This document discusses concepts related to strategic management and governance. It defines strategic management principles as being future-oriented, integrating goals and objectives, maintaining discipline and commitment to implement plans, and anticipating environmental changes. It also discusses pillars of governance, processes in governance, extremes in governance, and the principles of good governance according to UNDP. Strategic planning is defined as a process for determining appropriate future actions through priority setting while considering available resources. Key elements of strategic planning discussed include vision, mission, objectives, targets, strategies, and performance.

1. MANAJEMEN STRATEGIS
DEDDY S. BRATAKUSUMAH
HP O816968367
Email: deddys@bappenas.go.id
JANUARI 2008

2. PRINSIP MANSTRA
 BERORIENTASI KEMASA DEPAN
 INTEGRASI TUJUAN DAN SASARAN
 DISIPLIN DAN KOMITMEN UNTUK
MELAKSANAKANNYA
 ANTISIPATIF TERHADAP PERUBAHAN
LINGKUNGAN

3. PILAR PILAR “GOVERNANCE”PILAR PILAR “GOVERNANCE”
PEMERINTAH SWAST
A
MASYARAKAT

4. PROSES DALAM “GOVERNANCE”
PEMERINTAH SWAST
A
MASYARAKAT
DEMOKRAS
I
PRIVATISASI
KEWIRAUSAHAA
N
(ENTERPRENEURSHI
P)

5. EKSTRIM DALAM “GOVERNANCE”EKSTRIM DALAM “GOVERNANCE”
PEMERINTAH SWAST
A
MASYARAKAT
KOMUNIS
ETATIS KAPITALIS

6. GOOD GOVERNANCE
SUATU PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB,
EFEKTIF DAN EFISIEN DENGAN MENJAGA
KESINERGISAN INTERAKSI YANG
KONSTRUKTIF ANTARA MASYARAKAT, NEGARA
DAN SWASTA

7. PRINSIP GOOD GOVERNANCE
(Menurut UNDP)
1. PARTICIPATION
2. RULE OF LAW
3. TRANSPARENCY
4. RESPONSIVENESS
5. CONSENSUS ORIENTATION
6. EQUITY
7. EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY
8. ACCOUNTABILITY
9. STRATEGIC VISION.

8. PERENCANAAN
SUATU PROSES UNTUK MENENTUKAN
TINDAKAN MASA DEPAN YANG TEPAT,
MELALUI URUTAN PILIHAN, DENGAN
MEMPERHITUNGKAN SUMBER DAYA
YANG ADA
(UU 25/2OO4 SISRENBANGNAS)

9. KESEPAKATAN UNTUK KEPUTUSAN
PERENCANAAN
DARI SISI
TEKNOKRATIS
PERENCANAAN
DARI SISI
POLITIS
KESEPAKATAN
DISTORSI
RENCANA

10. * SEGI EKONOMI, PALING EFISIEN
* SEGI POLITIS, PALING BISA
DITERIMA
* SEGI ADMINISTRASI, PALING BISA
DILAKSANAKAN
* SEGI ETIS FILOSOFIS, TIDAK
BERTENTANGAN DENGAN NILAI- NILAI
SOSIAL BUDAYA
RENCANA YANG BAIK BILA

11. STRATEGI
BERASAL DARI BAHASA YUNANI
STRATEGOS : STRATOS = MILITER
AG = MEMIMPIN
SUATU RENCANA YANG DIBUAT
PEMIMPIN (JENDERAL) UNTUK
MEMENANGKAN PERANG

12. BENTUK PROSES BERFIKIR
(OHMAE, 1982)
MEKANIK INTUISI STRATEJIK
BENTUK
MASALAH
PROSES
BERFIKIR
PEMECAHAN
ANALISA
PENYUSUNAN
MEKANIK
PERUBAHAN BENTUK

13. BEDA BISNIS DENGAN MILITER
BISNIS
• MENGALAHKAN
PESAING
• MEMPERTAHANKAN
PANGSA PASAR
• MEMPERLUAS PASAR
• MEMBANGUN CITRA
MILITER
• MENGHANCURKAN
MUSUH
• MEMPERTAHANKAN
POSISI
• MEMPERLUAS
DAERAH TAKLUKAN
• DIKAGUMI BANGSA
(HENDON, 1987)

