SlideShare a Scribd company logo
Al-Qur`ân adalah Kalam atau Firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang pembacaannya merupakan
suatu ibadah.
Definisi Tafsir
•Secara etimologi, tafsir adalah penjelasan.
•Secara terminologi, Tafsir adalah penjelasan yang bertujuan
untuk memberikan pemahaman tentang Al-Qur`ân, menjelaskan
makna-maknanya, mengambil aturan-aturan hukumnya dan
memahami alasan-alasan yang mendasarinya.
Kegunaan Tafsir
• Mengetahui – sesuai dengan kemampuan – maksud Allah
yang terdapat di dalam syariat-Nya yang berupa perintah dan
larangan, yang dengannya keadaan manusia menjadi lurus
dan baik.
• Untuk mengetahui petunjuk Allah mengenai akidah, ibadah
dan akhlak, agar individu dan masyarakat berhasil meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.
• Untuk mengetahui aspek-aspek kemukjizatan yang terdapat
di dalam Al-Qur`ân, sehingga orang yang mempelajari hal
tersebut sampai kepada keimanan terhadap kebenaran
risalah Nabi SAW.
• Untuk menyampaikan seseorang kepada derajat ibadah yang
paling baik, sebab di dalam kajian tafsir tersebut seseorang
akan giat membaca kalam Allah SWT.
METODE TAFSIR
I. Metode Tahlîlî atau tajzî'î adalah suatu metode tafsir yang
bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur`ân dari
seluruh aspeknya.
Dalam aplikasinya, penafsir mengikuti runtutan ayat
sebagaimana yang telah tersusun di dalam mushaf. Penafsir
memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosakata
diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat. Ia juga
mengemukakan munasabah (korelasi) ayat-ayat serta
menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama
lain.
Lanjutan...

