SlideShare a Scribd company logo
MODUL VI :
PENERAPAN INTEGRAL
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat sebuah fungsi yang
tidak diketahui dan turunan-turunannya. Menyelesaikan suatu persamaan
diferensial adalah mencari suatu fungsi yang tidak diketahui.
Contoh
x4cosx2
dx
dy
3yy2
x31
dx
dy
2x4
dx
yd 2
2
2
Persamaan
diferensial orde
satu variabel
terpisah
Persamaan diferensial linier orde dua
PD orde satu variabel terpisah
)y(g
)x(f
dx
dy
atau
f(x)dx + g(y) dy = 0
dx)x(fdy)y(g
cdy)y(gdx)x(f
atau
Contoh penerapan
Hukum Pendinginan Newton
Hukum Newton menyatakan bahwa
laju perubahan laju pendinginan
suhu benda sebanding dengan
selisih suhu antara benda dan
medium yang mengelilinginya.
Andaikan t adalah waktu t setelah
benda mulai mendingin. Jika T(t)
adalah suhu benda pada saat t, Tm
suhu medium yang mengelilinginya,
dT/dt laju perubahan suhu pada
saat t, dan k faktor pembanding
maka,
)TT(k
dt
dT
m
Rangkaian Listrik R-L
Pada rangkaian seri menyatakan
bahwa hubungan antara hambatan
R ohm dan induktansi L henry
dengan sebuah sumber arus listrik
konstan yang tegangannya V volt.
Andaikan i(t) menyatakan arus listrik
dalam ampere yang mengalir pada
rangkaian setelah waktu t, dan t
menyatakan waktu dalam detik sejak
rangkaian ditutup. Menurut hukum
Kircoff, diperoleh :
VRi
dt
di
L
PENERAPAN INTEGRAL TENTU
Luas Bidang Datar
Misalkan daerah R dibatasi oleh
kurva y=f(x), sumbu x pada [a,b]
seperti pada gambar
R
y=f(x)
f(xi)
xi
x=a x=b
Ai=f(xi) xi, a xi b
Luas empat persegi panjang
b
a
dx)x(f)R(A
Contoh 1
Hitunglah luas daerah R, yang terletak
dibawah kurva f(x) = 4x2 – x3, sumbu x,
garis x = 1 dan garis x = 3.
Jawab
x=1 x=3
f(xi)
x
y
f(x) = 4x2 – x3
Ai=(4xi2 – xi3) xi, 1 xi 3
3
44
dx)xx4()R(A
3
1
32
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-20
-15
-10
-5
0
5
10
f(x)=x3 – 2x2 – 8x
Contoh :
A(R1)
A(R2)
–2 0 4
Luas diantara dua kurva
Misalkan daerah R dibatasi oleh dua
kurva y=f(x), y=g(x) pada [a,b]
seperti pada gambar
f(x)-g(x)
xi
R
y=f(x)
y=g(x)
x
y
x=a x=b
Luas empat persegi panjang :
Ai=[f(xi) – g(xi)] xi, a xi b
b
a
dx)]x(g)x(f[)R(A
Prosedur Menghitung Luas Daerah
Langkah-langkah untuk menghitung
luas daerah dengan integral tertentu
(1)Buatlah gambar daerah R yang
bersangkutan, beserta batas-
batasnya.
(2)Pada daerah R buatlah suatu jalur
tertentu.
(3)Hampiri luas suatu jalur tertentu
langkah 2 dengan luas empat
persegi panjang.
(4)Jumlahkan luas aproksimasi dari
langkah 3.
(5)Ambil limitnya sehingga diperoleh
suatu integral tertentu.
Contoh 2
Hitunglah luas daerah R, terletak
y = 4x2 – x3, dan x+y = 4.
Jawab :
Sketsa grafik R lihat gambar berikut
R2
R1
g(x)=4-x
f(x) = 4x2 – x3
x=-1 x=1 x=4
x
y
A2
A1
Titik potong kedua kurva diperoleh :
4-x = 4x2 -x3
X3-4x2 – x + 4 = 0, x1=-1,x2=1,x3=4
Menghitung A(R)
A1 = [g(xi)-f(xi)] xi
= [(4-xi)-(4xi
2 – xi
3)] xi, -1 xi 1
1
1
32
1 dx)]xx4()x4[()R(A
3
16
4
x
3
x4
2
x
x4
1
1
432
A2 = [f(xi)-g(xi)] xi
= [(4xi
2 – xi
3)-(4-xi)] xi, 1 xi 4
4
1
32
2 dx)]x4()xx4[()R(A
4
63
4
x
3
x4
2
x
x4
4
1
432
12
253
4
63
3
16
)R(A
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
f(x)=x3 – 2x2 – 8x
g(x)=3x – 12
–3 –2 0 1 4
A(R1) A(R2)
Contoh :
Fungsi Densitas :
Fungsi f(x) dikatakan sebagai fungsi densitas (probabilitas), jika hanya jika
f(x) memenuhi sifat-sifat berikut ini :
(1) f(x) 0
dx)x(f)bxa(P)3(
1dx)x(f)2(
b
a
Mean dan variannya diberikan oleh :
2222
)]x(E[)x(E)x(E
dx)x(xf)x(E
Soal 1
Suatu fungsi densitas (kepadatan)
didefinisikan oleh
(i) f(x) = k x (2 – x)4, 0 x 2
(ii) f(x) = kxa(8 – x3) 0 x 2
(III) f(x) = kxb(4 – x2), 0 x 2
(a) Hitunglah nilai k
(b) Berapa, P(x>1)
(c) Hitunglah E(x) dan varian
Soal 2
Hitunglah luas daerah yang
dibatasi oleh kurva, berikut
dengan sumbu x
(a) f(x)=(x+a)(x – 1)(x – a – 1)
(b) f(x) = (x2 – 1 )(x – a – 1)
TUGAS LUAS BIDANG DATAR
Soal 3.
Hitunglah luas daerah yang dibatasi
oleh kurva berikut ini:
(a). y = a – (x – 4)2, dan x + y = (a + 2),
(b). y = x2, x + y = 2, dan x=y3.
(c). y = x2, y = 8 – x2, dan 4x–y+12 = 0.
Soal 4. Hitunglah luas segitiga dimana
titik-titik sudutnya adalah :
