SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Otosklerosis
SMF THT RS Muhammadiyah Malang
FK Universitas Muhammadiyah Malang
2022
Oleh
Maghfiri Sania Bidari
Pembimbing
dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL (K)
Anatomi Telinga
Anatomi Telinga
Anatomi Telinga
Fisiologi Pendengaran
Otosklerosis
● Otosklerosis adalah suatu penyakit pada tulang pada bagian
telinga tengah khususnya pada stapes yang disebabkan
pembentukan baru tulang spongiosus dan sekitar jendela ovalis
sehingga dapat mengakibakan fiksasi pada stapes.
Definisi
Etiologi
Anatomi
01 Jenis Kelamin
04
Herediter
02 Usia
05
Ras
03 Faktor lain
06
● Menurut Morison angka kejadian 90 % pada usia 15-45 tahun,
dua persen di bawah usia 2 tahun, tiga persen antara 10-15 tahun
dan empat persen diatas usia 45 tahun.
● Angka kejadian otosklerosis lebih banyak didapatkan pada
wanita dari pada laki-laki dengan perbandingan 2:1
● Pada wanita hamil penyakit otosklerosis memburuk menjadi
lebih progresif dibanding wanita tidak hamil.
Epidemiologi
● Pada pasien dengan otosklerosis, remodeling tulang dalam
kapsul otik meningkat, menyebabkan akumulasi endapan tulang
yang merusak struktur audiologi dan memperburuk transmisi
suara normal.
● Remodeling tulang abnormal pada otosklerosis terjadi dalam
tiga fase:
1. Fase otospongiosis  yang mewakili peningkatan aktivitas
osteoklas dan mikrovaskularitas.
2. Fase transisional  yang dimulai dengan deposit tulang spons
oleh osteoblas di daerah reabsorpsi tulang sebelumnya
Patofisiologi
3. Fase otosklerotik  ditandai dengan deposit tulang spons
berkembang menjadi tulang padat yang menyempit mikrosirkulasi
yang sebelumnya dikembangkan pada fase otospongiosis.
● PL. Dhingra mengklasifikasikan tipe otosklerosis sebagai
berikut:
1. Otosklerosis stapedial
2. Otosklerosis koklear
3. Otosklerosis histologi
● Otosklerosis stapedial disebabkan karena fiksasi stapes dan tuli
konduktif umumnya banyak dijumpai.
1. Otosklerosis stapedial
● Otosklerosis koklear melibatkan region sekitar oval window atau
area lain di dalam kapsul otik dan bisa menyebabkan tuli
sensorineural. Kemungkinan disebabkan material toksik di dalam
cairan telinga dalam
2. Otosklerosis koklear
● Tipe otosklerosis ini merupakan gejala sisa dan tidak dapat
menyebabkan tuli konduktif dan tuli sensorineural.
3. Otosklerosis histologi
● Penyakit otosklerosis mempunyai gejala klinis sebagai berikut :
1. Penurunan pendengaran
 Gejala ini timbul dan biasanya dimulai pada usia 20-an, tidak
terasa sakit dan progresif dengan onset yang lambat. Biasanya tipe
konduktif dan bilateral.
2. Paracusis willisii
 Seorang pasien otosklerotik mendengar lebih baik di keramaian
daripada di lingkungan yang sepi. Hal ini disebabkan oleh karena
orang normal akan meningkatkan suara di lingkungan yang ramai.
Gejala Klinis
3. Tinnitus
 seringkali dijumpai pada otosklerosis koklear dan lesi yang aktif
4. Vertigo
 merupakan gejalayangtidak lazim. Pasien bicarapelan dan monoton.
● Diagnosis otosklerosis berdasarkan pada riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan audiometri.
● Diagnosis pasti dengan eksplorasi telinga tengah.
● Pada pemeriksaan ditemukan membran timpani utuh, kadang-kadang tampak
promontorium agak merah jambu, terutama bila membran timpaninya transparan 
tanda Schwartze
● Pada pemeriksaan dengan garpu tala menunjukkan uji Rinne negatif. Uji Weber
sangat membantu dan akan positif pada telinga dengan otosklerosis unilateral atau
pada telinga dengan ketulian konduktif yang lebih berat.
● Pemeriksaan audiometri menunjukkan tipikal tuli konduktif ringan sampai sedang
yang menunjukkan adanya penurunan hantaran udara pada frekuensi rendah.
Diagnosis
● Medikamentosa
 Shambaugh dan Scott memperkenalkan penggunaan sodium fluoride sebagai
pengobatan dengan dosis 30-60 mg/hari salama 2 tahun, berdasarkan keberhasilan
dalam terapi osteoporosis.
Indikasi pemberian sodium fluoride
- Pasienotosklerosisyangtidakdapatdilakukantindakanbedahmemperlihatkantulisarafprogresifyangtidak
sebandingdenganusianya.
- Pasiendengantulisarafdimanamenunjukkanotosklerosiskoklea.
- Pasienyangsecarapolitomografimemperlihatkanperubahanspongiotikpadakapsulkoklea.
- PasiendengantandaSchwartzepositif.
Tatalaksana
KontraindikasiPemberianSodiumFlouride
- Pasiendengannefritiskronisyangdisertairetensinitrogen
- Pasiendenganrheumatoidarthritiskronis
- Padaanak-anakyangpertumbuhantulangnyabelumsempurna
- Pasienyangalergidenganfluorida
- Pasien dengan fluorosis tulang
Efek samping sodium floride.
Gangguan gastrointestinal adalah efek samping yang paling sering ditemukan namun bisa
dicegah dengan mengkonsumsinya setelah makan. Peningkatan pada gejala-gejala pada
persendian dapat timbul pada penderita.
● Operasi
1. Stapedektomi  Stapedektomi merupakan operasi dengan membuang
seluruh footplate.
2. Stapedotomi  Pada teknik stapedotomi, dibuat lubang di footplate,
dilakukan hanya untuk tempat protesis
● Dua persen dari pasien yang menjalani operasi stapedektomi
mengalami penurunan fungsi pendengaran tipe sensorineural
hearing loss.
● Penurunan pendengaran setelah stapedektomi diperkirakan
muncul pada rata-rata 3,2 dB dan 9,5 dB per dekade.
● Penurunan frekuensi tinggi secara lambat dapat terlihat pada
follow up jangka panjang. Satu dari 200 pasien kemungkinan
dapat mengalami tuli total.
Prognosis

