askep. dengan soft tissue tumor di ruang dahlia RSUD Sidikalang. untuk memberikan penjelasan tentang soft tissue tumor dan bagaimana cara penanganan nya bagi masyarakat awam.
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.F DENGAN SOFT
TISSUE TUMOR DI RUANGAN DAHLIA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
Kelompok 5
2. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya
peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2021
menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Menurut data angka kejadian soft tissue
tumor di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang dari
bulan Januari 2023 sampai dengan sekarang di ruang
dahlia sebanyak 81 orang.
Post Operasi adalah masa setelah dilakukan
pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke
ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya. (Awalliyah, 2019)
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan
sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-selnya tidak
tumbuh seperti kanker. (M. Clevo, 2012: 84)
PENDAHULUAN
3. PENGERTIAN
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma.
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal,
progresif, dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker
(Clevo, 2012).
4. ETIOLOGI
1. Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutase gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen
memiliki peran penting dalam diagnosis.
2. Radiasi
Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutase
gen radiasi industi yang mendorong tranformasi
neoplastic.
3. Infeksi
Infeksi virus Epstein-bar dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan
meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
4. Trauma
Hubungan trauma dan soft tissue tumor nampalnya
kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis
ke pra-luka yang ada.
(Sjamsuhidayat, 2010).
5. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung di mana letak tumor atau
benjolan tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya benjolan dibawah
kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasakan sakit yang
biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa juga karena
adanya penekanan pada saraf-saraf tepi (Muttaqin, 2008).
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat
membesar, bila di raba terasa lunak dan bila di gerakan relatif masih mudah
digerakan dari jaringan sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat yang jauh
(Muttaqin, 2008)
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan X-ray
2. Pemeriksaan USG
3. CT scan
4. Pemeriksaan MRI
5. Pemeriksaaan histologi
a. Sitologi: sederhana, cepat, metode pemeriksaan patologis yang akurat dioptimalkan untuk situasi
berikut:
1. Ulserasi tumor jaringan lunak, pap smear atau metode pengempulan untuk mendapatkan sel,
pemeriksaan mikroskopik
2. Sarcoma jaringan lunak yang disebabkan efusi pleura, hanya untuk mengambil spesimen segeraharus
dilakukan konsentrasi sedimentasi sentrifugal, selanjutnya smear.
b. Forsep biopsi: jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat didiagnosa, dilkukan forsep
biopsi.
c. Memotong biopsi: metode ini adalah kebanyakan untuk operasi.
d. Biopsi Eksisi: berlaku untuk tumor kecil jaringan lunak, bersama dengan bagian dari jaringan normal
di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk pemeriksaan histologis.
(Sjamsuhidajat, 2010).
8. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Bedah
2. Kemoterapi
3. Terapi radiasi
PENATALAKSANAAN
KEPERAWATAN
1. Perhatikan kebersihan luka pada pasien.
2. Perawatan luka pada pasien.
3. Amati ada atau tidak komplikasi atau
potensial yang terjadi setelah dilakukan
operasi
(Manuaba, 2010)
9. 1. BIODATA
Identitas Pasien
Nama : Tn. F
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Suku Bangsa : Batak/Indonesia
A g a m a : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Bertani
Alamat : JL.Pandu Bintang
Selamat
Tanggal masuk / jam : 11-4-2023
Diagnosa Medis : Soft Tissue Timor
No. Register : 180154
Ruangan : Dahlia
PENGKAJIAN
Penanggung Jawab.
Nama : Ny. N
Pekerjaan : Bertani
Hubungan keluarga : Istri
Alamat : JL.Pandu
Bintang Selamat
10. 2. KELUHAN UTAMA.
Nyeri pada luka Operasi
RIWAYAT KESEHATAN.
Riwayat Kesehatan Sekarang.
