SlideShare a Scribd company logo
Kombinasi, Permutasi dan Peluang
Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama : Aisyah Turidho (06081281520073)
: Reno Sutriono (06081381520044)
: M. Rizky Tama Putra (06081381419045)
Mata Kuliah : Statistika Dasar
Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si
: Puji Astuti, S.Pd., M.Sc
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Matematika
Universitas Sriwijaya Palembang
Tahun Ajaran 2016/2017
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG............................................................................. 1
A. KAIDAH PENCACAHAN....................................................................................................1
1. Faktorial ........................................................................................................................... 1
2. Diagram Pohon ................................................................................................................. 1
3. Aturan Pengisian Tempat...................................................................................................2
4. Permutasi dan Kombinasi...................................................................................................2
4.1 Permutasi...................................................................................................................... 2
a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama.................................................................3
b. Permutasi Siklis (Sirkuler).............................................................................................. 4
4.2 Kombinasi..................................................................................................................... 4
B. PELUANG (Probabilitas) ......................................................................................................5
1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas................................................................................... 5
a. Pendekatan Klasik .........................................................................................................5
b. Konsep Frekuensi Relatif ............................................................................................... 6
2. Komplemen Suatu Kejadian ............................................................................................... 7
3. Interseksi Dua Kejadian .....................................................................................................7
4. Union Dua Kejadian ..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 10
1
KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG
A. KAIDAH PENCACAHAN
1. Faktorial
Faktorial merupakan hasil kali bilangan asli dari 1 sampai dengan n, ditulis 𝑛!
(dibaca n faktorial).
1! = 1
2! = 2 .1
3! = 3 . 2 .1
4! = 4 . 3 .2 .1
5! = 5 . 4 .3 .2 . 1
Kesimpulan:
𝑛! = 𝑛 ( 𝑛 βˆ’ 1)( 𝑛 βˆ’ 2)( 𝑛 βˆ’ 3)… 3 . 2.1, 𝑛 ∈ 𝐴
2. Diagram Pohon
Dalam diagram pohon, setiap hasil dari percobaan diwakili sebagai cabang dari
geometri yang berbentuk seperti pohon.
Contohnya pelemparan koin sebanyak dua kali. Pada kasus tersebut hasil dari
pelemparan koin terdapat 4 kemungkinan seperti pada diagram pohon berikut:
Diagram pohon itu memiliki empat ranting dimana masing-masing cabang
merupakan hasil percobaan. Jika percobaan diperluas untuk tiga lemparan maka
akan menghasilkan delapan hasil: HHH, HHT, HTH, HTT, THH, THT, TTH, dan
TTT.
2
Teknik ini bisa dilanjutkansistematis untuk memberikan hasil untuk n kali
pelemparan koin. Perhatikan bahwa 2 lemparan memiliki 4 hasil dan 3 kali
lemparan memiliki 8 hasil. n lemparan memiliki 2 𝑛
hasil yang mungkin.
Aturan pencacahan untuk percobaan dua langkah menyatakan bahwa jika langkah
pertama adalah 𝑛1 dan langkah kedua adalah 𝑛2, maka percobaan dapat
menghasilkan (𝑛1)(𝑛2). Jika ditambahkan langkah ketiga yaitu dengan 𝑛3, maka
percobaan dapat menghasilkan (𝑛1)(𝑛2)(𝑛3). Penghitungan aturan inipu berlaku
untuk eksperimen yang terdiri dari sejumlah lemparan. Untuk dua kali pelemparan
koin, jumlah hasil untuk percobaan adalah 2 x 2 = 4 dan untuk tiga kali lemparan,
jumlah hasil percobaannya adalah 2 x 2 x 2 = 8.
Penghitungan aturan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah hasil dari
eksperimen dan kemudian diagram pohon dapat digunakan untuk benar-benar
mewakili hasil.
3. Aturan Pengisian Tempat
Aturan ini dibuat dengan membuat tabel. Contohnya pada kasus berikut ini: Untuk
tampil paa acara konser AFI di Palembang, Tia 3 baju berwarna yaitu merah,
kuning dan hijau serta membawa dua celana panjang berwarna putih dan biru.
Dengan berapa cara Tia dapat tampil dengan memakai pasangan baju dan celana
tersebut?
Baju Celana
3 macam 2 macam
Banyak pasangan baju dan celana ada 3 Γ— 2 = 6 π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘›π‘”.
Kesimpulan dari diagram pohon dan aturan pengisian tempat adalah banyak cara
menghitung suatu percobaan maka: ( 𝑛1)( 𝑛2)( 𝑛3)… (𝑛 𝑛)
4. Permutasi dan Kombinasi
Banyak percobaan dalam statistik melibatkan pemilihan himpunan yang lebih
besar dari kelompok item. Untuk kasus semacam ini, digunakan aturan permutasi
dan kombinasi.
