Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman jagung manis, mulai dari klasifikasi, syarat tumbuh, cara penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Tanaman jagung merupakan tanaman pokok kedua setelah padi di Indonesia dan memiliki peranan penting dalam industri agribisnis.
1. “Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccarata L)”
PowerPoint by : Tim Asistensi Mengajar 2021
2. Pendahuluan
• Tanaman jagung sudah lama diusahakan petani Indonesia
dan merupakan tanaman pokok kedua setelah padi.
• Pertama kali dikenalkan sejak abad 15 oleh bangsa Portugis.
Tanaman ini berasal dari benua Amerika yang telah lama
dikenal dan dibudidayakan sejak ribuan tahun silam oleh
manusia.
• Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis
agribisnis.
3. Pembahasan
Klasifikasi
- morfologi
Syarat tumbuh
- Tanah
- Iklim
- Topografi
- Kriteria benih yang baik
Cara Penanaman
- Menyiapkan benih
- Pengolahan lahan
- Penanaman
- Pemeliharaan
- Pengendalian hama
Pemeliharaan
- Penyiangan
- Penyisipan
- Penyiraman
- Pembumbunan
- Pemupukan
01
03
02
04
05
06
Panen dan Pasca panen
- Panen
- Pasca Panen
Penyimpanan dan Pengawetan
- Penyimpanan
- Pengawetan
4. Klasifikasi tanaman jagung
Kingdom : Plantae
Divisi : Spematophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L
01
7. 01 Syarat Tumbuh
2. Iklim
Sedang hingga daerah beriklim basah
Curah Hujan ideal 85 – 200 mm/bulan dan harus merata
Intensitas cahaya cukup, tidak ternaungi
Suhu 21 – 34 °C, Optimum 23 – 27 °C
Perkecambahan Benih (suhu ± 30 °C). (Effendi, 1999)
1. Tanah
3. Topografi
kemiringan ≤ 8 %, lahan miring > 8 % perlu teras
Ketinggian tempat 1.000 – 8.000 mdpl, optimum 0 – 600 mdpl. (Sukarsono, 2003)
Gembur, Subur, Kaya Humus
Jenis Tanah : Andosol, latosol, grumosol dan tanah berpasir
Tanah terbaik bertekstur lempung/liat berdebu
pH 5,6 – 7,5
Aerasi dan Drainase Baik (Sukarsono, 2003)
8. Cara Penanaman
Sebaiknya benih yang digunakan adalah benih yang baik dengan pertimbangan :
Daya tumbuh bisa lebih dari 90%
Mempunyai potensi hasil yang tinggi
Tahan terhadap hama dan penyakit
Mempunyai tingkat keseragaman tanaman yang tinggi.
1. Penyiapan Benih
2. Pengolahan Lahan
Pembajakan lahan
Pembuatan bedengan
Tinggi bedengan lebih kurang 20 cm
Pembuatan got keliling
Pembuatan saluran drainase (jeblosan)
Tujuannya adalah agar air dapat segera tuntas/tidak tergenang
9. 3. Penanaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah sebagai berikut :
Jarak tanam 20 x 70 cm, untuk benih yang ditanam 1 benih / lobang
Dibuat lobang tanam dengan tugal dengan kedalaman 3 – 5 cm
10. dilakukan 2 minggu sekali (dgn menggunakan tangan atau cangkul kecil)
dengan catatan tidak mengganggu perakaran
02
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiangan
2. Penyisipan
Tujuan : Mengganti benih yang tidak tumbuh dan agar pertumbuhan seragam
jumlah dan jenis benih sama dengan waktu waktu penanaman. (iskandar, 1988)
Setelah benih ditanam, lakukan penyiraman secukupnya
menjelang tanaman berbunga air yang dibutuhkan lebih banyak.
lakukan penyiraman di waktu pagi dan sore hari
3. Penyiraman
4. Pembumbunan
Tujuan : memperkokoh btang agar tidak mudah rebah dan menutup akar yang
bermunculan akibat aerasi.
dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
11. 5. Pemupukan
Dosis pupuk :
- Urea 300 gr
- SP-36 300 gr
- KCL 200 gr
1 x umur 3 – 4 minggu setelah
tanam (Effendi, 1999)
12.
13. 5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Lalat bibit (Atherigona exiga Sein)
Gejala : daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami
pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, tanaman kerdil atau mati.
Pengendalian : (1) Penanaman secara serempak (2) tanaman yang terserang dicabut dan
dibuang (3) Sanitasi lahan.
Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : Tanaman terpotong di bagian atas daun dan daun bisa menjadi habis. Ulat grayak
ni sangat ganas karena dalam semalam bisa menyerang tanaman dengan luar biasa.
Pencegahannya dengan pestisida baik kimia ataupun organik.
