SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Case Report
Rectal Cancer
22 Floor, MRCCC
By:
Dewi Y Rahamayanti, Sindi Monalisa, Liberty, Vania Margareth
Overview
Kanker rektum merupakan salah satu dari keganasan pada
kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian rektum yang
terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak
terkendali (Kemenkes, 2021)
DEFINISI
Anatomi usus
Anatomi
Rektum
Keluhan utama:
Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan kirinya
Lama keluhan: 3 hari (setelah operasi)
Kualitas keluhan: Berat
Fx pencetus: Tindakan operasi (Debridement +
Tangensia Eksisi
Fx pemberat: Combustio grade II AB
Upaya yang telah dilakukan: Ibu klien mengelus-elus
kaki klien
cont..
Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3
sampai garis anorektal dengan panjang sekitar 12-13 cm. Rektum
adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem syaraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi . Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi
untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi. (Paulista, 2017)
Klasifikasi
Kanker
Rektum
Stadium 0 (carcinoma in situ)
Kanker belum menembus membran basal dari mukosa rektum.
Stadium I
Kanker telah menembus membran basal hingga lapisan kedua atau
ketiga (submukosa/ muskularis propria) dari lapisan dinding rektum
tetapi belum menyebar keluar dari dinding rektum
Stadium II
Kanker telah menembus jaringan serosa dan menyebar keluar dari
dinding usus kolon/rektum dan ke jaringan sekitar tetapi belum
menyebar pada kelenjar getah bening
Stadium III
Kanker telah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat tetapi
belum pada organ tubuh lainnya
Stadium IV
Kanker telah menyebar pada organ tubuh lainnya
Menurut Smeltzer, Burke, Hinkle, & Cheever, 2010, Klasifikasi Kanker
Rektum adalah sebagai berikut :
Epidemiologi
Berdasarkan survei GLOBOCAN 2018 insiden kanker kolorektal berada
pada peringkat kedua setelah kanker payudara dengan prevalensi
4.789.635 kasus dalam 5 tahun terakhir. Secara global insiden tertinggi
berada di Asia dengan 2.356.976 kasus. Indonesia berada pada urutan
ke 5 dari 10 negara dengan jumlah insiden dan mortalitas tertinggi di
Asia setelah China, Jepang, Korea, dan India (Siegel et al., 2020).
Menurut GLOBOGAN 2018 Kanker Kolorektal di Indonesia berada pada
posisi ke empat setelah kanker payudara, serviks, dan ca paru, dengan
jumlah insdien 30.017 kasus dan mortalitas 6,9% per 100.000 kasus
(World Health Organization, 2019).
Beberapa studi terakhir mengenai karakteristik pasien kanker rektum di
Indonesia melaporkan bahwa di Divisi Bedah Digestif RS Cipto
Mangunkusumo, angka kejadian kanker rektum lebih tinggi pada laki-laki
(52%), kelompok usia terbanyak adalah usia 45-53 tahun (21.8%) dan
paling sering dijumpai dalam stadium
III. (Annisa, et al, 2016)
Etiologi dan
Faktor Resiko
⊙Tidak Dapat Dimodifikasi
- riwayat kanker pada keluarga
- Inflamatory Bowel Disease misalnya colitis ulcerativa atau
penyakit Crohn selama bertahun2
- Usia diatas 50 tahun
- Polip di usus
-
⊙Dapat Dimodifikasi :
- Kebiasaan Merokok
- Diet Rendah Serat
- Kurang Olahraga
- Makan makanan junkfood, tinggi lemak
Manifestasi
Klinis
⊙Perubahan kebiasaan defekasi
⊙darah dalam feses adalah gejala paling umum kedua
⊙Gejala anemi tanpa diketahui penyebabnya
⊙Anoreksia
⊙Penurunan berat badan tanpa alasan
⊙Keletihan
⊙Mual dan muntah-muntah
⊙Usus besar terasa tidak kososng seluruhnya setelah BAB
⊙Feses menjadi lebih sempit (seperti pita)
⊙Perut sering terasa kembung atau keram perut
⊙Gejala yang dihubungkan dengan lesi rectal adalah: evakuasi
feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare
bergantian (umumnya konstipasi), serta feses berdarah.
