SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
CA MAMAE
OLEH KELOMPOK 3 :
Doni Kusuma
(1811A0005)
Dwi Suri Pangestu
(1811A0006)
Intan Purnamasari
(1811A0012)
Juni Dwi Restiawan
(1811A0035)
Mei Wulandari Ningsih
(1811A0019)
 Definisi ca mamae
 Klasifikasi ca mamae
 Etiologi ca mamae
 Patofisiologi ca mamae
 Manifestasi klinis ca mamae
 Pemeriksaan penunjang ca
mamae
 Penatalaksanaan ca mamae
 Asuhan keperawatan ca
mamae
Pembahasan:
Definisi dan Insidensi
• Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali.
• Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae)
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang
ganas yang berasal dari parenchyma.
• Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker
payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis
kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.
• Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker
payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih
175.000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun
2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker
payudara dan lebih dari 700.000 meninggal karenanya.
• Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia,
namun data yang terkumpul dari rumah sakit
menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki
ranking pertama di antara kanker lainnya pada wanita.
Faktor Risiko
• Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting
di dalam proses kejadian kanker payudara (Gani, 1995) :
Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma
payudara terutama pada usia relative muda.
Anggota keluarga, kakak atau adik
menderita karsinoma payudara
Kehamilan pertama terjadi sesudah
umur 35 tahun
Penderita tumor jinak payudara
Sebelumnya pernah menderita
karsinoma pada salah satu payudara
Patofisiologi
• Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari
tahap inisiasi dan promosi:
Fase
Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan
dalam bahan genetik sel yang memancing
sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia,
virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. tetapi tidak semua sel memiliki
kepekaan yang sama terhadap suatu
karsinogen.
Fase
Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang
telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi
tidak akan terpengaruh oleh promosi.
karena itu diperlukan beberapa faktor
untuk terjadinya keganasan (gabungan
dari sel yang peka dan suatu
karsinogen)
Gejala Klinis
Terdapat
benjolan keras
yang lebih
melekat atau
terfiksir
Tarikan
pada kulit di
atas tumor
Ulserasi
atau
koreng
Asimetri
payudara
Retraksi
puting
susu
Satelit
tumor di
kulit
Eksim
pada
puting
susu
Discharge
dari puting
susu
Pembesaran
kelenjar getah
bening ketiak
Elovasi
dari puting
susu
Peau’d
orange
Edema
Stadium, SistemTNM, dan Jalur Penyebarannya
• Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker
dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan
suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan
ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu
histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila
memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi dll.
JalurPenyebaran
Metastasis
kelenjar
limfe
regional
Invasi local Metastasis
hematogen
Pemeriksaan klinik
Anamnesis
Adanya benjolan pada payudara merupakan keluhan
utama dari penderita.
Pada mulanya tidak merasa sakit, akan tetapi pada
pertumbuhan selanjutnya akan timbul keluhan sakit.
Pertumbuhan cepat tumor merupakan kemungkinan
tumor ganas.
Batuk atau sesak nafas dapat terjadi pada keadaan
dimana tumor metastasis pada paru.
Tumor ganas pada payudara disertai dengan rasa sakit
di pinggang perlu dipikirkan kemungkinan metastasis
pada tulang vertebra.
Pada kasus yang meragukan anamnesis lebih banyak
diarahkan pada indikasi golongan resiko (Gani, 1995).
Pemeriksaan
fisik
Inspeksi
Pada inspeksi dapat dilihat dilatasi pembuluh-
pembuluh balik di bawah kulit akibat pembesaran
tumor jinak atau ganas dibawah kulit (Hanifa
Wiknjosastro, 1994).
Dapat dilihat :
•Puting susu tertarik ke dalam
•Eksem pada puting susu
•Edema
•Peau d’orange
•Ulserasi, satelit tumor di kulit
•Nodul pada axilla (Zwaveling, 1985)
• Palpasi
Palpasi harus meliputi seluruh payudara, mulai dari
parasternal ke arah garis aksila ke belakang dan dari
subklavikular ke arah paling distal. Palpasi dilakukan
dengan memakai 3-4 jari yang dirapatkan, palpasi
payudara di antara dua jari harus dihindarkan karena
