SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Dr. MUSLIHIN, M.Pd.
Widyaiswara Madya
BKD & Diklat NTB
Bagik Polak Labuapi
muslihin69@ymail.com
HP. 081917204866
2
DIKLATPIM TINGKAT IV
AGEN PEMBAHARU
(Operasional & Perubahan)
APARATUR YANG
BERWAWASAN GLOBAL,
BERKELAS DAN BERDAYA
SAING
Muslihin
ARAH PERUBAHAN
POLA
SIKAP
POLA
TINDAK
POLA
PIKIR
MEMBANGU
N
1. karakter dan
integritas
2. Perencana
3. Kolaborasi internal
dan eksternal
4. Inovasi efektif
efisien
5. Potensi optimal
Muslihin
HASIL BELAJAR
mampu mengaktualisasikan
pilar-pilar kebangsaan dalam
mengelola pelaksanaan tugas
dan fungsi unit kerja.
 Mengaktualisasikan pilar-pilar kebangsaan dalam
mengelola pelaksanaan tugas dan fungsi unit
kerja
 Menginternalisasi pilar-pilar kebangsaan
 Menjelaskan pilar-pilar kebangsaan
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Muslihin
MATERI POKOK
1. KONSEP PILAR-PILAR
KEBANGSAAN
2. AKTUALISASI PILAR-PILAR
KEBANGSAAN DALAM
MENGELOLA
PELAKSANAAN TUGAS DAN
FUNGSI UNIT KERJA
Muslihin
Pilar-Pilar
Muslihin
NEGARA INDONESIA NEGARA KEPULAUAN
membentang dari Sabang
(Aceh, Pulau Sumatera)
sampai Merauke (Papua),
terdiri lebih dari 17.504 pulau,
Luas 1,913.578,68 KM2
Letak geografisnya di antara
dua benua (Asia dan
Australia) dan dua Samudera
(Hindia/Indonesia dan Pasifik).
Negeri yang dilalui garis
Kathulistiwa berpenduduk
sekitar 260 juta jiwa, 34
Provinsi,
510 Kab/Kota
+ 6994 Kecamatan dan
82.253 Kelurahan/Desa
BUDAYA
7
AGAMA
Muslihin
Para pendiri bangsa melahirkan sejumlah
KONSEPSI KEBANGSAAN dan KENEGARAAN,
antara lain yang berkaitan dengan dasar
negara, konstitusi negara, bentuk negara,
dan WAWASAN KEBANGSAAN yang dirasa
sesuai dengan KARAKTER KEINDONESIAN
CIKAL BAKAL
INDONESIA
 KERAJAAN SRIWIJAYA
 KERAJAAN MAJAPAHIT
SEJARAH
KEBANGSAAN
 PERLAWANAN  SENDIRI-SENDIRI  GAGAL
 PERGERAKAN NASIONAL (1908)  AWAL PERSATUAN
NUSANTARA
PENJAJAHAN SELAMA 350 +THN  PORTUGIS, BELANDA, JEPANG
Muslihin
BERJUANG BERSAMA-
SAMA / BERSATU
PROKLAMASI
goldar
KEBANGKITAN
NASIONAL PERSAMAAN
Nasib,
Perjuangan, dan
Sejarah
Muslihin
Apakah Keadaan Indonesia Saat Ini
Sudah Menjadi Negara Seperti Yang
Diinginkan/Diimpikan Oleh Para
Pendiri Bangsa ?
Muslihin
Konflik Paska Pilkada
Separatisme
Primordialisme
Konflik
Antar Agama
Konflik
Antar Etnis
Muslihin
Muslihin
1. WAWASAN
NUSANTARA
2. INTEGRITAS
NASIONAL
3. DAYA SAING
4. KARAKTER BANGSA
Diskusi
a.Maknanya bagi
Bangsa
Indonesia
b.Nilai-nilai yang
terkandung
c.Penerapan
dalam
Membangun
Semangat
UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
PILAR 1 tiang penguat (dr batu, beton, dsb): sebuah monumen yg terdiri
dr lima - berdiri dng megahnya; 2 ki dasar (yg pokok); induk:
(KBBI)
bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan
atau belief system, atau philosophische grondslag,
yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh
rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang
diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai
landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
PILAR
prinsip pokok yang penting (Jimly Asshiddiqie)
UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin
terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta
mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan
yang menjadi dambaan warga bangsa
landasan atau penyanggah dalam menyusun program kerja dan
dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat
Pancasila
UUD1945
NKRI
Bhineka
TunggalIka
UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
dipandang sebagai sesuatu yang HARUS DIPAHAMI
oleh para penyelenggara negara bersama seluruh
masyarakat dan menjadi PANDUAN dalam
kehidupan berpolitik, menjalankan pemerintahan,
menegakkan hukum, mengatur perekonomian