(a). (1,2), (7,4), dan (-1,8)
(b). (2,1), (6,5), dan (0,8)
Soal 5. Hitunglah luas segiempat
dimana koordinat titiktitik sudutnya
adalah
(a). (1,1), (4,2), (–2, 6) dan (2,7)
(b). (2,1), (5,3), (–2,7) dan (1,9)
Volume Benda Pejal, Metode Silinder
Perhatikanlah sketsa silinder
berikut ini
r
h V= r2h
r1
r2
h
hrrV 2
1
2
2
Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x),
sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
y=f(x)
y
f(xi)
xi
x=a x=b
x
R
r=f(xi)
h= xi
Jika R diputar terhadap sumbu x
dihasilkan benda pejal. Elemen volume
V = r2h
= [f(xi)]2 xi, a xi b
Jadi : b
a
2dx)]x(f[V
Contoh 3 :
Hitung volume benda pejal daerah
R yang dibatasi oleh y=1+(x-1)2,
sumbu x, dari x=1 sd x=3, jika
diputar tehadap sb x
Jawab
h= xi
r=f(xi)
x
y
x=3
x=1
y=1+(x-1)2
V = r2h
= [1+(x-1)2]2 xi, 1 xi 3
15
206
])1(1[3
1
22
dxxV
Hitung volume benda pejal daerah
R yang dibatasi oleh y=1+(x-1)2,
garis y=5, dari x=1 sd x=3, jika
diputar terhadap garis y=5
Jawab
x
y=5
r=5-f(xi)
y=1+(x-1)2
x=1
x=3
R
R
V = r2h = [4-(x-1)2]2 xi, 1 xi 3
15
256
])1(4[3
1
22
dxxV
Metode Cincin, Silinder
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a
dan garis x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu
putar sumbu x, maka akan dihasilkan suatu benda pejal, dimana bagian
tengahnya lubang. Metode demikian disebut metode cincin
xi y=f(x)
y=g(x)
x=a x=b
R
f(x)-g(x)
x
y
r1=g(x)
r2=f(x)
y
h= xi
Dengan metode silinder :
V= [r2
2 – r1
2]h
= [f(xi)2–g(xi)2] xi,a xi b
dx])x(g)x(f[V 2
b
a
2
Contoh 4
Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan
y=(x-3)2+1. Hitung volume bendanya,
jika R diputar terhadap sumbu x,
garis y=6, y=1
Jawab :
Kasus 1. Sumbu putar sumbu x
y=f(x)=6-x
y=g(x)=(x-3)2+1
r1=g(x)
r2=f(x)
h= xi
x
Karena, A SP . dengan metode
silinder :
V= [r2
2 – r1
2]h
= [f(x)2–g(x)2] x,1 x 4
= [(6-x)2–(1+(x-3)2)2] x,1 x 4
Jadi,
dx}])3x(1[)x6{(V
4
1
222
R
a=1 b=4
4
1
533
4
1
422
5
)3x(
3
)3x(2
x
3
)x6(
dx})3x()3x(21)x6{(
5
117
V
Kasus 2 : Sumbu putar garis y = 6
r1=6-f(x)
r2=6-g(x)
y=6
y=f(x)=6-x
y=g(x)=(x-3)2+1
R
a=1 b=4
x
y
h= xi
Karena, A SP, Dengan metode
silinder :
V= [r2
2 – r1
2]h
= {[6-g(x)]2–[6-f(x)]2} x,1 xi 4
= {[6–(1+(x-3)2)]2-[6-(6-x)]2} x,
= {[5–(x-3)2]2- x2} x, 1 x 4
Jadi,
5
153
3
x
5
)3x(
3
)3x(10
x25
dx}x)3x()3x(1025{
dx}x])3x(5{[V
4
1
353
4
1
242
4
1
222
Kasus 3 : Sumbu putar garis y = 1
y=1
x
y
y=g(x)=(x-3)2+1
y=f(x)=6-x
r1=g(x)-1
r2=f(x)-1
R
h= xi
a=1 b=4
Karena, A SP, maka dengan metode
silinder :
V= [r2
2 – r1
2]h
= {[f(x)-1]2– [g(x)-1]2} x,1 x 4
= {[(6–x)-1]2 – [(1+(x-3)2)-1]2} x,
= {[5–x]2 – (x-3)4} x, 1 x 4
Jadi,
5
72
5
)3x(
3
)x5(
dx})3x()x5{(V
4
1
53
4
1
42
Metode Sel Silinder
Perhatikanlah sel silinder berikut ini
r2
r
r1
r1 : jari-jari dalam
r2 : jari-jari luar
r : jari-jari rata-rata
h : tinggi silinder
h h)rr(
2
rr
2 12
12
Volume sel silinder adalah :
V = r2
2h – r1
2 h
= [r2
2 – r1
2 ] h
= (r2 + r1)(r2 – r1)h
Jika diambil
2
rr
r 12
r = r2 – r1
Dihasilkan rumus
V = 2 r h r
Volume benda pejal, Metode Sel
Silinder
Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x),
sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
x=bx=a
R y=f(x)
r= xi
r=x
h=f(x)
Jika R diputar terhadap sumbu y
dihasilkan benda pejal. Elemen volume
V = 2 rh r
= 2 x f(x) x, a x b
Jadi : b
a
dx)x(xf2V
Contoh 5 :
Hitung volume benda pejal jika R
dibatasi oleh y=1+(x-1)2, sumbu x,
dari x=1 sd x=3, diputar terhadap y
Jawab
r=x
h=f(x)
r= xi
R
x=1 x=3
V = 2 rh r = 2 x f(x) x
=2 x[1+(x-1)2] x, 1 x 3
Jadi,
3
64
dx))1x(1(x2V
3
1
2
Metode Sel Silinder Lanjutan
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a
dan garis x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu
putar sumbu y, maka akan dihasilkan suatu benda pejal, berbentuk sel
silinder. Metode demikian disebut metode sel silinder
xi y=f(x)
y=g(x)
x=a x=b
R
h=f(x)-g(x)
x
y
h=f(x)-g(x)r=x
y
r= x
Dengan metode sel silinder :
V= 2 r h r
= 2 x[f(x)–g(x)] x, a x b
dx)]x(g)x(f[x2V
b
a
x
Contoh 4
Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan
y=(x-3)2+1. Hitung volume bendanya,
jika R diputar terhadap sumbu y,
