SlideShare a Scribd company logo
Bab 3. Permutasi dan Kombinasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah pengaturan su-
atu obyek yang terdiri dari beberapa unsur, baik yang disusun dengan mem-
pertimbangkan urutan sesuai dengan posisi yang diinginkan maupun yang
tidak. Misalnya menyusun kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris
dan Bendahara dimana urutan untuk posisi tersebut dipertimbangkan atau
memilih beberapa orang untuk mewakili sekelompok orang dalam mengikuti
suatu kegiatan yang dalam hal ini urutan tidak menjadi pertimbangan. Dalam
matematika, penyusunan obyek yang terdiri dari beberapa unsur dengan
mempertimbangkan urutan disebut dengan permutasi, sedangkan yang tidak
mempertimbangkan urutan disebut dengan kombinasi.
3.1. Permutasi
Masalah penyusunan kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara dimana urutan dipertimbangkan merupakan salah satu contoh
permutasi. Jika terdapat 3 orang (misalnya Amir, Budi dan Cindy) yang
akan dipilih untuk menduduki posisi tersebut, maka dengan menggunakan
Prinsip Perkalian kita dapat menentukan banyaknya susunan panitia yang
mungkin, yaitu:
• Pertama menentukan Ketua, yang dapat dilakukan dalam 3 cara.
• Begitu Ketua ditentukan, Sekretaris dapat ditentukan dalam 2 cara.
• Setelah Ketua dan Sekretaris ditentukan, Bendahara dapat ditentukan
dalam 1 cara.
• Sehingga banyaknya susunan panitia yang mungkin adalah 3.2.1 = 6.
Secara formal, permutasi dapat didefinisikan sebagai berikut.
Definisi 3.1
Permutasi dari n unsur yang berbeda x1, x2, ..., xn adalah pengurutan dari n
unsur tersebut.
Contoh 3.1
Tentukan permutasi dari 3 huruf yang berbeda, misalnya ABC !
Permutasi dari huruf ABC adalah ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA.
Sehingga terdapat 6 permutasi dari huruf ABC.
1
Teorema 3.1
Terdapat n! permutasi dari n unsur yang berbeda.
Bukti.
Asumsikan bahwa permutasi dari n unsur yang berbeda merupakan aktifi-
tas yang terdiri dari n langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah
memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah ke-
dua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n − 1 cara
karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai
pada langkah ke-n yang bisa dilakukan dengan 1 cara. Berdasarkan Prinsip
Perkalian, terdapat
n(n − 1)(n − 2)...2.1 = n!
permutasi dari n unsur yang berbeda. 2
Contoh 3.2
Berapa banyak permutasi dari huruf ABC ?
Terdapat 3.2.1 = 6 permutasi dari huruf ABC.
Contoh 3.3
Berapa banyak permutasi dari huruf ABCDEF jika subuntai ABC harus se-
lalu muncul bersama?
Karena subuntai ABC harus selalu muncul bersama, maka subuntai ABC
bisa dinyatakan sebagai satu unsur. Dengan demikian terdapat 4 unsur yang
dipermutasikan, sehingga banyaknya permutasi adalah 4.3.2.1 = 24.
Definisi 3.2
Permutasi-r dari n unsur yang berbeda x1, x2, ..., xn adalah pengurutan dari
sub-himpunan dengan r anggota dari himpunan {x1, x2, ..., xn}. Banyaknya
permutasi-r dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan P(n, r).
Contoh 3.4
Tentukan permutasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE.
Permutasi-3 dari huruf ABCDE adalah
2
ABC ABD ABE ACB ACD ACE
ADB ADC ADE AEB AEC AED
BAC BAD BAE BCA BCD BCE
BDA BDC BDE BEA BEC BED
CAB CAD CAE CBA CBD CBE
CDA CDB CDE CEA CEB CED
DAB DAC DAE DBA DBC DBE
DCA DCB DCE DEA DEB DEC
EAB EAC EAD EBA EBC EBD
ECA ECB ECD EDA EDB EDC
Sehingga banyaknya permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60.
Teorema 3.2
Banyaknya permutasi-r dari n unsur yang berbeda adalah
P(n, r) =
n!
(n − r)!
Bukti.
Asumsikan bahwa permutasi-r dari n unsur yang berbeda merupakan akti-
fitas yang terdiri dari r langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah
memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah ke-
dua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n − 1 cara
karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai
pada langkah ke-r yang bisa dilakukan dengan n − r + 1 cara. Berdasarkan
Prinsip Perkalian, diperoleh
n(n − 1)(n − 2)...(n − r + 1) =
n(n − 1)(n − 2)...2.1
(n − r)(n − r − 1)...2.1
=
n!
(n − r)!
Jadi P(n, r) = n!
(n−r)!
. 2
Contoh 3.5
Gunakan Teorema 3.2 untuk menentukan permutasi-3 dari 5 huruf yang
berbeda, misalnya ABCDE.
Karena r = 3 dan n = 5 maka permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah
P(5, 3) =
5!
(5 − 3)!
=
5!
2!
= 5.4.3 = 60
Jadi banyaknya permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60.
3
3.2. Kombinasi
Berbeda dengan permutasi yang urutan menjadi pertimbangan, pada kom-
binasi urutan tidak dipertimbangkan. Misalnya pemilihan 3 orang untuk
mewakili kelompak 5 orang (misalnya Dedi, Eka, Feri, Gani dan Hari) dalam
mengikuti suatu kegiatan. Dalam masalah ini, urutan tidak dipertimbangkan
karena tidak ada bedanya antara Dedi, Eka dan Feri dengan Eka, Dedi dan
Feri. Dengan mendata semua kemungkinan 3 orang yang akan dipilih dari 5
orang yang ada, diperoleh:
{Dedi,Eka,Feri} {Dedi,Eka,Gani} {Dedi,Eka,Hari}
{Dedi,Feri,Gani} {Dedi,Feri,Hari} {Dedi,Gani,Hari}
{Eka,Feri,Gani} {Eka,Feri,Hadi} {Eka,Gani,Hari}
{Feri,Gani,Hari}
