1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan
bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang
bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh sebab itu
perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan pendidikan secara
mendalam. Apabila kita telah memahami dasar dan tujuan penulis yakin
bahwa kita bisa memajukan pendidikan secara nasional.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang
fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu
akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Untuk itu maka
kita harus benar-benar memahami apa saja dasar pendidikan dan tujuan
yang nantinya bisa dicapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidiakan?
2. Apa dasar-dasar pendidikan?
3. Apa tujuan pendidikan?
4. Apa fungsi pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
2. Untuk mengetahui dasar-dasar pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan.
4. Untuk mengetahui fungsi pendidikan.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan hampir sama bentuknya, yaitu: paedagogie
yang artinya pendidikan, sedangkan paedagogiek artinya ilmu pendidikan.
Pedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
menyelediki, merenungi, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik. Pedagogik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogia
yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagogos adalah seorang
pelayan atau bujang pada zaman Yunani kuno, yang pekerjaanya
mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah1.
Sedangkan pengertian pendidikan dalam khasanah Islam terdapat
tiga istilah yaitu:
1. Istilah al-tarbiyah
Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb, yang berarti
tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga
kelestarian atau eksistensinya. Jika ditinjau dari asal katanya, dapat
dilihat pada tiga bentuk yaitu:
a) Raba-yarbu-tarbiyah, yang memiliki makna bertambah dan
berkembang.
b) Rabiya-yarba-tarbiyah, yang memiliki makna tumbuh dan
berkembang.
c) Rabba-yarubbu-tarbiyah, yang memiliki makna memperbaiki,
menguasai, memelihara, dan merawat, memperindah, mengatur,
dan menjaga kelestariannya.
1 Drs.M. NgalimPurwanto, MP. Ilmu Pendidikan. (Bandung: Remadja Karya,1987), hal.1
3. 3
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dalam konteks yang luas,
pengertian pendidikan Islam yang dikandung dalam term al-
tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu:
1. Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa,
2. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan,
3. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan,
4. Melaksanakan pendidikan secara bertahap.
2. Istilah al-ta’lim
Penggunaan istilah al-ta’lim bersumber dari kata ‘allama yang
berarti, pengajaran yang bersifat pemberian, atau penyampaian,
pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Kata ta’lim menurut
tinjauan bahasanya mempunyai asal dasar makna sebagai berikut2:
a. Berasal dari kata dasar “allama-ya’lamu” yang berarti mengecap
atau memberi tanda.
b. Berasal dari kata dasar “alima-ya’lamu” yang berarti mengerti atau
memberi tanda.
Dari kedua makna di atas, dapat disimpulkan bahwa makna istilah
ta’lim mempunyai pengertian usaha untuk menjadikan seseorang
(anak) mengenal tanda-tanda, membedakan sesuatu dari yang
lainnya, dan mempunyai pengetahuan, dan pemahaman yang benar
tentang sesuatu.
3. Istilah al-ta’dib
Adapun kata al-ta’dib secara bahasa merupakan masdar dari kata
addaba’ mempunyai kata dan makna dasar sebagai berikut:
a. T’adib, berasal dari kata dasar “aduba-ya’dubu yang berarti
melatih, mendisiplinkan diri untuk berperilaku yang baik dan
sopan.
b. Berasal dari kata dasar “adaba-ya’dibu” yang berarti mengadakan
pesta atau perjamuan yang berbuat dan berperilaku sopan.
2 Arifuddin Arif,S.Ag., M.Pd.I. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:Kultura,2008),
hal.25
4. 4
c. Kata “addaba’ sebagai bentuk kata kerja “ta’dib” mengandung
pengertian mendidik, melatih, memperbaiki, mendisiplin dan
memberi tindakan.
Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
usaha untuk menciptakan dan mendorong anak didik agar tergerak
jiwa dan hatinya untuk berperilaku dan bersifat sopan santun yang
baik sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun pengertian pendidikan secara3:
1. Definisi maha luas
Pendidikan adalah hidup dan segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup
serta segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
individu.
2. Definisi sempit
Pendidikan adalah sekolah dan pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
serta pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan
sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya
agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran
penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial
mereka.
3. Definisi alternatif atau luas terbatas
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan
di luar sekolah sepanjang hayat.
