SlideShare a Scribd company logo
1. PERMUTASI 
Definisi permutsi dari sejumlah anggota suatu himpunan adalah susunan terurut dari 
semua atau sebagaian anggota himpunan itu. 
Banyaknya permutasi r unsur dinyatakan dengan nPr atau 
nPr 
Rumus permutasi r unsur dari n adalah 
n푃푟 = 
n! 
(n−r)! 
untuk r < n 
Teorema 1 
Jika ada unsur yang berada diambil n unsur maka 
banyak susunan ( permutasi ) yang berbeda dari n unsur 
tersebut adalah 
p ( n, n) = n! 
Bukti. 
Asumsikan bahwa permutasi dari n unsur yang berbeda merupakan aktifitas 
yang terdiri dari n langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah memilih unsur 
pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah kedua adalah memilih unsur 
kedua yang bisa dilakukan dengan n - 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. 
Lanjutkan langkah tersebut sampai pada langkah ke-n yang bisa dilakukan dengan 1 
cara. Berdasarkan Prinsip Perkalian, terdapat 
n(n - 1)(n – 2) ... 2.1 = n! 
permutasi dari n unsur yang berbeda. 
Teorema 2 
Banyak permutasi r unsur yang diambil dari n buah unsur 
yang berbeda adalah : p ( n, r ) = 
n ! 
(n−r)!
Bukti. 
Asumsikan bahwa permutasi-r dari n unsur yang berbeda merupakan aktifitas 
yang terdiri dari r langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah memilih unsur 
pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah kedua adalah memilih unsur 
kedua yang bisa dilakukan dengan n - 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. 
Lanjutkan langkah tersebut sampai pada langkah ke-r yang bisa dilakukan dengan n - r 
+ 1 cara. Berdasarkan Prinsip Perkalian, diperoleh 
n(n - 1)(n - 2)...(n - r + 1) = 
퐧(퐧−ퟏ)(퐧−ퟐ)…ퟐ.ퟏ 
(퐧−퐫)(퐧−퐫−ퟏ)…ퟐ.ퟏ 
= 
퐧! 
(퐧−퐫)! 
Jadi P(n, r) = 
퐧 ! 
(퐧−퐫)! 
Contoh soal : 
1. Diketahui himpunan A ( a, b, c ). Tentukan banyaknya permutasi, jika 
a. Diambil 2 unsur 
b. Diambil semua ( 3 unsur ) 
Jawab : 
a. Banyaknya permutasi 2 unsur dan 3 unsur 
3P2 = 
3! 
(3−2) ! 
= 
3! 
1! 
= 3×2×1 
1 
= 6 
yaitu : ab, ac, ba, bc, ca, cb 
b. Banyaknya permutasi 3 unsur dari 3 unsur 
3P3 = 
3! 
(3−3) ! 
= 
3! 
0! 
= 3×2×1 
1 
= 6 
yaitu : abc, acb, bac, bca,cab, cba 
Catatan : 
Dalam permutasi, setiap unsur hanya muncul sekali 
tidak muncul unsur berulang
2. Berapakah banyaknya bilangan yang dapat dibentuk dari angka-angka 2,3, 4, 5 jika 
bilangan itu. 
a. Terdiri dari 2 angka 
b. Terdiri dari 3 angka 
c. Terdiri dari 4 angka 
Jawab : 
a. Banyaknya bilangan yang terdiri dari 2 angka 
4P2 = 
4! 
(4 −2)! 
= 4! 
2! 
= 4×3×2×1 
2×1 
= 12 bilangan 
b. Banyaknya bilangan yang terdiri dari 3 angka 
4P3 = 
4! 
(4−3)! 
= 
4! 
1! 
= 4×3×2×1 
1 
= 24 bilangan 
c. Banyaknya bilangan yang terdiri dari 4 angka 
4P4 = 
4! 
(4−4) ! 
= 
4! 
0! 
= 4×3×2× 1 
1 
= 24 bilangan 
3. Berapakah banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata 
“ORDINAT” 
Jawab : banyaknya susunan huruf merupakan permutasi 7 unsur dari 7 
unsur 7P7 = 
7! 
(7−7)! 
= 
3! 
0! 
= 7×6×5×4×3×2×1 
1 
= 5040 susunan huruf 
4. ada beberapa cara memilih 6 pemain bola voli dari 12 pemain yang ada 
jawab : 
n = 12, r =6 
p (12, 6) = 
6! 
(12−6)! 
= 12! 
6 ! 
= 12×11×10×9×8×7×6! 
6!s 
= 665280
1. 1 Permutasi ada unsur yang sama 
Permutasi dari n unsur dimana terdapat P unsur yang sama q unsur lain yang 
sama, r unsur lain yang sama, maka banyaknya permutasi ditentukan dengan 
rumus : 
P = 
n! 
p!q!r! 
Contoh soal 
1. Berapa banyaknya permutasi yang dapat dibentuk dari kata “ 
MATEMATIKA” 
Jawab : 
Banyaknya semua huruf = 10 buah 
Banyaknya huruf M = 2 buah 
Banyaknya hurufA = 3 buah 
Banyaknya T = 2 buah 
P = 
10! 
2!3!2! 
= 10×9×8×7×6×5×4×3×2×1 
2×1×3×2×1×2×1 
= 151200 
2. Berapa banyak permutasi dari huruf-huruf pada kata 
“ LITERATUR “ 
jawab : 
n = 9 (dari huryf LITERATUR) 
banyak huruf T = 2 buah 
banyak huruf R = 2 buah 
maka : P = 
9! 
2!2! 
= 9×8×7×6×5×4×3×2×1 
2×1×2×1 
= 90720 kata
1.2. Permutasi siklis ( melingkar ) 
Misalkan kita akan menyusun 4 huruf A,B,C,D secara melingkar dengan catatan 
ABCD,BCDA,CDAB dan DABC tidak dibedakan dengan kaidah pencacahan dapat 
disajikan 
3× 2 × 1 = 3! 푎푡푎푢 (4 − 1)! 
Jadi secara umum banyaknya permutasi siklis dari n objek adalah : 
(n − 1)! 
Cotoh soal : 
1.Suatu panitia terdiri dari 6 orang melaksanakan rapat dengan duduk 
mengelilingi meja bundar. Berapa banyaknya cara, mereka dapat 
menempati 6 kursi yang tersedia? 
Jawab : 
Banyaknya permutasi siklis dari 6 orangt tersebut adalah 
( 6 -1 )! = 
5! = 120 cara 
2. Ada berapa cara 7 orang yang duduk mengelilingi meja dapat menempati ketujuh 
tempat duduk dengan urutan yang berlainan? 
Jawab: 
Banyaknya cara duduk ada (7 – 1) ! = 6 ! = 6 . 5 . 4. 3 . 2 . 1 = 720 cara 
2. KOMBINASI 
Pengembangan aturan perkalian selain permutasi adalah kombinasi. Di dalam 
museum terdapat 8 arca dengan warna yang menarik, akan dipilih 3 arca untuk pameran 
tanpa memperhatikan urutan arca yang ada tetapi yang membedakannya hanyalah warna 