negara, interaksi sosial kemasyarakatan, dan
berbagai dimensi kehidupan bernegara dan
berbangsa lainnya.
Muslihin
PANCASILA
Muslihin
PANCASILA
VISI & KARAKTER BANGSA
PANCASILA sebagai :
* Dasar Negara;
* Ideologi;
* Falsafah;
* Pandangan Hidup Bangsa;
* Pemersatu Bangsa.
KARAKTER UNIVERSAL:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab
KARAKTER KEBANGSAAN:
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Kadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
19
RUMAH KITA RUMAH PANCASILA
TUJUAN PANCASILA
(Causa finalis) :
1. FALSAFAH HIDUP
2. IDEOLOGI NEGARA
3. DASAR NEGARA
Pancasila
bersumber dari :
Nilai-nilai adat
istiadat,
kebudayaan
serta nilai
religius yang
terdapat dalam
pandangan
hidup
masyarakat
Indonesia
Asal Mula Bahan
(Causa Materialism)
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa,
dari nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.
Asal Mula Bentuk ( Causa Formalis )
NILAI INTI/ HAKIKAT
PANCASILA
GOTONG
ROYONG
Memahami FALSAFAH
DASAR PANCASILA yang
mengandung nilai-nilai
luhur sebagai pedoman
dalam bersikap dan
bertingkah laku yang
bermuara pada
pembentukan karakter
bangsa.
Muslihin
NILAI-NILAI PANCASILA
HAYATIPAHAMI
NILAI SIFAT ATAU KUALITAS YANG MELEKAT PADA OBYEK
SETIAP GENERASI
( SEDINI MUNGKIN )
GENERASI
PENDAHULU
( SISTEM FILSAFAT KEMANUSIAAN )
SEGERA DITANAM KEMBALI
KEPADA
GENERASI
SAAT INI
KENALI
OLEHDARI
DI DI DI
KOMPREHENSIF INTEGRAL
SISTEMIK & SINERGIK
OBYEKTIF & POSITIF
RETORIKA  LOGIKA  AKTUALITA
INTERNALISASI DAN AKTUALISASI
NILAI NILAI PANCAILA SEBAGAI FALSAFAH
HIDUP BANGSA DAN NEGARA
J I W A BADAN
Muslihin
Core Value (Nilai Inti): PANCASILA
1. Ketuhanan merupakan pemaknaan terhadap nilai-nilai religius yg
berkaitan dg hub antara individu dg Tuhan.
2. Kemanusiaan berhubungan dengan aspek moralitas, keteraturan dan
perwujudan pranata sosial yg beradab.
3. Persatuan Indonesia menyiratkan makna perwujudan kesatuan dan
kasih sayang segenap suku dari Sabang sampai Merauke.
4. Permusyawaratan dan Perwakilan menyiratkan makna perlunya
dimokrasi atas dasar konsensus dlm menyikapi berbagai persoalan,
musyawarah untuk mufakat.
5. Keadilan Sosial yg menyiratkan perilaku yg transparan, adil dan
merata guna mewujudkan kesejahteraan sosial.
Muslihin
Diskusi
Kelomp
ok
1. Pilih salah satu unit kerja dan sila
Pancasila
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila
pancasila
3. Bagaimana implementasi nilai-nilai
pancasila dalam pelaksanaan tugas di
unit kerja
4. Tantangan dalam implementasi nilai
tersebut serta solusi yang ditawarkan
5. Komitmen membangun nilai sila
pancasila dalam pelaksanaan tugas
Muslihin
 Pengucapan sumpah/janji bagi PNS, wajib menyebut Nama
Tuhan:
 Pasal 66 UU No. 5 Th 2014 tentang ASN :
(1) Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib
mengucapkan sumpah/janji.
(2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi
sebagai berikut:
"Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya
bersumpah/berjanji : ......................................................
KETUHANAN YANG MAHA ESA1
Muslihin
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dgn kgtan kemanusiaan, dan
berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua
sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan bekerjasama.
 Penjabaran dalam UU No. 5 Thn 2014 tentang ASN :
• Pasal 4 huruf d “menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak”.
• Pasal 12 “Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme”.
KEMAMUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB2
Muslihin
 Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bgs dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika, tidak diskriminatif.