Patofisiologi
Pemeriksaan
Penunjang
⊙Pemeriksaan Laboratorium Hematologik : darah perifer lengkap, LED, hitung
jenis. Kimia darah Tumor marker CEA
⊙Pemeriksaan foto toraks PA
⊙CT scan/MRI
⊙Ultrasonografi (USG) abdomen
⊙Ultrasonografi (USG) endorektal (bila dapat dikerjakan)
⊙PET scan (bila diperlukan/tidak rutin) Pemeriksaan Patologi Anatomi Biopsi dari
rektum dan spesimen reseksi menentukan jenis keganasan dan derajat
diferensiasinya
⊙Pemeriksaan Kolonoskopi/proktoskopi Endoskopi seperti: Sigmoidoskopi rigid /
Rektoskopi, Sigmoidoskopi fleksibel (Lebih efektif dibandingkan dengan
sigmoidoskopi rigid untuk visualisasi kolon dan rektum), Sigmoidoskopi fleksibel
(Lebih efektif dibandingkan dengan sigmoidoskopi rigid, Kolonoskopi (Akurasi
sama dengan kombinasi enema barium kontras ganda + sigmoidoskopi fleksibel
untuk KKR atau polip > 9 mm. Penentuan Stadium Klinik Penentuan stadium
klinik dilakukan berdasarkan hasil imaging (CT Scan/MRI, toraks foto, dan USG
transrektal/TRUS)
Menurut kemenkes (2021) dalam menegakkan diagnosis karsinoma rekti, beberapa pemeriksaan
yang sering dilakukan adalah:
Penatalaksanaan
⊙ Pembedahan Satu-satunya kemungkinan terapi kuratif ialah tindak bedah.
Tujuan utama ialah memperlancar saluran cerna, baik bersifat kuratif maupun
nonkuratif. Tindak bedah terdiri atas reseksi luas karsinoma primer dan kelenjar
limf regional. Bila sudah terjadi metastasis jauh, tumor primer akan di reseksi juga
dengan maksud mencegah obstruksi, perdarahan, anemia, inkontinensia, fistel,
dan nyeri (Kemenkes, 2021)
⊙ Kolostomi Kolostomi adalah pembuatan lubang sementara atau permanen dari
usus besar melalui dinding perut dengan tindakan bedah bila jalan ke anus tidak
bisa berfungsi, dengan cara pengalihan aliran feses dari kolon karena gangguan
fungsi anus (Kemenkes, 2021)
⊙ Radiasi Terapi radiasi merupakan penanganan karsinoma dengan menggunakan
x-ray berenergi tinggi untuk membunuh sel karsinoma. Terdapat 2 cara
pemberian terapi radiasi, yaitu dengan radiasi eksternal dan radiasi internal.
Radiasi eksternal (external beam radiation therapy) merupakan penanganan
dimana radiasi tingkat tinggi secara tepat diarahkan pada sel karsinoma. Terapi
radiasi tidak menyakitkan dan pemberian radiasi hanya berlangsung menit
(Kemenkes, 2021)
⊙ Kemoterapi Kemoterapi pada kanker kolorektal dapat dilakukan sebagai terapi
ajuvan, neoaduvan atau paliatif. Terapi ajuvan direkomendasikan untuk kanker
rektum stadium II dan stadium III yang memiliki risiko tinggi (Kemenkes, 2021)
Komplikasi
⊙Komplikasi dari ca. rekti yaitu adanya pertumbuhan tumor dapat
menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap. Pertumbuhan dan
ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon dan
rektum yang menyebabkan hemoragi. Perforasi dapat terjadi dan
mengakibatkan pembentukan abses. Peritonitis dan atau sepsis dapat
menimbulkan syok (Kemenkes, 2021)
Reference
⊙American Cancer Society. (2020). Colorectal Cancer Facts & Figures 2020-2022.
American Cancer Society Inc, page 32, 1–32
⊙Smeltzer,S.C., Burke,B.G., Hinkle,J.L & Cheever,K.H. (2010). Brunner & Suddarth’s
textbook of medical surgical nursing. (12th Ed). Philadelphia: Lippincott William &
Wilkins.
⊙Fazeli, M. S., & Keramati, M. R. (2015). Rectal cancer: A review. Medical Journal of
the Islamic Republic of Iran, 29, 1–23.
⊙Kemenkes (2021). PANDUAN PELAYANAN KLINIS KANKER REKTUM. Diakses
dari: http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKRektum.pdf
⊙World Health Organization. (2019). Indonesia Source GLOBOCAN 2018.
International Agency for Research on Cancer, 256, 1–2. http://gco.iarc.fr/
⊙Annisa Febi Indarti,et al (2016). Profil Pasien Kanker Rektum yang menjalani
