SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Kombinasi, Permutasi dan Peluang
Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama : Aisyah Turidho (06081281520073)
: Reno Sutriono (06081381520044)
: M. Rizky Tama Putra (06081381419045)
Mata Kuliah : Statistika Dasar
Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si
: Puji Astuti, S.Pd., M.Sc
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Matematika
Universitas Sriwijaya Palembang
2016
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG............................................................................. 1
A. KAIDAH PENCACAHAN....................................................................................................1
1. Faktorial ........................................................................................................................... 1
2. Diagram Pohon ................................................................................................................. 1
3. Aturan Pengisian Tempat...................................................................................................2
4. Permutasi dan Kombinasi...................................................................................................2
4.1 Permutasi...................................................................................................................... 2
a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama.................................................................3
b. Permutasi Siklis (Sirkuler).............................................................................................. 4
4.2 Kombinasi..................................................................................................................... 4
B. PELUANG (Probabilitas) ......................................................................................................5
1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas................................................................................... 5
a. Pendekatan Klasik .........................................................................................................5
b. Konsep Frekuensi Relatif ............................................................................................... 6
2. Komplemen Suatu Kejadian ............................................................................................... 7
3. Interseksi Dua Kejadian .....................................................................................................7
4. Union Dua Kejadian ..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 10
1
KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG
A. KAIDAH PENCACAHAN
1. Faktorial
Faktorial merupakan hasil kali bilangan asli dari 1 sampai dengan n, ditulis 𝑛!
(dibaca n faktorial).
1! = 1
2! = 2 .1
3! = 3 . 2 .1
4! = 4 . 3 .2 .1
5! = 5 . 4 .3 .2 . 1
Kesimpulan:
𝑛! = 𝑛 ( 𝑛 βˆ’ 1)( 𝑛 βˆ’ 2)( 𝑛 βˆ’ 3)… 3 . 2.1, 𝑛 ∈ 𝐴
2. Diagram Pohon
Dalam diagram pohon, setiap hasil dari percobaan diwakili sebagai cabang dari
geometri yang berbentuk seperti pohon.
Contohnya pelemparan koin sebanyak dua kali. Pada kasus tersebut hasil dari
pelemparan koin terdapat 4 kemungkinan seperti pada diagram pohon berikut:
Diagram pohon itu memiliki empat ranting dimana masing-masing cabang
merupakan hasil percobaan. Jika percobaan diperluas untuk tiga lemparan maka
akan menghasilkan delapan hasil: HHH, HHT, HTH, HTT, THH, THT, TTH, dan
TTT.
2
Teknik ini bisa dilanjutkansistematis untuk memberikan hasil untuk n kali
pelemparan koin. Perhatikan bahwa 2 lemparan memiliki 4 hasil dan 3 kali
lemparan memiliki 8 hasil. n lemparan memiliki 2 𝑛
hasil yang mungkin.
Aturan pencacahan untuk percobaan dua langkah menyatakan bahwa jika langkah
pertama adalah 𝑛1 dan langkah kedua adalah 𝑛2, maka percobaan dapat
menghasilkan (𝑛1)(𝑛2). Jika ditambahkan langkah ketiga yaitu dengan 𝑛3, maka
percobaan dapat menghasilkan (𝑛1)(𝑛2)(𝑛3). Penghitungan aturan inipu berlaku
untuk eksperimen yang terdiri dari sejumlah lemparan. Untuk dua kali pelemparan
koin, jumlah hasil untuk percobaan adalah 2 x 2 = 4 dan untuk tiga kali lemparan,
jumlah hasil percobaannya adalah 2 x 2 x 2 = 8.
Penghitungan aturan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah hasil dari
eksperimen dan kemudian diagram pohon dapat digunakan untuk benar-benar
mewakili hasil.
3. Aturan Pengisian Tempat
Aturan ini dibuat dengan membuat tabel. Contohnya pada kasus berikut ini: Untuk
tampil paa acara konser AFI di Palembang, Tia 3 baju berwarna yaitu merah,
kuning dan hijau serta membawa dua celana panjang berwarna putih dan biru.
Dengan berapa cara Tia dapat tampil dengan memakai pasangan baju dan celana
tersebut?
Baju Celana
3 macam 2 macam
Banyak pasangan baju dan celana ada 3 Γ— 2 = 6 π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘›π‘”.
Kesimpulan dari diagram pohon dan aturan pengisian tempat adalah banyak cara
menghitung suatu percobaan maka: ( 𝑛1)( 𝑛2)( 𝑛3)… (𝑛 𝑛)
4. Permutasi dan Kombinasi
Banyak percobaan dalam statistik melibatkan pemilihan himpunan yang lebih
besar dari kelompok item. Untuk kasus semacam ini, digunakan aturan permutasi
dan kombinasi.
4.1 Permutasi
Permutasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur
tersebut yang berbeda dengan memperhatikan urutannya (tempatnya). Banyak
permutasi yang terdiri n unsur disusun r unsur adalah:
π‘ƒπ‘Ÿ
𝑛
=
𝑛!
(𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)!
, π‘Ÿ ≀ 𝑛
3
Contoh soal:
1. Seorang presiden, wakil presiden, dan bendahara harus dipilih dari
sekelompok 10 orang. Berapa banyak pilihan yang berbeda yang
mungkin?
Dari 10 orang akan dipilih 3 orang berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ = 3
𝑃3
10
=
10!
(10βˆ’3)!
= 10 Γ— 9 Γ— 8 = 720 cara
2. Suatu daftar memuat 10 rencana investasi yang dikemukakan oleh direksi
perusahaan kepada suatu dewan komisaris, dimana setiap anggota dewan
komisaris diminta untuk memberikan rank atau penilaian terhadap 5
rencana investasi tersebut yang dianggap feasible. Ada berapa cara ranking
dari 10 rencana investasi kalau diambil 5 setiap kali.
Dari 10 rencana investasi akan dinilai 5 rencana investasi berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ =
5
𝑃5
10
=
10!
(10βˆ’5)!
= 10 Γ— 9 Γ— 8 Γ— 7 Γ— 6 = 30.240 cara ranking.
a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama
Jika dari n unsur terdapat:
𝑛1 unsur yang sama, 𝑛2 unsur yang sama, 𝑛3 unsur yang sama, dan
seterusnya. Maka secara umum banyaknya permutasi yang berlainan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
𝑃 =
𝑛!
𝑛1! . 𝑛2! . 𝑛3! … 𝑛 𝑛 !
, π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + β‹― + 𝑛 𝑛 ≀ 𝑛
Contoh soal: Dengan berapa cara huruf-huruf dari kata β€œASA” dapat
disusun?
Bila contoh soal diatas diselesaikan dengan cara menyusun huruf tersebut
satu per satu maka:
𝐴1 𝐴2 𝑆
𝐴2 𝐴1 𝑆
𝐴1 𝑆𝐴2
𝐴2 𝑆𝐴1
𝑆𝐴1 𝐴2
𝑆𝐴2 𝐴1
AAS
ASA
SAA
4
Dari penyususnan diatas dapat dilihat bawah banyaknya cara penyusunan
huruf tersebut ada 3 cara.
Bila diselesaikan dengan rumus permutasi unsur yang sama maka:
Jumlah huruf tersebut 𝑛 = 3 dan Unsur yang sama dari huruf tersebut
yaitu huruf A berarti 𝑛1 = 2
𝑃 =
3!
2!
= 3 cara
b. Permutasi Siklis (Sirkuler)
Permutasi siklis adalah permutasi yang terdapat bila unsur-unsur
ditempatkan dalam suatu lingkaran menurut arah putar tertentu.
Banyak permutasi siklis dari n unsur yang berbeda adalah:
𝑃𝑠 = (𝑛 βˆ’ 1)!
Contoh soal: Berapa banyak susunan yang terjadi jika A,B,C,D disusun
melingkar?
Bila contoh diatas diselesaikan dengan cara menyusun secara melingkar
huruf tersebut satu per satu maka:
Jadi, banyak penyusunannya ada 6 cara.
Bila diselesaikan dengan rumus permutasi siklis maka:
𝑃𝑠 = (4 βˆ’ 1)! = 3! = 3 Γ— 2 Γ— 1 = 6 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
4.2 Kombinasi
Kombinasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur
tersebut yang berbeda tanpa memperhatikan urutannya.
Banyak kombinasi yang terdiri dari n unsur dan disusun r unsur.
πΆπ‘Ÿ
𝑛
=
𝑛!
( 𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)! π‘Ÿ!
, π‘Ÿ ≀ 𝑛
5
Contoh soal:
1. Tentukanlah banyaknya cara untuk memilih 3 orang siswa sebagai petugas
pengibar bendera hari Senin yang dipilih dari 20 orang siswa anggota
Barata kelas I!
𝐢3
20
=
20!
(20βˆ’3)!3!
=
20!
17!3!
=
20Γ—19Γ—18
3Γ—2Γ—1
= 20 Γ— 19 Γ— 3 = 1140 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
2. Suatu populasi terdiri dari n elemen: 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋 𝑛. Untuk menyelidiki
karakteristik dari populasi tersebut diambil sampel yang dipilih secara
acak sebanyak r elemen: 𝑋1 , 𝑋2 ,… , 𝑋 π‘Ÿ. Berapa banyaknya sampel yang
dapat diperoleh dari populasi ini jika 𝑛 = 3 dan π‘Ÿ = 2 ?
𝐢2
3
=
3!
(3βˆ’2)!2!
= 3 sampel
3 sampel tersebut adalah 𝑋1 , 𝑋2 ; 𝑋1 , 𝑋3 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋2 , 𝑋3
B. PELUANG (Probabilitas)
Peluang atau probabilitas adalah suatu nilai yang dipergunakan untuk mengukur
tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak.
Dalam probabilitas, dikenal 3 istilah yaitu eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian
(event). Eksperimen adalah observasi terhadap objek atau kegiatan untuk memperoleh
beberapa ukuran, hasil adalah suatu hasil khusus dari sebuah eksperimen, dan
kejadian adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil dari sebuah eksperimen.
1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas
Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang
bersifat objektif dan subjektif. Pendekatan subjektif berkaitan dengan penilaian
seseorang yang dinyatakan dalam bentuk opini atau pendapat. Pendekatan objektif
dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan klasik dan pendekatan frekuensi relatif.
a. Pendekatan Klasik
Perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh
hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama.
Dari definisi klasik, dapat kita simpulkan bahwa untuk peristiwa E, 𝑃( 𝐸) =
𝑛
𝑁
dengan n = sampel kejadian E dan N = sampel semua kejadian.
Paling kecil n = 0 berarti tidak ada kejadian E dan paling banyak n = N yang
berarti semua yang terjadi adalah peristiwa E. Paling kecil peluang peristiwa E
berharga 0 dan paling besar satu. 0 ≀ 𝑃(𝐸) ≀ 1
6
Jika 𝐸̅ menyatakan bukan peristiwa E maka:
𝑃( 𝐸) + 𝑃( 𝐸̅) = 1 , karena suatu peluang paling besar berharga. Berarti,
𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸).
Peristiwa E dan 𝐸̅ merupakan dua peristiwa yang saling asing atau saling