dan ukiran arca. Pemilihan di atas disebut kombinasi dari 8 objek diambil 3 pada suatu 
saat tertentu.
Definisi kombinasi : 
I. Suatu kombinasi k unsur yang diambil dari n unsur yang berlainan adalah suatu 
pilihan dari n unsur tanpa memperhatikan urutannya (푘 푛). 
II. Kombinasi k unsur yang diambil n unsur yang berlainan dinotasikan dengan: 
푛, 퐶푘 , 푎푡푎푢 퐶(푛,푟) 
퐶푘 
푛 dan ditentukan oleh formula berikut ini: 
푛 = 
퐶푘 
푛 
푟! 
푃푘 
Atau: 
푛 = 
퐶푘 
푛! 
( 푛 − 푘)! 푘! 
Contoh Soal 
1. Tentukan nilai kombinasi-kombinasi berikut: 
6 
a. 퐶2 
5 
b. 퐶5 
Penyelesaian : 
6 = 6! 
a. 퐶2 
(6−2)!2! 
= 6 ! 
4!2! 
= 15 
5 = 5! 
b. 퐶5 
(5 −5)!5! 
= 5 ! 
0!5! 
= 1 
2. Sebuah kantong memuat 5 bola merah, 3 bola hijau, dan 4 bola biru. Tiga bola 
diambil secara acak. Berapa banyak cara pengambilan bola jika bola yang 
terambil adalah:
a. Ketiganya berwarna merah 
b. Dua merah dan satu hijau 
Penyelesaian : 
a. Banyak cara pengambilan ketiga bola berwarna merah adalah : 
5 = 
퐶3 
5! 
(5 − 3)! 3! 
= 
5! 
2! 3! 
= 10 푐푎푟푎 
b. Banyaknya cara pengambilan agar terambil 2 bola merah dan 1 bola hijau 
5 × 퐶1 
퐶2 
3 = 
5! 
(5 − 2)! 2! 
× 
3! 
(3 − 1)! 1! 
= 
5! 
3! 2! 
× 
3! 
2! 1! 
= 30 푐푎푟푎 
3. Jika seseorang mempunyai 1 buah uang logam Rp 50, 1 buah Rp 100, dan 2 
buah Rp 500 dalam sakunya. Berapa banyak cara pengambilan sejumlah uang 
dalam sakunya? 
Jawab : 
Diketahui : 푛 = 4 
Maka banyaknya cara = 2푛 − 1 
= 24 − 1 
= 16 − 1 
= 15 
4. Pada sebuah perkumpulan akan dipilih perwakilan yang beranggotakan 5 orang. 
Calon yang tersedia adalah 4 pria dan 3 wanita. Berapa banyak susunan 
perwakilanyang dapat dibentuk apabila sekurang-kurangnya terpilih 2 wanita?
Jawab : 
Kemungkinan susunan perwakilan yang dibentuk adalah 3 pria, 2 wanita atau 2 
pria, 3 wanita. Banyak susunan yang terbentuk adalah : 
4 ∙ 퐶2 
= ( 퐶3 
3 ) + ( 퐶2 
4 ∙ 퐶3 
3 
= ( 4! 
(4−3) !3! 
∙ 3! 
(3−2)!2! 
) + ( 4! 
(4−2) !2! 
∙ 
3! 
(3−3)!3! 
) 
= ( 
4! 
1! 3! 
∙ 
3! 
1! 2! 
) + ( 
4! 
2! 2! 
∙ 
3! 
1! 3! 
) 
= (4 × 3) + (6 × 1) 
= 18 푠푢푠푢푛푎푛 
5. Berapa banyak jarak tangan yang terjadi dalam suatu pesta yang dihadiri 12 
orang? 
Jawab : 
Diketahui : 푛 = 12 
푘 = 2 (표푟푎푛푔 푦푎푛푔 푏푒푟푗푎푏푎푡 푡푎푛푔푎푛) 
Penyelesaian : 
12 = 
퐶2 
12! 
(12 − 2)! 2! 
= 12! 
10!2! 
= 66 
Jadi, banyak jabat tangan yang terjadi adalah 66 kali.
3 PELUANG SUATU KEJADIAN 
1.PengertianRuangSampeldanKejadian 
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin muncul dari suatu 
percobaan disebut ruang sampel.Kejadian khusus atau suatu unsurdari S disebut Titik 
Sampel atau Sampel.Suatu kejadian A adalah suatu hipunan bagian dari ruang Sampel 
S. 
Contoh ; 
Diberikan percobaan Pelemparan 3 matauang logam sekaligus 1 kali,yang masing-masing 
memiliki sisi angka (A) dan gambar (G) jika P adalah kejadian muncul dua 
angka,Tentukan S,P(kejadian) ! 
Jawab ; 
S={AAA,AAG,AGA,GAA,GAG,AGG,GGA,GGG} 
P={AAG,AGA,GAA} 
 Percobaan adalah tindakan atau kegiatan yang dapat memberikan beberapa 
kemungkinan hasil. 
 Ruang Sampel (S) adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu 
percobaan. 
 Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. 
 Peluang terjadinya kejadian E dilambangkan P(E) 
P(E)=n(E)/n(S) 
Dengan,n(E)= banyaknyaanggota E 
n(S)= banyaknya anggota ruang sampel
2.Pengertianpeluangsuatukejadian. 
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan 
sama untuk muncul. Jikadari hasil percobaan ini terdapat K hasil yang merupakan 
kejadianA,maka peluang kejadian A ditulis P(A) ditentukan dengan 
Rumus : P(A)=K/n 
Contoh ; 
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu,tentukanlah peluang perubahan kejadian 
muncul bilangan genap! 
Jawab ; S={1,2,3,4,5,6 } maka n(s)=6 
MisalkanA adalahkejadianmunculbilangangenapmaka 
A={2,4,6} dan n(A)=3 
P(A)=n(A)/n(S)=3/6=1/2 
3.Kisaran peluang matematika 
Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n(s)=n,n(A)=K dan 
0≤k≤n ↔0≤ 
푘 
푛 
≤1 ,maka 0≤ 푝(퐴) ≤ 1 
Jadi peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup (0,1) suatu kejadian yang 
peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 
dinamakan kejadian pasti.
4.Frekuensi harapan suatu kejadian. 
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P(A),Maka 
frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah nxP(A) 
Contoh; 
Bilasebuahdadudilempar 720 kali ,berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata 
dadu 1 ? jawab: 
Pada pelemparan dadu1 kali S{1,2,3,4,5,6} maka n(s)=6 misalkan A adalah kejadian 
munculnya mata dadu 1 ,maka P(A)=n(A)/n(S)= 1/6 
A={1} dan n(A)=720X1/6=120 Kali. 
5. Peluangkomplimen suatu kejadian 
Misalkan S adalahruangsampeldengan n(S)=n ,A 
adalahkejadianpadaruangsampelS,dengan n(A)=K dan AC adalah komplemen 
kejadianA,makanilai n(AC)=n-k,sehingga : 
P(AC)=n-k/n=1-k/n 
=1-P(A) 
=>P(A)+P(AC)=1 
Jadi jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P,maka peluang hasil itu tidak terjadi 
adalah (1-P).