dengan cara ini kelenjar payudara normalpun teraba
seperti massa tumor.
• Palpasi dimulai dari bagian perifer sampai areola
mammae dan papilla mammae, apabila terdapat massa
maka perlu dievaluasi tentang :
• besar atau diameter serta letak dan batas tumor dengan
jaringan sekitarnya,
• hubungan kulit dengan tumor apakah masih bebas atau
ada perlengketan,
• hubungan tumor dengan jaringan di bawahnya apakah
bebas atau ada perlengketan,
• kelenjar limfe di aksila, infraklavikular, dan
supraklavikular
• adanya tumor satelit (Gani, 1995)
Pemeriksaan sitologi
• Dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa kanker
payudara melalui tiga cara :
• Pemeriksan sekret dari puting susu
• Pemeriksaan sediaan tekan (Sitologi Imprint)
• Aspirasi jarum halus (Fine needle aspiration)
Biopsi
• Biopsi insisi ataupun eksisi merupakan metoda klasik
yang sering dipergunakan untuk diagnosis berbagai
tumor payudara.
• Biopsi dilakukan dengan anestesi lokal ataupun umum
tergantung pada kondisi pasien. Apabila pemeriksaan
histopatologi positif karsinoma, maka pada pasien
kembali ke kamar bedah untuk tindakan bedah terapetik.
USG (Ultrasonografi)
• USG ini sangat menguntungkan karena memiliki
keuntungan yaitu tidak mempergunakan sinar pengion
sehingga tidak ada bahaya radiasi dan pemeriksaan
bersifat non invasif, relatif mudah dikerjakan, serta dapat
dipakai berulang-ulang.
• USG biasanya dapat untuk membedakan tumor padat
dan kiste pada payudara serta untuk menentukan
metastasis di hati. USG ini berperan terutama untuk
payudara yang padat pada wanita muda, jenis payudara
ini kadang-kadang sulit dinilai dengan mammografi.
Mammografi
• Mammografi adalah foto roentgen payudara yang menggunakan
peralatan khusus yang tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak
memerlukan bahan kontras serta dapat menemukan benjolan yang
kecil sekalipun.
• Tanda berupa makrokalsifikasi tidak khas untuk karsinoma, bila
secara klinis curiga terdapat tumor dan pada mammografi tidak
ditemukan apa-apa maka pemeriksaan dapat dicoba dengan cara
biopsi jaringan, demikian juga bila mammografi positif tetapi secara
klinis tidak dicuriga adanya tumor maka dapat dilanjutkan dengan
biopsi di tempat yang ditunjukkan oleh foto tersebut.
• Mammogram pada masa pramenopause kurang bermanfaat karena
gambaran kanker di antara jaringan kelenjar kurang tampak
(Hidayat S., 1997).
Penatalaksanaan
• Terapi bedah / Mastektomi
Pasien yang pada awal terpi termasuk stadium 0, I, II
dan sebagian stadium III disebut kanker mammae
operable. Pola operasi yang sering dipakai adalah (Wan
Desen, 2008) :
1. Mastektomi radikal
2. Mastektomi radikal modifikasi
3. Mastektomi total
4. Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar
5. Mastektomi segmental plus biopsy kelenjar limfe sentinel
• Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada
daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar
X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel
kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.
Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi
hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun
sebagai akibat dari radiasi.
• Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti
kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui
infus yang bertujuan membunuh sel kanker tidak hanya
sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh.
Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual
dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-
obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. Obat yang
diberikan adalah kombinasi Cyclophosphamide,
Metotrexate dan 5-Fluorouracyl selama 6 bulan
• Terapi hormonal
Terapi hormonal diberikan jika penyakit telah sistemik
berupa metastasis jauh, biasanya diberikan secara
paliatif sebelum khemoterapi karena efek terapinya lebih
lama. Terapi hormonal paliatif dilakukan pada penderita
pramenopause, dengan cara ovarektomy bilateral atau
dengan pemberian anti estrogen seperti Tamoksifen
atau Aminoglutetimid. Estrogen tidak dapat diberikan
karena efek sampingnya terlalu berat.
Prognosis
• Prognosis kanker payudara tergantung dari :
• Besarnya tumor primer
• Banyaknya/besarnya kelenjar axilla yang positf
• Fiksasi ke dasar dari tumor primer
• Tipe histologis tumor/invasi ke pembuluh darah
• Tingkatan tumor anaplastik
• Umur/keadaan menstruasi
• Kehamilan
Laporan Kasus Pada
Pasien Dengan Ca
Mamae.docx
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt

More Related Content

Similar to 410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt (20)

Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
 
Ginekologi kanker payudara
Ginekologi   kanker payudaraGinekologi   kanker payudara
Ginekologi kanker payudara
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Mencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudaraMencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudara
 
Carcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptxCarcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptx
 
breast cancer.pptx
breast cancer.pptxbreast cancer.pptx
breast cancer.pptx
 
Ca Mammae.pptx
Ca Mammae.pptxCa Mammae.pptx
Ca Mammae.pptx
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
 
Materi penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatanMateri penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatan
 
ESMO Breast Ca Guidelines.pptx, jsnsnsjsnsnsndndnsn
ESMO Breast Ca Guidelines.pptx, jsnsnsjsnsnsndndnsnESMO Breast Ca Guidelines.pptx, jsnsnsjsnsnsndndnsn
ESMO Breast Ca Guidelines.pptx, jsnsnsjsnsnsndndnsn
 
tugas onko 4 joko.pptx
tugas onko 4 joko.pptxtugas onko 4 joko.pptx
tugas onko 4 joko.pptx
 
Tumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).pptTumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).ppt
 
Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt

  • 1. CA MAMAE OLEH KELOMPOK 3 : Doni Kusuma (1811A0005) Dwi Suri Pangestu (1811A0006) Intan Purnamasari (1811A0012) Juni Dwi Restiawan (1811A0035) Mei Wulandari Ningsih (1811A0019)
  • 2.  Definisi ca mamae  Klasifikasi ca mamae  Etiologi ca mamae  Patofisiologi ca mamae  Manifestasi klinis ca mamae  Pemeriksaan penunjang ca mamae  Penatalaksanaan ca mamae  Asuhan keperawatan ca mamae Pembahasan:
  • 3. Definisi dan Insidensi • Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. • Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. • Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.
  • 4. • Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700.000 meninggal karenanya. • Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama di antara kanker lainnya pada wanita.
  • 5. Faktor Risiko • Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian kanker payudara (Gani, 1995) : Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia relative muda. Anggota keluarga, kakak atau adik menderita karsinoma payudara Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun Penderita tumor jinak payudara Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
  • 6. Patofisiologi • Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi: Fase Inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
  • 7. Fase Promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen)
  • 8. Gejala Klinis Terdapat benjolan keras yang lebih melekat atau terfiksir Tarikan pada kulit di atas tumor Ulserasi atau koreng Asimetri payudara Retraksi puting susu Satelit tumor di kulit Eksim pada puting susu Discharge dari puting susu Pembesaran kelenjar getah bening ketiak Elovasi dari puting susu Peau’d orange Edema
  • 9. Stadium, SistemTNM, dan Jalur Penyebarannya • Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi dll.
  • 11. Pemeriksaan klinik Anamnesis Adanya benjolan pada payudara merupakan keluhan utama dari penderita. Pada mulanya tidak merasa sakit, akan tetapi pada pertumbuhan selanjutnya akan timbul keluhan sakit. Pertumbuhan cepat tumor merupakan kemungkinan tumor ganas. Batuk atau sesak nafas dapat terjadi pada keadaan dimana tumor metastasis pada paru. Tumor ganas pada payudara disertai dengan rasa sakit di pinggang perlu dipikirkan kemungkinan metastasis pada tulang vertebra. Pada kasus yang meragukan anamnesis lebih banyak diarahkan pada indikasi golongan resiko (Gani, 1995).
  • 12. Pemeriksaan fisik Inspeksi Pada inspeksi dapat dilihat dilatasi pembuluh- pembuluh balik di bawah kulit akibat pembesaran tumor jinak atau ganas dibawah kulit (Hanifa Wiknjosastro, 1994). Dapat dilihat : •Puting susu tertarik ke dalam •Eksem pada puting susu •Edema •Peau d’orange •Ulserasi, satelit tumor di kulit •Nodul pada axilla (Zwaveling, 1985)