ekslusif, karena terjadinya E menghindarkan terjadinya 𝐸̅ dan
sebaliknya.Peristiwa sejenis ini dihubungkan dengan kata atau.
b. Konsep Frekuensi Relatif
Suatu peluang dalam daftar distribusi frekuensi dinyatakan dengan frekuensi
relatif.
X F fr
𝑋1
𝑋2
.
.
.
𝑋𝑖
.
.
.
𝑋 π‘˜
𝑓1
𝑓2
.
.
.
𝑓𝑖
.
.
.
π‘“π‘˜
Jumlah βˆ‘ 𝑓𝑖 = 𝑛 βˆ‘ π‘“π‘Ÿ = 1
Dimana π‘“π‘Ÿ = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“
𝑋𝑖 = πΎπ‘’π‘—π‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› 𝑖
P(𝑋𝑖) =
𝑓𝑖
𝑛
Contoh soal: Pada suatu penelitian terhadap 65 karyawan yang bekerja di
perusahaan swasta, salah satu karakteristik, besarnya gaji/upah bulanan
digambarkan sebagai berikut:
Tingkat Upah Bulanan Karyawan Suatu Perusahaan Swasta
X 55 65 75 85 95 105 115
F 8 10 16 14 10 5 2
Apabila kita kebetulan bertemu dengan salah satu karyawan tersebut,
berapakah besarnya probabilitas bahwa upahnya 65 ribu rupiah? 105 ribu
rupiah?
𝑃( 𝑋 = 65) =
𝑓2
𝑛
=
10
65
= 0,15 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 15%
𝑃( 𝑋 = 105) =
𝑓6
𝑛
=
5
65
= 0,07 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 7%
7
2. Komplemen Suatu Kejadian
Misalkan E adalah suautu himpunan kejadian dan himpunan semestanya adalah S.
Kejadian bukan E dari himpunan S dilambangkan dengan 𝐸̅. 𝐸 = {π‘₯|π‘₯ ∈
𝑆 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ ∈ 𝐸̅ }. Jika digambarkan dengan sebuah diagram venn maka:
Dalam himpunan yang saling berkomplemen 𝑛( 𝐸̅) = 𝑛( 𝑠) βˆ’ 𝑛( 𝐸) Sehingga,
𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸).
3. Interseksi Dua Kejadian
Interseksi dua kejadian A dan B terdiri dari hasil campuran dari kedua himpunan
A dan B. Interseksi dua kejadian A dan B di simbolkan dengan 𝐴 ∩ 𝐡 (dibaca A
interseksi B / A dan B).
Misalnya A jumlah uang yang dapat digunakan (yang tersedia) bagi seorang ibu
rumah tangga untuk berbelanja selama bulan Juli 1998.
𝐴 = { π‘₯ ∢ 0 ≀ π‘₯ ≀ 𝑅𝑝100.000}
𝐡 = π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› 𝑖𝑏𝑒 π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘Žβ„Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘π‘’π‘‘ π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› 𝐽𝑒𝑙𝑖
𝐡 = {π‘₯ ∢ π‘₯ β‰₯ 𝑅𝑝100.000}
𝐴 ∩ 𝐡 = { π‘₯ ∢ π‘₯ = 𝑅𝑝100.000}
Dalam mencari peluang pada interseksi dua kejadian maka:
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃(𝐴) Γ— 𝑃(𝐡)
Rumus diatas disebut juga kejadian bebas. Selain kejadian bebas dikenal pula
istilah kejadian tak bebas (bersyarat), kejadian ini biasa ditulis P(A/B). Misalkan
jumlah seluruh mahasiswa suatu Universitas (S atau N) adalah 10.000 orang,
himpunan A mewakili 2.000 mahasiswa lama dan himpunan B mewakili 3.500
mahasiswa putri.sedangkan 800 dari 3.500 mahasiswa putri merupakan
mahasiswa lama.
S
E 𝐸̅
S
𝐴 ∩ 𝐡
8
a. Berapa probabilitas mahasiswa lama dengan syarat putri?
P(A/B) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃 (𝐡)
=
800
3500
= 0,23
b. Berapa probabilitas mahasiswa putri dengan syarat mahasiswa lama?
P(B/A) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃 ( 𝐴)
=
800
200
= 0,40
Pada umumnya kejadian tak bebas dirumuskan sebagai berikut:
P(A/B) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃 (𝐡)
dan P(B/A) =
𝑃( 𝐴∩𝐡)
𝑃( 𝐴)
4. Union Dua Kejadian
Union dua kejadian A dan B terdiri dari semua hasil himpunan A, himpunan B
dan campuran himpunan A dan B. Union A dan disimbolkan 𝐴 βˆͺ 𝐡 (dibaca A
union B / A atau B).
Misal: 𝐴 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 5 } dan 𝐡 = {π‘₯ ∢ 6 ≀ π‘₯ ≀ 12}
maka 𝐴 βˆͺ 𝐡 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 12}
Untuk menghitung peluang union dua kejadian maka:
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡)
Rumus peluang diatas disebut kejadian tidak saling lepas. Untuk kejadian saling
lepas, 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 0 sehingga:
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡)
S
𝐴 βˆͺ 𝐡
9
Contoh soal:
1. Hitung beberapa probabilitas bahwa sebuah paket tertentu beratnya akan lebih
ringan atau lebih berat dari berat standar pada tabel dibawah ini?
Berat Kejadian Jumlah Paket Probabilitas
Lebih ringan
Standar
Lebih berat
A
B
C
100
3600
300
0,025
0,900
0,075
Jumlah 4000 1,000
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐢) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐢) = 0,025 + 0,075 = 0,10
2. Hitung probabilitas kartu bergambar heart atau king pada tabel berikut:
Kartu Probabilitas
Raja (King)
𝑃( 𝐴) =
4
52
Hati (Heart)
𝑃( 𝐡) =
13
52
Raja bergambar hati
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) =
1
52
𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) =
4
52
+
13
52
βˆ’
1
52
=
16
52
= 0,30
10
DAFTAR PUSTAKA
Dalimah. (2013). Bahan Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA/MA Semester Ganjil.
Palembang: SMA Negeri 18. Hlm. 88, 93-94, 97-99 dan 104-112
Stephs, Larry J. (1998). Schaum Outlines Beginning of Statistics. Omaha : Library of
Congress Cataloging in Publication Data. Hlm. 63-64 dan 71-74
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito.Hlm. 116-117
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Hlm.
319-322, 329-331, 340 dan 357-361
Tim Ganesha Operation. (2014). Pasti Bisa Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Kelas
X. Jakarta: Penerbit Duta. Hlm.154

