Dokumen tersebut merangkum tentang Elektrokardiogram (ECG) yang merupakan alat pencatat aktivitas listrik jantung. ECG dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan irama jantung, otot jantung, dan pengaruh obat tertentu pada jantung. Dokumen ini menjelaskan bagian-bagian ECG, gelombang yang terbentuk, cara kerja, dan pengoperasiannya."
3. Pendahuluan :
Elektrokardiagram (EKG) adalah suatu alat
pencatat grafis aktivitas listrik jantung.Pada
EKG terlihat bentuk gelombang khas yang
disebut sebagai gelombang P, QRS dan T,
sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan
pemulihannya melalui sistem hantaran dan
miokardium.
6. Fungsi ECG :
Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan
irama jantung / disritmia
Kelainan - kelainan otot jantung
Pengaruh / efek obat-obat pada jantung
Ganguan - gangguan elektrolit Perikarditis
Memperkirakan adanya pembesaran jantung /
hipertropi atrium dan ventrikel
Menilai fungsi pacu jantung.
7. Proses Pembentukan
Gelombang pada ECG
Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui
serabut syaraf khusus yang ada pada jantung. Listrik tersebut dibentuk
oleh Nodus Sinusatria sebagai sumber primer dan nodus
Atrioventrikular sebagai cadangan listrik sekunder. tetapi listrik jantung
ini dapat pula dibentuk oleh bagian lain dari jantung.
Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik yang berasal dari nodus SA di
atrium sedangkan kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel.
sedangkan PR interval terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati
bundle His.
Gelombang T terbentuk ketika terjadi repolarisasi jantung. Arah aliran
listrik ini mengarah ke apex jantung dan sejajar sumbu jantung.Setiap
lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang berbeda.
Maka untuk mengatahui letak kelainan, perlu diperhatikan lead mana
yang mengalami kelainan dan dari sudut pandang mana lead tersebut
melihat jantung.
8. Gelombang pada ECG
1. Gelombang P Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dan merupakan perjalanan impuls
dari impuls SA. Gelombang P yang normal selama <0,08 detik dan amplitudonya <2,5 mm
Normalnya:
Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil
Lebar tidak lebih dari 3 kotak kecil
Positif kecuali di aVR
Gelombang simetris
2. Gelombang QRS Terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal sehingga gelombang QRS
cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi pertama ke bawah. Selanjutnya depleksi ke
atas adalah gelombang R. Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut gelombang S.
Normalnya:
Lebar kurang dari 0,04 second
Tinggi< 0,1 second
3. Gelombang T Gelombang T ditimbulkan oleh proses repolarisasi ventrikel. Waktu gelombang T
biasanya 0,10-0,25 detik. Gelombang T positif di I dan II; mendatar difasis atau negatif di aVL
dan aVF; negatif di V1 dan positif di V2 sampai V6.
Normalnya :
Sama dengan gelombang P
Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR
9. Bagian – bagian dari alat ECG ialah :
4 (empat) buah sadapan / lead ekstremitas, yaitu;
Tangan kiri (LA) >Warna Kuning, dipasang di
pergelangan tangan kiri
Tangan kanan (RA) >Warna Merah, dipasang di
pergelangan tangan kanan
Kaki kiri (LL) >Warna Hijau, dipasang di pergelangan
kaki kiri
Kaki kanan (RL) > Warna Hitam, dipasang di
pergelangan kaki kiri
6 (enam) buah sadapan / lead dada yaitu:
V1= dipasang di intercosta ke-4 garis internal kanan (merah)
V2 = dipasang di intercosta ke-4 garis eksternal kiri (kuning)
V3 = dipasang diantara V2 dengan V4 (hijau)
V4 = dipasang di intercosta ke-5 garis midclavikularis kiri
(coklat)
V5 = dipasang di intercosta ke-5 garis aksilaris anterior kiri (hitam)
V6 = dipasang di intercosta ke-5 garis midclaksilaris anterior kiri
(ungu)
10. Kabel sadapan / lead yang terdiri dari 10
elektroda (4 buah untuk elektroda
ekstremitas, dan 6 buah untuk elektroda
dada)
Kertas grafik EKG
14. Cara Kerja Blok Diagram :
Input sinyal berasal dan pasien melalui elektroda
yang disambungkan kerangkaian multiplexer, kita
atur lead selektor, kemudian dikuatkan menjadi I
mV oleh pre Amp yang biasanya digunakan untuk
kalibrasi, selanjutnya sinyal 1 mV difilter guna
menghilangkan noise atau gangguan dari frekuensi
lain, setelah sinyal difilter bersih 1 mV dikuatkan
dalam level Volt oleh Main Amp mencapai 400x dan
penguatan dapat diatur melalui sensitifiti,
selanjutnya sinyal yang telah dikuatkan diproses
oleh galvanometer dan stylus, galvanometer ini
akan bergerak mengikuti amplitude dan irama
denyut jantung hingga tergambar di kertas ECG
yang kesemuanya itu disupply oleh blok power
supply.
15. Pengoperasian ECG Recorder :
a.Cara merekam Elektrocardiogram (EKG)
Hidupkan mesin ECG dan tunggu sebentar untuk
pemanasan
Periksa kembali standarisasi ECG antara lain :
Kalibrasi 1 mv (10 mm)
Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol
run/start dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi
ditekan 2 – 3 kali berturut-turut dan periksa apakah 10 mm
Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat
pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu sandapan (lead)
I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah
pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula
sebanyak 2 – 3 kali, setelah itu matikan mesin EKG.
Rapikan pasien dan alat-alat
Dibawah tiap lead, diberi tanda sesuai nama lead yang
digunakan
17. b. Cara membaca Elektrokardiogram (EKG)
Ukuran pada kertas EKG
Pada perekaman EKG standar telah ditetapkan yaitu :
Kecepatan rekaman 25 mm/detik (25 kotak kecil)
Kekuatan voltage 10 mm = 1 millivolt (10 kotak kecil)
Jadi ini berarti ukuran di kertas ECG adalah
o Pada garis horizontal
- Tiap satu kotak kecil = 1 mm = 1/25 detik = 0,04 detik
- Tiap satu kotak sedang = 5 mm = 5/25 detik = 0,20 detik
- Tiap satu kotak besar = 25 mm = 25/125 detik = 1,00 detik
o Pada garis vertikal
- 1 kotak kecil = 1 mm = 0,1 mv
- 1 kotak sedang = 5 mm = 0,5 mv
- 1 kotak besar = 10 mm = 1 mv
18. TROUBLESHOOTING
Masalah
Pada hasil pemeriksaan ECG terjadi trilling
Analisa Kerusakan
Filter pada pesawat ECG Belum diaktifkan sehingga dapat
interferensi dari luar.
Kabel elektroda ECG ada yang putus
ECG tidak mendapat grounding.