Sehingga terdapat 10 cara untuk memilih 3 orang dari 5 orang yang ada.
Selanjutnya kita dapat mendefinisikan kombinasi secara formal seperti di
bawah ini.
Definisi 3.3
Kombinasi-r dari n unsur yang berbeda x1, x2, ..., xn adalah seleksi tak teru-
rut r anggota dari himpunan {x1, x2, ..., xn} (sub-himpunan dengan r un-
sur). Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan
C(n, r) atau (n
r ).
Contoh 3.6
Tentukan kombinasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE.
Kombinasi-3 dari huruf ABCDE adalah
ABC ABD ABE ACD ACE
ADE BCD BCE BDE CDE
Sehingga banyaknya kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10.
Teorema 3.3
Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda adalah
C(n, r) =
n!
(n − r)!.r!
Bukti.
Pembuktian dilakukan dengan menghitung permutasi dari n unsur yang
berbeda dengan cara berikut ini.
4
• Langkah pertama adalah menghitung kombinasi-r dari n, yaitu C(n, r).
• Langkah kedua adalah mengurutkan r unsur tersebut, yaitu r!. Dengan
demikian,
P(n, r) = C(n, r).r!
C(n, r) =
P(n, r)
r!
=
n!/(n − r)!
r!
=
n!
(n − r)!r!
seperti yang diinginkan. 2
Contoh 3.7
Gunakan Teorema 3.3 untuk menentukan kombinasi-3 dari 5 huruf yang
berbeda, misalnya ABCDE.
Karena r = 3 dan n = 5 maka kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah
C(5, 3) =
5!
(5 − 3)!.3!
=
5!
2!.3!
=
5.4
2
= 5.2 = 10
Jadi banyaknya kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10.
Contoh 3.8
Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari
6 orang
Karena panitia yang terdiri dari 4 orang merupakan susunan yang tidak
terurut, maka masalah ini merupakan kombinasi-4 dari 6 unsur yang terse-
dia. Sehingga dengan mengunakan Teorema 3.3 dimana n = 6 dan r = 4
diperoleh:
C(6, 4) =
6!
(6 − 4)!.4!
=
6!
2!.4!
=
6.5
2
= 3.5 = 15
Jadi terdapat 15 cara untuk membentuk sebuah panitia yang terdiri dari 4
orang bisa dipilih dari 6 orang.
Contoh 3.9
Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 2 mahasiswa dan 3 ma-
hasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa dan 6 mahasiswi?
5
Pertamai, memilih 2 mahasiswa dari 5 mahasiswa yang ada, yaitu:
C(5, 2) =
5!
(5 − 2)!.2!
=
5!
3!.2!
=
5.4
2
= 5.2 = 10
Kedua, memilih 3 mahasiswi dari 6 mahasiswi yang ada, yaitu:
C(6, 3) =
6!
(6 − 3)!.3!
=
6!
3!.3!
=
6.5.4
3.2
= 5.4 = 20
Sehingga terdapat 10.20 = 200 cara untuk membentuk sebuah panitia yang
terdiri dari 2 mahasiswa dan 3 mahasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa
dan 6 mahasiswi?
3.3. Generalisasi Permutasi
Kalau pada pembahasan permutasi sebelumnya unsur-unsur yang diurutkan
berbeda, pada bagian ini akan dibahas permutasi yang digeneralisasikan den-
gan membolehkan pengulangan unsur-unsur yang akan diurutkan, dengan
kata lain unsur-unsurnya boleh sama.
Misalkan kita akan mengurutkan huruf-huruf dari kata KAKIKUKAKU.
Karena huruf-huruf pada kata tersebut ada yang sama, maka banyaknya
permutasi bukan 10!, tetapi kurang dari 10!.
Untuk mengurutkan 10 huruf pada kata KAKIKUKAKU dapat dilakukan
dengan cara:
• Asumsikan masalah ini dengan tersedianya 10 posisi kosong yang akan
diisi dengan huruf-huruf pada kata KAKIKUKAKU.
• Pertama menempatkan 5 huruf K pada 10 posisi kosong, yang dapat
dilakukan dalam C(10, 5) cara.
• Setelah 5 huruf K ditempatkan, maka terdapat 10−5 = 5 posisi kosong.
Berikutnya adalah menempatkan 2 huruf A pada 5 posisi kosong, yang
dapat dilakukan dalam C(5, 2) cara.
• Begitu 2 huruf A ditempatkan, terdapat C(3, 2) cara untuk menem-
patkan 2 huruf U pada 3 posisi kosong yang ada.
• Akhirnya terdapat C(1, 1) cara untuk menempatkan 1 huruf I pada 1
posisi kosong yang tersisi.
6
• Dengan menggunakan Prinsip Perkalian diperoleh
C(10, 5).C(5, 2).C(3, 2).C(1, 1) =
10!
5!.5!
.
5!
2!.3!
.
3!
2!.1!
.
1!
1!.0!
=
10!
5!.2!.2!.1!
=
10.9.8.7.6
2.2
= 7560
• Jadi banyaknya cara untuk mengurutkan huruf-huruf dari kata KAKIKUKAKU
adalah 7560.
Secara umum banyaknya permutasi dari obyek yang mempunyai beberapa
unsur sama dapat dijabarkan seperti pada teorema berikut ini.
Teorema 3.4
Misalkan X merupakan sebuah barisan yang mempunyai n unsur, dimana
terdapat n1 unsur yang sama untuk jenis 1, n2 unsur yang sama untuk jenis
2 dan seterusnya sampai nt unsur yang sama untuk jenis t. Banyaknya
permutasi dari barisan X adalah
n!
n1!.n2!...nt!
Bukti.
• Untuk menempatkan posisi n1 unsur yang sama untuk jenis 1 pada n
posisi yang tersedia dapat dilakukan dengan C(n, n1) cara.
• Setelah n1 unsur ditempatkan, maka terdapat n − n1 posisi yang terse-
dia, sehingga untuk menempatkan posisi n2 unsur yang sama untuk
jenis 2 pada n−n1 posisi yang tersedia dapat dilakukan dengan C(n−
n1, n2) cara.
• Demikian seterusnya sampai pada nt unsur yang sama untuk jenis t
yang bisa dilakukan dengan C(n − n1 − n2 − ... − nt−1, nt) cara.
• Dengan menggunakan Prinsip Perkalian dapat diperoleh
C(n, n1).C(n − n1, n2).C(n − n1 − n2, n3)...C(n − n1 − n2 − ... − nt−1, nt)
=
n!
n1!(n − n1)!
.
(n − n1)!
n2!(n − n1 − n2)!
...
n − n1 − n2 − ... − nt−1
nt!.0!
=
n!
n1!.n2!...nt!
7
2
Contoh 3.10
Gunakan Teorema 3.4 untuk menentukan banyaknya cara menyusun huruf-
huruf dari kata KAKIKUKAKU