garis x=1, dan x=4
Jawab :
Kasus 1. Sumbu putar sumbu y
Karena A // SP, maka dengan metode
sel silinder :
V= 2 r h r
= 2 x [f(x)–g(x)] x,1 x 4
= 2 x [(6-x)–(1+(x-3)2)] x,1 x 4
Jadi,
dx})3x()x5{(x2V
4
1
2
4
1
4332
4
1
322
4
)3x(
3
)3x(3
3
x
2
x5
2
dx})3x()3x(3xx5{2
2
45
V
r=x
y=6-x
y=(x-3)2+1
R
x=1 x=4
x
y
h=f(x)-g(x)
r= xi
Kasus 2 : Sumbu putar garis x=1
y=6-x
1
x
r=x-1
h=f(x)-g(x)
y=(x-3)2+1
r= xi
Dengan metode sel silinder
V = 2 r h r
= 2 (x-1)[(6-x) – (1+(x-3)2] x,
Jadi,
)2/27(
dx})3x(x5){1x(2V
4
1
2
x=1 x=4
Kasus 3 : Sumbu putar garis x=4
h=f(x)-g(x)
r=4-xx
R
r= xi
y=6-x
y=(x-3)2+1
x=1 x=4
Dengan metode sel silinder
V = 2 r h r
= 2 (4 - x)[(6-x) – (1+(x-3)2] x
Jadi,
)2/27(
dx})3x(x5){x4(2V
4
1
2
Prosedur Menghitung Volume Benda Pejal
Langkah-langkah untuk menghitung volume benda pejal dengan integral
tertentu adalah sebagai berikut :
(1)Buatlah gambar daerah R yang bersangkutan, tentukan fungsi f(x)
dan g(x) beserta batas-batasnya (batas integral).
(2)Pada daerah R buatlah suatu jalur tertentu (luas empat persegi
panjang), dan buatlah sumbu putarnya yang tidak memotong daerah
R.
(3)Hampiri volume benda pejalnya dengan pendekatan :
(a) Volume silinder, V = r2h jika A tegak lurus dengan sumbu putar
(b) Volume sel slilinder, V = 2 rh r, jika A sejajar dengan sumbu
putar.
(4)Jumlahkan volume silinder aproksimasi dari langkah 3.
(5)Ambil limitnya sehingga diperoleh suatu integral tertentu, atau
hitunglah volume benda pejalnya dengan integral tentu.
Momen dan Pusat Massa
Misalkan sepotong lamina homogen dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x)
dengan f(x) g(x) garis x = a, dan garis x = b. Andaikan bahwa kerapatan
lamina adalah ,
y=f(x)
y=g(x)
x=a x=b
R
y
x
2
)xi(g)xi(f
xi
xi
Andaikanlah, )y,x( pusat masaa lamina
m
M
ydan,
m
M
x xy
dimana,
My : moment terhadap sumbu y
Mx : moment terhadap sumbu x
m : massa lamina
b
a
dx)]x(g)x(f[m
b
a
22
x
b
ay
dx])x(g)x(f[
2
M
dx)]x(g)x(f[xM
Contoh 5
Hitung pusat massa daerah R
dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1.
Jika kerapatannya adalah konstan k
Jawab :
y=f(x)
y=g(x)
y=6-x
xi
y=(x-3)2+1
xi
x=1 x=4
k
2
9
3
)3x(
2
)x5(
k
dx)])3x(1()x6[(km
4
1
32
4
1
2
k
4
45
dx)])3x(1()x6[(xkM
4
1
2
y
k
dxxx
k
Mx
10
117
]))3(1()6[(
2
4
1
222
Jadi,
2
5
k)2/9(
k)4/45(
m
M
x
y
5
13
)2/9(
)10/117(
k
k
m
M
y x
Teorema Pappus
Jika sebuah daerah R yang terletak pada sebuah bidang diputar
terhadap sebuah garis pada bidang tersebut yang tidak memotong
daerah R, maka volume benda putar yang dibentuk oleh R sama
dengan luas daerah R dikalikan dengan keliling yang ditempuh oleh
titik pusat R itu
Bilamana daerah diputar terhadap sebuah sumbu putar yang tidak
terletak pada daerah R, maka volume benda putarnya diberikan oleh,
V = 2 r A
dimana r adalah jari-jari lingkaran yakni panjang jarak tegak lurus dari
titik pusat massa ke sumbu putar, dan A adalah luas daerah R, lamina.
Tugas Khusus Volume Benda Putar
Soal 1. Perhatikanlah daerah R dibatasi oleh, y = (b – 5) + (x – a + 4)2
dan garis lurus yang menghubungkan titik (a–5, b–4) dan (a–2,b –1).
Hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap :
(a). Garis y = b – 6, y=b+5
(b). Garis x = a +1 , x=a – 6
Soal 2. Suatu daerah R dibatasi oleh kurva, y = a – (x – b)2, dan x + y =
(a + b – 2), hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar
terhadap :
a. garis y = a+1, y=a - 5
b. garis x = b + 3, x=b – 3
Soal 3. Daerah R adalah sebuah segitiga dimana titik-titik ujungnya
adalah (a,b), (2a,2b), dan (a,2a+2b). Dengan integral tentu hitunglah,
a. Volume benda putarnya jika R diputar terhadap garis y = b
b. Volume benda putarnya jika R diputar terdadap garis x = a
Soal 5.
Tugas Massa dan Pusat Massa
a. Untuk soal nomor 1,2 dan 4
hitunglah pusat massa dengan
asumsi kerapatan konstan
b. Hitunglah volume yang
ditanyakan dengan metode
teorema pappus.
Soal 4
Perhatikanlah gambar daerah berikut ini
Hitunglah volume benda putarnya jika
daerah R diputar terhadap :
(a). Garis, y=b-5,
(b). Garis, y= b+1
(c). Garis, x=a – 3
(d). Garis, x = a + 2
Gambar Soal No. 4

