SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
TABEL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL
Jenis Layanan Isi Layanan
Bidang
Bimbing
an
Materi Metode Media Sasaran
Konseling
kelompok
Meningkatk
an motivasi
belajar
siswa
Pribadi Terlampir
wawanca
ra dan
tanya
jawab
Film,
wawancar
a
Kelas
X-
elektro
Bimbingan
Kelompok
menumbuhk
an rasa
percaya diri
pada teman
sebaya
Sosial Terlampir
Permaina
n,
Diskusi,
tanya
jawab
Balok
kayu,
buku tulis
Kelas
X-
elektro
Informasi
Pentingnya
mengenalka
n bahaya
seks bebas
Sosial Terlampir
Wawanc
ara dan
tanya
jawab
Laptop,
Lcd
proyektor,
buku tulis
Kelas
XI-
elektro
penempatan dan
penyaluran
Pengenalan
Karier cheff
pada siswa
Pribadi Terlampir
Permaina
n, tanya
jawab,
diskusi
Laptop,
program
game
cooking
fever, Lcd
proyektor,
buku tulis
Kelas
XII-
elektro
Bimbingan
kelompok
Mengemban
gkan
kemampuan
kreatifitas
siswa
pribadi Terlampir
Diskusi
kelompo
k dan
tanya
jawab
Komputer,
program
photoshop,
Lcd
proyektor,
Buku tulis
Kelas
X-
elektro
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 01: Menonton cuplikan video
Film Kisah Seorang Anak SD Yang Menjadi Pemulung Demi Membantu
Orang Tuanya
Lampiran 02: Materi 1
MOTIVASI BELAJAR
A. Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik
bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat
diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi
siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar.
Belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Banyak siswa yang bosan dengan sistem pembelajaran saat ini, banyak siswa yang
mengekpresikan kebosanannya dalam belajar seperti siswa tidur dalam kelas,
bolos sekolah, bicara di kelas dan lain sebagainya. Permasalahan yang terjadi
dalam belajar siswa dikarenakan kurangnya motivasi belajar sehingga guru perlu
memberi motivasi belajar kepada siswanya, salah satu yang bisa digunakan seperti
memberikan sebuah film pendek yang berisi motivasi agar siswa bisa
meningkatkan minat belajarnya. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan
kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan
dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
B. Motivasi Belajar Terhadap Siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sedikit pun tidak bergerak hatinya untuk mengikuti
pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam
kegiatan.
Fungsi motivasi dalam belajar akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang
dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum diketahui itu
akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Oleh
karena itu, motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong perbuatan siswa.
2. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Sesuatu yang
akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan
belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi pada anak didik
dalam belajar. Segala sesuatu yang menggangu pikirannya dan dapat
membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah
peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar.
C. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Kepada Siswa
1. Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan
membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas
yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Bertanyalah tentang
pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang
mendapat beasiswa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat
penghargaan atas sebuah prestasi.
2. Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu dan teladan
dalam menjalani hidup. Kita bisa melakukan hal serupa dengan mencari
seseorang atau komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau
memotivasi kita untuk belajar dan meraih prestasi.
Misalnya : Teman, Orang tua, Saudara, Guru, atau video inspirasi
Lampiran 03: Refleksi Diri
1. Apa yang anda dapatkan dari film yang sudah diputarkan?
2. Apakah Film itu membuat anda termotivasi dalam belajar?
3. Apa manfaat yang dapat anda peroleh ketika menonton film tersebut?
4. Sikap apa yang akan anda lakukan setelah menonton film tersebut?
Lampiran 04: Bermain meniti jembatan manusia
Permainan meniti jembatan manusia
Lampiran 05: Materi 2
MATERI PERCAYA DIRI
A. Latar Belakang
Rasa percaya diri seseorang tergantung pada pemahaman tentang siapa
dirinya dan bagaimana seseorang memandang dirinya sebagai individu yang
berkompeten. Pada umumnya Pembelajaran yang disenangi para peserta didik
adalah pembelajaran yang memuat kenyamanan dan ketertarikan atas mata
pelajaran yang dimaksudkan dalam bimbingan konseling, pembelajaran yang
menarik dan nyaman akan membantu peserta didik memahami atau mengerti
materi yang telah disampaikan.
Kepercayaan diri sangat diperlukan untuk proses perkembangan diri dan
lingkungannya. Dalam kehidupan, pergaulan merupakan syarat seseorang bisa
diterima orang lain. Tidak mungkin kita bisa berbisnis, bernegoisasi, dan
melakukan deal tertentu tanpa kontak langsung. Sikap kita dalam bergaul
menunjukkan kepribadian. Percaya diri merupakan syarat utama agar kita bisa
diperhatikan. Kepercayaan diri dan kepribadian yang kuat bisa menunjang
seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang di sekitarnya. Siswa Berdiam
diri dan tidak melakukan apa pun, hanya sebagai penonton saja saat berkumpul
dengan teman-temanya membuat siswa tersebut tidak akan berkembang, dari
permasalahan tersebut maka dapat di selesaikan dengan salah satu metode
layanan bimbingan dan konseling yaitu dengan cara bermain, dimana dalam
program tersebut siswa akan di arahkan dalam permainan yang bernama
permainan meniti jembatan manusia. Menurut Suwarjo (2011:18) ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan permainan agar proses berjalan