Selain itu, penafsir membahas mengenai sabab al nuzul ( latar
belakang turunnya ayat ) dan dalil-dalil yang berasal dari
Rasul, atau sahabat atau para tabi’in, yang kadang-kadang
bercampur dengan pendapat para penafsir itu sendiri dan
diwarnai oleh latar belakang pendidikannya, dan sering pula
bercampur dengan pembahasan kebahasaan dan lainnya
yang dipandang dapat membantu memahami nash Al-Qur`ân
tersebut.
Ditinjau dari segi kecenderungan para penafsir, Metode Tahlîlî ini
dapat dibedakan kepada :
a. Tafsir bi al-Ma’tsur : penafsiran ayat dengan ayat, penafsiran ayat
dengan hadits Nabi SAW yang menjelaskan makna sebagian ayat
yang dirasa sulit dipahami oleh para sahabat, atau penafsiran ayat
dengan hasil ijtihad para sahabat, atau penafsiran ayat dengan hasil
ijtihad para tabi’in. semakin jauh rentang zaman dari masa NAbi dan
sahabatnya, maka pemahaman umat tentang makna-makna ayat AlQur`ân semakin bervariasi dan berkembang.
Periodisasi perkembangan tafsir bi al-ma’tsur ini terdapat dua periode :
Pertama, periode lisan / periwayatan. Pada periode ini, para sahabat
menukil atau mengambil penafsiran dari Rasulullah, atau oleh
sahabat dari sahabat, atau oleh tabiin dari sahabat, dengan cara
penukilan yang dapat dipercaya, teliti, dan memperhatikan jalur
periwayatan.
Kedua, periode Tadwin (kodifikasi penulisan). Pada periode ini,
tafsir bi al-ma’tsur, yang proses penukilannya pada periode
pertama, dicatat dan dikodifikasikan. Pada mulanya kodifikasi
tersebut dimuat di dalam kitab-kitab hadits. Setelah tafsir resmi
menjadi disiplin ilmu yang otonom, maka ditulis dan terbitlah
karya-karya tafsir yang secara khusus memuat tafsir bi al-ma’tsur
lengkap dengan jalur sanad kepada Nabi SAW, sahabat, tabiin,
dan tabi’ tabiin.
Contoh Kitab :
- Jâmi al-bayân fi Tafsir Al-Qur`ân, karya Ibn Jarir al-Thabari
(w.310H).
- Tafsir Al-Qur`ân al-‘Adhim, karya Ibn Katsir (w. 774 H).
2. Tafsir bi al-Ra’yi : penafsiran Al-Qur`ân dengan ijtihad,
terutama setelah seorang penafsir itu betul-betul mengetahui
perihal bahasa Arab, sabab al-nuzul, nasikh-mansukh dan halhal lain yang diperlukan oleh lazimnya seorang penafsir.
Latar belakang :
Tatkala ilmu keIslaman berkembang pesat, dimana para
Ulama telah menguasai berbagai disiplin ilmu dan berbagai
karya dari bermacam disiplin bermunculan, maka karya tafsir
juga ikut bermunculan dengan pesatnya dan diwarnai oleh
latar belakang masing-masing pengarangnya. Masing-masing
mufassir mempunyai kecenderungan dan arah pembahasan
tersendiri berbeda dengan yang lain; ada yang cenderung
kepada aspek balaghah, aspek hukum syariah, aspek qiraat,
dsb. Fenomena yang demikian terjadi karena seorang Ulama
itu disamping sebagai penafsir sekaligus juga sebagai ahli
bahasa, filosof, ahli falak, mutakallim, dsb.
Corak tafsir (bi al-ra’yi) ini diterima selama penafsir tersebut
menjauhi beberapa hal berikut ini :
- Menjauhi sikap terlalu berani menduga-duga kehendak Allah di
dalam kalam-Nya, tanpa memiliki persyaratan sebagai penafsir.
- Memaksa diri memahami sesuatu yang hanya wewenang Allah
untuk mengetahuinya.
- Menghindari dorongan dan kepentingan hawa nafsu
- Menghindari tafsir yang ditulis untuk kepentingan mazhab
semata, dimana ajaran mazhab itu dijadikan dasar utama
sementara tafsir itu sendiri dinomorduakan, sehingga terjadilah
berbagai kekeliruan.
- Menghindari penafsiran pasti (qath’i), dimana seorang penafsir
mengklaim bahwa itulah satu-satunya maksud Allah.
Contoh Kitab:
-Lubâb al-Ta’wil fi Ma’âni al-Tanzil, karya al-khazin (w.741 H)
-- Anwâr al-Tanzil wa Asrâr al-Ta’wil, karya al-Baidhawy (691 H).
3. Tafsir al-Shufi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan
pendekatan tashawuf, baik tashawuf teoritis maupun tashawuf
praktis.
Para penganut aliran tashawuf teoritis, mereka mencoba meneliti
dan mengkaji Al-Qur`ân berdasar teori-teori mazhab dan sesuai
dengan ajaran-ajaran mereka. Mereka berupaya maksimal untuk
menemukan di dalam Al-Qur`ân tersebut, faktor-faktor yang
mendukung teori dan ajaran mereka. Sehingga terkadang mereka
tampak “berlebih-lebihan” di dalam memahami ayat-ayat dan
penafsirannya sering keluar dari arti zhahir yang dimaksudkan oleh
syara’ dan didukung oleh kajian bahasa. Contoh : al-Futuhât alMakkiyah, karya Ibn Arabi.
Lanjutan...
Adapun tashawuf praktis, adalah tashawuf yang
mempraktekkan gaya hidup zuhud dan meleburkan diri dalam
ketaatan kepada Allah SWT. Para tokoh aliran ini menamakan
tafsir mereka dengan al-tafsir al-Isyâri, yaitu menta’wil ayatayat, berbeda dengan arti zhahirnya, berdasar isyarat-isyarat
tersembunyi yang hanya tampak jelas oleh para pemimpin
suluk, namun tetap dapat dikompromikan dengan arti zhahir
yang dimaksudkan.
Contoh :
- Tafsir Al-Qur`ân al-karim, karya al-Tusturi (w.383 H)
- Haqâiq al-tafsir, karya al-Salami (w. 412 H)
4. Tafsir al-Fiqhi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan
pendekatan fiqh.
Latar belakang :
Para sahabat setiap menemukan kesulitan untuk memahami
hukum yang dikandung oleh Al-Qur`ân langsung bertanya kepada
Nabi, dan beliau langsung menjawab. Jawaban Rasulullah ini di
satu pihak, adalah tafsir bi al-ma’tsur dan di pihak lain, sekaligus
sebagai tafsir al-fiqhi. Sepeninggal Rasulullah, para sahabat
langsung mencari keputusan hukum dari Al-Qur`ân dan berusaha
menarik kesimpulan hukum syariah berdasarkan ijtihad; dan hasil
ijtihad mereka ini disebut tafsir al-fiqhi. Demikian pula halnya yang
terjadi di masa tabiin.
Contoh Kitab :
- Ahkâm Al-Qur`ân, karya al-Jashshash (w.370 H)
- Al-Jâmi li ahkâm Al-Qur`ân, karya al-Qurthuby (w.671 H)
5. Tafsir al-Falsafi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan
menggunakan pendekatan filsafat.
Latar belakang :
Lahirnya berbagai corak tafsir di antaranya karena tersebarnya
dan bertemunya aneka budaya. Di tengah-tengah pesatnya
perkembangan ilmu dan budaya ini, gerakan penerjemahan
tumbuh dan giat dilaksanakan di masa Dinasti Bani Abbas.
Berbagai sumber perbendaharaan ilmu digali, dan aneka
literatur diterjemahkan, termasuk buku-buku filsafat karya
para filosof Yunani.
Contoh :
- Mafâtih al-Ghaib, karya Fakhr al-Razi (w. 606 H)
6. Tafsir al-Ilmi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan
pendekatan Ilmu Pengetahuan (sains).
Latar belakang :
Ajakan Al-Qur`ân adalah ajakan ilmiah, yang berdiri di atas prinsip
pembebasan akal dan kemerdekaan berpikir. Al-Qur`ân
menyuruh umat manusia memperhatikan alam. Allah SWT di
samping menyuruh kita memperhatikan wahyu-Nya yang
tertulis, sekaligus menganjurkan kita agar memperhatikan
wahyu-Nya yang tampak, yaitu alam. Oleh karena itu, kita
menemukan banyak ayat Al-Qur`ân yang diakhiri dengan kalimat
afalâ ta’lamun, afalâ tatafakkarun, dsb.
Contoh Kitab :
- Jawâhir Al-Qur`ân, karya al-Ghazali
- Al-Jawhar, karya Tanthawi Jauhari.
7. Tafsir al-Adab al-Ijtima’i : menafsirkan Al-Qur`ân dengan
mengemukakan ungkapan-ungkapan Al-Qur`ân secara teliti,
selanjutnya menjelaskan makna-makna yang dimaksud oleh AlQur`ân tersebut dengan gaya bahasa yang indah dan menarik.
Kemudian selanjutnya, penafsir berusaha menghubungkan nashnash Al-Qur`ân – yang tengah dikaji – dengan kenyataan sosial dan
sistem budaya yang ada.
Contoh Kitab :
- Tafsir al-Manâr, karya Rasyid Ridha (w.1345 H)
- Tafsir al-Maraghi, karya Ahmad Musthafa al-Maraghi (1945 M)
Corak Penafsiran yang menggunakan metode
tahlili

