MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
FAKTORSB
1.
2. MODUL 4
TINGKAH LAKU SAKIT,
FAKTOR SOSIAL BUDAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN
Oleh:
Drs. Maswardi, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 2 ini Anda
dapat menjelaskan tentang faktor sosial budaya yang
mempengaruhi gizi.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan ten-
tang:
1. Menjelaskan makanan sebagai
fenomena sosial budaya.
2. Menjelaskan peranan makanan
3. Menjelaskan larangan/
pantangan terhadap makanan.
4. Menjelaskan klasifikasi larangan
makanan.
Saudara, pada kegiatan belajar 2 ini
saudara akan mempelajari tentang
Makanan sebagai fenomena sosial
budaya, Peranan makanan, Larangan
atau pantangan terhadap makanan,
Klasifikasi larangan makanan.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Gizi
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
A. Sosial Budaya
Yang dimaksud dengan konsep kebudayaan disini termasuk nilai,
sikap, kebiasaan yang dipelajari dan diperoleh sejak kecil. Kebudayaan adalah
suatu rangkaian peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku anggota
masyarakat. Dalam mempelajari kebiasaan makan, perawat harus memahami
karakteristik kebudayaan dan hubungan karakteristik-karakteristik tersebut
yang berguna untuk melakukan perubahan.
Apa karakteristik kebudayaan itu? Menurut Foster ada lima karakteristik
kebudayaan, yaitu (1) Kebudayaan diperoleh dengan cara belajar, (2) Semua
aspek kebudayaan saling berhubungan, (3) Kebudayaan itu berubah secara
tetap dan tidak ada kebudayaan yang statis, (4) Setiap kebudayaan mempunyai
sistem nilai, dan (5) Kebudayaan memungkinkan interaksi antar individu.
Permasalahan malnutrisi di negara-negara berkembang bukan saja
disebabkan oleh karena negara tersebut tidak dapat memproduksi makanan
yang cukup untuk masyarakatnya. Banyak permasalahan malnutrisi disebabkan
oleh adanya kebiasaan, kepercayaan, tabu, yang mencegah manusia untuk
menggunakan makanan yang terbaik di daerahnya.
B. Makanan Sebagai Fenomena Sosial Budaya
Banyak manusia yang walaupun lapar tidak mengkonsumsi bahan
makanan yang bergizi sebagai makanan karena alasan agama, larangan
pantangan, dan kepercayaan. Dengan demikian sebagai petugas kesehatan,
Anda perlu membedakan pengertian gizi dan makanan. Apa bedanya ? Foster
menjelaskan bahwa : Nutrisi adalah konsep biokimia suatu bahan makanan
yang mengandung gizi dan berguna untuk memelihara kesehatan. Sedangkan
makanan dalam konsep kebudayaan adalah pernyataan yang menjelaskan
bahwa bahan ini cocok untuk gizi kita. Jadi, dalam konsep kebudayaan
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
memasukan unsur, nilai, kepercayaan, sehingga timbullah penggolongan apa
yang dimaksud dengan makanan dan bukan makanan. Hal ini menyebabkan
sulitnya meyakinkan masyarakat untuk merubah kebiasaan makan.
Pada masyarakat Hindu, sapi bukanlah makanan, sedangkan pada
masyarakat yang beragama Islam dan Yahudi, babi bukan merupakan makanan.
Berbagai ragam makanan yang bergizi tetapi tidak dianggap makanan di
Amerika, seperti kuda, kodok, anjing, dan burung kecil. Masyarakat Amerika
juga tidak menyukai terong, hati, otak, dan ginjal.
C. Peranan Makanan
Di samping bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia, Apa
peranan makanan ? Makanan juga berperan sebagai alat untuk mengadakan
interaksi sosial, untuk lebih jelasnya peranan makanan adalah sebagai berikut
:
1. Makanan sebagai pernyataan adanya hubungan sosial.
Apa maksudnya? Nah, pada semua masyarakat, kebiasaan
memberi makanan atau minuman adalah sebagai suatu pernyataan cinta
kasih dan rasa persahabatan. Menerima makanan dari seseorang sama
halnya dengan menerima perasaan yang dinyatakan seseorang. Tidak
memberikan makanan pada seseorang, misalnya Ibu tidak memberikan
makanan kepada anaknya sebagai pernyataan marah. Menolak makanan
yang diberikan seseorang, berarti menolak persahabatan atau cinta kasih.
Pada masyarakat Roma, garam merupakan simbol kekerabatan atau
keramahtamahan.