1.2 PELUANG MAJEMUK 
1.Gabungan dua kejadian 
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :P(A∪ 
퐵) 푑푖푏푎푐푎 kejadian A dan B dan p(A∩B) " dibaca 푘푒푗푎푑푖푎푛 퐴 dan B “ 
Contoh : 
Pada pelemparan sebuah dadu A adalah kejadian muncul bilangan komposit dan B 
adalah kejadian muncul bilangan genap.carilah peluang kejadian A atau B. 
Jawab : 
S={1,2,3,4,5,6} maka n(s) = 6 
A={4,6},n(A) =2, maka P(A) = 
2 
6 
1 
3 
= 
B={2,4,6} n(B)=3 ,Maka P(B) 
3 
6 
= 
1 
2 
A∩ 퐵 = [4.6], 푛 (퐴 ∩ 퐵) = 2 푚푎푘푎 푝(퐴 ∩ 퐵) = 2 
6 
= 1 
3 
P(A∪ 퐵) = 푃(퐴) + 푃(퐵) − 푃(퐴 ∩ 퐵) 
= 
1 
3 
+ 1 
2 
− 1 
3 
2.Kejadian-kejadian saling lepas 
Untuk setiap kejadian berlaku P(∪ 퐵) = 푃(퐴) + 푃(퐵) − 푃(퐴 ∩ 퐵) jika A∩ 퐵 = 
∅, 푚푎푘푎 푃(퐴 ∩ 퐵) = 0 푠푒ℎ푖푛푔푔푎 푃(퐴 ∪ 퐵) = 푝(퐴) + 푃(퐵).Dalam kasus ini A dan B 
disebut dua kejadian saling lepas. 
3.Kejadian bersyarat : 
Jika P(B) adalah peluang kejadian B ,maka P(A|B) didefenisikan sebagai peluang 
kejadian A dengan syarat B telah terjadi.jika P(A∩ 
퐵) 푎푑푎푙푎ℎ 푝푒푙푢푎푛푔 푡푒푟푗푎푑푖푛푦푎 퐴 푑푎푛 퐵, 푚푎푘푎 푃(퐴 ∩∩ 퐵) = 푃(퐵) × 푃(퐴|B).dalam 
kasus ini ,dua kejadian tersebut tidak saling bebas.
4.Teorema bayes 
Teorema Bayes, diambil dari nama Rev. Thomas Bayes, menggambarkan hubungan 
antara peluang bersyarat dari dua kejadian A dan B sebagai berikut: 
atau 
P(A | B) 
= 
P(A | 
B) = 
P(B | A) P(A) 
P(B) 
P(B | A) P(A) 
P(B | A)P(A) + P(B | A)P(A) 
Contoh aplikasi dari Teorema Bayes 
Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya menderita sebuah 
penyakit langka. 97% dari hasil tes klinik adalah positif bahwa seseorang menderita 
penyakit itu. Ketika seseorang yang tidak menderita penyakit itu dites dengan tes yang 
sama, 9% dari hasil tes memberikan hasil positif yang salah.Jika sembarang orang dari 
negara itu mengambil test dan mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia 
benar-benar menderita penyakit langka itu? Secara sepintas, nampaknya bahwa ada 
peluang yang besar bahwa orang itu memang benar- benar menderita penyakit langka 
itu. Karena kita tahu bahwa hasil test klinik yang cukup akurat (97%). Tetapi apakah 
benar demikian? Marilah kita lihat perhitungan matematikanya. 
Marilah kita lambangkan informasi di atas sebagai berikut: 
 B = Kejadian tes memberikan hasil positif. 
 B = Kejadian tes memberikan hasil negatif. 
 A = Kejadian seseorang menderita penyakit langka itu. 
 A = Kejadian seseorang tidak menderita penyakit langkat itu.
Kita ketahui juga peluang dari kejadian-kejadian berikut: 
 P (A) = 2% 
 P (A) = 98% 
 P (B | A) = 97% 
 P (B | A) = 9% 
Dengan menggunakan rumus untuk peluang bersyarat, dapat kita simpulkan peluang 
dari kejadian-kejadian yang mungkin terjadi dalam tabel di bawah ini: 
A2%) A (98%) 
B 
Positif yang benar 
P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% 
= 0,0194 
Positif yang salah 
P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 98% 
× 9% = 0,0882 
B 
Negatif yang salah 
P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 3% = 
0,0006 
Negatif yang benar 
P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 98% 
× 91% = 0,8918 
Misalnya seseorang menjalani tes klinik tersebut dan mendapatkan hasil positif, 
berapakah peluang bahwa ia benar-benar menderita penyakit langka tersebut? 
Dengan kata lain, kita mencoba untuk mencari peluang dari A, dimana B atau P (A | B). 
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa P (A | B) adalah peluang dari positif yang 
benar dibagi dengan peluang positif (benar maupun salah), yaitu 0,0194 / (0,0194 + 
0,0882) = 0,1803.
Kita dapat juga mendapatkan hasil yang sama dengan menggunakan rumus teorema 
Bayes di atas: 
P(A | 
B) = 
P(B ∩ A) 
P(B) 
= 
P(B | A) × P(A) 
P(B | A)P(A) + P(B | A)P(A) 
= 
97% × 2% 
(97% × 2%) + (9% × 98%) 
= 
0.0194 
0.0194 + 0.0882 
= 
0.0194 
0.1076 
P(A | 
B) = 
0.1803
Hasil perhitungan ini sangat berbeda dengan intuisi kita di atas. Peluang bahwa 
orang yang mendapat hasil tes positif itu benar-benar menderita penyakit langka tidak 
sebesar yang kita bayangkan. Cuma ada sekitar 18% kemungkinan bahwa dia benar-benar 
menderita penyakit itu. 
Mengapakah demikian? 
Ketika mengira-ngira peluangnya, seringkali kita lupa bahwa dari seluruh populasi 
negara itu, hanya 2% yang benar-benar menderita penyakit langka itu. Jadi, walaupun 
hasil tes adalah positif, peluang bahwa seseorang menderita penyakit langka itu tidaklah 
sebesar yang kita bayangkan. 
Kita bisa juga meninjau situasi di atas sebagai berikut. Misalnya populasi negara 
tersebut adalah 1000 orang. Hanya 20 orang yang menderita penyakit langka itu (2%). 
19 orang dari antaranya akan mendapat hasil tes yang positif (97% hasil positif yang 
benar). Dari 980 orang yang tidak menderita penyakit itu, sekitar 88 orang juga akan 
mendapat hasil tes positif (9% hasil 푝표푠푖푡푖푓 yang salah). 
Jadi, 1000 orang di negara itu dapat kita kelompokkan sebagai berikut: 
 19 orang mendapat hasil tes positif yang benar 
