2. PENDAHULUA
N
Alquran sebagai kitab suci ummat Islam, selalu memberi bimbingan dan mengajak umat
manusia untuk mencapai kebajikan dan kesentosaan dalam kehidupan melalui dialog
sesuai dengan strata, status dan kemampuan masing-masing. Kesemuanya ikut merasa
memiliki dan mengambil bagian dari isi dan petunjuk yang dikandung Alquran sesuai
dengan human interest, spesialisasi serta subjektifitas masing-masing, baik awam,
cendekiawan, kaya, miskin, berpangkat, rakyat jelata dan lain sebagainya.
Alquran selalu berupaya menunjukkan manusia kepada tujuan yang ingin dicapai dalam
kehidupan. Oleh karenanya Alquran sering menyifati dirinya sebagai petunjuk (huda),
rahmat, peringatan (al-dzikr),nasehat (mau’izhah) dan lain-lain.
2 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
3. Tafsir Tarbawi yang merupakan ijtihad akademisi
tafsir, berupaya mendekati Alquran melalui sudut
pandang pendidikan, baik dari segi teoretik maupun
praktik. Ijtihad ini diharapkan dapat mewacanakan
sebuah paradigma tentang konsep pendidikan yang
dilandaskan kepada kitab suci dan mampu untuk
diimplementasikan sebagai nilai nilai dasar dalam
pendidikan.
3 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
4. TERMINOLOGI TAFSIR TARBAWI
4 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
Kata tafsir ()تفسير adalah bentuk masdar dari kata رّسف (fassara) yang
secara etimologis berarti (
واإلظهار
الكشف
) mengungkap dan
menampakkan.
Kata tafsir juga berarti menerangkan sesuatu yang masih samar serta
menyingkap sesuatu yang tertutup.
Dalam kaitannya dengan kata, tafsir berarti menjelaskan makna kata
yang sulit dipahami sehingga kata tersebut dapat dipahami maknanya.
Dengan demikian, secara etimologis kata tafsir adalah digunakan
untuk menunjukkan maksud (menjelaskan, mengungkap,
menerangkan) suatu masalah yang masih kabur, samar dan belum
jelas.
5. TARBIYAH
Secara leksikal kata tarbiyah tidak
ditemukan dalam Alquran. Akan
tetapi ditemukan bahwa Alquran
mempergunakan kata-kata yang
akar katanya mempunyai sumber
derivasi (isytiqaq) yang sama
dengan al-tarbiyyah. Kata-kata yang
dimaksud ialah al-rabb, rabbayani,
nurabbi, ribbin, rabbani. Demikian
pula, dalam hadis ditemukan
penggunaan istilah rabbani.
5 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
6. BEBERAPA MAKNA TARBIYAH
6 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
Apabila istilah al-tarbiyyah dilacak maknanya dari kata al-rabb, maka ditemukan
berbagai konotasi makna yang diketengahkan oleh para pakar bahasa sebagai berikut :
• Louis Ma’luf mengartikan al-Rabb dengan tuan, pemilik, memperbaiki, perawatan,
tambah, mengumpulkan, dan memperindah.
• Abi Abdillah Muhammadbin Ahmad al-Anbari al-Qurthubi memberikan arti
alrabb dengan pemilik, tuan, Yang MahaMemperbaiki, Yang Maha Pengatur, Yang
Maha Menambah, dan Yang Maha Menunaikan. Pengertian di atas merupakan
interpretasi dari kata al-rabb dalam surah al-Fatihah, yang merupakan nama dari
nama-nama Allah Swt.
• Imam Fakhruddin al-Razi berpendapat bahwa al-rabb merupakan kata yang seakar
dengan al-tarbiyyah yang mempunyai makna al-tanmiyyah (pertumbuhan dan
perkembangan).
• Al-Jauharari memberikan makna altarbiyyah, rabban dan rabba, adalah: Memberi
makan, memelihara, dan mengasuh
7. BEBERAPA MAKNA TARBIYAH
7 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
Sedangkan secara terminologi, para ahli memiliki cara yang beragam dalam memberikan
makna al-tarbiyyah. Hal itu dapat dilihat sebagai berikut:
• Muhammad Jamaluddin al-Qasimi berpendapat bahwa al-tarbiyyah ialah proses
penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi
tahap. Pendapat senad dikemukakan oleh al-Ashfahani yangmenyatakan bahwa pengertian
tarbiyyah adalah proses menumbuhkan secara bertahap yang dilakukan secara bertahap
sampai pada batas kesempurnaan.
• Abdul Fattah Jalal mendefinisikan istilah al-tarbiyyah sebagai proses persiapan dan
pemeliharaan anak pada masa kanak-kanak di dalam keluarga
• Ismail Haqi al-Barusawi berpendapat bahwa al-tarbiyyah bermakna proses pemberian
nafsu dengan berbagai kenikmatan, pemeliharaan hati Nurani dengan berbagai kasih sayang,
bimbingan jiwa dengan hukum-hukum syari’ah, serta pengarahan hati nurani dengan
berbagai etika kehidupan dan penerangan rahasia hati dengan hakikat pelita.
• Mustafa al-Ghulayaini berpendapat bahwa al-tarbiyyah adalah penanaman etika yang mulia
pada jiwa anak yang sedang tumbuh dengan cara memberi petunjuk dan nasihat, sehingga ia
memiliki potensi-potensi dan kompetensi-kompetensi jiwa yang mantap, yang dapat
membuahkan sifat-sifat bijak, baik, cinta akan kreasi, dan berguna bagi tanah airnya.
8. BEBERAPA MAKNA TARBIYAH
8 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X
• Ahmad Musthafa Al-Maragi memberikan definisi al-tarbiyyah dengan
membaginya kepada dua kategori: 1) Tarbiyyah Khalqiyyah, yaitu
pembinaan dan pengembangan jasad, jiwa dan akal dengan berbagai
petunjuk; 2) Tarbiyyah Diniyyah Tahqibiyyah, yaitu pembinaan jiwa
dengan wahyu untuk kesempurnaan akal dan kesucian jiwa.
• Muhammad Athiyah Al-Abrasyi berpendapat bahwa al-tarbiyyah adalah:
Upaya mempersiapkan individu untuk kehidupan yang lebih sempurna,
kebahagiaan hidup, cinta tanah air, kekuatan raga, kesempurnaan etika,
sistematik dalam berpikir, tajam berperasaan, giat dalam berkreasi,
toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam mengungkapkan bahasa
tulis dan Bahasa lisan, serta terampil berkreativitas.
9. DEFINISI TAFSIR TARBAWI
Berdasarkan makna kata tafsir dan tarbiyah tersebut,
maka istilah tafsir pendidikan tafsir tarbawi dapat
diartikan sebagai tafsir yang menitikberatkan pada
masalah tarbiyah dalam rangka membangun peradaban
yang sesuai dengan petunjuk dan spirit Alquran.
9 P R E S E N T A T I O N T I T L E 2 0 X X