Diketahui n = 10, n1 = 5, n2 = 2, n3 = 2 dan n4 = 1. Dengan menggunakan
Teorema 3.4, diperoleh
10!
5!.2!.2!.1!
=
10.9.8.7.6
2.2
= 7560
3.4. Generalisasi Kombinasi
Generalisasi kombinasi merupakan perluasan dari kombinasi yang membolehkan
pengulangan suatu unsur. Misalnya kita ingin memilih 4 kelereng dari se-
buah kantong yang berisi paling sedikitnya 4 kelereng dari masing-masing
warna yaitu merah, biru dan kuning. Kemungkinan terpilihnya 4 kelereng
tersebut adalah
{4 merah} {3 merah, 1 biru}
{2 merah, 2 biru} {1 merah, 3 biru}
{3 merah, 1 kuning} {2 merah, 2 kuning}
{1 merah, 3 kuning} {4 biru}
{3 biru, 1 kuning} {2 biru, 2 kuning}
{1 biru, 3 kuning} {4 kuning}
{2 merah, 1 biru, 1 kuning} {1 merah, 2 biru, 1 kuning}
{1 merah, 1 biru, 2 kuning}
Sehingga terdapat 15 kemungkinan terpilihnya 4 kelereng tersebut.
Permasalahan di atas dapat kita nyatakan sebagai seleksi dari 4+3-1 simbol
yang terdiri dari 4 simbol o sebagai kelereng dan 3 − 1 simbol sebagai
pemisah kelereng yang berbeda warna. Selanjutnya kita menentukan posisi
dari simbol-simbol tersebut, yaitu:
8
Merah Biru Kuning
oooo
ooo o
oo oo
o ooo
ooo o
oo oo
o ooo
oooo
ooo o
oo oo
o ooo
oooo
oo o o
o oo o
o o oo
Dari seleksi diperoleh 15 kemungkinan pengaturan simbol-simbol tersebut.
Secara umum permasalahan diatas dapat disajikan dalam teorema berikut
ini.
Teorema 3.5
Jika X merupakan sebuah himpunan yang mempunyai t unsur dimana pen-
gulangan diperbolehkan, maka banyaknya seleksi k unsur tak terurut dari X
adalah
C(k + t − 1, t − 1) = C(k + t − 1, k)
Bukti.
Misalkan X = {x1, x2, ..., xt}. Asumsikan bahwa terdapat k + t − 1 slot yang
akan diisi oleh k+t−1 simbol yang terdiri dari k simbol o dan t−1 simbol .
Penempatan simbol-simbol pada slot tertentu merupakan representasi dari
proses seleksi. Bilangan n1 dari simbol o hingga simbol yang pertama
merepresentasikan seleksi dari n1x1; bilangan n2 dari simbol o dari simbol
yang pertama hingga simbol yang kedua merepresentasikan seleksi dari
n2x2; dan seterusnya sampai seleksi dari ntxt. Karena terdapat C(k + t −
1, t − 1) cara untuk menentukan posisi simbol , maka juga terdapat C(k +
t − 1, t − 1) seleksi. Hal ini juga sama dengan C(k + t − 1, k) cara untuk
menentukan posisi simbol o. Sehingga terdapat
C(k + t − 1, t − 1) = C(k + t − 1, k)
seleksi k-unsur tak terurut dari X dimana pengulangan diperbolehkan. 2
9
Contoh 3.11
Gunakan Teorema 3.5 untuk menentukan banyaknya cara memilih 4 kelereng
dari sebuah kantong yang berisi paling sedikitnya 4 kelereng dari masing-
masing warna yaitu merah, biru dan kuning.
Karena ada 3 warna kelereng dan 4 kelereng akan dipilih, maka t = 3 dan
k = 4. Sehingga banyaknya cara pemilihan 4 kelereng adalah:
C(4 + 3 − 1, 3 − 1) =
6!
(6 − 2)!.2!
=
6.5
2
= 15
Contoh 3.12
Berapa banyak solusi bilangan bulat tak negatif dari persamaan
x1 + x2 = 10
Setiap solusi dari persamaan tersebut ekuivalen dengan pemilihan 10 butir
xi dari jenis i, i = 1, 2. Sehingga banyaknya seleksi adalah
C(10 + 2 − 1, 2 − 1) = C(11, 1) = 11
Latihan
3.1. Berapa banyak untai yang bisa dibentuk dengan mengurutkan huruf
ABCDE jika :
a. mengandung subuntai ACE.
b. mengandung huruf ACE dalam sembarang urutan.
c. A muncul sebelum D (misalnya BCADE, BCAED).
d. tidak mengandung subuntai AB atau CD.
3.2. Dalam berapa banyak cara 5 mahasiswa dan 7 mahasiswi dapat berbaris
jika tidak boleh ada 2 mahasiswa yang berdekatan?
3.3. Dalam berapa banyak cara 5 mahasiswa dan 7 mahasiswi dapat duduk
di meja mundar jika tidak boleh ada 2 mahasiswa yang berdekatan?
3.4. Sebuah kelompok terdiri dari 6 mahasiswa dan 7 mahasiswi. Ada be-
rapa cara kita bisa memilih panitia yang terdiri dari:
a. 3 mahasiswa dan 4 mahasiswi.
b. 4 orang paling sedikitnya 1 mahasiswi.
10
c. 4 orang paling sedikitnya 1 mahasiswa.
d. 4 orang dimana jumlah mahasiswa sama dengan mahasiswi.
3.5. Tentukan banyaknya kemungkinan lima kartu (tak terurut) yang dipilih
dari 52 kartu jika:
a. mengandung 4 As.
b. mengandung 4 kartu dari nilai yang sama.
c. mengandung semua spade.
d. mengandung kartu dari semua rupa.
3.6. Dalam berapa banyak cara 10 buku yang berbeda dapat dibagikan
pada 3 mahasiswa jika mahasiswa pertama mendapatkan 5 buku, ma-
hasiswa kedua mendapatkan 3 buku dan mahasiswa ketiga mendap-
atkan 2 buku?
3.7. Misalkan terdapat kumpulan bola yang berwarna merah, biru dan hijau
yang masing-masing mengandung paling sedikitnya 10 bola.
a. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih?
b. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika paling sedikit 1 bola
merah harus terpilih?
c. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika paling sedikit 1 bola
merah, paling sedikit 2 bola biru dan paling sedikit 3 bola hijau
harus terpilih?
d. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika tepat 1 bola merah
dan paling sedikit 1 bola biru harus terpilih?
3.8. Carilah banyaknya solusi bilangan bulat dari persamaan
x1 + x2 + x3 = 15
jika:
a. x1 ≥ 0, x2 ≥ 0 dan x3 ≥ 0.
b. x1 ≥ 1, x2 ≥ 1 dan x3 ≥ 1.
c. x1 = 1, x2 ≥ 0 dan x3 ≥ 0.
Referensi
2.1. R. Johnsonbaugh, Discrete Mathematics, Fourth Edition, 1997, Pren-
tice Hall.
11