2. Makanan sebagai pernyataan rasa stress.
Ada kecenderungan pada beberapa masyarakat untuk lebih banyak
makan dari biasanya terutama pada saat mengalami stress. Jadi, sikap
terhadap makanan sebagai refleksi perasaan tertekan atau stress. Dan
orang yang mengalami stress terkadang mengalami peningkatan berat
badan atau kegemukan.
3. Makanan sebagai simbol pernyataan solidaritas kelompok. Makanan
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
berperan sebagai alat untuk memelihara hubungan keluarga. Apa
contohnya ? contohnya pada masyarakat Indonesia sering melakukan acara
makan bersama pada pertemuan-pertemuan keluarga. Hal ini menunjukan
adanya ikatan yang erat dalam keluarga. Makanan juga simbol identitas
suku bangsa. Misalnya “rendang” sebagai identitas suku Minangkabau,
“gudeg” sebagai identitas masyarakat Jawa Tengah, dan “Oncom” sebagai
identitas suku Sunda.
Gambar 27. Rendang sebagai identitas orang Minangkabau
4. Makanan sebagai simbol bahasa.
Makanan sebagai simbol bahasa dijumpai pada ungkapan-
ungkapan dalam bahasa Indonesia. Apa contoh ungkapan itu? Dalam
bahasa Indonesia kita mengenal ungkapan “banyak makan asam garam”
yang berarti orang yang berpengalaman. Ungkapan “cabe rawit” (kecil-
kecil cabe rawit) menunjukkan orang yang pandai, atau ungkapan “muka
masam” menunjukan orang yang marah atau kurang senang.
D. Pantangan terhadap makanan
Dalam masyarakat kita mengenal ada makanan yang dipantangkan
atau dilarang. Mengapa ada larangan terhadap makanan ? banyak faktor
yang mendasari pantangan terhadap suatu makanan, misalnya karena tradisi,
kepercayaan, kesehatan, dan magis. Menurut Symons asal dan menyebarnya
larangan makanan adalah :
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Karena tidak hygienis.
Misalnya pada beberapa masyarakat menolak memakan babi,
anjing, tikus, dengan alasan tidak hygienis. Kepercayaan tentang hygienis
makanan dihubungkan pula dengan faktor ketakutan terhaap kontaminasi
magis dan bakteri.
2. Karena makanan tersebut asing bagi masyarakat.
Masyarakat primitif beranggapan bahwa binatang yang tidak
dikenal adalah media bagi roh jahat masuk ke dalam tubuh manusia yang
memakan makanan tersebut.
3. Untuk mencegah musnahnya binatang tertentu yang sangat bermanfaat
bagi manusia. Misalnya orang-orang barat menolak makan kuda, karena
kuda sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Gambar 28 . Kuda tidak dianggap makanan oleh masyarakat Amerika
4. Beberapa masyarakat menolak memakan daging binatang yang
dipeliharanya, kecuali pada waktu perang.
5. Adanya kepercayaan bahwa makanan tertentu dapat menimbulkan
ketidaksuburan.
6. Karena religi atau kepercayaan, merupakan dasar larangan terhadap
makanan tertentu. Pada masyarakat beragama Islam babi dan anjing
dilarang , sedangkan bagi orang Hindu sapi bukanlah merupakan bahan
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
makanan karena kepercayaan.
7. Untuk memelihara atau menyimpan makanan yang paling baik untuk
kelompoknya. Misalnya pada beberapa kelompok masyarakat melarang
memakan makanan tertentu dengan tujuan untuk menyimpan dan
menguasainya.
E. Klasifikasi Makanan Larangan
Nah, begitu munculnya larangan atau pantangan terhadap suatu
makanan. Namun di masyarakat dikenal pula larangan makanan yang
diklasifikasikansebagaiberikut:(a)Laranganmakananyangbersifat permanen.
Larangan secara permanen sesuai dengan ajaran agama, (b) sedangkan yang
sementara, misalnya orang yang menderita sakit tipus, setelah menjalani
sebuah operasi, larangan pada saat puber, pada saat hamil, dan pada saat
menyapih, dan (c) Larangan menurut besarnya kelompok, misalnya larangan
menurut jenis kelamin, kelas sosial, dan kelompok-kelompok tertentu dalam
sistem kekerabatan.
