SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
MUSLIHIN
PERCEPATAN
PEMBERANTASAN
Widyaiswara BPSDMD Provinsi NTB amaqhilim@gmail.co
m
081917204866
PRAJABATAN
CPNS jalur khusus
Kab./Kota Provinsi NTB
Tahun 2018
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
Perka LAN no. 18 Tahun 2014 Perka LAN no. 16 Tahun 2017
Mampu memahami sikap
anti korupsi dan cara
mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya
HASIL BELAJAR
1. Menjelaskan sikap dan perilaku anti korupsi
2. Menjelaskan peraturan tentang korupsi di
Indonesia
3. Menjelaskan program percepatan anti korupsi
4. Menjelaskan penyebab dan permasalahan
seputar korupsi
5. Menjelaskna langkah-langkah pemberantasan
korupsi di bidang tugasnya
Indikator HasilBelajar
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
Sikap dan perilaku
anti korupsi
PERATURAN
tentang Korupsi
Program percepatan
anti korupsi
MATERI
POKOK Penyebab dan
Permasalahan korupsi
Langkah pemberantasan
korupsi
1
2
3
4
5
muslihin
Korupsi Akar Semua Masalah
Minimnya
Militer
Minim Fasi-
litas Umum
Rendahnya
Kesehatan
Penegakan
Hukum
Lapangan
Kerja
Penggusuran
BBM
Ekonomi
Tinggi
Pendidikan
Mahal
Korupsi
Muslihin
Widyaiswara
P
E
R
U
T
K
O
R
U
P
T
O
R
M
U
L
U
T
K
O
R
U
P
T
O
R
Muslihin
Widyaiswara
Korupsiadalahkejahatanyang tidaklagi
dipandangsebagaikejahatankonvensional,
melainkan sebagaikejahatanluar biasa
(
karena karakter korupsi yang sangat
(dapatmenjadi sumber
kejahatanlain)dan (secara
potensialdapatmerugikan pelbagaidimensi
kepentingan
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
Peraturan
PERUNDANG-UNDANGAN
tentang
KORUPSI
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
TAHUN KEGIATAN LINGKUP DASAR HUKUM
1957 Operasi Militer Kegiatan tdk terstruktur PRT/RM/06/1957
1967 Pemberantasan
korupsi
Represif & preventif Kepres 228 Th, 1967
1977 Opstib Penertiban sistem &
operasi
Inpres 9 Th. 1977
1987 Pemsus Restitusi
Pajak
Kebenaran restitusi Surat Menkeu S-
234/MK.04/1987
97 - 98 Krisis moneter
1999 KPKPN Preventif UU 29 Tahun 1999
1999 TGTPK Represif PP 19 Tahun 2000
2003 KPK Penindakan dan
pencegaham
UU 30 Tahun 2002
Tugas koordinasi, supervisi, penindakan, pencegahan, dan monitor
Model dan Sejarah Pemberantasan Korupsi
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
PERATURAN
tentang
KORUPSI
yang berlaku
DI INDONESIA
1. UU RI No. 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
Dari KKN.
2. UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
3. UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan
Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
4. UU RI nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
5. UU RI No. 25 Tahun 2003 Tentang Perubahan
Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang
9
UU KORUPSI
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
1. PP RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Tim Gabungan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. PP RI No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
3. PP RI No. 109 Tahun 109 Tahun 2000 Tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
4. Kepres Nomor 127 Tahun 1999 Tentang
Pembentukan Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat
Negara,
5. Kepres RI No. 73 Tahun 2003 Tentang Pembentukan
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
PERATURAN
tentang
KORUPSI
yang berlaku
DI INDONESIA
PP KORUPSI
Muslihin
Widyaiswara
1. Dapat memberikan kepastian hukum
2. Menghindari keragman penafsiran hukum
3. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak
social dan eonomi masyarakat
4. Perlakuan secara adil dalam memberantas
tindak pidana korupsi
Peraturan Tindak Pidana Korupsi terus mengalami
PENYEMPURNAAN dan PERUBAHAN agar :
Rumusan Tindak Pidana Korupsi
(UU 31/1999 jo UU 20/2001)
Delik yg terkait dg kerugian
keuangan negara
Delik Perbuatan Pemerasan
Delik Perbuatan Curang
Delik Penggelapan dalam
Jabatan
Delik Gratifikasi
Pasal 2(1); 3
Pasal 12 huruf e,f,g
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Pasal 8; 9; 10 a,b,c
Pasal 12B jo Pasal 12C
Merupakan
delik-delik
yg diadopsi
dari KUHP
(berasal dari
pasal 1 ayat
1 sub c UU
no. 3/71)