More Related Content

What's hot

Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
MarwaElshi
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
Β 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
Safran Nasoha
Β 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Dia Cahyawati
Β 

What's hot (20)

Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
Β 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Β 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Β 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
Β 
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Β 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
Β 
Pengantar Teori Peluang
Pengantar Teori PeluangPengantar Teori Peluang
Pengantar Teori Peluang
Β 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
Β 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
Β 
Makalah kombinasi
Makalah kombinasiMakalah kombinasi
Makalah kombinasi
Β 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Β 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Β 
Peluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, KombinasiPeluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, Kombinasi
Β 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
Β 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Β 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Β 

Viewers also liked

Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaMateri matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
qhe2
Β 
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluangSoal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Tree Myutz
Β 
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaBahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
idapurnama7475
Β 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
nepriandari
Β 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
Nida Hilya
Β 
Distribusi binomial
Distribusi binomial Distribusi binomial
Distribusi binomial
DeskyRizal
Β 
Makalah prob stat distribusi binomial
Makalah prob stat distribusi binomialMakalah prob stat distribusi binomial
Makalah prob stat distribusi binomial
Rifqi Syamsul Fuadi
Β 

Viewers also liked (20)

Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
Β 
Materi Kombinasi
Materi KombinasiMateri Kombinasi
Materi Kombinasi
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Β 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Β 
Power Point Tentang Peluang
Power Point Tentang PeluangPower Point Tentang Peluang
Power Point Tentang Peluang
Β 
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaMateri matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Β 
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasiPemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Pemantapan Matematika permutasi dan kombinasi
Β 
Presentasi binomial
Presentasi binomialPresentasi binomial
Presentasi binomial
Β 
Tali pas
Tali pasTali pas
Tali pas
Β 
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluangSoal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Β 
Pengembangan Aljabar
Pengembangan AljabarPengembangan Aljabar
Pengembangan Aljabar
Β 
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaBahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Β 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
Β 
Rpp Refleksi (Pencerminan) SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Rpp Refleksi (Pencerminan) SMP Kelas 7 Kurikulum 2013Rpp Refleksi (Pencerminan) SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Rpp Refleksi (Pencerminan) SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Β 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
Β 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
Β 
ATURAN PENCACAHAN
ATURAN PENCACAHANATURAN PENCACAHAN
ATURAN PENCACAHAN
Β 
Distribusi binomial
Distribusi binomial Distribusi binomial
Distribusi binomial
Β 
Makalah prob stat distribusi binomial
Makalah prob stat distribusi binomialMakalah prob stat distribusi binomial
Makalah prob stat distribusi binomial
Β 