Klasifikasi makanan yang paling baik banyak menyebar adalah teori
“Humoral Pathologi” (konsep panas dingin). Teori ini mengatakan bahwa
manusia dapat mempertahankan kesehatannya dengan cara keseimbangan
makanan panas dan dingin, hindari makanan yang terlalu panas dan terlalu
dingin. Yang termasuk makanan panas adalah : gula, susu kerbau, telur,
daging, bawang merah, dan bawang putih. Susu tidak boleh dicampur
dengan telur atau daging karena orang yang mengkonsumsinya akan
merasa panas. Konsumsi makanan yang sifatnya panas secara teratur akan
mengakibatkan badan panas dan cepat marah.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Kebiasaan makan suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor sosial
budaya masyarakat. Dengan menyadari pentingnya faktor-faktor sosial
dan budaya yang mempengaruhi gizi masyarakat maka usaha untuk
memperbaiki pola-pola makan harus disesuaikan dengan pola-pola sosial
budaya masyarakat sasaran.
2. Makanan berperan sebagai : (a) Pernyataan adanya hubungan sosial, (b)
Pernyataan rasa stress, (c) Pernyataan solidaritas kelompok, (d) Simbol
bahasa
3. Asal mulanya larangan atau pantangan makanan adalah : (a) Tidak
hygienis, (b) Karena makanan itu asing bagi masyarkat, (c) untuk mencegah
musnahnya binatang tertentu yang bermanfaat bagi manusia, (d) Menolak
memakan binatang yang dipeliharanya, (e) Menimbulkan ketidaksuburan,
(f) Karena Religi dan kepercayaan, dan (g) Untuk menyimpan makanan
yang baik untuk kelompoknya.
4. Klasifikasi larangan makanan yaitu : (a) Larangan makanan yang bersifat
permanen, (b) Larangan bersifat sementara, dan (c) Larangan menurut
besarnya kelompok di masyarakat.
Rangkuman
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Peran sosial makanan adalah, kecuali :
a. Sebagai simbol bahasa
b. Pernyataan rasa stress
c. Pernyataan humoral pathologi
d. Pernyataan adanya hubungan sosial
2. Asal menyebarnya Tabu makanan menurut Symons adalah :
a. Karena hygienis
b. Makanan itu asing bagi masyarakat
c. Menimbulkan ketidaksuburan
d. Menolak memakan binatang peliharaan
3. Yang bukan merupakan karakteristik kebudayaan menurut Foster adalah :
a. Kebudayaan itu mempunyai sistem nilai
b. Semua aspek kebudayaan saling berhubungan
c. Kebudayaan diperoleh dengan belajar
d. Kebudayaan itu statis
Tes Formatif
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Penyebab malnutrisi secara sosial budaya disebabkan oleh, kecuali :
a. Kepercayaan
b. Produksi makanan kurang
c. Kebiasaan makan
d. Tabu atau pantangan
5. Teori tentang keseimbangan panas dan dingin, (makanan panas dan
dingin) dikenal dengan teori:
a. Humoral pathologi
b. Klasifikasi makanan
c. Tabu makanan
d. Fenomena nutrisi dan makanan
6. Makanan merupakan pernyataan cinta kasih dan persahabatan adalah
peranan sosial makanan sebagai :
a. Pernyataan solidaritas kelompok
b. Pernyataan rasa stress
c. Pernyataan ada hubungan sosial
d. Simbol bahasa
7. Orang-orang Barat menolak makan kuda, karena :
a. Tidak hygienis
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Asing bagi masyarakat
c. Kuda banyak manfaatnya bagi masyarakat
d. Menimbulkan ketidaksuburan
8. Larangan makanan sementara terutama pada masa, kecuali :
a. Pada waktu hamil
b. Pada waktu sehat
c. Pada saat puber
d. Pada saat menyapih
9. Pada masyarakat Roma, garam merupakan simbol :
a. Simbol bahasa
b. Solidaritas kelompok
c. Pernyataan rasa stress
d. Kekerabatan dan keramah-tamahan
10. Rendang merupakan identitas suku :
a. Minangkabau
b. Sunda
c. Jawa
d. Betawi
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat dan jelas !
1. Tulislah 5 (lima) karakteristik kebudayaan menurut Foster !
2. Tulislah 3 (tiga) klasifikasi larangan makanan !
3. Jelaskanlah klasifikasi makanan menurut teori Humoral Pathologi !
Tugas Mandiri
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tes Formatif
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang ada
pada bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi kegiatan belajar 2 ini.
Rumus :
Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%
10
Arti nilai tingkat penguasaan.
90%-100% = Sangat baik
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
<70% = Kurang
Umpan Balik
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri
Soal nomor 1 diberi skor 40
Soal nomor 2 diberi skor 30
Soal nomor 3 diberi skor 30
Total skor adalah : 100
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 2 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan belajar 3.
Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi
kegiatan belajar 2, terutama hal-hal yang belum Anda pahami dengan baik. Apabila
Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman atau hubungi dosen pembimbing atau
fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.