SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
KALKULUS I 1
7. APLIKASI INTEGRAL
2
7.1 Menghitung Luas Daerah
a.Misalkan daerah { })(0,|),( xfybxayxD ≤≤≤≤=
a b
f(x)
D
Luas D = ?
x∆
Langkah :
1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah
irisan dihampiri oleh luas persegi panjang
dengan tinggi f(x) alas(lebar) x∆
xxfA ∆≈∆ )(
2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil
limitnya diperoleh:
∫
b
a
dxxf )(Luas D = A =
3
Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh
kurva sumbu x, dan x = 2.
3
8
3
1
2
0
3
2
0
2
=

== ∫ xdxxA
,2
xy =
2
xy =
2
Luas irisan
x∆
2
x
xxA ∆≈∆ 2
Luas daerah
KALKULUS I 4
b) Misalkan daerah { })()(,|),( xhyxgbxayxD ≤≤≤≤=
x∆
xxgxhA ∆−≈∆ ))()((
h(x)
g(x)
a b
Luas D = ?
Langkah :
1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah
irisan dihampiri oleh luas persegi panjang
dengan tinggi h(x)-g(x) , alas(lebar)
x∆
2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil
limitnya diperoleh:
Luas D = A = ∫ −
b
a
dxxgxh ))()((
D h(x)-g(x)
KALKULUS I 5
Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh garis y = x+4
dan parabola 22
−= xy
24 2
−=+ xx
22
−= xy
062
=−− xx
0)2)(3( =+− xx
Titik potong antara garis dan
parabola
y=x+4
-2 3
x = -2, x = 3
x∆
)2()4( 2
−−+ xx
Luas irisan
xxxA ∆−−+≈∆ ))2()4(( 2
KALKULUS I 6
∫ ∫− −
++−=−−+=
3
2
3
2
22
)6())2()4(( dxxxdxxxA
6
125
6
2
1
3
1
3
2
23
=

++−=
−
xxx
Sehingga luas daerah :
Catatan :
Jika irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu x, maka tinggi irisan
adalah kurva yang terletak disebelah atas dikurangi kurva yang
berada disebelah bawah. Jika batas atas dan bawah irisan berubah
untuk sembarang irisan di D maka daerah D harus dibagi menjadi dua
bagian atau lebih.
KALKULUS I 7
Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x,
2
xy = dan y = - x + 2
Jawab :
Titik potong
22
+−= xx
2
xy =
022
=−+ xx
xxA ∆≈∆ 2
1
2
0)1)(2( =−+ xx
x = -2, x = 1
y=-x+2
1
Jika dibuat irisan tegak, maka daerah harus
dibagi menjadi dua bagian
x∆x∆
xxA ∆+−≈∆ )2(2
Luas irisan I
Luas irisan II
KALKULUS I 8
∫ ===
1
0
1
0
3
3
12
1
3
1
|xdxxA
Luas daerah I
Luas daerah II
2
1
2
2
1
2
1
2 |22 xxdxxA +−=+−= ∫
2
1
)2()42( 2
1
=+−−+−=
Sehingga luas daerah menjadi:
6
5
2
1
3
1
21 =+=+= AAA
KALKULUS I 9
c). Misalkan daerah { })()(,|),( yhxygdycyxD ≤≤≤≤=
y∆
∫ −
d
c
dyygyh ))()((
h(y)
g(y)
c
d
D
Luas D = ?
Langkah
:
1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah
irisan dihampiri oleh luas persegi panjang
dengan tinggi h(y)-g(y), alas(lebar) y∆
yygyhA ∆−≈∆ ))()((
2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil
limitnya diperoleh:
y∆
Luas D = A =
h(y)-g(y)
KALKULUS I 10
2
3 yx −=
2
31 yy −=+
022
=−+ yy
2
3 yx −=Contoh: Hitung luas daerah yang dibatasi oleh
dan 1−= xy
Jawab : Titik potong antara garis dan
parabola
0)1)(2( =−+ yy
y = -2 dan y = 1
1−= xy
-2
1
y∆
)1()3( 2
+−− yy
Luas irisan
yyyA ∆+−−=∆ ))1()3(( 2
KALKULUS I 11
Sehingga luas daerah :
∫−
+−−=
1
2
2
))1()3(( dyyyL ∫−
+−−=
1
2
2
)2( dyyy
.
2
9
2
2
1
3
1
1
2
23
=