 1 orang mendapat hasil tes negatif yang salah 
 88 orang mendapat hasil tes positif yang salah 
 892 orang mendapat hasil tes negatif yang benar 
Bisa kita lihat dari informasi di atas, bahwa ada (88 + 19) = 107 orang yang akan 
mendapatkan hasil tes positif (tidak perduli bahwa dia benar-benar menderita penyakit 
langka itu atau tidak). Dari 107 orang ini, berapakah yang benar-benar menderita 
penyakit? Hanya 19 orang dari 107, atau sekitar 18%.
5.Kejadian saling bebas stokhastik 
Misalkan A dan B adalah kejadian –kejadian pada ruang sampel S, A dan B disebut dua 
kejadian saling bebas stokhastik apabila kemunculan salah satu tidak dipengaruhi 
kemunculan yang lainya atau P(퐴|B)=P(A) sehingga : p(퐴 ∩ 퐵) = 푃(퐴|B)× 푃(퐵)↔ 
P(A∩ 퐵). 푃(퐴) × 푃(퐵) 
Contoh soal : 
1. Sebuah kantong berisi 100 kartu yang diberi nomor 2 sampai dengan 101. 
Sebuah kartu diambil secara acak dari kantong itu,Tentukan peluang terambil kartu 
yang merupakan bilangan kuadrat ? 
Jawab : 
n(s)=100 
A=Kejadian terambil kartu bilangan kuadrat ={4,9,16,25,36,49,64,81,100} 
n(A)=9 
SehinggaP(A)=n(A)/n(s)=9/100 
2. 17 kartudiberinomor 1,2,3…………..16,17, dimasukan dalam sebuah 
kotak.sebuah kartu diambil dari kotak secara acak.Tentukanlah peluang terambil 
kartu bernomor yang habis dibagi 2 dan3 ? 
Jawab : 
n(s)=17 
diantara bilangan 1 sampaidengan 17 yang merupakan bilangan habis dibagi 2 dan 
3 adalah 6 dan 12 sehingga n(A)=2 
JadiP(A)=n(A)/n(s)=2/17
3. Dalam sebuah populasi keluarga,dengan tiga orang anak peluang keluarga 
tersebut mempunyai paling sedikit dua anak laki-laki adalah ? 
Jawab : 
Missal :Perempuan = P 
:Laki-laki = L 
Kemungkinananak yang terlahirdalamsuatukeluarga. 
LLL, LLP, LPP, PPP, PPL, PLL, PLP, LPL Jadi peluangnya adalah p(A)=1/2 
4. Dua buah dadu dilempar bersama-sama,peluang munculnya jumlah mata dadu 9 
atau 10 adalah ? 
Jawab : 
S={(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) (3,1) (3,2) 
(3,3) (3,4) (3,5) (3,6) (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6) (5,1) (5,2) (5,3) 
(5,4)(5,5) (5,6) (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6) } 
 Duamatadaduberjumlah 9 : (3,6) (4,5) (5,4) (6,3) 
 Duamatadaduberjumlah 10 : (4,6) (5,5) (6,4) 
P(A)=4+3/36 
=7/36 
5. Dua buah dadu berisi enam satu merah dan satu biru dilempar bersama-sama. 
jika kejadian A kejadian munculnya mata dadu 5 pada mata dadu merah 
dan B munculnya mata dadu 4 pada dadu biru,serta C munculnya kedua mata 
dadu berjumlah 8,periksalah apakah A dan B bebas A dan C bebas
Jawab : 
Ruang sampeldari percobaan diatas dapat ditulis 
S={(1,1) (1,2) (1,3)……….(6,6) } 
Kejadian A ={(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)} 
Kejadian B={(1,4) (2,4) (3,4) (4,4) (5,4) (6,4)} 
Kejadian C ={(2,6) (3,5) (4,4) (5,3) (6,2) } 
P(A)=1/6, P(B)=1/6, P(C)=5/36 
AnB={(5,4)} : p(AnB)=1/36 
AnC={(5,3)} : P(AnC)=1/36 
Ternyata P (AnB)=P(A),P(B) dan P(AnC)#P(A),P(C),sehingga kejadian A dan B 
bebas sedangkankejadian A dan C tidak bebas tergantung
soal – soal 
1. Hitunglah 
a. 8 P 2 b. 6 P 6 
2. Tentukan banyak kemungkinan susunan ketua OSIS, sekretaris OSIS, dan 
bendahara OSIS jika dipilih dari 10 siswa? 
3. Hitunglah n jika n P 2 = 20 
4. Tentukan banyaknya susunan yang dapat dibentuk dari huruf – huruf pada 
kata 
a. DATA 
b. AGUSTUS 
c. ADALAH 
5. Ada berapa cara mengatur duduk 3 orang Amerika, 4 orang Perancis, 4 
orang Denmark dan 2 orang Italia pada suatu meja bundar sedemikian 
sehingga mereka yang satu kebangsaan duduk berdampingan 
6. Dari 10 orang yang mendaftar karyawan disuatu perusahaan, hanya akan 
diterima 6 orang sebagai karyawan. Tentukan banyak cara untuk memilih 
keenam orang itu. 
7. Tentukan nilai 푛2 − 1 jika 4! 푛퐶푘 = 5푛푃3 
8. Hitunglah nilai n yang memenuhi setiap persamaan kombinasi berikut 퐶4 
푛 = 
푛2 − 2푛 
9. Diketahui himpunan 퐴 = {푎, 푏, 푐, 푑, 푒}. hitunglah banyak himpunan bagian 
dari A yang beranggotakan: 
a. 3 unsur 
bLebih atau sama dengan 4 unsur 
c.Paling banyak 3 unsur 
10. Sebuah organisasi beranggotakan 25 orang, diantaranya berprofesi sebagai 
dokter. Dalam berapa carakah sebuah panitia dapat dipilih yang 
beranggotakan 3 orang termasuk sekurang-kurangnya 1 dokter.
11. 1. Frekuensi harapan muncul mata dadu 6 pada 12 kali pelemparan sebuah 
dadu adalah….? 
12. 2. pada pelemparan dua buah dadu bersama –sama satu kali, maka peluang 
muncul jumlah mata dadu 6 atau 12 adalah ….? 
13. 3. Sebuah vas bunga A berisi 5 tangkai mawar merah dan 3 tangkai mawar 
putih . dari masing-masing vas diambil 2 tangkai,peluang yang terambil 
mawar merah dari vas A dan mawar putih dari vas B adalah …………..? 
14. 4.suatu kelas terdiri dari 40 siswa .25 siswa gemar matematika 21 siswa 
genar ipa dan 9 siswa gemar matematika dan ipa ,peluang seorang tidak 
gemar matematika maupun ipa adalah….? 
15. 5.tiga mata uang logam ,dilempar sekali secara bersamaan berapa peluang 
yang muncul paling sedikit 1 gambar….?