lancar dan sesuai harapan yaitu pra permainan dan proses permainan.
B. Melatih Kepercayaan Diri Kepada Teman Sebaya Sambil Bermain
Menurut Rahman, 2003 dalam suwarjo (2011,74) kepercayaan diri adalah
sebuah keyakinan dalam diri sendiri apabila mampu maka akan mencapai
kesuksesan dengan berpijak pada usahanya sendiri. Kegiatan permainan pada
bimbingan dan konseling untuk memberikan makna pembelajaran secara tidak
langsung melalui permainan yang dilaksanakan bersama siswa. Dalam hal ini
permainan diberikan kepada siswa dengan bertujuan membentuk rasa percaya diri
sehingga dapat mempercayai peserta lainnya. Ada beberapa cara praktis untuk
meningkatkan rasa percaya diri. Utamanya meliputi aspek kemauan, pemahaman
serta keterampilan. Untuk memenuhi aspek kemauan, Anda perlu melakukan
berbagai usaha. Antara lain:
1. Bekerjalah dengan Ikhlas.
2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab.
3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.
4. Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap
percaya diri untuk membela hak-hak kita yang hilang.
Kegiatan yang dapat mengimplementasikan penjelasan di atas banyak
caranya, salah satunya di implementasikan dengan permainan yang bernama
meniti jembatan manusia, dimana dalam permainan ini akan meningkatkan rasa
percaya diri terhadap diri sendiri dan teman.
C. Langkah Permainan
Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok
ganjil.
1. Minta setiap kelompok berdiri berhadap-hadapan sehigga membentuk dua
barisan.
2. Setiap pasangan (orang yang berhadapan) memegang satu balok kayu
sehingga barisan orang tersebut membentuk susunan jembatan.
3. Salah satu anggota kelompok berjalan melewati jembatan tersebit dan
setelah sampai di ujung ia berperan menjadi pemegang kayu, dan
seterusnya.
4. Level permainan bisa ditingkatkan dengan menambah ketinggian
pegangan balok kayu.
Lampiran 06: Refleksi diri
1. Apa yang anda dapatkan dari permainan tersebut?
2. Apakah permainan ini menyenangkan buat anda?
3. Jelaskan menurut anda apa saja masalah yang terjadi dari permainan
tersebut?
4. Usaha apa saja yang akan dilakukan menjadikan diri sebagai pribadi yang
percaya diri terhadap teman sebaya?
Lampiran O6: Materi 3
BAHAYA SEKS BEBAS
A. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan
pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan
hanya dilakukan oleh kaum remaja. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan
mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami
kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah
berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para
pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS,
ataupun penyakit menular seksual lainnya.
B. Faktor Penyebab Terjadinya Seks Bebas
Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan
menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor Internal
Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu.
Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja
melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri
atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri
orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia
beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak gaul,
tidak mengikuti perkembangan zaman.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal atau faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor
paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu
lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama
dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat kawannya
tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan,
membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebih
senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang
kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat
menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas
yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang
memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin
menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
C. Dampak Seks Bebas
Dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu
kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak
dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya,
kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang
dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Para remaja
seks bebas cenderung akibat kurang ekonomi.
Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah
pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota
besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan
tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah
anak-anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak
dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik
orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah
segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka
tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas
sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan
saja jika seluruh remaja ada di Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa
jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja yang ada tidak memiliki kemampuan
berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan tidak akan berjalan dengan
sebagaimana mestinya.
Lampiran 07: Bermain Game Fever Cooking
Lampiran 08: Materi 4
KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA
A. Pengertian Kewirausahaan
wirausaha adalah kemampuan menciptakan sesuatu secara kreatif, inovatif,
terbaik sehingga memiliki nilai tambah yang diharapkan. Keuntungan menjadi
wirausaha adalah terbuka peluang untuk mencapai kehendak yang dikehendaki
sendiri, terbuka peluang untuk mendomonstrasikan kemampuan serta potensi
seseorang secara penuh, terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan
keuntungan secara maksimal, terbuka peluang untuk membantu masyarakat
dengan usaha-usaha konkrit, terbuka kesempatan menjadi bos.
B. Pentingnya Menumbuhkan Kemampuan Berwirausaha Pada Siswa
Mengembangkan segala potensi di dalam diri untuk dapat menciptakan
kreasi dan berbagai macam produk yang dapat bermanfaat baik bagi dirinya
maupun bagi orang lain. Dalam membuat suatu karya, tidak hanya dibutuhkan
teori. Teori yang mendalam tanpa adanya praktik dalam merealisasikan
pengetahuan tersebut tetap tidak menghasilkan suatu produk yang dapat
dimanfaatkan secara langsung. Seseorang yang telah memiliki kemampuan
memadukan teori dan praktik untuk menghasilkan sesuatu berarti orang tersebut
sudah dapat dikatakan mempunyai jiwa wirausaha. Hal itulah yang saat ini sedang
diupayakan tertanam dalam diri siswa untuk dapat meraih kehidupan yang lebih
baik di masa depan dengan keterampilan yang dimilikinya.
Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang perlu dipelajari.
Kemampuan seseorang dalam berwirausaha dapat dimatangkan melalui proses
pendidikan. Seseorang yang menjadi wirausahawan adalah mereka yang mengenal
potensi dirinya dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap
peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Salah satu
cara menumbuhkan kemampuan berwirausaha pada siswa seperti melakukan
pembelajaran dengan bermain salah satunya yaitu bermain game fever cooking
dimana dalam game tersebut siswa diajak untuk melayani pelanggan, game ini
mengajak pemainnya untuk mengelola sebuah restoran cepat saji. Pemain diminta
untuk membuat hidangan sesuai permintaan pelanggan, dengan lebih dari 100
jenis bahan makanan yang dihadirkan dalam permainan ini pemain diajak untuk
memenajemen waktunya dalam melayani pelanggan yang semakin banyak. Game
dalam permainan ini mampu merangsang dan menarik minat siswa dalam
berwirausaha, sekaligus mampu mengembangkan berbagai jenis kemampuan
siswa dan tidak membatasi hanya pada satu aktivitas tertentu saja.
C. Langkah permainan
1. Membuka program game fever cooking
2. Memasak beragam hidangan dan pencuci mulut lezat yang sudah
disiapkan dalam permainan tersebut.
3. Hidangkan makanan dengan cepat kepada pelanggan.
4. Perhias restoran dengan berbagai alat yang sudah disediakan dalam
permainan tersebut.
Lampiran 09: Refleksi Diri
1. Apa yang anda dapatkan dari game tersebut?
2. Apakah game ini menyenangkan buat anda?
3. Jelaskan menurut anda apa saja masalah yang terjadi dari game
tersebut?
4. Usaha apa saja yang akan anda lakukan menjadikan diri sebagai
pribadi wirausaha?
Lampiran 10: menumbuhkan kreatifitas siswa dengan menggambar di
program Photoshop
Lampiran 11: Materi 05
MENINGKATKAN KREATIFITAS PADA SISWA
A. Pengertian Kreatifitas
Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir
tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan.
Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang
berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang
baru agar dapat membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini.
Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu
dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena
mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu
dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang
dinamis dan ketat.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Siswa
Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan
dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian
penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri
(motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang
dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan
yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan
kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik
yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru
meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan
kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada
waktu bagi pengembangan kreativitas.
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk
bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk
melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif salah satunya seperti memberi
sebuah pembelajaran dengan komputer yang berhubungan dengan ke kreatifan
siswanya. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses
bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut
dihasilkan produk kreatif yang bermakna seperti menggambar lewat komputer
dengan program photoshop dimana siswa akan tertarik dalam mempelajarinya.
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang
bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya
mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan ,
kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai
produk kreatifitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya
dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih
menggugah minat anak untuk berkreasi.
Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang
secara optimal. Beberapa factor yang menentukan adalah:
1. Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada
anak.
2. Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu, percaya
akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan anak mereka.
3. Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat dengan
suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan, atau rasa
terpisah.
4. Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak,
mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan menghasilkan karya-
karya yang baik.
5. Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri amat
penting karena orang tua merupakan model bagi anak.
6. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan
dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif.