More Related Content

What's hot

Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
Phe Phe
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Kelinci Coklat
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
okti agung
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Senat Mahasiswa STIS
 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
Afista Galih Pradana
 
2. galat
2. galat2. galat
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
linda_rosalina
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2unesa
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
Rudi Wicaksana
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Aser FK
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
diferensial vektor
diferensial vektordiferensial vektor
diferensial vektor
Universitas Kediri
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 

What's hot (20)

Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
diferensial vektor
diferensial vektordiferensial vektor
diferensial vektor
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 

Viewers also liked

INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYAINTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
Ong Lukman
 
Integral Tertentu
Integral TertentuIntegral Tertentu
Integral Tertentu
Nabila Arifannisa
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Mhd Syahrul Ramadhan
 
Lembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuLembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuIiz Bibib
 
Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)
Ibnu Fajar
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusMha AMha Aathifah
 
4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentuwidi1966
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUS
Nurul Ulfah
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
Pengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral TentuPengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral Tentu
fatmawati9625
 
LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika
Hirwanto Iwan
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
oilandgas24
 
Bab Trigonometri SMA Kelas 3
Bab Trigonometri SMA Kelas 3Bab Trigonometri SMA Kelas 3
Bab Trigonometri SMA Kelas 3
Dadang E. Budi
 
Pembuktian integral trigonometri ivan
Pembuktian integral trigonometri ivanPembuktian integral trigonometri ivan
Pembuktian integral trigonometri ivanIvanvannn
 
Modul matematika-integral
Modul matematika-integral Modul matematika-integral
Modul matematika-integral
Hardini_HD
 
20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukani20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukanisukani
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 

Viewers also liked (20)

INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYAINTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
 
Integral Tertentu
Integral TertentuIntegral Tertentu
Integral Tertentu
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
Lembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuLembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentu
 
Integral tentu
Integral tentuIntegral tentu
Integral tentu
 
Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUS
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Pengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral TentuPengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral Tentu
 
Kalkulus modul x integral
Kalkulus modul x integralKalkulus modul x integral
Kalkulus modul x integral
 
LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika LaTeX ; Notasi Matematika
LaTeX ; Notasi Matematika
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
Bab Trigonometri SMA Kelas 3
Bab Trigonometri SMA Kelas 3Bab Trigonometri SMA Kelas 3
Bab Trigonometri SMA Kelas 3
 
Pembuktian integral trigonometri ivan
Pembuktian integral trigonometri ivanPembuktian integral trigonometri ivan
Pembuktian integral trigonometri ivan
 
Modul matematika-integral
Modul matematika-integral Modul matematika-integral
Modul matematika-integral
 
20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukani20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukani
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 

Similar to Penerapan Integral Tentu

Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1
arpdt
 
Volume benda putar cincin untuk diupload di slide share
Volume benda putar cincin untuk diupload di slide shareVolume benda putar cincin untuk diupload di slide share
Volume benda putar cincin untuk diupload di slide share
Siti Aisyah
 
Volume benda putar cincin
Volume benda putar cincinVolume benda putar cincin
Volume benda putar cincin
Siti Aisyah
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
Qiu Mil
 
Bab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integralBab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integral
Chandra Rosalina
 
Aplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volumeAplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volume
SMPNegeri12
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
fauz1
 
Pertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxPertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptx
MeilaErita
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
Eko Supriyadi
 
Kalkulusturunanhuzairiblade
Kalkulusturunanhuzairiblade Kalkulusturunanhuzairiblade
Kalkulusturunanhuzairiblade
Huzairi Zairi
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
Mohamad Nur Fauzi
 

Similar to Penerapan Integral Tentu (20)

Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1
 
Volume benda putar cincin untuk diupload di slide share
Volume benda putar cincin untuk diupload di slide shareVolume benda putar cincin untuk diupload di slide share
Volume benda putar cincin untuk diupload di slide share
 
Volume benda putar cincin
Volume benda putar cincinVolume benda putar cincin
Volume benda putar cincin
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Bab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integralBab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integral
 
Documentgurtg
DocumentgurtgDocumentgurtg
Documentgurtg
 
Soal ulangan tengah semester 1
Soal ulangan tengah semester 1Soal ulangan tengah semester 1
Soal ulangan tengah semester 1
 
Aplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volumeAplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volume
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
 
Pertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxPertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptx
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentuBab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Kalkulusturunanhuzairiblade
Kalkulusturunanhuzairiblade Kalkulusturunanhuzairiblade
Kalkulusturunanhuzairiblade
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
Persamaanlinierduavariabel
PersamaanlinierduavariabelPersamaanlinierduavariabel
Persamaanlinierduavariabel
 

More from Rizky Wulansari

Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearRizky Wulansari
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenRizky Wulansari
 
Bilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & NegatifBilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & NegatifRizky Wulansari
 

More from Rizky Wulansari (10)

20122 31-icl240-b-k-3
20122 31-icl240-b-k-320122 31-icl240-b-k-3
20122 31-icl240-b-k-3
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
MATRIK DAN DETERMINAN
MATRIK DAN DETERMINANMATRIK DAN DETERMINAN
MATRIK DAN DETERMINAN
 
Tahap pemrograman
Tahap pemrogramanTahap pemrograman
Tahap pemrograman
 
Bilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & NegatifBilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & Negatif
 
Floating Point
Floating PointFloating Point
Floating Point
 
matrik dan determinan
matrik dan determinanmatrik dan determinan
matrik dan determinan
 

Penerapan Integral Tentu

  • 2. PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat sebuah fungsi yang tidak diketahui dan turunan-turunannya. Menyelesaikan suatu persamaan diferensial adalah mencari suatu fungsi yang tidak diketahui. Contoh x4cosx2 dx dy 3yy2 x31 dx dy 2x4 dx yd 2 2 2 Persamaan diferensial orde satu variabel terpisah Persamaan diferensial linier orde dua PD orde satu variabel terpisah )y(g )x(f dx dy atau f(x)dx + g(y) dy = 0 dx)x(fdy)y(g cdy)y(gdx)x(f atau
  • 3. Contoh penerapan Hukum Pendinginan Newton Hukum Newton menyatakan bahwa laju perubahan laju pendinginan suhu benda sebanding dengan selisih suhu antara benda dan medium yang mengelilinginya. Andaikan t adalah waktu t setelah benda mulai mendingin. Jika T(t) adalah suhu benda pada saat t, Tm suhu medium yang mengelilinginya, dT/dt laju perubahan suhu pada saat t, dan k faktor pembanding maka, )TT(k dt dT m Rangkaian Listrik R-L Pada rangkaian seri menyatakan bahwa hubungan antara hambatan R ohm dan induktansi L henry dengan sebuah sumber arus listrik konstan yang tegangannya V volt. Andaikan i(t) menyatakan arus listrik dalam ampere yang mengalir pada rangkaian setelah waktu t, dan t menyatakan waktu dalam detik sejak rangkaian ditutup. Menurut hukum Kircoff, diperoleh : VRi dt di L
  • 4. PENERAPAN INTEGRAL TENTU Luas Bidang Datar Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva y=f(x), sumbu x pada [a,b] seperti pada gambar R y=f(x) f(xi) xi x=a x=b Ai=f(xi) xi, a xi b Luas empat persegi panjang b a dx)x(f)R(A Contoh 1 Hitunglah luas daerah R, yang terletak dibawah kurva f(x) = 4x2 – x3, sumbu x, garis x = 1 dan garis x = 3. Jawab x=1 x=3 f(xi) x y f(x) = 4x2 – x3 Ai=(4xi2 – xi3) xi, 1 xi 3 3 44 dx)xx4()R(A 3 1 32
  • 5. -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -20 -15 -10 -5 0 5 10 f(x)=x3 – 2x2 – 8x Contoh : A(R1) A(R2) –2 0 4
  • 6. Luas diantara dua kurva Misalkan daerah R dibatasi oleh dua kurva y=f(x), y=g(x) pada [a,b] seperti pada gambar f(x)-g(x) xi R y=f(x) y=g(x) x y x=a x=b Luas empat persegi panjang : Ai=[f(xi) – g(xi)] xi, a xi b b a dx)]x(g)x(f[)R(A Prosedur Menghitung Luas Daerah Langkah-langkah untuk menghitung luas daerah dengan integral tertentu (1)Buatlah gambar daerah R yang bersangkutan, beserta batas- batasnya. (2)Pada daerah R buatlah suatu jalur tertentu. (3)Hampiri luas suatu jalur tertentu langkah 2 dengan luas empat persegi panjang. (4)Jumlahkan luas aproksimasi dari langkah 3. (5)Ambil limitnya sehingga diperoleh suatu integral tertentu.
  • 7. Contoh 2 Hitunglah luas daerah R, terletak y = 4x2 – x3, dan x+y = 4. Jawab : Sketsa grafik R lihat gambar berikut R2 R1 g(x)=4-x f(x) = 4x2 – x3 x=-1 x=1 x=4 x y A2 A1 Titik potong kedua kurva diperoleh : 4-x = 4x2 -x3 X3-4x2 – x + 4 = 0, x1=-1,x2=1,x3=4 Menghitung A(R) A1 = [g(xi)-f(xi)] xi = [(4-xi)-(4xi 2 – xi 3)] xi, -1 xi 1 1 1 32 1 dx)]xx4()x4[()R(A 3 16 4 x 3 x4 2 x x4 1 1 432 A2 = [f(xi)-g(xi)] xi = [(4xi 2 – xi 3)-(4-xi)] xi, 1 xi 4 4 1 32 2 dx)]x4()xx4[()R(A 4 63 4 x 3 x4 2 x x4 4 1 432 12 253 4 63 3 16 )R(A
  • 8. -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 f(x)=x3 – 2x2 – 8x g(x)=3x – 12 –3 –2 0 1 4 A(R1) A(R2) Contoh :
  • 9. Fungsi Densitas : Fungsi f(x) dikatakan sebagai fungsi densitas (probabilitas), jika hanya jika f(x) memenuhi sifat-sifat berikut ini : (1) f(x) 0 dx)x(f)bxa(P)3( 1dx)x(f)2( b a Mean dan variannya diberikan oleh : 2222 )]x(E[)x(E)x(E dx)x(xf)x(E
  • 10. Soal 1 Suatu fungsi densitas (kepadatan) didefinisikan oleh (i) f(x) = k x (2 – x)4, 0 x 2 (ii) f(x) = kxa(8 – x3) 0 x 2 (III) f(x) = kxb(4 – x2), 0 x 2 (a) Hitunglah nilai k (b) Berapa, P(x>1) (c) Hitunglah E(x) dan varian Soal 2 Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva, berikut dengan sumbu x (a) f(x)=(x+a)(x – 1)(x – a – 1) (b) f(x) = (x2 – 1 )(x – a – 1) TUGAS LUAS BIDANG DATAR Soal 3. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva berikut ini: (a). y = a – (x – 4)2, dan x + y = (a + 2), (b). y = x2, x + y = 2, dan x=y3. (c). y = x2, y = 8 – x2, dan 4x–y+12 = 0. Soal 4. Hitunglah luas segitiga dimana titik-titik sudutnya adalah : (a). (1,2), (7,4), dan (-1,8) (b). (2,1), (6,5), dan (0,8) Soal 5. Hitunglah luas segiempat dimana koordinat titiktitik sudutnya adalah (a). (1,1), (4,2), (–2, 6) dan (2,7) (b). (2,1), (5,3), (–2,7) dan (1,9)