4.1 Permutasi
Permutasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur
tersebut yang berbeda dengan memperhatikan urutannya (tempatnya). Banyak
permutasi yang terdiri n unsur disusun r unsur adalah:
π‘ƒπ‘Ÿ
𝑛
=
𝑛!
(𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)!
, π‘Ÿ ≀ 𝑛
3
Contoh soal:
1. Seorang presiden, wakil presiden, dan bendahara harus dipilih dari
sekelompok 10 orang. Berapa banyak pilihan yang berbeda yang
mungkin?
Dari 10 orang akan dipilih 3 orang berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ = 3
𝑃3
10
=
10!
(10βˆ’3)!
= 10 Γ— 9 Γ— 8 = 720 cara
2. Suatu daftar memuat 10 rencana investasi yang dikemukakan oleh direksi
perusahaan kepada suatu dewan komisaris, dimana setiap anggota dewan
komisaris diminta untuk memberikan rank atau penilaian terhadap 5
rencana investasi tersebut yang dianggap feasible. Ada berapa cara ranking
dari 10 rencana investasi kalau diambil 5 setiap kali.
Dari 10 rencana investasi akan dinilai 5 rencana investasi berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ =
5
𝑃5
10
=
10!
(10βˆ’5)!
= 10 Γ— 9 Γ— 8 Γ— 7 Γ— 6 = 30.240 cara ranking.
a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama
Jika dari n unsur terdapat:
𝑛1 unsur yang sama, 𝑛2 unsur yang sama, 𝑛3 unsur yang sama, dan
seterusnya. Maka secara umum banyaknya permutasi yang berlainan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
𝑃 =
𝑛!
𝑛1! . 𝑛2! . 𝑛3! … 𝑛 𝑛 !
, π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + β‹― + 𝑛 𝑛 ≀ 𝑛
Contoh soal: Dengan berapa cara huruf-huruf dari kata β€œASA” dapat
disusun?
Bila contoh soal diatas diselesaikan dengan cara menyusun huruf tersebut
satu per satu maka:
𝐴1 𝐴2 𝑆
𝐴2 𝐴1 𝑆
𝐴1 𝑆𝐴2
𝐴2 𝑆𝐴1
𝑆𝐴1 𝐴2
𝑆𝐴2 𝐴1
AAS
ASA
SAA
4
Dari penyususnan diatas dapat dilihat bawah banyaknya cara penyusunan
huruf tersebut ada 3 cara.
Bila diselesaikan dengan rumus permutasi unsur yang sama maka:
Jumlah huruf tersebut 𝑛 = 3 dan Unsur yang sama dari huruf tersebut
yaitu huruf A berarti 𝑛1 = 2
𝑃 =
3!
2!
= 3 cara
b. Permutasi Siklis (Sirkuler)
Permutasi siklis adalah permutasi yang terdapat bila unsur-unsur
ditempatkan dalam suatu lingkaran menurut arah putar tertentu.
Banyak permutasi siklis dari n unsur yang berbeda adalah:
𝑃𝑠 = (𝑛 βˆ’ 1)!
Contoh soal: Berapa banyak susunan yang terjadi jika A,B,C,D disusun
melingkar?
Bila contoh diatas diselesaikan dengan cara menyusun secara melingkar
huruf tersebut satu per satu maka:
Jadi, banyak penyusunannya ada 6 cara.
Bila diselesaikan dengan rumus permutasi siklis maka:
𝑃𝑠 = (4 βˆ’ 1)! = 3! = 3 Γ— 2 Γ— 1 = 6 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
4.2 Kombinasi
Kombinasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur
tersebut yang berbeda tanpa memperhatikan urutannya.
Banyak kombinasi yang terdiri dari n unsur dan disusun r unsur.
πΆπ‘Ÿ
𝑛
=
𝑛!
( 𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)! π‘Ÿ!
, π‘Ÿ ≀ 𝑛
5
Contoh soal:
1. Tentukanlah banyaknya cara untuk memilih 3 orang siswa sebagai petugas
pengibar bendera hari Senin yang dipilih dari 20 orang siswa anggota
Barata kelas I!
𝐢3
20
=
20!
(20βˆ’3)!3!
=
20!
17!3!
=
20Γ—19Γ—18
3Γ—2Γ—1
= 20 Γ— 19 Γ— 3 = 1140 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
2. Suatu populasi terdiri dari n elemen: 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋 𝑛. Untuk menyelidiki
karakteristik dari populasi tersebut diambil sampel yang dipilih secara
acak sebanyak r elemen: 𝑋1 , 𝑋2 ,… , 𝑋 π‘Ÿ. Berapa banyaknya sampel yang
dapat diperoleh dari populasi ini jika 𝑛 = 3 dan π‘Ÿ = 2 ?
𝐢2
3
=
3!
(3βˆ’2)!2!
= 3 sampel
3 sampel tersebut adalah 𝑋1 , 𝑋2 ; 𝑋1 , 𝑋3 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋2 , 𝑋3
B. PELUANG (Probabilitas)
Peluang atau probabilitas adalah suatu nilai yang dipergunakan untuk mengukur
tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak.