More Related Content

What's hot

CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaNur Arifaizal Basri
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Dirisayidatiasiyah
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkbaiq wulan
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorMACHMUDDI
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiAfy Luna
 
Verbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokVerbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokAini Farihah
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)aji ali mabruri
 
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGMateri 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGSPADAIndonesia
 

What's hot (20)

CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realita
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
Program tahunan bk
Program tahunan bkProgram tahunan bk
Program tahunan bk
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Rpl melawan bullying
Rpl melawan bullyingRpl melawan bullying
Rpl melawan bullying
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 
Verbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompokVerbatim konseling kelompok
Verbatim konseling kelompok
 
contoh RPL K13
contoh RPL K13contoh RPL K13
contoh RPL K13
 
CONTOH RPL K13 + LAMPIRAN
CONTOH RPL K13 + LAMPIRANCONTOH RPL K13 + LAMPIRAN
CONTOH RPL K13 + LAMPIRAN
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGMateri 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
VERBATIM
VERBATIMVERBATIM
VERBATIM
 

Viewers also liked

Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutanBimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutanniki_ws
 
Jenis layanan BK
Jenis layanan BKJenis layanan BK
Jenis layanan BKElvira Ulni
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIDewi Sanusi Noor
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
Jenis-jenis kegiatan layanan BK
Jenis-jenis kegiatan layanan BKJenis-jenis kegiatan layanan BK
Jenis-jenis kegiatan layanan BK123Muthoe
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakFAI Unmuh Ponorogo
 
Permendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Permendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingPermendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Permendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingMuhamad Fatikhin
 
2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasiMauLa AL Mafhy
 
Peran oratu dan guru
Peran oratu dan guruPeran oratu dan guru
Peran oratu dan guruBlpt Thomas
 
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING Dewi Sanusi Noor
 
17343513 program-bk
17343513 program-bk17343513 program-bk
17343513 program-bksylva sagita
 
Tips menjawab soal toefl
Tips menjawab soal toeflTips menjawab soal toefl
Tips menjawab soal toeflMuslih Mustofa
 
Modul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
Modul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bkModul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
Modul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bkasm
 
2.2.b modul psiko edukatif
2.2.b  modul psiko edukatif2.2.b  modul psiko edukatif
2.2.b modul psiko edukatifMJUNAEDI1961
 
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan MadrasahProgram Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan MadrasahAfrilya Saphithree
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)Rizka Lubis
 

Viewers also liked (20)

Jenis layanan bk
Jenis layanan bkJenis layanan bk
Jenis layanan bk
 
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutanBimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan
 