  • 11. Volume Benda Pejal, Metode Silinder Perhatikanlah sketsa silinder berikut ini r h V= r2h r1 r2 h hrrV 2 1 2 2 Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x), sumbu x, garis x = a dan garis x = b. y=f(x) y f(xi) xi x=a x=b x R r=f(xi) h= xi Jika R diputar terhadap sumbu x dihasilkan benda pejal. Elemen volume V = r2h = [f(xi)]2 xi, a xi b Jadi : b a 2dx)]x(f[V
  • 12. Contoh 3 : Hitung volume benda pejal daerah R yang dibatasi oleh y=1+(x-1)2, sumbu x, dari x=1 sd x=3, jika diputar tehadap sb x Jawab h= xi r=f(xi) x y x=3 x=1 y=1+(x-1)2 V = r2h = [1+(x-1)2]2 xi, 1 xi 3 15 206 ])1(1[3 1 22 dxxV Hitung volume benda pejal daerah R yang dibatasi oleh y=1+(x-1)2, garis y=5, dari x=1 sd x=3, jika diputar terhadap garis y=5 Jawab x y=5 r=5-f(xi) y=1+(x-1)2 x=1 x=3 R R V = r2h = [4-(x-1)2]2 xi, 1 xi 3 15 256 ])1(4[3 1 22 dxxV
  • 13. Metode Cincin, Silinder Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu putar sumbu x, maka akan dihasilkan suatu benda pejal, dimana bagian tengahnya lubang. Metode demikian disebut metode cincin xi y=f(x) y=g(x) x=a x=b R f(x)-g(x) x y r1=g(x) r2=f(x) y h= xi Dengan metode silinder : V= [r2 2 – r1 2]h = [f(xi)2–g(xi)2] xi,a xi b dx])x(g)x(f[V 2 b a 2
  • 14. Contoh 4 Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1. Hitung volume bendanya, jika R diputar terhadap sumbu x, garis y=6, y=1 Jawab : Kasus 1. Sumbu putar sumbu x y=f(x)=6-x y=g(x)=(x-3)2+1 r1=g(x) r2=f(x) h= xi x Karena, A SP . dengan metode silinder : V= [r2 2 – r1 2]h = [f(x)2–g(x)2] x,1 x 4 = [(6-x)2–(1+(x-3)2)2] x,1 x 4 Jadi, dx}])3x(1[)x6{(V 4 1 222 R a=1 b=4 4 1 533 4 1 422 5 )3x( 3 )3x(2 x 3 )x6( dx})3x()3x(21)x6{( 5 117 V
  • 15. Kasus 2 : Sumbu putar garis y = 6 r1=6-f(x) r2=6-g(x) y=6 y=f(x)=6-x y=g(x)=(x-3)2+1 R a=1 b=4 x y h= xi Karena, A SP, Dengan metode silinder : V= [r2 2 – r1 2]h = {[6-g(x)]2–[6-f(x)]2} x,1 xi 4 = {[6–(1+(x-3)2)]2-[6-(6-x)]2} x, = {[5–(x-3)2]2- x2} x, 1 x 4 Jadi, 5 153 3 x 5 )3x( 3 )3x(10 x25 dx}x)3x()3x(1025{ dx}x])3x(5{[V 4 1 353 4 1 242 4 1 222
  • 16. Kasus 3 : Sumbu putar garis y = 1 y=1 x y y=g(x)=(x-3)2+1 y=f(x)=6-x r1=g(x)-1 r2=f(x)-1 R h= xi a=1 b=4 Karena, A SP, maka dengan metode silinder : V= [r2 2 – r1 2]h = {[f(x)-1]2– [g(x)-1]2} x,1 x 4 = {[(6–x)-1]2 – [(1+(x-3)2)-1]2} x, = {[5–x]2 – (x-3)4} x, 1 x 4 Jadi, 5 72 5 )3x( 3 )x5( dx})3x()x5{(V 4 1 53 4 1 42
  • 17. Metode Sel Silinder Perhatikanlah sel silinder berikut ini r2 r r1 r1 : jari-jari dalam r2 : jari-jari luar r : jari-jari rata-rata h : tinggi silinder h h)rr( 2 rr 2 12 12 Volume sel silinder adalah : V = r2 2h – r1 2 h = [r2 2 – r1 2 ] h = (r2 + r1)(r2 – r1)h Jika diambil 2 rr r 12 r = r2 – r1 Dihasilkan rumus V = 2 r h r
  • 18. Volume benda pejal, Metode Sel Silinder Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x), sumbu x, garis x = a dan garis x = b. x=bx=a R y=f(x) r= xi r=x h=f(x) Jika R diputar terhadap sumbu y dihasilkan benda pejal. Elemen volume V = 2 rh r = 2 x f(x) x, a x b Jadi : b a dx)x(xf2V Contoh 5 : Hitung volume benda pejal jika R dibatasi oleh y=1+(x-1)2, sumbu x, dari x=1 sd x=3, diputar terhadap y Jawab r=x h=f(x) r= xi R x=1 x=3 V = 2 rh r = 2 x f(x) x =2 x[1+(x-1)2] x, 1 x 3 Jadi, 3 64 dx))1x(1(x2V 3 1 2
  • 19. Metode Sel Silinder Lanjutan Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu putar sumbu y, maka akan dihasilkan suatu benda pejal, berbentuk sel silinder. Metode demikian disebut metode sel silinder xi y=f(x) y=g(x) x=a x=b R h=f(x)-g(x) x y h=f(x)-g(x)r=x y r= x Dengan metode sel silinder : V= 2 r h r = 2 x[f(x)–g(x)] x, a x b dx)]x(g)x(f[x2V b a x