Delik pemberian sesuatu/janji
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b;
Ps 6(2); Ps 12 c,d
Selama ini sebagian kita memandang korupsi hanya dari sisi korupsi sebagai
delik tindak pidana (bahkan hanya yg memenuhi kriteria merugikan keuangan
negara), hal ini mendorong strategi pemberantasan yang sifatnya represif saja.
Delik Benturan kepentingan
dalam Pengadaan
Pasal 12 huruf i
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTBKORUPSI dirumuskan dalam 30 bentuk, yang
dikelompokkan ke dalam :
1. Kerugian Keuangan Negara, (kasus 9)
2. Suap menyuap, (kasus 1)
3. Penggelapan dalam jabatan, (kasus 6)
4. Pemerasan, (kasus 4)
5. Perbuatan Curang, (kasus 7)
6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan
Barang, (kasus 6)
7. Gratifikasi. (kasus 8)
 Fakta perbuatan yang
dilakukan
 Alat bukti yang
mendukung
 Sanksi Hukum,
 Sikap Anda dalam
pencegahan sbg PNS
diskusikan
Bentuk korupsi Evolusi koruptor
Muslihin, Widyaiswara BPSDMD
penyebab korupsimenurut BPKP4aspek
– Sifat tamak manusia
– Moral yang kurang kuat
– Penghasilan yang kurang
mencukupi
– Kebutuhan hidup yang
mendesak
– Gaya hidup yang
konsumtif
– Malas atau tidak mau
kerja
– Ajaran agama yang
kurang diterapkan
individu pelaku
– Kurang adanya sikap
keteladanan
pimpinan
– Tidak adanya kultur
organisasi yang benar
– Sistim akuntabilitas
yang benar di instansi
pemerintah yang
kurang memadai
– Kelemahan sistim
pengendalian
manajemen
– Manajemen
organisasi
– Masyarakat kurang
menyadari sebagai
korban; atau terlibat
korupsi; korupsi akan
bisa dicegah dan
diberantas bila
masyarakat ikut aktif
– Aspek peraturan
perundang-undangan
– Nilai-nilai di
masyarakat kondusif
untuk terjadinya
korupsi (muncul dlm
budaya masyarakat)
Tempat individu
& organisasi
1. Memonopoli Politik
2. Kualitas Uu Lemah
3. Judicial Review
Kurang Efektif
4. Sanksi Yang Ringan
5. Lemah Dalam
Evaluasi Dan
Monitoring Perundang-
undangan
Peraturan
perundang2an
muslihin
SUBJEKTIF
Dorongan
-Menguntungkan org lain
- Menguntungkan diri sendiri
- Menguntungkan korporasi
Kesempatan
-Karena Jabatan
-Karena ada kesempatan
-Karena ada kewenangan
Rasionalisasi
-Tdk Memikirkan kerugian orang lain
-Tdk memikirkan akibatnya terhadap
- perekonomian
dan keuangan negara
Segitiga Korupsi
Sources: Steve Albreicht. Publisher: Richard Irwin (KPK, 2006)
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
Dipengaruhi oleh :
1. Corruption by needs
2. Corruption by greed
3. Unexpected crisis
4. Perubahan pola hidup
Dorongan bisa diperkuat atau
diperlemah karena tingkat iman
pelaku adanya rasa malu dan
konsekuensi jabatan sebagai
penegakan hukum
DORONGAN dorongan = tekanan
keuangan
( financial pressure )
• Serakah ( Greed )
• Gaya hidup yang melebihi
kemampuan ( living beyond
one’s means )
• Memiliki utang yang besar (
high bills or personal debt )
• Mengalami kerugian keuangan
(financial losses)
• Kebutuhan keuangan yang tak
terduga ( unexpected financial
needs )
Muslihin
Widyaiswara
Korupsi muncul karena sistem
kerja yang tidak mendukung,
top level manajemen bersikap
semena-mena, pemisahan
kewenangan yang tidak tegas,
kurangnya kontrol akan
otorisasi dan persetujuan,
kontrol terhadap asset yang
kurang baik, serta tidak
adanya transparansi.
KESEMPATAN
Muslihin
Widyaiswara
Pembenaran akan apa
yang dilakukan karena
gajinya rendah, orang lain
juga melakukan, kita hanya
manusia biasa, merasa
tidak ada yang dirugikan
dan menempatkan diri
sendiri diatas kepentingan
umum
RASIONALISASI
Muslihin, Widyaiswara BPSDMD
Mengapa malas
Mengapa suka
Minta imbalan/
Memeras/korupsi
Apa yg mendorong
- Gaji sangat kecil / relatif
- Orang lain juga malas
- Malas tidak ada sanksi
- Rajin juga percuma
- Karena tdk ada pekerjaan di kantor
- Orang lain juga begitu / berjamaah
- Tidak ada sanksi yang tegas
- Kesempatan terbuka lebar
- Karena diberi / dikasih
- Gaji kecil – tidak cukup
- System
- Lingkungan
- Aturan yang tidak jelas
- Tidak ada reward & punishment
- Tidak merasakan manfaat kalau
berbuat baik / rajin
- Pendidikan / Latihan kurang
Mendasar
Reformasi
Birokrasi
Sistemik
PNS dan KORUPSI
Muslihin, Widyaiswara BPSDMD
Gaji/Penghasilan Kecil
Pensiun Kecil
Jauh Dari Cukup
