Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang 3 kalimat layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial di sekolah yang mencakup bidang konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, bimbingan kelompok untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada teman sebaya, serta informasi pentingnya mengenal bahaya seks bebas.
1. TABEL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL
Jenis Layanan Isi Layanan
Bidang
Bimbing
an
Materi Metode Media Sasaran
Konseling
kelompok
Meningkatk
an motivasi
belajar
siswa
Pribadi Terlampir
wawanca
ra dan
tanya
jawab
Film,
wawancar
a
Kelas
X-
elektro
Bimbingan
Kelompok
menumbuhk
an rasa
percaya diri
pada teman
sebaya
Sosial Terlampir
Permaina
n,
Diskusi,
tanya
jawab
Balok
kayu,
buku tulis
Kelas
X-
elektro
Informasi
Pentingnya
mengenalka
n bahaya
seks bebas
Sosial Terlampir
Wawanc
ara dan
tanya
jawab
Laptop,
Lcd
proyektor,
buku tulis
Kelas
XI-
elektro
penempatan dan
penyaluran
Pengenalan
Karier cheff
pada siswa
Pribadi Terlampir
Permaina
n, tanya
jawab,
diskusi
Laptop,
program
game
cooking
fever, Lcd
proyektor,
buku tulis
Kelas
XII-
elektro
Bimbingan
kelompok
Mengemban
gkan
kemampuan
kreatifitas
siswa
pribadi Terlampir
Diskusi
kelompo
k dan
tanya
jawab
Komputer,
program
photoshop,
Lcd
proyektor,
Buku tulis
Kelas
X-
elektro
3. Lampiran 02: Materi 1
MOTIVASI BELAJAR
A. Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik
bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat
diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi
siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar.
Belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Banyak siswa yang bosan dengan sistem pembelajaran saat ini, banyak siswa yang
mengekpresikan kebosanannya dalam belajar seperti siswa tidur dalam kelas,
bolos sekolah, bicara di kelas dan lain sebagainya. Permasalahan yang terjadi
dalam belajar siswa dikarenakan kurangnya motivasi belajar sehingga guru perlu
memberi motivasi belajar kepada siswanya, salah satu yang bisa digunakan seperti
memberikan sebuah film pendek yang berisi motivasi agar siswa bisa
meningkatkan minat belajarnya. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan
kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan
dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
B. Motivasi Belajar Terhadap Siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sedikit pun tidak bergerak hatinya untuk mengikuti
pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam
4. kegiatan.
Fungsi motivasi dalam belajar akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang
dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum diketahui itu
akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Oleh
karena itu, motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong perbuatan siswa.
2. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Sesuatu yang
akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan
belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi pada anak didik
dalam belajar. Segala sesuatu yang menggangu pikirannya dan dapat
membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah
peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar.
C. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Kepada Siswa
1. Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan
membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas
yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Bertanyalah tentang
pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang
mendapat beasiswa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat
penghargaan atas sebuah prestasi.
2. Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu dan teladan
dalam menjalani hidup. Kita bisa melakukan hal serupa dengan mencari
seseorang atau komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau
memotivasi kita untuk belajar dan meraih prestasi.
Misalnya : Teman, Orang tua, Saudara, Guru, atau video inspirasi
5. Lampiran 03: Refleksi Diri
1. Apa yang anda dapatkan dari film yang sudah diputarkan?
2. Apakah Film itu membuat anda termotivasi dalam belajar?
3. Apa manfaat yang dapat anda peroleh ketika menonton film tersebut?
4. Sikap apa yang akan anda lakukan setelah menonton film tersebut?
7. Lampiran 05: Materi 2
MATERI PERCAYA DIRI
A. Latar Belakang
Rasa percaya diri seseorang tergantung pada pemahaman tentang siapa
dirinya dan bagaimana seseorang memandang dirinya sebagai individu yang
berkompeten. Pada umumnya Pembelajaran yang disenangi para peserta didik
adalah pembelajaran yang memuat kenyamanan dan ketertarikan atas mata
pelajaran yang dimaksudkan dalam bimbingan konseling, pembelajaran yang
menarik dan nyaman akan membantu peserta didik memahami atau mengerti
materi yang telah disampaikan.