Dalam probabilitas, dikenal 3 istilah yaitu eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian
(event). Eksperimen adalah observasi terhadap objek atau kegiatan untuk memperoleh
beberapa ukuran, hasil adalah suatu hasil khusus dari sebuah eksperimen, dan
kejadian adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil dari sebuah eksperimen.
1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas
Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang
bersifat objektif dan subjektif. Pendekatan subjektif berkaitan dengan penilaian
seseorang yang dinyatakan dalam bentuk opini atau pendapat. Pendekatan objektif
dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan klasik dan pendekatan frekuensi relatif.
a. Pendekatan Klasik
Perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh
hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama.
Dari definisi klasik, dapat kita simpulkan bahwa untuk peristiwa E, 𝑃( 𝐸) =
𝑛
𝑁
dengan n = sampel kejadian E dan N = sampel semua kejadian.
Paling kecil n = 0 berarti tidak ada kejadian E dan paling banyak n = N yang
berarti semua yang terjadi adalah peristiwa E. Paling kecil peluang peristiwa E
berharga 0 dan paling besar satu. 0 ≀ 𝑃(𝐸) ≀ 1
6
Jika 𝐸̅ menyatakan bukan peristiwa E maka:
𝑃( 𝐸) + 𝑃( 𝐸̅) = 1 , karena suatu peluang paling besar berharga. Berarti,
𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸).
Peristiwa E dan 𝐸̅ merupakan dua peristiwa yang saling asing atau saling
ekslusif, karena terjadinya E menghindarkan terjadinya 𝐸̅ dan
sebaliknya.Peristiwa sejenis ini dihubungkan dengan kata atau.
b. Konsep Frekuensi Relatif
Suatu peluang dalam daftar distribusi frekuensi dinyatakan dengan frekuensi
relatif.
X F fr
𝑋1
𝑋2
.
.
.
𝑋𝑖
.
.
.
𝑋 π‘˜
𝑓1
𝑓2
.
.
.
𝑓𝑖
.
.
.
π‘“π‘˜
Jumlah βˆ‘ 𝑓𝑖 = 𝑛 βˆ‘ π‘“π‘Ÿ = 1
Dimana π‘“π‘Ÿ = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“
𝑋𝑖 = πΎπ‘’π‘—π‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› 𝑖
P(𝑋𝑖) =
𝑓𝑖
𝑛
Contoh soal: Pada suatu penelitian terhadap 65 karyawan yang bekerja di
perusahaan swasta, salah satu karakteristik, besarnya gaji/upah bulanan
digambarkan sebagai berikut:
Tingkat Upah Bulanan Karyawan Suatu Perusahaan Swasta
X 55 65 75 85 95 105 115
F 8 10 16 14 10 5 2
Apabila kita kebetulan bertemu dengan salah satu karyawan tersebut,
berapakah besarnya probabilitas bahwa upahnya 65 ribu rupiah? 105 ribu
rupiah?
𝑃( 𝑋 = 65) =
𝑓2
𝑛
=
10
65
= 0,15 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 15%
𝑃( 𝑋 = 105) =
𝑓6
𝑛
=
5
65
= 0,07 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 7%
7
2. Komplemen Suatu Kejadian
Misalkan E adalah suautu himpunan kejadian dan himpunan semestanya adalah S.
Kejadian bukan E dari himpunan S dilambangkan dengan 𝐸̅. 𝐸 = {π‘₯|π‘₯ ∈
𝑆 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ ∈ 𝐸̅ }. Jika digambarkan dengan sebuah diagram venn maka:
Dalam himpunan yang saling berkomplemen 𝑛( 𝐸̅) = 𝑛( 𝑠) βˆ’ 𝑛( 𝐸) Sehingga,
𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸).
3. Interseksi Dua Kejadian
Interseksi dua kejadian A dan B terdiri dari hasil campuran dari kedua himpunan
A dan B. Interseksi dua kejadian A dan B di simbolkan dengan 𝐴 ∩ 𝐡 (dibaca A
interseksi B / A dan B).
Misalnya A jumlah uang yang dapat digunakan (yang tersedia) bagi seorang ibu
rumah tangga untuk berbelanja selama bulan Juli 1998.
𝐴 = { π‘₯ ∢ 0 ≀ π‘₯ ≀ 𝑅𝑝100.000}
𝐡 = π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› 𝑖𝑏𝑒 π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘Žβ„Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘π‘’π‘‘ π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› 𝐽𝑒𝑙𝑖
𝐡 = {π‘₯ ∢ π‘₯ β‰₯ 𝑅𝑝100.000}
𝐴 ∩ 𝐡 = { π‘₯ ∢ π‘₯ = 𝑅𝑝100.000}
Dalam mencari peluang pada interseksi dua kejadian maka:
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃(𝐴) Γ— 𝑃(𝐡)
Rumus diatas disebut juga kejadian bebas. Selain kejadian bebas dikenal pula
istilah kejadian tak bebas (bersyarat), kejadian ini biasa ditulis P(A/B). Misalkan
jumlah seluruh mahasiswa suatu Universitas (S atau N) adalah 10.000 orang,
himpunan A mewakili 2.000 mahasiswa lama dan himpunan B mewakili 3.500
mahasiswa putri.sedangkan 800 dari 3.500 mahasiswa putri merupakan
mahasiswa lama.
