Pada awalnya Mu’tazilah merupakan aliran teologi yang hanya dianut oleh masyarakat biasa. Tapi kemudian teologi yang bercorak rasional dan liberal ini menarik perhatian kalangan intelektual dan juga lingkungan pemerintah kerajaan Abbasiyah. Melihat hal demikian, khalifah Al-Makmun (813-833 M) putera Harun al-Rasyid (766-809 M), pada tahun 827 M menjadikan teologi Mu’tazilah sebagai mazhab resmi Negara. Sejak itu resmilah aliran Mu’tazilah menjadi satu-satunya aliran teologi yang boleh dianut oleh umat Islam dalam wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.Dengan mendapat pengakuan resmi dari pemerintah, maka otomatis aliran ini mendapat dukungan sekaligus perlindungan dari penguasa waktu itu. Selanjutnya aliran ini pun dengan leluasa dan berani
Sejarah munculnya aliran Mu’tazilah muncul di kota Bashrah (Iraq) pada abad ke-2 Hijriyah, tahun 105 – 110 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan Khalifah Hisyam Bin Abdul Malik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha‟ Al-Makhzumi Al-Ghozzal yang lahir di Madinah tahun 700 M.
secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa arab, yaitu “Kharaja” yang berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat islam. Adapun khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/657 M, dengan kelompok bughat (pemberontak) muawiyah bin abi sufyan perihal persengketaan khilafah.
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamZaenal Arifin
Khazanah Islam klasik mempengaruhi pemikiran islam modern, ilmuan harus objektif dalam memahami subjek, supaya keilmuan yang dihasilkan mampu melintasi zaman.
Mata kuliah Hadist Tarbawy berguna untuk mahasiswa sebagai pedoman sebelum mengabdi pada masyarakat yang berfokus pada pendidikan baik formal, informal atau non-formal. Tujuan umum dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa terbekali tentang keguruan yang sekarang menjadi trending pembahasan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa agar bisa menjadi guru yang professional sesuai dengan tujuan pendidikan islam yaitu memanusiakan manusia.
Pada awalnya Mu’tazilah merupakan aliran teologi yang hanya dianut oleh masyarakat biasa. Tapi kemudian teologi yang bercorak rasional dan liberal ini menarik perhatian kalangan intelektual dan juga lingkungan pemerintah kerajaan Abbasiyah. Melihat hal demikian, khalifah Al-Makmun (813-833 M) putera Harun al-Rasyid (766-809 M), pada tahun 827 M menjadikan teologi Mu’tazilah sebagai mazhab resmi Negara. Sejak itu resmilah aliran Mu’tazilah menjadi satu-satunya aliran teologi yang boleh dianut oleh umat Islam dalam wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.Dengan mendapat pengakuan resmi dari pemerintah, maka otomatis aliran ini mendapat dukungan sekaligus perlindungan dari penguasa waktu itu. Selanjutnya aliran ini pun dengan leluasa dan berani
Sejarah munculnya aliran Mu’tazilah muncul di kota Bashrah (Iraq) pada abad ke-2 Hijriyah, tahun 105 – 110 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan Khalifah Hisyam Bin Abdul Malik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha‟ Al-Makhzumi Al-Ghozzal yang lahir di Madinah tahun 700 M.
secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa arab, yaitu “Kharaja” yang berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat islam. Adapun khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/657 M, dengan kelompok bughat (pemberontak) muawiyah bin abi sufyan perihal persengketaan khilafah.
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamZaenal Arifin
Khazanah Islam klasik mempengaruhi pemikiran islam modern, ilmuan harus objektif dalam memahami subjek, supaya keilmuan yang dihasilkan mampu melintasi zaman.
Mata kuliah Hadist Tarbawy berguna untuk mahasiswa sebagai pedoman sebelum mengabdi pada masyarakat yang berfokus pada pendidikan baik formal, informal atau non-formal. Tujuan umum dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa terbekali tentang keguruan yang sekarang menjadi trending pembahasan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa agar bisa menjadi guru yang professional sesuai dengan tujuan pendidikan islam yaitu memanusiakan manusia.
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docxAvontur
sebuah tugas mendadak dari dosen karena beliau tidak bisa hadir dalam pertemuan kuliah. ini merupakan penelitian di sekolah SMK di salah satu Pon. Pes. di Jogja. untuk pihak yang merasa ada kesamaan atau plagiat, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
1. i
Bahan Ajar
Mata Kuliah: Filsafat Dakwah
Penyunting:
Drs. Muhsin Hariyanto, M.Ag
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Agama Islam
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Konsentrasi: Komunikasi dan Konseling Islam
Semester Gasal – Tahun Akademik 2014/2015
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalâmu’alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Alhamdulillah. Setelah beberapa hari penulis kompilasi, baca dan selaraskan, akhirnya selesai juga penyusunan buku ajar mata kuliah Filsafat Dakwah ini.
Bahan Ajar Filsafat Dakwah pada semester ini merupakan hasil editing (suntingan) yang bahan pokoknya diacu dari tulisan Emma Rachmatika, dalam http://emmarachmatika. blogspot.com/2013/03/kajian-tentang-filsafat- dakwah-Islam.html, untuk kepentingan pembelajaran Filsafat Dakwah, pada Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Konsentrasi: Komunikasi dan Konseling Islam.
Secara keseluruhan suplemen buku ajar Filsafat Dakwah ini juga bisa diakses melalui blog penulis, http:/muhsinhar/staff.umy.ac.id dan http://www.slideshare.net/MuhsinHariyanto, dengan beberapa modifikasi.
Mudah-mudahan, meskipun masih serba sederhana, buku ajar ini bisa membantu mahasiswa untuk memahami beberapa aspek
3. iii
kajian Filsafat Dakwah, utamanya di seputar masalah kekinian dan yang sedang aktual dibicarakan banyak orang.
Penulis yakin bahwa materi dalam buku ajar ini ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga terbuka untuk mendapatkan kritik dan saran untuk perbaikan pada semua sisi penulisannya.
Wassalâmu’alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Yogyakarta, 18 September 2014
Penyusun
Drs. Muhsin Hariyanto, M.Ag
4. iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul
i
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iv
Bagian Pertama
Pengertian dan Tujuan Filsafat Dakwah
1
Bagian Kedua
Kebutuhan Manusia Terhadap Dakwah
12
Bagian Ketiga
Prinsip Dasar dan Metode Berpikir Dalam Filsafat Islam
32
Bagian Keempat
Perkembangan Pemikiran Falsafi Dalam Dakwah Islam
44
Bagian Kelima
53
5. v
Hakikat Materi dan Media Dalam Dakwah
Bagian Keenam
Hakikat Manusia Sebagai Dâ’i dan Mad’û
67
Bagian Ketujuh
Hakikat Pesan Dakwah
89
Bagian Kedelapan
Hakikat Umat/ Masyarakat Sebagai Mad’û
109
Bagian Kesembilan
Hakikat Struktur dan Fungsi Dakwah
Sebagai Sebuah Sistem
128
Bagian Kesepuluh
Al-Qur’an Sebagai Sumber Insfirasi
Filsafat Dakwah
143
Daftar Pustaka
160