SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.F DENGAN SOFT
TISSUE TUMOR DI RUANGAN DAHLIA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
Kelompok 5
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya
peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2021
menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Menurut data angka kejadian soft tissue
tumor di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang dari
bulan Januari 2023 sampai dengan sekarang di ruang
dahlia sebanyak 81 orang.
Post Operasi adalah masa setelah dilakukan
pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke
ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya. (Awalliyah, 2019)
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan
sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-selnya tidak
tumbuh seperti kanker. (M. Clevo, 2012: 84)
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal
yang disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma.
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal,
progresif, dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker
(Clevo, 2012).
ETIOLOGI
1. Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutase gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen
memiliki peran penting dalam diagnosis.
2. Radiasi
Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutase
gen radiasi industi yang mendorong tranformasi
neoplastic.
3. Infeksi
Infeksi virus Epstein-bar dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan
meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
4. Trauma
Hubungan trauma dan soft tissue tumor nampalnya
kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis
ke pra-luka yang ada.
(Sjamsuhidayat, 2010).
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung di mana letak tumor atau
benjolan tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya benjolan dibawah
kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasakan sakit yang
biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa juga karena
adanya penekanan pada saraf-saraf tepi (Muttaqin, 2008).
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat
membesar, bila di raba terasa lunak dan bila di gerakan relatif masih mudah
digerakan dari jaringan sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat yang jauh
(Muttaqin, 2008)
PATHWAY
Pathway Soft Tissue
Tumor.docx
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan X-ray
2. Pemeriksaan USG
3. CT scan
4. Pemeriksaan MRI
5. Pemeriksaaan histologi
a. Sitologi: sederhana, cepat, metode pemeriksaan patologis yang akurat dioptimalkan untuk situasi
berikut:
1. Ulserasi tumor jaringan lunak, pap smear atau metode pengempulan untuk mendapatkan sel,
pemeriksaan mikroskopik
2. Sarcoma jaringan lunak yang disebabkan efusi pleura, hanya untuk mengambil spesimen segeraharus
dilakukan konsentrasi sedimentasi sentrifugal, selanjutnya smear.
b. Forsep biopsi: jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat didiagnosa, dilkukan forsep
biopsi.
c. Memotong biopsi: metode ini adalah kebanyakan untuk operasi.
d. Biopsi Eksisi: berlaku untuk tumor kecil jaringan lunak, bersama dengan bagian dari jaringan normal
di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk pemeriksaan histologis.
(Sjamsuhidajat, 2010).
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Bedah
2. Kemoterapi
3. Terapi radiasi
PENATALAKSANAAN
KEPERAWATAN
1. Perhatikan kebersihan luka pada pasien.
2. Perawatan luka pada pasien.
3. Amati ada atau tidak komplikasi atau
potensial yang terjadi setelah dilakukan
operasi
(Manuaba, 2010)
1. BIODATA
Identitas Pasien
Nama : Tn. F
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Suku Bangsa : Batak/Indonesia
A g a m a : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Bertani
Alamat : JL.Pandu Bintang
Selamat
Tanggal masuk / jam : 11-4-2023
Diagnosa Medis : Soft Tissue Timor
No. Register : 180154
Ruangan : Dahlia
PENGKAJIAN
Penanggung Jawab.
Nama : Ny. N
Pekerjaan : Bertani
Hubungan keluarga : Istri
Alamat : JL.Pandu
Bintang Selamat
2. KELUHAN UTAMA.
Nyeri pada luka Operasi
RIWAYAT KESEHATAN.
Riwayat Kesehatan Sekarang.
Keluhan yang dirasakan saat ini : Nyeri di bagian luka
operasi
Provocative / Palliative
Apa penyebabnya : Trauma Pembedahan
Hal yang memperbaiki : Melatih nafas dalam
Hal yang memperberat : Mobilisasi
Quality/Quantity
Bagaimana dirasakan : Tersayat-sayat
Bagaimana terlihat/terdengar : Pasien meringis