S
E 𝐸̅
S
𝐴 ∩ 𝐡
8
a. Berapa probabilitas mahasiswa lama dengan syarat putri?
P(A/B) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃 (𝐡)
=
800
3500
= 0,23
b. Berapa probabilitas mahasiswa putri dengan syarat mahasiswa lama?
P(B/A) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃 ( 𝐴)
=
800
200
= 0,40
Pada umumnya kejadian tak bebas dirumuskan sebagai berikut:
P(A/B) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃 (𝐡)
dan P(B/A) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃( 𝐴)
4. Union Dua Kejadian
Union dua kejadian A dan B terdiri dari semua hasil himpunan A, himpunan B
dan campuran himpunan A dan B. Union A dan disimbolkan 𝐴 βˆͺ 𝐡 (dibaca A
union B / A atau B).
Misal: 𝐴 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 5 } dan 𝐡 = {π‘₯ ∢ 6 ≀ π‘₯ ≀ 12}
maka 𝐴 βˆͺ 𝐡 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 12}
Untuk menghitung peluang union dua kejadian maka:
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡)
Rumus peluang diatas disebut kejadian tidak saling lepas. Untuk kejadian saling
lepas, 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 0 sehingga:
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡)
S
𝐴 βˆͺ 𝐡
9
Contoh soal:
1. Hitung beberapa probabilitas bahwa sebuah paket tertentu beratnya akan lebih
ringan atau lebih berat dari berat standar pada tabel dibawah ini?
Berat Kejadian Jumlah Paket Probabilitas
Lebih ringan
Standar
Lebih berat
A
B
C
100
3600
300
0,025
0,900
0,075
Jumlah 4000 1,000
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐢) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐢) = 0,025 + 0,075 = 0,10
2. Hitung probabilitas kartu bergambar heart atau king pada tabel berikut:
Kartu Probabilitas
Raja (King)
𝑃( 𝐴) =
4
52
Hati (Heart)
𝑃( 𝐡) =
13
52
Raja bergambar hati
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) =
1
52
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) =
4
52
+
13
52
βˆ’
1
52
=
16
52
= 0,30
10
DAFTAR PUSTAKA
Dalimah. (2013). Bahan Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA/MA Semester Ganjil.
Palembang: SMA Negeri 18. Hlm. 88, 93-94, 97-99 dan 104-112
Stephs, Larry J. (1998). Schaum Outlines Beginning of Statistics. Omaha : Library of
Congress Cataloging in Publication Data. Hlm. 63-64 dan 71-74
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito.Hlm. 116-117
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Hlm. 319-322,
329-331, 340 dan 357-361
Tim Ganesha Operation. (2014). Pasti Bisa Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Kelas
X. Jakarta: Penerbit Duta. Hlm.154

More Related Content

What's hot

Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
Β 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Prima37
Β 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Rosmaiyadi Snt
Β 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
Β 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
Β 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
Perum Perumnas
Β 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
Davisio
Β 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.Novy Yuliyanti
Β 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Stephanie Isvirastri
Β 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Silvia_Al
Β 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
Heni Widayani
Β 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
Β 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudentDevandy Enda
Β 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Eman Mendrofa
Β 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
Tenia Wahyuningrum
Β 
Stat prob06 probabilitytheory_samplespace
Stat prob06 probabilitytheory_samplespaceStat prob06 probabilitytheory_samplespace
Stat prob06 probabilitytheory_samplespace
Arif Rahman
Β 
Statistika dan probabilitas tugas 2
Statistika dan probabilitas tugas 2Statistika dan probabilitas tugas 2
Statistika dan probabilitas tugas 2
Debora Elluisa Manurung
Β 

What's hot (20)

Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Β 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Β 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Β 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
Β 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
Β 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
Β 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
Β 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
Β 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Β 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
Β 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Β 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
Β 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Β 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
Β 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
Β 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Β 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
Β 
Stat prob06 probabilitytheory_samplespace
Stat prob06 probabilitytheory_samplespaceStat prob06 probabilitytheory_samplespace
Stat prob06 probabilitytheory_samplespace
Β 
Statistika dan probabilitas tugas 2
Statistika dan probabilitas tugas 2Statistika dan probabilitas tugas 2
Statistika dan probabilitas tugas 2
Β 

Similar to Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
1234567890pgri
Β 
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusriPERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
kayzinevaofficial
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangBeny Nugraha
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
reno sutriono
Β 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Aisyah Turidho
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasiFrima Dona Spd
Β 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
NadhifPandyaS
Β 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Lia Destiani
Β 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf
Jurnal IT
Β 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Hizkilmuhammad
Β 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
Β 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Alzena Vashti
Β 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
muhammadkafa1
Β 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
AmbarPristiarini
Β 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
AnggunKhairunnisa2
Β 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Heni Widayani
Β 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiKardilah Azijehmail
Β 
Hitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptxHitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptx
adnanyusuf17
Β 
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik PerhitunganDasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Aulia DSP
Β 

Similar to Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang) (20)

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Β 