radiasi di departemen radioterapi di RSCM. Journal of Indonesian Radiation
Oncology Society. Vol 7(1): 1-9
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
Data Demografi :
⊙Nama : Ny. B
⊙Usia :47th
⊙JK : Wanita
⊙Tgl masuk RS : 23 Mei 2022
⊙Tgl Pengkajian : 24 Mei 2022
⊙Sumber Pengkajian : Pasien
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh mual ssal saat ini
Riwayat Kesehatan saat ini:
Pasien mengatakan mulai terdiagnosis ca recti juni 2021, lalu operasi
stoma desember 2021. pasien mengatakan dokter merencanakan
kemoterapi 6 kali dimulai januari 2022 setiap 3 minggu sekali dg
menggunakan regimen kemoterapi 5fu,Lecovorin,irinotekan,oxaliplatin.
Saat ini pasien menjalani kemoterapi ke 5.
Diagnosa Medis (Hasuil PA ): Low Grade Adenokarsinoma Recti
Riwayat Kesehatan Terdahulu
⊙Penyakit yg pernah dialami: tidak ada
⊙Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada
⊙Alergi obat, makanan : tidak ada
⊙Kebiasaan :
Merokok : tidak
Konsumsi Alkohol : tidak
Minum obat tidur/obat yg lain:tidak
Kopi : iya, 1x sehari
Makanan : gorengan, kerupuk
TTV saat pengkajian :
⊙GCS : E4M6V5
⊙Pupil dan reaksi cahaya : kanan kiri 2mm +
⊙BB dan TB : 54 kg dan 157cm
⊙TD : 129/78
⊙Nadi : 82x/m teratur
⊙RR: 18x/m teratur
⊙Suhu : 36,7 derajat celcius
⊙Skor nyeri aktifitas dan istirahat : 0/0 ringan
⊙Skor resiko jatuh : 3 rendah
⊙EWS : 0, rendah
⊙Skor VTE : 2. rendah
⊙Braden Score : 21. rendah
Nutrisi :
⊙Pemenuhan kebutuhan nutrisi : ada penurunan nafsu makan
⊙Skor MST : 1
⊙Puasa : tidak
⊙Diet : nasi biasa
⊙Frekuensi :3x sehari
⊙Porsi yg dihabiskan : 1/3 porsi
⊙Turun BB : tidak
⊙Kebutuhan akan bantuan : dibantu sebagia
⊙Alat ambulasi : tidak ada
⊙Pola tidur dan istirahat : normal
Pola Eliminasi :
⊙BAB
1-2 kali sehari via stoma warna kuning, bau, dan lembek
perut teraba lunak
bising usus 20x/menit
⊙BAK
>3 kali sehari
⊙Hasil Lab :
Hb : 10.3
Lekosit : 5,2
plt : 154 rb
natrium : 142
kalium : 3.9
clhoride : 99
ureum : 13
creatinin : 0,57
egfr : 120,8
⊙Terapi
omeprazole 40 mg 2x1 iv
ondansetron 8mg 3x1 iv
Status Mental, psiko,sosio,ekonomi,spiritual :
⊙Status mental : orientasi baik
⊙ respon emosi : tenang
⊙Status pernikahan : menikah
⊙Pendidikan terakir : sma
⊙Pekerjaan : irt
⊙Tinggal bersama : anak
⊙Peran dalam keluarga : anngota keluarga
⊙Nilai budaya/kepercayaan yg mempengaruhi pelayanan kesehatan :
tidak ada
⊙Kebutuhan pelayanan kerohanian dan ibadah selama dirawat : tidak
ada , pasien bisa mendengarkan lagu rohani via hp
⊙Hal kusus yg membutuhkan perhatian rs : tidak ada
⊙ Pasien terpasang iv kemoport ditutup
dengan kasa dan hypavix dialirkan dengan
cairan infus Nacl 0.9% 500ml/12jam
⊙ Pasien terpasang kantong colostomy
⊙Pasien mengatakan malu karna
terpasang kantong colostomy, pasien
ingin kemo cepat selesai supaya kantong
colostomy dapat ditutup
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Ds.
- Pasien mengeluh
mual
- Pasien mengeluh
ingin muntah
- Pasien mengeluh
tidak minat makan
- Pasien mengeluh
merasa asam di
mulut
DO :
 Makanan habis 1/3 porsi
 Tampak pucat
Ca recti
kemoterapi
iritasi pada lambung atau
lapisan GIT
menghasilkan pelepasan
neurotransmitter
mengirim sinyal ke otak
merasa mual
Nausea
Nausea berhubungan
dengan efek samping obat
kemoterapi
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Ds.
- Pasien mengatakan
terpasang
kemoport
DO :
 Terpasang kemoport dg
glipper no 24 tertutup
kassa dan hypafix
 Terpasang kolostomi bag
terlihat kotor
 Lekosit : 5200
Ca recti
Terpasang kemoport dan
kolostomi bag
Port de entree
Resiko Infeksi
Resiko infeksi berhubungan
dengan efek prosedur
invasif
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Ds.
- Pasien mengatakan
malu menggunaan
kolostomi
- Pasien mengatakan
ingin kemo segera
selesai dan stoma
bisa ditutup
DO :