More Related Content

What's hot

Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasiPemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Dadang Arifin
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganUjang Kbm
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
 
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Ade Nurlaila
 
Fungsi dan Relasi Kelas 8 SMP
Fungsi dan Relasi Kelas 8 SMPFungsi dan Relasi Kelas 8 SMP
Fungsi dan Relasi Kelas 8 SMP
mardiah islamiah
 
Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)
Rani Nooraeni
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
reno sutriono
 
Materi Kombinasi.pdf
Materi Kombinasi.pdfMateri Kombinasi.pdf
Materi Kombinasi.pdf
afdalwindu100405
 
Big M Methode
Big M MethodeBig M Methode
Big M Methode
Sayed Umam
 
Teknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaTeknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi Statistika
Rezzy Caraka
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaEri Krismiya
 
Representasi graf cut set
Representasi graf cut   setRepresentasi graf cut   set
Representasi graf cut set
dhenytakiya
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
Sholiha Nurwulan
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.ppt
esilraja
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
Citra Chairani Haerul
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
oilandgas24
 

What's hot (20)

Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasiPemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Saccheri 1
Saccheri 1Saccheri 1
Saccheri 1
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
 
Fungsi dan Relasi Kelas 8 SMP
Fungsi dan Relasi Kelas 8 SMPFungsi dan Relasi Kelas 8 SMP
Fungsi dan Relasi Kelas 8 SMP
 
Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
 
Materi Kombinasi.pdf
Materi Kombinasi.pdfMateri Kombinasi.pdf
Materi Kombinasi.pdf
 
Big M Methode
Big M MethodeBig M Methode
Big M Methode
 
Teknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaTeknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi Statistika
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitiga
 
Representasi graf cut set
Representasi graf cut   setRepresentasi graf cut   set
Representasi graf cut set
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.ppt
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Analisis faktor
Analisis faktorAnalisis faktor
Analisis faktor
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 

Similar to permutasi dan kombinasi

Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Mirabela Islami
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Alzena Vashti
 
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaBahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaidapurnama7475
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Fahrul Usman
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptxpermutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
novajuniati1
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
reno sutriono
 
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangMakalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Aisyah Turidho
 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
1234567890pgri
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
nanasaf
 