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusriPERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Β 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Β 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasi
Β 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
Β 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Β 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf
Β 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Β 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
Β 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Β 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Β 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
Β 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
Β 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Β 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Β 
Hitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptxHitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptx
Β 
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik PerhitunganDasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Β 

More from reno sutriono

8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
reno sutriono
Β 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
reno sutriono
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
reno sutriono
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
reno sutriono
Β 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
reno sutriono
Β 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
reno sutriono
Β 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
reno sutriono
Β 
Prota dan prosem
Prota dan prosemProta dan prosem
Prota dan prosem
reno sutriono
Β 
Modul soal trigonometri
Modul soal trigonometriModul soal trigonometri
Modul soal trigonometri
reno sutriono
Β 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
reno sutriono
Β 
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
reno sutriono
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
reno sutriono
Β 

More from reno sutriono (20)

8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 modul lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik soal lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 lembar kerja peserta didik prosedural lingkaran (reno sutriono)
Β 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
Β 
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Bahan ajar matematika ( kapita selekta )
Β 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
Β 
Prota dan prosem
Prota dan prosemProta dan prosem
Prota dan prosem
Β 
Rpp
RppRpp
Rpp
Β 
Modul soal trigonometri
Modul soal trigonometriModul soal trigonometri
Modul soal trigonometri
Β 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Β 
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan)
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Β 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Β 
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Β 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Β 
Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)Pertemuan 2 (konsep awal)
Pertemuan 2 (konsep awal)
Β 
Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)Pertemuan 3 (penyajian data)
Pertemuan 3 (penyajian data)
Β 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Β 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 

Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)

  • 1. Kombinasi, Permutasi dan Peluang Disusun Oleh : Kelompok 4 Nama : Aisyah Turidho (06081281520073) : Reno Sutriono (06081381520044) : M. Rizky Tama Putra (06081381419045) Mata Kuliah : Statistika Dasar Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si : Puji Astuti, S.Pd., M.Sc Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Sriwijaya Palembang Tahun Ajaran 2016/2017
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................................................................................................i KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG............................................................................. 1 A. KAIDAH PENCACAHAN....................................................................................................1 1. Faktorial ........................................................................................................................... 1 2. Diagram Pohon ................................................................................................................. 1 3. Aturan Pengisian Tempat...................................................................................................2 4. Permutasi dan Kombinasi...................................................................................................2 4.1 Permutasi...................................................................................................................... 2 a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama.................................................................3 b. Permutasi Siklis (Sirkuler).............................................................................................. 4 4.2 Kombinasi..................................................................................................................... 4 B. PELUANG (Probabilitas) ......................................................................................................5 1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas................................................................................... 5 a. Pendekatan Klasik .........................................................................................................5 b. Konsep Frekuensi Relatif ............................................................................................... 6 2. Komplemen Suatu Kejadian ............................................................................................... 7 3. Interseksi Dua Kejadian .....................................................................................................7 4. Union Dua Kejadian ..........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 10
  • 3. 1 KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG A. KAIDAH PENCACAHAN 1. Faktorial Faktorial merupakan hasil kali bilangan asli dari 1 sampai dengan n, ditulis 𝑛! (dibaca n faktorial). 1! = 1 2! = 2 .1 3! = 3 . 2 .1 4! = 4 . 3 .2 .1 5! = 5 . 4 .3 .2 . 1 Kesimpulan: 𝑛! = 𝑛 ( 𝑛 βˆ’ 1)( 𝑛 βˆ’ 2)( 𝑛 βˆ’ 3)… 3 . 2.1, 𝑛 ∈ 𝐴 2. Diagram Pohon Dalam diagram pohon, setiap hasil dari percobaan diwakili sebagai cabang dari geometri yang berbentuk seperti pohon. Contohnya pelemparan koin sebanyak dua kali. Pada kasus tersebut hasil dari pelemparan koin terdapat 4 kemungkinan seperti pada diagram pohon berikut: Diagram pohon itu memiliki empat ranting dimana masing-masing cabang merupakan hasil percobaan. Jika percobaan diperluas untuk tiga lemparan maka akan menghasilkan delapan hasil: HHH, HHT, HTH, HTT, THH, THT, TTH, dan TTT.