Jenis layanan BK
Jenis layanan BKJenis layanan BK
Jenis layanan BK
 
Jadwal konsultasi supervisi
Jadwal konsultasi supervisiJadwal konsultasi supervisi
Jadwal konsultasi supervisi
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
Jenis-jenis kegiatan layanan BK
Jenis-jenis kegiatan layanan BKJenis-jenis kegiatan layanan BK
Jenis-jenis kegiatan layanan BK
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
 
Permendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Permendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingPermendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Permendikbud no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
 
Silabus rpl bk 1 2
Silabus rpl bk 1 2Silabus rpl bk 1 2
Silabus rpl bk 1 2
 
Trick mengerjakan toefl
Trick mengerjakan toeflTrick mengerjakan toefl
Trick mengerjakan toefl
 
2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi
 
Peran oratu dan guru
Peran oratu dan guruPeran oratu dan guru
Peran oratu dan guru
 
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING
 
17343513 program-bk
17343513 program-bk17343513 program-bk
17343513 program-bk
 
Tips menjawab soal toefl
Tips menjawab soal toeflTips menjawab soal toefl
Tips menjawab soal toefl
 
Modul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
Modul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bkModul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
Modul 1 kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
 
2.2.b modul psiko edukatif
2.2.b  modul psiko edukatif2.2.b  modul psiko edukatif
2.2.b modul psiko edukatif
 
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan MadrasahProgram Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 

Similar to BAHAYA SEKS BEBAS

Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompokade fikri
 
MODUL AJAR self defense of bulliying (smt 2).docx
MODUL AJAR  self defense of bulliying (smt 2).docxMODUL AJAR  self defense of bulliying (smt 2).docx
MODUL AJAR self defense of bulliying (smt 2).docxAzayNouriy1
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxIsmailIsmail164004
 
Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiHenmaidi Alfian
 
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxPENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxRiskaAstinii
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaHafshah Zuhairoh
 
Laporan experiential
Laporan experientialLaporan experiential
Laporan experientialNur Kareena
 
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARBIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARmiftakhulkhabibi
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYALutfi Koto
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA UNIVERSITAS PALANGKARAYA
 
Ruang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptx
Ruang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptxRuang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptx
Ruang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptxakulili
 
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakAssignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakSherly Jewinly
 
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...Indra Wijaya
 

Similar to BAHAYA SEKS BEBAS (20)

25 atasi konflik
25 atasi konflik25 atasi konflik
25 atasi konflik
 
Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompok
 
MODUL AJAR self defense of bulliying (smt 2).docx
MODUL AJAR  self defense of bulliying (smt 2).docxMODUL AJAR  self defense of bulliying (smt 2).docx
MODUL AJAR self defense of bulliying (smt 2).docx
 
blok LS-IT
blok LS-ITblok LS-IT
blok LS-IT
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
 
Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidi
 
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxPENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
 
2012 1-00568-ps bab 2
2012 1-00568-ps bab 22012 1-00568-ps bab 2
2012 1-00568-ps bab 2
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
Materi pkh gayakomunikasi
Materi pkh gayakomunikasiMateri pkh gayakomunikasi
Materi pkh gayakomunikasi
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Laporan experiential
Laporan experientialLaporan experiential
Laporan experiential
 
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARBIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
 
Asignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individuAsignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individu
 
Ruang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptx
Ruang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptxRuang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptx
Ruang Kolaborasi T2 Pembelajaran Sosial Emosional Tugas LK 2.4 dan 2.5 .pptx
 
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakAssignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
 
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
 

More from Nur Arifaizal Basri

contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdfNur Arifaizal Basri
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfNur Arifaizal Basri
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfNur Arifaizal Basri
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarNur Arifaizal Basri
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxNur Arifaizal Basri
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorNur Arifaizal Basri
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultNur Arifaizal Basri
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)Nur Arifaizal Basri
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)Nur Arifaizal Basri
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)Nur Arifaizal Basri
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993Nur Arifaizal Basri
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)
PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)
PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)Nur Arifaizal Basri
 