Adapun pengertian pendidikan menurut ketentuan umum adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
3 Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo,2001),hal.3
5. 5
bimbingan,pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang4.
Adapun Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan
Nasional diantaranya ialah peraturan perundang-undangan RI yang paling
banyak membicarakan pendidikan adalah Undang-Undang RI Nomor 2
Tahun 1989 . Sebab undang-undang ini bisa disebut sebagai peraturan
perundang-undangan pendidikan.artinya segala sesuatu bertalian dengan
pendidikan, mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan tinggi
ditentukan dalam undang-undang ini.
B. Dasar-dasar Pendidikan Islam
Dasar yang menjadi acuan pendidikan islam merupakan sumber nilai
kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan pada aktivtas yang dicita-
citakan. Dasar pendidikan islam tersebut pada dasarnya terdiri dari dua aspek,
yaitu dasar ideal dan dasar operasional5.
1. Dasar ideal pendidikan islam
Dasar ideal pendidikan islam ada empat, yaitu: Al-Qur’an, A-Sunnah,
Ijtihad, Al-Kaum.
a) Al-Qur’an
Al-qur’an merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman bagi
manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan bersifat
universal. Al-qur’an merupakan sumber nilai byang absolut dan utuh.
Eksistensinya tidak akan pernah mengalami perubahan. Kemungkinan
terjadi perubahan hanya sebatas interpretasi manusia terhadap teks ayat
yang menghendaki kedinamisan pelaksanaannya, sesuai dengan konteks
zaman, situasi, kondisi, dan kemampuan manusia dalam melakukan
interpretasi.
4
Ibid., hal. 357
5 Ibid.,hal.36
6. 6
Dengan berpegang pada nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an,
terutama dalam pelaksanaan pendidikan islam, akan mampu mengarahkan dan
mengantarkan manusia bersifat dinamis kreatif, serta mampu menciptakan dan
mengantarkan outputnya mencapai esensi nilai-nilai ubudiyah pada khaliknya,
serta mampu hidup secara serasi dan seimbang, baik dalam kehidupan didunia
maupun di akhirat.
b) Hadist (As-Sunnah)
secara sederhana, hadist atau as-sunnah mrupakan jalan atau cara yang
pernah dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Hadist dibagi menjadi tiga, yaitu:
hadist qauliyah, hadist fi’liyat, dan hadist taqririyah. Ketiga macam hadist tersebut
merupakan sumber dan acuan yang dapat digunakan umat islam dalam seluruh
aktivitas kehidupannya, sekaligus sebagai petunjuk (pedoman) bagi kemsalahatan
hidup manusia dalam semua aspeknya. Eksistensinya merupakan sumber inspirasi
ilmu pengetahuan yang berisi keputusan dan penjelasan Nabi dari pesan-pesan
Ilahiah yang tidak terdapat dalam al-Qur’an, tapi masih memerlukan penjelasan
lebih lanjut secara terperinci.
Dalam dataran pendidikan islam, hadist Nabi Saw mempunyai dua fungsi:
1. Menjelaskan sistem pendidikan islam yang tepat dalam al-Qur’an dan
menjelaskan hal-hal yang tidak dapat di dalamnya.
2. Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah bersama
sahabat, perlakuanya terhadap anak-anak, dan pendidikan keimanan yang
pernah dilakukannya.
c) Ijtihad
Dalam meletakkan ijtihad sebagai sumber dasar pendidikan islam .
ada dua pendapat . pertama . tidak menjadikannya sebagai dasar pendidikan islam.
Kelompokini hanya menepatkan al-Qur’an dan as-sunnah sebagai bahan rujukan.
ijtihad hanya sebagai upaya memahami makna ayat ayat al-Qur’an dan hadis
7. 7
sesuai dengan konteksnya . kedua . melatakkan ijtihad sumber dasar pendidikan
islam.
Oleh karena itu seiring dengan perkembangan jaman yang semakin
mengglobal, menjadikan eksistensis ijtihad pendidikan , tidak hanya sebatas
bidang materi atau isi ,kurikulum,metode, evaluasi, atau bahkan sarana dan
prasarana akan tetapi mencakup seluruh sistem pendidikan dalam arti yang luas .