Cari tambahan karena
tidak bisa menabung
Ada niat & kesempatan
- Korupsi
Masa depan suram
Cari tambahan untuk
persiapan pensiun
- Kinerja buruk
- Pelayanan buruk
- Pemborosan
- Lamban
- Tidak disiplin
Kalau bisa dipersulit buat apa dipermudah
Kalau bisa diperlambat buat apa dipercepat
PNS dan KORUPSI
Muslihin, Widyaiswara BPSDMD
Dampak Korupsi di Indonesia
• Rendahnya kualitas pelayanan publik;
• Rendahnya kualitas sarana dan prasarana
yang dibangun pemerintah,
• Makin meningkatnya beban masyarakat akibat
adanya ketidak efisienan dan ketidak effektifan
pengelolaan badan usaha yang mengelola
kebutuhan publik seperti telekomunikasi, bahan
bakar minyak, listrik dan lain sebagainya.
• Meningkatnya kemiskinan dan kesengsaraan
rakyat
• Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan
miskin
• Meningkatnya masalah sosial dan kriminal
• Mengancam keutuhan bangsa dan negara
• Terpasungnya tujuan demokrasi demokrasi
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
Integritas Naik Korupsi Turun
+ _
integritas merupakan upaya positif terkait korupsi
Simultan
Integritas
Individu
Integritas
Organisasi
Dave Ulrich (2012)
In side - out
Out side - in
Integritas sebagai “Value”
Integritas sebagai
“Unity”
Simultan
Norton & Kaplan (2006)
Alignment
Stephen L Carter (1996)
Muslihin
Widyaiswara
BPSDMD NTB
Perjalanan jauh selalu dimulai dengan
satu langkah awal dan penuh rintangan.
Dirisendiri
Lingkungan
Instansi
Indonesia
Resistensi
Perubahan.
Tdk ada
contoh
Pimpinan.
Loyalitas buta
kpd pimpinan.
•Inkonsistensi pelaks;
•Sistem lemah;
•Dsb.
RINTANGAN
Indonesia
berintegritas dan
bebas dari korupsi
Muslihin
Widyaiswara
STRATEGI
 Solusi total, sistematis, komprehensif dan terintegrasi.
 Mencakup upaya preventif dan represif dengan peran serta
masyarakat.
 Dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan dalam jangka
pendek, menengah dan panjang.
PemberantasanKorupsi
Muslihin
Widyaiswara
 Kegiatan
penindakan yang
‘keras dan tegas’
 Membangun sistem
kepegawaian yang
berkualitas
 Membangun sistem
akuntabilitas kinerja
sebagai control
mechanism
Perbaikan
pelayanan publik
Jangka Pendek
 Membangun beberapa
proses kunci dalam
perbaikan manajemen
kepemerintahan yang
mendorong efisiensi
dan efektivitas.
 Meningkatkan
partisipasi masyarakat
dan akses publik
terhadap
pemerintahan.
Jangka Menengah
 Membangun dan mendidik
masyarakat pada berbagai
tingkat dan jenjang
kehidupan sebagai
penangkal korupsi.
 Membangun tata
kepemerintahan yang baik
sebagai bagian penting
dalam sistem pendidikan
nasional.
 Membangun nilai etika dan
budaya anti korupsi
Jangka Panjang
Strategi Pemberantasan KORUPSI
Muslihin
Widyaiswara
HAMBATAN-HAMBATANdalam upaya
pemberantasan KORUPSIdi Indonesia
1. Masih rendahnya “political will” pemerintah yang menyeluruh ke
setiap lapisan birokrasi.
2. Korupsi sudah menjadi penyakit kronis di Indonesia sehingga
setiap upaya-upaya menangani kasus korupsi akan menghadapi
resistensi yang tinggi, ingin mempertahankan status quo.
3. Masyarakat sendiri masih banyak yang bersikap permissive.
4. Sistem kepegawaian yang belum mendukung untuk pegawai
termotivasi dan ber intergritas.
5. Sistem keuangan dan anggaran yang belum mendukung
operasional pada lembaga penegak hukum secara penuh.
6. Masih belum terciptanya sinergi yang baik di antara lembaga-
lembaga penegak hukum maupun lembaga pengawasan yang ada.
7. Corruptor Fightback.
5 Capaian  Pondasi Antikorupsi
Indonesia LEBIH DEMOKRATIS
REGULASI Antikorupsi Lebih Baik
PARTISIPASI PUBLIK Lebih Baik
INSTITUSI Antikorupsi Lebih Baik
PERS LEBIH BEBAS
1
2
3
4
5
Muslihin, Widyaiswara BPSDMD
CUKUPKAH?
TENTU TIDAK!!!
BELUM CUKUP!
JAUH DARI CUKUP!
PERLU KERJA KERAS,
LEBIH KERAS LAGI
Dr. Muslihin
1. Korupsi harus diselesaikan dgn 3
pendekatan : hukum, ekonomi dan
moral
2. Pemberantasan korupsi harus dipimpin
oleh pemimpin yang berani, bersih,
reputasi baik, moral tinggi, bisa jadi
teladan, dan didukung peran serta
masyarakat.
3. Makin banyak orang berperilaku sama
dengan kita, makin cepat korupsi
musnah dari negeri kita.
PENUTUP
Dr. MuslihinDr. MUSLIHIN, M.Pd. amaqhilim@gmail.com081917204866
Ayobersama wujudkan
Indonesia BEBAS KORUPSI