Ca recti
Tidak bisa bab spontan
Dioasang kolostomi
sementara
Pasien malu
Gangguan citra tubuh
Gangguan Citra Tubuh
berhubungan dengan
perubahan bentuk tubuh
Prioritas
Diagnosa
keperawatan
1. Nausea
2. Gangguan Citra Tubuh
3. Resiko infeksi
Rencana
Tindakan
Keperawatan
⊙Dx 1 : Nausea b/d efek obat kemoterapi
⊙Tujuan : setelah dilakukan tidakan keperawatan, pasien mampu
mengatasi tidak nyaman yg dapat menyebabkan muntak dalam 2x24
jam
⊙Kriteria Hasil :
- tidak ada mual
- pasien mampu menghabiskan ½ porsi setelah rawat 3 hari
- muntah tidak ada
Rencana Tindakan
1. Kaji status nutrisis pasien : diet, pola makan
2. Observasi tanda vital tiap 4 jam
3. Yakinkan pasien bahwa nafsu makan akan kembali jika mual terasi
4. Beri makan dalam keadaan hangat
5. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
6. Tawarkan makanan yang disukai pasien
7. Anjurkan nafas dalam jika saat makan timbul mual
⊙Dx 2 : Gangguan Citra tubuh bd perubahan bentuk tubuh
⊙Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
pasien merasa percaya diri
⊙Kriteria Hasil :
- pasien mampu mengatasi gangguan citra tubuh
- pasien mampu merawat bagian tubuh yang terganggu
Rencana Tindakan Keperawatan :
1. Kaji tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan kemmpuan klien
mengatasinya
2. Diskusikan persepsi, perasaan dan harapan terhadap citra tubuhnya
3. Motivasi pasien untuk meningkatkan citra tubuh
⊙Dx 3 : Resiko infeksi b/d efek prosedur invasif
⊙ Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
tidak terjadi infeksi
⊙ Kriteria Hasil :
- TTV dalam batas normal
- tidak ada demam
Rencana Tindakan keperawatan :
1. Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan keperawatan ke pasien
2. Monitor tanda dan geala infeksi sistemik dan lokal
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Batasi tindakan invasif jika memungkinkan
5. Monitor vital sign tiap shift
6. Observasi adanya mengginggil
7. Kolaborasi untuk pengambilan sampel darah lengkap
Implementasi
Dx 1 , tgl 24.5.22 dan
25.5.22 jam 15.00
1. Mengkaji status nutrisis pasien : diet, pola makan
2. Mengukur tanda vital tiap shift
3. Meyakinkan pasien bahwa nafsu makan akan kembali jika mual
terasi
4. Memberi makan dalam keadaan hangat
5. Memberikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
6. Menawarkan makanan yang disukai pasien
7. Mengajarkan nafas dalam jika saat makan timbul mual
.
Dx 2 tgl 25/5/22 jam
18.00
1. Mengkaji tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan kemmpuan
klien mengatasinya
2. Mendiskusikan persepsi, perasaan dan harapan terhadap citra
tubuhnya
3. Memotivasi pasien untuk meningkatkan citra tubuh
Dx 3 tgl 25/5/22
jam 17.00
1. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan keperawatan ke
pasien
2. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
3. Merawat kemoport dengan teknik steril
4. Membersihkan dan Mengganti Kolostomi bag
5. Mengukur vital sign tiap shift
Evaluasi
Tgl 26.5.22 jam 07.00
⊙Dx 1
S: pasien mengatakan mual sudah berkurang
O:
- Menghabiskan ¾ porsi bubur kacang ijo setelah rawat 3 hari
- Muntah tidak ada
- TTV dalam batas normal
A: masalah teratasi sebagian
P: pasien sudah dibolehkan pulang, megedukasi untuk minum obat
lambung dan mual dirumah, makan sedikit tp sering, dan mengajarkan
nafas dalam jika saat makan mual
Tgl 26.5.22 jam 07.00
⊙Dx 2
S: pasien mengatakan senang bisa pulang
O:
-
A: masalah teratasi
P: memotivasi pasien untuk selalu semangat dan percaya diri
Tgl 26.5.22 jam 07.00
⊙Dx 3
S:
O:
- Kolostomi dan kemoport bersih
- TTV dalam batas normal
A: tidak ada tanda-tanda infeksi
P: mengajarkan cuci tangan 6 langkah
Reference
⊙PPNI (2017). SDKI: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta :
DPP PPNi
⊙PPNI (2018). Standar Intervemsi Keperawatan Indoesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
⊙PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Thanks!
Any questions?