  • 4. 2 Teknik ini bisa dilanjutkansistematis untuk memberikan hasil untuk n kali pelemparan koin. Perhatikan bahwa 2 lemparan memiliki 4 hasil dan 3 kali lemparan memiliki 8 hasil. n lemparan memiliki 2 𝑛 hasil yang mungkin. Aturan pencacahan untuk percobaan dua langkah menyatakan bahwa jika langkah pertama adalah 𝑛1 dan langkah kedua adalah 𝑛2, maka percobaan dapat menghasilkan (𝑛1)(𝑛2). Jika ditambahkan langkah ketiga yaitu dengan 𝑛3, maka percobaan dapat menghasilkan (𝑛1)(𝑛2)(𝑛3). Penghitungan aturan inipu berlaku untuk eksperimen yang terdiri dari sejumlah lemparan. Untuk dua kali pelemparan koin, jumlah hasil untuk percobaan adalah 2 x 2 = 4 dan untuk tiga kali lemparan, jumlah hasil percobaannya adalah 2 x 2 x 2 = 8. Penghitungan aturan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah hasil dari eksperimen dan kemudian diagram pohon dapat digunakan untuk benar-benar mewakili hasil. 3. Aturan Pengisian Tempat Aturan ini dibuat dengan membuat tabel. Contohnya pada kasus berikut ini: Untuk tampil paa acara konser AFI di Palembang, Tia 3 baju berwarna yaitu merah, kuning dan hijau serta membawa dua celana panjang berwarna putih dan biru. Dengan berapa cara Tia dapat tampil dengan memakai pasangan baju dan celana tersebut? Baju Celana 3 macam 2 macam Banyak pasangan baju dan celana ada 3 Γ— 2 = 6 π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘›π‘”. Kesimpulan dari diagram pohon dan aturan pengisian tempat adalah banyak cara menghitung suatu percobaan maka: ( 𝑛1)( 𝑛2)( 𝑛3)… (𝑛 𝑛) 4. Permutasi dan Kombinasi Banyak percobaan dalam statistik melibatkan pemilihan himpunan yang lebih besar dari kelompok item. Untuk kasus semacam ini, digunakan aturan permutasi dan kombinasi. 4.1 Permutasi Permutasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur tersebut yang berbeda dengan memperhatikan urutannya (tempatnya). Banyak permutasi yang terdiri n unsur disusun r unsur adalah: π‘ƒπ‘Ÿ 𝑛 = 𝑛! (𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)! , π‘Ÿ ≀ 𝑛
  • 5. 3 Contoh soal: 1. Seorang presiden, wakil presiden, dan bendahara harus dipilih dari sekelompok 10 orang. Berapa banyak pilihan yang berbeda yang mungkin? Dari 10 orang akan dipilih 3 orang berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ = 3 𝑃3 10 = 10! (10βˆ’3)! = 10 Γ— 9 Γ— 8 = 720 cara 2. Suatu daftar memuat 10 rencana investasi yang dikemukakan oleh direksi perusahaan kepada suatu dewan komisaris, dimana setiap anggota dewan komisaris diminta untuk memberikan rank atau penilaian terhadap 5 rencana investasi tersebut yang dianggap feasible. Ada berapa cara ranking dari 10 rencana investasi kalau diambil 5 setiap kali. Dari 10 rencana investasi akan dinilai 5 rencana investasi berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ = 5 𝑃5 10 = 10! (10βˆ’5)! = 10 Γ— 9 Γ— 8 Γ— 7 Γ— 6 = 30.240 cara ranking. a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama Jika dari n unsur terdapat: 𝑛1 unsur yang sama, 𝑛2 unsur yang sama, 𝑛3 unsur yang sama, dan seterusnya. Maka secara umum banyaknya permutasi yang berlainan dapat disimpulkan sebagai berikut: 𝑃 = 𝑛! 𝑛1! . 𝑛2! . 𝑛3! … 𝑛 𝑛 ! , π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + β‹― + 𝑛 𝑛 ≀ 𝑛 Contoh soal: Dengan berapa cara huruf-huruf dari kata β€œASA” dapat disusun? Bila contoh soal diatas diselesaikan dengan cara menyusun huruf tersebut satu per satu maka: 𝐴1 𝐴2 𝑆 𝐴2 𝐴1 𝑆 𝐴1 𝑆𝐴2 𝐴2 𝑆𝐴1 𝑆𝐴1 𝐴2 𝑆𝐴2 𝐴1 AAS ASA SAA
  • 6. 4 Dari penyususnan diatas dapat dilihat bawah banyaknya cara penyusunan huruf tersebut ada 3 cara. Bila diselesaikan dengan rumus permutasi unsur yang sama maka: Jumlah huruf tersebut 𝑛 = 3 dan Unsur yang sama dari huruf tersebut yaitu huruf A berarti 𝑛1 = 2 𝑃 = 3! 2! = 3 cara b. Permutasi Siklis (Sirkuler) Permutasi siklis adalah permutasi yang terdapat bila unsur-unsur ditempatkan dalam suatu lingkaran menurut arah putar tertentu. Banyak permutasi siklis dari n unsur yang berbeda adalah: 𝑃𝑠 = (𝑛 βˆ’ 1)! Contoh soal: Berapa banyak susunan yang terjadi jika A,B,C,D disusun melingkar? Bila contoh diatas diselesaikan dengan cara menyusun secara melingkar huruf tersebut satu per satu maka: Jadi, banyak penyusunannya ada 6 cara. Bila diselesaikan dengan rumus permutasi siklis maka: 𝑃𝑠 = (4 βˆ’ 1)! = 3! = 3 Γ— 2 Γ— 1 = 6 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž 4.2 Kombinasi Kombinasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur tersebut yang berbeda tanpa memperhatikan urutannya. Banyak kombinasi yang terdiri dari n unsur dan disusun r unsur. πΆπ‘Ÿ 𝑛 = 𝑛! ( 𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)! π‘Ÿ! , π‘Ÿ ≀ 𝑛