More Related Content

What's hot

Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
ANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLATANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLATasih gahayu
 
Pelayanan Publik Latsar CPNS
Pelayanan Publik Latsar CPNSPelayanan Publik Latsar CPNS
Pelayanan Publik Latsar CPNSSally Salsabila
 
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas TinggiANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas TinggiTri Widodo W. UTOMO
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUMusanif Efendi
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiRiskymessyana99
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiirfan baihaqi
 
Identifikasi nilai nilai dasar pns
Identifikasi nilai nilai dasar pnsIdentifikasi nilai nilai dasar pns
Identifikasi nilai nilai dasar pnsAlfonsus Liguori
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Haristian Sahroni Putra
 
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaPKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaIdris Miaus
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahanmonalisaibrahim
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralmonalisaibrahim
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik monalisaibrahim
 
Seminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikSeminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikfswardhana134680
 

What's hot (20)

Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Presentasi Kode Etik PNS
Presentasi Kode Etik PNSPresentasi Kode Etik PNS
Presentasi Kode Etik PNS
 
ANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLATANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLAT
 
Pelayanan Publik Latsar CPNS
Pelayanan Publik Latsar CPNSPelayanan Publik Latsar CPNS
Pelayanan Publik Latsar CPNS
 
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas TinggiANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARU
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Buku gratifikasi dalam perspektif agama - Desember 2019 - KPK
Buku gratifikasi dalam perspektif agama - Desember 2019 - KPKBuku gratifikasi dalam perspektif agama - Desember 2019 - KPK
Buku gratifikasi dalam perspektif agama - Desember 2019 - KPK
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 
Identifikasi nilai nilai dasar pns
Identifikasi nilai nilai dasar pnsIdentifikasi nilai nilai dasar pns
Identifikasi nilai nilai dasar pns
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
 
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaPKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahan
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 
Antikorupsi mahasiswa
Antikorupsi mahasiswaAntikorupsi mahasiswa
Antikorupsi mahasiswa
 
Seminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikSeminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publik
 

Similar to KORUPSI DI NTB

PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptx
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptxPELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptx
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptxZainul Ulum
 
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxmateri 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxkartikaagung4567
 
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdfSlate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdfHuziMahdiAttamimi
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...Rudy Harland
 
Peran ombudsman dalam pemberantasan pungli
Peran ombudsman dalam pemberantasan pungliPeran ombudsman dalam pemberantasan pungli
Peran ombudsman dalam pemberantasan pungliMuslimin B. Putra
 
Studi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxStudi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxEHenriawanYunus
 
Kebijakan ABH Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kebijakan ABH Direktorat Jenderal PemasyarakatanKebijakan ABH Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kebijakan ABH Direktorat Jenderal Pemasyarakatandimaspraja2
 
Kuliah otonomi daerah (1)
Kuliah otonomi daerah (1)Kuliah otonomi daerah (1)
Kuliah otonomi daerah (1)SyaifulBahri103
 
Nilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan Tabanan
Nilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan TabananNilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan Tabanan
Nilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan Tabananasthadi bhandesa
 
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdf
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdfPELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdf
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdfZainul Ulum
 
2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-arphamos
 
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...Frengkiuloli
 
Solusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti Korupsi
Solusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti KorupsiSolusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti Korupsi
Solusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti KorupsiIsnu Rahadi Wiratama
 
MASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdf
MASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdfMASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdf
MASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdfZainul Ulum
 