More Related Content

What's hot

kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
Fazar Ikhwan Guntara
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
Sholiha Nurwulan
 
Relasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi pptRelasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi ppt
Nur Halimah
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
KuliahKita
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3Mamuk Prasetyo
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
RahmahFitri4
 
Dimensi Tiga Proyeksi Sudut
Dimensi Tiga Proyeksi SudutDimensi Tiga Proyeksi Sudut
Dimensi Tiga Proyeksi Sudut
Amin Herwansyah
 
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
Universitas Negeri Medan
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi inversmaman wijaya
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Aser FK
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 

What's hot (20)

kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Relasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi pptRelasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi ppt
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
 
Dimensi Tiga Proyeksi Sudut
Dimensi Tiga Proyeksi SudutDimensi Tiga Proyeksi Sudut
Dimensi Tiga Proyeksi Sudut
 
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
 
Grafik fungsi rasional
Grafik fungsi rasionalGrafik fungsi rasional
Grafik fungsi rasional
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Penguraian vektor
Penguraian vektorPenguraian vektor
Penguraian vektor
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 

Viewers also liked

2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
8. permutasi&kombinasi
8. permutasi&kombinasi8. permutasi&kombinasi
8. permutasi&kombinasiMira Agustina
 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasiFrima Dona Spd
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Ferdi Pratama
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
Fahrul Usman
 
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakartaSoal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
nadiasenja
 
Statistik Peluang
Statistik PeluangStatistik Peluang
Statistik Peluang
Churifiani Eva
 
3 soal psikotest-2
3 soal psikotest-23 soal psikotest-2
3 soal psikotest-2
Fadli
 
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
R.a. Muslimah
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Fahrul Usman
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
Yuni Wiantari
 
Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"
Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"
Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"
jajarM
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
ermamagdalena
 
Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)
Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)
Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)
Nouvel Raka
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
Davisio
 

Viewers also liked (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
8. permutasi&kombinasi
8. permutasi&kombinasi8. permutasi&kombinasi
8. permutasi&kombinasi
 
permutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasipermutasi dan kombinasi
permutasi dan kombinasi
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakartaSoal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
 
Statistik Peluang
Statistik PeluangStatistik Peluang
Statistik Peluang
 
3 soal psikotest-2
3 soal psikotest-23 soal psikotest-2
3 soal psikotest-2
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"
Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"
Matematika "Peluang slide by Dwi Rahayu Amini"
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
 
Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)
Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)
Math Solution - Permutasi dan Kombinasi (Peluang)
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 

Similar to Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5

Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Mirabela Islami
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
reno sutriono
 
Faktorial permutasi
Faktorial permutasiFaktorial permutasi
Faktorial permutasi
ayusetia440
 
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangMakalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Aisyah Turidho
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
nanasaf
 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
Heni Widayani
 
Permutasi anjur pardosi1
Permutasi   anjur pardosi1Permutasi   anjur pardosi1
Permutasi anjur pardosi1
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.pptpdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
SupraptoAnakpunkwing
 
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptxPPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
ratna624932
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
naililfiza2
 
Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1
Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1
Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1
Arya Nugroho Pratama
 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
NadhifPandyaS
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Alzena Vashti
 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorik
Rifai Syaban
 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Hizkilmuhammad
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
sukani
 

Similar to Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5 (20)

Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi dan peluang)
 
Faktorial permutasi
Faktorial permutasiFaktorial permutasi
Faktorial permutasi
 
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangMakalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Permutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasiPermutasi dan kombinasi
Permutasi dan kombinasi
 
Permutasi anjur pardosi1
Permutasi   anjur pardosi1Permutasi   anjur pardosi1
Permutasi anjur pardosi1
 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.pptpdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
pdfslide.net_kaidah-pencacahan.ppt
 
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptxPPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
PPT KAIDAH PENCACAHAN-PELUANG-XII IPS.pptx
 
Peluang dan kejadian
Peluang dan kejadianPeluang dan kejadian
Peluang dan kejadian
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
 
Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1
Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1
Tugas Matematika Wajib Kelas XI IPA 1
 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorik
 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5