More Related Content

What's hot

Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Nona Zesifa
 
PPT TRAUMA VERTEBRA.pptx
PPT TRAUMA VERTEBRA.pptxPPT TRAUMA VERTEBRA.pptx
PPT TRAUMA VERTEBRA.pptxarifamanullah1
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiNona Zesifa
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletalArmy Of God
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAdhita Dwi Aryanti
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariNona Zesifa
 
Pembedahan pada mata
Pembedahan pada mataPembedahan pada mata
Pembedahan pada mataRizal_mz
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaitachi0805
 

What's hot (20)

Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
 
Herpes Zoster
Herpes ZosterHerpes Zoster
Herpes Zoster
 
onkologi umum
onkologi umumonkologi umum
onkologi umum
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
PPT TRAUMA VERTEBRA.pptx
PPT TRAUMA VERTEBRA.pptxPPT TRAUMA VERTEBRA.pptx
PPT TRAUMA VERTEBRA.pptx
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
ECG
ECGECG
ECG
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Foto thorax
Foto thoraxFoto thorax
Foto thorax
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
 
Pembedahan pada mata
Pembedahan pada mataPembedahan pada mata
Pembedahan pada mata
 
Hernia hidrokel udt
Hernia hidrokel udtHernia hidrokel udt
Hernia hidrokel udt
 
Ekg
EkgEkg
Ekg
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
 

Similar to KANKER REKTI

Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxboscco
 
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptOdesyafar
 
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxPPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxnataleko
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.pptOdesyafar
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxNhini3
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituReski Amaliyah
 
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptxPPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptxMariaAnastasiaWibiso
 
presentasi onko EDIT.pptx
presentasi onko EDIT.pptxpresentasi onko EDIT.pptx
presentasi onko EDIT.pptxDeaAlbertaS
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanFATIM77
 

Similar to KANKER REKTI (20)

Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
 
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
 
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptxPPT ASKEP STT Tn. F.pptx
PPT ASKEP STT Tn. F.pptx
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
 
Dd
DdDd
Dd
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
 
ca cervix.pptx
ca cervix.pptxca cervix.pptx
ca cervix.pptx
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
 
breast cancer.pptx
breast cancer.pptxbreast cancer.pptx
breast cancer.pptx
 
Detection of the Invisible
Detection of the InvisibleDetection of the Invisible
Detection of the Invisible
 
Askep ca. colorektal
Askep ca. colorektalAskep ca. colorektal
Askep ca. colorektal
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
 
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptxPPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
PPT Radiologi the role of magnetic resonance.pptx
 
presentasi onko EDIT.pptx
presentasi onko EDIT.pptxpresentasi onko EDIT.pptx
presentasi onko EDIT.pptx
 
CA Rectum
CA RectumCA Rectum
CA Rectum
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