Tugas Kelompok I.pptx
Tugas Kelompok I.pptxTugas Kelompok I.pptx
Tugas Kelompok I.pptxHKIRiau
 
Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)
Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)
Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)Indonesia Anti Corruption Forum
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanRestiPutri6
 
Tabloid skor edisi ke-25
Tabloid skor edisi ke-25Tabloid skor edisi ke-25
Tabloid skor edisi ke-25Produksi Skor
 

Similar to KORUPSI DI NTB (20)

PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptx
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptxPELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptx
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI tanpa video.pptx
 
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxmateri 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
 
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdfSlate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
 
Peran ombudsman dalam pemberantasan pungli
Peran ombudsman dalam pemberantasan pungliPeran ombudsman dalam pemberantasan pungli
Peran ombudsman dalam pemberantasan pungli
 
Studi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxStudi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docx
 
Kebijakan ABH Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kebijakan ABH Direktorat Jenderal PemasyarakatanKebijakan ABH Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kebijakan ABH Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
 
Kuliah otonomi daerah (1)
Kuliah otonomi daerah (1)Kuliah otonomi daerah (1)
Kuliah otonomi daerah (1)
 
Nilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan Tabanan
Nilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan TabananNilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan Tabanan
Nilai dan Prinsip Antikorupsi di Desa Timpag Kerambitan Tabanan
 
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdf
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdfPELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdf
PELAYANAN KESEHATAN BERMARTABAT TANPA KORUPSI.pdf
 
2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-
 
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
 
Solusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti Korupsi
Solusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti KorupsiSolusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti Korupsi
Solusi Pencegahan korupsi : Formula Vaksin Anti Korupsi
 
MASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdf
MASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdfMASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdf
MASYARAKAT ANTIKORUPSI.pdf
 
Tugas Kelompok I.pptx
Tugas Kelompok I.pptxTugas Kelompok I.pptx
Tugas Kelompok I.pptx
 
Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)
Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)
Pardosi ipak indeks perilaku anti korupsi 2013 (presentasi)
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
Tabloid skor edisi ke-25
Tabloid skor edisi ke-25Tabloid skor edisi ke-25
Tabloid skor edisi ke-25
 
Lapis final2a
Lapis final2aLapis final2a
Lapis final2a
 
Anti Korupsi
Anti KorupsiAnti Korupsi
Anti Korupsi
 

More from Muslihin Hilim

hin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptxhin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptxMuslihin Hilim
 
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelBerorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelMuslihin Hilim
 
RBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKPRBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKPMuslihin Hilim
 
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral changeDesain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral changeMuslihin Hilim
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negaraMuslihin Hilim
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSMuslihin Hilim
 
Merancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahanMerancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahanMuslihin Hilim
 
Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Muslihin Hilim
 
Wo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajabWo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajabMuslihin Hilim
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanMuslihin Hilim
 
Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4Muslihin Hilim
 

More from Muslihin Hilim (20)

hin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptxhin pengenalan jabatan p3k.pptx
hin pengenalan jabatan p3k.pptx
 
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelBerorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
 
Muslihin
MuslihinMuslihin
Muslihin
 
Digital Organization
Digital OrganizationDigital Organization
Digital Organization
 
RBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKPRBPMD dan RP manajemen mutu PKP
RBPMD dan RP manajemen mutu PKP
 
Manajemen mutu
Manajemen mutu Manajemen mutu
Manajemen mutu
 
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral changeDesain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
Desain evaluasi pascadiklat berbasis behavioral change
 
konsep aktualisasi
konsep aktualisasikonsep aktualisasi
konsep aktualisasi
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNS
 
Merancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahanMerancang proyek perubahan
Merancang proyek perubahan
 
Komitmen mutu
Komitmen mutuKomitmen mutu
Komitmen mutu
 
Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan
 
Strategi inovasi
Strategi inovasiStrategi inovasi
Strategi inovasi
 
Wo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajabWo g (whole of government) materi prajab
Wo g (whole of government) materi prajab
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaan
 
Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4Gbpp pilar kebangsaan pim4
Gbpp pilar kebangsaan pim4
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