  • 13. • Palpasi Palpasi harus meliputi seluruh payudara, mulai dari parasternal ke arah garis aksila ke belakang dan dari subklavikular ke arah paling distal. Palpasi dilakukan dengan memakai 3-4 jari yang dirapatkan, palpasi payudara di antara dua jari harus dihindarkan karena dengan cara ini kelenjar payudara normalpun teraba seperti massa tumor.
  • 14. • Palpasi dimulai dari bagian perifer sampai areola mammae dan papilla mammae, apabila terdapat massa maka perlu dievaluasi tentang : • besar atau diameter serta letak dan batas tumor dengan jaringan sekitarnya, • hubungan kulit dengan tumor apakah masih bebas atau ada perlengketan, • hubungan tumor dengan jaringan di bawahnya apakah bebas atau ada perlengketan, • kelenjar limfe di aksila, infraklavikular, dan supraklavikular • adanya tumor satelit (Gani, 1995)
  • 15. Pemeriksaan sitologi • Dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa kanker payudara melalui tiga cara : • Pemeriksan sekret dari puting susu • Pemeriksaan sediaan tekan (Sitologi Imprint) • Aspirasi jarum halus (Fine needle aspiration)
  • 16. Biopsi • Biopsi insisi ataupun eksisi merupakan metoda klasik yang sering dipergunakan untuk diagnosis berbagai tumor payudara. • Biopsi dilakukan dengan anestesi lokal ataupun umum tergantung pada kondisi pasien. Apabila pemeriksaan histopatologi positif karsinoma, maka pada pasien kembali ke kamar bedah untuk tindakan bedah terapetik.
  • 17. USG (Ultrasonografi) • USG ini sangat menguntungkan karena memiliki keuntungan yaitu tidak mempergunakan sinar pengion sehingga tidak ada bahaya radiasi dan pemeriksaan bersifat non invasif, relatif mudah dikerjakan, serta dapat dipakai berulang-ulang. • USG biasanya dapat untuk membedakan tumor padat dan kiste pada payudara serta untuk menentukan metastasis di hati. USG ini berperan terutama untuk payudara yang padat pada wanita muda, jenis payudara ini kadang-kadang sulit dinilai dengan mammografi.
  • 18. Mammografi • Mammografi adalah foto roentgen payudara yang menggunakan peralatan khusus yang tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak memerlukan bahan kontras serta dapat menemukan benjolan yang kecil sekalipun. • Tanda berupa makrokalsifikasi tidak khas untuk karsinoma, bila secara klinis curiga terdapat tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa-apa maka pemeriksaan dapat dicoba dengan cara biopsi jaringan, demikian juga bila mammografi positif tetapi secara klinis tidak dicuriga adanya tumor maka dapat dilanjutkan dengan biopsi di tempat yang ditunjukkan oleh foto tersebut. • Mammogram pada masa pramenopause kurang bermanfaat karena gambaran kanker di antara jaringan kelenjar kurang tampak (Hidayat S., 1997).
  • 19. Penatalaksanaan • Terapi bedah / Mastektomi Pasien yang pada awal terpi termasuk stadium 0, I, II dan sebagian stadium III disebut kanker mammae operable. Pola operasi yang sering dipakai adalah (Wan Desen, 2008) : 1. Mastektomi radikal 2. Mastektomi radikal modifikasi 3. Mastektomi total 4. Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar 5. Mastektomi segmental plus biopsy kelenjar limfe sentinel
  • 20. • Radiasi Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
  • 21. • Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat- obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. Obat yang diberikan adalah kombinasi Cyclophosphamide, Metotrexate dan 5-Fluorouracyl selama 6 bulan
  • 22. • Terapi hormonal Terapi hormonal diberikan jika penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh, biasanya diberikan secara paliatif sebelum khemoterapi karena efek terapinya lebih lama. Terapi hormonal paliatif dilakukan pada penderita pramenopause, dengan cara ovarektomy bilateral atau dengan pemberian anti estrogen seperti Tamoksifen atau Aminoglutetimid. Estrogen tidak dapat diberikan karena efek sampingnya terlalu berat.
  • 23. Prognosis • Prognosis kanker payudara tergantung dari : • Besarnya tumor primer • Banyaknya/besarnya kelenjar axilla yang positf • Fiksasi ke dasar dari tumor primer • Tipe histologis tumor/invasi ke pembuluh darah • Tingkatan tumor anaplastik • Umur/keadaan menstruasi • Kehamilan
  • 24. Laporan Kasus Pada Pasien Dengan Ca Mamae.docx