More from Nur Arifaizal Basri (20)

CONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKALCONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKAL
 
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdf
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
 
UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
 
self control
self controlself control
self control
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occult
 
kepercayan diri
kepercayan dirikepercayan diri
kepercayan diri
 
self-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteemself-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteem
 
mengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasimengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasi
 
KECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASIKECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASI
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)
PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)
PERSONALITY AND VOCATIONAL IN AN ADULT SAMPLE (JOHN HOLLAND'S)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

BAHAYA SEKS BEBAS

  • 1. TABEL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL Jenis Layanan Isi Layanan Bidang Bimbing an Materi Metode Media Sasaran Konseling kelompok Meningkatk an motivasi belajar siswa Pribadi Terlampir wawanca ra dan tanya jawab Film, wawancar a Kelas X- elektro Bimbingan Kelompok menumbuhk an rasa percaya diri pada teman sebaya Sosial Terlampir Permaina n, Diskusi, tanya jawab Balok kayu, buku tulis Kelas X- elektro Informasi Pentingnya mengenalka n bahaya seks bebas Sosial Terlampir Wawanc ara dan tanya jawab Laptop, Lcd proyektor, buku tulis Kelas XI- elektro penempatan dan penyaluran Pengenalan Karier cheff pada siswa Pribadi Terlampir Permaina n, tanya jawab, diskusi Laptop, program game cooking fever, Lcd proyektor, buku tulis Kelas XII- elektro Bimbingan kelompok Mengemban gkan kemampuan kreatifitas siswa pribadi Terlampir Diskusi kelompo k dan tanya jawab Komputer, program photoshop, Lcd proyektor, Buku tulis Kelas X- elektro
  • 2. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 01: Menonton cuplikan video Film Kisah Seorang Anak SD Yang Menjadi Pemulung Demi Membantu Orang Tuanya
  • 3. Lampiran 02: Materi 1 MOTIVASI BELAJAR A. Motivasi Belajar Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Banyak siswa yang bosan dengan sistem pembelajaran saat ini, banyak siswa yang mengekpresikan kebosanannya dalam belajar seperti siswa tidur dalam kelas, bolos sekolah, bicara di kelas dan lain sebagainya. Permasalahan yang terjadi dalam belajar siswa dikarenakan kurangnya motivasi belajar sehingga guru perlu memberi motivasi belajar kepada siswanya, salah satu yang bisa digunakan seperti memberikan sebuah film pendek yang berisi motivasi agar siswa bisa meningkatkan minat belajarnya. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan. B. Motivasi Belajar Terhadap Siswa Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas berpartisipasi dalam belajar. Sedikit pun tidak bergerak hatinya untuk mengikuti pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas- tugas yang diberikan. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam
  • 4. kegiatan. Fungsi motivasi dalam belajar akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut: 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Oleh karena itu, motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong perbuatan siswa. 2. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi pada anak didik dalam belajar. Segala sesuatu yang menggangu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar. C. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Kepada Siswa 1. Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiswa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah prestasi. 2. Cari motivator Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu dan teladan dalam menjalani hidup. Kita bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang atau komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi kita untuk belajar dan meraih prestasi. Misalnya : Teman, Orang tua, Saudara, Guru, atau video inspirasi
  • 5. Lampiran 03: Refleksi Diri 1. Apa yang anda dapatkan dari film yang sudah diputarkan? 2. Apakah Film itu membuat anda termotivasi dalam belajar? 3. Apa manfaat yang dapat anda peroleh ketika menonton film tersebut? 4. Sikap apa yang akan anda lakukan setelah menonton film tersebut?
  • 6. Lampiran 04: Bermain meniti jembatan manusia Permainan meniti jembatan manusia