More Related Content

What's hot

Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Ajo Yayan
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisBrenda Panjaitan
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxaditya romadhon
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAdhita Dwi Aryanti
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 

What's hot (20)

Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Mastoiditis
MastoiditisMastoiditis
Mastoiditis
 
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Otitis Media Akut
Otitis Media AkutOtitis Media Akut
Otitis Media Akut
 
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
 
Gangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by GabriellaGangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by Gabriella
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Audiometri
AudiometriAudiometri
Audiometri
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 

Similar to PPT Otosklerosis.pptx

Similar to PPT Otosklerosis.pptx (20)

ototoksik
ototoksikototoksik
ototoksik
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Tinitus
TinitusTinitus
Tinitus
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.pptGANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
 
Askep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaranAskep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaran
 
Klp cerdas
Klp cerdasKlp cerdas
Klp cerdas
 
Pancaindra
PancaindraPancaindra
Pancaindra
 
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
 
Paget's desease
Paget's deseasePaget's desease
Paget's desease
 
Otitis Media Supuratif Kronis
Otitis Media Supuratif KronisOtitis Media Supuratif Kronis
Otitis Media Supuratif Kronis
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

PPT Otosklerosis.pptx

  • 1. Otosklerosis SMF THT RS Muhammadiyah Malang FK Universitas Muhammadiyah Malang 2022 Oleh Maghfiri Sania Bidari Pembimbing dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL (K)
  • 7. ● Otosklerosis adalah suatu penyakit pada tulang pada bagian telinga tengah khususnya pada stapes yang disebabkan pembentukan baru tulang spongiosus dan sekitar jendela ovalis sehingga dapat mengakibakan fiksasi pada stapes. Definisi
  • 9. ● Menurut Morison angka kejadian 90 % pada usia 15-45 tahun, dua persen di bawah usia 2 tahun, tiga persen antara 10-15 tahun dan empat persen diatas usia 45 tahun. ● Angka kejadian otosklerosis lebih banyak didapatkan pada wanita dari pada laki-laki dengan perbandingan 2:1 ● Pada wanita hamil penyakit otosklerosis memburuk menjadi lebih progresif dibanding wanita tidak hamil. Epidemiologi
  • 10. ● Pada pasien dengan otosklerosis, remodeling tulang dalam kapsul otik meningkat, menyebabkan akumulasi endapan tulang yang merusak struktur audiologi dan memperburuk transmisi suara normal. ● Remodeling tulang abnormal pada otosklerosis terjadi dalam tiga fase: 1. Fase otospongiosis  yang mewakili peningkatan aktivitas osteoklas dan mikrovaskularitas. 2. Fase transisional  yang dimulai dengan deposit tulang spons oleh osteoblas di daerah reabsorpsi tulang sebelumnya Patofisiologi
  • 11. 3. Fase otosklerotik  ditandai dengan deposit tulang spons berkembang menjadi tulang padat yang menyempit mikrosirkulasi yang sebelumnya dikembangkan pada fase otospongiosis. ● PL. Dhingra mengklasifikasikan tipe otosklerosis sebagai berikut: 1. Otosklerosis stapedial 2. Otosklerosis koklear 3. Otosklerosis histologi