  • 7. 5 Contoh soal: 1. Tentukanlah banyaknya cara untuk memilih 3 orang siswa sebagai petugas pengibar bendera hari Senin yang dipilih dari 20 orang siswa anggota Barata kelas I! 𝐢3 20 = 20! (20βˆ’3)!3! = 20! 17!3! = 20Γ—19Γ—18 3Γ—2Γ—1 = 20 Γ— 19 Γ— 3 = 1140 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž 2. Suatu populasi terdiri dari n elemen: 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋 𝑛. Untuk menyelidiki karakteristik dari populasi tersebut diambil sampel yang dipilih secara acak sebanyak r elemen: 𝑋1 , 𝑋2 ,… , 𝑋 π‘Ÿ. Berapa banyaknya sampel yang dapat diperoleh dari populasi ini jika 𝑛 = 3 dan π‘Ÿ = 2 ? 𝐢2 3 = 3! (3βˆ’2)!2! = 3 sampel 3 sampel tersebut adalah 𝑋1 , 𝑋2 ; 𝑋1 , 𝑋3 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋2 , 𝑋3 B. PELUANG (Probabilitas) Peluang atau probabilitas adalah suatu nilai yang dipergunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak. Dalam probabilitas, dikenal 3 istilah yaitu eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian (event). Eksperimen adalah observasi terhadap objek atau kegiatan untuk memperoleh beberapa ukuran, hasil adalah suatu hasil khusus dari sebuah eksperimen, dan kejadian adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil dari sebuah eksperimen. 1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif. Pendekatan subjektif berkaitan dengan penilaian seseorang yang dinyatakan dalam bentuk opini atau pendapat. Pendekatan objektif dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan klasik dan pendekatan frekuensi relatif. a. Pendekatan Klasik Perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama. Dari definisi klasik, dapat kita simpulkan bahwa untuk peristiwa E, 𝑃( 𝐸) = 𝑛 𝑁 dengan n = sampel kejadian E dan N = sampel semua kejadian. Paling kecil n = 0 berarti tidak ada kejadian E dan paling banyak n = N yang berarti semua yang terjadi adalah peristiwa E. Paling kecil peluang peristiwa E berharga 0 dan paling besar satu. 0 ≀ 𝑃(𝐸) ≀ 1
  • 8. 6 Jika 𝐸̅ menyatakan bukan peristiwa E maka: 𝑃( 𝐸) + 𝑃( 𝐸̅) = 1 , karena suatu peluang paling besar berharga. Berarti, 𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸). Peristiwa E dan 𝐸̅ merupakan dua peristiwa yang saling asing atau saling ekslusif, karena terjadinya E menghindarkan terjadinya 𝐸̅ dan sebaliknya.Peristiwa sejenis ini dihubungkan dengan kata atau. b. Konsep Frekuensi Relatif Suatu peluang dalam daftar distribusi frekuensi dinyatakan dengan frekuensi relatif. X F fr 𝑋1 𝑋2 . . . 𝑋𝑖 . . . 𝑋 π‘˜ 𝑓1 𝑓2 . . . 𝑓𝑖 . . . π‘“π‘˜ Jumlah βˆ‘ 𝑓𝑖 = 𝑛 βˆ‘ π‘“π‘Ÿ = 1 Dimana π‘“π‘Ÿ = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“ 𝑋𝑖 = πΎπ‘’π‘—π‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› 𝑖 P(𝑋𝑖) = 𝑓𝑖 𝑛 Contoh soal: Pada suatu penelitian terhadap 65 karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, salah satu karakteristik, besarnya gaji/upah bulanan digambarkan sebagai berikut: Tingkat Upah Bulanan Karyawan Suatu Perusahaan Swasta X 55 65 75 85 95 105 115 F 8 10 16 14 10 5 2 Apabila kita kebetulan bertemu dengan salah satu karyawan tersebut, berapakah besarnya probabilitas bahwa upahnya 65 ribu rupiah? 105 ribu rupiah? 𝑃( 𝑋 = 65) = 𝑓2 𝑛 = 10 65 = 0,15 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 15% 𝑃( 𝑋 = 105) = 𝑓6 𝑛 = 5 65 = 0,07 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 7%