Similar to Makalah kombinasi, permutasi dan peluang

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
1234567890pgri
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
Beny Nugraha
Β 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasi
Frima Dona Spd
Β 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Kardilah Azijehmail
Β 
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik PerhitunganDasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Aulia DSP
Β 

Similar to Makalah kombinasi, permutasi dan peluang (20)

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Β 
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusriPERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Β 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasi
Β 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Β 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
Β 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Β 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
Β 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Β 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf
Β 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
Β 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
Β 
Hitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptxHitung Perataan I.pptx
Hitung Perataan I.pptx
Β 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Β 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Β 
BAB 3 KAIDAH PENCACAHAN.ppt
BAB 3 KAIDAH PENCACAHAN.pptBAB 3 KAIDAH PENCACAHAN.ppt
BAB 3 KAIDAH PENCACAHAN.ppt
Β 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Β 
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik PerhitunganDasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Β 

More from Aisyah Turidho

Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
Β 
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
Β 
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
Β 
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
Β 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
Β 
Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9
Aisyah Turidho
Β 
RPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkatRPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkat
Aisyah Turidho
Β 
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akarSilabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Aisyah Turidho
Β 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Aisyah Turidho
Β 
Cara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merahCara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merah
Aisyah Turidho
Β 
Cara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaCara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik Tela
Aisyah Turidho
Β 
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Aisyah Turidho
Β 
Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis
Aisyah Turidho
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
Β 
soal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometrisoal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometri
Aisyah Turidho
Β 
makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata
Aisyah Turidho
Β 

More from Aisyah Turidho (20)

Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Β 
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Β 
Lkpd spltv
Lkpd spltvLkpd spltv
Lkpd spltv
Β 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematika
Β 
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Β 
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Β 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Β 
Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9
Β 
RPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkatRPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkat
Β 
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akarSilabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Β 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Β 
Cara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merahCara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merah
Β 
Cara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaCara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik Tela
Β 
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Β 
Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis
Β 
Uji Hipotesis ppt
Uji Hipotesis pptUji Hipotesis ppt
Uji Hipotesis ppt
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Β 
soal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometrisoal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometri
Β 
makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata
Β 

Recently uploaded

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
SusanSanti20
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
Β 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
Β 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
Β 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
rizalhabib4
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
Β 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
Β 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Β 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
Β 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
Β 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
Β 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Β 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
Β 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
Β 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Β 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Β 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Β 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Β 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Β 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
Β 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
Β 