KANKER REKTI

  • 1. Case Report Rectal Cancer 22 Floor, MRCCC By: Dewi Y Rahamayanti, Sindi Monalisa, Liberty, Vania Margareth
  • 3. Kanker rektum merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian rektum yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali (Kemenkes, 2021) DEFINISI
  • 5. Anatomi Rektum Keluhan utama: Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan kirinya Lama keluhan: 3 hari (setelah operasi) Kualitas keluhan: Berat Fx pencetus: Tindakan operasi (Debridement + Tangensia Eksisi Fx pemberat: Combustio grade II AB Upaya yang telah dilakukan: Ibu klien mengelus-elus kaki klien
  • 6.
  • 7. cont.. Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal dengan panjang sekitar 12-13 cm. Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem syaraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi . Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. (Paulista, 2017)
  • 8. Klasifikasi Kanker Rektum Stadium 0 (carcinoma in situ) Kanker belum menembus membran basal dari mukosa rektum. Stadium I Kanker telah menembus membran basal hingga lapisan kedua atau ketiga (submukosa/ muskularis propria) dari lapisan dinding rektum tetapi belum menyebar keluar dari dinding rektum Stadium II Kanker telah menembus jaringan serosa dan menyebar keluar dari dinding usus kolon/rektum dan ke jaringan sekitar tetapi belum menyebar pada kelenjar getah bening Stadium III Kanker telah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat tetapi belum pada organ tubuh lainnya Stadium IV Kanker telah menyebar pada organ tubuh lainnya Menurut Smeltzer, Burke, Hinkle, & Cheever, 2010, Klasifikasi Kanker Rektum adalah sebagai berikut :
  • 9. Epidemiologi Berdasarkan survei GLOBOCAN 2018 insiden kanker kolorektal berada pada peringkat kedua setelah kanker payudara dengan prevalensi 4.789.635 kasus dalam 5 tahun terakhir. Secara global insiden tertinggi berada di Asia dengan 2.356.976 kasus. Indonesia berada pada urutan ke 5 dari 10 negara dengan jumlah insiden dan mortalitas tertinggi di Asia setelah China, Jepang, Korea, dan India (Siegel et al., 2020). Menurut GLOBOGAN 2018 Kanker Kolorektal di Indonesia berada pada posisi ke empat setelah kanker payudara, serviks, dan ca paru, dengan jumlah insdien 30.017 kasus dan mortalitas 6,9% per 100.000 kasus (World Health Organization, 2019). Beberapa studi terakhir mengenai karakteristik pasien kanker rektum di Indonesia melaporkan bahwa di Divisi Bedah Digestif RS Cipto Mangunkusumo, angka kejadian kanker rektum lebih tinggi pada laki-laki (52%), kelompok usia terbanyak adalah usia 45-53 tahun (21.8%) dan paling sering dijumpai dalam stadium III. (Annisa, et al, 2016)
  • 10. Etiologi dan Faktor Resiko ⊙Tidak Dapat Dimodifikasi - riwayat kanker pada keluarga - Inflamatory Bowel Disease misalnya colitis ulcerativa atau penyakit Crohn selama bertahun2 - Usia diatas 50 tahun - Polip di usus - ⊙Dapat Dimodifikasi : - Kebiasaan Merokok - Diet Rendah Serat - Kurang Olahraga - Makan makanan junkfood, tinggi lemak
  • 11. Manifestasi Klinis ⊙Perubahan kebiasaan defekasi ⊙darah dalam feses adalah gejala paling umum kedua ⊙Gejala anemi tanpa diketahui penyebabnya ⊙Anoreksia ⊙Penurunan berat badan tanpa alasan ⊙Keletihan ⊙Mual dan muntah-muntah ⊙Usus besar terasa tidak kososng seluruhnya setelah BAB ⊙Feses menjadi lebih sempit (seperti pita) ⊙Perut sering terasa kembung atau keram perut ⊙Gejala yang dihubungkan dengan lesi rectal adalah: evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian (umumnya konstipasi), serta feses berdarah.
  • 13. Pemeriksaan Penunjang ⊙Pemeriksaan Laboratorium Hematologik : darah perifer lengkap, LED, hitung jenis. Kimia darah Tumor marker CEA ⊙Pemeriksaan foto toraks PA ⊙CT scan/MRI ⊙Ultrasonografi (USG) abdomen ⊙Ultrasonografi (USG) endorektal (bila dapat dikerjakan) ⊙PET scan (bila diperlukan/tidak rutin) Pemeriksaan Patologi Anatomi Biopsi dari rektum dan spesimen reseksi menentukan jenis keganasan dan derajat diferensiasinya ⊙Pemeriksaan Kolonoskopi/proktoskopi Endoskopi seperti: Sigmoidoskopi rigid / Rektoskopi, Sigmoidoskopi fleksibel (Lebih efektif dibandingkan dengan sigmoidoskopi rigid untuk visualisasi kolon dan rektum), Sigmoidoskopi fleksibel (Lebih efektif dibandingkan dengan sigmoidoskopi rigid, Kolonoskopi (Akurasi sama dengan kombinasi enema barium kontras ganda + sigmoidoskopi fleksibel untuk KKR atau polip > 9 mm. Penentuan Stadium Klinik Penentuan stadium klinik dilakukan berdasarkan hasil imaging (CT Scan/MRI, toraks foto, dan USG transrektal/TRUS) Menurut kemenkes (2021) dalam menegakkan diagnosis karsinoma rekti, beberapa pemeriksaan yang sering dilakukan adalah:
