Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamZaenal Arifin
Khazanah Islam klasik mempengaruhi pemikiran islam modern, ilmuan harus objektif dalam memahami subjek, supaya keilmuan yang dihasilkan mampu melintasi zaman.
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamZaenal Arifin
Khazanah Islam klasik mempengaruhi pemikiran islam modern, ilmuan harus objektif dalam memahami subjek, supaya keilmuan yang dihasilkan mampu melintasi zaman.
Seed Yield Stability and Genotype x Environment Interaction of Common Bean (P...Premier Publishers
When genotypes are introduced into a new and diverse production environments, occurrence of significant genotype by environment interaction (GEI) complicates selection of stable genotypes. Therefore, fifteen introduced and one check small red common bean lines were evaluated at five representative dry bean growing locations of Ethiopia for seed yield performance using a 4x4 triple lattice design in the 2013 and 2014 main cropping seasons to estimate the magnitude of GEI effects and to identify broadly or specifically adapted lines. Combined analysis of variance, Additive Main effects and Multiplicative Interaction (AMMI) and Genotype plus Genotype x Environment interaction (GGE) biplot models were used to interpret the data. Both the main and interaction effects were highly significant (p< 0.01) and environment, line, and GEI explained 81.06%, 3.21% and 15.73% of variations, respectively, indicating greater influence of environments and importance of simultaneous consideration of mean performance and stability. PC1 and PC2 were highly significant (p < 0.01) and together contributed nearly 60% variation in the GEI sum of squares. AMMI 1, GGE ranking, and GGE comparison biplots enabled identification of both high seed yielding and broadly adapted lines, KG-71-1, KG-71-23, and KG-71-44. Polygonal GGE biplot analysis enabled identification of four mega-environments and specifically adapted lines. However, the specific adaptability of lines was not repeated over years and thus, GEI couldn't be exploited and therefore, broadly adapted lines were recommended for verification and release.
Using ePortfolio to Foster Interdisciplinary Thinking and Effective Pedagogic...Premier Publishers
This work describes a project using ePortfolio as a medium to facilitate effective pedagogical strategies in the context of a group-based research paper assignment spanning class boundaries. Small groups of students were required to complete a scaffolded, semester-long project culminating in a group research paper based on some topic of relevance to the fields of biology and chemistry. Each group consisted of students from a chemistry class and a biology class. Our aim was to enhance student understanding of scientific concepts, while exercising critical thinking, writing, and reflective skills in an interdisciplinary context using ePortfolio as the medium for work and feedback. We describe the nature and development of the assignment, its implementation and challenges encountered in the process of developing and refining the project. This work was implemented with two cohorts of students. The first attempt revealed a series of shortcomings centering around lack of student interactions and unresponsive group members. These issues were largely alleviated in the second implementation. Our basic framework can be adapted by educators in any discipline seeking to implement multiple pedagogical approaches simultaneously through using ePortfolio. Our experience suggests that the pedagogical strategies we utilized can be successful given adequate instructor engagement and feedback.
Influence of Sodium Chloride on germination, and Zinc, Copper, Zinc-Copper mi...Premier Publishers
Seed germination and seedling performance of Dorke and Omankwa corn varieties were investigated under varying salinity, copper and zinc concentrations. Sample analyses were done using AAS. Germination of both seeds decreased with increasing Sodium chloride. When NaCl was increased from 3 to 6ppm, the range of germination of Dorke seeds reduced from 33 - 20% while that of Omankwa seeds reduced from 20% to 13.3%. 85.5% germination in 60mMNaCl was the highest in Dorke and 72.2% germination in 90mMNaCl was the lowest. 87.8% germination in 30mMNaCl was the highest for Omankwa hybrid, 30% in 90mM being its lowest. Cu2+ accumulated more in the roots than shoot of both hybrids, while Zn2+ accumulated more in their shoots than the roots. Highest mean fresh weight of Dorke was recorded in moderate Cu2+ and Zn2+. Also highest mean fresh weight of Omankwa hybrid occurred under low Cu2+ level and moderate Zn2+ levels, but was highest in higher levels of Zn2+ and Cu2+ mixture. From the study, farmers are advised against planting the two hybrids in alkaline soils and to apply Cu2+/Zn2+ based fertilizers to improve photosynthetic activity and biomass.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Materi Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islamjayaibnsyakir
Teologi Islam adalah studi atau disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman dan penelitian mengenai keyakinan, doktrin, dan ajaran dalam agama Islam. Ini mencakup pemahaman tentang Allah (Tawhid), nabi-nabi (risalah), kitab-kitab suci (seperti Al-Quran), kepercayaan, praktik ibadah, hukum Islam (syariah), dan topik-topik lainnya yang berkaitan dengan keyakinan dan ajaran agama Islam.