Makalah kombinasi, permutasi dan peluang

  • 1. Kombinasi, Permutasi dan Peluang Disusun Oleh : Kelompok 4 Nama : Aisyah Turidho (06081281520073) : Reno Sutriono (06081381520044) : M. Rizky Tama Putra (06081381419045) Mata Kuliah : Statistika Dasar Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si : Puji Astuti, S.Pd., M.Sc Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Sriwijaya Palembang 2016
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................................................................................................i KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG............................................................................. 1 A. KAIDAH PENCACAHAN....................................................................................................1 1. Faktorial ........................................................................................................................... 1 2. Diagram Pohon ................................................................................................................. 1 3. Aturan Pengisian Tempat...................................................................................................2 4. Permutasi dan Kombinasi...................................................................................................2 4.1 Permutasi...................................................................................................................... 2 a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama.................................................................3 b. Permutasi Siklis (Sirkuler).............................................................................................. 4 4.2 Kombinasi..................................................................................................................... 4 B. PELUANG (Probabilitas) ......................................................................................................5 1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas................................................................................... 5 a. Pendekatan Klasik .........................................................................................................5 b. Konsep Frekuensi Relatif ............................................................................................... 6 2. Komplemen Suatu Kejadian ............................................................................................... 7 3. Interseksi Dua Kejadian .....................................................................................................7 4. Union Dua Kejadian ..........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 10
  • 3. 1 KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG A. KAIDAH PENCACAHAN 1. Faktorial Faktorial merupakan hasil kali bilangan asli dari 1 sampai dengan n, ditulis 𝑛! (dibaca n faktorial). 1! = 1 2! = 2 .1 3! = 3 . 2 .1 4! = 4 . 3 .2 .1 5! = 5 . 4 .3 .2 . 1 Kesimpulan: 𝑛! = 𝑛 ( 𝑛 βˆ’ 1)( 𝑛 βˆ’ 2)( 𝑛 βˆ’ 3)… 3 . 2.1, 𝑛 ∈ 𝐴 2. Diagram Pohon Dalam diagram pohon, setiap hasil dari percobaan diwakili sebagai cabang dari geometri yang berbentuk seperti pohon. Contohnya pelemparan koin sebanyak dua kali. Pada kasus tersebut hasil dari pelemparan koin terdapat 4 kemungkinan seperti pada diagram pohon berikut: Diagram pohon itu memiliki empat ranting dimana masing-masing cabang merupakan hasil percobaan. Jika percobaan diperluas untuk tiga lemparan maka akan menghasilkan delapan hasil: HHH, HHT, HTH, HTT, THH, THT, TTH, dan TTT.
  • 4. 2 Teknik ini bisa dilanjutkansistematis untuk memberikan hasil untuk n kali pelemparan koin. Perhatikan bahwa 2 lemparan memiliki 4 hasil dan 3 kali lemparan memiliki 8 hasil. n lemparan memiliki 2 𝑛 hasil yang mungkin. Aturan pencacahan untuk percobaan dua langkah menyatakan bahwa jika langkah pertama adalah 𝑛1 dan langkah kedua adalah 𝑛2, maka percobaan dapat menghasilkan (𝑛1)(𝑛2). Jika ditambahkan langkah ketiga yaitu dengan 𝑛3, maka percobaan dapat menghasilkan (𝑛1)(𝑛2)(𝑛3). Penghitungan aturan inipu berlaku untuk eksperimen yang terdiri dari sejumlah lemparan. Untuk dua kali pelemparan koin, jumlah hasil untuk percobaan adalah 2 x 2 = 4 dan untuk tiga kali lemparan, jumlah hasil percobaannya adalah 2 x 2 x 2 = 8. Penghitungan aturan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah hasil dari eksperimen dan kemudian diagram pohon dapat digunakan untuk benar-benar mewakili hasil. 3. Aturan Pengisian Tempat Aturan ini dibuat dengan membuat tabel. Contohnya pada kasus berikut ini: Untuk tampil paa acara konser AFI di Palembang, Tia 3 baju berwarna yaitu merah, kuning dan hijau serta membawa dua celana panjang berwarna putih dan biru. Dengan berapa cara Tia dapat tampil dengan memakai pasangan baju dan celana tersebut? Baju Celana 3 macam 2 macam Banyak pasangan baju dan celana ada 3 Γ— 2 = 6 π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘›π‘”. Kesimpulan dari diagram pohon dan aturan pengisian tempat adalah banyak cara menghitung suatu percobaan maka: ( 𝑛1)( 𝑛2)( 𝑛3)… (𝑛 𝑛) 4. Permutasi dan Kombinasi Banyak percobaan dalam statistik melibatkan pemilihan himpunan yang lebih besar dari kelompok item. Untuk kasus semacam ini, digunakan aturan permutasi dan kombinasi. 4.1 Permutasi Permutasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur tersebut yang berbeda dengan memperhatikan urutannya (tempatnya). Banyak permutasi yang terdiri n unsur disusun r unsur adalah: π‘ƒπ‘Ÿ 𝑛 = 𝑛! (𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)! , π‘Ÿ ≀ 𝑛