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
evansugianto
 
Permutasi anjur pardosi1
Permutasi   anjur pardosi1Permutasi   anjur pardosi1
Permutasi anjur pardosi1
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
tugas matematika remedial materi kelas xii.pptx
tugas matematika remedial materi kelas xii.pptxtugas matematika remedial materi kelas xii.pptx
tugas matematika remedial materi kelas xii.pptx
moonchild339236
 
Ppt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahanPpt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahan
nursyamsiahhartanti
 
Permutasi.....ppt
Permutasi.....pptPermutasi.....ppt
Permutasi.....ppt
RudyAkbar3
 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Hizkilmuhammad
 
03.Kombinatorial_.ppt
03.Kombinatorial_.ppt03.Kombinatorial_.ppt
03.Kombinatorial_.ppt
Ciciciiii
 

Similar to permutasi dan kombinasi (20)

Permutasi 1
Permutasi 1Permutasi 1
Permutasi 1
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
 
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaBahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
 
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptxpermutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
 
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangMakalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
 
Permutasi anjur pardosi1
Permutasi   anjur pardosi1Permutasi   anjur pardosi1
Permutasi anjur pardosi1
 
tugas matematika remedial materi kelas xii.pptx
tugas matematika remedial materi kelas xii.pptxtugas matematika remedial materi kelas xii.pptx
tugas matematika remedial materi kelas xii.pptx
 
Ppt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahanPpt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahan
 
Permutasi.....ppt
Permutasi.....pptPermutasi.....ppt
Permutasi.....ppt
 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
 
03.Kombinatorial_.ppt
03.Kombinatorial_.ppt03.Kombinatorial_.ppt
03.Kombinatorial_.ppt
 
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
 
229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx
 

More from Frima Dona Spd

cover beasiswa pelalawan
cover beasiswa pelalawancover beasiswa pelalawan
cover beasiswa pelalawan
Frima Dona Spd
 
Soal mid kls 7 matematika
Soal mid kls 7 matematikaSoal mid kls 7 matematika
Soal mid kls 7 matematikaFrima Dona Spd
 
Bentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabolaBentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabola
Frima Dona Spd
 
Pertemuan 1 20 sept 2013
Pertemuan 1 20 sept 2013Pertemuan 1 20 sept 2013
Pertemuan 1 20 sept 2013Frima Dona Spd
 
Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematika
Frima Dona Spd
 

More from Frima Dona Spd (6)

cover beasiswa pelalawan
cover beasiswa pelalawancover beasiswa pelalawan
cover beasiswa pelalawan
 
soal kombinatorik
soal kombinatoriksoal kombinatorik
soal kombinatorik
 
Soal mid kls 7 matematika
Soal mid kls 7 matematikaSoal mid kls 7 matematika
Soal mid kls 7 matematika
 
Bentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabolaBentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabola
 
Pertemuan 1 20 sept 2013
Pertemuan 1 20 sept 2013Pertemuan 1 20 sept 2013
Pertemuan 1 20 sept 2013
 
Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematika
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

