6. Etiologi
Peningkatan Tekanan Vena
Perbedaan letak vena spermatika
interna kanan dan kiri menyebabkan
terpelintirnya vena spermatika
interna kiri, dilatasi dan terjadi
aliran darah retrogard.
7. Patogenesis
Disfungsi Bilateral
•Aliran darah retrograd sisi kanan didapatkan
pada pria dengan varikokel sisi kiri .
•peningkatan aliran darah testikular
bilateral dan peningkatan temperatur
Gonadotoksin
•Nikotin memiliki implikasi sebagai kofaktor
pada patogenesis varikokel.
9. Grade of Varicocele
Derajat 1 berulangkali
• varikokel teraba saat pasien berdiri dan manuver valsava
Derajat 2 sekali saat berbaring varikokel tidak tampak.
• varikokel terlihat saat pasien berdiri dan manuver valsava
• variokel teraba dan terlihat jelas saat pasien berdiri tanpa
manuver valsava. Saat berbaring varikokel tidak terlihat
jelas. Derajat 3
Derajat 4 seringkali disertai nyeri.
• varikokel terlihat jelas baik pasien berdiri maupun duduk
10. Manifestasi Klinis
• Kebanyakan laki-laki yang didiagnosa sebagai varikokel tidak mempunyai
gejala.
• Pasien datang ke dokter biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah
beberapa tahun menikah.
• keluhan testis terasa berat,di dalam pleksus pampiniformis dapat diraba
sebagai struktur yang terdiri atas varises pleksus pampiniformis yang
memberikan kesan raba seperti kumpulan cacing.
• Varikokel jarang menyebabkan nyeri.
11. Diagnosis
Anamnesis
Pasien datang ke dokter biasanya mengeluh
belum mempunyai anak setelah beberapa tahun
menikah, atau kadang-kadang mengeluh adanya
benjolan di atas testis yang terasa nyeri.
12.
13. Pemeriksaan Fisik
• adanya distensi kebiruan dari dilatasi
vena.
Inspeksi
• dengan valsava manuever ataupun tanpa
valsava.
• Varikokel yang dapat diraba dideskripsikan
“bag of worms”
Palpasi
• stetoskop Doppler mendeteksi adanya
peningkatan aliran darah pada pleksus
pampiniformis
Auskultasi
14.
15. Pemeriksaan Penunjang
• Angiografi/venografi
sering digunakan
untuk mendeteksi
varikokel yang kecil
atau subklinis,
karena dari
penemuannya
mendemonstrasikan
refluks darah vena
abnormal di daerah
retrograd menuju ke
ISV dan pleksus
pampiniformis.
17. Ultrasonografi
• terplintirnya tubular yang digambarkan yang
letaknya berdekatan dengan testis.
• Varikokel bisa berukuran kecil hingga sangat
besar, dengan beberapa pembesaran pembuluh
darah dengan diameter ± 8 mm.
• Varikokel dapat ditemukan dimana saja di
skrotum (medial, lateral, anterior,
posterior, atau inferior dari testis)
18. PENATALAKSANAAN VARIKOKEL
Indikasi operasi
• Asymptomatic varicocele with >20% volume loss of Testis
(>2ml)
• Pada pasien dengan parameter semen yang abnormal
harus dioperasi dengan tujuan membalikkan proses
yang progresif dan penurunan durasi-dependen
fungsi testis.
• atrofi testikular ipsilateral atau dengan nyeri
ipsilateral testis yang makin memburuk
19. Treatment alteratives
(Obliteration of internal spermatic veins)
• Scrotal approach
• Inguinal approach (modified Ivanissevich)
• Retroperitoneal approach (Palomo’s)
• Sub inguinal approach
• Laparoscopic approach
• Per-cutaneous embolization – through trans
femoral/ trans jugular access (Detachable
balloons or steel coils are used)
• Micro Surgery
• Antigrade scrotal sclerotherapy (ASS)
21. Teknik Retroperitoneal
(Palomo)
Teknik retroperitoneal
(Palomo) memiliki
keuntungan
mengisolasi vena
spermatika interna ke
arah proksimal,
dekat dengan lokasi
drainase menuju vena
renalis kiri.
28. Complications of treatment
• Hydrocele formation – due to ligation of lymphatics
• Recurrence
• Testicular infarction
• Migration of coil to pulmonary artery – usually not
fatal
• Infection & haemorrhage
Peningkatan Tekanan Vena
Perbedaan letak vena spermatika interna kanan dan kiri menyebabkan terpelintirnya vena spermatika interna kiri,
dilatasi dan terjadi aliran darah retrogard.
8-10 cm longer left testicular Vv. → increased hydrostatic pressure in upright position
Entry of left testicular Vv into renal vein at 900
“Nutcraker phenomenon” due to passage of left testicular vein between SMA & Aorta
Congenital absence of valve in left vein in 40%
Intrinsic ectasia of plexus due to cremaster atrophy
Loaded left colon
>8-10 cm longer left testicular Vv. → increased hydrostatic pressure in upright position
>Entry of left testicular Vv into renal vein at 900
>“Nutcraker phenomenon” due to passage of left testicular vein between SMA & Aorta
>Congenital absence of valve in left vein in 40%
>Intrinsic ectasia of plexus due to cremaster atrophy
>Loaded left colon
Reflux of renal and adrenal metabolites
Hyperthermia
Hypoxia
Local testicular hormonal imbalance
Intra testicular hyper perfusion injury
Increased oxidative stress