Tafsir bil
Ma’tsur

Tafsir
Adabi
Ijtima’i

bir Tafsir
Ra’yi
Metode
Tahlili

ilmi Tafsir

Tafsir
falsafi

Tafsir Sufi

Tafsir Fiqhi
Metode tafsir selanjutnya...

II. Metode Ijmâlî adalah suatu metode tafsir yang menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur`ân dengan cara mengemukakan makna
global.
Dalam sistematikanya, mufassir akan membahas ayat demi ayat
sesuai dengan susunan yang ada di dalam mushaf, kemudian
mengemukakan makna global yang dimaksud oleh ayat
tersebut. Makna yang diungkapkan biasanya diletakkan di
dalam rangkaian ayat-ayat atau menurut pola-pola yang
diakui oleh Jumhur ulama, dan mudah dipahami oleh semua
orang. Dengan demikian, metode ini mengikuti cara dan
susunan Al-Qur`ân yang membuat masing-masing makna
saling berkaitan dengan lainnya.
Contoh Kitab :
Tafsir Al-Jalâlain, karya Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin alSuyuthi.
III. Metode Muqâran (perbandingan) adalah mengemukakan
penafsiran ayat-ayat Al-Qur`ân yang ditulis oleh sejumlah
para mufassir. Metode ini dapat juga dilakukan dengan cara
memperbandingkan sejumlah ayat-ayat Al-Qur`ân yang
berbicara satu topik masalah, atau memperbandingkan ayatayat Al-Qur`ân dengan hadits-hadits Nabi yang secara lahiriah
tampak berbeda.
Dalam hal ini, seorang mufassir / peneliti juga berusaha
memperbandingkan arah dan kecenderungan masing-masing
mufasir, dan menganalisis tentang apa gerangan yang
melatarbelakangi seorang mufassir menuju arah dan memilih
kecenderungan tertentu, sehingga si peneliti dapat melihat
dengan jelas siapa di antara mufassir tersebut yang
dipengaruhi oleh perbedaan mazhab, dan siapa yang
bertendensi untuk memperkuat suatu mazhab.
Lanjutan...
Selanjutnya, peneliti juga akan menjelaskan bahwa di
antara para mufassir tersebut ada yang sangat terpengaruh
oleh spesialisasi ilmunya, sehingga kecenderungan masingmasing mufassir tampak jelas. Bagaimana seorang mufasssir
itu misalnya, ada yang cenderung mengemukakan
pembahasan tentang aspek i’rab dan balaghah, ada yang
dipengaruhi oleh semangat Syi’ah, tashawuf, Mu’tazilah,
Asy’ariyah; dan bagaimana pula suatu penafsiran itu sarat
dengan ide-ide ilmu alam, teori-teor ilmiah, dan ide-ide
filsafat.
IV. Metode Maudhu’i (tematik);
Metode ini memiliki dua definisi :
Pertama, adalah Pembahasan mengenai satu surat secara
menyeluruh dan utuh dengan menjelaskan maksudnya yang
bersifat umum dan khusus, menjelaskan korelasi antara
berbagai masalah yang dikandungnya, sehingga surat itu
tampak dalam bentuknya yang betul-betul utuh dan cermat.
Contoh :
Surat Saba; surat ini diawali dengan menegmukakan pujian
kepada Allah SWT, dan membawa salah satu prinsip
pendidikan yang berkaitan dengan soal pemilikan, cara
penggunaan milik yang bijaksana, dan cara pengaturan yang
seksama.
Kedua, adalah menafsirkan Al-Qur`ân dengan cara menghimpun
semua ayat yang berbicara mengenai satu pokok masalah,
walaupun tempat dan waktu serta sebab turunnya ayat-ayat
tersebut berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, menghimpun
ayat-ayat yang mempunyai satu makna dan menyusunnya di
bawah satu judul bahasan, kemudian menafsirkannya secara
tematik.
Latar Belakang :
Kajian terhadap Al-Qur`ân adalah untuk mengungkapkan
kepada umat manusia segala syariat dan peraturan Al-Qur`ân
yang berhubungan dengan kehidupan dan problema mereka,
dan untuk menjelaskan kepada mereka segala hukum dan
dasar-dasar yang menegaskan bahwa Al-Qur`ân itu
mempunyai hubungan erat dengan masalah politik, sosial
ekonomi, perilaku moral, dll sehingga umat manusia semakin
menyadari dan merasakan bahwa Al-Qur`ân itu bersama
mereka di dalam setiap situasi kehidupan dan mempunyai
hukum yang jelas mengenai semua perilaku individu.
Langkah-langkah metode tafsir Maudhu’i (definisi 2) :
a. Memilih atau menetapkan masalah Al-Qur`ân yang akan dikaji
secara tematik.
b. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan
masalah yang ditetapkan, ayat Makkiyah dan Madaniyah
c. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut
kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan mengenai
latar belakang turunnya ayat atau asbab al-nuzul.
d. Mengetahui korelasi (munasabah) ayat-ayat tersebut di dalam
masing-masing suratnya
e. Menyusun tema bahasan di dalam kerangka yang pas,
sistematis, sempurna dan utuh (outline).
f. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadits, bila
dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin
jelas
g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan
menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang
mengandung pengertia serupa, mengkompromikan pengertian
yang ‘am dan khash, antara muthlaq dan muqayyad,
mensinkronkan ayat-ayat yang secara lahir tampak kontradiktif,
menjelaskan ayat nasikh dan mansukh, sehingga semua ayat
tersebut bertemu pada satu muara, tanpa perbedaan dan
kontradiksi atau tindakan pemaksaan terhadap sebagian ayat
kepada makna-makna yang sebenarnya tidak tepat.
Contoh :
- Tema Pokok Al-Qur`ân, karya Fazlur Rahman
- Wawasan Al-Qur`ân, karya M. Quraish Shihab
Sumber :
• Abd. Al-Hayy al Farmawi, Metode Tafsir Maudhû'î, terj. Suryan A.
Jamrah (al-Bidâyah fî Tafsir Maudhû'î), Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 1996.
• Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, Jakarta : Teraju, 2000.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Definisi ilmu kalam
Definisi ilmu kalamDefinisi ilmu kalam
Definisi ilmu kalamRimacxnku27
 