  • 9. 7 2. Komplemen Suatu Kejadian Misalkan E adalah suautu himpunan kejadian dan himpunan semestanya adalah S. Kejadian bukan E dari himpunan S dilambangkan dengan 𝐸̅. 𝐸 = {π‘₯|π‘₯ ∈ 𝑆 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ ∈ 𝐸̅ }. Jika digambarkan dengan sebuah diagram venn maka: Dalam himpunan yang saling berkomplemen 𝑛( 𝐸̅) = 𝑛( 𝑠) βˆ’ 𝑛( 𝐸) Sehingga, 𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸). 3. Interseksi Dua Kejadian Interseksi dua kejadian A dan B terdiri dari hasil campuran dari kedua himpunan A dan B. Interseksi dua kejadian A dan B di simbolkan dengan 𝐴 ∩ 𝐡 (dibaca A interseksi B / A dan B). Misalnya A jumlah uang yang dapat digunakan (yang tersedia) bagi seorang ibu rumah tangga untuk berbelanja selama bulan Juli 1998. 𝐴 = { π‘₯ ∢ 0 ≀ π‘₯ ≀ 𝑅𝑝100.000} 𝐡 = π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› 𝑖𝑏𝑒 π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘Žβ„Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘π‘’π‘‘ π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› 𝐽𝑒𝑙𝑖 𝐡 = {π‘₯ ∢ π‘₯ β‰₯ 𝑅𝑝100.000} 𝐴 ∩ 𝐡 = { π‘₯ ∢ π‘₯ = 𝑅𝑝100.000} Dalam mencari peluang pada interseksi dua kejadian maka: 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃(𝐴) Γ— 𝑃(𝐡) Rumus diatas disebut juga kejadian bebas. Selain kejadian bebas dikenal pula istilah kejadian tak bebas (bersyarat), kejadian ini biasa ditulis P(A/B). Misalkan jumlah seluruh mahasiswa suatu Universitas (S atau N) adalah 10.000 orang, himpunan A mewakili 2.000 mahasiswa lama dan himpunan B mewakili 3.500 mahasiswa putri.sedangkan 800 dari 3.500 mahasiswa putri merupakan mahasiswa lama. S E 𝐸̅ S 𝐴 ∩ 𝐡
  • 10. 8 a. Berapa probabilitas mahasiswa lama dengan syarat putri? P(A/B) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃 (𝐡) = 800 3500 = 0,23 b. Berapa probabilitas mahasiswa putri dengan syarat mahasiswa lama? P(B/A) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃 ( 𝐴) = 800 200 = 0,40 Pada umumnya kejadian tak bebas dirumuskan sebagai berikut: P(A/B) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃 (𝐡) dan P(B/A) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃( 𝐴) 4. Union Dua Kejadian Union dua kejadian A dan B terdiri dari semua hasil himpunan A, himpunan B dan campuran himpunan A dan B. Union A dan disimbolkan 𝐴 βˆͺ 𝐡 (dibaca A union B / A atau B). Misal: 𝐴 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 5 } dan 𝐡 = {π‘₯ ∢ 6 ≀ π‘₯ ≀ 12} maka 𝐴 βˆͺ 𝐡 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 12} Untuk menghitung peluang union dua kejadian maka: 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡) Rumus peluang diatas disebut kejadian tidak saling lepas. Untuk kejadian saling lepas, 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 0 sehingga: 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) S 𝐴 βˆͺ 𝐡
  • 11. 9 Contoh soal: 1. Hitung beberapa probabilitas bahwa sebuah paket tertentu beratnya akan lebih ringan atau lebih berat dari berat standar pada tabel dibawah ini? Berat Kejadian Jumlah Paket Probabilitas Lebih ringan Standar Lebih berat A B C 100 3600 300 0,025 0,900 0,075 Jumlah 4000 1,000 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐢) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐢) = 0,025 + 0,075 = 0,10 2. Hitung probabilitas kartu bergambar heart atau king pada tabel berikut: Kartu Probabilitas Raja (King) 𝑃( 𝐴) = 4 52 Hati (Heart) 𝑃( 𝐡) = 13 52 Raja bergambar hati 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 1 52 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 4 52 + 13 52 βˆ’ 1 52 = 16 52 = 0,30
  • 12. 10 DAFTAR PUSTAKA Dalimah. (2013). Bahan Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA/MA Semester Ganjil. Palembang: SMA Negeri 18. Hlm. 88, 93-94, 97-99 dan 104-112 Stephs, Larry J. (1998). Schaum Outlines Beginning of Statistics. Omaha : Library of Congress Cataloging in Publication Data. Hlm. 63-64 dan 71-74 Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito.Hlm. 116-117 Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Hlm. 319-322, 329-331, 340 dan 357-361 Tim Ganesha Operation. (2014). Pasti Bisa Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X. Jakarta: Penerbit Duta. Hlm.154