Perlunya meletakan ijtihad , di bidang pendidikan islam . indikasi
memberikan arti, bahwa maju mundurnya atau sanggup tidaknya kebudayaan
anusia berkembang secara dinamis .sangqt di tentukan dari dinamika .sistem
pendidikan yang di laksanakan .
Nilai nilai prinsip pokok al-Qur’an dan hadist. Dengan demikian ijtihad
pendidikan islam juga pada prinsipnya tetap mengacu . kepada nilai nilai Qur’an
dan hadist .(as-sunnah) . secara lebih luas,dasar pendidikan islam menurut said
ismail ali sebagai mana di kutip langulang terdiri atas enam macam, al-
Qur’an,sunnah, kaul sahabat, masalih al-mursalah,urf, dan pemikiran hasil ijtihad
intelektual muslim. Seluruh rangkaian dasar tersebut secara hierarki menjadi
acuan pelaksanaan sistem pendidikan islam.
d) Al-kaum
Mempermudah pemahaman manusia terhadap lingkungan sekitar
sehingga dapat mengakui kebesaran seperti yang ada dalam pada Al-Qur’an surat
Ar-ra’du ayat 36:
6 Moh. Nor Afandi, Pendidikan Profetik, (Jember: STAIN Jember Press,2013),hal.65
8. 8
Artinya: “Dan dialah tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan
gunung-gunung dan sungai-sungsi padanya. Dan menjadikan padanya semua
buah-buahan berpasang-pasangan , Allah menutup malam kepada siang .
sesungguhnya pada demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran allah ) bagi
kaum yang memikirkan”. (QS.Ar-ra’du)
Alam semesta selai sebagai ayat kauniyah yang merupakan jejak
keagungan-nya, ia juga merupakan himpunan-himpunan teks secara kongkrit yang
tidak henti-hentinya mengajarkan kepada manusia mondal sebagainmana bersikap
dan berprilaku mulia patuh dan kerelaan yang tulus dalam membahagiakan umat
manusia. Di tilik dari wacana pedagogis, hal ini sangat berarti terhadap
keberlangsungan proses pendidikan.
Berdasarkan firman allah di atas bahwa tiap orang berpikir harus
mengakui kebesaran allah dan hal ini relevan untuk di jadikan dasar dalam
pendidikan Islam.
2. Dasar operasional pendidikan islam
Dasar operasional pendidikan Isam merupakan dasar yang terbentuk
sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung, dasar
operasional pendidikan Islam terbagi atas enam macam, yaitu7:
1. Dasar historis
Dasar yang memberi persiapan kepada pendidikan masa lalu
undang-undang dan peraturran-peraturannya, batas-batas dan
kekurangannya.
2. Dasar sosiologis
Dasar yang memberikan kerangka budaya yang pendidikannya itu
bertolak dan bergerak, seperti memindah budaya, memilih dan
mengembangkannya.
7 Arifuddin Arif,S.Ag., M.Pd.I. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:Kultura,2008),
hal.43
9. 9
3. Dasar ekonomi
Dsar yang memberi persprektif tentang potensi-potensi manusia
dan keanggunan, materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernyan
dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
4. Dasar politik dan administratif
Dasar yng memberikan idealogi dasar (aqiqah) yang menggunakan
sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan dan
renana yang telah di buat.
5. Dasar psikologi
Dasar yang memberi informasi tentang watak subyek didik, para
dewan guru , cara-cara terbaik dalam pratik, pencapain dan penilaian dan
pengukuran secara bimbingan.
6. Dasar filosofi
Dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik , memberi
arah suatu sistem,mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar
operasional lainnya.
3. Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha yang sangat kompleks dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, hasil dari suatu pendidikan tidak segera dapat kita lihat
dan kita rasakan, untuk itulah kita perlu membawa peserta didik kepada tujuan
akhir dari suatu pendidikan yaitu memanusiakan manusia dalam arti menjadikan
manusia yang sempurna.
Tujuan akhir dari pendidikan adalah kedewasaan yang salah satu cirinya
adalah mampu hidup secara mandiri.