  • 12. ● Otosklerosis stapedial disebabkan karena fiksasi stapes dan tuli konduktif umumnya banyak dijumpai. 1. Otosklerosis stapedial
  • 13. ● Otosklerosis koklear melibatkan region sekitar oval window atau area lain di dalam kapsul otik dan bisa menyebabkan tuli sensorineural. Kemungkinan disebabkan material toksik di dalam cairan telinga dalam 2. Otosklerosis koklear
  • 14. ● Tipe otosklerosis ini merupakan gejala sisa dan tidak dapat menyebabkan tuli konduktif dan tuli sensorineural. 3. Otosklerosis histologi
  • 15. ● Penyakit otosklerosis mempunyai gejala klinis sebagai berikut : 1. Penurunan pendengaran  Gejala ini timbul dan biasanya dimulai pada usia 20-an, tidak terasa sakit dan progresif dengan onset yang lambat. Biasanya tipe konduktif dan bilateral. 2. Paracusis willisii  Seorang pasien otosklerotik mendengar lebih baik di keramaian daripada di lingkungan yang sepi. Hal ini disebabkan oleh karena orang normal akan meningkatkan suara di lingkungan yang ramai. Gejala Klinis
  • 16. 3. Tinnitus  seringkali dijumpai pada otosklerosis koklear dan lesi yang aktif 4. Vertigo  merupakan gejalayangtidak lazim. Pasien bicarapelan dan monoton.
  • 17. ● Diagnosis otosklerosis berdasarkan pada riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan audiometri. ● Diagnosis pasti dengan eksplorasi telinga tengah. ● Pada pemeriksaan ditemukan membran timpani utuh, kadang-kadang tampak promontorium agak merah jambu, terutama bila membran timpaninya transparan  tanda Schwartze ● Pada pemeriksaan dengan garpu tala menunjukkan uji Rinne negatif. Uji Weber sangat membantu dan akan positif pada telinga dengan otosklerosis unilateral atau pada telinga dengan ketulian konduktif yang lebih berat. ● Pemeriksaan audiometri menunjukkan tipikal tuli konduktif ringan sampai sedang yang menunjukkan adanya penurunan hantaran udara pada frekuensi rendah. Diagnosis
  • 18. ● Medikamentosa  Shambaugh dan Scott memperkenalkan penggunaan sodium fluoride sebagai pengobatan dengan dosis 30-60 mg/hari salama 2 tahun, berdasarkan keberhasilan dalam terapi osteoporosis. Indikasi pemberian sodium fluoride - Pasienotosklerosisyangtidakdapatdilakukantindakanbedahmemperlihatkantulisarafprogresifyangtidak sebandingdenganusianya. - Pasiendengantulisarafdimanamenunjukkanotosklerosiskoklea. - Pasienyangsecarapolitomografimemperlihatkanperubahanspongiotikpadakapsulkoklea. - PasiendengantandaSchwartzepositif. Tatalaksana
  • 19. KontraindikasiPemberianSodiumFlouride - Pasiendengannefritiskronisyangdisertairetensinitrogen - Pasiendenganrheumatoidarthritiskronis - Padaanak-anakyangpertumbuhantulangnyabelumsempurna - Pasienyangalergidenganfluorida - Pasien dengan fluorosis tulang Efek samping sodium floride. Gangguan gastrointestinal adalah efek samping yang paling sering ditemukan namun bisa dicegah dengan mengkonsumsinya setelah makan. Peningkatan pada gejala-gejala pada persendian dapat timbul pada penderita.
  • 20. ● Operasi 1. Stapedektomi  Stapedektomi merupakan operasi dengan membuang seluruh footplate. 2. Stapedotomi  Pada teknik stapedotomi, dibuat lubang di footplate, dilakukan hanya untuk tempat protesis
  • 21. ● Dua persen dari pasien yang menjalani operasi stapedektomi mengalami penurunan fungsi pendengaran tipe sensorineural hearing loss. ● Penurunan pendengaran setelah stapedektomi diperkirakan muncul pada rata-rata 3,2 dB dan 9,5 dB per dekade. ● Penurunan frekuensi tinggi secara lambat dapat terlihat pada follow up jangka panjang. Satu dari 200 pasien kemungkinan dapat mengalami tuli total. Prognosis