Keluhan yang dirasakan saat ini : Nyeri di bagian luka
operasi
Provocative / Palliative
Apa penyebabnya : Trauma Pembedahan
Hal yang memperbaiki : Melatih nafas dalam
Hal yang memperberat : Mobilisasi
Quality/Quantity
Bagaimana dirasakan : Tersayat-sayat
Bagaimana terlihat/terdengar : Pasien meringis
Regional
Dimana lokasinya : Di area collar
posterior
Scale (1 – 10)
Seberapa parah penyakitnya : Skala 6
Timing
Kapan mulai timbul : 2 jam setelah operasi
Sering/kadang-kadang : sering
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sakit yang pernah dialami : pasien
mengatakan tidak
pernah mengalami
penyakit yang serius
sebelumnya
Penyebab penyakitnya : Tidak Ada
Pernah Dirawat / Di Operasi : Tidak Ada
Tindakan Yang Dilakukan : Tidak Ada
Lamanya Dirawat : Tidak Ada
Riwayat Alergi : Tidak Ada
Riwayat Obat-Obatan : Tidak Ada
Immunisasi : Tidak Ada
11. Aktivitas.
Sebelum masuk RS
Pernah bekerja : Pernah
Sesudah masuk RS
Ditolong dgn bantuan sebagian : Ya
Personal Hygiene
Sebelum masuk RS.
Mandi : 2 x/hari.
Gosok gigi : 2 x/hari.
Cuci rambut : 7 x/minggu
Potong kuku : 1 x/minggu
Sesudah masuk RS.
Mandi : Tidak mandi
Gosok gigi : Tidak gosok gigi
3. PEMERIKSAAN FISIK.
Tanda-tanda vital : Tanggal : 12 April 2023
Keadaan umum pasien : Sadar sepenuhnya
Kesadaran : Nilai GCS : 15
Compos Mentis
S u h u : 36,3 oC
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit.
Pernafasan : 22 x/menit.
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 62 Kg
Leher
Kelenjar getah bening : Bengkak
(√) Tidak bengkak
Kelenjar tiroid : Bengkak
(√) Tidak bengkak
Tekanan vena jugularis : (√) Normal
Meninggi
13. TINDAKAN MEDIS
NO Nama Obat Dosis Golongan Efek Terapi Efek Samping
1. Asering 20
tpm
Kristaloid Untuk
pengganti cairan
selamadehidrasi
(Kehilangan cairan)
- Kadar gula
- darah tinggidari nilai
normal
- Iritasi local
- Sakit perutdan perut
membengkak
2. Metronidazole 1 fls/8
jam (IV)
Antibiotika Untuk mengobati
infeksi bakteri
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual danmuntah
- Diare
3. Keterolac 1
Amp/
8 jam(IV)
Analgetik Untuk mengurangi
rasa nyeri
- Sakit perut
- Pusing
- Mual danmuntah
- Perut kembung
- Diare
15. No Data Kemungkinan Penyebab Masalah
1 Ds : Pasien mengatakan nyeri pada luka post
op
P : Trauma Pembedahan
Q : Tersayat-sayat
R : Di area collar posterior
S : 6
T : 2 Jam setelah operasi
Do : Pasien tampak meringis
TTV
TD: 110/80 mmHg
HR: 80x/i
RR: 22x/i
T: 36,3oC
Soft Tissue Tumor (STT)
Post Operasi
Luka akibat insisi
Terputusnya Kontuntitas
Jaringan
Menstimulasi Respon Nyeri
Muncul sensasi nyeri
Nyeri Akut
Nyeri akut
ANALISA DATA
16. 2 Ds : -
Do : Terdapat luka post op hari ke 2
Luka bersih, tidak ada pengeluaran cairan
maupun pus, luka ditutup dengan kasa steril,
tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada
kemerahan, bengkak, panas
Leukosit : 11,5 ribu/ul (Normal : 4.0-11.0
ribu/ul)
Hemoglobin : 20,8 g/dl (Normal : 13-17 g/dl)
Post Operasi
Tempat Masuk Mikroorganisme
Resiko Infeksi
Resiko Infeksi
17. PERUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri pada luka post op, luka bekas operasi seperti
tersayat-sayat, di area collar posterior dengan skala 6, dengan waktu
6x/jam, durasi 30 detik, pasien meringis, TD: 110/80 mmHg, HR: 80x/I,
RR: 22x/I, T: 36,3oC.
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan
terdapat luka post op hari ke 2, luka bersih, tidak ada pengeluaran cairan
maupun pus, luka ditutup dengan kasa steril, tidak ada tanda-tanda
infeksi, tidak ada kemerahan, bengkak, panas, Leukosit : 11,5 ribu/ul
(Normal : 4.0-11.0 ribu/ul), Hemoglobin : 20,8 g/dl (Normal : 13-17 g/dl)