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhidSejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhidMuhammad Wisnu D R
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamKhairul Iksan
 
Bab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anBab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anRahimantoSSosI
 
Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA
Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA
Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA HaubibBro
 
Ijtihad_PAI 2010
Ijtihad_PAI 2010Ijtihad_PAI 2010
Ijtihad_PAI 2010apandin
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamIsa Ansori
 
Konsep Tanzil: Arkoun dan Zarqani
Konsep Tanzil: Arkoun dan ZarqaniKonsep Tanzil: Arkoun dan Zarqani
Konsep Tanzil: Arkoun dan ZarqaniAnwar Ma'rufi
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)wahyudinia112
 
Agama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyuAgama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyuZainal Abidin
 

What's hot (20)

Pengertian ulumul qur
Pengertian ulumul  qurPengertian ulumul  qur
Pengertian ulumul qur
 
Definisi ilmu kalam
Definisi ilmu kalamDefinisi ilmu kalam
Definisi ilmu kalam
 
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhidSejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu tauhid
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Makalah makkiyah
Makalah makkiyahMakalah makkiyah
Makalah makkiyah
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
 
Maqasid ilmu kalam
Maqasid ilmu kalamMaqasid ilmu kalam
Maqasid ilmu kalam
 
ILMU KALAM
ILMU KALAM ILMU KALAM
ILMU KALAM
 
Bab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anBab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'an
 
Ilmu kalam
Ilmu kalamIlmu kalam
Ilmu kalam
 
Pengantar Ilmu kalam
Pengantar Ilmu kalamPengantar Ilmu kalam
Pengantar Ilmu kalam
 
2. ilmu kalam
2. ilmu kalam2. ilmu kalam
2. ilmu kalam
 
Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA
Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA
Makalah AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH SERTA INTEPRETASI DAN RELEVANSINYA
 
Ilmu Kalam : Mutazilah
Ilmu Kalam : MutazilahIlmu Kalam : Mutazilah
Ilmu Kalam : Mutazilah
 
Ijtihad_PAI 2010
Ijtihad_PAI 2010Ijtihad_PAI 2010
Ijtihad_PAI 2010
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Konsep Tanzil: Arkoun dan Zarqani
Konsep Tanzil: Arkoun dan ZarqaniKonsep Tanzil: Arkoun dan Zarqani
Konsep Tanzil: Arkoun dan Zarqani
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
 
Agama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyuAgama akal dan wahyu
Agama akal dan wahyu
 

Viewers also liked

PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Problems of the world
Problems of the worldProblems of the world
Problems of the worldMAVSS
 
Diagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique - Présentation
Diagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique  - PrésentationDiagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique  - Présentation
Diagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique - PrésentationUNITEC
 
Sciences judiciaires
Sciences judiciairesSciences judiciaires
Sciences judiciairesessa1988
 
Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014
Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014
Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014Ruhyat Yogaprana
 
Master gestion-espme
Master gestion-espmeMaster gestion-espme
Master gestion-espmeessa1988
 
Ahmad Firdaus_CV_New
Ahmad Firdaus_CV_NewAhmad Firdaus_CV_New
Ahmad Firdaus_CV_Newpidoot0708
 
Presentation1 (1)
Presentation1 (1)Presentation1 (1)
Presentation1 (1)nornadiya
 
Sumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun dunia
Sumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun duniaSumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun dunia
Sumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun duniamohd adib
 

Viewers also liked (17)

Tafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantarTafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantar
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Problems of the world
Problems of the worldProblems of the world
Problems of the world
 
Diagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique - Présentation
Diagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique  - PrésentationDiagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique  - Présentation
Diagnostic 2009 de l'Aquitaine Numérique - Présentation
 