+−−=
−
yyy
Catatan :
Jika irisan sejajar dengan sumbu x, maka tinggi irisan adalah kurva
yang terletak disebelah kanan dikurangi kurva yang berada disebelah kiri.
Jika batas kanan dan kiri irisan berubah untuk sembarang irisan di D,
maka daerah D harus dibagi menjadi dua bagian atau lebih.
12
7.2 Menghitung volume benda putar
7.2.1 Metoda Cakram
{ })(0,|),( xfybxayxD ≤≤≤≤=a. Daerah diputar terhadap sumbu x
a b
f(x)
D
Benda putarDaerah D
? Volume benda putar
13
a b
f(x)
D
x∆
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan
Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
Jika irisan berbentuk persegi panjang
dengan tinggi f(x) dan alas diputar
terhadap sumbu x akan diperoleh suatu
cakram lingkaran dengan tebal dan
jari-jari f(x).
x∆
x∆
xxfV ∆≈∆ )(2
π
∫=
b
a
dxxfV )(2
π
sehingga
x∆
f(x)
Catatan: jari-jari=jarak dari sumbu putar ke batas daerah
14
Tentukan volume benda putar yang terjadi jika
daerah D yang dibatasi oleh , sumbu x, dan
garis x=2 diputar terhadap sumbu x
2
xy =
2
xy =
2x∆
2
x
Jika irisan diputar terhadap sumbu x
akan diperoleh cakram dengan jari-jari
dan tebal2
x x∆
Sehingga
xxxxV ∆=∆≈∆ 422
)( ππ
Volume benda putar
∫ ===
2
0
2
0
54
5
32
|
5
π
π
π xdxxV
x∆
2
x
Contoh:
15
{ })(0,|),( ygxdycyxD ≤≤≤≤=b. Daerah
diputar terhadap sumbu y
c
d
x=g(y)
D
Daerah D Benda putar
? Volume benda putar
c
d
16
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan
Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
c
d
x=g(y)
D
y∆
Jika irisan berbentuk persegi panjang
dengan tinggi g(y) dan alas diputar
terhadap sumbu y akan diperoleh suatu
cakram lingkaran dengan tebal dan
Jari-jari g(y).
y∆
y∆
y∆
)(yg
sehingga
yygV ∆≈∆ )(2
π
∫=
d
c
dyygV )(2
π
17
Contoh : Tentukan volume benda putar yang terjadi jika
daerah yang dibatasi oleh garis y = 4, dan sumbu y
diputar terhadap sumbu y
2
xy =
2
xy =
4
y∆
Jika irisan dengan tinggi dan tebal
diputar terhadap sumbu y akan diperoleh
cakram dengan jari-jari dan tebal
y
y y∆
y y∆
y
y∆
Sehingga
yyyyV ∆=∆=∆ ππ 2
)(
Volume benda putar
∫ ===
4
0
4
0
2
8|
2
π
π
π yydyV
yx =⇔
KALKULUS I 18
7.2.2 Metoda Cincin
{ })()(,|),( xhyxgbxayxD ≤≤≤≤=a. Daerah
diputar terhadap sumbu x
h(x)
g(x)
a b
D
Daerah D
Benda putar
? Volume benda putar
KALKULUS I 19
h(x)
g(x)
a bx∆
D
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan
Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
Jika irisan berbentuk persegi panjang
dengan tinggi h(x)-g(x) dan alas diputar
terhadap sumbu x akan diperoleh suatu
cincin dengan tebal dan jari –jari luar h(x)
dan jari-jari dalam g(x).
x∆
x∆
x∆
sehingga xxgxhV ∆−≈∆ ))()(( 22
π
∫ −=
b
a
dxxgxhV ))()(( 22
π
h(x)
g(x)
Catatan penting !:
Jari-jari luar=jarak dari sb putar ke batas daerah paling luar
Jari-jari dalam=jarak dari sb putar ke batas daerah paling dalam
KALKULUS I 20
Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika
daerah D yang dibatasi oleh , sumbu x, dan
garis x=2 diputar terhadap garis y=-1
2
xy =
2
xy =
x∆ 2
y=-1
1
2
1 x+D
Jika irisan diputar terhadap garis y=1
Akan diperoleh suatu cincin dengan
Jari-jari dalam 1 dan jari-jari luar 2
1 x+
Sehingga
xxV ∆−+=∆ )1)1(( 222
π
xxx ∆−++= )112( 24
π
xxx ∆+= )2( 24
π
∫ =+=+=+=
2
0
15
186
3
16
5
322
0
3
3
25
5
124
)()|(2 ππππ xxdxxxV
Volume benda putar :
KALKULUS I 21
{ })(0,|),( xfybxayxD ≤≤≤≤=
7.2.3 Metoda Kulit Tabung
Diketahui
f(x)
a b
D
Jika D diputar terhadap sumbu y diperoleh benda putar
Daerah D Benda putar
Volume benda putar ?
KALKULUS I 22
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan
Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
f(x)
a b
D
x∆
x∆
x∆
Jika irisan berbentuk persegi panjang
dengan tinggi f(x) dan alas serta berjarak
x dari sumbu y diputar terhadap sumbu y
akan diperoleh suatu kulit tabung dengan
tinggi f(x), jari-jari x, dan tebal
x
f(x)
x
x∆
sehingga xxfxV ∆≈∆ )(2π
∫=
b
a
dxxxfV )(2π
Catatan penting !:
jari-jari=jarak dari partisi ke sumbu putar.
KALKULUS I 23
Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah D yang
dibatasi oleh , sumbu x, dan garis x=2 diputar terhadap
sumbu y
2
xy =
2
xy =
x∆ 2
2
x
D
x
x∆Jika irisan dengan tinggi ,tebal
dan berjarak x dari sumbu y diputar terhadap
sumbu y akan diperoleh kulit tabung
dengan tinggi , tebal dan jari
jari x
2
x
2
x x∆
Sehingga
xxxxxV ∆=∆=∆ 32
22 ππ
Volume benda putar
∫ ===
2
0
2
0
43
8|
2
2 π
π
π xdxxV
KALKULUS I 24
Catatan :
-Metoda cakram/cincin
Irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu putar