  • 1. 1. PERMUTASI Definisi permutsi dari sejumlah anggota suatu himpunan adalah susunan terurut dari semua atau sebagaian anggota himpunan itu. Banyaknya permutasi r unsur dinyatakan dengan nPr atau nPr Rumus permutasi r unsur dari n adalah n푃푟 = n! (n−r)! untuk r < n Teorema 1 Jika ada unsur yang berada diambil n unsur maka banyak susunan ( permutasi ) yang berbeda dari n unsur tersebut adalah p ( n, n) = n! Bukti. Asumsikan bahwa permutasi dari n unsur yang berbeda merupakan aktifitas yang terdiri dari n langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah kedua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n - 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai pada langkah ke-n yang bisa dilakukan dengan 1 cara. Berdasarkan Prinsip Perkalian, terdapat n(n - 1)(n – 2) ... 2.1 = n! permutasi dari n unsur yang berbeda. Teorema 2 Banyak permutasi r unsur yang diambil dari n buah unsur yang berbeda adalah : p ( n, r ) = n ! (n−r)!
  • 2. Bukti. Asumsikan bahwa permutasi-r dari n unsur yang berbeda merupakan aktifitas yang terdiri dari r langkah yang berurutan. Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n cara. Langkah kedua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n - 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai pada langkah ke-r yang bisa dilakukan dengan n - r + 1 cara. Berdasarkan Prinsip Perkalian, diperoleh n(n - 1)(n - 2)...(n - r + 1) = 퐧(퐧−ퟏ)(퐧−ퟐ)…ퟐ.ퟏ (퐧−퐫)(퐧−퐫−ퟏ)…ퟐ.ퟏ = 퐧! (퐧−퐫)! Jadi P(n, r) = 퐧 ! (퐧−퐫)! Contoh soal : 1. Diketahui himpunan A ( a, b, c ). Tentukan banyaknya permutasi, jika a. Diambil 2 unsur b. Diambil semua ( 3 unsur ) Jawab : a. Banyaknya permutasi 2 unsur dan 3 unsur 3P2 = 3! (3−2) ! = 3! 1! = 3×2×1 1 = 6 yaitu : ab, ac, ba, bc, ca, cb b. Banyaknya permutasi 3 unsur dari 3 unsur 3P3 = 3! (3−3) ! = 3! 0! = 3×2×1 1 = 6 yaitu : abc, acb, bac, bca,cab, cba Catatan : Dalam permutasi, setiap unsur hanya muncul sekali tidak muncul unsur berulang
  • 3. 2. Berapakah banyaknya bilangan yang dapat dibentuk dari angka-angka 2,3, 4, 5 jika bilangan itu. a. Terdiri dari 2 angka b. Terdiri dari 3 angka c. Terdiri dari 4 angka Jawab : a. Banyaknya bilangan yang terdiri dari 2 angka 4P2 = 4! (4 −2)! = 4! 2! = 4×3×2×1 2×1 = 12 bilangan b. Banyaknya bilangan yang terdiri dari 3 angka 4P3 = 4! (4−3)! = 4! 1! = 4×3×2×1 1 = 24 bilangan c. Banyaknya bilangan yang terdiri dari 4 angka 4P4 = 4! (4−4) ! = 4! 0! = 4×3×2× 1 1 = 24 bilangan 3. Berapakah banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata “ORDINAT” Jawab : banyaknya susunan huruf merupakan permutasi 7 unsur dari 7 unsur 7P7 = 7! (7−7)! = 3! 0! = 7×6×5×4×3×2×1 1 = 5040 susunan huruf 4. ada beberapa cara memilih 6 pemain bola voli dari 12 pemain yang ada jawab : n = 12, r =6 p (12, 6) = 6! (12−6)! = 12! 6 ! = 12×11×10×9×8×7×6! 6!s = 665280
  • 4. 1. 1 Permutasi ada unsur yang sama Permutasi dari n unsur dimana terdapat P unsur yang sama q unsur lain yang sama, r unsur lain yang sama, maka banyaknya permutasi ditentukan dengan rumus : P = n! p!q!r! Contoh soal 1. Berapa banyaknya permutasi yang dapat dibentuk dari kata “ MATEMATIKA” Jawab : Banyaknya semua huruf = 10 buah Banyaknya huruf M = 2 buah Banyaknya hurufA = 3 buah Banyaknya T = 2 buah P = 10! 2!3!2! = 10×9×8×7×6×5×4×3×2×1 2×1×3×2×1×2×1 = 151200 2. Berapa banyak permutasi dari huruf-huruf pada kata “ LITERATUR “ jawab : n = 9 (dari huryf LITERATUR) banyak huruf T = 2 buah banyak huruf R = 2 buah maka : P = 9! 2!2! = 9×8×7×6×5×4×3×2×1 2×1×2×1 = 90720 kata
  • 5. 1.2. Permutasi siklis ( melingkar ) Misalkan kita akan menyusun 4 huruf A,B,C,D secara melingkar dengan catatan ABCD,BCDA,CDAB dan DABC tidak dibedakan dengan kaidah pencacahan dapat disajikan 3× 2 × 1 = 3! 푎푡푎푢 (4 − 1)! Jadi secara umum banyaknya permutasi siklis dari n objek adalah : (n − 1)! Cotoh soal : 1.Suatu panitia terdiri dari 6 orang melaksanakan rapat dengan duduk mengelilingi meja bundar. Berapa banyaknya cara, mereka dapat menempati 6 kursi yang tersedia? Jawab : Banyaknya permutasi siklis dari 6 orangt tersebut adalah ( 6 -1 )! = 5! = 120 cara 2. Ada berapa cara 7 orang yang duduk mengelilingi meja dapat menempati ketujuh tempat duduk dengan urutan yang berlainan? Jawab: Banyaknya cara duduk ada (7 – 1) ! = 6 ! = 6 . 5 . 4. 3 . 2 . 1 = 720 cara 2. KOMBINASI Pengembangan aturan perkalian selain permutasi adalah kombinasi. Di dalam museum terdapat 8 arca dengan warna yang menarik, akan dipilih 3 arca untuk pameran tanpa memperhatikan urutan arca yang ada tetapi yang membedakannya hanyalah warna dan ukiran arca. Pemilihan di atas disebut kombinasi dari 8 objek diambil 3 pada suatu saat tertentu.
  • 6. Definisi kombinasi : I. Suatu kombinasi k unsur yang diambil dari n unsur yang berlainan adalah suatu pilihan dari n unsur tanpa memperhatikan urutannya (푘 푛). II. Kombinasi k unsur yang diambil n unsur yang berlainan dinotasikan dengan: 푛, 퐶푘 , 푎푡푎푢 퐶(푛,푟) 퐶푘 푛 dan ditentukan oleh formula berikut ini: 푛 = 퐶푘 푛 푟! 푃푘 Atau: 푛 = 퐶푘 푛! ( 푛 − 푘)! 푘! Contoh Soal 1. Tentukan nilai kombinasi-kombinasi berikut: 6 a. 퐶2 5 b. 퐶5 Penyelesaian : 6 = 6! a. 퐶2 (6−2)!2! = 6 ! 4!2! = 15 5 = 5! b. 퐶5 (5 −5)!5! = 5 ! 0!5! = 1 2. Sebuah kantong memuat 5 bola merah, 3 bola hijau, dan 4 bola biru. Tiga bola diambil secara acak. Berapa banyak cara pengambilan bola jika bola yang terambil adalah:
  • 7. a. Ketiganya berwarna merah b. Dua merah dan satu hijau Penyelesaian : a. Banyak cara pengambilan ketiga bola berwarna merah adalah : 5 = 퐶3 5! (5 − 3)! 3! = 5! 2! 3! = 10 푐푎푟푎 b. Banyaknya cara pengambilan agar terambil 2 bola merah dan 1 bola hijau 5 × 퐶1 퐶2 3 = 5! (5 − 2)! 2! × 3! (3 − 1)! 1! = 5! 3! 2! × 3! 2! 1! = 30 푐푎푟푎 3. Jika seseorang mempunyai 1 buah uang logam Rp 50, 1 buah Rp 100, dan 2 buah Rp 500 dalam sakunya. Berapa banyak cara pengambilan sejumlah uang dalam sakunya? Jawab : Diketahui : 푛 = 4 Maka banyaknya cara = 2푛 − 1 = 24 − 1 = 16 − 1 = 15 4. Pada sebuah perkumpulan akan dipilih perwakilan yang beranggotakan 5 orang. Calon yang tersedia adalah 4 pria dan 3 wanita. Berapa banyak susunan perwakilanyang dapat dibentuk apabila sekurang-kurangnya terpilih 2 wanita?