• Pasal 4 huruf b “setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah”.
• Pasal 10 huruf c “perekat dan pemersatu bangsa”.
• Pasal 11 huruf c “mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia”.
PERSATUAN INDONISIA3
Muslihin
 Kerakyatan adalah “demokrasi” yg diterapkan di Indonesia yang memiliki ciri
sesuai dgn latar belakang budaya bangsa Indonesia sendiri, “musyawarah untuk
mencapai mufakat”.
 Bgs Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak harus bersedia menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah dg penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama
daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yg diambil harus
menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
 Utk itu, salah satu nilai dasar PNS adalah : “meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier” (Pasal 4 huruf o
UU N0. 5/2014)
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
4
Muslihin
 Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan
keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur
dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu
kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan
terhadap sesama.
 Sila Keadilan sosial merupakan perwujudan yg paling konkret dari
prinsip-prinsip Pancasila. Satu-satunya sila Pancasila yg dilukiskan dalam
Pembukaan UUD Th 1945 dg menggunakan kata kerja mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Itulah sebabnya, kewajiban utama bagi ASN adalah: Memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan rakyat (Pasal 12 UU No. 5 Tahun 2014)
KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA5
Muslihin
REVITALISASI NILAI PANCASILA
1. NILAI KETUHANAN: bangsa yang religius
2. NILAI KEMANUSIAAN:mengakui harkat dan martabat
manusia secara berkeadilan dan beradab
3. NILAI PERSATUAN:perbedaan yang menyatukan
4. NILAI KERAKYATAN : demokrasi kerakyatan dengan
hikmat dan kebijaksanaan
5. NILAI KEADILAN SOSIAL:pemenuhan rasa keadilan bagi
rakyat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan;
Muslihin
UUD 1945
Muslihin
Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Perubaha
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Antara lain:
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
ABRI
• Penegakan hukum, HAM, dan
pemberantasan KKN
• Otonomi Daerah
• Kebebasan Pers
• Mewujudkan kehidupan demokrasi
Tuntutan Reformasi
•Pembukaan
•Batang Tubuh
- 16 bab
- 37 pasal
- 49 ayat
- 4 pasal Aturan Peralihan
- 2 ayat Aturan Tambahan
• Penjelasan
Sebelum Perubahan
• Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
• Kekuasaan yang sangat besar pada
Presiden
• Pasal-pasal yang terlalu “luwes”
sehingga dapat menimbulkan
multitafsir
• Kewenangan pada Presiden untuk
mengatur hal-hal penting dengan
undang-undang
• Rumusan UUD 1945 tentang
semangat penyelenggara negara
belum cukup didukung ketentuan
konstitusi
Latar Belakang Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar,
mengenai:
• Tatanan negara
• Kedaulatan Rakyat
• HAM
• Pembagian kekuasaan
• Kesejahteraan Sosial
• Eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum
• Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan
aspirasi dan kebutuhan bangsa
Tujuan Perubahan
• Pasal 3 UUD 1945
• Pasal 37 UUD 1945
• TAP MPR No.IX/MPR/1999
• TAP MPR No.IX/MPR/2000
• TAP MPR No.XI/MPR/2001
Dasar Yuridis
• Tidak mengubah Pembukaan UUD
1945
• Tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Mempertegas sistem presidensiil
• Penjelasan UUD 1945 yang
memuat hal-hal normatif akan
dimasukan ke dalam pasal-pasal
• Perubahan dilakukan dengan cara
“adendum”
Kesepakatan Dasar
• Sidang Umum MPR 1999
Tanggal 14-21 Okt 1999
• Sidang Tahunan MPR 2000
Tanggal 7-18 Agt 2000
• Sidang Tahunan MPR 2001