Regional
Dimana lokasinya : Di area collar
posterior
Scale (1 – 10)
Seberapa parah penyakitnya : Skala 6
Timing
Kapan mulai timbul : 2 jam setelah operasi
Sering/kadang-kadang : sering
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sakit yang pernah dialami : pasien
mengatakan tidak
pernah mengalami
penyakit yang serius
sebelumnya
Penyebab penyakitnya : Tidak Ada
Pernah Dirawat / Di Operasi : Tidak Ada
Tindakan Yang Dilakukan : Tidak Ada
Lamanya Dirawat : Tidak Ada
Riwayat Alergi : Tidak Ada
Riwayat Obat-Obatan : Tidak Ada
Immunisasi : Tidak Ada
Aktivitas.
Sebelum masuk RS
Pernah bekerja : Pernah
Sesudah masuk RS
Ditolong dgn bantuan sebagian : Ya
Personal Hygiene
Sebelum masuk RS.
Mandi : 2 x/hari.
Gosok gigi : 2 x/hari.
Cuci rambut : 7 x/minggu
Potong kuku : 1 x/minggu
Sesudah masuk RS.
Mandi : Tidak mandi
Gosok gigi : Tidak gosok gigi
3. PEMERIKSAAN FISIK.
Tanda-tanda vital : Tanggal : 12 April 2023
Keadaan umum pasien : Sadar sepenuhnya
Kesadaran : Nilai GCS : 15
Compos Mentis
S u h u : 36,3 oC
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit.
Pernafasan : 22 x/menit.
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 62 Kg
Leher
Kelenjar getah bening :  Bengkak
(√) Tidak bengkak
Kelenjar tiroid :  Bengkak
(√) Tidak bengkak
Tekanan vena jugularis : (√) Normal
 Meninggi
Pemeriksaan Laboratorium
Nama test Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Hematology
Darah Lengkap
Hemoglobin (HGB) 20,8 g/dl 13-17
Leukosit (WBC) 11,5 ribu/ul 4.0-11.0
Eritrosit (RBC) 5,89 Juta/ul 4.1-5.1
Hematokrit (HCT) 57,3 % 36-47
Thrombosit (PLT) 271 ribu/ul 150-450
MCV 97,3 fL 81-99
MCH 35,3 pg 27-31
MCHC 36,2 g/dl 31-37
RDW-CV 11,9 % 11.5-14.5
MPV 8,1 fL 6.5-9.5
Hitung jenis lekosit
Basophil 0.0 % 0-1
Eosinophil 2,8 % 1-3
Neutrofil 66,4 % 50-70
Limfosit 24,7 % 20-40
Monosit 6,1 % 2-8
NLR 2,69 Cutoff <3.13
ALC 2799 Juta/L >1500
TINDAKAN MEDIS
NO Nama Obat Dosis Golongan Efek Terapi Efek Samping
1. Asering 20
tpm
Kristaloid Untuk
pengganti cairan
selamadehidrasi
(Kehilangan cairan)
- Kadar gula
- darah tinggidari nilai
normal
- Iritasi local
- Sakit perutdan perut
membengkak
2. Metronidazole 1 fls/8
jam (IV)
Antibiotika Untuk mengobati
infeksi bakteri
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual danmuntah
- Diare
3. Keterolac 1
Amp/
8 jam(IV)
Analgetik Untuk mengurangi
rasa nyeri
- Sakit perut
- Pusing
- Mual danmuntah
- Perut kembung
- Diare
4. Ceftriaxone 1
Amp/
8 jam(IV)
Antibiotika Untuk mengobati
infeksi bakteri
- Mual muntah
- Pusing atausakit kepala
- Mengantuk
- Berkeringatberlebihan
5. Ranitidine 1 Amp/
8 jam(IV)
Histamin Untuk menetralisir
asam lambung
- Demam
- Nafas pendek
- Batuk
- Detak jantung lambat
ataucepat mual
- Nyeri dada
6. Keterolac 1
Amp/
8 jam(IV)
Analgetik Untuk mengurangi
rasa nyeri
- Sakit perut
- Pusing
- Mual danmuntah
- Perut kembung
- Diare
No Data Kemungkinan Penyebab Masalah
1 Ds : Pasien mengatakan nyeri pada luka post
op
P : Trauma Pembedahan
Q : Tersayat-sayat
R : Di area collar posterior
S : 6
T : 2 Jam setelah operasi
Do : Pasien tampak meringis
TTV
TD: 110/80 mmHg
HR: 80x/i
RR: 22x/i
T: 36,3oC
Soft Tissue Tumor (STT)
Post Operasi
Luka akibat insisi
Terputusnya Kontuntitas
Jaringan
Menstimulasi Respon Nyeri
Muncul sensasi nyeri
Nyeri Akut
Nyeri akut
ANALISA DATA
2 Ds : -
Do : Terdapat luka post op hari ke 2
Luka bersih, tidak ada pengeluaran cairan
maupun pus, luka ditutup dengan kasa steril,
tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada
kemerahan, bengkak, panas
Leukosit : 11,5 ribu/ul (Normal : 4.0-11.0
ribu/ul)
Hemoglobin : 20,8 g/dl (Normal : 13-17 g/dl)
Post Operasi
Tempat Masuk Mikroorganisme
Resiko Infeksi
Resiko Infeksi
PERUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri pada luka post op, luka bekas operasi seperti
tersayat-sayat, di area collar posterior dengan skala 6, dengan waktu
6x/jam, durasi 30 detik, pasien meringis, TD: 110/80 mmHg, HR: 80x/I,
RR: 22x/I, T: 36,3oC.
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan
terdapat luka post op hari ke 2, luka bersih, tidak ada pengeluaran cairan
maupun pus, luka ditutup dengan kasa steril, tidak ada tanda-tanda
infeksi, tidak ada kemerahan, bengkak, panas, Leukosit : 11,5 ribu/ul
(Normal : 4.0-11.0 ribu/ul), Hemoglobin : 20,8 g/dl (Normal : 13-17 g/dl)
ASUHAN
KEPERAWATAN
CATATAN
PERKEMBANGAN
..OneDriveDokumenDAHLIACATATA
N PERKEMBANGAN.docx
..OneDriveDokumenDAHLIAFORMAT ASUHAN
KEPERAWATAN.docx

More Related Content

Similar to PPT ASKEP STT Tn. F.pptx

Similar to PPT ASKEP STT Tn. F.pptx (20)

Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
Nure makalah
Nure makalahNure makalah
Nure makalah
 
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptxCa. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Kuret
KuretKuret
Kuret
 
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxCASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
 
Askep ca AKPER PEMDA MUNA
Askep ca AKPER PEMDA MUNA Askep ca AKPER PEMDA MUNA
Askep ca AKPER PEMDA MUNA
 
ppt tindakan operatif keb.pptx
ppt tindakan operatif keb.pptxppt tindakan operatif keb.pptx
ppt tindakan operatif keb.pptx
 
STT dr Pramudyo SpB.pdf
STT dr Pramudyo SpB.pdfSTT dr Pramudyo SpB.pdf
STT dr Pramudyo SpB.pdf
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptxMR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
MR Stase OK IBS IGD 21-11-2022.pptx
 
130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptxLaporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
Laporan Kasus AdenoCa Colon Transversum.pptx
 
Cr kista ovarium fixxx
Cr kista ovarium fixxxCr kista ovarium fixxx
Cr kista ovarium fixxx
 
Makalah kanker genitalia
Makalah kanker genitaliaMakalah kanker genitalia
Makalah kanker genitalia
 
Notulen dpm
Notulen dpmNotulen dpm
Notulen dpm
 

Recently uploaded

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 

Recently uploaded (17)

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 

PPT ASKEP STT Tn. F.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.F DENGAN SOFT TISSUE TUMOR DI RUANGAN DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG Kelompok 5
  • 2. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2021 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Menurut data angka kejadian soft tissue tumor di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang dari bulan Januari 2023 sampai dengan sekarang di ruang dahlia sebanyak 81 orang. Post Operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya. (Awalliyah, 2019) Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker. (M. Clevo, 2012: 84) PENDAHULUAN
  • 3. PENGERTIAN Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma. Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker (Clevo, 2012).
  • 4. ETIOLOGI 1. Kondisi genetik Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutase gen adalah faktor predisposisi untuk beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen memiliki peran penting dalam diagnosis. 2. Radiasi Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutase gen radiasi industi yang mendorong tranformasi neoplastic. 3. Infeksi Infeksi virus Epstein-bar dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak. 4. Trauma Hubungan trauma dan soft tissue tumor nampalnya kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada. (Sjamsuhidayat, 2010).
  • 5. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung di mana letak tumor atau benjolan tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasakan sakit yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi (Muttaqin, 2008). Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila di raba terasa lunak dan bila di gerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat yang jauh (Muttaqin, 2008)
  • 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan X-ray 2. Pemeriksaan USG 3. CT scan 4. Pemeriksaan MRI 5. Pemeriksaaan histologi a. Sitologi: sederhana, cepat, metode pemeriksaan patologis yang akurat dioptimalkan untuk situasi berikut: 1. Ulserasi tumor jaringan lunak, pap smear atau metode pengempulan untuk mendapatkan sel, pemeriksaan mikroskopik 2. Sarcoma jaringan lunak yang disebabkan efusi pleura, hanya untuk mengambil spesimen segeraharus dilakukan konsentrasi sedimentasi sentrifugal, selanjutnya smear. b. Forsep biopsi: jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat didiagnosa, dilkukan forsep biopsi. c. Memotong biopsi: metode ini adalah kebanyakan untuk operasi. d. Biopsi Eksisi: berlaku untuk tumor kecil jaringan lunak, bersama dengan bagian dari jaringan normal di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk pemeriksaan histologis. (Sjamsuhidajat, 2010).
  • 8. PENATALAKSANAAN MEDIS 1. Bedah 2. Kemoterapi 3. Terapi radiasi PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN 1. Perhatikan kebersihan luka pada pasien. 2. Perawatan luka pada pasien. 3. Amati ada atau tidak komplikasi atau potensial yang terjadi setelah dilakukan operasi (Manuaba, 2010)
  • 9. 1. BIODATA Identitas Pasien Nama : Tn. F Umur : 42 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin Suku Bangsa : Batak/Indonesia A g a m a : Kristen Protestan Pendidikan : SMA Pekerjaan : Bertani Alamat : JL.Pandu Bintang Selamat Tanggal masuk / jam : 11-4-2023 Diagnosa Medis : Soft Tissue Timor No. Register : 180154 Ruangan : Dahlia PENGKAJIAN Penanggung Jawab. Nama : Ny. N Pekerjaan : Bertani Hubungan keluarga : Istri Alamat : JL.Pandu Bintang Selamat
  • 10. 2. KELUHAN UTAMA. Nyeri pada luka Operasi RIWAYAT KESEHATAN. Riwayat Kesehatan Sekarang. Keluhan yang dirasakan saat ini : Nyeri di bagian luka operasi Provocative / Palliative Apa penyebabnya : Trauma Pembedahan Hal yang memperbaiki : Melatih nafas dalam Hal yang memperberat : Mobilisasi Quality/Quantity Bagaimana dirasakan : Tersayat-sayat Bagaimana terlihat/terdengar : Pasien meringis Regional Dimana lokasinya : Di area collar posterior Scale (1 – 10) Seberapa parah penyakitnya : Skala 6 Timing Kapan mulai timbul : 2 jam setelah operasi Sering/kadang-kadang : sering Riwayat Kesehatan Masa Lalu Sakit yang pernah dialami : pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius sebelumnya Penyebab penyakitnya : Tidak Ada Pernah Dirawat / Di Operasi : Tidak Ada Tindakan Yang Dilakukan : Tidak Ada Lamanya Dirawat : Tidak Ada Riwayat Alergi : Tidak Ada Riwayat Obat-Obatan : Tidak Ada Immunisasi : Tidak Ada
  • 11. Aktivitas. Sebelum masuk RS Pernah bekerja : Pernah Sesudah masuk RS Ditolong dgn bantuan sebagian : Ya Personal Hygiene Sebelum masuk RS. Mandi : 2 x/hari. Gosok gigi : 2 x/hari. Cuci rambut : 7 x/minggu Potong kuku : 1 x/minggu Sesudah masuk RS. Mandi : Tidak mandi Gosok gigi : Tidak gosok gigi 3. PEMERIKSAAN FISIK. Tanda-tanda vital : Tanggal : 12 April 2023 Keadaan umum pasien : Sadar sepenuhnya Kesadaran : Nilai GCS : 15 Compos Mentis S u h u : 36,3 oC Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/menit. Pernafasan : 22 x/menit. Tinggi Badan : 160 cm Berat Badan : 62 Kg Leher Kelenjar getah bening :  Bengkak (√) Tidak bengkak Kelenjar tiroid :  Bengkak (√) Tidak bengkak Tekanan vena jugularis : (√) Normal  Meninggi
  • 12. Pemeriksaan Laboratorium Nama test Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan Hematology Darah Lengkap Hemoglobin (HGB) 20,8 g/dl 13-17 Leukosit (WBC) 11,5 ribu/ul 4.0-11.0 Eritrosit (RBC) 5,89 Juta/ul 4.1-5.1 Hematokrit (HCT) 57,3 % 36-47 Thrombosit (PLT) 271 ribu/ul 150-450 MCV 97,3 fL 81-99 MCH 35,3 pg 27-31 MCHC 36,2 g/dl 31-37 RDW-CV 11,9 % 11.5-14.5 MPV 8,1 fL 6.5-9.5 Hitung jenis lekosit Basophil 0.0 % 0-1 Eosinophil 2,8 % 1-3 Neutrofil 66,4 % 50-70 Limfosit 24,7 % 20-40 Monosit 6,1 % 2-8 NLR 2,69 Cutoff <3.13 ALC 2799 Juta/L >1500
  • 13. TINDAKAN MEDIS NO Nama Obat Dosis Golongan Efek Terapi Efek Samping 1. Asering 20 tpm Kristaloid Untuk pengganti cairan selamadehidrasi (Kehilangan cairan) - Kadar gula - darah tinggidari nilai normal - Iritasi local - Sakit perutdan perut membengkak 2. Metronidazole 1 fls/8 jam (IV) Antibiotika Untuk mengobati infeksi bakteri - Pusing - Sakit kepala - Mual danmuntah - Diare 3. Keterolac 1 Amp/ 8 jam(IV) Analgetik Untuk mengurangi rasa nyeri - Sakit perut - Pusing - Mual danmuntah - Perut kembung - Diare
  • 14. 4. Ceftriaxone 1 Amp/ 8 jam(IV) Antibiotika Untuk mengobati infeksi bakteri - Mual muntah - Pusing atausakit kepala - Mengantuk - Berkeringatberlebihan 5. Ranitidine 1 Amp/ 8 jam(IV) Histamin Untuk menetralisir asam lambung - Demam - Nafas pendek - Batuk - Detak jantung lambat ataucepat mual - Nyeri dada 6. Keterolac 1 Amp/ 8 jam(IV) Analgetik Untuk mengurangi rasa nyeri - Sakit perut - Pusing - Mual danmuntah - Perut kembung - Diare
  • 15. No Data Kemungkinan Penyebab Masalah 1 Ds : Pasien mengatakan nyeri pada luka post op P : Trauma Pembedahan Q : Tersayat-sayat R : Di area collar posterior S : 6 T : 2 Jam setelah operasi Do : Pasien tampak meringis TTV TD: 110/80 mmHg HR: 80x/i RR: 22x/i T: 36,3oC Soft Tissue Tumor (STT) Post Operasi Luka akibat insisi Terputusnya Kontuntitas Jaringan Menstimulasi Respon Nyeri Muncul sensasi nyeri Nyeri Akut Nyeri akut ANALISA DATA
  • 16. 2 Ds : - Do : Terdapat luka post op hari ke 2 Luka bersih, tidak ada pengeluaran cairan maupun pus, luka ditutup dengan kasa steril, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada kemerahan, bengkak, panas Leukosit : 11,5 ribu/ul (Normal : 4.0-11.0 ribu/ul) Hemoglobin : 20,8 g/dl (Normal : 13-17 g/dl) Post Operasi Tempat Masuk Mikroorganisme Resiko Infeksi Resiko Infeksi
  • 17. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka post op, luka bekas operasi seperti tersayat-sayat, di area collar posterior dengan skala 6, dengan waktu 6x/jam, durasi 30 detik, pasien meringis, TD: 110/80 mmHg, HR: 80x/I, RR: 22x/I, T: 36,3oC. 2. Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan terdapat luka post op hari ke 2, luka bersih, tidak ada pengeluaran cairan maupun pus, luka ditutup dengan kasa steril, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada kemerahan, bengkak, panas, Leukosit : 11,5 ribu/ul (Normal : 4.0-11.0 ribu/ul), Hemoglobin : 20,8 g/dl (Normal : 13-17 g/dl)