permutasi dan kombinasi

  • 1. Bab 3. Permutasi dan Kombinasi Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah pengaturan su- atu obyek yang terdiri dari beberapa unsur, baik yang disusun dengan mem- pertimbangkan urutan sesuai dengan posisi yang diinginkan maupun yang tidak. Misalnya menyusun kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara dimana urutan untuk posisi tersebut dipertimbangkan atau memilih beberapa orang untuk mewakili sekelompok orang dalam mengikuti suatu kegiatan yang dalam hal ini urutan tidak menjadi pertimbangan. Dalam matematika, penyusunan obyek yang terdiri dari beberapa unsur dengan mempertimbangkan urutan disebut dengan permutasi, sedangkan yang tidak mempertimbangkan urutan disebut dengan kombinasi. 3.1. Permutasi Masalah penyusunan kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara dimana urutan dipertimbangkan merupakan salah satu contoh permutasi. Jika terdapat 3 orang (misalnya Amir, Budi dan Cindy) yang akan dipilih untuk menduduki posisi tersebut, maka dengan menggunakan Prinsip Perkalian kita dapat menentukan banyaknya susunan panitia yang mungkin, yaitu: • Pertama menentukan Ketua, yang dapat dilakukan dalam 3 cara. • Begitu Ketua ditentukan, Sekretaris dapat ditentukan dalam 2 cara. • Setelah Ketua dan Sekretaris ditentukan, Bendahara dapat ditentukan dalam 1 cara. • Sehingga banyaknya susunan panitia yang mungkin adalah 3.2.1 = 6. Secara formal, permutasi dapat didefinisikan sebagai berikut. Definisi 3.1 Permutasi dari n unsur yang berbeda x1, x2, ..., xn adalah pengurutan dari n unsur tersebut. Contoh 3.1 Tentukan permutasi dari 3 huruf yang berbeda, misalnya ABC ! Permutasi dari huruf ABC adalah ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA. Sehingga terdapat 6 permutasi dari huruf ABC. 1
  • 2. Teorema 3.1 Terdapat n! permutasi dari n unsur yang berbeda. Bukti. Asumsikan bahwa permutasi dari n unsur yang berbeda merupakan aktifi- tas yang terdiri dari n langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah ke- dua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n − 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai pada langkah ke-n yang bisa dilakukan dengan 1 cara. Berdasarkan Prinsip Perkalian, terdapat n(n − 1)(n − 2)...2.1 = n! permutasi dari n unsur yang berbeda. 2 Contoh 3.2 Berapa banyak permutasi dari huruf ABC ? Terdapat 3.2.1 = 6 permutasi dari huruf ABC. Contoh 3.3 Berapa banyak permutasi dari huruf ABCDEF jika subuntai ABC harus se- lalu muncul bersama? Karena subuntai ABC harus selalu muncul bersama, maka subuntai ABC bisa dinyatakan sebagai satu unsur. Dengan demikian terdapat 4 unsur yang dipermutasikan, sehingga banyaknya permutasi adalah 4.3.2.1 = 24. Definisi 3.2 Permutasi-r dari n unsur yang berbeda x1, x2, ..., xn adalah pengurutan dari sub-himpunan dengan r anggota dari himpunan {x1, x2, ..., xn}. Banyaknya permutasi-r dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan P(n, r). Contoh 3.4 Tentukan permutasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE. Permutasi-3 dari huruf ABCDE adalah 2
  • 3. ABC ABD ABE ACB ACD ACE ADB ADC ADE AEB AEC AED BAC BAD BAE BCA BCD BCE BDA BDC BDE BEA BEC BED CAB CAD CAE CBA CBD CBE CDA CDB CDE CEA CEB CED DAB DAC DAE DBA DBC DBE DCA DCB DCE DEA DEB DEC EAB EAC EAD EBA EBC EBD ECA ECB ECD EDA EDB EDC Sehingga banyaknya permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60. Teorema 3.2 Banyaknya permutasi-r dari n unsur yang berbeda adalah P(n, r) = n! (n − r)! Bukti. Asumsikan bahwa permutasi-r dari n unsur yang berbeda merupakan akti- fitas yang terdiri dari r langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah ke- dua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n − 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai pada langkah ke-r yang bisa dilakukan dengan n − r + 1 cara. Berdasarkan Prinsip Perkalian, diperoleh n(n − 1)(n − 2)...(n − r + 1) = n(n − 1)(n − 2)...2.1 (n − r)(n − r − 1)...2.1 = n! (n − r)! Jadi P(n, r) = n! (n−r)! . 2 Contoh 3.5 Gunakan Teorema 3.2 untuk menentukan permutasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE. Karena r = 3 dan n = 5 maka permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah P(5, 3) = 5! (5 − 3)! = 5! 2! = 5.4.3 = 60 Jadi banyaknya permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60. 3
  • 4. 3.2. Kombinasi Berbeda dengan permutasi yang urutan menjadi pertimbangan, pada kom- binasi urutan tidak dipertimbangkan. Misalnya pemilihan 3 orang untuk mewakili kelompak 5 orang (misalnya Dedi, Eka, Feri, Gani dan Hari) dalam mengikuti suatu kegiatan. Dalam masalah ini, urutan tidak dipertimbangkan karena tidak ada bedanya antara Dedi, Eka dan Feri dengan Eka, Dedi dan Feri. Dengan mendata semua kemungkinan 3 orang yang akan dipilih dari 5 orang yang ada, diperoleh: {Dedi,Eka,Feri} {Dedi,Eka,Gani} {Dedi,Eka,Hari} {Dedi,Feri,Gani} {Dedi,Feri,Hari} {Dedi,Gani,Hari} {Eka,Feri,Gani} {Eka,Feri,Hadi} {Eka,Gani,Hari} {Feri,Gani,Hari} Sehingga terdapat 10 cara untuk memilih 3 orang dari 5 orang yang ada. Selanjutnya kita dapat mendefinisikan kombinasi secara formal seperti di bawah ini. Definisi 3.3 Kombinasi-r dari n unsur yang berbeda x1, x2, ..., xn adalah seleksi tak teru- rut r anggota dari himpunan {x1, x2, ..., xn} (sub-himpunan dengan r un- sur). Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan C(n, r) atau (n r ). Contoh 3.6 Tentukan kombinasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE. Kombinasi-3 dari huruf ABCDE adalah ABC ABD ABE ACD ACE ADE BCD BCE BDE CDE Sehingga banyaknya kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10. Teorema 3.3 Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda adalah C(n, r) = n! (n − r)!.r! Bukti. Pembuktian dilakukan dengan menghitung permutasi dari n unsur yang berbeda dengan cara berikut ini. 4
  • 5. • Langkah pertama adalah menghitung kombinasi-r dari n, yaitu C(n, r). • Langkah kedua adalah mengurutkan r unsur tersebut, yaitu r!. Dengan demikian, P(n, r) = C(n, r).r! C(n, r) = P(n, r) r! = n!/(n − r)! r! = n! (n − r)!r! seperti yang diinginkan. 2 Contoh 3.7 Gunakan Teorema 3.3 untuk menentukan kombinasi-3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE. Karena r = 3 dan n = 5 maka kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah C(5, 3) = 5! (5 − 3)!.3! = 5! 2!.3! = 5.4 2 = 5.2 = 10 Jadi banyaknya kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10. Contoh 3.8 Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari 6 orang Karena panitia yang terdiri dari 4 orang merupakan susunan yang tidak terurut, maka masalah ini merupakan kombinasi-4 dari 6 unsur yang terse- dia. Sehingga dengan mengunakan Teorema 3.3 dimana n = 6 dan r = 4 diperoleh: C(6, 4) = 6! (6 − 4)!.4! = 6! 2!.4! = 6.5 2 = 3.5 = 15 Jadi terdapat 15 cara untuk membentuk sebuah panitia yang terdiri dari 4 orang bisa dipilih dari 6 orang. Contoh 3.9 Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 2 mahasiswa dan 3 ma- hasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa dan 6 mahasiswi? 5
  • 6. Pertamai, memilih 2 mahasiswa dari 5 mahasiswa yang ada, yaitu: C(5, 2) = 5! (5 − 2)!.2! = 5! 3!.2! = 5.4 2 = 5.2 = 10 Kedua, memilih 3 mahasiswi dari 6 mahasiswi yang ada, yaitu: C(6, 3) = 6! (6 − 3)!.3! = 6! 3!.3! = 6.5.4 3.2 = 5.4 = 20 Sehingga terdapat 10.20 = 200 cara untuk membentuk sebuah panitia yang terdiri dari 2 mahasiswa dan 3 mahasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa dan 6 mahasiswi? 3.3. Generalisasi Permutasi Kalau pada pembahasan permutasi sebelumnya unsur-unsur yang diurutkan berbeda, pada bagian ini akan dibahas permutasi yang digeneralisasikan den- gan membolehkan pengulangan unsur-unsur yang akan diurutkan, dengan kata lain unsur-unsurnya boleh sama. Misalkan kita akan mengurutkan huruf-huruf dari kata KAKIKUKAKU. Karena huruf-huruf pada kata tersebut ada yang sama, maka banyaknya permutasi bukan 10!, tetapi kurang dari 10!. Untuk mengurutkan 10 huruf pada kata KAKIKUKAKU dapat dilakukan dengan cara: • Asumsikan masalah ini dengan tersedianya 10 posisi kosong yang akan diisi dengan huruf-huruf pada kata KAKIKUKAKU. • Pertama menempatkan 5 huruf K pada 10 posisi kosong, yang dapat dilakukan dalam C(10, 5) cara. • Setelah 5 huruf K ditempatkan, maka terdapat 10−5 = 5 posisi kosong. Berikutnya adalah menempatkan 2 huruf A pada 5 posisi kosong, yang dapat dilakukan dalam C(5, 2) cara. • Begitu 2 huruf A ditempatkan, terdapat C(3, 2) cara untuk menem- patkan 2 huruf U pada 3 posisi kosong yang ada. • Akhirnya terdapat C(1, 1) cara untuk menempatkan 1 huruf I pada 1 posisi kosong yang tersisi. 6
  • 7. • Dengan menggunakan Prinsip Perkalian diperoleh C(10, 5).C(5, 2).C(3, 2).C(1, 1) = 10! 5!.5! . 5! 2!.3! . 3! 2!.1! . 1! 1!.0! = 10! 5!.2!.2!.1! = 10.9.8.7.6 2.2 = 7560 • Jadi banyaknya cara untuk mengurutkan huruf-huruf dari kata KAKIKUKAKU adalah 7560. Secara umum banyaknya permutasi dari obyek yang mempunyai beberapa unsur sama dapat dijabarkan seperti pada teorema berikut ini. Teorema 3.4 Misalkan X merupakan sebuah barisan yang mempunyai n unsur, dimana terdapat n1 unsur yang sama untuk jenis 1, n2 unsur yang sama untuk jenis 2 dan seterusnya sampai nt unsur yang sama untuk jenis t. Banyaknya permutasi dari barisan X adalah n! n1!.n2!...nt! Bukti. • Untuk menempatkan posisi n1 unsur yang sama untuk jenis 1 pada n posisi yang tersedia dapat dilakukan dengan C(n, n1) cara. • Setelah n1 unsur ditempatkan, maka terdapat n − n1 posisi yang terse- dia, sehingga untuk menempatkan posisi n2 unsur yang sama untuk jenis 2 pada n−n1 posisi yang tersedia dapat dilakukan dengan C(n− n1, n2) cara. • Demikian seterusnya sampai pada nt unsur yang sama untuk jenis t yang bisa dilakukan dengan C(n − n1 − n2 − ... − nt−1, nt) cara. • Dengan menggunakan Prinsip Perkalian dapat diperoleh C(n, n1).C(n − n1, n2).C(n − n1 − n2, n3)...C(n − n1 − n2 − ... − nt−1, nt) = n! n1!(n − n1)! . (n − n1)! n2!(n − n1 − n2)! ... n − n1 − n2 − ... − nt−1 nt!.0! = n! n1!.n2!...nt! 7
  • 8. 2 Contoh 3.10 Gunakan Teorema 3.4 untuk menentukan banyaknya cara menyusun huruf- huruf dari kata KAKIKUKAKU Diketahui n = 10, n1 = 5, n2 = 2, n3 = 2 dan n4 = 1. Dengan menggunakan Teorema 3.4, diperoleh 10! 5!.2!.2!.1! = 10.9.8.7.6 2.2 = 7560 3.4. Generalisasi Kombinasi Generalisasi kombinasi merupakan perluasan dari kombinasi yang membolehkan pengulangan suatu unsur. Misalnya kita ingin memilih 4 kelereng dari se- buah kantong yang berisi paling sedikitnya 4 kelereng dari masing-masing warna yaitu merah, biru dan kuning. Kemungkinan terpilihnya 4 kelereng tersebut adalah {4 merah} {3 merah, 1 biru} {2 merah, 2 biru} {1 merah, 3 biru} {3 merah, 1 kuning} {2 merah, 2 kuning} {1 merah, 3 kuning} {4 biru} {3 biru, 1 kuning} {2 biru, 2 kuning} {1 biru, 3 kuning} {4 kuning} {2 merah, 1 biru, 1 kuning} {1 merah, 2 biru, 1 kuning} {1 merah, 1 biru, 2 kuning} Sehingga terdapat 15 kemungkinan terpilihnya 4 kelereng tersebut. Permasalahan di atas dapat kita nyatakan sebagai seleksi dari 4+3-1 simbol yang terdiri dari 4 simbol o sebagai kelereng dan 3 − 1 simbol sebagai pemisah kelereng yang berbeda warna. Selanjutnya kita menentukan posisi dari simbol-simbol tersebut, yaitu: 8
  • 9. Merah Biru Kuning oooo ooo o oo oo o ooo ooo o oo oo o ooo oooo ooo o oo oo o ooo oooo oo o o o oo o o o oo Dari seleksi diperoleh 15 kemungkinan pengaturan simbol-simbol tersebut. Secara umum permasalahan diatas dapat disajikan dalam teorema berikut ini. Teorema 3.5 Jika X merupakan sebuah himpunan yang mempunyai t unsur dimana pen- gulangan diperbolehkan, maka banyaknya seleksi k unsur tak terurut dari X adalah C(k + t − 1, t − 1) = C(k + t − 1, k) Bukti. Misalkan X = {x1, x2, ..., xt}. Asumsikan bahwa terdapat k + t − 1 slot yang akan diisi oleh k+t−1 simbol yang terdiri dari k simbol o dan t−1 simbol . Penempatan simbol-simbol pada slot tertentu merupakan representasi dari proses seleksi. Bilangan n1 dari simbol o hingga simbol yang pertama merepresentasikan seleksi dari n1x1; bilangan n2 dari simbol o dari simbol yang pertama hingga simbol yang kedua merepresentasikan seleksi dari n2x2; dan seterusnya sampai seleksi dari ntxt. Karena terdapat C(k + t − 1, t − 1) cara untuk menentukan posisi simbol , maka juga terdapat C(k + t − 1, t − 1) seleksi. Hal ini juga sama dengan C(k + t − 1, k) cara untuk menentukan posisi simbol o. Sehingga terdapat C(k + t − 1, t − 1) = C(k + t − 1, k) seleksi k-unsur tak terurut dari X dimana pengulangan diperbolehkan. 2 9
  • 10. Contoh 3.11 Gunakan Teorema 3.5 untuk menentukan banyaknya cara memilih 4 kelereng dari sebuah kantong yang berisi paling sedikitnya 4 kelereng dari masing- masing warna yaitu merah, biru dan kuning. Karena ada 3 warna kelereng dan 4 kelereng akan dipilih, maka t = 3 dan k = 4. Sehingga banyaknya cara pemilihan 4 kelereng adalah: C(4 + 3 − 1, 3 − 1) = 6! (6 − 2)!.2! = 6.5 2 = 15 Contoh 3.12 Berapa banyak solusi bilangan bulat tak negatif dari persamaan x1 + x2 = 10 Setiap solusi dari persamaan tersebut ekuivalen dengan pemilihan 10 butir xi dari jenis i, i = 1, 2. Sehingga banyaknya seleksi adalah C(10 + 2 − 1, 2 − 1) = C(11, 1) = 11 Latihan 3.1. Berapa banyak untai yang bisa dibentuk dengan mengurutkan huruf ABCDE jika : a. mengandung subuntai ACE. b. mengandung huruf ACE dalam sembarang urutan. c. A muncul sebelum D (misalnya BCADE, BCAED). d. tidak mengandung subuntai AB atau CD. 3.2. Dalam berapa banyak cara 5 mahasiswa dan 7 mahasiswi dapat berbaris jika tidak boleh ada 2 mahasiswa yang berdekatan? 3.3. Dalam berapa banyak cara 5 mahasiswa dan 7 mahasiswi dapat duduk di meja mundar jika tidak boleh ada 2 mahasiswa yang berdekatan? 3.4. Sebuah kelompok terdiri dari 6 mahasiswa dan 7 mahasiswi. Ada be- rapa cara kita bisa memilih panitia yang terdiri dari: a. 3 mahasiswa dan 4 mahasiswi. b. 4 orang paling sedikitnya 1 mahasiswi. 10
  • 11. c. 4 orang paling sedikitnya 1 mahasiswa. d. 4 orang dimana jumlah mahasiswa sama dengan mahasiswi. 3.5. Tentukan banyaknya kemungkinan lima kartu (tak terurut) yang dipilih dari 52 kartu jika: a. mengandung 4 As. b. mengandung 4 kartu dari nilai yang sama. c. mengandung semua spade. d. mengandung kartu dari semua rupa. 3.6. Dalam berapa banyak cara 10 buku yang berbeda dapat dibagikan pada 3 mahasiswa jika mahasiswa pertama mendapatkan 5 buku, ma- hasiswa kedua mendapatkan 3 buku dan mahasiswa ketiga mendap- atkan 2 buku? 3.7. Misalkan terdapat kumpulan bola yang berwarna merah, biru dan hijau yang masing-masing mengandung paling sedikitnya 10 bola. a. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih? b. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika paling sedikit 1 bola merah harus terpilih? c. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika paling sedikit 1 bola merah, paling sedikit 2 bola biru dan paling sedikit 3 bola hijau harus terpilih? d. berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika tepat 1 bola merah dan paling sedikit 1 bola biru harus terpilih? 3.8. Carilah banyaknya solusi bilangan bulat dari persamaan x1 + x2 + x3 = 15 jika: a. x1 ≥ 0, x2 ≥ 0 dan x3 ≥ 0. b. x1 ≥ 1, x2 ≥ 1 dan x3 ≥ 1. c. x1 = 1, x2 ≥ 0 dan x3 ≥ 0. Referensi 2.1. R. Johnsonbaugh, Discrete Mathematics, Fourth Edition, 1997, Pren- tice Hall. 11