- Metoda kulit tabung
Irisan dibuat sejajar dengan sumbu putar
Jika daerah dan sumbu putarnya sama maka perhitungan dengan
menggunakan metoda cakram/cincin dan metoda kulit tabung akan
menghasilkan hasil yang sama.
Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah D yang
dibatasi oleh parabola ,garis x = 2, dan sumbu x diputar
terhadap
a. Garis y = 4
b. Garis x = 3
2
xy =
ANIMASI
KALKULUS I 25
a. Sumbu putar y = 4
(i) Metoda cincin
2
xy =
2
D
y=4
x∆
Jika irisan diputar terhadap garis y=4
akan diperoleh cincin dengan
Jari-jari dalam = )4( 2
xrd −=)4( 2
x−
Jari-jari luar =4 4=lr
Sehingga
xxV ∆−−≈∆ ))4()4(( 222
π
xxx ∆−= )8( 42
π
Volume benda putar
∫ =−=−=−=
2
0
15
224
5
32
3
642
0
5
5
13
3
842
)(|)()8( ππππ xxdxxxV
KALKULUS I 26
(ii) Metoda kulit tabung
2
xy =
2
D
y=4
y∆
y
Jika irisan diputar terhadap garis y=4
akan diperoleh kulit tabung dengan
Jari-jari :
y−4
yr −= 4
y−2
Tinggi : yh −= 2
Tebal = y∆
Sehingga
yyyV ∆−−≈∆ )2)(4(2π
yyyyy ∆+−−= )248(2π
Volume benda putar
∫ +−−=
4
0
)248(2 dyyyyyV π 4
0
2/5
5
222/3
3
8
|)8(2 yyyy +−−= π π15
224
=
KALKULUS I 27
b. Sumbu putar x=3
(i) Metoda cincin
2
xy =
2
D
y∆
x=3 Jika irisan diputar terhadap garis x=3
diperoleh cincin dengan
Jari-jari dalam =
1
1=dr
Jari-jari luar =
3
y y−3
yrl −= 3
Sehingga
yyV ∆−−≈∆ ))1()3(( 22
π
yyy ∆+−= )68(π
Volume benda putar
dyyyV ∫ +−=
4
0
)68(π 3/ 2 2 4
0
1
(8 4 | ) 8
2
y y yπ π= − + =
KALKULUS I 28
(ii) Metoda kulit tabung
2
xy =
2
D
x∆
x=3
x
Jika irisan diputar terhadap garis x=3
diperoleh kulit tabung dengan
Tinggi = h =
2
x
2
x
Jari-jari = r =
3
3-x
3-x
Tebal = x∆
Sehingga
xxxV ∆−≈∆ 2
)3(2π
xxx ∆−= )3(2 32
π
Volume benda putar
∫ −=
2
0
32
)3(2 dxxxV π πππ 8)48(2|)(2 2
0
4
4
13
=−=−= xx
KALKULUS I 29
Soal Latihan
A. Gambarkan dan hitung luas daerah yang dibatasi oleh
2dan2
+== xyxy1.
8dan,,3
=−== yxyxy2.
3.
4.
2dan,4, +−=== xyxyxy
8dan,,3
=−== yxyxy
5. D adalah daerah yang dibatasi oleh
2
dan xyxy ==
Jika kurva p
xy = membagi luas D menjadi dua bagian sama besar,
tentukan nilai p.
KALKULUS I 30
B. Hitung volume benda putar yang terjadi jika daerah yang di
batasi oleh grafik fungsi-fungsi berikut diputar terhadap
(i) sumbu x, (ii) terhadap sumbu y.
1. 2dan,0,3
=== xyxy
2. 1kuadran,0dan9 2
=−= yxy
3. xyxy 4dan2
==
4. 1kuadrandi,dan3
xyxy ==
2
dany x y x= =5.
KALKULUS I 31
C. Daerah D dibatasi oleh kurva dan garis
Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap :
xy =
(1) sumbu x (4) sumbu y
(2) garis x = -1 (5) garis y = -2
(3) garis y = 4 (6) garis x = 4
D. Daerah D dibatasi oleh parabol dan garis
Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap :
2
4 xxy −=
(1) sumbu x (3) sumbu y
(2) garis x = 6 (4) garis y = -1
yx 2=
4=+ yx
E. Daerah D dibatasi oleh xy = 2
xy =dan
Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap:
(1) garis x = -2 (3) garis y = -1
(2) garis x = 3 (4) garis y = 3
KALKULUS I 32
7.3 Panjang Kurva
Persamaan parameter kurva dibidang
x = f(t)
y = g(t)
bta ≤≤,
Titik A(f(a),g(a)) disebut titik pangkal kurva dan titik B(f(b),g(b)) disebut
titik ujung dari kurva.
Definisi : Suatu kurva dalam bentuk parameter seperti (1) disebut mulus
jika
(1)
(i) 'f 'gdan kontinu pada [a,b]
Kurva tidak berubah sekonyong-konyong
(ii) 'f 'gdan tidak secara bersamaan nol pada (a,b)
KALKULUS I 33
Misal diberikan kurva dalam bentuk parameter (1), akan dihitung
panjang kurva
Langkah
1. Partisi [a,b] menjadi n bagian, dengan titik-titik pembagian
btttta no =<<<<= ...21
a b
● ●● ●
1t it1−it 1−nt
Partisi pada [a,b]
Paritisi pada kurva
●1Q
●
● ●
●oQ
1−iQ iQ
nQ
KALKULUS I 34
2. Hampiri panjang kurva
1−iQ
iQis∆
iw∆
is∆ panjang busur ii QQ 1−
iw∆ panjang tali busur ii QQ 1−
ii ws ∆≈∆
Panjang busur dihampiri dengan panjang tali busur
ix∆
iy∆
22
)()( ii yx ∆+∆=
2
1
2
1 )]()([)]()([ −− −+−= iiii tgtgtftf
Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk
turunan, terdapat sehingga),(,ˆ 1 iiii tttt −∈
ttftftf iii ∆=− − )(')()( 1
ttgtgtg iii ∆=− − )ˆ(')()( 1
KALKULUS I 35
dengan 1−−=∆ iii ttt
sehingga
22
])ˆ('[])('[ iiiii ttgttfw ∆+∆=∆
iii ttgtf ∆+= 22
)]ˆ('[)]('[
Panjang kurva dihampiri oleh jumlah panjang tali busur
∑=
∆+≈
n
i
iii ttgtfL
1
22
)]ˆ('[)]('[
Dengan mengambil panjang partisi(||P||) menuju nol diperoleh
dttgtfL
b
a
∫ += 22
)]('[)]('[
KALKULUS I 36
Ctt:
Jika persamaan kurva y=f(x), bxa ≤≤
dttgtfL
b
a
∫ += 22
)]('[)]('[ dt
dt
dy
dt
dx
b
a
∫ += 22
][][
dttgtfL
d
c
∫ += 22
)]('[)]('[
dx
dx
dy
dt
dx
dy
dt
dx
b
a
b
a
∫∫ 