KORUPSI DI NTB

  • 1. MUSLIHIN PERCEPATAN PEMBERANTASAN Widyaiswara BPSDMD Provinsi NTB amaqhilim@gmail.co m 081917204866 PRAJABATAN CPNS jalur khusus Kab./Kota Provinsi NTB Tahun 2018
  • 2. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB Perka LAN no. 18 Tahun 2014 Perka LAN no. 16 Tahun 2017 Mampu memahami sikap anti korupsi dan cara mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya HASIL BELAJAR 1. Menjelaskan sikap dan perilaku anti korupsi 2. Menjelaskan peraturan tentang korupsi di Indonesia 3. Menjelaskan program percepatan anti korupsi 4. Menjelaskan penyebab dan permasalahan seputar korupsi 5. Menjelaskna langkah-langkah pemberantasan korupsi di bidang tugasnya Indikator HasilBelajar
  • 3. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB Sikap dan perilaku anti korupsi PERATURAN tentang Korupsi Program percepatan anti korupsi MATERI POKOK Penyebab dan Permasalahan korupsi Langkah pemberantasan korupsi 1 2 3 4 5
  • 4. muslihin Korupsi Akar Semua Masalah Minimnya Militer Minim Fasi- litas Umum Rendahnya Kesehatan Penegakan Hukum Lapangan Kerja Penggusuran BBM Ekonomi Tinggi Pendidikan Mahal Korupsi
  • 6. Muslihin Widyaiswara Korupsiadalahkejahatanyang tidaklagi dipandangsebagaikejahatankonvensional, melainkan sebagaikejahatanluar biasa ( karena karakter korupsi yang sangat (dapatmenjadi sumber kejahatanlain)dan (secara potensialdapatmerugikan pelbagaidimensi kepentingan
  • 8. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB TAHUN KEGIATAN LINGKUP DASAR HUKUM 1957 Operasi Militer Kegiatan tdk terstruktur PRT/RM/06/1957 1967 Pemberantasan korupsi Represif & preventif Kepres 228 Th, 1967 1977 Opstib Penertiban sistem & operasi Inpres 9 Th. 1977 1987 Pemsus Restitusi Pajak Kebenaran restitusi Surat Menkeu S- 234/MK.04/1987 97 - 98 Krisis moneter 1999 KPKPN Preventif UU 29 Tahun 1999 1999 TGTPK Represif PP 19 Tahun 2000 2003 KPK Penindakan dan pencegaham UU 30 Tahun 2002 Tugas koordinasi, supervisi, penindakan, pencegahan, dan monitor Model dan Sejarah Pemberantasan Korupsi
  • 9. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB PERATURAN tentang KORUPSI yang berlaku DI INDONESIA 1. UU RI No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari KKN. 2. UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 3. UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 4. UU RI nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 5. UU RI No. 25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang 9 UU KORUPSI
  • 10. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB 1. PP RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2. PP RI No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 3. PP RI No. 109 Tahun 109 Tahun 2000 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 4. Kepres Nomor 127 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara, 5. Kepres RI No. 73 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. PERATURAN tentang KORUPSI yang berlaku DI INDONESIA PP KORUPSI
  • 11. Muslihin Widyaiswara 1. Dapat memberikan kepastian hukum 2. Menghindari keragman penafsiran hukum 3. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak social dan eonomi masyarakat 4. Perlakuan secara adil dalam memberantas tindak pidana korupsi Peraturan Tindak Pidana Korupsi terus mengalami PENYEMPURNAAN dan PERUBAHAN agar :
  • 12. Rumusan Tindak Pidana Korupsi (UU 31/1999 jo UU 20/2001) Delik yg terkait dg kerugian keuangan negara Delik Perbuatan Pemerasan Delik Perbuatan Curang Delik Penggelapan dalam Jabatan Delik Gratifikasi Pasal 2(1); 3 Pasal 12 huruf e,f,g Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d; Ps 7 (2); Ps 12 huruf h Pasal 8; 9; 10 a,b,c Pasal 12B jo Pasal 12C Merupakan delik-delik yg diadopsi dari KUHP (berasal dari pasal 1 ayat 1 sub c UU no. 3/71) Delik pemberian sesuatu/janji kpd Peg Neg/PN (Penyuapan) Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2); Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Ps 6(2); Ps 12 c,d Selama ini sebagian kita memandang korupsi hanya dari sisi korupsi sebagai delik tindak pidana (bahkan hanya yg memenuhi kriteria merugikan keuangan negara), hal ini mendorong strategi pemberantasan yang sifatnya represif saja. Delik Benturan kepentingan dalam Pengadaan Pasal 12 huruf i