  • 14. Penatalaksanaan ⊙ Pembedahan Satu-satunya kemungkinan terapi kuratif ialah tindak bedah. Tujuan utama ialah memperlancar saluran cerna, baik bersifat kuratif maupun nonkuratif. Tindak bedah terdiri atas reseksi luas karsinoma primer dan kelenjar limf regional. Bila sudah terjadi metastasis jauh, tumor primer akan di reseksi juga dengan maksud mencegah obstruksi, perdarahan, anemia, inkontinensia, fistel, dan nyeri (Kemenkes, 2021) ⊙ Kolostomi Kolostomi adalah pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut dengan tindakan bedah bila jalan ke anus tidak bisa berfungsi, dengan cara pengalihan aliran feses dari kolon karena gangguan fungsi anus (Kemenkes, 2021) ⊙ Radiasi Terapi radiasi merupakan penanganan karsinoma dengan menggunakan x-ray berenergi tinggi untuk membunuh sel karsinoma. Terdapat 2 cara pemberian terapi radiasi, yaitu dengan radiasi eksternal dan radiasi internal. Radiasi eksternal (external beam radiation therapy) merupakan penanganan dimana radiasi tingkat tinggi secara tepat diarahkan pada sel karsinoma. Terapi radiasi tidak menyakitkan dan pemberian radiasi hanya berlangsung menit (Kemenkes, 2021) ⊙ Kemoterapi Kemoterapi pada kanker kolorektal dapat dilakukan sebagai terapi ajuvan, neoaduvan atau paliatif. Terapi ajuvan direkomendasikan untuk kanker rektum stadium II dan stadium III yang memiliki risiko tinggi (Kemenkes, 2021)
  • 15. Komplikasi ⊙Komplikasi dari ca. rekti yaitu adanya pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon dan rektum yang menyebabkan hemoragi. Perforasi dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses. Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok (Kemenkes, 2021)
  • 16. Reference ⊙American Cancer Society. (2020). Colorectal Cancer Facts & Figures 2020-2022. American Cancer Society Inc, page 32, 1–32 ⊙Smeltzer,S.C., Burke,B.G., Hinkle,J.L & Cheever,K.H. (2010). Brunner & Suddarth’s textbook of medical surgical nursing. (12th Ed). Philadelphia: Lippincott William & Wilkins. ⊙Fazeli, M. S., & Keramati, M. R. (2015). Rectal cancer: A review. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran, 29, 1–23. ⊙Kemenkes (2021). PANDUAN PELAYANAN KLINIS KANKER REKTUM. Diakses dari: http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKRektum.pdf ⊙World Health Organization. (2019). Indonesia Source GLOBOCAN 2018. International Agency for Research on Cancer, 256, 1–2. http://gco.iarc.fr/ ⊙Annisa Febi Indarti,et al (2016). Profil Pasien Kanker Rektum yang menjalani radiasi di departemen radioterapi di RSCM. Journal of Indonesian Radiation Oncology Society. Vol 7(1): 1-9
  • 19. Data Demografi : ⊙Nama : Ny. B ⊙Usia :47th ⊙JK : Wanita ⊙Tgl masuk RS : 23 Mei 2022 ⊙Tgl Pengkajian : 24 Mei 2022 ⊙Sumber Pengkajian : Pasien Keluhan Utama : Pasien mengeluh mual ssal saat ini
  • 20. Riwayat Kesehatan saat ini: Pasien mengatakan mulai terdiagnosis ca recti juni 2021, lalu operasi stoma desember 2021. pasien mengatakan dokter merencanakan kemoterapi 6 kali dimulai januari 2022 setiap 3 minggu sekali dg menggunakan regimen kemoterapi 5fu,Lecovorin,irinotekan,oxaliplatin. Saat ini pasien menjalani kemoterapi ke 5. Diagnosa Medis (Hasuil PA ): Low Grade Adenokarsinoma Recti
  • 21. Riwayat Kesehatan Terdahulu ⊙Penyakit yg pernah dialami: tidak ada ⊙Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada ⊙Alergi obat, makanan : tidak ada ⊙Kebiasaan : Merokok : tidak Konsumsi Alkohol : tidak Minum obat tidur/obat yg lain:tidak Kopi : iya, 1x sehari Makanan : gorengan, kerupuk
  • 22. TTV saat pengkajian : ⊙GCS : E4M6V5 ⊙Pupil dan reaksi cahaya : kanan kiri 2mm + ⊙BB dan TB : 54 kg dan 157cm ⊙TD : 129/78 ⊙Nadi : 82x/m teratur ⊙RR: 18x/m teratur ⊙Suhu : 36,7 derajat celcius ⊙Skor nyeri aktifitas dan istirahat : 0/0 ringan ⊙Skor resiko jatuh : 3 rendah ⊙EWS : 0, rendah ⊙Skor VTE : 2. rendah ⊙Braden Score : 21. rendah
  • 23. Nutrisi : ⊙Pemenuhan kebutuhan nutrisi : ada penurunan nafsu makan ⊙Skor MST : 1 ⊙Puasa : tidak ⊙Diet : nasi biasa ⊙Frekuensi :3x sehari ⊙Porsi yg dihabiskan : 1/3 porsi ⊙Turun BB : tidak ⊙Kebutuhan akan bantuan : dibantu sebagia ⊙Alat ambulasi : tidak ada ⊙Pola tidur dan istirahat : normal
  • 24. Pola Eliminasi : ⊙BAB 1-2 kali sehari via stoma warna kuning, bau, dan lembek perut teraba lunak bising usus 20x/menit ⊙BAK >3 kali sehari
  • 25. ⊙Hasil Lab : Hb : 10.3 Lekosit : 5,2 plt : 154 rb natrium : 142 kalium : 3.9 clhoride : 99 ureum : 13 creatinin : 0,57 egfr : 120,8 ⊙Terapi omeprazole 40 mg 2x1 iv ondansetron 8mg 3x1 iv
  • 26. Status Mental, psiko,sosio,ekonomi,spiritual : ⊙Status mental : orientasi baik ⊙ respon emosi : tenang ⊙Status pernikahan : menikah ⊙Pendidikan terakir : sma ⊙Pekerjaan : irt ⊙Tinggal bersama : anak ⊙Peran dalam keluarga : anngota keluarga ⊙Nilai budaya/kepercayaan yg mempengaruhi pelayanan kesehatan : tidak ada ⊙Kebutuhan pelayanan kerohanian dan ibadah selama dirawat : tidak ada , pasien bisa mendengarkan lagu rohani via hp ⊙Hal kusus yg membutuhkan perhatian rs : tidak ada