Hama pada tanaman jagung :
14. Penyakit pada tanaman jagung :
Penyakit Bule (Downey Mildew)
Disebabkan oleh jamur Peronosclospora mayds. Berkembang biak pada suhu 27ºC keatas
udara yang lembab.
Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat (2)
umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan.
Bercak daun (Leaf blight)
Penyebabnya adalah Helmintosporium Turcicum.
Gejaa : daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna
coklat. Bercak berkembang dan meluas dari ujung sampai pangkal daun
Busuk Tongkol
Disebabkan oleh jamur fusarium.
Serangan penyakit ini dapat diketahui setelah kita membuka tongkol jagung biji-biji jagung berwarna
merah jambu dan merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.
15. Karat daun (Rust)
Disebabkan oleh cendawan atau jamur Puccinia sorghi.
Gejala : pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik tanda berwarna merah kecoklatan seperti
karat
Gejala Penggerek
Batang
Karat Daun Bulai Hawar Daun
17. Panen dan Pasca Panen
05
Panen
Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan,
Teknologi penanganan panen dan pasca panen jagung meliputi
kegiatan-kegatan sebagai berikut:
- pemanenan,
- pengupasan,
- pengeringan
- pemipilan,
penanganan pasca panen merupakan tahapan penanganan hasil pertanian setelah panen.
Pasca Panen
- pengangkutan,
- Sortasi & Grading,
- pengeringan 2, dan
- penggudangan/penyimpanan
18. Ciri jagung yang siap dipanen adalah :
a) Umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam.
b) Jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai mengering yang
ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.
c) Biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas. Jagung
untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi
penuh.Saat itu diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm.
d) Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen ketika matang susu. Tanda
tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak terlalu
keras serta akan mengeluarkan cairan putih.
e) Waktu pemanenan dilakukan pada siang hari, karena pada siang hari
kadar gula pada tanaman jagung manis lebih tinggi
Ciri dan umur tanaman
Panen
19. Panen
Teknik panen umumnya dilakukan secara manual dengan tangan.
Tata cara panen jagung adalah sebagai berikut :
1. Tentukan tanaman (pohon) yang bertongkol matang fisiologis (tua)
2. Petik tongkol dengan tangan hingga terlepas dari batangnya
3. Lakukan pemetikan tongkol-tongkol lainnya pada tanaman yang
terdapat di areal kebun
20.
21. Pasca Panen
1. Pengupasan Jagung
• hasil panen masih terbungkus klobot.
• setelah dipanen, sebaiknya jagung segera dikupas dan dibersihkan dari rambut
• pengupasanpun dapat mempercepat proses pengeringan.
• Namun, ada pula petani yang mengupas jagung dengan menyisakan kelobotnya sebagai
pengikat saat proses pengeringan.
2. Pengeringan
• Pengeringan jagung dilakukan untuk menurunkan kadar air sampai 9% - 11%
selama ± 7 – 8 hari
• Untuk pengeringan jagung tongkol sendiri terbagi menjadi 2 bentuk yaitu jagung
tongkol berkelobot dan jagung tongkol tanpa kelobot.
22. • Pemipilan menggunakan tangan oleh orang dewasa menghasilkan 2-9 kg biji jagung per jam tergantung
dari keahliannya.
• Cara memipil dengan tangan adalah jagung tongkol dipegang dengan tangan kiri. Kemudian dengan
tangan kanan biji jagung dilepas dari janggelnya, gunakan ibu jari untuk menekan dan mendorong jagung.
4. Sortasi dan Grading
• Sortasi jagung memisahkan biji jagung sehat (baik) dari biji-biji pecah, rusak, dan hampa serta untuk
menyeragamkan ukuran butirannya.
• Proses pembersihan bertujuan untuk membersihkan butiran jagung dari kotoran seperti sisa tongkol,
seresah, dan kotoran-kotoran lainnya.
• Grading adalah mengelompokkan berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan
(kematangan).
• Grading bertujuan untuk memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran.
• Grading-pun bisa dilakukan bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah.
3 . Pemipilan
23. 5. Penyimpanan dan Pengemasan
• Tujuan dari penyimpanan adalah untuk menjaga kualitas yang dimiliki oleh biji-
bijian.
Penyimpanan pada jagung terbagi menjadi 2 metode yaitu penyimpanan dalam
karung dan penyimpanan curah.
No Dalam Karung Curah
1. Fleksibel Tidak fleksibel
2. Sebagian dapat ditangani secara mekanis Dapat ditangani secara mekasin semuanya
3. Penanganan Lambat Penanganan cepat
4. Tumpahan banyak Tumpahan sedikit
5. Modal rendah Modal besar
6. Biaya Operasi tinggi Biaya operasi rendah
7. Potensi kehilangan karena hama tikus tinggi Potensi kehilangan karena hama tikus rendah
8. Pengulangan serangan hama dapat terjadi Pengurangan serangan hama lebih baik
Kelebihan dan kekurangan metode penyimpanan jagung