  • 7. Lampiran 05: Materi 2 MATERI PERCAYA DIRI A. Latar Belakang Rasa percaya diri seseorang tergantung pada pemahaman tentang siapa dirinya dan bagaimana seseorang memandang dirinya sebagai individu yang berkompeten. Pada umumnya Pembelajaran yang disenangi para peserta didik adalah pembelajaran yang memuat kenyamanan dan ketertarikan atas mata pelajaran yang dimaksudkan dalam bimbingan konseling, pembelajaran yang menarik dan nyaman akan membantu peserta didik memahami atau mengerti materi yang telah disampaikan. Kepercayaan diri sangat diperlukan untuk proses perkembangan diri dan lingkungannya. Dalam kehidupan, pergaulan merupakan syarat seseorang bisa diterima orang lain. Tidak mungkin kita bisa berbisnis, bernegoisasi, dan melakukan deal tertentu tanpa kontak langsung. Sikap kita dalam bergaul menunjukkan kepribadian. Percaya diri merupakan syarat utama agar kita bisa diperhatikan. Kepercayaan diri dan kepribadian yang kuat bisa menunjang seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang di sekitarnya. Siswa Berdiam diri dan tidak melakukan apa pun, hanya sebagai penonton saja saat berkumpul dengan teman-temanya membuat siswa tersebut tidak akan berkembang, dari permasalahan tersebut maka dapat di selesaikan dengan salah satu metode layanan bimbingan dan konseling yaitu dengan cara bermain, dimana dalam program tersebut siswa akan di arahkan dalam permainan yang bernama permainan meniti jembatan manusia. Menurut Suwarjo (2011:18) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan permainan agar proses berjalan lancar dan sesuai harapan yaitu pra permainan dan proses permainan. B. Melatih Kepercayaan Diri Kepada Teman Sebaya Sambil Bermain Menurut Rahman, 2003 dalam suwarjo (2011,74) kepercayaan diri adalah sebuah keyakinan dalam diri sendiri apabila mampu maka akan mencapai
  • 8. kesuksesan dengan berpijak pada usahanya sendiri. Kegiatan permainan pada bimbingan dan konseling untuk memberikan makna pembelajaran secara tidak langsung melalui permainan yang dilaksanakan bersama siswa. Dalam hal ini permainan diberikan kepada siswa dengan bertujuan membentuk rasa percaya diri sehingga dapat mempercayai peserta lainnya. Ada beberapa cara praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri. Utamanya meliputi aspek kemauan, pemahaman serta keterampilan. Untuk memenuhi aspek kemauan, Anda perlu melakukan berbagai usaha. Antara lain: 1. Bekerjalah dengan Ikhlas. 2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab. 3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki. 4. Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap percaya diri untuk membela hak-hak kita yang hilang. Kegiatan yang dapat mengimplementasikan penjelasan di atas banyak caranya, salah satunya di implementasikan dengan permainan yang bernama meniti jembatan manusia, dimana dalam permainan ini akan meningkatkan rasa percaya diri terhadap diri sendiri dan teman. C. Langkah Permainan Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok ganjil. 1. Minta setiap kelompok berdiri berhadap-hadapan sehigga membentuk dua barisan. 2. Setiap pasangan (orang yang berhadapan) memegang satu balok kayu sehingga barisan orang tersebut membentuk susunan jembatan. 3. Salah satu anggota kelompok berjalan melewati jembatan tersebit dan setelah sampai di ujung ia berperan menjadi pemegang kayu, dan seterusnya. 4. Level permainan bisa ditingkatkan dengan menambah ketinggian pegangan balok kayu.
  • 9. Lampiran 06: Refleksi diri 1. Apa yang anda dapatkan dari permainan tersebut? 2. Apakah permainan ini menyenangkan buat anda? 3. Jelaskan menurut anda apa saja masalah yang terjadi dari permainan tersebut? 4. Usaha apa saja yang akan dilakukan menjadikan diri sebagai pribadi yang percaya diri terhadap teman sebaya?
  • 10. Lampiran O6: Materi 3 BAHAYA SEKS BEBAS A. Pengertian Seks Bebas Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya. B. Faktor Penyebab Terjadinya Seks Bebas Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal: 1. Faktor Internal Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman. 2. Faktor Eksternal Faktor Eksternal atau faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan,
  • 11. membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi. C. Dampak Seks Bebas Dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Para remaja seks bebas cenderung akibat kurang ekonomi. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh remaja ada di Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
  • 12. Lampiran 07: Bermain Game Fever Cooking