Tanggal 1-9 Nov 2001
• Sidang Tahunan MPR 2002
Tanggal 1-11 Agt 2002
Sidang MPR
•Pembukaan
•Pasal-pasal:
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan
Hasil Perubahan
Muslihin
PRIODE BERLAKUNYA UUD 1945
1 18 AGUSTUS 1945 - 27 DES. 1949 UUD 1945
2 27 DES. 1949 - 17 AGUSTUS 1950 KONS. RIS
3 17 AGUSTUS1950 - 5 JULI 1959 UUDS 1950
4 JULI 1959 - SEKARANG UUD 1945
36
UUD 1945 Berlaku Secara Nasional pada Priode 1 dan 4.
Sedang pada Priode 2 Hanya Berlaku untuk Negara Bagian RI
Yogyakarta. Sedangkan pada Priode 3 Tidak Berlaku, Meski Tidak
Ada Ketentuan Formal yang Mencabut Berlakunya UUD 1945.
UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK
REFORMASI BIROKRASI
Muslihin
1.Indonesia sebelum Kemerdekaan
2.Konsep Negara Kesatuan dalam UUD 1945
3.Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
4.Bhinneka Tunggal Ika dalam Konteks
Indonesia
5.Keanekaragaman Bangsa Indonesia
Muslihin
NKRI
Muslihin
10/26/2017 39
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai Negara
Kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Terdapat 5 (lima) Pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang langsung menyebut tentang
Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu : Pasal 1 ayat (1); Pasal
18 ayat (1); Pasal 18B ayat (2); Pasal 25A; dan Pasal 37 ayat
(5).
Muslihin
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
[Pasal 37 (5)****]
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang.
(Pasal 25A**)
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
[Pasal 18B (2)**]
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi
atas kab dan kota, yg tiap-tiap provinsi, kab, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yg diatur
dengan undang-undang.
[ Pasal 18 (1)**]
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yg bersifat khusus atau
bersifat istimewa yg diatur dgn undang-undang
[Pasal 18B (1)**]
40
Dari pengamatan empiris, konflik masal lebih sering terjadi seiring menggeloranya era reformasi yang
dampaknya tidak hanya mengganggu ketentraman dan kedamaian, melainkan juga cukup menghawatirkan
bagi kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia.
1. Konflik yang bernuansa SEPARATISME  konflik di NAD, Maluku, dan Papua.
2. Konflik yang bernuansa ETNIS  konflik di Kalbar, Kalteng, danAmbon.
3. Konflik yang bernuansa IDEOLOGIS  isu faham komunis, faham radikal.
4. Konflik yang benuansa POLITIS  konflik akibat isu kecurangan Pilkada, isu pemekaran wilayah di beberapa wilayah
yang berakibat penyerangan dan pengrusakan.
5. Konflik yang bernuansa EKONOMI  konflik antar kelompok nelayan di selat Madura, antar kelompok preman, antar
kelompok pengemudi, antar kelompok pedagang.
6. Konflik Sosial lainnya  konflik antar anak sekolah, mahasiswa,
7. Konflik BERNUANSA SOLIDARITAS LIAR  tawuran antar wilayah, antar suporter sepak bola.
8. Konflik ISU AGAMA atau ALIRAN KEPERCAYAAN  isu berkaitan dengan Achmadiyah, isu aliran sesat.
9. Konflik ISU KEBIJAKAN PEMERINTAH  BBM, BOS, LPG. dsb.
Konflik yang pernah terjadi di NKRI
Beberapa contoh konkrit masalah konflik yang cukup serius baik yang bersifat vertical
ataupun horisontal yang terjadi antara lain :
Muslihin
BHINEKA TUNGGAL IKA
Muslihin
perekat dan pengikat kerukunan bangsa
adalah NILAI-NILAI yang tumbuh, hidup, dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, harus kita jaga, pahami,
hayati dan laksanakan dalam pranata kehidupan sehari-hari,
a. Pancasila = sumber nilai menjadi ideologi,
b. UUD 1945 = aturan yang semestinya ditaati, dan
c. NKRI = harga mati, serta
d. BTI = perekat semua rakyat.
MAKA DALAM BINGKAI EMPAT PILAR TERSEBUT YAKINLAH
TUJUAN YANG DICITA-CITAKAN BANGSA INI AKAN TERWUJUD.
PENUTUP
PILAR UUD