  • 13. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTBKORUPSI dirumuskan dalam 30 bentuk, yang dikelompokkan ke dalam : 1. Kerugian Keuangan Negara, (kasus 9) 2. Suap menyuap, (kasus 1) 3. Penggelapan dalam jabatan, (kasus 6) 4. Pemerasan, (kasus 4) 5. Perbuatan Curang, (kasus 7) 6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan Barang, (kasus 6) 7. Gratifikasi. (kasus 8)  Fakta perbuatan yang dilakukan  Alat bukti yang mendukung  Sanksi Hukum,  Sikap Anda dalam pencegahan sbg PNS diskusikan Bentuk korupsi Evolusi koruptor
  • 14. Muslihin, Widyaiswara BPSDMD penyebab korupsimenurut BPKP4aspek – Sifat tamak manusia – Moral yang kurang kuat – Penghasilan yang kurang mencukupi – Kebutuhan hidup yang mendesak – Gaya hidup yang konsumtif – Malas atau tidak mau kerja – Ajaran agama yang kurang diterapkan individu pelaku – Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan – Tidak adanya kultur organisasi yang benar – Sistim akuntabilitas yang benar di instansi pemerintah yang kurang memadai – Kelemahan sistim pengendalian manajemen – Manajemen organisasi – Masyarakat kurang menyadari sebagai korban; atau terlibat korupsi; korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif – Aspek peraturan perundang-undangan – Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi (muncul dlm budaya masyarakat) Tempat individu & organisasi 1. Memonopoli Politik 2. Kualitas Uu Lemah 3. Judicial Review Kurang Efektif 4. Sanksi Yang Ringan 5. Lemah Dalam Evaluasi Dan Monitoring Perundang- undangan Peraturan perundang2an
  • 15. muslihin SUBJEKTIF Dorongan -Menguntungkan org lain - Menguntungkan diri sendiri - Menguntungkan korporasi Kesempatan -Karena Jabatan -Karena ada kesempatan -Karena ada kewenangan Rasionalisasi -Tdk Memikirkan kerugian orang lain -Tdk memikirkan akibatnya terhadap - perekonomian dan keuangan negara Segitiga Korupsi Sources: Steve Albreicht. Publisher: Richard Irwin (KPK, 2006)
  • 16. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB Dipengaruhi oleh : 1. Corruption by needs 2. Corruption by greed 3. Unexpected crisis 4. Perubahan pola hidup Dorongan bisa diperkuat atau diperlemah karena tingkat iman pelaku adanya rasa malu dan konsekuensi jabatan sebagai penegakan hukum DORONGAN dorongan = tekanan keuangan ( financial pressure ) • Serakah ( Greed ) • Gaya hidup yang melebihi kemampuan ( living beyond one’s means ) • Memiliki utang yang besar ( high bills or personal debt ) • Mengalami kerugian keuangan (financial losses) • Kebutuhan keuangan yang tak terduga ( unexpected financial needs )
  • 17. Muslihin Widyaiswara Korupsi muncul karena sistem kerja yang tidak mendukung, top level manajemen bersikap semena-mena, pemisahan kewenangan yang tidak tegas, kurangnya kontrol akan otorisasi dan persetujuan, kontrol terhadap asset yang kurang baik, serta tidak adanya transparansi. KESEMPATAN
  • 18. Muslihin Widyaiswara Pembenaran akan apa yang dilakukan karena gajinya rendah, orang lain juga melakukan, kita hanya manusia biasa, merasa tidak ada yang dirugikan dan menempatkan diri sendiri diatas kepentingan umum RASIONALISASI
  • 19. Muslihin, Widyaiswara BPSDMD Mengapa malas Mengapa suka Minta imbalan/ Memeras/korupsi Apa yg mendorong - Gaji sangat kecil / relatif - Orang lain juga malas - Malas tidak ada sanksi - Rajin juga percuma - Karena tdk ada pekerjaan di kantor - Orang lain juga begitu / berjamaah - Tidak ada sanksi yang tegas - Kesempatan terbuka lebar - Karena diberi / dikasih - Gaji kecil – tidak cukup - System - Lingkungan - Aturan yang tidak jelas - Tidak ada reward & punishment - Tidak merasakan manfaat kalau berbuat baik / rajin - Pendidikan / Latihan kurang Mendasar Reformasi Birokrasi Sistemik PNS dan KORUPSI
  • 20. Muslihin, Widyaiswara BPSDMD Gaji/Penghasilan Kecil Pensiun Kecil Jauh Dari Cukup Cari tambahan karena tidak bisa menabung Ada niat & kesempatan - Korupsi Masa depan suram Cari tambahan untuk persiapan pensiun - Kinerja buruk - Pelayanan buruk - Pemborosan - Lamban - Tidak disiplin Kalau bisa dipersulit buat apa dipermudah Kalau bisa diperlambat buat apa dipercepat PNS dan KORUPSI