  • 5. 3 Contoh soal: 1. Seorang presiden, wakil presiden, dan bendahara harus dipilih dari sekelompok 10 orang. Berapa banyak pilihan yang berbeda yang mungkin? Dari 10 orang akan dipilih 3 orang berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ = 3 𝑃3 10 = 10! (10βˆ’3)! = 10 Γ— 9 Γ— 8 = 720 cara 2. Suatu daftar memuat 10 rencana investasi yang dikemukakan oleh direksi perusahaan kepada suatu dewan komisaris, dimana setiap anggota dewan komisaris diminta untuk memberikan rank atau penilaian terhadap 5 rencana investasi tersebut yang dianggap feasible. Ada berapa cara ranking dari 10 rencana investasi kalau diambil 5 setiap kali. Dari 10 rencana investasi akan dinilai 5 rencana investasi berarti 𝑛 = 10, π‘Ÿ = 5 𝑃5 10 = 10! (10βˆ’5)! = 10 Γ— 9 Γ— 8 Γ— 7 Γ— 6 = 30.240 cara ranking. a. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama Jika dari n unsur terdapat: 𝑛1 unsur yang sama, 𝑛2 unsur yang sama, 𝑛3 unsur yang sama, dan seterusnya. Maka secara umum banyaknya permutasi yang berlainan dapat disimpulkan sebagai berikut: 𝑃 = 𝑛! 𝑛1! . 𝑛2! . 𝑛3! … 𝑛 𝑛 ! , π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + β‹― + 𝑛 𝑛 ≀ 𝑛 Contoh soal: Dengan berapa cara huruf-huruf dari kata β€œASA” dapat disusun? Bila contoh soal diatas diselesaikan dengan cara menyusun huruf tersebut satu per satu maka: 𝐴1 𝐴2 𝑆 𝐴2 𝐴1 𝑆 𝐴1 𝑆𝐴2 𝐴2 𝑆𝐴1 𝑆𝐴1 𝐴2 𝑆𝐴2 𝐴1 AAS ASA SAA
  • 6. 4 Dari penyususnan diatas dapat dilihat bawah banyaknya cara penyusunan huruf tersebut ada 3 cara. Bila diselesaikan dengan rumus permutasi unsur yang sama maka: Jumlah huruf tersebut 𝑛 = 3 dan Unsur yang sama dari huruf tersebut yaitu huruf A berarti 𝑛1 = 2 𝑃 = 3! 2! = 3 cara b. Permutasi Siklis (Sirkuler) Permutasi siklis adalah permutasi yang terdapat bila unsur-unsur ditempatkan dalam suatu lingkaran menurut arah putar tertentu. Banyak permutasi siklis dari n unsur yang berbeda adalah: 𝑃𝑠 = (𝑛 βˆ’ 1)! Contoh soal: Berapa banyak susunan yang terjadi jika A,B,C,D disusun melingkar? Bila contoh diatas diselesaikan dengan cara menyusun secara melingkar huruf tersebut satu per satu maka: Jadi, banyak penyusunannya ada 6 cara. Bila diselesaikan dengan rumus permutasi siklis maka: 𝑃𝑠 = (4 βˆ’ 1)! = 3! = 3 Γ— 2 Γ— 1 = 6 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž 4.2 Kombinasi Kombinasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur tersebut yang berbeda tanpa memperhatikan urutannya. Banyak kombinasi yang terdiri dari n unsur dan disusun r unsur. πΆπ‘Ÿ 𝑛 = 𝑛! ( 𝑛 βˆ’ π‘Ÿ)! π‘Ÿ! , π‘Ÿ ≀ 𝑛
  • 7. 5 Contoh soal: 1. Tentukanlah banyaknya cara untuk memilih 3 orang siswa sebagai petugas pengibar bendera hari Senin yang dipilih dari 20 orang siswa anggota Barata kelas I! 𝐢3 20 = 20! (20βˆ’3)!3! = 20! 17!3! = 20Γ—19Γ—18 3Γ—2Γ—1 = 20 Γ— 19 Γ— 3 = 1140 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž 2. Suatu populasi terdiri dari n elemen: 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋 𝑛. Untuk menyelidiki karakteristik dari populasi tersebut diambil sampel yang dipilih secara acak sebanyak r elemen: 𝑋1 , 𝑋2 ,… , 𝑋 π‘Ÿ. Berapa banyaknya sampel yang dapat diperoleh dari populasi ini jika 𝑛 = 3 dan π‘Ÿ = 2 ? 𝐢2 3 = 3! (3βˆ’2)!2! = 3 sampel 3 sampel tersebut adalah 𝑋1 , 𝑋2 ; 𝑋1 , 𝑋3 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋2 , 𝑋3 B. PELUANG (Probabilitas) Peluang atau probabilitas adalah suatu nilai yang dipergunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak. Dalam probabilitas, dikenal 3 istilah yaitu eksperimen, hasil (outcome) dan kejadian (event). Eksperimen adalah observasi terhadap objek atau kegiatan untuk memperoleh beberapa ukuran, hasil adalah suatu hasil khusus dari sebuah eksperimen, dan kejadian adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil dari sebuah eksperimen. 1. Pendekatan Perhitungan Probabilitas Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif. Pendekatan subjektif berkaitan dengan penilaian seseorang yang dinyatakan dalam bentuk opini atau pendapat. Pendekatan objektif dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan klasik dan pendekatan frekuensi relatif. a. Pendekatan Klasik Perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama. Dari definisi klasik, dapat kita simpulkan bahwa untuk peristiwa E, 𝑃( 𝐸) = 𝑛 𝑁 dengan n = sampel kejadian E dan N = sampel semua kejadian. Paling kecil n = 0 berarti tidak ada kejadian E dan paling banyak n = N yang berarti semua yang terjadi adalah peristiwa E. Paling kecil peluang peristiwa E berharga 0 dan paling besar satu. 0 ≀ 𝑃(𝐸) ≀ 1
  • 8. 6 Jika 𝐸̅ menyatakan bukan peristiwa E maka: 𝑃( 𝐸) + 𝑃( 𝐸̅) = 1 , karena suatu peluang paling besar berharga. Berarti, 𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸). Peristiwa E dan 𝐸̅ merupakan dua peristiwa yang saling asing atau saling ekslusif, karena terjadinya E menghindarkan terjadinya 𝐸̅ dan sebaliknya.Peristiwa sejenis ini dihubungkan dengan kata atau. b. Konsep Frekuensi Relatif Suatu peluang dalam daftar distribusi frekuensi dinyatakan dengan frekuensi relatif. X F fr 𝑋1 𝑋2 . . . 𝑋𝑖 . . . 𝑋 π‘˜ 𝑓1 𝑓2 . . . 𝑓𝑖 . . . π‘“π‘˜ Jumlah βˆ‘ 𝑓𝑖 = 𝑛 βˆ‘ π‘“π‘Ÿ = 1 Dimana π‘“π‘Ÿ = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“ 𝑋𝑖 = πΎπ‘’π‘—π‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› 𝑖 P(𝑋𝑖) = 𝑓𝑖 𝑛 Contoh soal: Pada suatu penelitian terhadap 65 karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, salah satu karakteristik, besarnya gaji/upah bulanan digambarkan sebagai berikut: Tingkat Upah Bulanan Karyawan Suatu Perusahaan Swasta X 55 65 75 85 95 105 115 F 8 10 16 14 10 5 2 Apabila kita kebetulan bertemu dengan salah satu karyawan tersebut, berapakah besarnya probabilitas bahwa upahnya 65 ribu rupiah? 105 ribu rupiah? 𝑃( 𝑋 = 65) = 𝑓2 𝑛 = 10 65 = 0,15 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 15% 𝑃( 𝑋 = 105) = 𝑓6 𝑛 = 5 65 = 0,07 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 7%
  • 9. 7 2. Komplemen Suatu Kejadian Misalkan E adalah suautu himpunan kejadian dan himpunan semestanya adalah S. Kejadian bukan E dari himpunan S dilambangkan dengan 𝐸̅. 𝐸 = {π‘₯|π‘₯ ∈ 𝑆 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ ∈ 𝐸̅ }. Jika digambarkan dengan sebuah diagram venn maka: Dalam himpunan yang saling berkomplemen 𝑛( 𝐸̅) = 𝑛( 𝑠) βˆ’ 𝑛( 𝐸) Sehingga, 𝑃( 𝐸̅) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐸). 3. Interseksi Dua Kejadian Interseksi dua kejadian A dan B terdiri dari hasil campuran dari kedua himpunan A dan B. Interseksi dua kejadian A dan B di simbolkan dengan 𝐴 ∩ 𝐡 (dibaca A interseksi B / A dan B). Misalnya A jumlah uang yang dapat digunakan (yang tersedia) bagi seorang ibu rumah tangga untuk berbelanja selama bulan Juli 1998. 𝐴 = { π‘₯ ∢ 0 ≀ π‘₯ ≀ 𝑅𝑝100.000} 𝐡 = π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› 𝑖𝑏𝑒 π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘Žβ„Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘π‘’π‘‘ π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› 𝐽𝑒𝑙𝑖 𝐡 = {π‘₯ ∢ π‘₯ β‰₯ 𝑅𝑝100.000} 𝐴 ∩ 𝐡 = { π‘₯ ∢ π‘₯ = 𝑅𝑝100.000} Dalam mencari peluang pada interseksi dua kejadian maka: 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃(𝐴) Γ— 𝑃(𝐡) Rumus diatas disebut juga kejadian bebas. Selain kejadian bebas dikenal pula istilah kejadian tak bebas (bersyarat), kejadian ini biasa ditulis P(A/B). Misalkan jumlah seluruh mahasiswa suatu Universitas (S atau N) adalah 10.000 orang, himpunan A mewakili 2.000 mahasiswa lama dan himpunan B mewakili 3.500 mahasiswa putri.sedangkan 800 dari 3.500 mahasiswa putri merupakan mahasiswa lama. S E 𝐸̅ S 𝐴 ∩ 𝐡
  • 10. 8 a. Berapa probabilitas mahasiswa lama dengan syarat putri? P(A/B) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃 (𝐡) = 800 3500 = 0,23 b. Berapa probabilitas mahasiswa putri dengan syarat mahasiswa lama? P(B/A) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃 ( 𝐴) = 800 200 = 0,40 Pada umumnya kejadian tak bebas dirumuskan sebagai berikut: P(A/B) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃 (𝐡) dan P(B/A) = 𝑃( 𝐴∩𝐡) 𝑃( 𝐴) 4. Union Dua Kejadian Union dua kejadian A dan B terdiri dari semua hasil himpunan A, himpunan B dan campuran himpunan A dan B. Union A dan disimbolkan 𝐴 βˆͺ 𝐡 (dibaca A union B / A atau B). Misal: 𝐴 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 5 } dan 𝐡 = {π‘₯ ∢ 6 ≀ π‘₯ ≀ 12} maka 𝐴 βˆͺ 𝐡 = {π‘₯ ∢ 2 ≀ π‘₯ ≀ 12} Untuk menghitung peluang union dua kejadian maka: 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡) Rumus peluang diatas disebut kejadian tidak saling lepas. Untuk kejadian saling lepas, 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 0 sehingga: 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) S 𝐴 βˆͺ 𝐡
  • 11. 9 Contoh soal: 1. Hitung beberapa probabilitas bahwa sebuah paket tertentu beratnya akan lebih ringan atau lebih berat dari berat standar pada tabel dibawah ini? Berat Kejadian Jumlah Paket Probabilitas Lebih ringan Standar Lebih berat A B C 100 3600 300 0,025 0,900 0,075 Jumlah 4000 1,000 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐢) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐢) = 0,025 + 0,075 = 0,10 2. Hitung probabilitas kartu bergambar heart atau king pada tabel berikut: Kartu Probabilitas Raja (King) 𝑃( 𝐴) = 4 52 Hati (Heart) 𝑃( 𝐡) = 13 52 Raja bergambar hati 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 1 52 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) + 𝑃( 𝐡) βˆ’ 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 4 52 + 13 52 βˆ’ 1 52 = 16 52 = 0,30
  • 12. 10 DAFTAR PUSTAKA Dalimah. (2013). Bahan Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA/MA Semester Ganjil. Palembang: SMA Negeri 18. Hlm. 88, 93-94, 97-99 dan 104-112 Stephs, Larry J. (1998). Schaum Outlines Beginning of Statistics. Omaha : Library of Congress Cataloging in Publication Data. Hlm. 63-64 dan 71-74 Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito.Hlm. 116-117 Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Hlm. 319-322, 329-331, 340 dan 357-361 Tim Ganesha Operation. (2014). Pasti Bisa Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X. Jakarta: Penerbit Duta. Hlm.154