More Related Content

What's hot

Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Andhika Pratama
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARANILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARAAlvianNurAzqy
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaanSyaiful Anam
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaArdi Susanto
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanSiti Hardiyanti
 

What's hot (20)

Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARANILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan
 
PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI ELEMEN MASYARAKAT
PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI ELEMEN MASYARAKATPENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI ELEMEN MASYARAKAT
PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI ELEMEN MASYARAKAT
 
NILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASINILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASI
 
Pp kn kelas 8 bab 3 upload
Pp kn kelas 8 bab 3   uploadPp kn kelas 8 bab 3   upload
Pp kn kelas 8 bab 3 upload
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan Desa
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Kedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasilaKedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasila
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 

Similar to PILAR UUD

MATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptx
MATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptxMATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptx
MATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptxSircokie
 
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptxNatur4l
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraSeptian Muna Barakati
 
BAB Realisasi Pancasila
BAB Realisasi PancasilaBAB Realisasi Pancasila
BAB Realisasi Pancasilairmafardik
 
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)Elfan Elfan
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaSubhan Muslih
 
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baikPancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baikGusmanArsyad1
 
Dalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungDalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungMaria Sari Arif
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanGestin Damayanti
 
Tugas individu kewarganegaraan 1
Tugas individu kewarganegaraan 1Tugas individu kewarganegaraan 1
Tugas individu kewarganegaraan 1Rika Hariany
 
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 110. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1SutrisnoTrisno35
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarmasdoel Manisrenggo
 
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docxLearning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docxherlina887172
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasilaMaslanAbdin
 
Makalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfiMakalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfianihdx
 
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptxMATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptxNeki10
 

Similar to PILAR UUD (20)

MATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptx
MATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptxMATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptx
MATERI UJIAN DINAS 1 Juli 2022 edit.pptx
 
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
BAB Realisasi Pancasila
BAB Realisasi PancasilaBAB Realisasi Pancasila
BAB Realisasi Pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baikPancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
 
Dalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungDalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandung
 
Makalah.docx
Makalah.docxMakalah.docx
Makalah.docx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
Tugas individu kewarganegaraan 1
Tugas individu kewarganegaraan 1Tugas individu kewarganegaraan 1
Tugas individu kewarganegaraan 1
 
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 110. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
 
keadilan dan keterbukaan
keadilan dan keterbukaankeadilan dan keterbukaan
keadilan dan keterbukaan
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
 
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docxLearning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfiMakalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfi
 
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptxMATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
MATERI AGENDA I PKA-2023.pptx
 

More from Muslihin Hilim

hin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptxhin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptxMuslihin Hilim
 
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelBerorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelMuslihin Hilim
 
RBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKPRBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKPMuslihin Hilim
 
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral changeDesain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral changeMuslihin Hilim
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSMuslihin Hilim
 
Merancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahanMerancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahanMuslihin Hilim
 
Cepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsiCepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsiMuslihin Hilim
 
Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Muslihin Hilim
 
Wo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajabWo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajabMuslihin Hilim
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanMuslihin Hilim
 
Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4Muslihin Hilim
 

More from Muslihin Hilim (20)

hin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptxhin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptx
 
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelBerorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
 
Muslihin
MuslihinMuslihin
Muslihin
 
Digital Organization
Digital OrganizationDigital Organization
Digital Organization
 
RBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKPRBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKP
 
Manajemen mutu
Manajemen mutu Manajemen mutu
Manajemen mutu
 
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral changeDesain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
 
konsep aktualisasi
konsep aktualisasikonsep aktualisasi
konsep aktualisasi
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNS
 
Merancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahanMerancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahan
 
Cepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsiCepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsi
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 
Komitmen mutu
Komitmen mutuKomitmen mutu
Komitmen mutu
 
Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan
 
Strategi inovasi
Strategi inovasiStrategi inovasi
Strategi inovasi
 
Wo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajabWo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajab
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaan
 
Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

PILAR UUD

  • 1. Dr. MUSLIHIN, M.Pd. Widyaiswara Madya BKD & Diklat NTB Bagik Polak Labuapi muslihin69@ymail.com HP. 081917204866
  • 2. 2 DIKLATPIM TINGKAT IV AGEN PEMBAHARU (Operasional & Perubahan) APARATUR YANG BERWAWASAN GLOBAL, BERKELAS DAN BERDAYA SAING
  • 3. Muslihin ARAH PERUBAHAN POLA SIKAP POLA TINDAK POLA PIKIR MEMBANGU N 1. karakter dan integritas 2. Perencana 3. Kolaborasi internal dan eksternal 4. Inovasi efektif efisien 5. Potensi optimal
  • 4. Muslihin HASIL BELAJAR mampu mengaktualisasikan pilar-pilar kebangsaan dalam mengelola pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja.  Mengaktualisasikan pilar-pilar kebangsaan dalam mengelola pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja  Menginternalisasi pilar-pilar kebangsaan  Menjelaskan pilar-pilar kebangsaan INDIKATOR HASIL BELAJAR
  • 5. Muslihin MATERI POKOK 1. KONSEP PILAR-PILAR KEBANGSAAN 2. AKTUALISASI PILAR-PILAR KEBANGSAAN DALAM MENGELOLA PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA
  • 7. Muslihin NEGARA INDONESIA NEGARA KEPULAUAN membentang dari Sabang (Aceh, Pulau Sumatera) sampai Merauke (Papua), terdiri lebih dari 17.504 pulau, Luas 1,913.578,68 KM2 Letak geografisnya di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Hindia/Indonesia dan Pasifik). Negeri yang dilalui garis Kathulistiwa berpenduduk sekitar 260 juta jiwa, 34 Provinsi, 510 Kab/Kota + 6994 Kecamatan dan 82.253 Kelurahan/Desa BUDAYA 7 AGAMA
  • 8. Muslihin Para pendiri bangsa melahirkan sejumlah KONSEPSI KEBANGSAAN dan KENEGARAAN, antara lain yang berkaitan dengan dasar negara, konstitusi negara, bentuk negara, dan WAWASAN KEBANGSAAN yang dirasa sesuai dengan KARAKTER KEINDONESIAN
  • 9. CIKAL BAKAL INDONESIA  KERAJAAN SRIWIJAYA  KERAJAAN MAJAPAHIT SEJARAH KEBANGSAAN  PERLAWANAN  SENDIRI-SENDIRI  GAGAL  PERGERAKAN NASIONAL (1908)  AWAL PERSATUAN NUSANTARA PENJAJAHAN SELAMA 350 +THN  PORTUGIS, BELANDA, JEPANG
  • 10. Muslihin BERJUANG BERSAMA- SAMA / BERSATU PROKLAMASI goldar KEBANGKITAN NASIONAL PERSAMAAN Nasib, Perjuangan, dan Sejarah
  • 11. Muslihin Apakah Keadaan Indonesia Saat Ini Sudah Menjadi Negara Seperti Yang Diinginkan/Diimpikan Oleh Para Pendiri Bangsa ?
  • 14. Muslihin 1. WAWASAN NUSANTARA 2. INTEGRITAS NASIONAL 3. DAYA SAING 4. KARAKTER BANGSA Diskusi a.Maknanya bagi Bangsa Indonesia b.Nilai-nilai yang terkandung c.Penerapan dalam Membangun Semangat
  • 15. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK REFORMASI BIROKRASI Muslihin PILAR 1 tiang penguat (dr batu, beton, dsb): sebuah monumen yg terdiri dr lima - berdiri dng megahnya; 2 ki dasar (yg pokok); induk: (KBBI) bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan atau belief system, atau philosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara PILAR prinsip pokok yang penting (Jimly Asshiddiqie)
  • 16. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK REFORMASI BIROKRASI Muslihin menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan warga bangsa landasan atau penyanggah dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Pancasila UUD1945 NKRI Bhineka TunggalIka
  • 17. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK REFORMASI BIROKRASI Muslihin Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dipandang sebagai sesuatu yang HARUS DIPAHAMI oleh para penyelenggara negara bersama seluruh masyarakat dan menjadi PANDUAN dalam kehidupan berpolitik, menjalankan pemerintahan, menegakkan hukum, mengatur perekonomian negara, interaksi sosial kemasyarakatan, dan berbagai dimensi kehidupan bernegara dan berbangsa lainnya.
  • 19. Muslihin PANCASILA VISI & KARAKTER BANGSA PANCASILA sebagai : * Dasar Negara; * Ideologi; * Falsafah; * Pandangan Hidup Bangsa; * Pemersatu Bangsa. KARAKTER UNIVERSAL: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab KARAKTER KEBANGSAAN: 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan 5. Kadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 19
  • 20. RUMAH KITA RUMAH PANCASILA TUJUAN PANCASILA (Causa finalis) : 1. FALSAFAH HIDUP 2. IDEOLOGI NEGARA 3. DASAR NEGARA Pancasila bersumber dari : Nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia Asal Mula Bahan (Causa Materialism) Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa, dari nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Asal Mula Bentuk ( Causa Formalis ) NILAI INTI/ HAKIKAT PANCASILA GOTONG ROYONG
  • 21. Memahami FALSAFAH DASAR PANCASILA yang mengandung nilai-nilai luhur sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada pembentukan karakter bangsa.