  • 27. ⊙ Pasien terpasang iv kemoport ditutup dengan kasa dan hypavix dialirkan dengan cairan infus Nacl 0.9% 500ml/12jam ⊙ Pasien terpasang kantong colostomy ⊙Pasien mengatakan malu karna terpasang kantong colostomy, pasien ingin kemo cepat selesai supaya kantong colostomy dapat ditutup
  • 29. Data Etiologi Masalah Keperawatan Ds. - Pasien mengeluh mual - Pasien mengeluh ingin muntah - Pasien mengeluh tidak minat makan - Pasien mengeluh merasa asam di mulut DO :  Makanan habis 1/3 porsi  Tampak pucat Ca recti kemoterapi iritasi pada lambung atau lapisan GIT menghasilkan pelepasan neurotransmitter mengirim sinyal ke otak merasa mual Nausea Nausea berhubungan dengan efek samping obat kemoterapi
  • 30. Data Etiologi Masalah Keperawatan Ds. - Pasien mengatakan terpasang kemoport DO :  Terpasang kemoport dg glipper no 24 tertutup kassa dan hypafix  Terpasang kolostomi bag terlihat kotor  Lekosit : 5200 Ca recti Terpasang kemoport dan kolostomi bag Port de entree Resiko Infeksi Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
  • 31. Data Etiologi Masalah Keperawatan Ds. - Pasien mengatakan malu menggunaan kolostomi - Pasien mengatakan ingin kemo segera selesai dan stoma bisa ditutup DO :  Ca recti Tidak bisa bab spontan Dioasang kolostomi sementara Pasien malu Gangguan citra tubuh Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh
  • 34. ⊙Dx 1 : Nausea b/d efek obat kemoterapi ⊙Tujuan : setelah dilakukan tidakan keperawatan, pasien mampu mengatasi tidak nyaman yg dapat menyebabkan muntak dalam 2x24 jam ⊙Kriteria Hasil : - tidak ada mual - pasien mampu menghabiskan ½ porsi setelah rawat 3 hari - muntah tidak ada Rencana Tindakan 1. Kaji status nutrisis pasien : diet, pola makan 2. Observasi tanda vital tiap 4 jam 3. Yakinkan pasien bahwa nafsu makan akan kembali jika mual terasi 4. Beri makan dalam keadaan hangat 5. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering 6. Tawarkan makanan yang disukai pasien 7. Anjurkan nafas dalam jika saat makan timbul mual
  • 35. ⊙Dx 2 : Gangguan Citra tubuh bd perubahan bentuk tubuh ⊙Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pasien merasa percaya diri ⊙Kriteria Hasil : - pasien mampu mengatasi gangguan citra tubuh - pasien mampu merawat bagian tubuh yang terganggu Rencana Tindakan Keperawatan : 1. Kaji tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan kemmpuan klien mengatasinya 2. Diskusikan persepsi, perasaan dan harapan terhadap citra tubuhnya 3. Motivasi pasien untuk meningkatkan citra tubuh
  • 36. ⊙Dx 3 : Resiko infeksi b/d efek prosedur invasif ⊙ Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam tidak terjadi infeksi ⊙ Kriteria Hasil : - TTV dalam batas normal - tidak ada demam Rencana Tindakan keperawatan : 1. Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan keperawatan ke pasien 2. Monitor tanda dan geala infeksi sistemik dan lokal 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi 4. Batasi tindakan invasif jika memungkinkan 5. Monitor vital sign tiap shift 6. Observasi adanya mengginggil 7. Kolaborasi untuk pengambilan sampel darah lengkap
  • 38. Dx 1 , tgl 24.5.22 dan 25.5.22 jam 15.00 1. Mengkaji status nutrisis pasien : diet, pola makan 2. Mengukur tanda vital tiap shift 3. Meyakinkan pasien bahwa nafsu makan akan kembali jika mual terasi 4. Memberi makan dalam keadaan hangat 5. Memberikan makan dalam porsi sedikit tapi sering 6. Menawarkan makanan yang disukai pasien 7. Mengajarkan nafas dalam jika saat makan timbul mual .
  • 39. Dx 2 tgl 25/5/22 jam 18.00 1. Mengkaji tanda dan gejala gangguan citra tubuh dan kemmpuan klien mengatasinya 2. Mendiskusikan persepsi, perasaan dan harapan terhadap citra tubuhnya 3. Memotivasi pasien untuk meningkatkan citra tubuh
  • 40. Dx 3 tgl 25/5/22 jam 17.00 1. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan keperawatan ke pasien 2. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal 3. Merawat kemoport dengan teknik steril 4. Membersihkan dan Mengganti Kolostomi bag 5. Mengukur vital sign tiap shift
  • 42. Tgl 26.5.22 jam 07.00 ⊙Dx 1 S: pasien mengatakan mual sudah berkurang O: - Menghabiskan ¾ porsi bubur kacang ijo setelah rawat 3 hari - Muntah tidak ada - TTV dalam batas normal A: masalah teratasi sebagian P: pasien sudah dibolehkan pulang, megedukasi untuk minum obat lambung dan mual dirumah, makan sedikit tp sering, dan mengajarkan nafas dalam jika saat makan mual
  • 43. Tgl 26.5.22 jam 07.00 ⊙Dx 2 S: pasien mengatakan senang bisa pulang O: - A: masalah teratasi P: memotivasi pasien untuk selalu semangat dan percaya diri
  • 44. Tgl 26.5.22 jam 07.00 ⊙Dx 3 S: O: - Kolostomi dan kemoport bersih - TTV dalam batas normal A: tidak ada tanda-tanda infeksi P: mengajarkan cuci tangan 6 langkah
  • 45. Reference ⊙PPNI (2017). SDKI: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNi ⊙PPNI (2018). Standar Intervemsi Keperawatan Indoesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI ⊙PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Editor's Notes

  1. pi