  • 8. Jawab : Kemungkinan susunan perwakilan yang dibentuk adalah 3 pria, 2 wanita atau 2 pria, 3 wanita. Banyak susunan yang terbentuk adalah : 4 ∙ 퐶2 = ( 퐶3 3 ) + ( 퐶2 4 ∙ 퐶3 3 = ( 4! (4−3) !3! ∙ 3! (3−2)!2! ) + ( 4! (4−2) !2! ∙ 3! (3−3)!3! ) = ( 4! 1! 3! ∙ 3! 1! 2! ) + ( 4! 2! 2! ∙ 3! 1! 3! ) = (4 × 3) + (6 × 1) = 18 푠푢푠푢푛푎푛 5. Berapa banyak jarak tangan yang terjadi dalam suatu pesta yang dihadiri 12 orang? Jawab : Diketahui : 푛 = 12 푘 = 2 (표푟푎푛푔 푦푎푛푔 푏푒푟푗푎푏푎푡 푡푎푛푔푎푛) Penyelesaian : 12 = 퐶2 12! (12 − 2)! 2! = 12! 10!2! = 66 Jadi, banyak jabat tangan yang terjadi adalah 66 kali.
  • 9. 3 PELUANG SUATU KEJADIAN 1.PengertianRuangSampeldanKejadian Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin muncul dari suatu percobaan disebut ruang sampel.Kejadian khusus atau suatu unsurdari S disebut Titik Sampel atau Sampel.Suatu kejadian A adalah suatu hipunan bagian dari ruang Sampel S. Contoh ; Diberikan percobaan Pelemparan 3 matauang logam sekaligus 1 kali,yang masing-masing memiliki sisi angka (A) dan gambar (G) jika P adalah kejadian muncul dua angka,Tentukan S,P(kejadian) ! Jawab ; S={AAA,AAG,AGA,GAA,GAG,AGG,GGA,GGG} P={AAG,AGA,GAA}  Percobaan adalah tindakan atau kegiatan yang dapat memberikan beberapa kemungkinan hasil.  Ruang Sampel (S) adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.  Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.  Peluang terjadinya kejadian E dilambangkan P(E) P(E)=n(E)/n(S) Dengan,n(E)= banyaknyaanggota E n(S)= banyaknya anggota ruang sampel
  • 10. 2.Pengertianpeluangsuatukejadian. Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jikadari hasil percobaan ini terdapat K hasil yang merupakan kejadianA,maka peluang kejadian A ditulis P(A) ditentukan dengan Rumus : P(A)=K/n Contoh ; Pada percobaan pelemparan sebuah dadu,tentukanlah peluang perubahan kejadian muncul bilangan genap! Jawab ; S={1,2,3,4,5,6 } maka n(s)=6 MisalkanA adalahkejadianmunculbilangangenapmaka A={2,4,6} dan n(A)=3 P(A)=n(A)/n(S)=3/6=1/2 3.Kisaran peluang matematika Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n(s)=n,n(A)=K dan 0≤k≤n ↔0≤ 푘 푛 ≤1 ,maka 0≤ 푝(퐴) ≤ 1 Jadi peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup (0,1) suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
  • 11. 4.Frekuensi harapan suatu kejadian. Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P(A),Maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah nxP(A) Contoh; Bilasebuahdadudilempar 720 kali ,berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1 ? jawab: Pada pelemparan dadu1 kali S{1,2,3,4,5,6} maka n(s)=6 misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1 ,maka P(A)=n(A)/n(S)= 1/6 A={1} dan n(A)=720X1/6=120 Kali. 5. Peluangkomplimen suatu kejadian Misalkan S adalahruangsampeldengan n(S)=n ,A adalahkejadianpadaruangsampelS,dengan n(A)=K dan AC adalah komplemen kejadianA,makanilai n(AC)=n-k,sehingga : P(AC)=n-k/n=1-k/n =1-P(A) =>P(A)+P(AC)=1 Jadi jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P,maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1-P).
  • 12. 1.2 PELUANG MAJEMUK 1.Gabungan dua kejadian Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :P(A∪ 퐵) 푑푖푏푎푐푎 kejadian A dan B dan p(A∩B) " dibaca 푘푒푗푎푑푖푎푛 퐴 dan B “ Contoh : Pada pelemparan sebuah dadu A adalah kejadian muncul bilangan komposit dan B adalah kejadian muncul bilangan genap.carilah peluang kejadian A atau B. Jawab : S={1,2,3,4,5,6} maka n(s) = 6 A={4,6},n(A) =2, maka P(A) = 2 6 1 3 = B={2,4,6} n(B)=3 ,Maka P(B) 3 6 = 1 2 A∩ 퐵 = [4.6], 푛 (퐴 ∩ 퐵) = 2 푚푎푘푎 푝(퐴 ∩ 퐵) = 2 6 = 1 3 P(A∪ 퐵) = 푃(퐴) + 푃(퐵) − 푃(퐴 ∩ 퐵) = 1 3 + 1 2 − 1 3 2.Kejadian-kejadian saling lepas Untuk setiap kejadian berlaku P(∪ 퐵) = 푃(퐴) + 푃(퐵) − 푃(퐴 ∩ 퐵) jika A∩ 퐵 = ∅, 푚푎푘푎 푃(퐴 ∩ 퐵) = 0 푠푒ℎ푖푛푔푔푎 푃(퐴 ∪ 퐵) = 푝(퐴) + 푃(퐵).Dalam kasus ini A dan B disebut dua kejadian saling lepas. 3.Kejadian bersyarat : Jika P(B) adalah peluang kejadian B ,maka P(A|B) didefenisikan sebagai peluang kejadian A dengan syarat B telah terjadi.jika P(A∩ 퐵) 푎푑푎푙푎ℎ 푝푒푙푢푎푛푔 푡푒푟푗푎푑푖푛푦푎 퐴 푑푎푛 퐵, 푚푎푘푎 푃(퐴 ∩∩ 퐵) = 푃(퐵) × 푃(퐴|B).dalam kasus ini ,dua kejadian tersebut tidak saling bebas.
  • 13. 4.Teorema bayes Teorema Bayes, diambil dari nama Rev. Thomas Bayes, menggambarkan hubungan antara peluang bersyarat dari dua kejadian A dan B sebagai berikut: atau P(A | B) = P(A | B) = P(B | A) P(A) P(B) P(B | A) P(A) P(B | A)P(A) + P(B | A)P(A) Contoh aplikasi dari Teorema Bayes Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya menderita sebuah penyakit langka. 97% dari hasil tes klinik adalah positif bahwa seseorang menderita penyakit itu. Ketika seseorang yang tidak menderita penyakit itu dites dengan tes yang sama, 9% dari hasil tes memberikan hasil positif yang salah.Jika sembarang orang dari negara itu mengambil test dan mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia benar-benar menderita penyakit langka itu? Secara sepintas, nampaknya bahwa ada peluang yang besar bahwa orang itu memang benar- benar menderita penyakit langka itu. Karena kita tahu bahwa hasil test klinik yang cukup akurat (97%). Tetapi apakah benar demikian? Marilah kita lihat perhitungan matematikanya. Marilah kita lambangkan informasi di atas sebagai berikut:  B = Kejadian tes memberikan hasil positif.  B = Kejadian tes memberikan hasil negatif.  A = Kejadian seseorang menderita penyakit langka itu.  A = Kejadian seseorang tidak menderita penyakit langkat itu.
  • 14. Kita ketahui juga peluang dari kejadian-kejadian berikut:  P (A) = 2%  P (A) = 98%  P (B | A) = 97%  P (B | A) = 9% Dengan menggunakan rumus untuk peluang bersyarat, dapat kita simpulkan peluang dari kejadian-kejadian yang mungkin terjadi dalam tabel di bawah ini: A2%) A (98%) B Positif yang benar P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% = 0,0194 Positif yang salah P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 98% × 9% = 0,0882 B Negatif yang salah P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 3% = 0,0006 Negatif yang benar P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 98% × 91% = 0,8918 Misalnya seseorang menjalani tes klinik tersebut dan mendapatkan hasil positif, berapakah peluang bahwa ia benar-benar menderita penyakit langka tersebut? Dengan kata lain, kita mencoba untuk mencari peluang dari A, dimana B atau P (A | B). Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa P (A | B) adalah peluang dari positif yang benar dibagi dengan peluang positif (benar maupun salah), yaitu 0,0194 / (0,0194 + 0,0882) = 0,1803.