1 мая
1 мая1 мая
1 мая
 
Sciences judiciaires
Sciences judiciairesSciences judiciaires
Sciences judiciaires
 
Dr Rahul Hajare_ Detail cv
Dr Rahul Hajare_ Detail cvDr Rahul Hajare_ Detail cv
Dr Rahul Hajare_ Detail cv
 
Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014
Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014
Capesun SMP Negeri 13 Bogor per tanggal 16-12-2014
 
Master gestion-espme
Master gestion-espmeMaster gestion-espme
Master gestion-espme
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
Ahmad Firdaus_CV_New
Ahmad Firdaus_CV_NewAhmad Firdaus_CV_New
Ahmad Firdaus_CV_New
 
Presentation1 (1)
Presentation1 (1)Presentation1 (1)
Presentation1 (1)
 
Sumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun dunia
Sumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun duniaSumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun dunia
Sumbangan sarjana sains Islam Kepada tamadun dunia
 
Marketing Overview Handout
Marketing Overview HandoutMarketing Overview Handout
Marketing Overview Handout
 
Dato ir abdul nasir abdul razak
Dato ir abdul nasir abdul razakDato ir abdul nasir abdul razak
Dato ir abdul nasir abdul razak
 
ZUBAIR CV 5
ZUBAIR CV  5ZUBAIR CV  5
ZUBAIR CV 5
 
Herramientas web 2.0
Herramientas web 2.0Herramientas web 2.0
Herramientas web 2.0
 

Similar to Method of Tafsir

20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)Sukor Bakar
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir4n9ry_61rd5
 
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsirs4gito
 
PPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptx
PPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptxPPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptx
PPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptxFadliRahman21
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YIMuhammad Rizaki
 
Tafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaTafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaQomaruz Zaman
 

Similar to Method of Tafsir (20)

20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
 
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS TAFSIR TEMATIK-2 OLEH Agung Setiawan. SM IV-B FDK UINSU 2019/2020
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
 
Makalah al quran hadist
Makalah al quran hadistMakalah al quran hadist
Makalah al quran hadist
 
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
 
PENGANTAR TAFSIR-1 OLEH Ahmad Mutawalli Nasution. SM MD IV-C. FDK UINSU 2019/...
PENGANTAR TAFSIR-1 OLEH Ahmad Mutawalli Nasution. SM MD IV-C. FDK UINSU 2019/...PENGANTAR TAFSIR-1 OLEH Ahmad Mutawalli Nasution. SM MD IV-C. FDK UINSU 2019/...
PENGANTAR TAFSIR-1 OLEH Ahmad Mutawalli Nasution. SM MD IV-C. FDK UINSU 2019/...
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK Tika Mailani (0104183191) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK Tika Mailani (0104183191) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK Tika Mailani (0104183191) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK Tika Mailani (0104183191) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
MAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLIMAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLI
 
Al qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsirAl qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsir
 
PPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptx
PPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptxPPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptx
PPT Corak Tafsir Periode Pertengahan (1).pptx
 
Mahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsirMahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsir
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2
 
Konsep ulum al quran
Konsep ulum al quranKonsep ulum al quran
Konsep ulum al quran
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
 
Tafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaTafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenya
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
 
PP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptxPP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptx
 

More from Hakim Ahma

Introduction to Aggression
Introduction to AggressionIntroduction to Aggression
Introduction to AggressionHakim Ahma
 
Process device
Process deviceProcess device
Process deviceHakim Ahma
 
Presentation3 siap
Presentation3 siapPresentation3 siap
Presentation3 siapHakim Ahma
 
Program Aplikasi Berbasis Data
Program Aplikasi Berbasis DataProgram Aplikasi Berbasis Data
Program Aplikasi Berbasis DataHakim Ahma
 

More from Hakim Ahma (6)

Doc2
Doc2Doc2
Doc2
 
Cooor
CooorCooor
Cooor
 
Introduction to Aggression
Introduction to AggressionIntroduction to Aggression
Introduction to Aggression
 
Process device
Process deviceProcess device
Process device
 
Presentation3 siap
Presentation3 siapPresentation3 siap
Presentation3 siap
 
Program Aplikasi Berbasis Data
Program Aplikasi Berbasis DataProgram Aplikasi Berbasis Data
Program Aplikasi Berbasis Data
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Method of Tafsir