10. 10
Menurut Soebahar8 (2009) didalam pendidikan dan ilmu pendidikan, yang
dimaksud dengan tujuan pendidikan adalah sesuatu yang ingin di capai oleh
kegiatan pendidikan yaitu sesuatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai
dengan tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa sadar tujuan, maka dalam
praktek pendidikan tidak ada artinya.
Menurut ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 dijelaskan bahwa tujuan
pendidikan nasiaonal adalah untuk meningkatkan kwalitas manusia Indonesia
yaitu manusia yang beriman yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Sedangkan tujuan Pendidikan Nasional menurut UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang sisitem pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertangggung jawab”
Menurut peraturan pemerintah RI Nomer 27 Tahun 1990 tentang
pendidikan prasekolah menyatakan bahwa tujuan pendidikan prasekolah adalah
peletakan dasar tentang perkembangan sikap, pengetahuan, daya cipta atau pikiran
dan keteranpilan. Sedangkan peraturan pemerintah RI Nomer 28 Tahun 1990
tentang pendidikan dasar pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan dasar bertujuan
untuk memberikan bekal kemampuan dasar peserta didik untuk mengembangkan
kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarkat, warga masyarakat dan anggota
umat manusia.
8 Dr. Hj. St. Rodliyah,M.Pd, Pendidikan & Ilmu Pendidikan, (Jember: STAIN Jember
Press,2013),hal.30
11. 11
Adapun tujuan pendidikan tinggi yang dimuat dalam peraturan pemerintah
RI Nomer 30 Tahun 1990, yang berbunyi, tujuan pendidikan tinggi adalah
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan pengembangan
atau menciptakan ilmu, teknologi dan seni.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional kita
berusaha untuk mengembangkan kemampuan mutu dan martabat kehidupan
manusia Indonesia, memerangi segala kekurangan, keterbelakangan dan
kebodohan, memantapkan ketahanan nasional, serta meningkatkan rasa persatuan
dan kesatuan berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Sedangkan tujuan pendidikan dalam Islam ialah lebih berpedoman pada
Al-Qur’an. Islam sangat mementingkan pendidikan9. Sebagaimana sabda Nabi
SAW:
Artinya:
Menunutut ilmu adalah fardu (wajib) bagi tiap-tiap orang islam laki-laki dan
perempuan”.(HR. Ibn Abdulbari)
Tujuan pendidikan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha
atau kegiatan pendidikan selesai, artinya tujuan pendidikan merupakan kehendak
seseorang untuk mendapatkan dan mememilki serta memanfaatkan ilmu bagi
kebutuhan dirinya sendiri atau untuk orang lain.
Adapun perumusan tujuan pendidikan islam dibagi menjadi empat aspek yang
perlu diperhatikan, yaitu10:
9 Moh. Nor Afandi, Pendidikan Profetik, (Jember: STAIN Jember Press,2013),hal.71
10 Arifuddin Arif,S.Ag., M.Pd.I. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:Kultura,2008),
hal.47
12. 12
1. Berorientasi pada tujuan dan tugas manusia di muka bumi,
yaitumanusia hidup bukan karena kebetulan dan sia-sia, manusia
diciptakan dengan membawa tujuan yakni ‘abd dan tugas yakni
khalifah sesuai dengan firman allah didaam al-quran surat Adz dzariat
ayat 56 dan Al-baqarah ayat 30:
Artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mengabdi kepadaku (QS. Adz dzariat: 56)
Artinya :
Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi
(QS. Al-Baqarah: 30)
Untuk itu pendidikan islam harus mampu mengantarkan
pendidikannya kearah pencapaian tugas dan fungsi manusia diciptakan
di muka bumi.
2. Untuk memperhatikan sifat-sifat dasar, manusia diciptakan allah SWT.
Dengan dibekali berbagai macam fitrah yang memiliki kecendrungan
pada tuntunan agamanya. Untuk itu, pola pendidikan harus mampu
mengembangkan fitrah insaniah tersebut sesuai dengan kapasitas yang
dimilikinya11.
11 Ibid.,hal.47
13. 13
3. Berorientasi pada tuntunan masyarakat dan zaman. Tuntunan ini
berupa pelestarian nilai-nilai budaya yang telah melembaga dalam
kehidupan bermasyarakat, maupun pemenuhan terhadap tunutunan
kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dunia
modern.