ruang lingkup ilmu kalam adalah tentang mengesakan tuhan yang diperkuat dengan dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqidah - aqidah yang menyimpang
the scope of theology is about the Oneness of God reinforced with rational arguments to avoid deviating Aqeedah
Email: fadrymuhammad50@gmail.com
1. A. Pengertian Dan Nama Lain Ilmu Kalam
1. Pengertian Ilmu Kalam
Secara harfiah, kata-kata Arab kalam, berarti “pembicaraan”. Tetapi sebagai istilah, kalam
tidaklah dimaksudkan “pembicaraan” dalam pengertian sehari-hari, melainkan dalam pengertian
pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika. Maka ciri utama Ilmu Kalam ialah
rasionalitas atau logika. Karena kata-kata kalam sendiri memang dimaksudkan sebagai
terjemahan kata dan istilah Yunani logos yang juga secara harfiah berarti “pembicaraan”, tapi
yang dari kata itulah terambil kata logika dan logis sebagai derivasinya. Kata Yunani logos juga
disalin ke dalam bahasa Arab manthiq.[2]
sehingga ilmu kalam lebih mengarah pada pemikiran-pemikiran yang berlandaskan Al-
Qur’an dan Hadis sebagai pondasi dasar yang disertai dengan logika (akal) sebagai alat analisis
atau untuk melakukan interpretasi tekait masalah yang di kaji dalam ilmu kalam itu sendiri.
Sementara itu Musthafa Abdul Raziq berkomentar, “ilmu ini (ilmu kalam) yang berkaitan
dengan akidah imani ini sesungguhnya dibangun di atas argumentasi-argumentasi rasional. Atau,
ilmu yang berkaitan dengan akidah Islami ini bertolak atas bantuan nalar ”. sementara itu Al-
Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut : “ilmu kalam adalah disiplinilmu yang
membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan
dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing
akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis”
Ibnu Khaldun mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut:
“ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai aargumentasi tentang akidah imani
yang diperkuat dalil-dalil rasional”.
Adapun ilmu ini dinamakan ilmu Kalam, disebabkan :
a) Persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan hijriah
ialah apakah Kalam Allah (Al-qur’an) itu qadim atau hadits.
b) Dasar ilmu Kalam ialah dalil-dalil fikiran dan pengaruh dalil fikiran ini tampak jelas dalam
pembicaraan para mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (Al-Qur’an dan
hadits), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan
dalili-dalil fikiran.
c) Dinamakan Ilmu Kalam karena pembicaraan tentang Tuhan dibahas dengan logika.
Maksudnya menggunakan dalil-dalil aqliyah ; dari permasalahan masalah sifat-sifat kalam bagi
Allah.
2. Nama Lain Dari Ilmu Kalam
Ilmu kalam disebut dengan beberapa nama, antara lain :
Ilmu Ushuluddin, ilmu Tauhid, Fiqh al-Akbar, Teologi Islam, dan ilmu Aqidah. Disebut
ilmu Ushuluddin karena ilmu ini membahas pokok-pokok agama (Ushuluddin). Selain itu ilmu
2. Ushuluddin juga membahas mengenai prinsip-prinsip kepercayaan agama (Ushuluddin). Selain
itu ilmu Ushuluddin juga membahas mengenai prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-
dalil yang Qath’i (al-Qur’an dan Hadist Mutawatir) dan dalil-dalil akal pikiran.
d) Disebut ilmu Tauhid karena ilmu ini membahas keesaan Allah SWT. Adapun ilmu Tauhid
itu adalah bahwa Allah itu Esa dalam Dzat-Nya, tidak terbagi-bagi, Esa dalam sifat-sifat-Nya
yang azali, tiada tara bandingan bagi-Nya dan Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Didalamnya juga dikaji pula tentang Asma’ (nama-nama) dan Af’al
(perbuatan-perbuatan) Allah yang wajib, mustahil dan jaiz bagi Rasulnya.[3] Secara objektif
ilmu kalam sama dengan ilmu tauhid. Tetapi argumentasi ilmu kalam lebih dikonsentrasikan
pada penguasaan logika. Oleh sebab itu, sebagian teolog membedakan antara ilmu kalam dan
ilmu tauhid.
e) Abu Hanifah menyebut ilmu ini dengan fiqh al-Akbar. Menurut persepsinya, hukum Islam
yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian, pertama fiqh al-Akbar, membahas
keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu Tauhid. Kedua, fiqh al-Asghar, membahas hal-hal
yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja.
f) Teologi Islam merupakan istilah dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa Inggris, theority
William Reese mendefinisikannya dengan discourse or reason concerning God (diskusi atau
pemikiran tentang Tuhan). Dengan mengutip kata-kata William Reese lebih jauh mengatakan,
“Theology to be a discipline resting truth and independent of both philosophy and science”.
(Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta independent
filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah
penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.
g) Ilmu ini kadang-kadang juga disebut dengan ilmu Aqidah atau Aqa’id. Sebab ilmu ini
kadang-kadang juga disebut dengan ilmu Aqidah atau Aqa’id. Sebab ilmu ini membicarakan
tentang kepercayaan Islam. Syekh Thahir Al Jazairy (1851 – 1919) menerangkan : “Aqidah
Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam artinya mereka menetapkan atas
kebenarannya.[4]
A. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Kalam
Ilmu Kalam dinamakan dengan Ilmu Kalam, yaitu dikarenakan dua alasan yaitu sebagai berikut :
1. Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan tidak lepas dari pada dalil-dalil akal yang
sesuai dengan logika, dimana penampilannya melalui perkataan (Kalam) yang jitu dan tepat.