  • 1.
  • 2. Al-Qur`ân adalah Kalam atau Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang pembacaannya merupakan suatu ibadah. Definisi Tafsir •Secara etimologi, tafsir adalah penjelasan. •Secara terminologi, Tafsir adalah penjelasan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Al-Qur`ân, menjelaskan makna-maknanya, mengambil aturan-aturan hukumnya dan memahami alasan-alasan yang mendasarinya.
  • 3. Kegunaan Tafsir • Mengetahui – sesuai dengan kemampuan – maksud Allah yang terdapat di dalam syariat-Nya yang berupa perintah dan larangan, yang dengannya keadaan manusia menjadi lurus dan baik. • Untuk mengetahui petunjuk Allah mengenai akidah, ibadah dan akhlak, agar individu dan masyarakat berhasil meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. • Untuk mengetahui aspek-aspek kemukjizatan yang terdapat di dalam Al-Qur`ân, sehingga orang yang mempelajari hal tersebut sampai kepada keimanan terhadap kebenaran risalah Nabi SAW. • Untuk menyampaikan seseorang kepada derajat ibadah yang paling baik, sebab di dalam kajian tafsir tersebut seseorang akan giat membaca kalam Allah SWT.
  • 4. METODE TAFSIR I. Metode Tahlîlî atau tajzî'î adalah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur`ân dari seluruh aspeknya. Dalam aplikasinya, penafsir mengikuti runtutan ayat sebagaimana yang telah tersusun di dalam mushaf. Penafsir memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosakata diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat. Ia juga mengemukakan munasabah (korelasi) ayat-ayat serta menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain.
  • 5. Lanjutan... Selain itu, penafsir membahas mengenai sabab al nuzul ( latar belakang turunnya ayat ) dan dalil-dalil yang berasal dari Rasul, atau sahabat atau para tabi’in, yang kadang-kadang bercampur dengan pendapat para penafsir itu sendiri dan diwarnai oleh latar belakang pendidikannya, dan sering pula bercampur dengan pembahasan kebahasaan dan lainnya yang dipandang dapat membantu memahami nash Al-Qur`ân tersebut.
  • 6. Ditinjau dari segi kecenderungan para penafsir, Metode Tahlîlî ini dapat dibedakan kepada : a. Tafsir bi al-Ma’tsur : penafsiran ayat dengan ayat, penafsiran ayat dengan hadits Nabi SAW yang menjelaskan makna sebagian ayat yang dirasa sulit dipahami oleh para sahabat, atau penafsiran ayat dengan hasil ijtihad para sahabat, atau penafsiran ayat dengan hasil ijtihad para tabi’in. semakin jauh rentang zaman dari masa NAbi dan sahabatnya, maka pemahaman umat tentang makna-makna ayat AlQur`ân semakin bervariasi dan berkembang. Periodisasi perkembangan tafsir bi al-ma’tsur ini terdapat dua periode : Pertama, periode lisan / periwayatan. Pada periode ini, para sahabat menukil atau mengambil penafsiran dari Rasulullah, atau oleh sahabat dari sahabat, atau oleh tabiin dari sahabat, dengan cara penukilan yang dapat dipercaya, teliti, dan memperhatikan jalur periwayatan.
  • 7. Kedua, periode Tadwin (kodifikasi penulisan). Pada periode ini, tafsir bi al-ma’tsur, yang proses penukilannya pada periode pertama, dicatat dan dikodifikasikan. Pada mulanya kodifikasi tersebut dimuat di dalam kitab-kitab hadits. Setelah tafsir resmi menjadi disiplin ilmu yang otonom, maka ditulis dan terbitlah karya-karya tafsir yang secara khusus memuat tafsir bi al-ma’tsur lengkap dengan jalur sanad kepada Nabi SAW, sahabat, tabiin, dan tabi’ tabiin. Contoh Kitab : - Jâmi al-bayân fi Tafsir Al-Qur`ân, karya Ibn Jarir al-Thabari (w.310H). - Tafsir Al-Qur`ân al-‘Adhim, karya Ibn Katsir (w. 774 H).
  • 8. 2. Tafsir bi al-Ra’yi : penafsiran Al-Qur`ân dengan ijtihad, terutama setelah seorang penafsir itu betul-betul mengetahui perihal bahasa Arab, sabab al-nuzul, nasikh-mansukh dan halhal lain yang diperlukan oleh lazimnya seorang penafsir. Latar belakang : Tatkala ilmu keIslaman berkembang pesat, dimana para Ulama telah menguasai berbagai disiplin ilmu dan berbagai karya dari bermacam disiplin bermunculan, maka karya tafsir juga ikut bermunculan dengan pesatnya dan diwarnai oleh latar belakang masing-masing pengarangnya. Masing-masing mufassir mempunyai kecenderungan dan arah pembahasan tersendiri berbeda dengan yang lain; ada yang cenderung kepada aspek balaghah, aspek hukum syariah, aspek qiraat, dsb. Fenomena yang demikian terjadi karena seorang Ulama itu disamping sebagai penafsir sekaligus juga sebagai ahli bahasa, filosof, ahli falak, mutakallim, dsb.
  • 9. Corak tafsir (bi al-ra’yi) ini diterima selama penafsir tersebut menjauhi beberapa hal berikut ini : - Menjauhi sikap terlalu berani menduga-duga kehendak Allah di dalam kalam-Nya, tanpa memiliki persyaratan sebagai penafsir. - Memaksa diri memahami sesuatu yang hanya wewenang Allah untuk mengetahuinya. - Menghindari dorongan dan kepentingan hawa nafsu - Menghindari tafsir yang ditulis untuk kepentingan mazhab semata, dimana ajaran mazhab itu dijadikan dasar utama sementara tafsir itu sendiri dinomorduakan, sehingga terjadilah berbagai kekeliruan. - Menghindari penafsiran pasti (qath’i), dimana seorang penafsir mengklaim bahwa itulah satu-satunya maksud Allah. Contoh Kitab: -Lubâb al-Ta’wil fi Ma’âni al-Tanzil, karya al-khazin (w.741 H) -- Anwâr al-Tanzil wa Asrâr al-Ta’wil, karya al-Baidhawy (691 H).
  • 10. 3. Tafsir al-Shufi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan pendekatan tashawuf, baik tashawuf teoritis maupun tashawuf praktis. Para penganut aliran tashawuf teoritis, mereka mencoba meneliti dan mengkaji Al-Qur`ân berdasar teori-teori mazhab dan sesuai dengan ajaran-ajaran mereka. Mereka berupaya maksimal untuk menemukan di dalam Al-Qur`ân tersebut, faktor-faktor yang mendukung teori dan ajaran mereka. Sehingga terkadang mereka tampak “berlebih-lebihan” di dalam memahami ayat-ayat dan penafsirannya sering keluar dari arti zhahir yang dimaksudkan oleh syara’ dan didukung oleh kajian bahasa. Contoh : al-Futuhât alMakkiyah, karya Ibn Arabi.
  • 11. Lanjutan... Adapun tashawuf praktis, adalah tashawuf yang mempraktekkan gaya hidup zuhud dan meleburkan diri dalam ketaatan kepada Allah SWT. Para tokoh aliran ini menamakan tafsir mereka dengan al-tafsir al-Isyâri, yaitu menta’wil ayatayat, berbeda dengan arti zhahirnya, berdasar isyarat-isyarat tersembunyi yang hanya tampak jelas oleh para pemimpin suluk, namun tetap dapat dikompromikan dengan arti zhahir yang dimaksudkan. Contoh : - Tafsir Al-Qur`ân al-karim, karya al-Tusturi (w.383 H) - Haqâiq al-tafsir, karya al-Salami (w. 412 H)
  • 12. 4. Tafsir al-Fiqhi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan pendekatan fiqh. Latar belakang : Para sahabat setiap menemukan kesulitan untuk memahami hukum yang dikandung oleh Al-Qur`ân langsung bertanya kepada Nabi, dan beliau langsung menjawab. Jawaban Rasulullah ini di satu pihak, adalah tafsir bi al-ma’tsur dan di pihak lain, sekaligus sebagai tafsir al-fiqhi. Sepeninggal Rasulullah, para sahabat langsung mencari keputusan hukum dari Al-Qur`ân dan berusaha menarik kesimpulan hukum syariah berdasarkan ijtihad; dan hasil ijtihad mereka ini disebut tafsir al-fiqhi. Demikian pula halnya yang terjadi di masa tabiin. Contoh Kitab : - Ahkâm Al-Qur`ân, karya al-Jashshash (w.370 H) - Al-Jâmi li ahkâm Al-Qur`ân, karya al-Qurthuby (w.671 H)
  • 13. 5. Tafsir al-Falsafi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan pendekatan filsafat. Latar belakang : Lahirnya berbagai corak tafsir di antaranya karena tersebarnya dan bertemunya aneka budaya. Di tengah-tengah pesatnya perkembangan ilmu dan budaya ini, gerakan penerjemahan tumbuh dan giat dilaksanakan di masa Dinasti Bani Abbas. Berbagai sumber perbendaharaan ilmu digali, dan aneka literatur diterjemahkan, termasuk buku-buku filsafat karya para filosof Yunani. Contoh : - Mafâtih al-Ghaib, karya Fakhr al-Razi (w. 606 H)
  • 14. 6. Tafsir al-Ilmi : menafsirkan Al-Qur`ân dengan menggunakan pendekatan Ilmu Pengetahuan (sains). Latar belakang : Ajakan Al-Qur`ân adalah ajakan ilmiah, yang berdiri di atas prinsip pembebasan akal dan kemerdekaan berpikir. Al-Qur`ân menyuruh umat manusia memperhatikan alam. Allah SWT di samping menyuruh kita memperhatikan wahyu-Nya yang tertulis, sekaligus menganjurkan kita agar memperhatikan wahyu-Nya yang tampak, yaitu alam. Oleh karena itu, kita menemukan banyak ayat Al-Qur`ân yang diakhiri dengan kalimat afalâ ta’lamun, afalâ tatafakkarun, dsb. Contoh Kitab : - Jawâhir Al-Qur`ân, karya al-Ghazali - Al-Jawhar, karya Tanthawi Jauhari.
  • 15. 7. Tafsir al-Adab al-Ijtima’i : menafsirkan Al-Qur`ân dengan mengemukakan ungkapan-ungkapan Al-Qur`ân secara teliti, selanjutnya menjelaskan makna-makna yang dimaksud oleh AlQur`ân tersebut dengan gaya bahasa yang indah dan menarik. Kemudian selanjutnya, penafsir berusaha menghubungkan nashnash Al-Qur`ân – yang tengah dikaji – dengan kenyataan sosial dan sistem budaya yang ada. Contoh Kitab : - Tafsir al-Manâr, karya Rasyid Ridha (w.1345 H) - Tafsir al-Maraghi, karya Ahmad Musthafa al-Maraghi (1945 M)
  • 16. Corak Penafsiran yang menggunakan metode tahlili Tafsir bil Ma’tsur Tafsir Adabi Ijtima’i bir Tafsir Ra’yi Metode Tahlili ilmi Tafsir Tafsir falsafi Tafsir Sufi Tafsir Fiqhi
  • 17. Metode tafsir selanjutnya... II. Metode Ijmâlî adalah suatu metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur`ân dengan cara mengemukakan makna global. Dalam sistematikanya, mufassir akan membahas ayat demi ayat sesuai dengan susunan yang ada di dalam mushaf, kemudian mengemukakan makna global yang dimaksud oleh ayat tersebut. Makna yang diungkapkan biasanya diletakkan di dalam rangkaian ayat-ayat atau menurut pola-pola yang diakui oleh Jumhur ulama, dan mudah dipahami oleh semua orang. Dengan demikian, metode ini mengikuti cara dan susunan Al-Qur`ân yang membuat masing-masing makna saling berkaitan dengan lainnya. Contoh Kitab : Tafsir Al-Jalâlain, karya Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin alSuyuthi.
  • 18. III. Metode Muqâran (perbandingan) adalah mengemukakan penafsiran ayat-ayat Al-Qur`ân yang ditulis oleh sejumlah para mufassir. Metode ini dapat juga dilakukan dengan cara memperbandingkan sejumlah ayat-ayat Al-Qur`ân yang berbicara satu topik masalah, atau memperbandingkan ayatayat Al-Qur`ân dengan hadits-hadits Nabi yang secara lahiriah tampak berbeda. Dalam hal ini, seorang mufassir / peneliti juga berusaha memperbandingkan arah dan kecenderungan masing-masing mufasir, dan menganalisis tentang apa gerangan yang melatarbelakangi seorang mufassir menuju arah dan memilih kecenderungan tertentu, sehingga si peneliti dapat melihat dengan jelas siapa di antara mufassir tersebut yang dipengaruhi oleh perbedaan mazhab, dan siapa yang bertendensi untuk memperkuat suatu mazhab.
  • 19. Lanjutan... Selanjutnya, peneliti juga akan menjelaskan bahwa di antara para mufassir tersebut ada yang sangat terpengaruh oleh spesialisasi ilmunya, sehingga kecenderungan masingmasing mufassir tampak jelas. Bagaimana seorang mufasssir itu misalnya, ada yang cenderung mengemukakan pembahasan tentang aspek i’rab dan balaghah, ada yang dipengaruhi oleh semangat Syi’ah, tashawuf, Mu’tazilah, Asy’ariyah; dan bagaimana pula suatu penafsiran itu sarat dengan ide-ide ilmu alam, teori-teor ilmiah, dan ide-ide filsafat.
  • 20. IV. Metode Maudhu’i (tematik); Metode ini memiliki dua definisi : Pertama, adalah Pembahasan mengenai satu surat secara menyeluruh dan utuh dengan menjelaskan maksudnya yang bersifat umum dan khusus, menjelaskan korelasi antara berbagai masalah yang dikandungnya, sehingga surat itu tampak dalam bentuknya yang betul-betul utuh dan cermat. Contoh : Surat Saba; surat ini diawali dengan menegmukakan pujian kepada Allah SWT, dan membawa salah satu prinsip pendidikan yang berkaitan dengan soal pemilikan, cara penggunaan milik yang bijaksana, dan cara pengaturan yang seksama.
  • 21. Kedua, adalah menafsirkan Al-Qur`ân dengan cara menghimpun semua ayat yang berbicara mengenai satu pokok masalah, walaupun tempat dan waktu serta sebab turunnya ayat-ayat tersebut berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, menghimpun ayat-ayat yang mempunyai satu makna dan menyusunnya di bawah satu judul bahasan, kemudian menafsirkannya secara tematik.
  • 22. Latar Belakang : Kajian terhadap Al-Qur`ân adalah untuk mengungkapkan kepada umat manusia segala syariat dan peraturan Al-Qur`ân yang berhubungan dengan kehidupan dan problema mereka, dan untuk menjelaskan kepada mereka segala hukum dan dasar-dasar yang menegaskan bahwa Al-Qur`ân itu mempunyai hubungan erat dengan masalah politik, sosial ekonomi, perilaku moral, dll sehingga umat manusia semakin menyadari dan merasakan bahwa Al-Qur`ân itu bersama mereka di dalam setiap situasi kehidupan dan mempunyai hukum yang jelas mengenai semua perilaku individu.
  • 23. Langkah-langkah metode tafsir Maudhu’i (definisi 2) : a. Memilih atau menetapkan masalah Al-Qur`ân yang akan dikaji secara tematik. b. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang ditetapkan, ayat Makkiyah dan Madaniyah c. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan mengenai latar belakang turunnya ayat atau asbab al-nuzul. d. Mengetahui korelasi (munasabah) ayat-ayat tersebut di dalam masing-masing suratnya e. Menyusun tema bahasan di dalam kerangka yang pas, sistematis, sempurna dan utuh (outline). f. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadits, bila dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin jelas
  • 24. g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertia serupa, mengkompromikan pengertian yang ‘am dan khash, antara muthlaq dan muqayyad, mensinkronkan ayat-ayat yang secara lahir tampak kontradiktif, menjelaskan ayat nasikh dan mansukh, sehingga semua ayat tersebut bertemu pada satu muara, tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindakan pemaksaan terhadap sebagian ayat kepada makna-makna yang sebenarnya tidak tepat. Contoh : - Tema Pokok Al-Qur`ân, karya Fazlur Rahman - Wawasan Al-Qur`ân, karya M. Quraish Shihab
  • 25. Sumber : • Abd. Al-Hayy al Farmawi, Metode Tafsir Maudhû'î, terj. Suryan A. Jamrah (al-Bidâyah fî Tafsir Maudhû'î), Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996. • Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, Jakarta : Teraju, 2000.