umbi.
• Agar hasil yang lebih optimal, bibit
perlu direndam terlebih dahulu
dengan menggunakan Pupuk
Organik Cair
• Setelah terbentuk, umbi bisa
dipindah tanam ke lokasi dengan
cara gali, sebagian akarnya dibuang
dan daunnya dipotong kecuali yang
masih kuncup.
7. Syarat Tumbuh Talas
Beneng
Talas beneng dapat tumbuh
pada jenis tanah apapun tetapi
akan maksimal jika pada tanah
berpasir seperti aluvial
Perhatikan pH tanah yaitu 5.5-
6.5
Ketinggian optimal 230-1300
m di atas permukaan laut
Suhu udara 21°-27° C
Sinar matahari yang cukup
Lebih bagus ada Naungan
utama pisang jadi kelembaban
nya terjaga
8. Pembibitan dari Umbi
• Umbi yang sudah dipotong-potong sebelumnya cukup
diangin-anginkan sebentar
• Agar hasil yang lebih optimal, bibit perlu direndam terlebih
dahulu dengan menggunakan Pupuk Organik Cair.
• Kemudian ketika disemai, lapisan bagian dalam irisan
dilapisi abu dan ketika bibit sudah tumbuh 2-3 daun, bibit
dapat dipindahkan ke area penanaman.
9. Persiapan Lahan
1. Bersihkan tanah dari sampah yang ada
baik sampah plastik maupun
anorganik, potong rumput yang ada di
tanah.
2. Cangkul atau bajak tanah dengan
kedalaman sekitar 20-30 cm.
3. Buat bedengan sebesar 1,2 m atau
yang sebelumnya sudah disesuaikan
dengan lahan yang tersedia.
4. Buat lubang tanam dengan ukuran 30
cm x 30 cm x 30 cm dan dengan
jarak tanam antar lubang sekitar 75
cm.
5. Setelah itu biarkan tanah yang sudah
diolah selama beberapa hari untuk
terpapar langsung oleh sinar matahari.
10. Cara Penanaman Talas
1. Penanaman bibit lahan perlu
memperhatikan jarak tanam
antara lubang tanam sekitar 70
cm x 70 cm, atau 75 cm x 75
cm, atau 50 cm x 70 cm. Hal ini
ditentukan oleh keadaan musim
dan juga tanah.
2. Ketika musim penghujan sebiaknya
perbesar jarak antara tiap lubang
tanam supaya tingkat kelembapan
tidak terlalu tinggi, jika tidak
memberi jarak yang luas tanaman
dapat terserang penyakit jamur.
11. Cara Penanaman Talas
3. Maka sebaliknya jika musim kemarau, jarak antar lubang
tanam lebih rapat demi menjaga kelembapan media tanam
tetap maksimal karena penyerapan air dalam jumlah besar
ketika kemarau.
4. Waktu yang paling tepat unutk melakukannya adalah pada
awal musim penghujan atau ketika curah hujan rata sepanjang
tahun dan dilakukan di sore.
5. Pastikan bibit tunas telah lepas dari wadah yang digunakan
sebelumnya, kemudian masukkan stu bibit tunas kedalam setiap
lubang yang dibentuk dengan kedalaman 20-30 cm dalam
kondisi yang tegak lurus dan berada di tengah lubang.
12. Cara Penanaman Talas
5. Pastikan bibit tunas telah lepas dari wadah yang
digunakan sebelumnya, kemudian masukkan stu bibit tunas
kedalam setiap lubang yang dibentuk dengan kedalaman
20-30 cm dalam kondisi yang tegak lurus dan berada di
tengah lubang.
6. Lalu padatkan kembali lubang disekitar pangkal batang
tunas menggunakan tanah hingga penuh mencapai 7 cm
dengan menyisakan bagian tunas berada berada di atas
permukaan tanah yang dapat berdiri tegak
13. Pemeliharaan dan Perawatan Talas Beneng
Penyiraman
•Pada masa awal tanam, talas memerlukan
kebutuhan air yang cukup hingga penyiraman dapat
dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore hari
terlebih ketika musim kemarau.
•Jika musim hujan, tanaman tidak perlu disiram
secara rutin. Ketika tanaman talas sudah berusia
dewasa, penyiraman juga tidak perlu dilakukan
secara rutin tapi pastikan bahwa kelembapan tanah
cukup dengan kebutuhan air yang juga tercukupi.
14. Penyiangan
• Penyiangan dilakukan dengan cara membasmi
tanaman liar yang tumbuh di sekitar talas. Agar
pertumbuhan talas tidak terhambat sehingga perlu
bersaing dengan tanaman liar yang tumbuh di
sekitarnya.
• Daun-daun kering pada tanaman talas juga perlu
dibershikan dan anakan yang terlalu banyak bisa
dipangkas hingga tersisa sekitar 3-5 anakan agar umbi
dapat tumbuh secara maksimal.
15. Pemupukan Talas Beneg
• Pemupukan dasar dilakukan agar benih yang
tersebar bisa tumbuh dengan baik.
pemupukan dasar lebih baik dilakukan
dengan pupuk organic
• Pupuk organik yang dapat dipilih untuk
membantu mengoptimalkan pertumbuhan
umbi talas beneng
16. Pemupukan HST 7-28
• Menggunakan Pupuk Organik Cair sebanyak 8 liter
dengan masing-masing pohonnya 500ml (atau 2
gelas air mineral) GDM per tangki, dan di
aplikasikan sebanyak 1 kali seminggu
17. Pemupukan HST 30
• Gunakan Pupuk Organik sebanyak 100kg cukup dengan
ditebar secara merata.
• POC sebanyak 5kg yang tiap-tiap pohonnya 1 gelas air dan
disemprot rata di sekitar perakaran.
18. Masa Panen Talas Beneng
• Talas baru dapat dipanen setelah berusia sekitar 6-10 bulan
tergantung varietas talas yang ditanam, tetapi ada juga
yang dapat dipanen sekitar umur tanaman 4 bulan. Untuk
panen daun nya.
• Panen talas dilakukan dengan cara menggali umbi talas dan
mencabut talasnya kemudian memotong daun talas hingga
tersisa 20-30 cm dari pangkal umbi
•
21. TERIMAKASIH
HATURNUHUN
Tidak perlu ragu untuk mulai menanam talas beneng sendiri di lahan yang
tersedia, dengan melakukan cara budidaya yang tepat maka hasil panen juga
akanmelimpah dan harus dari benih yang di register dari offtaker