  • 22. Muslihin NILAI-NILAI PANCASILA HAYATIPAHAMI NILAI SIFAT ATAU KUALITAS YANG MELEKAT PADA OBYEK SETIAP GENERASI ( SEDINI MUNGKIN ) GENERASI PENDAHULU ( SISTEM FILSAFAT KEMANUSIAAN ) SEGERA DITANAM KEMBALI KEPADA GENERASI SAAT INI KENALI OLEHDARI DI DI DI
  • 23. KOMPREHENSIF INTEGRAL SISTEMIK & SINERGIK OBYEKTIF & POSITIF RETORIKA  LOGIKA  AKTUALITA INTERNALISASI DAN AKTUALISASI NILAI NILAI PANCAILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA DAN NEGARA J I W A BADAN
  • 24. Muslihin Core Value (Nilai Inti): PANCASILA 1. Ketuhanan merupakan pemaknaan terhadap nilai-nilai religius yg berkaitan dg hub antara individu dg Tuhan. 2. Kemanusiaan berhubungan dengan aspek moralitas, keteraturan dan perwujudan pranata sosial yg beradab. 3. Persatuan Indonesia menyiratkan makna perwujudan kesatuan dan kasih sayang segenap suku dari Sabang sampai Merauke. 4. Permusyawaratan dan Perwakilan menyiratkan makna perlunya dimokrasi atas dasar konsensus dlm menyikapi berbagai persoalan, musyawarah untuk mufakat. 5. Keadilan Sosial yg menyiratkan perilaku yg transparan, adil dan merata guna mewujudkan kesejahteraan sosial.
  • 25.
  • 26. Muslihin Diskusi Kelomp ok 1. Pilih salah satu unit kerja dan sila Pancasila 2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila 3. Bagaimana implementasi nilai-nilai pancasila dalam pelaksanaan tugas di unit kerja 4. Tantangan dalam implementasi nilai tersebut serta solusi yang ditawarkan 5. Komitmen membangun nilai sila pancasila dalam pelaksanaan tugas
  • 27. Muslihin  Pengucapan sumpah/janji bagi PNS, wajib menyebut Nama Tuhan:  Pasal 66 UU No. 5 Th 2014 tentang ASN : (1) Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. (2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut: "Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah/berjanji : ...................................................... KETUHANAN YANG MAHA ESA1
  • 28. Muslihin  Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dgn kgtan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan bekerjasama.  Penjabaran dalam UU No. 5 Thn 2014 tentang ASN : • Pasal 4 huruf d “menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak”. • Pasal 12 “Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme”. KEMAMUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB2
  • 29. Muslihin  Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bgs dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, tidak diskriminatif. • Pasal 4 huruf b “setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah”. • Pasal 10 huruf c “perekat dan pemersatu bangsa”. • Pasal 11 huruf c “mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. PERSATUAN INDONISIA3
  • 30. Muslihin  Kerakyatan adalah “demokrasi” yg diterapkan di Indonesia yang memiliki ciri sesuai dgn latar belakang budaya bangsa Indonesia sendiri, “musyawarah untuk mencapai mufakat”.  Bgs Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan musyawarah, karena itu semua pihak harus bersedia menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dg penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yg diambil harus menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.  Utk itu, salah satu nilai dasar PNS adalah : “meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier” (Pasal 4 huruf o UU N0. 5/2014) KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN 4
  • 31. Muslihin  Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesama.  Sila Keadilan sosial merupakan perwujudan yg paling konkret dari prinsip-prinsip Pancasila. Satu-satunya sila Pancasila yg dilukiskan dalam Pembukaan UUD Th 1945 dg menggunakan kata kerja mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Itulah sebabnya, kewajiban utama bagi ASN adalah: Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat (Pasal 12 UU No. 5 Tahun 2014) KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA5
  • 32. Muslihin REVITALISASI NILAI PANCASILA 1. NILAI KETUHANAN: bangsa yang religius 2. NILAI KEMANUSIAAN:mengakui harkat dan martabat manusia secara berkeadilan dan beradab 3. NILAI PERSATUAN:perbedaan yang menyatukan 4. NILAI KERAKYATAN : demokrasi kerakyatan dengan hikmat dan kebijaksanaan 5. NILAI KEADILAN SOSIAL:pemenuhan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan;
  • 34. Muslihin Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Perubaha