4. Berorientasi pada dimensi-dimensi kehidupan ideal islam yaitu: (a)
mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia di muka bumi. (b) mengadung nilai yang mendorong
manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan yang baik. (c)
mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan
kehidupan dunia dan akhirat12.
Dengan pendidikan yang benar dan berkwalitas individu-individu yang
beradab akan terbentuk dan akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang
bermoral.
4. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat
memungkinkan tugas-tugas tersebut tercapai dan berjalan dengan lancar.
Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dalam tujuan yang bersifat struktural dan
institusional( Mujib, dkk., 2006: 8913. Menurut Kurshit yang dikutip oleh Rama
Yulis (2009) menjelaskan bahwa fungsi pendidikan berfungsi sebagai berikut:
A. Alat untuntuk memelihara, memperluas dan memperhubungkan tingkat-
tingkat kebudayaan,nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat
dan bangsa.
B. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang
secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru di
12 Ibid.,hal.48
13 Dr. Hj. St. Rodliyah,M.Pd, Pendidikan & Ilmu Pendidikan, (Jember: STAIN Jember
Press,2013),hal.33
14. 14
temukan,dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk
menemukan pertimbangan perubahan sosial dan ekonomi14.
Sedangkan menurut UU RI nomer 20 tahun 200315 tentang sisdiknas,pada bab
II pasal 2 di jelaskan bahwa pendidikan nasional kita berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk otak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa dan menjadikan manusia bangsa
Indonesia seutuhnya.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa fungsi pendidikan nasional kita
berusaha untuk mengembangkan pengetahuan mutu dan martabat kehidupan
bangsa Indonesia, memerangi segala kekurangan, keterbelakangan dan
kebodohan, serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan berasalkan bangsa
Indonesia.
Untuk itu dikalangan masyarakat muncul statement,semakin seseorang itu
berpendidikan tinggi,maka semakin baik status sosial orang tersebut,dan bahkan
penghormatan masyarakat terhadap seseorang yang berpendidikan tinggi itu lebih
baik. Hal tersebut sesuai dengan firman allah dalam Qs. Al-mujadalah, ayat 11
yang berbunyi:
14 Arifuddin Arif,S.Ag., M.Pd.I. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:Kultura,2008),
hal.58
15 Dr. Hj. St. Rodliyah,M.Pd, Pendidikan & Ilmu Pendidikan, (Jember: STAIN Jember
Press,2013),hal.58
15. 15
Artinya:
wahai orang-orang yang beriman apabila dikatan kepadamu,”berilah
kelapangan dalam majelis-majelis,”maka lapangkanlah, niscaya memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan,”berdirilah kamu,”maka
berdirilah. niscaya allah akan mengankat derajat orang-orang beriman di
antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
allah maha teliti dengan apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-mujadalah:11)
16. 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami paparkan makalah kami diatas, maka dapat kami simpulkan
bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, yang berlaku juga dalam hal biaya penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan sendiri juga harus berdasarkan dengan sistem Al-Qur’an
dan Al-Hadist yang didalamnya terdapat banyak manfaat serta tauladan yang akan
membantu kita meramut anak didik kita agar menjadi anak didik yang
berintlektual baik dalam urusan dunia maupun urusan akhirot.
Tujuan pendidikan itu sendiri yaitu sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah sesuatu usaha atau kegiatan pendidikan selesai, artinya tujuan pendidikan
merupakan kehendak seseorang untuk mendapatkan dan mememilki serta
memanfaatkan ilmu bagi kebutuhan dirinya sendiri atau untuk orang lain. Adapun
fungsi pendidikan sendiri adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan
tugas pendidikan berjalan dengan lancar
B. Kritik dan Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga
pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca.
Dan kami pun berharap pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan terimakasih.
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan, Cet 3, Bandung: Remadja Karya,
1987.
Arif, Arifuddin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Cet 1, Jakarta:
Kultura, 2008.
Rodliyah, Pendidikan & Ilmu Pendidikan, Jember: STAIN Jember Press,
2013.
Afandi, Moh. Nor, Pendidikan Profetik, Jember: STAIN Jember Press,
2013.
Pidarta, Made, Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet 1,
1997.
Mudyahardjo, Redja, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001.