+=





+=
22
2
1)1()(
Jika persamaan kurva x=g(y), dyc ≤≤
dt
dt
dy
dt
dx
d
c
∫ += 22
][][
dy
dy
dx
dt
dy
dx
dt
dy
d
c
d
c
∫∫ 





+=














+=
22
2
11)(
KALKULUS I 37
Contoh : Hitung panjang kurva
40;, 23
≤≤== ttytx1.
2
3)(' ttx = tty 2)(', =
dtttL ∫ +=
4
0
222
)2()3(
Panjang kurva
dttt∫ +=
4
0
24
49 ∫ +=
4
0
22
)49( dttt
∫ +=
4
0
2
49 dttt ∫
+
+=
4
0
2
2/12
18
)49(
)49(
t
td
tt
4
0
2/32
3
2
18
1
|)49( += t )81080()84040( 27
1
27
1
−=−=
KALKULUS I 38
2. 2/3
2xy = antara x =1/3 dan x=7
Jawab :
2/1
3x
dx
dy
=
( )∫ ∫ +=+=
7
3/1
7
3/1
22/1
9131 dxxdxxL )91()91(
7
3/1
2/1
9
1
xdx ++= ∫
3
1
27
27
3/1
2/3
27
2
37)8512(|)91( =−=+= x
KALKULUS I 39
E. Hitung panjang kurva berikut
10,)2(
3
1 2/32
≤≤+= xxy
42,
4
ln
2
2
≤≤−= x
xx
y
2/10),1ln( 2
≤≤−= xxy
90),3(
3
1
≤≤−= yyyx
41;2/12,23 32
≤≤−=+= ttytx
π≤≤−== ttytx 0;5cos4,sin41.
2.
3.
4.
5.
6.