Ahli-ahli ilmu kalam adalah orang-orang yang ahli dalam berbicara, ahli dalam mengemukakan
argumentasi dalam persoalan yang dibahasnya.
3. 2. Persoalan yang terpenting dan ramai dibicarakan serta diperbincangkan pada masa-masa
pertama Islam, terutama diawal pertumbuhan ilmu Kalam ialah Firman Allah (kalam Allah),
yaitu Al Qur’an. Apakah kalam Allah itu Qadim atau Hadist.
B. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, soal-soal yang wajib, Mustahil,
dan Jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya, serta mengupas dalil-dalil yang mungkin sesuai dengan akal,
guna membuktikan adanya zat yang mewujudkan, kemudian juga mengupas dalil-dalil Sam’iyat
guna mempercayai sesuatu dengan yakin. oleh karena itu ilmu kalam dinamai pula dengan ilmu
Tauhid sebab ilmu ini membahas keesaan Allah. Baik dhatnya sifatnya serta Afalnya.
C. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Ushuluddin
Ushuluddin adalah serangkaian kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul adalah jama’ dari
ashl yang berarti pokok, dasar, fundamen sedangkan ad-din artinya adalah agama. Jadi perkataan
Ushuluddin menurut loghatnya berarti pokok atau dasar-dasar agama.
“Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan
agama dengan dalil-dalil qath’I dan dalil-dalil akal fikiran”
Alasan dinamai dengan ilmu Ushuluddin yaitu karena ilmu ini membahas tentang prinsip-prinsip
agama Islam.
D. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Aqaid
Aqaid artinya simpulan – buhul, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati. Aqaid adalah
jama’ dari aqidah. M. Hasby As Sidiqi menjelaskan dalam bukunya tentang maudhu’ tauhid, dia
mengatakan bahwa maudhu’tauhid adalah pokok pembicaraan ilmu tauhid yaitu aqidah yang
diterangkan dalil-dalilnya. Syekh Thahir Al Jazairy menerangkan: “Aqidah Islam ialah hal-hal
yang diyakini oleh orang-orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya”
Jadi, ini dinamakan dengan ilmu Aqaid disebabkan ilmu ini berbicara tentang kepercayaan Islam.
E. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Ma’rifah
Ilmu kalam disebut dengan ilmu Ma’rifah karena ilmu ini membahas terhadap hal-hal yang
berkenaan dengan sifat-sifat-Nya yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya.sedangkan Ma’rifah
artinya adalah pengenalan atau mengenal. Dalam Islam, tentang ilmu ketuhanan ini sering
F. SEBAB PENAMAAN ILMU KALAM DINAMAI TEOLOGY ISLAM
Penulis-penulis barat banyak menggunakan sebutan theology Islam, tentang ilmu Kalam, baik
dari segi loghat maupun istilah. Theology terdiri dari dua kata yaitu “theos” yang berarti Tuhan
4. dan “logos” yang berarti ilmu. Oleh karena itu theology bermakna ilmu tentang tuhan atau ilmu
tentang ketuhanan.
Teologi Islam merupakan istilah dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa Inggris, theority
William Reese mendefinisikannya dengan discourse or reason concerning God (diskusi atau
pemikiran tentang Tuhan). Dengan mengutip kata-kata William Reese lebih jauh mengatakan,
“Theology to be a discipline resting truth and independent of both philosophy and science”.
(Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta independent
filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah
penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.
G. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Fiqhul Akbar
Abu Hanifah menyebut ilmu ini dengan FIQH AL-AKBAR. Menurut persepsi beliau, hukum
Islam yang dikenal dengan istilah Fiqh terbagi atas dua bagian, pertama Fiqh al-Akbar,
membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu Tauhid. Kedua, Fiqh Al-Asghar,
membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi
hanya cabang saja. Oleh karena itu abu hanifah cs menamakan ilmu kalam dengan nama Fiqh
Al-Akbar. Yang artinya membahas dan mengkaji keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu
Tauhid.
Fungsi dari ilmu kalam sendiri bisa kita lihat pada pebahasan dibawah ini:
Mampu memberikan landasan keimanan yang kuatbagi umat islam yakni dengan cara
melakukan pendekatan yang logis sehingga agama islam tidak bisa dikatakan agama
dogmatis (apa adanya)
Mamapu menopang nilai – nilai ajaran islam seperti iman, yang berupa landasan akidah.
Islam, yang meliputi syariat, muamalah serta ibadah dan ihsan, yang meliputi aktualisasi
atau penerapan akhlak
Mampu menjawab berbagai pertanyaan mengenai agama lain yang mampu merusak
agama islam. Terlebih adanya sindiran mengenai agama islam ditengah – tengah
penduduk yang mempunyai keyakinan berbeda.