4. Muslihin
HASIL BELAJAR
mampu mengaktualisasikan
pilar-pilar kebangsaan dalam
mengelola pelaksanaan tugas
dan fungsi unit kerja.
Mengaktualisasikan pilar-pilar kebangsaan dalam
mengelola pelaksanaan tugas dan fungsi unit
kerja
Menginternalisasi pilar-pilar kebangsaan
Menjelaskan pilar-pilar kebangsaan
INDIKATOR HASIL BELAJAR
5. Muslihin
MATERI POKOK
1. KONSEP PILAR-PILAR
KEBANGSAAN
2. AKTUALISASI PILAR-PILAR
KEBANGSAAN DALAM
MENGELOLA
PELAKSANAAN TUGAS DAN
FUNGSI UNIT KERJA
7. Muslihin
NEGARA INDONESIA NEGARA KEPULAUAN
membentang dari Sabang
(Aceh, Pulau Sumatera)
sampai Merauke (Papua),
terdiri lebih dari 17.504 pulau,
Luas 1,913.578,68 KM2
Letak geografisnya di antara
dua benua (Asia dan
Australia) dan dua Samudera
(Hindia/Indonesia dan Pasifik).
Negeri yang dilalui garis
Kathulistiwa berpenduduk
sekitar 260 juta jiwa, 34
Provinsi,
510 Kab/Kota
+ 6994 Kecamatan dan
82.253 Kelurahan/Desa
BUDAYA
7
AGAMA
8. Muslihin
Para pendiri bangsa melahirkan sejumlah
KONSEPSI KEBANGSAAN dan KENEGARAAN,
antara lain yang berkaitan dengan dasar
negara, konstitusi negara, bentuk negara,
dan WAWASAN KEBANGSAAN yang dirasa
sesuai dengan KARAKTER KEINDONESIAN
9. CIKAL BAKAL
INDONESIA
KERAJAAN SRIWIJAYA
KERAJAAN MAJAPAHIT
SEJARAH
KEBANGSAAN
PERLAWANAN SENDIRI-SENDIRI GAGAL
PERGERAKAN NASIONAL (1908) AWAL PERSATUAN
NUSANTARA
PENJAJAHAN SELAMA 350 +THN PORTUGIS, BELANDA, JEPANG
15. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
PILAR 1 tiang penguat (dr batu, beton, dsb): sebuah monumen yg terdiri
dr lima - berdiri dng megahnya; 2 ki dasar (yg pokok); induk:
(KBBI)
bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan
atau belief system, atau philosophische grondslag,
yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh
rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang
diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai
landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
PILAR
prinsip pokok yang penting (Jimly Asshiddiqie)
16. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin
terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta
mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan
yang menjadi dambaan warga bangsa
landasan atau penyanggah dalam menyusun program kerja dan
dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat
Pancasila
UUD1945
NKRI
Bhineka
TunggalIka
17. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
dipandang sebagai sesuatu yang HARUS DIPAHAMI
oleh para penyelenggara negara bersama seluruh
masyarakat dan menjadi PANDUAN dalam
kehidupan berpolitik, menjalankan pemerintahan,
menegakkan hukum, mengatur perekonomian
negara, interaksi sosial kemasyarakatan, dan
berbagai dimensi kehidupan bernegara dan
berbangsa lainnya.
19. Muslihin
PANCASILA
VISI & KARAKTER BANGSA
PANCASILA sebagai :
* Dasar Negara;
* Ideologi;
* Falsafah;
* Pandangan Hidup Bangsa;
* Pemersatu Bangsa.
KARAKTER UNIVERSAL:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab
KARAKTER KEBANGSAAN:
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Kadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
19
20. RUMAH KITA RUMAH PANCASILA
TUJUAN PANCASILA
(Causa finalis) :
1. FALSAFAH HIDUP
2. IDEOLOGI NEGARA
3. DASAR NEGARA
Pancasila
bersumber dari :
Nilai-nilai adat
istiadat,
kebudayaan
serta nilai
religius yang
terdapat dalam
pandangan
hidup
masyarakat
Indonesia
Asal Mula Bahan
(Causa Materialism)
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa,
dari nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.
Asal Mula Bentuk ( Causa Formalis )
NILAI INTI/ HAKIKAT
PANCASILA
GOTONG
ROYONG
21. Memahami FALSAFAH
DASAR PANCASILA yang
mengandung nilai-nilai
luhur sebagai pedoman
dalam bersikap dan
bertingkah laku yang
bermuara pada
pembentukan karakter
bangsa.
22. Muslihin
NILAI-NILAI PANCASILA
HAYATIPAHAMI
NILAI SIFAT ATAU KUALITAS YANG MELEKAT PADA OBYEK
SETIAP GENERASI
( SEDINI MUNGKIN )
GENERASI
PENDAHULU
( SISTEM FILSAFAT KEMANUSIAAN )
SEGERA DITANAM KEMBALI
KEPADA
GENERASI
SAAT INI
KENALI
OLEHDARI
DI DI DI
23. KOMPREHENSIF INTEGRAL
SISTEMIK & SINERGIK
OBYEKTIF & POSITIF
RETORIKA LOGIKA AKTUALITA
INTERNALISASI DAN AKTUALISASI
NILAI NILAI PANCAILA SEBAGAI FALSAFAH
HIDUP BANGSA DAN NEGARA
J I W A BADAN
24. Muslihin
Core Value (Nilai Inti): PANCASILA
1. Ketuhanan merupakan pemaknaan terhadap nilai-nilai religius yg
berkaitan dg hub antara individu dg Tuhan.
2. Kemanusiaan berhubungan dengan aspek moralitas, keteraturan dan
perwujudan pranata sosial yg beradab.
3. Persatuan Indonesia menyiratkan makna perwujudan kesatuan dan
kasih sayang segenap suku dari Sabang sampai Merauke.
4. Permusyawaratan dan Perwakilan menyiratkan makna perlunya
dimokrasi atas dasar konsensus dlm menyikapi berbagai persoalan,
musyawarah untuk mufakat.
5. Keadilan Sosial yg menyiratkan perilaku yg transparan, adil dan
merata guna mewujudkan kesejahteraan sosial.
25.
26. Muslihin
Diskusi
Kelomp
ok
1. Pilih salah satu unit kerja dan sila
Pancasila
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila
pancasila
3. Bagaimana implementasi nilai-nilai
pancasila dalam pelaksanaan tugas di
unit kerja
4. Tantangan dalam implementasi nilai
tersebut serta solusi yang ditawarkan
5. Komitmen membangun nilai sila
pancasila dalam pelaksanaan tugas
27. Muslihin
Pengucapan sumpah/janji bagi PNS, wajib menyebut Nama
Tuhan:
Pasal 66 UU No. 5 Th 2014 tentang ASN :
(1) Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib
mengucapkan sumpah/janji.
(2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi
sebagai berikut:
"Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya
bersumpah/berjanji : ......................................................
KETUHANAN YANG MAHA ESA1
28. Muslihin
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dgn kgtan kemanusiaan, dan
berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua
sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan bekerjasama.
Penjabaran dalam UU No. 5 Thn 2014 tentang ASN :
• Pasal 4 huruf d “menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak”.
• Pasal 12 “Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme”.
KEMAMUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB2
29. Muslihin
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bgs dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika, tidak diskriminatif.
• Pasal 4 huruf b “setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah”.
• Pasal 10 huruf c “perekat dan pemersatu bangsa”.
• Pasal 11 huruf c “mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia”.
PERSATUAN INDONISIA3
30. Muslihin
Kerakyatan adalah “demokrasi” yg diterapkan di Indonesia yang memiliki ciri
sesuai dgn latar belakang budaya bangsa Indonesia sendiri, “musyawarah untuk
mencapai mufakat”.
Bgs Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak harus bersedia menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah dg penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama
daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yg diambil harus
menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
Utk itu, salah satu nilai dasar PNS adalah : “meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier” (Pasal 4 huruf o
UU N0. 5/2014)
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
4
31. Muslihin
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan
keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur
dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu
kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan
terhadap sesama.
Sila Keadilan sosial merupakan perwujudan yg paling konkret dari
prinsip-prinsip Pancasila. Satu-satunya sila Pancasila yg dilukiskan dalam
Pembukaan UUD Th 1945 dg menggunakan kata kerja mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Itulah sebabnya, kewajiban utama bagi ASN adalah: Memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan rakyat (Pasal 12 UU No. 5 Tahun 2014)
KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA5
32. Muslihin
REVITALISASI NILAI PANCASILA
1. NILAI KETUHANAN: bangsa yang religius
2. NILAI KEMANUSIAAN:mengakui harkat dan martabat
manusia secara berkeadilan dan beradab
3. NILAI PERSATUAN:perbedaan yang menyatukan
4. NILAI KERAKYATAN : demokrasi kerakyatan dengan
hikmat dan kebijaksanaan
5. NILAI KEADILAN SOSIAL:pemenuhan rasa keadilan bagi
rakyat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan;
35. PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Antara lain:
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
ABRI
• Penegakan hukum, HAM, dan
pemberantasan KKN
• Otonomi Daerah
• Kebebasan Pers
• Mewujudkan kehidupan demokrasi
Tuntutan Reformasi
•Pembukaan
•Batang Tubuh
- 16 bab
- 37 pasal
- 49 ayat
- 4 pasal Aturan Peralihan
- 2 ayat Aturan Tambahan
• Penjelasan
Sebelum Perubahan
• Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
• Kekuasaan yang sangat besar pada
Presiden
• Pasal-pasal yang terlalu “luwes”
sehingga dapat menimbulkan
multitafsir
• Kewenangan pada Presiden untuk
mengatur hal-hal penting dengan
undang-undang
• Rumusan UUD 1945 tentang
semangat penyelenggara negara
belum cukup didukung ketentuan
konstitusi
Latar Belakang Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar,
mengenai:
• Tatanan negara
• Kedaulatan Rakyat
• HAM
• Pembagian kekuasaan
• Kesejahteraan Sosial
• Eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum
• Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa
Tujuan Perubahan
• Pasal 3 UUD 1945
• Pasal 37 UUD 1945
• TAP MPR No.IX/MPR/1999
• TAP MPR No.IX/MPR/2000
• TAP MPR No.XI/MPR/2001
Dasar Yuridis
• Tidak mengubah Pembukaan UUD
1945
• Tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Mempertegas sistem presidensiil
• Penjelasan UUD 1945 yang
memuat hal-hal normatif akan
dimasukan ke dalam pasal-pasal
• Perubahan dilakukan dengan cara
“adendum”
Kesepakatan Dasar
• Sidang Umum MPR 1999
Tanggal 14-21 Okt 1999
• Sidang Tahunan MPR 2000
Tanggal 7-18 Agt 2000
• Sidang Tahunan MPR 2001
Tanggal 1-9 Nov 2001
• Sidang Tahunan MPR 2002
Tanggal 1-11 Agt 2002
Sidang MPR
•Pembukaan
•Pasal-pasal:
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan
Hasil Perubahan
36. Muslihin
PRIODE BERLAKUNYA UUD 1945
1 18 AGUSTUS 1945 - 27 DES. 1949 UUD 1945
2 27 DES. 1949 - 17 AGUSTUS 1950 KONS. RIS
3 17 AGUSTUS1950 - 5 JULI 1959 UUDS 1950
4 JULI 1959 - SEKARANG UUD 1945
36
UUD 1945 Berlaku Secara Nasional pada Priode 1 dan 4.
Sedang pada Priode 2 Hanya Berlaku untuk Negara Bagian RI
Yogyakarta. Sedangkan pada Priode 3 Tidak Berlaku, Meski Tidak
Ada Ketentuan Formal yang Mencabut Berlakunya UUD 1945.
37. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
1.Indonesia sebelum Kemerdekaan
2.Konsep Negara Kesatuan dalam UUD 1945
3.Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
4.Bhinneka Tunggal Ika dalam Konteks
Indonesia
5.Keanekaragaman Bangsa Indonesia
39. Muslihin
10/26/2017 39
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai Negara
Kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Terdapat 5 (lima) Pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang langsung menyebut tentang
Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu : Pasal 1 ayat (1); Pasal
18 ayat (1); Pasal 18B ayat (2); Pasal 25A; dan Pasal 37 ayat
(5).
40. Muslihin
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
[Pasal 37 (5)****]
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang.
(Pasal 25A**)
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
[Pasal 18B (2)**]
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi
atas kab dan kota, yg tiap-tiap provinsi, kab, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yg diatur
dengan undang-undang.
[ Pasal 18 (1)**]
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yg bersifat khusus atau
bersifat istimewa yg diatur dgn undang-undang
[Pasal 18B (1)**]
40
41. Dari pengamatan empiris, konflik masal lebih sering terjadi seiring menggeloranya era reformasi yang
dampaknya tidak hanya mengganggu ketentraman dan kedamaian, melainkan juga cukup menghawatirkan
bagi kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia.
1. Konflik yang bernuansa SEPARATISME konflik di NAD, Maluku, dan Papua.
2. Konflik yang bernuansa ETNIS konflik di Kalbar, Kalteng, danAmbon.
3. Konflik yang bernuansa IDEOLOGIS isu faham komunis, faham radikal.
4. Konflik yang benuansa POLITIS konflik akibat isu kecurangan Pilkada, isu pemekaran wilayah di beberapa wilayah
yang berakibat penyerangan dan pengrusakan.
5. Konflik yang bernuansa EKONOMI konflik antar kelompok nelayan di selat Madura, antar kelompok preman, antar
kelompok pengemudi, antar kelompok pedagang.
6. Konflik Sosial lainnya konflik antar anak sekolah, mahasiswa,
7. Konflik BERNUANSA SOLIDARITAS LIAR tawuran antar wilayah, antar suporter sepak bola.
8. Konflik ISU AGAMA atau ALIRAN KEPERCAYAAN isu berkaitan dengan Achmadiyah, isu aliran sesat.
9. Konflik ISU KEBIJAKAN PEMERINTAH BBM, BOS, LPG. dsb.
Konflik yang pernah terjadi di NKRI
Beberapa contoh konkrit masalah konflik yang cukup serius baik yang bersifat vertical
ataupun horisontal yang terjadi antara lain :
43. Muslihin
perekat dan pengikat kerukunan bangsa
adalah NILAI-NILAI yang tumbuh, hidup, dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, harus kita jaga, pahami,
hayati dan laksanakan dalam pranata kehidupan sehari-hari,
a. Pancasila = sumber nilai menjadi ideologi,
b. UUD 1945 = aturan yang semestinya ditaati, dan
c. NKRI = harga mati, serta
d. BTI = perekat semua rakyat.
MAKA DALAM BINGKAI EMPAT PILAR TERSEBUT YAKINLAH
TUJUAN YANG DICITA-CITAKAN BANGSA INI AKAN TERWUJUD.
PENUTUP