More Related Content

What's hot

Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritSiti Yuliati
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 

Similar to Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )

Aplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volumeAplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volumeSMPNegeri12
 
Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1arpdt
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasiQiu Mil
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)fauz1
 
20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukani20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukanisukani
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuRizky Wulansari
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
matematika luas daerah
matematika luas daerah matematika luas daerah
matematika luas daerah ichwanich
 

Similar to Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 ) (20)

Aplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volumeAplikasi integral-luas-volume
Aplikasi integral-luas-volume
 
Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1
 
Bab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integralBab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integral
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentuBab 4-aplikasi-integral-tertentu
Bab 4-aplikasi-integral-tertentu
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Kalkulus II stta
Kalkulus  II sttaKalkulus  II stta
Kalkulus II stta
 
Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)
 
Soal ulangan tengah semester 1
Soal ulangan tengah semester 1Soal ulangan tengah semester 1
Soal ulangan tengah semester 1
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
 
20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukani20. modul integral pak sukani
20. modul integral pak sukani
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral Tentu
 
Teori pappus
Teori pappusTeori pappus
Teori pappus
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
Bab 1 integral
Bab 1 integralBab 1 integral
Bab 1 integral
 
matematika luas daerah
matematika luas daerah matematika luas daerah
matematika luas daerah
 
16. integral
16. integral16. integral
16. integral
 

More from Kelinci Coklat

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanKelinci Coklat
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearKelinci Coklat
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearKelinci Coklat
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)Kelinci Coklat
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait SinglyKelinci Coklat
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)Kelinci Coklat
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman TerstrukturKelinci Coklat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

More from Kelinci Coklat (20)

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )

  • 1. KALKULUS I 1 7. APLIKASI INTEGRAL
  • 2. 2 7.1 Menghitung Luas Daerah a.Misalkan daerah { })(0,|),( xfybxayxD ≤≤≤≤= a b f(x) D Luas D = ? x∆ Langkah : 1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah irisan dihampiri oleh luas persegi panjang dengan tinggi f(x) alas(lebar) x∆ xxfA ∆≈∆ )( 2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil limitnya diperoleh: ∫ b a dxxf )(Luas D = A =
  • 3. 3 Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva sumbu x, dan x = 2. 3 8 3 1 2 0 3 2 0 2 =  == ∫ xdxxA ,2 xy = 2 xy = 2 Luas irisan x∆ 2 x xxA ∆≈∆ 2 Luas daerah
  • 4. KALKULUS I 4 b) Misalkan daerah { })()(,|),( xhyxgbxayxD ≤≤≤≤= x∆ xxgxhA ∆−≈∆ ))()(( h(x) g(x) a b Luas D = ? Langkah : 1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah irisan dihampiri oleh luas persegi panjang dengan tinggi h(x)-g(x) , alas(lebar) x∆ 2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil limitnya diperoleh: Luas D = A = ∫ − b a dxxgxh ))()(( D h(x)-g(x)
  • 5. KALKULUS I 5 Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh garis y = x+4 dan parabola 22 −= xy 24 2 −=+ xx 22 −= xy 062 =−− xx 0)2)(3( =+− xx Titik potong antara garis dan parabola y=x+4 -2 3 x = -2, x = 3 x∆ )2()4( 2 −−+ xx Luas irisan xxxA ∆−−+≈∆ ))2()4(( 2
  • 6. KALKULUS I 6 ∫ ∫− − ++−=−−+= 3 2 3 2 22 )6())2()4(( dxxxdxxxA 6 125 6 2 1 3 1 3 2 23 =  ++−= − xxx Sehingga luas daerah : Catatan : Jika irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu x, maka tinggi irisan adalah kurva yang terletak disebelah atas dikurangi kurva yang berada disebelah bawah. Jika batas atas dan bawah irisan berubah untuk sembarang irisan di D maka daerah D harus dibagi menjadi dua bagian atau lebih.
  • 7. KALKULUS I 7 Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x, 2 xy = dan y = - x + 2 Jawab : Titik potong 22 +−= xx 2 xy = 022 =−+ xx xxA ∆≈∆ 2 1 2 0)1)(2( =−+ xx x = -2, x = 1 y=-x+2 1 Jika dibuat irisan tegak, maka daerah harus dibagi menjadi dua bagian x∆x∆ xxA ∆+−≈∆ )2(2 Luas irisan I Luas irisan II
  • 8. KALKULUS I 8 ∫ === 1 0 1 0 3 3 12 1 3 1 |xdxxA Luas daerah I Luas daerah II 2 1 2 2 1 2 1 2 |22 xxdxxA +−=+−= ∫ 2 1 )2()42( 2 1 =+−−+−= Sehingga luas daerah menjadi: 6 5 2 1 3 1 21 =+=+= AAA
  • 9. KALKULUS I 9 c). Misalkan daerah { })()(,|),( yhxygdycyxD ≤≤≤≤= y∆ ∫ − d c dyygyh ))()(( h(y) g(y) c d D Luas D = ? Langkah : 1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah irisan dihampiri oleh luas persegi panjang dengan tinggi h(y)-g(y), alas(lebar) y∆ yygyhA ∆−≈∆ ))()(( 2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil limitnya diperoleh: y∆ Luas D = A = h(y)-g(y)
  • 10. KALKULUS I 10 2 3 yx −= 2 31 yy −=+ 022 =−+ yy 2 3 yx −=Contoh: Hitung luas daerah yang dibatasi oleh dan 1−= xy Jawab : Titik potong antara garis dan parabola 0)1)(2( =−+ yy y = -2 dan y = 1 1−= xy -2 1 y∆ )1()3( 2 +−− yy Luas irisan yyyA ∆+−−=∆ ))1()3(( 2
  • 11. KALKULUS I 11 Sehingga luas daerah : ∫− +−−= 1 2 2 ))1()3(( dyyyL ∫− +−−= 1 2 2 )2( dyyy . 2 9 2 2 1 3 1 1 2 23 =   +−−= − yyy Catatan : Jika irisan sejajar dengan sumbu x, maka tinggi irisan adalah kurva yang terletak disebelah kanan dikurangi kurva yang berada disebelah kiri. Jika batas kanan dan kiri irisan berubah untuk sembarang irisan di D, maka daerah D harus dibagi menjadi dua bagian atau lebih.
  • 12. 12 7.2 Menghitung volume benda putar 7.2.1 Metoda Cakram { })(0,|),( xfybxayxD ≤≤≤≤=a. Daerah diputar terhadap sumbu x a b f(x) D Benda putarDaerah D ? Volume benda putar
  • 13. 13 a b f(x) D x∆ Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya. Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi f(x) dan alas diputar terhadap sumbu x akan diperoleh suatu cakram lingkaran dengan tebal dan jari-jari f(x). x∆ x∆ xxfV ∆≈∆ )(2 π ∫= b a dxxfV )(2 π sehingga x∆ f(x) Catatan: jari-jari=jarak dari sumbu putar ke batas daerah
  • 14. 14 Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah D yang dibatasi oleh , sumbu x, dan garis x=2 diputar terhadap sumbu x 2 xy = 2 xy = 2x∆ 2 x Jika irisan diputar terhadap sumbu x akan diperoleh cakram dengan jari-jari dan tebal2 x x∆ Sehingga xxxxV ∆=∆≈∆ 422 )( ππ Volume benda putar ∫ === 2 0 2 0 54 5 32 | 5 π π π xdxxV x∆ 2 x Contoh:
  • 15. 15 { })(0,|),( ygxdycyxD ≤≤≤≤=b. Daerah diputar terhadap sumbu y c d x=g(y) D Daerah D Benda putar ? Volume benda putar c d
  • 16. 16 Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya. c d x=g(y) D y∆ Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi g(y) dan alas diputar terhadap sumbu y akan diperoleh suatu cakram lingkaran dengan tebal dan Jari-jari g(y). y∆ y∆ y∆ )(yg sehingga yygV ∆≈∆ )(2 π ∫= d c dyygV )(2 π
  • 17. 17 Contoh : Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh garis y = 4, dan sumbu y diputar terhadap sumbu y 2 xy = 2 xy = 4 y∆ Jika irisan dengan tinggi dan tebal diputar terhadap sumbu y akan diperoleh cakram dengan jari-jari dan tebal y y y∆ y y∆ y y∆ Sehingga yyyyV ∆=∆=∆ ππ 2 )( Volume benda putar ∫ === 4 0 4 0 2 8| 2 π π π yydyV yx =⇔
  • 18. KALKULUS I 18 7.2.2 Metoda Cincin { })()(,|),( xhyxgbxayxD ≤≤≤≤=a. Daerah diputar terhadap sumbu x h(x) g(x) a b D Daerah D Benda putar ? Volume benda putar
  • 19. KALKULUS I 19 h(x) g(x) a bx∆ D Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya. Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi h(x)-g(x) dan alas diputar terhadap sumbu x akan diperoleh suatu cincin dengan tebal dan jari –jari luar h(x) dan jari-jari dalam g(x). x∆ x∆ x∆ sehingga xxgxhV ∆−≈∆ ))()(( 22 π ∫ −= b a dxxgxhV ))()(( 22 π h(x) g(x) Catatan penting !: Jari-jari luar=jarak dari sb putar ke batas daerah paling luar Jari-jari dalam=jarak dari sb putar ke batas daerah paling dalam
  • 20. KALKULUS I 20 Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah D yang dibatasi oleh , sumbu x, dan garis x=2 diputar terhadap garis y=-1 2 xy = 2 xy = x∆ 2 y=-1 1 2 1 x+D Jika irisan diputar terhadap garis y=1 Akan diperoleh suatu cincin dengan Jari-jari dalam 1 dan jari-jari luar 2 1 x+ Sehingga xxV ∆−+=∆ )1)1(( 222 π xxx ∆−++= )112( 24 π xxx ∆+= )2( 24 π ∫ =+=+=+= 2 0 15 186 3 16 5 322 0 3 3 25 5 124 )()|(2 ππππ xxdxxxV Volume benda putar :
  • 21. KALKULUS I 21 { })(0,|),( xfybxayxD ≤≤≤≤= 7.2.3 Metoda Kulit Tabung Diketahui f(x) a b D Jika D diputar terhadap sumbu y diperoleh benda putar Daerah D Benda putar Volume benda putar ?
  • 22. KALKULUS I 22 Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya. f(x) a b D x∆ x∆ x∆ Jika irisan berbentuk persegi panjang dengan tinggi f(x) dan alas serta berjarak x dari sumbu y diputar terhadap sumbu y akan diperoleh suatu kulit tabung dengan tinggi f(x), jari-jari x, dan tebal x f(x) x x∆ sehingga xxfxV ∆≈∆ )(2π ∫= b a dxxxfV )(2π Catatan penting !: jari-jari=jarak dari partisi ke sumbu putar.
  • 23. KALKULUS I 23 Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah D yang dibatasi oleh , sumbu x, dan garis x=2 diputar terhadap sumbu y 2 xy = 2 xy = x∆ 2 2 x D x x∆Jika irisan dengan tinggi ,tebal dan berjarak x dari sumbu y diputar terhadap sumbu y akan diperoleh kulit tabung dengan tinggi , tebal dan jari jari x 2 x 2 x x∆ Sehingga xxxxxV ∆=∆=∆ 32 22 ππ Volume benda putar ∫ === 2 0 2 0 43 8| 2 2 π π π xdxxV
  • 24. KALKULUS I 24 Catatan : -Metoda cakram/cincin Irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu putar - Metoda kulit tabung Irisan dibuat sejajar dengan sumbu putar Jika daerah dan sumbu putarnya sama maka perhitungan dengan menggunakan metoda cakram/cincin dan metoda kulit tabung akan menghasilkan hasil yang sama. Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah D yang dibatasi oleh parabola ,garis x = 2, dan sumbu x diputar terhadap a. Garis y = 4 b. Garis x = 3 2 xy = ANIMASI
  • 25. KALKULUS I 25 a. Sumbu putar y = 4 (i) Metoda cincin 2 xy = 2 D y=4 x∆ Jika irisan diputar terhadap garis y=4 akan diperoleh cincin dengan Jari-jari dalam = )4( 2 xrd −=)4( 2 x− Jari-jari luar =4 4=lr Sehingga xxV ∆−−≈∆ ))4()4(( 222 π xxx ∆−= )8( 42 π Volume benda putar ∫ =−=−=−= 2 0 15 224 5 32 3 642 0 5 5 13 3 842 )(|)()8( ππππ xxdxxxV
  • 26. KALKULUS I 26 (ii) Metoda kulit tabung 2 xy = 2 D y=4 y∆ y Jika irisan diputar terhadap garis y=4 akan diperoleh kulit tabung dengan Jari-jari : y−4 yr −= 4 y−2 Tinggi : yh −= 2 Tebal = y∆ Sehingga yyyV ∆−−≈∆ )2)(4(2π yyyyy ∆+−−= )248(2π Volume benda putar ∫ +−−= 4 0 )248(2 dyyyyyV π 4 0 2/5 5 222/3 3 8 |)8(2 yyyy +−−= π π15 224 =
  • 27. KALKULUS I 27 b. Sumbu putar x=3 (i) Metoda cincin 2 xy = 2 D y∆ x=3 Jika irisan diputar terhadap garis x=3 diperoleh cincin dengan Jari-jari dalam = 1 1=dr Jari-jari luar = 3 y y−3 yrl −= 3 Sehingga yyV ∆−−≈∆ ))1()3(( 22 π yyy ∆+−= )68(π Volume benda putar dyyyV ∫ +−= 4 0 )68(π 3/ 2 2 4 0 1 (8 4 | ) 8 2 y y yπ π= − + =
  • 28. KALKULUS I 28 (ii) Metoda kulit tabung 2 xy = 2 D x∆ x=3 x Jika irisan diputar terhadap garis x=3 diperoleh kulit tabung dengan Tinggi = h = 2 x 2 x Jari-jari = r = 3 3-x 3-x Tebal = x∆ Sehingga xxxV ∆−≈∆ 2 )3(2π xxx ∆−= )3(2 32 π Volume benda putar ∫ −= 2 0 32 )3(2 dxxxV π πππ 8)48(2|)(2 2 0 4 4 13 =−=−= xx
  • 29. KALKULUS I 29 Soal Latihan A. Gambarkan dan hitung luas daerah yang dibatasi oleh 2dan2 +== xyxy1. 8dan,,3 =−== yxyxy2. 3. 4. 2dan,4, +−=== xyxyxy 8dan,,3 =−== yxyxy 5. D adalah daerah yang dibatasi oleh 2 dan xyxy == Jika kurva p xy = membagi luas D menjadi dua bagian sama besar, tentukan nilai p.
  • 30. KALKULUS I 30 B. Hitung volume benda putar yang terjadi jika daerah yang di batasi oleh grafik fungsi-fungsi berikut diputar terhadap (i) sumbu x, (ii) terhadap sumbu y. 1. 2dan,0,3 === xyxy 2. 1kuadran,0dan9 2 =−= yxy 3. xyxy 4dan2 == 4. 1kuadrandi,dan3 xyxy == 2 dany x y x= =5.
  • 31. KALKULUS I 31 C. Daerah D dibatasi oleh kurva dan garis Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap : xy = (1) sumbu x (4) sumbu y (2) garis x = -1 (5) garis y = -2 (3) garis y = 4 (6) garis x = 4 D. Daerah D dibatasi oleh parabol dan garis Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap : 2 4 xxy −= (1) sumbu x (3) sumbu y (2) garis x = 6 (4) garis y = -1 yx 2= 4=+ yx E. Daerah D dibatasi oleh xy = 2 xy =dan Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap: (1) garis x = -2 (3) garis y = -1 (2) garis x = 3 (4) garis y = 3
  • 32. KALKULUS I 32 7.3 Panjang Kurva Persamaan parameter kurva dibidang x = f(t) y = g(t) bta ≤≤, Titik A(f(a),g(a)) disebut titik pangkal kurva dan titik B(f(b),g(b)) disebut titik ujung dari kurva. Definisi : Suatu kurva dalam bentuk parameter seperti (1) disebut mulus jika (1) (i) 'f 'gdan kontinu pada [a,b] Kurva tidak berubah sekonyong-konyong (ii) 'f 'gdan tidak secara bersamaan nol pada (a,b)
  • 33. KALKULUS I 33 Misal diberikan kurva dalam bentuk parameter (1), akan dihitung panjang kurva Langkah 1. Partisi [a,b] menjadi n bagian, dengan titik-titik pembagian btttta no =<<<<= ...21 a b ● ●● ● 1t it1−it 1−nt Partisi pada [a,b] Paritisi pada kurva ●1Q ● ● ● ●oQ 1−iQ iQ nQ
  • 34. KALKULUS I 34 2. Hampiri panjang kurva 1−iQ iQis∆ iw∆ is∆ panjang busur ii QQ 1− iw∆ panjang tali busur ii QQ 1− ii ws ∆≈∆ Panjang busur dihampiri dengan panjang tali busur ix∆ iy∆ 22 )()( ii yx ∆+∆= 2 1 2 1 )]()([)]()([ −− −+−= iiii tgtgtftf Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk turunan, terdapat sehingga),(,ˆ 1 iiii tttt −∈ ttftftf iii ∆=− − )(')()( 1 ttgtgtg iii ∆=− − )ˆ(')()( 1
  • 35. KALKULUS I 35 dengan 1−−=∆ iii ttt sehingga 22 ])ˆ('[])('[ iiiii ttgttfw ∆+∆=∆ iii ttgtf ∆+= 22 )]ˆ('[)]('[ Panjang kurva dihampiri oleh jumlah panjang tali busur ∑= ∆+≈ n i iii ttgtfL 1 22 )]ˆ('[)]('[ Dengan mengambil panjang partisi(||P||) menuju nol diperoleh dttgtfL b a ∫ += 22 )]('[)]('[
  • 36. KALKULUS I 36 Ctt: Jika persamaan kurva y=f(x), bxa ≤≤ dttgtfL b a ∫ += 22 )]('[)]('[ dt dt dy dt dx b a ∫ += 22 ][][ dttgtfL d c ∫ += 22 )]('[)]('[ dx dx dy dt dx dy dt dx b a b a ∫∫       +=      += 22 2 1)1()( Jika persamaan kurva x=g(y), dyc ≤≤ dt dt dy dt dx d c ∫ += 22 ][][ dy dy dx dt dy dx dt dy d c d c ∫∫       +=               += 22 2 11)(
  • 37. KALKULUS I 37 Contoh : Hitung panjang kurva 40;, 23 ≤≤== ttytx1. 2 3)(' ttx = tty 2)(', = dtttL ∫ += 4 0 222 )2()3( Panjang kurva dttt∫ += 4 0 24 49 ∫ += 4 0 22 )49( dttt ∫ += 4 0 2 49 dttt ∫ + += 4 0 2 2/12 18 )49( )49( t td tt 4 0 2/32 3 2 18 1 |)49( += t )81080()84040( 27 1 27 1 −=−=
  • 38. KALKULUS I 38 2. 2/3 2xy = antara x =1/3 dan x=7 Jawab : 2/1 3x dx dy = ( )∫ ∫ +=+= 7 3/1 7 3/1 22/1 9131 dxxdxxL )91()91( 7 3/1 2/1 9 1 xdx ++= ∫ 3 1 27 27 3/1 2/3 27 2 37)8512(|)91( =−=+= x
  • 39. KALKULUS I 39 E. Hitung panjang kurva berikut 10,)2( 3 1 2/32 ≤≤+= xxy 42, 4 ln 2 2 ≤≤−= x xx y 2/10),1ln( 2 ≤≤−= xxy 90),3( 3 1 ≤≤−= yyyx 41;2/12,23 32 ≤≤−=+= ttytx π≤≤−== ttytx 0;5cos4,sin41. 2. 3. 4. 5. 6.