  • 15. Kita dapat juga mendapatkan hasil yang sama dengan menggunakan rumus teorema Bayes di atas: P(A | B) = P(B ∩ A) P(B) = P(B | A) × P(A) P(B | A)P(A) + P(B | A)P(A) = 97% × 2% (97% × 2%) + (9% × 98%) = 0.0194 0.0194 + 0.0882 = 0.0194 0.1076 P(A | B) = 0.1803
  • 16. Hasil perhitungan ini sangat berbeda dengan intuisi kita di atas. Peluang bahwa orang yang mendapat hasil tes positif itu benar-benar menderita penyakit langka tidak sebesar yang kita bayangkan. Cuma ada sekitar 18% kemungkinan bahwa dia benar-benar menderita penyakit itu. Mengapakah demikian? Ketika mengira-ngira peluangnya, seringkali kita lupa bahwa dari seluruh populasi negara itu, hanya 2% yang benar-benar menderita penyakit langka itu. Jadi, walaupun hasil tes adalah positif, peluang bahwa seseorang menderita penyakit langka itu tidaklah sebesar yang kita bayangkan. Kita bisa juga meninjau situasi di atas sebagai berikut. Misalnya populasi negara tersebut adalah 1000 orang. Hanya 20 orang yang menderita penyakit langka itu (2%). 19 orang dari antaranya akan mendapat hasil tes yang positif (97% hasil positif yang benar). Dari 980 orang yang tidak menderita penyakit itu, sekitar 88 orang juga akan mendapat hasil tes positif (9% hasil 푝표푠푖푡푖푓 yang salah). Jadi, 1000 orang di negara itu dapat kita kelompokkan sebagai berikut:  19 orang mendapat hasil tes positif yang benar  1 orang mendapat hasil tes negatif yang salah  88 orang mendapat hasil tes positif yang salah  892 orang mendapat hasil tes negatif yang benar Bisa kita lihat dari informasi di atas, bahwa ada (88 + 19) = 107 orang yang akan mendapatkan hasil tes positif (tidak perduli bahwa dia benar-benar menderita penyakit langka itu atau tidak). Dari 107 orang ini, berapakah yang benar-benar menderita penyakit? Hanya 19 orang dari 107, atau sekitar 18%.
  • 17. 5.Kejadian saling bebas stokhastik Misalkan A dan B adalah kejadian –kejadian pada ruang sampel S, A dan B disebut dua kejadian saling bebas stokhastik apabila kemunculan salah satu tidak dipengaruhi kemunculan yang lainya atau P(퐴|B)=P(A) sehingga : p(퐴 ∩ 퐵) = 푃(퐴|B)× 푃(퐵)↔ P(A∩ 퐵). 푃(퐴) × 푃(퐵) Contoh soal : 1. Sebuah kantong berisi 100 kartu yang diberi nomor 2 sampai dengan 101. Sebuah kartu diambil secara acak dari kantong itu,Tentukan peluang terambil kartu yang merupakan bilangan kuadrat ? Jawab : n(s)=100 A=Kejadian terambil kartu bilangan kuadrat ={4,9,16,25,36,49,64,81,100} n(A)=9 SehinggaP(A)=n(A)/n(s)=9/100 2. 17 kartudiberinomor 1,2,3…………..16,17, dimasukan dalam sebuah kotak.sebuah kartu diambil dari kotak secara acak.Tentukanlah peluang terambil kartu bernomor yang habis dibagi 2 dan3 ? Jawab : n(s)=17 diantara bilangan 1 sampaidengan 17 yang merupakan bilangan habis dibagi 2 dan 3 adalah 6 dan 12 sehingga n(A)=2 JadiP(A)=n(A)/n(s)=2/17
  • 18. 3. Dalam sebuah populasi keluarga,dengan tiga orang anak peluang keluarga tersebut mempunyai paling sedikit dua anak laki-laki adalah ? Jawab : Missal :Perempuan = P :Laki-laki = L Kemungkinananak yang terlahirdalamsuatukeluarga. LLL, LLP, LPP, PPP, PPL, PLL, PLP, LPL Jadi peluangnya adalah p(A)=1/2 4. Dua buah dadu dilempar bersama-sama,peluang munculnya jumlah mata dadu 9 atau 10 adalah ? Jawab : S={(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6) (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6) (5,1) (5,2) (5,3) (5,4)(5,5) (5,6) (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6) }  Duamatadaduberjumlah 9 : (3,6) (4,5) (5,4) (6,3)  Duamatadaduberjumlah 10 : (4,6) (5,5) (6,4) P(A)=4+3/36 =7/36 5. Dua buah dadu berisi enam satu merah dan satu biru dilempar bersama-sama. jika kejadian A kejadian munculnya mata dadu 5 pada mata dadu merah dan B munculnya mata dadu 4 pada dadu biru,serta C munculnya kedua mata dadu berjumlah 8,periksalah apakah A dan B bebas A dan C bebas
  • 19. Jawab : Ruang sampeldari percobaan diatas dapat ditulis S={(1,1) (1,2) (1,3)……….(6,6) } Kejadian A ={(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)} Kejadian B={(1,4) (2,4) (3,4) (4,4) (5,4) (6,4)} Kejadian C ={(2,6) (3,5) (4,4) (5,3) (6,2) } P(A)=1/6, P(B)=1/6, P(C)=5/36 AnB={(5,4)} : p(AnB)=1/36 AnC={(5,3)} : P(AnC)=1/36 Ternyata P (AnB)=P(A),P(B) dan P(AnC)#P(A),P(C),sehingga kejadian A dan B bebas sedangkankejadian A dan C tidak bebas tergantung
  • 20. soal – soal 1. Hitunglah a. 8 P 2 b. 6 P 6 2. Tentukan banyak kemungkinan susunan ketua OSIS, sekretaris OSIS, dan bendahara OSIS jika dipilih dari 10 siswa? 3. Hitunglah n jika n P 2 = 20 4. Tentukan banyaknya susunan yang dapat dibentuk dari huruf – huruf pada kata a. DATA b. AGUSTUS c. ADALAH 5. Ada berapa cara mengatur duduk 3 orang Amerika, 4 orang Perancis, 4 orang Denmark dan 2 orang Italia pada suatu meja bundar sedemikian sehingga mereka yang satu kebangsaan duduk berdampingan 6. Dari 10 orang yang mendaftar karyawan disuatu perusahaan, hanya akan diterima 6 orang sebagai karyawan. Tentukan banyak cara untuk memilih keenam orang itu. 7. Tentukan nilai 푛2 − 1 jika 4! 푛퐶푘 = 5푛푃3 8. Hitunglah nilai n yang memenuhi setiap persamaan kombinasi berikut 퐶4 푛 = 푛2 − 2푛 9. Diketahui himpunan 퐴 = {푎, 푏, 푐, 푑, 푒}. hitunglah banyak himpunan bagian dari A yang beranggotakan: a. 3 unsur bLebih atau sama dengan 4 unsur c.Paling banyak 3 unsur 10. Sebuah organisasi beranggotakan 25 orang, diantaranya berprofesi sebagai dokter. Dalam berapa carakah sebuah panitia dapat dipilih yang beranggotakan 3 orang termasuk sekurang-kurangnya 1 dokter.
  • 21. 11. 1. Frekuensi harapan muncul mata dadu 6 pada 12 kali pelemparan sebuah dadu adalah….? 12. 2. pada pelemparan dua buah dadu bersama –sama satu kali, maka peluang muncul jumlah mata dadu 6 atau 12 adalah ….? 13. 3. Sebuah vas bunga A berisi 5 tangkai mawar merah dan 3 tangkai mawar putih . dari masing-masing vas diambil 2 tangkai,peluang yang terambil mawar merah dari vas A dan mawar putih dari vas B adalah …………..? 14. 4.suatu kelas terdiri dari 40 siswa .25 siswa gemar matematika 21 siswa genar ipa dan 9 siswa gemar matematika dan ipa ,peluang seorang tidak gemar matematika maupun ipa adalah….? 15. 5.tiga mata uang logam ,dilempar sekali secara bersamaan berapa peluang yang muncul paling sedikit 1 gambar….?