  • 13. Lampiran 08: Materi 4 KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA A. Pengertian Kewirausahaan wirausaha adalah kemampuan menciptakan sesuatu secara kreatif, inovatif, terbaik sehingga memiliki nilai tambah yang diharapkan. Keuntungan menjadi wirausaha adalah terbuka peluang untuk mencapai kehendak yang dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendomonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh, terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal, terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit, terbuka kesempatan menjadi bos. B. Pentingnya Menumbuhkan Kemampuan Berwirausaha Pada Siswa Mengembangkan segala potensi di dalam diri untuk dapat menciptakan kreasi dan berbagai macam produk yang dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Dalam membuat suatu karya, tidak hanya dibutuhkan teori. Teori yang mendalam tanpa adanya praktik dalam merealisasikan pengetahuan tersebut tetap tidak menghasilkan suatu produk yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Seseorang yang telah memiliki kemampuan memadukan teori dan praktik untuk menghasilkan sesuatu berarti orang tersebut sudah dapat dikatakan mempunyai jiwa wirausaha. Hal itulah yang saat ini sedang diupayakan tertanam dalam diri siswa untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan dengan keterampilan yang dimilikinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang perlu dipelajari. Kemampuan seseorang dalam berwirausaha dapat dimatangkan melalui proses pendidikan. Seseorang yang menjadi wirausahawan adalah mereka yang mengenal potensi dirinya dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Salah satu cara menumbuhkan kemampuan berwirausaha pada siswa seperti melakukan pembelajaran dengan bermain salah satunya yaitu bermain game fever cooking
  • 14. dimana dalam game tersebut siswa diajak untuk melayani pelanggan, game ini mengajak pemainnya untuk mengelola sebuah restoran cepat saji. Pemain diminta untuk membuat hidangan sesuai permintaan pelanggan, dengan lebih dari 100 jenis bahan makanan yang dihadirkan dalam permainan ini pemain diajak untuk memenajemen waktunya dalam melayani pelanggan yang semakin banyak. Game dalam permainan ini mampu merangsang dan menarik minat siswa dalam berwirausaha, sekaligus mampu mengembangkan berbagai jenis kemampuan siswa dan tidak membatasi hanya pada satu aktivitas tertentu saja. C. Langkah permainan 1. Membuka program game fever cooking 2. Memasak beragam hidangan dan pencuci mulut lezat yang sudah disiapkan dalam permainan tersebut. 3. Hidangkan makanan dengan cepat kepada pelanggan. 4. Perhias restoran dengan berbagai alat yang sudah disediakan dalam permainan tersebut.
  • 15. Lampiran 09: Refleksi Diri 1. Apa yang anda dapatkan dari game tersebut? 2. Apakah game ini menyenangkan buat anda? 3. Jelaskan menurut anda apa saja masalah yang terjadi dari game tersebut? 4. Usaha apa saja yang akan anda lakukan menjadikan diri sebagai pribadi wirausaha?
  • 16. Lampiran 10: menumbuhkan kreatifitas siswa dengan menggambar di program Photoshop
  • 17. Lampiran 11: Materi 05 MENINGKATKAN KREATIFITAS PADA SISWA A. Pengertian Kreatifitas Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan. Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini. Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Siswa Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan
  • 18. kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas. Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif salah satunya seperti memberi sebuah pembelajaran dengan komputer yang berhubungan dengan ke kreatifan siswanya. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk kreatif yang bermakna seperti menggambar lewat komputer dengan program photoshop dimana siswa akan tertarik dalam mempelajarinya. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan , kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produk kreatifitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi. Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang secara optimal. Beberapa factor yang menentukan adalah: 1. Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak. 2. Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu, percaya akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan anak mereka. 3. Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat dengan suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan, atau rasa terpisah. 4. Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak, mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan menghasilkan karya- karya yang baik.
  • 19. 5. Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri amat penting karena orang tua merupakan model bagi anak. 6. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif.