SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Keperawatan 6 Ganjil A
Kelompok 2:
1. Septi Yulianti
2. Aula Rahma
3. Fitriyanti
4. Swestriani
5. Endah Nofalen
Pengertian
 Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan
epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
 Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum
(Boyle & Langman, 2000 : 805).
 Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat
ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan
sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143). Dari beberapa
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker
kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat
ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar).
Klasifikasi
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES
adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) :
A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis.
B1 : kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis
mukosa.
B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai
lapisan propria.
C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar
getah bening sebanyak satu sampai empat buah.
C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar
getah bening lebih dari 5 buah.
D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat
dioperasi lagi.
Etiologi
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah
serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan
makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.
2. Kelainan kolon
Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma.
Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi
maligna menjadi karsinoma.
Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa menahun
mempunyai risiko terkena karsinoma kolon.
3. Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang tenderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih
banyak daripada anak – anak yang orangtuanya sehat
(FKUI, 2001 :207).
Anatomi Fisiologi Kolon Usus besar atau kolon
• Dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia,
kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending),
kolon melintang (transverse), kolon menurun
(descending), kolon sigmoid, dan rektum.
Bagian kolon dari usus buntu hingga
pertengahan kolon melintang sering disebut
dengan "kolon kanan", sedangkan bagian
sisanya sering disebut dengan "kolon kiri"
Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel
yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium
awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Padsa
stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi,
seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan
gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif
lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang
dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar (Davey, 2006 :
335). Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma
(muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak
tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak
jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. Sel
kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian
tubuh yang lain ( paling sering ke hati).
Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu :
Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan,
seperti ke dalam kandung kemih.
Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon.
aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan
darah ke system portal.
Penyebaran secara transperitoneal
Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi
drain.
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker
dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale, 2000 : 177).
Tumor bersifat jinak ganas Tumbuh lambat. Tumbuh cepat /
membelah diri serempak, membentuk simpai (jaringan
pembungkus), berbatas tegas.Pertumbuhan tidak teratur,
tidak berbatas tegas tumor dengan jaringan sehat (tidak
meng-invasi/bermetastasis).
Manifestasi Klinis Kanker Kolon
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit,
dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya
perubahan dalam defekasi, darah pada feses, konstipasi,
perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan
perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
Kanker Kolon Kanan
Dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar
hingga stadium lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan
obstruksi, karena lumen usus lebih besar dan feses masih
encer. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan darah
bersifat samara dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak
(suatu tes sederhana yang dapat dilakukan di klinik). Mucus
jarang terlihat, karena tercampur dalam feses. Pada orang
yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi
jarang pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami
perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang – kadang
pada epigastrium.
lanjutan
Kanker Kolon Kiri
Rectum cenderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai
akibat iritasi dan respon refleks. Diare, nyeri kejang, dan
kembung sering terjadi. Karena lesi kolon kiri cenderung
melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. Feses dapat kecil
dan berbentuk seperti pita. Baik mucus maupun darah segar
sering terlihat pada feses. Dapat terjadi anemia akibat kehilangan
darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat
mengenai radiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan
gejala – gejala pada tungakai atau perineum. Hemoroid, nyeri
pinggang bagian bawah, keinginan defekasi atau sering berkemih
dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat – alat tersebut.
Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah
evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan
diarebergantian, serta feses berdarah (Gale, 2000).
Pemeriksaan penunjang
 Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
 Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto
kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis
kanker ke paru.
 Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat
ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati.
 Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis karsinoma
kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel.
 Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami
perdarahan .
- Hb : 10 mg%
- Protein total : 5,86 gr/ dl
Albumen : 3,00 gr / dl
- BB : 55 Kg
(FKUI, 2001 : 210).
Komplikasi
Komplikasi dapat mencakup : Infeksi
Intraperitoneal, obstruksi usus besar
komplet, perdarahan / hemoragi GI,
Perforasi usus, Peritonitis / abses/ sepsis.
Penatalaksanaan Medis
• Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk
tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis,
tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh
sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian
besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar kanker.
• Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetic
sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit,
sel dinding lambung & usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh
menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu
makan.
• Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk
kanker yang telah menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-
kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada umumnya
lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan
memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211).
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang
nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan
(Boedihartono, 1994 : 17). Diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien Post operatif kanker kolon (Wilkinson, 2006 : 621) meliputi :
» Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi
» Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan
sekunder akibat obstruksi
» Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan
dan gianosis kanker
» Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia
dan anoreksia
» Kerusakan integritas kulit b.d. insisi bedah
(abdomen dan perianal), pembentukan stoma dan
kontaminasi fekal terhadap kulit periostomal.
» Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
adalah keadaan individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan metabolik.
» Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada
gambaran mental dari fisik seseorang.
» Kurang pengetahuan mengenai diagnosa, prosedur
pembedahan, dan prawatan diri setelah pulang.
fdokumen.com_ca-kolon.ppt

More Related Content

Similar to fdokumen.com_ca-kolon.ppt

materi KANKER KOLON / kanker usus besar.pptx
materi KANKER KOLON / kanker usus besar.pptxmateri KANKER KOLON / kanker usus besar.pptx
materi KANKER KOLON / kanker usus besar.pptxssuser869bf7
 
Tumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedhaTumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedhaRiedha Poenya
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituReski Amaliyah
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksinovaangelia125
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaRFFooraa
 
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptxOverview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptxmawar483217
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirririn95
 
Referat ca rekti Egy
Referat ca rekti EgyReferat ca rekti Egy
Referat ca rekti EgyEgy Bora
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to fdokumen.com_ca-kolon.ppt (20)

ppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptxppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptx
 
materi KANKER KOLON / kanker usus besar.pptx
materi KANKER KOLON / kanker usus besar.pptxmateri KANKER KOLON / kanker usus besar.pptx
materi KANKER KOLON / kanker usus besar.pptx
 
Tumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedhaTumor pankreas riedha
Tumor pankreas riedha
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
 
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptxOverview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
Overview Praktikum Patologi Anatomi Lower GIT Blok 2C.pptx
 
Kanker
KankerKanker
Kanker
 
Ca. kolon AKPER PEMKAB MUNA
Ca. kolon AKPER PEMKAB MUNA Ca. kolon AKPER PEMKAB MUNA
Ca. kolon AKPER PEMKAB MUNA
 
Kanker kolon
Kanker kolonKanker kolon
Kanker kolon
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Referat ca rekti Egy
Referat ca rekti EgyReferat ca rekti Egy
Referat ca rekti Egy
 
Ca boli makalah
Ca boli makalahCa boli makalah
Ca boli makalah
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Biologi - Kolon
Biologi - KolonBiologi - Kolon
Biologi - Kolon
 

More from Odesyafar

410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.pptOdesyafar
 
Tumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).pptTumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).pptOdesyafar
 
perbandingan-trigonometri.ppt
perbandingan-trigonometri.pptperbandingan-trigonometri.ppt
perbandingan-trigonometri.pptOdesyafar
 
MATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptx
MATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptxMATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptx
MATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptxOdesyafar
 
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxBHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxOdesyafar
 
420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt
420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt
420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.pptOdesyafar
 

More from Odesyafar (6)

410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
Tumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).pptTumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).ppt
 
perbandingan-trigonometri.ppt
perbandingan-trigonometri.pptperbandingan-trigonometri.ppt
perbandingan-trigonometri.ppt
 
MATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptx
MATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptxMATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptx
MATERI TATA TERTIB PESERTA DIDIK (1).pptx
 
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxBHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
 
420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt
420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt
420313928-BANTUAN-HIDUP-DASAR-ppt.ppt
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (19)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

fdokumen.com_ca-kolon.ppt

  • 1. Keperawatan 6 Ganjil A Kelompok 2: 1. Septi Yulianti 2. Aula Rahma 3. Fitriyanti 4. Swestriani 5. Endah Nofalen
  • 2. Pengertian  Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).  Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).  Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143). Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar).
  • 3. Klasifikasi Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) : A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis. B1 : kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa. B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria. C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat buah. C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah. D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi.
  • 4. Etiologi 1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani. 2. Kelainan kolon Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma. Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma. Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko terkena karsinoma kolon. 3. Genetik Anak yang berasal dari orangtua yang tenderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang orangtuanya sehat (FKUI, 2001 :207).
  • 5. Anatomi Fisiologi Kolon Usus besar atau kolon • Dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri"
  • 6.
  • 7. Patologi Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Padsa stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar (Davey, 2006 : 335). Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain ( paling sering ke hati).
  • 8. Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu : Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon. aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke system portal. Penyebaran secara transperitoneal Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya metastase pada jaringan lain (Gale, 2000 : 177). Tumor bersifat jinak ganas Tumbuh lambat. Tumbuh cepat / membelah diri serempak, membentuk simpai (jaringan pembungkus), berbatas tegas.Pertumbuhan tidak teratur, tidak berbatas tegas tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasi/bermetastasis).
  • 9. Manifestasi Klinis Kanker Kolon Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi, darah pada feses, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi. Kanker Kolon Kanan Dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena lumen usus lebih besar dan feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan darah bersifat samara dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang dapat dilakukan di klinik). Mucus jarang terlihat, karena tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi jarang pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang – kadang pada epigastrium.
  • 10. lanjutan Kanker Kolon Kiri Rectum cenderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks. Diare, nyeri kejang, dan kembung sering terjadi. Karena lesi kolon kiri cenderung melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita. Baik mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses. Dapat terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan gejala – gejala pada tungakai atau perineum. Hemoroid, nyeri pinggang bagian bawah, keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat – alat tersebut. Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diarebergantian, serta feses berdarah (Gale, 2000).
  • 11. Pemeriksaan penunjang  Endoskopi Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.  Radiologis Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru.  Ultrasonografi (USG) Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati.  Histopatologi Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel.  Laboratorium Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan . - Hb : 10 mg% - Protein total : 5,86 gr/ dl Albumen : 3,00 gr / dl - BB : 55 Kg (FKUI, 2001 : 210).
  • 12. Komplikasi Komplikasi dapat mencakup : Infeksi Intraperitoneal, obstruksi usus besar komplet, perdarahan / hemoragi GI, Perforasi usus, Peritonitis / abses/ sepsis.
  • 13. Penatalaksanaan Medis • Pembedahan (Operasi) Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar kanker. • Penyinaran (Radioterapi) Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung & usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan. • Kemotherapy Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira- kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211).
  • 14. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994 : 17). Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post operatif kanker kolon (Wilkinson, 2006 : 621) meliputi : » Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi » Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi » Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan gianosis kanker » Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan anoreksia » Kerusakan integritas kulit b.d. insisi bedah (abdomen dan perianal), pembentukan stoma dan kontaminasi fekal terhadap kulit periostomal. » Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. » Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gambaran mental dari fisik seseorang. » Kurang pengetahuan mengenai diagnosa, prosedur pembedahan, dan prawatan diri setelah pulang.