Kepercayaan diri sangat diperlukan untuk proses perkembangan diri dan
lingkungannya. Dalam kehidupan, pergaulan merupakan syarat seseorang bisa
diterima orang lain. Tidak mungkin kita bisa berbisnis, bernegoisasi, dan
melakukan deal tertentu tanpa kontak langsung. Sikap kita dalam bergaul
menunjukkan kepribadian. Percaya diri merupakan syarat utama agar kita bisa
diperhatikan. Kepercayaan diri dan kepribadian yang kuat bisa menunjang
seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang di sekitarnya. Siswa Berdiam
diri dan tidak melakukan apa pun, hanya sebagai penonton saja saat berkumpul
dengan teman-temanya membuat siswa tersebut tidak akan berkembang, dari
permasalahan tersebut maka dapat di selesaikan dengan salah satu metode
layanan bimbingan dan konseling yaitu dengan cara bermain, dimana dalam
program tersebut siswa akan di arahkan dalam permainan yang bernama
permainan meniti jembatan manusia. Menurut Suwarjo (2011:18) ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan permainan agar proses berjalan
lancar dan sesuai harapan yaitu pra permainan dan proses permainan.
B. Melatih Kepercayaan Diri Kepada Teman Sebaya Sambil Bermain
Menurut Rahman, 2003 dalam suwarjo (2011,74) kepercayaan diri adalah
sebuah keyakinan dalam diri sendiri apabila mampu maka akan mencapai
8. kesuksesan dengan berpijak pada usahanya sendiri. Kegiatan permainan pada
bimbingan dan konseling untuk memberikan makna pembelajaran secara tidak
langsung melalui permainan yang dilaksanakan bersama siswa. Dalam hal ini
permainan diberikan kepada siswa dengan bertujuan membentuk rasa percaya diri
sehingga dapat mempercayai peserta lainnya. Ada beberapa cara praktis untuk
meningkatkan rasa percaya diri. Utamanya meliputi aspek kemauan, pemahaman
serta keterampilan. Untuk memenuhi aspek kemauan, Anda perlu melakukan
berbagai usaha. Antara lain:
1. Bekerjalah dengan Ikhlas.
2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab.
3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.
4. Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap
percaya diri untuk membela hak-hak kita yang hilang.
Kegiatan yang dapat mengimplementasikan penjelasan di atas banyak
caranya, salah satunya di implementasikan dengan permainan yang bernama
meniti jembatan manusia, dimana dalam permainan ini akan meningkatkan rasa
percaya diri terhadap diri sendiri dan teman.
C. Langkah Permainan
Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok
ganjil.
1. Minta setiap kelompok berdiri berhadap-hadapan sehigga membentuk dua
barisan.
2. Setiap pasangan (orang yang berhadapan) memegang satu balok kayu
sehingga barisan orang tersebut membentuk susunan jembatan.
3. Salah satu anggota kelompok berjalan melewati jembatan tersebit dan
setelah sampai di ujung ia berperan menjadi pemegang kayu, dan
seterusnya.
4. Level permainan bisa ditingkatkan dengan menambah ketinggian
pegangan balok kayu.
9. Lampiran 06: Refleksi diri
1. Apa yang anda dapatkan dari permainan tersebut?
2. Apakah permainan ini menyenangkan buat anda?
3. Jelaskan menurut anda apa saja masalah yang terjadi dari permainan
tersebut?
4. Usaha apa saja yang akan dilakukan menjadikan diri sebagai pribadi yang
percaya diri terhadap teman sebaya?
10. Lampiran O6: Materi 3
BAHAYA SEKS BEBAS
A. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan
pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan
hanya dilakukan oleh kaum remaja. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan
mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami
kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah
berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para
pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS,
ataupun penyakit menular seksual lainnya.
B. Faktor Penyebab Terjadinya Seks Bebas
Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan
menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor Internal
Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu.
Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja
melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri
atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri
orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia
beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak gaul,
tidak mengikuti perkembangan zaman.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal atau faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor
paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu
lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama
dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat kawannya
tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan,
11. membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebih
senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang
kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat
menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas
yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang
memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin
menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
C. Dampak Seks Bebas
Dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu
kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak
dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya,
kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang
dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Para remaja
seks bebas cenderung akibat kurang ekonomi.
Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah
pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota
besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan
tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah
anak-anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak
dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik
orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah
segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka
tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas
sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan
saja jika seluruh remaja ada di Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa
jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja yang ada tidak memiliki kemampuan
berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan tidak akan berjalan dengan
sebagaimana mestinya.