  • 20. Contoh 4 Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1. Hitung volume bendanya, jika R diputar terhadap sumbu y, garis x=1, dan x=4 Jawab : Kasus 1. Sumbu putar sumbu y Karena A // SP, maka dengan metode sel silinder : V= 2 r h r = 2 x [f(x)–g(x)] x,1 x 4 = 2 x [(6-x)–(1+(x-3)2)] x,1 x 4 Jadi, dx})3x()x5{(x2V 4 1 2 4 1 4332 4 1 322 4 )3x( 3 )3x(3 3 x 2 x5 2 dx})3x()3x(3xx5{2 2 45 V r=x y=6-x y=(x-3)2+1 R x=1 x=4 x y h=f(x)-g(x) r= xi
  • 21. Kasus 2 : Sumbu putar garis x=1 y=6-x 1 x r=x-1 h=f(x)-g(x) y=(x-3)2+1 r= xi Dengan metode sel silinder V = 2 r h r = 2 (x-1)[(6-x) – (1+(x-3)2] x, Jadi, )2/27( dx})3x(x5){1x(2V 4 1 2 x=1 x=4 Kasus 3 : Sumbu putar garis x=4 h=f(x)-g(x) r=4-xx R r= xi y=6-x y=(x-3)2+1 x=1 x=4 Dengan metode sel silinder V = 2 r h r = 2 (4 - x)[(6-x) – (1+(x-3)2] x Jadi, )2/27( dx})3x(x5){x4(2V 4 1 2
  • 22. Prosedur Menghitung Volume Benda Pejal Langkah-langkah untuk menghitung volume benda pejal dengan integral tertentu adalah sebagai berikut : (1)Buatlah gambar daerah R yang bersangkutan, tentukan fungsi f(x) dan g(x) beserta batas-batasnya (batas integral). (2)Pada daerah R buatlah suatu jalur tertentu (luas empat persegi panjang), dan buatlah sumbu putarnya yang tidak memotong daerah R. (3)Hampiri volume benda pejalnya dengan pendekatan : (a) Volume silinder, V = r2h jika A tegak lurus dengan sumbu putar (b) Volume sel slilinder, V = 2 rh r, jika A sejajar dengan sumbu putar. (4)Jumlahkan volume silinder aproksimasi dari langkah 3. (5)Ambil limitnya sehingga diperoleh suatu integral tertentu, atau hitunglah volume benda pejalnya dengan integral tentu.
  • 23. Momen dan Pusat Massa Misalkan sepotong lamina homogen dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan f(x) g(x) garis x = a, dan garis x = b. Andaikan bahwa kerapatan lamina adalah , y=f(x) y=g(x) x=a x=b R y x 2 )xi(g)xi(f xi xi Andaikanlah, )y,x( pusat masaa lamina m M ydan, m M x xy dimana, My : moment terhadap sumbu y Mx : moment terhadap sumbu x m : massa lamina b a dx)]x(g)x(f[m b a 22 x b ay dx])x(g)x(f[ 2 M dx)]x(g)x(f[xM
  • 24. Contoh 5 Hitung pusat massa daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1. Jika kerapatannya adalah konstan k Jawab : y=f(x) y=g(x) y=6-x xi y=(x-3)2+1 xi x=1 x=4 k 2 9 3 )3x( 2 )x5( k dx)])3x(1()x6[(km 4 1 32 4 1 2 k 4 45 dx)])3x(1()x6[(xkM 4 1 2 y k dxxx k Mx 10 117 ]))3(1()6[( 2 4 1 222 Jadi, 2 5 k)2/9( k)4/45( m M x y 5 13 )2/9( )10/117( k k m M y x
  • 25. Teorema Pappus Jika sebuah daerah R yang terletak pada sebuah bidang diputar terhadap sebuah garis pada bidang tersebut yang tidak memotong daerah R, maka volume benda putar yang dibentuk oleh R sama dengan luas daerah R dikalikan dengan keliling yang ditempuh oleh titik pusat R itu Bilamana daerah diputar terhadap sebuah sumbu putar yang tidak terletak pada daerah R, maka volume benda putarnya diberikan oleh, V = 2 r A dimana r adalah jari-jari lingkaran yakni panjang jarak tegak lurus dari titik pusat massa ke sumbu putar, dan A adalah luas daerah R, lamina.
  • 26. Tugas Khusus Volume Benda Putar Soal 1. Perhatikanlah daerah R dibatasi oleh, y = (b – 5) + (x – a + 4)2 dan garis lurus yang menghubungkan titik (a–5, b–4) dan (a–2,b –1). Hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap : (a). Garis y = b – 6, y=b+5 (b). Garis x = a +1 , x=a – 6 Soal 2. Suatu daerah R dibatasi oleh kurva, y = a – (x – b)2, dan x + y = (a + b – 2), hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap : a. garis y = a+1, y=a - 5 b. garis x = b + 3, x=b – 3 Soal 3. Daerah R adalah sebuah segitiga dimana titik-titik ujungnya adalah (a,b), (2a,2b), dan (a,2a+2b). Dengan integral tentu hitunglah, a. Volume benda putarnya jika R diputar terhadap garis y = b b. Volume benda putarnya jika R diputar terdadap garis x = a
  • 27. Soal 5. Tugas Massa dan Pusat Massa a. Untuk soal nomor 1,2 dan 4 hitunglah pusat massa dengan asumsi kerapatan konstan b. Hitunglah volume yang ditanyakan dengan metode teorema pappus. Soal 4 Perhatikanlah gambar daerah berikut ini Hitunglah volume benda putarnya jika daerah R diputar terhadap : (a). Garis, y=b-5, (b). Garis, y= b+1 (c). Garis, x=a – 3 (d). Garis, x = a + 2 Gambar Soal No. 4