  • 21. Muslihin, Widyaiswara BPSDMD Dampak Korupsi di Indonesia • Rendahnya kualitas pelayanan publik; • Rendahnya kualitas sarana dan prasarana yang dibangun pemerintah, • Makin meningkatnya beban masyarakat akibat adanya ketidak efisienan dan ketidak effektifan pengelolaan badan usaha yang mengelola kebutuhan publik seperti telekomunikasi, bahan bakar minyak, listrik dan lain sebagainya. • Meningkatnya kemiskinan dan kesengsaraan rakyat • Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin • Meningkatnya masalah sosial dan kriminal • Mengancam keutuhan bangsa dan negara • Terpasungnya tujuan demokrasi demokrasi
  • 22. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB Integritas Naik Korupsi Turun + _ integritas merupakan upaya positif terkait korupsi Simultan Integritas Individu Integritas Organisasi Dave Ulrich (2012) In side - out Out side - in Integritas sebagai “Value” Integritas sebagai “Unity” Simultan Norton & Kaplan (2006) Alignment Stephen L Carter (1996)
  • 23. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB Perjalanan jauh selalu dimulai dengan satu langkah awal dan penuh rintangan. Dirisendiri Lingkungan Instansi Indonesia Resistensi Perubahan. Tdk ada contoh Pimpinan. Loyalitas buta kpd pimpinan. •Inkonsistensi pelaks; •Sistem lemah; •Dsb. RINTANGAN Indonesia berintegritas dan bebas dari korupsi
  • 24. Muslihin Widyaiswara STRATEGI  Solusi total, sistematis, komprehensif dan terintegrasi.  Mencakup upaya preventif dan represif dengan peran serta masyarakat.  Dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. PemberantasanKorupsi
  • 25. Muslihin Widyaiswara  Kegiatan penindakan yang ‘keras dan tegas’  Membangun sistem kepegawaian yang berkualitas  Membangun sistem akuntabilitas kinerja sebagai control mechanism Perbaikan pelayanan publik Jangka Pendek  Membangun beberapa proses kunci dalam perbaikan manajemen kepemerintahan yang mendorong efisiensi dan efektivitas.  Meningkatkan partisipasi masyarakat dan akses publik terhadap pemerintahan. Jangka Menengah  Membangun dan mendidik masyarakat pada berbagai tingkat dan jenjang kehidupan sebagai penangkal korupsi.  Membangun tata kepemerintahan yang baik sebagai bagian penting dalam sistem pendidikan nasional.  Membangun nilai etika dan budaya anti korupsi Jangka Panjang Strategi Pemberantasan KORUPSI
  • 26. Muslihin Widyaiswara HAMBATAN-HAMBATANdalam upaya pemberantasan KORUPSIdi Indonesia 1. Masih rendahnya “political will” pemerintah yang menyeluruh ke setiap lapisan birokrasi. 2. Korupsi sudah menjadi penyakit kronis di Indonesia sehingga setiap upaya-upaya menangani kasus korupsi akan menghadapi resistensi yang tinggi, ingin mempertahankan status quo. 3. Masyarakat sendiri masih banyak yang bersikap permissive. 4. Sistem kepegawaian yang belum mendukung untuk pegawai termotivasi dan ber intergritas. 5. Sistem keuangan dan anggaran yang belum mendukung operasional pada lembaga penegak hukum secara penuh. 6. Masih belum terciptanya sinergi yang baik di antara lembaga- lembaga penegak hukum maupun lembaga pengawasan yang ada. 7. Corruptor Fightback.
  • 27. 5 Capaian  Pondasi Antikorupsi Indonesia LEBIH DEMOKRATIS REGULASI Antikorupsi Lebih Baik PARTISIPASI PUBLIK Lebih Baik INSTITUSI Antikorupsi Lebih Baik PERS LEBIH BEBAS 1 2 3 4 5
  • 28. Muslihin, Widyaiswara BPSDMD CUKUPKAH? TENTU TIDAK!!! BELUM CUKUP! JAUH DARI CUKUP! PERLU KERJA KERAS, LEBIH KERAS LAGI
  • 29. Dr. Muslihin 1. Korupsi harus diselesaikan dgn 3 pendekatan : hukum, ekonomi dan moral 2. Pemberantasan korupsi harus dipimpin oleh pemimpin yang berani, bersih, reputasi baik, moral tinggi, bisa jadi teladan, dan didukung peran serta masyarakat. 3. Makin banyak orang berperilaku sama dengan kita, makin cepat korupsi musnah dari negeri kita. PENUTUP
  • 30. Dr. MuslihinDr. MUSLIHIN, M.Pd. amaqhilim@gmail.com081917204866 Ayobersama wujudkan Indonesia BEBAS KORUPSI

Editor's Notes

  1. Bagi Indonesia, dalam masa reformasi ini maka masalah korupsi (baca KKN) merupakan masalah yang sangat menonjol, yang tercermin antara lain dari rendahnya kualitas pelayanan publik; rendahnya kualitas sarana dan prasarana yang dibangun pemerintah, makin meningkatnya beban masyarakat akibat adanya ketidak efisienan dan ketidak effektifan pengelolaan badan usaha yang mengelola kebutuhan publik seperti telekomunikasi, bahan bakar minyak, listrik dan lain sebagainya. Sementara itu di lain pihak makin terjadi kesenjangan, dimana pihak konglomerat dan beberapa pejabat secara demonstratif memamerkan kekayaannya.