13. Lampiran 08: Materi 4
KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA
A. Pengertian Kewirausahaan
wirausaha adalah kemampuan menciptakan sesuatu secara kreatif, inovatif,
terbaik sehingga memiliki nilai tambah yang diharapkan. Keuntungan menjadi
wirausaha adalah terbuka peluang untuk mencapai kehendak yang dikehendaki
sendiri, terbuka peluang untuk mendomonstrasikan kemampuan serta potensi
seseorang secara penuh, terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan
keuntungan secara maksimal, terbuka peluang untuk membantu masyarakat
dengan usaha-usaha konkrit, terbuka kesempatan menjadi bos.
B. Pentingnya Menumbuhkan Kemampuan Berwirausaha Pada Siswa
Mengembangkan segala potensi di dalam diri untuk dapat menciptakan
kreasi dan berbagai macam produk yang dapat bermanfaat baik bagi dirinya
maupun bagi orang lain. Dalam membuat suatu karya, tidak hanya dibutuhkan
teori. Teori yang mendalam tanpa adanya praktik dalam merealisasikan
pengetahuan tersebut tetap tidak menghasilkan suatu produk yang dapat
dimanfaatkan secara langsung. Seseorang yang telah memiliki kemampuan
memadukan teori dan praktik untuk menghasilkan sesuatu berarti orang tersebut
sudah dapat dikatakan mempunyai jiwa wirausaha. Hal itulah yang saat ini sedang
diupayakan tertanam dalam diri siswa untuk dapat meraih kehidupan yang lebih
baik di masa depan dengan keterampilan yang dimilikinya.
Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang perlu dipelajari.
Kemampuan seseorang dalam berwirausaha dapat dimatangkan melalui proses
pendidikan. Seseorang yang menjadi wirausahawan adalah mereka yang mengenal
potensi dirinya dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap
peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Salah satu
cara menumbuhkan kemampuan berwirausaha pada siswa seperti melakukan
pembelajaran dengan bermain salah satunya yaitu bermain game fever cooking
14. dimana dalam game tersebut siswa diajak untuk melayani pelanggan, game ini
mengajak pemainnya untuk mengelola sebuah restoran cepat saji. Pemain diminta
untuk membuat hidangan sesuai permintaan pelanggan, dengan lebih dari 100
jenis bahan makanan yang dihadirkan dalam permainan ini pemain diajak untuk
memenajemen waktunya dalam melayani pelanggan yang semakin banyak. Game
dalam permainan ini mampu merangsang dan menarik minat siswa dalam
berwirausaha, sekaligus mampu mengembangkan berbagai jenis kemampuan
siswa dan tidak membatasi hanya pada satu aktivitas tertentu saja.
C. Langkah permainan
1. Membuka program game fever cooking
2. Memasak beragam hidangan dan pencuci mulut lezat yang sudah
disiapkan dalam permainan tersebut.
3. Hidangkan makanan dengan cepat kepada pelanggan.
4. Perhias restoran dengan berbagai alat yang sudah disediakan dalam
permainan tersebut.
15. Lampiran 09: Refleksi Diri
1. Apa yang anda dapatkan dari game tersebut?
2. Apakah game ini menyenangkan buat anda?
3. Jelaskan menurut anda apa saja masalah yang terjadi dari game
tersebut?
4. Usaha apa saja yang akan anda lakukan menjadikan diri sebagai
pribadi wirausaha?
17. Lampiran 11: Materi 05
MENINGKATKAN KREATIFITAS PADA SISWA
A. Pengertian Kreatifitas
Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir
tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan.
Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang
berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang
baru agar dapat membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini.
Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu
dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena
mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu
dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang
dinamis dan ketat.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Siswa
Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan
dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian
penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri
(motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang
dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan
yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan
kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik
yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru
meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan
18. kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada
waktu bagi pengembangan kreativitas.
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk
bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk
melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif salah satunya seperti memberi
sebuah pembelajaran dengan komputer yang berhubungan dengan ke kreatifan
siswanya. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses
bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut
dihasilkan produk kreatif yang bermakna seperti menggambar lewat komputer
dengan program photoshop dimana siswa akan tertarik dalam mempelajarinya.
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang
bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya
mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan ,
kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai
produk kreatifitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya
dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih
menggugah minat anak untuk berkreasi.
Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang
secara optimal. Beberapa factor yang menentukan adalah:
1. Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada
anak.
2. Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu, percaya
akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan anak mereka.
3. Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat dengan
suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan, atau rasa
terpisah.
4. Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak,
mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan menghasilkan karya-
karya yang baik.
19. 5. Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri amat
penting karena orang tua merupakan model bagi anak.
6. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan
dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif.