SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
STATISTIKA MATEMATIKA 2
Distribusi Peluang Diskrit Khusus
(Distribusi Seragam, Bernoulli,
dan Binomial
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2
2014
DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT KHUSUS
A. Distribusi Seragam (Uniform)
Prinsip Dasar
Distribusi uniform adalah disribusi diskrit yang paling sederhana yang variabel
randomnya mempunyai nilai peluang sama dalam suatu percobaan.
Ciri-ciri
Setiap nilai variabel acak mempunyai probabilitas terjadi yang sama.
Definisi
Teorema
Bukti :
 Untuk rataan
𝜇 = 𝐸( 𝑥) = ∑ 𝑥 𝑖
𝑘
𝑖=1
𝑓( 𝑥 𝑖; 𝑘) = ∑
𝑥 𝑖
𝑘
𝑘
𝑖=1
=
∑ 𝑥 𝑖
𝑘
𝑖=1
𝑘
 Untuk variansi
𝜎2
= 𝐸(𝑥 𝑖 − 𝜇)2
= ∑( 𝑥 𝑖 − 𝜇)2
𝑓( 𝑥 𝑖; 𝑘) = ∑
(𝑥 𝑖 − 𝜇)2
𝑘
=
∑ (𝑥 𝑖 − 𝜇)2𝑘
𝑖=1
𝑘
𝑘
𝑖=1
𝑘
𝑖=1
Definisi 1.
Suatu peubah acak X mempunyai distribusi uniform diskrit, dan dapat
dinyatakan peubah acak uniform diskrit, jika dan hanya jika disrtibusi
peluangnya diberikan dengan
𝑓( 𝑥; 𝑘) =
1
𝑘
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 = 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, …, 𝑥𝑘 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑥𝑖 ≠ 𝑥𝑗 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 ≠ 𝑗
Teorema 1.
Rataan dan variansi distribusi uniform diskrit 𝑓( 𝑥; 𝑘) adalah
𝜇 =
∑ 𝑥 𝑖
𝑘
𝑖=1
𝑘
𝑑𝑎𝑛 𝜎2
=
∑ (𝑥 𝑖 − 𝜇)2𝑘
𝑖=1
𝑘
3
Jadi teorema 1. terbukti.
Contoh
1. Seorang dipilih secara acak dari 5 mahasiswa untuk mengerjakan suatu tugas.
Berapa peluang setiap mahasiswa yang terpilih?
Jawab:
Tiap mahasiswa berpeluang sama untuk terpilih yaitu 1/5. Maka distribusinya
adalah dstribusi uniform. Sehingga peluang setiap mahasiswa yang terpilih
adalah
𝑓( 𝑥; 5) =
1
5
, 𝑥 = 1,2,3,4, 𝑑𝑎𝑛 5
2. Bila sebuah dadu dilantunkan, tiap unsur ruang terok T = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Berapa peluang setiap mahasiswa yang terpilih?
Jawab:
Tiap unsur muncul dengan peluang sama yaitu 1/6. Jadi distribusinya adalah
distribusi uniform, maka
𝑓( 𝑥;6) =
1
6
, 𝑥 = 1,2, 3,4, 5,6.
3. Dari contoh 1. tentukan rata-rata dan variansinya.
Jawab:
Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh
𝜇 =
1 + 2 + 3 + 4 + 5
5
=
15
5
= 3
𝜎2 =
(1 − 3)2 + (2 − 3)2 + (3 − 3)2 + (4 − 3)2 + (5 − 3)2
5
=
10
5
= 2
4. Dari contoh 2. tentukan rata-rata dan variansinya.
Jawab:
Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh
𝜇 =
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6
6
=
21
6
= 3,5
4
𝜎2 =
(1 − 3,5)2 + (2 − 3,5)2 + (3 − 3,5)2 + ⋯+ (5 − 3,5)2
5
=
35
12
= 2,92
B. Distribusi Bernoulli
Prinsip Dasar
Peubah acak bernoulli hanya mempunyai dua nilai yaitu 0 dan 1 dalam satu kali
percobaan. nilai 0 dan 1 ini biasanya dikaitkan dengan “gagal” dan“sukses”.
Peluang sukses dinyatakan dengan p dan gagal dengan 1 – p.
Ciri-ciri
1. Percobaan terdiri atas 𝑛 usaha yang berulang.
2. Tiap usaha memberikan hasil yang dapat ditentukan sukses atau gagal.
3. Peluang sukses, dinyatakan dengan 𝑝, tidak berubah dari usaha yang satu ke yang
berikutnya.
4. Tiap usaha,bebas dengan usaha yang lainnya.
Definisi
Teorema
Bukti:
 Untuk rataan
𝜇 = 𝐸( 𝑥) = ∑ 𝑥𝑓( 𝑥; 𝑝) = ∑ 𝑥𝑝 𝑥
1
𝑥=0
1
𝑥=0
𝑞1−𝑥 = 0. 𝑝0 𝑞1−0 + 1𝑝1 𝑞1−1 = 𝑝
 Untuk variansi
Diketahui bahwa 𝜎2 = 𝐸(𝑥𝑖 − 𝜇)2 = 𝐸(𝑥)2 − [𝐸( 𝑥)]2
Definisi 1.
Suatu peubah acak X mempunyai distribusi bernoulli (X dikatakan peubah
acak bernoulli) jika dan hanya jika distribusi peluangnya diberikan dengan
𝑓( 𝑥; 𝑝) = 𝑝 𝑥(1− 𝑝)1−𝑥 = 𝑝 𝑥( 𝑞)1−𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑥 = 0, 1.
Teorema 1.
Distribusi bernoulli 𝑓( 𝑥; 𝑝) mempunyai rata-rata dan variansi
𝜇 = 𝑝 dan 𝜎2 = 𝑝𝑞
5
Dan 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = 𝑝, sekarang akan dicari 𝐸(𝑥2) sebagaiberikut
𝜇 = 𝐸( 𝑥2) = ∑ 𝑥2
1
𝑥=0
𝑓( 𝑥; 𝑝) = ∑ 𝑥2
1
𝑥=0
𝑝 𝑥 𝑞1−𝑥 = 02. 𝑝0 𝑞1−0 + 12 𝑝1 𝑞1−1 = 𝑝
Jadi 𝜎2 = 𝐸( 𝑥 𝑖 − 𝜇)2 = 𝐸( 𝑥)2 − [ 𝐸( 𝑥)]2 = 𝑝 − 𝑝2 = 𝑝(1 − 𝑝) = 𝑝𝑞.
Jadi teorema 1. terbukti.
Contoh
1. Sebuah mata uang dilempar satu kali, dicatat bahwa hasilnya yang muncul
muka “M” dan belakang “B”. Berapa peluang yang muncul muka?
Jawab:
Ruang sampel dari masalah di atas adalah S = {M, B} dan dimisalkan kejadian
muncul muka adalah A = {M}, dan dibelakang adalah C={B}. Sehingga peluang
muncul muka adalah
𝑃( 𝑀) =
𝑛(𝐴)
𝑛(𝑠)
=
1
2
dalam hal ini sesuai dengan distribusi bernoulli yaitu
𝑓( 𝑥; 𝑝) = 𝑝 𝑥(1− 𝑝)1−𝑥 = 𝑝 𝑥( 𝑞)1−𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑥 = 0, 1.
Karena p = 0,5 sehingga 𝑓( 𝑥; 𝑝) = (0,5) 𝑥(0,5)1−𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0, 1. Setelah
dilakukan pelemparan ternyata mata uang yang muncul adalah muka ,berarti
𝑥 = 1 atau berhasil.
Jadi 𝑓( 𝑥; 𝑝) = (0,5)1(0,5)1−1 = 0,5.
2. Dari contoh 1. tentukanlah rata- rata dan variansinya
Jawab:
Berdasarkan teorema 1. diperoleh
𝜇 = 𝑝 = 0,5
𝜎2 = 0,5 × 0,5 = 0,25
6
Distribusi Binomial
Sebuah acak binomial dapat dipandang sebagai jumlah 𝑛 peubah acak Bernoulli,
yakni banyaknya yang berhasil dalam 𝑛 usaha Bernoulli.
Ciri-ciri
1. Percobaan terdiri atas 𝑛 usaha yang berulang.
2. Tiap usaha mempunyai kemungkinan hasil sukses atau gagal.
3. Antar percobaan saling bebas.
4. Peluang sukses antar percobaan sama.
Definisi
Teorema
Bukti:
 Untuk rataan
Berdasarkan definisi 2. diatas maka diperoleh,
𝜇 = 𝐸( 𝑥) = ∑ 𝑥 𝑏( 𝑥; 𝑛, 𝑝)
𝑛
𝑥=0
Teorema 1.
Rataan dan variabel dari distribusi Binomial adalah :
𝜇 = 𝑛𝜃 dan 𝜎2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃)
Definisi 1.
Banyaknya suksesacak 𝑋 dalam 𝑛 usaha suatu percobaan Binomial disebut
suatu peubah acak Binomial.
Definisi 2.
Suatu peubah acak 𝑋 mempunyai distribusi Binomial ( 𝑋 dikatakan variabel
random Binomial ) jika dan hanya jika distribusi peluangnya diberikan
dengan
𝑏( 𝑥; 𝑛, 𝑝) = (
𝑛
𝑥
) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥, untuk 𝑥 = 0, 1,2, …, 𝑛
7
= ∑ 𝑥 (
𝑛
𝑥
) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=0
= ∑ 𝑥
𝑛!
𝑥! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝑥𝑛!
𝑥(𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝑛!
(𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝑛(𝑛 − 1)!
(𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥−1+1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝜃𝑛(𝑛 − 1)!
(𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= 𝑛 𝜃 ∑
(𝑛 − 1)!
(𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= 𝑛 𝜃 ∑ (
𝑛 − 1
𝑥 − 1
) 𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
Dari sini menurut definisi peluang, maka,
∑ (
𝑛 − 1
𝑥 − 1
) 𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= 1
Sehingga 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = 𝑛 𝜃
 Untuk variansi
Dalam pembuktian akan dipergunakan teorema 2.
Diketahui bahwa 𝜎2 = 𝐸( 𝑥2) − [ 𝐸( 𝑥)]2
Dan 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = 𝑛 𝜃, sekarang akan dicari 𝐸( 𝑥2) sebagai berikut :
𝐸( 𝑥2) = 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] + 𝐸( 𝑥)
Untuk mendapatkan 𝐸( 𝑥2) terlebih dahulu kita cari 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] sebagai berikut :
𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] = ∑ 𝑥( 𝑥 − 1) (
𝑛
𝑥
) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=0
8
= ∑ 𝑥( 𝑥 − 1)
𝑛!
𝑥! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=0
= ∑
𝑥( 𝑥 − 1) 𝑛!
𝑥( 𝑥 − 1)(𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝑛!
(𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝑛( 𝑛 − 1)(𝑛 − 2)!
(𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃 𝑥−2+2(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= ∑
𝑛( 𝑛 − 1)(𝑛 − 2)!
(𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)!
𝜃2 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=1
= 𝑛(𝑛 − 1)𝜃2 ∑ (
𝑛 − 2
𝑥 − 2
) 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃)( 𝑛−2)−(𝑥−2)
𝑛
𝑥=1
= 𝑛(𝑛 − 1)𝜃2 ∑ (
𝑦
𝑥 − 2
) 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃) 𝑦−(𝑥−2)
𝑛−2
𝑦=0
Menurut definisi peluang menghasilkan
∑ (
𝑦
𝑥 − 2
) 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃) 𝑦−(𝑥−2)
𝑛−2
𝑦=0
= 1
Sehingga 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] = 𝑛(𝑛 − 1)𝜃2
Akibatnya 𝐸( 𝑥2) = 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] + 𝐸( 𝑥) = 𝑛( 𝑛 − 1) 𝜃2 + 𝑛 𝜃
Jadi, 𝜎2 = 𝐸( 𝑥2)− [ 𝐸( 𝑥)]2 = 𝑛( 𝑛 − 1) 𝜃2 + 𝑛 𝜃 − (𝑛 𝜃)2
= 𝑛2 𝜃2 − 𝑛𝜃2 + 𝑛𝜃 − 𝑛2 𝜃2
= 𝑛𝜃(1 − 𝜃)
Jadi, teorema 1. terbukti.
Teorema2.
Jika 𝑋 mempunya distrbusi binomial dengan parameter 𝑛 dan 𝜃 dan
𝑌 =
𝑋
𝑛
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐸( 𝑦) = 𝜃 𝑑𝑎𝑛 𝜎 𝑦
2 =
𝜃(1 − 𝜃)
𝑛
9
Bukti :
 Untuk rataan 𝐸( 𝑦)
𝐸( 𝑦) = 𝐸 (
𝑥
𝑛
) =
1
𝑛
𝐸(𝑥)
Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh,
𝐸( 𝑦) =
1
𝑛
𝐸( 𝑥) =
1
𝑛
𝑛𝜃 = 𝜃
 Untuk variansi 𝜎 𝑦
2
Diketahui bahwa 𝜎 𝑦
2 = 𝐸( 𝑦2) − [ 𝐸( 𝑦)]2 = 𝐸 [(
𝑥
𝑛
)
2
] − [𝐸 (
𝑥
𝑛
)]
2
=
1
𝑛2 𝐸( 𝑥2) − [
1
𝑛
𝐸( 𝑥)]
2
Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh,
𝜎 𝑦
2 =
1
𝑛2
[ 𝑛( 𝑛 − 1) 𝜃2 + 𝑛 𝜃] − [
1
𝑛
𝑛𝜃]
2
=
1
𝑛2
( 𝑛2 𝜃2 − 𝑛𝜃2 + 𝑛 𝜃) − 𝜃2
= 𝜃2 −
𝜃2
𝑛
+
𝜃
𝑛
− 𝜃2
=
𝜃 − 𝜃2
𝑛
=
𝜃(1 − 𝜃)
𝑛
Jadi, teorema 2. terbukti.
Bukti :
𝑀 𝑥( 𝑡) = ∑ 𝑒 𝑥𝑡 (
𝑛
𝑥
) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=0
= ∑ (
𝑛
𝑥
)( 𝑒 𝑡 𝜃) 𝑥(1− 𝜃) 𝑛−𝑥
𝑛
𝑥=0
Teorema 3.
Fungsi pembangkit moment dari distribusi binomial diberikan dengan
𝑀 𝑥( 𝑡) = [1 + 𝜃(𝑒 𝑡 − 1)] 𝑛
10
= [1 + 𝜃(𝑒 𝑡 − 1)] 𝑛
Jadi, teorema 3. terbukti.
Contoh
1. Sebuah tes benar - salah terdiri dari 10 pertanyaan
a. Berapa peluang untuk memperoleh semua jawaban adalah benar?
Jawab:
P(benar) =
1
2
P(salah) =
1
2
maka b(x;10,
1
2
) = (
10
𝑥
)(
1
2
)
𝑥
(
1
2
)
10−𝑥
𝑃( 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟) = 𝑏 (10;10,
1
2
) = (
10
10
) (
1
2
)
10
(
1
2
)
10−10
=
10!
10!(10 − 10)!
(
1
2
)
10
= (
1
2
)
10
b. Berapa peluang untuk memperoleh 8 jawaban yang benar?
Jawab:
P(benar) =
1
2
P(salah) =
1
2
𝑃( 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟) = 𝑏 (8;10,
1
2
) = (
10
8
) (
1
2
)
8
(
1
2
)
10−8
=
10!
8! (10 − 8)!
(
1
2
)
10
=
10.9.8!
8! 2!
(
1
2
)
10
= 45 (
1
2
)
10
2. Seorang pemain basket , melakukan tembakan sebanyak 10 kali dan peluang
untuk masuk 0,3 tiap-tiap tembakan. Berapa peluang untuk memenangkan 6 kali
tembakan.
Jawab:
Misalkan P(masuk) = 0,3 dan P(keluar) = 0,7
11
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏( 𝑥;10,0,3) = (
10
𝑥
)(0,3) 𝑥(0,7)10−𝑥
𝑏(6;10,0,3) = (
10
6
) (0,3)6(0,7)10−6 =
10!
6! 4!
(0,3)6(0,7)4
=
10.9.8.7
4.3.2
(0,3)6(0,7)4
= 210 (0,3)6(0,7)4
3. Jika peluang menang dari kuda pacuan yang kita pilih =0,2 dan 𝑥 adalah nomor
pilihan yang terdiri dari 20 pilihan.
i. Berapa peluang jika nomor 4 yang terpilih
Jawab:
Misalkan P(x=nomorterpilih) =0,2
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑃( 𝑥 = 4) = 𝑏(4;20;0,2) = (
20
4
)(0,2)4(0,8)16
=
20!
4! 16!
(0,2)4(0,8)16 =
20.19.18.17!
4.3.2
(0,2)4(0,8)16
ii. Hitunglah rata-rata dan variansinya
Jawab:
Dari teorema 1. diperoleh
𝜇 = 𝑛𝜃 = 20 × 0,2 = 4
dan 𝜎2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃) = 20 × 0,2 × 0,8 = 3,2

More Related Content

What's hot

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Cabii
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
SartiniNuha
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
Phe Phe
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Sriwijaya University
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Stephanie Isvirastri
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Vidi Al Imami
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Eman Mendrofa
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Nila Aulia
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Rantai Markov 1
Rantai Markov 1Rantai Markov 1
Rantai Markov 1
Onggo Wiryawan
 

What's hot (20)

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Rantai Markov 1
Rantai Markov 1Rantai Markov 1
Rantai Markov 1
 

Similar to Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial

Distribusi binomial
Distribusi binomialDistribusi binomial
Distribusi binomial
Jenny Givany
 
Makalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi BinomialMakalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi Binomial
Jenny Givany
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Catur Prasetyo
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
radar radius
 
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNAPecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Gold Dayona
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
Heni Widayani
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
Rani Nooraeni
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
made dwika
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Eman Mendrofa
 
kalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxkalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptx
yulan20
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Andry Lalang
 
Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1
Iwan Pranoto
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptx
Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptxBab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptx
Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptx
aulia486903
 
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Lydia Putrii
 
Analisis Gerak Fluida
Analisis Gerak FluidaAnalisis Gerak Fluida
Analisis Gerak Fluida
risko -
 
Perpangkatan atau Eksponen.docx
Perpangkatan atau Eksponen.docxPerpangkatan atau Eksponen.docx
Perpangkatan atau Eksponen.docx
fatimahmessi
 

Similar to Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial (20)

Distribusi binomial
Distribusi binomialDistribusi binomial
Distribusi binomial
 
Makalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi BinomialMakalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi Binomial
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
 
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNAPecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
Pecahan Parsial dan Transform Laplace invers pada MNA
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
 
kalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxkalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptx
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptx
Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptxBab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptx
Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan.pptx
 
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
 
Analisis Gerak Fluida
Analisis Gerak FluidaAnalisis Gerak Fluida
Analisis Gerak Fluida
 
Perpangkatan atau Eksponen.docx
Perpangkatan atau Eksponen.docxPerpangkatan atau Eksponen.docx
Perpangkatan atau Eksponen.docx
 

Recently uploaded

MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 

Recently uploaded (8)

MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 

Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial

  • 1. TUGAS STATISTIKA MATEMATIKA 2 Distribusi Peluang Diskrit Khusus (Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG
  • 2. 2 2014 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT KHUSUS A. Distribusi Seragam (Uniform) Prinsip Dasar Distribusi uniform adalah disribusi diskrit yang paling sederhana yang variabel randomnya mempunyai nilai peluang sama dalam suatu percobaan. Ciri-ciri Setiap nilai variabel acak mempunyai probabilitas terjadi yang sama. Definisi Teorema Bukti :  Untuk rataan 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = ∑ 𝑥 𝑖 𝑘 𝑖=1 𝑓( 𝑥 𝑖; 𝑘) = ∑ 𝑥 𝑖 𝑘 𝑘 𝑖=1 = ∑ 𝑥 𝑖 𝑘 𝑖=1 𝑘  Untuk variansi 𝜎2 = 𝐸(𝑥 𝑖 − 𝜇)2 = ∑( 𝑥 𝑖 − 𝜇)2 𝑓( 𝑥 𝑖; 𝑘) = ∑ (𝑥 𝑖 − 𝜇)2 𝑘 = ∑ (𝑥 𝑖 − 𝜇)2𝑘 𝑖=1 𝑘 𝑘 𝑖=1 𝑘 𝑖=1 Definisi 1. Suatu peubah acak X mempunyai distribusi uniform diskrit, dan dapat dinyatakan peubah acak uniform diskrit, jika dan hanya jika disrtibusi peluangnya diberikan dengan 𝑓( 𝑥; 𝑘) = 1 𝑘 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 = 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, …, 𝑥𝑘 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑥𝑖 ≠ 𝑥𝑗 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 ≠ 𝑗 Teorema 1. Rataan dan variansi distribusi uniform diskrit 𝑓( 𝑥; 𝑘) adalah 𝜇 = ∑ 𝑥 𝑖 𝑘 𝑖=1 𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝜎2 = ∑ (𝑥 𝑖 − 𝜇)2𝑘 𝑖=1 𝑘
  • 3. 3 Jadi teorema 1. terbukti. Contoh 1. Seorang dipilih secara acak dari 5 mahasiswa untuk mengerjakan suatu tugas. Berapa peluang setiap mahasiswa yang terpilih? Jawab: Tiap mahasiswa berpeluang sama untuk terpilih yaitu 1/5. Maka distribusinya adalah dstribusi uniform. Sehingga peluang setiap mahasiswa yang terpilih adalah 𝑓( 𝑥; 5) = 1 5 , 𝑥 = 1,2,3,4, 𝑑𝑎𝑛 5 2. Bila sebuah dadu dilantunkan, tiap unsur ruang terok T = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Berapa peluang setiap mahasiswa yang terpilih? Jawab: Tiap unsur muncul dengan peluang sama yaitu 1/6. Jadi distribusinya adalah distribusi uniform, maka 𝑓( 𝑥;6) = 1 6 , 𝑥 = 1,2, 3,4, 5,6. 3. Dari contoh 1. tentukan rata-rata dan variansinya. Jawab: Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh 𝜇 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 5 = 15 5 = 3 𝜎2 = (1 − 3)2 + (2 − 3)2 + (3 − 3)2 + (4 − 3)2 + (5 − 3)2 5 = 10 5 = 2 4. Dari contoh 2. tentukan rata-rata dan variansinya. Jawab: Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh 𝜇 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 6 = 21 6 = 3,5
  • 4. 4 𝜎2 = (1 − 3,5)2 + (2 − 3,5)2 + (3 − 3,5)2 + ⋯+ (5 − 3,5)2 5 = 35 12 = 2,92 B. Distribusi Bernoulli Prinsip Dasar Peubah acak bernoulli hanya mempunyai dua nilai yaitu 0 dan 1 dalam satu kali percobaan. nilai 0 dan 1 ini biasanya dikaitkan dengan “gagal” dan“sukses”. Peluang sukses dinyatakan dengan p dan gagal dengan 1 – p. Ciri-ciri 1. Percobaan terdiri atas 𝑛 usaha yang berulang. 2. Tiap usaha memberikan hasil yang dapat ditentukan sukses atau gagal. 3. Peluang sukses, dinyatakan dengan 𝑝, tidak berubah dari usaha yang satu ke yang berikutnya. 4. Tiap usaha,bebas dengan usaha yang lainnya. Definisi Teorema Bukti:  Untuk rataan 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = ∑ 𝑥𝑓( 𝑥; 𝑝) = ∑ 𝑥𝑝 𝑥 1 𝑥=0 1 𝑥=0 𝑞1−𝑥 = 0. 𝑝0 𝑞1−0 + 1𝑝1 𝑞1−1 = 𝑝  Untuk variansi Diketahui bahwa 𝜎2 = 𝐸(𝑥𝑖 − 𝜇)2 = 𝐸(𝑥)2 − [𝐸( 𝑥)]2 Definisi 1. Suatu peubah acak X mempunyai distribusi bernoulli (X dikatakan peubah acak bernoulli) jika dan hanya jika distribusi peluangnya diberikan dengan 𝑓( 𝑥; 𝑝) = 𝑝 𝑥(1− 𝑝)1−𝑥 = 𝑝 𝑥( 𝑞)1−𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑥 = 0, 1. Teorema 1. Distribusi bernoulli 𝑓( 𝑥; 𝑝) mempunyai rata-rata dan variansi 𝜇 = 𝑝 dan 𝜎2 = 𝑝𝑞
  • 5. 5 Dan 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = 𝑝, sekarang akan dicari 𝐸(𝑥2) sebagaiberikut 𝜇 = 𝐸( 𝑥2) = ∑ 𝑥2 1 𝑥=0 𝑓( 𝑥; 𝑝) = ∑ 𝑥2 1 𝑥=0 𝑝 𝑥 𝑞1−𝑥 = 02. 𝑝0 𝑞1−0 + 12 𝑝1 𝑞1−1 = 𝑝 Jadi 𝜎2 = 𝐸( 𝑥 𝑖 − 𝜇)2 = 𝐸( 𝑥)2 − [ 𝐸( 𝑥)]2 = 𝑝 − 𝑝2 = 𝑝(1 − 𝑝) = 𝑝𝑞. Jadi teorema 1. terbukti. Contoh 1. Sebuah mata uang dilempar satu kali, dicatat bahwa hasilnya yang muncul muka “M” dan belakang “B”. Berapa peluang yang muncul muka? Jawab: Ruang sampel dari masalah di atas adalah S = {M, B} dan dimisalkan kejadian muncul muka adalah A = {M}, dan dibelakang adalah C={B}. Sehingga peluang muncul muka adalah 𝑃( 𝑀) = 𝑛(𝐴) 𝑛(𝑠) = 1 2 dalam hal ini sesuai dengan distribusi bernoulli yaitu 𝑓( 𝑥; 𝑝) = 𝑝 𝑥(1− 𝑝)1−𝑥 = 𝑝 𝑥( 𝑞)1−𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑥 = 0, 1. Karena p = 0,5 sehingga 𝑓( 𝑥; 𝑝) = (0,5) 𝑥(0,5)1−𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0, 1. Setelah dilakukan pelemparan ternyata mata uang yang muncul adalah muka ,berarti 𝑥 = 1 atau berhasil. Jadi 𝑓( 𝑥; 𝑝) = (0,5)1(0,5)1−1 = 0,5. 2. Dari contoh 1. tentukanlah rata- rata dan variansinya Jawab: Berdasarkan teorema 1. diperoleh 𝜇 = 𝑝 = 0,5 𝜎2 = 0,5 × 0,5 = 0,25
  • 6. 6 Distribusi Binomial Sebuah acak binomial dapat dipandang sebagai jumlah 𝑛 peubah acak Bernoulli, yakni banyaknya yang berhasil dalam 𝑛 usaha Bernoulli. Ciri-ciri 1. Percobaan terdiri atas 𝑛 usaha yang berulang. 2. Tiap usaha mempunyai kemungkinan hasil sukses atau gagal. 3. Antar percobaan saling bebas. 4. Peluang sukses antar percobaan sama. Definisi Teorema Bukti:  Untuk rataan Berdasarkan definisi 2. diatas maka diperoleh, 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = ∑ 𝑥 𝑏( 𝑥; 𝑛, 𝑝) 𝑛 𝑥=0 Teorema 1. Rataan dan variabel dari distribusi Binomial adalah : 𝜇 = 𝑛𝜃 dan 𝜎2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃) Definisi 1. Banyaknya suksesacak 𝑋 dalam 𝑛 usaha suatu percobaan Binomial disebut suatu peubah acak Binomial. Definisi 2. Suatu peubah acak 𝑋 mempunyai distribusi Binomial ( 𝑋 dikatakan variabel random Binomial ) jika dan hanya jika distribusi peluangnya diberikan dengan 𝑏( 𝑥; 𝑛, 𝑝) = ( 𝑛 𝑥 ) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥, untuk 𝑥 = 0, 1,2, …, 𝑛
  • 7. 7 = ∑ 𝑥 ( 𝑛 𝑥 ) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=0 = ∑ 𝑥 𝑛! 𝑥! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝑥𝑛! 𝑥(𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝑛! (𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝑛(𝑛 − 1)! (𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥−1+1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝜃𝑛(𝑛 − 1)! (𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = 𝑛 𝜃 ∑ (𝑛 − 1)! (𝑥 − 1)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = 𝑛 𝜃 ∑ ( 𝑛 − 1 𝑥 − 1 ) 𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 Dari sini menurut definisi peluang, maka, ∑ ( 𝑛 − 1 𝑥 − 1 ) 𝜃 𝑥−1(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = 1 Sehingga 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = 𝑛 𝜃  Untuk variansi Dalam pembuktian akan dipergunakan teorema 2. Diketahui bahwa 𝜎2 = 𝐸( 𝑥2) − [ 𝐸( 𝑥)]2 Dan 𝜇 = 𝐸( 𝑥) = 𝑛 𝜃, sekarang akan dicari 𝐸( 𝑥2) sebagai berikut : 𝐸( 𝑥2) = 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] + 𝐸( 𝑥) Untuk mendapatkan 𝐸( 𝑥2) terlebih dahulu kita cari 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] sebagai berikut : 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] = ∑ 𝑥( 𝑥 − 1) ( 𝑛 𝑥 ) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=0
  • 8. 8 = ∑ 𝑥( 𝑥 − 1) 𝑛! 𝑥! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=0 = ∑ 𝑥( 𝑥 − 1) 𝑛! 𝑥( 𝑥 − 1)(𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝑛! (𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝑛( 𝑛 − 1)(𝑛 − 2)! (𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃 𝑥−2+2(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = ∑ 𝑛( 𝑛 − 1)(𝑛 − 2)! (𝑥 − 2)! ( 𝑛 − 𝑥)! 𝜃2 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=1 = 𝑛(𝑛 − 1)𝜃2 ∑ ( 𝑛 − 2 𝑥 − 2 ) 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃)( 𝑛−2)−(𝑥−2) 𝑛 𝑥=1 = 𝑛(𝑛 − 1)𝜃2 ∑ ( 𝑦 𝑥 − 2 ) 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃) 𝑦−(𝑥−2) 𝑛−2 𝑦=0 Menurut definisi peluang menghasilkan ∑ ( 𝑦 𝑥 − 2 ) 𝜃 𝑥−2(1 − 𝜃) 𝑦−(𝑥−2) 𝑛−2 𝑦=0 = 1 Sehingga 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] = 𝑛(𝑛 − 1)𝜃2 Akibatnya 𝐸( 𝑥2) = 𝐸[ 𝑥(𝑥 − 1)] + 𝐸( 𝑥) = 𝑛( 𝑛 − 1) 𝜃2 + 𝑛 𝜃 Jadi, 𝜎2 = 𝐸( 𝑥2)− [ 𝐸( 𝑥)]2 = 𝑛( 𝑛 − 1) 𝜃2 + 𝑛 𝜃 − (𝑛 𝜃)2 = 𝑛2 𝜃2 − 𝑛𝜃2 + 𝑛𝜃 − 𝑛2 𝜃2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃) Jadi, teorema 1. terbukti. Teorema2. Jika 𝑋 mempunya distrbusi binomial dengan parameter 𝑛 dan 𝜃 dan 𝑌 = 𝑋 𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐸( 𝑦) = 𝜃 𝑑𝑎𝑛 𝜎 𝑦 2 = 𝜃(1 − 𝜃) 𝑛
  • 9. 9 Bukti :  Untuk rataan 𝐸( 𝑦) 𝐸( 𝑦) = 𝐸 ( 𝑥 𝑛 ) = 1 𝑛 𝐸(𝑥) Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh, 𝐸( 𝑦) = 1 𝑛 𝐸( 𝑥) = 1 𝑛 𝑛𝜃 = 𝜃  Untuk variansi 𝜎 𝑦 2 Diketahui bahwa 𝜎 𝑦 2 = 𝐸( 𝑦2) − [ 𝐸( 𝑦)]2 = 𝐸 [( 𝑥 𝑛 ) 2 ] − [𝐸 ( 𝑥 𝑛 )] 2 = 1 𝑛2 𝐸( 𝑥2) − [ 1 𝑛 𝐸( 𝑥)] 2 Berdasarkan teorema 1. maka diperoleh, 𝜎 𝑦 2 = 1 𝑛2 [ 𝑛( 𝑛 − 1) 𝜃2 + 𝑛 𝜃] − [ 1 𝑛 𝑛𝜃] 2 = 1 𝑛2 ( 𝑛2 𝜃2 − 𝑛𝜃2 + 𝑛 𝜃) − 𝜃2 = 𝜃2 − 𝜃2 𝑛 + 𝜃 𝑛 − 𝜃2 = 𝜃 − 𝜃2 𝑛 = 𝜃(1 − 𝜃) 𝑛 Jadi, teorema 2. terbukti. Bukti : 𝑀 𝑥( 𝑡) = ∑ 𝑒 𝑥𝑡 ( 𝑛 𝑥 ) 𝜃 𝑥(1 − 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=0 = ∑ ( 𝑛 𝑥 )( 𝑒 𝑡 𝜃) 𝑥(1− 𝜃) 𝑛−𝑥 𝑛 𝑥=0 Teorema 3. Fungsi pembangkit moment dari distribusi binomial diberikan dengan 𝑀 𝑥( 𝑡) = [1 + 𝜃(𝑒 𝑡 − 1)] 𝑛
  • 10. 10 = [1 + 𝜃(𝑒 𝑡 − 1)] 𝑛 Jadi, teorema 3. terbukti. Contoh 1. Sebuah tes benar - salah terdiri dari 10 pertanyaan a. Berapa peluang untuk memperoleh semua jawaban adalah benar? Jawab: P(benar) = 1 2 P(salah) = 1 2 maka b(x;10, 1 2 ) = ( 10 𝑥 )( 1 2 ) 𝑥 ( 1 2 ) 10−𝑥 𝑃( 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟) = 𝑏 (10;10, 1 2 ) = ( 10 10 ) ( 1 2 ) 10 ( 1 2 ) 10−10 = 10! 10!(10 − 10)! ( 1 2 ) 10 = ( 1 2 ) 10 b. Berapa peluang untuk memperoleh 8 jawaban yang benar? Jawab: P(benar) = 1 2 P(salah) = 1 2 𝑃( 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟) = 𝑏 (8;10, 1 2 ) = ( 10 8 ) ( 1 2 ) 8 ( 1 2 ) 10−8 = 10! 8! (10 − 8)! ( 1 2 ) 10 = 10.9.8! 8! 2! ( 1 2 ) 10 = 45 ( 1 2 ) 10 2. Seorang pemain basket , melakukan tembakan sebanyak 10 kali dan peluang untuk masuk 0,3 tiap-tiap tembakan. Berapa peluang untuk memenangkan 6 kali tembakan. Jawab: Misalkan P(masuk) = 0,3 dan P(keluar) = 0,7
  • 11. 11 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏( 𝑥;10,0,3) = ( 10 𝑥 )(0,3) 𝑥(0,7)10−𝑥 𝑏(6;10,0,3) = ( 10 6 ) (0,3)6(0,7)10−6 = 10! 6! 4! (0,3)6(0,7)4 = 10.9.8.7 4.3.2 (0,3)6(0,7)4 = 210 (0,3)6(0,7)4 3. Jika peluang menang dari kuda pacuan yang kita pilih =0,2 dan 𝑥 adalah nomor pilihan yang terdiri dari 20 pilihan. i. Berapa peluang jika nomor 4 yang terpilih Jawab: Misalkan P(x=nomorterpilih) =0,2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑃( 𝑥 = 4) = 𝑏(4;20;0,2) = ( 20 4 )(0,2)4(0,8)16 = 20! 4! 16! (0,2)4(0,8)16 = 20.19.18.17! 4.3.2 (0,2)4(0,8)16 ii. Hitunglah rata-rata dan variansinya Jawab: Dari teorema 1. diperoleh 𝜇 = 𝑛𝜃 = 20 × 0,2 = 4 dan 𝜎2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃) = 20 × 0,2 × 0,8 = 3,2