  • 35. PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Antara lain: • Amandemen UUD 1945 • Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI • Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN • Otonomi Daerah • Kebebasan Pers • Mewujudkan kehidupan demokrasi Tuntutan Reformasi •Pembukaan •Batang Tubuh - 16 bab - 37 pasal - 49 ayat - 4 pasal Aturan Peralihan - 2 ayat Aturan Tambahan • Penjelasan Sebelum Perubahan • Kekuasaan tertinggi di tangan MPR • Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden • Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir • Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang • Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi Latar Belakang Perubahan Menyempurnakan aturan dasar, mengenai: • Tatanan negara • Kedaulatan Rakyat • HAM • Pembagian kekuasaan • Kesejahteraan Sosial • Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum • Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa Tujuan Perubahan • Pasal 3 UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945 • TAP MPR No.IX/MPR/1999 • TAP MPR No.IX/MPR/2000 • TAP MPR No.XI/MPR/2001 Dasar Yuridis • Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 • Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Mempertegas sistem presidensiil • Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal • Perubahan dilakukan dengan cara “adendum” Kesepakatan Dasar • Sidang Umum MPR 1999 Tanggal 14-21 Okt 1999 • Sidang Tahunan MPR 2000 Tanggal 7-18 Agt 2000 • Sidang Tahunan MPR 2001 Tanggal 1-9 Nov 2001 • Sidang Tahunan MPR 2002 Tanggal 1-11 Agt 2002 Sidang MPR •Pembukaan •Pasal-pasal: - 21 bab - 73 pasal - 170 ayat - 3 pasal Aturan Peralihan - 2 pasal Aturan Tambahan Hasil Perubahan
  • 36. Muslihin PRIODE BERLAKUNYA UUD 1945 1 18 AGUSTUS 1945 - 27 DES. 1949 UUD 1945 2 27 DES. 1949 - 17 AGUSTUS 1950 KONS. RIS 3 17 AGUSTUS1950 - 5 JULI 1959 UUDS 1950 4 JULI 1959 - SEKARANG UUD 1945 36 UUD 1945 Berlaku Secara Nasional pada Priode 1 dan 4. Sedang pada Priode 2 Hanya Berlaku untuk Negara Bagian RI Yogyakarta. Sedangkan pada Priode 3 Tidak Berlaku, Meski Tidak Ada Ketentuan Formal yang Mencabut Berlakunya UUD 1945.
  • 37. UNDANG-UNDANG FONDASI UNTUK REFORMASI BIROKRASI Muslihin 1.Indonesia sebelum Kemerdekaan 2.Konsep Negara Kesatuan dalam UUD 1945 3.Sejarah Bhinneka Tunggal Ika 4.Bhinneka Tunggal Ika dalam Konteks Indonesia 5.Keanekaragaman Bangsa Indonesia
  • 39. Muslihin 10/26/2017 39 Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai Negara Kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terdapat 5 (lima) Pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang langsung menyebut tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu : Pasal 1 ayat (1); Pasal 18 ayat (1); Pasal 18B ayat (2); Pasal 25A; dan Pasal 37 ayat (5).
  • 40. Muslihin Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. [Pasal 37 (5)****] Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 25A**) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang [Pasal 18B (2)**] Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kab dan kota, yg tiap-tiap provinsi, kab, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yg diatur dengan undang-undang. [ Pasal 18 (1)**] Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yg bersifat khusus atau bersifat istimewa yg diatur dgn undang-undang [Pasal 18B (1)**] 40
  • 41. Dari pengamatan empiris, konflik masal lebih sering terjadi seiring menggeloranya era reformasi yang dampaknya tidak hanya mengganggu ketentraman dan kedamaian, melainkan juga cukup menghawatirkan bagi kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia. 1. Konflik yang bernuansa SEPARATISME  konflik di NAD, Maluku, dan Papua. 2. Konflik yang bernuansa ETNIS  konflik di Kalbar, Kalteng, danAmbon. 3. Konflik yang bernuansa IDEOLOGIS  isu faham komunis, faham radikal. 4. Konflik yang benuansa POLITIS  konflik akibat isu kecurangan Pilkada, isu pemekaran wilayah di beberapa wilayah yang berakibat penyerangan dan pengrusakan. 5. Konflik yang bernuansa EKONOMI  konflik antar kelompok nelayan di selat Madura, antar kelompok preman, antar kelompok pengemudi, antar kelompok pedagang. 6. Konflik Sosial lainnya  konflik antar anak sekolah, mahasiswa, 7. Konflik BERNUANSA SOLIDARITAS LIAR  tawuran antar wilayah, antar suporter sepak bola. 8. Konflik ISU AGAMA atau ALIRAN KEPERCAYAAN  isu berkaitan dengan Achmadiyah, isu aliran sesat. 9. Konflik ISU KEBIJAKAN PEMERINTAH  BBM, BOS, LPG. dsb. Konflik yang pernah terjadi di NKRI Beberapa contoh konkrit masalah konflik yang cukup serius baik yang bersifat vertical ataupun horisontal yang terjadi antara lain :
  • 43. Muslihin perekat dan pengikat kerukunan bangsa adalah NILAI-NILAI yang tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, harus kita jaga, pahami, hayati dan laksanakan dalam pranata kehidupan sehari-hari, a. Pancasila = sumber nilai menjadi ideologi, b. UUD 1945 = aturan yang semestinya ditaati, dan c. NKRI = harga mati, serta d. BTI = perekat semua rakyat. MAKA DALAM BINGKAI EMPAT PILAR TERSEBUT YAKINLAH TUJUAN YANG DICITA-CITAKAN BANGSA INI AKAN TERWUJUD. PENUTUP