14. MERUPAKAN PROSES BERKELANJUTAN DAN
SISTEMATIS DARI PEMBUATAN KEPUTUSAN
YANG BERESIKO, DENGAN MEMANFAATKAN
SEBANYAK-BANYAKNYA PENGETAHUAN
ANTISIPATIF DAN MENGORGANISASIKANNYA
SECARA SISTEMATIS UNTUK USAHA-USAHA
MELAKSANAKAN KEPUTUSAN TERSEBUT DAN
MENGUKUR HASILNYA MELALUI UMPAN BALIK
YANG SISTEMATIS
PERENCANAAN STRATEGIK INSTANSI

15. DEFINISI PERENCANAAN STRATEGIK
MENURUT INPRES NO. 7 TAHUN 1999
MERUPAKAN SUATU PROSES YANG
BERORIENTASI PADA HASIL YANG INGIN
DICAPAI SELAMA 1 (SATU) SAMPAI DENGAN
5 (LIMA) TAHUN DENGAN
MEMPERHITUNGKAN POTENSI, PELUANG,
DAN KENDALA YANG ADA ATAU MUNGKIN
TIMBUL

16. RENCANA STRATEGIS
VISI (VISION)VISI (VISION)
MISI
(MISSION)
MISI
(MISSION)
TUJUAN
(GOAL)
TUJUAN
(GOAL)
SASARAN
(OBJECTIVES)
SASARAN
(OBJECTIVES)
STRATEGI
(STRATEGY)
STRATEGI
(STRATEGY)
KINERJAKINERJA
- NILAI
- LINGKUNGAN
- CSF
a
k
t
i
v
i
t
a
s
LAPORAN KINERJA

17. PIMPINAN PUNCAK/ PEMBERI
WEWENANG
PIMPINAN PUNCAK/ PEMBERI
WEWENANG
MENDELEGASIKAN
WEWENANG+ AMANAHWEWENANG+ AMANAH
RESPONSIBILITAS:
Obligation to act
RESPONSIBILITAS:
Obligation to act
AKUNTABILITAS:
Obligation to answer
AKUNTABILITAS:
Obligation to answer
MENENTUKAN
MEWAJIBKAN
AKUNTABILITAS
DAN RESPONSIBILITAS

18. UNSUR-UNSUR
PERENCANAAN STRATEGIK
• VISI
• MISI
• TUJUAN
• SASARAN
• STRATEGI (CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN), MELIPUTI
o TAKTIK
o PROGRAM
o KEGIATAN

19. VISI
PANDANGAN JAUH KE DEPAN, KEMANA DAN
BAGAIMANA INSTITUSI HARUS DIBAWA DAN
BERKARYA AGAR TETAP KONSISTEN DAN
DAPAT EKSIS, ANTISIPATIF, INOVATIF, SERTA
PRODUKTIF
SUATU GAMBARAN YANG MENANTANG
TENTANG KEADAAN MASA DEPAN,
BERISIKAN CITA DAN CITRA YANG INGIN
DIWUJUDKAN OLEH INSTITUSI

20. TUJUAN PENETAPAN VISI
AGAR:
• MENCERMINKAN APA YANG INGIN DICAPAI
SEBUAH ORGANISASI
• MEMBERIKAN ARAH DAN FOKUS
STRATEGI
• MENJADI PEREKAT DAN MENYATUKAN
BERBAGAI GAGASAN STRATEGIK
• MEMILIKI ORIENTASI TERHADAP MASA
DEPAN
• MENUMBUHKAN KOMITMEN KEPADA
SELURUH JAJARAN ORGANISASI
• MENJAMIN KESINAMBUNGAN
KEPEMIMPINAN ORGANISASI

21. VISI YANG BAIK
MENARIK KOMITMEN DAN MENGGERAKKAN
ANGGOTA ORGANISASI
MEMBERIKAN MAKNA BAGI KEHIDUPAN
ANGGOTA ORGANISASI
MEMBENTUK SUATU STANDAR
KEUNGGULAN
MENJEMBATANI KEADAAN SEKARANG DAN
KEADAAN MASA DEPAN

22. CONTOH VISI
MENJADI PERUSAHAAN YANG UNGGUL, MAJU
DAN TERPANDANG ( TO BE A RESPECTED
LEADING COMPANY )
(PT. PERTAMINA)
MENJADI BANK KEBANGGAAN NASIONAL YANG
UNGGUL DALAM LAYANAN DAN KINERJA
(BANK BNI)

23. CONTOH VISI
TO BE ONE OF THE BEST MANAGED
CORPORATIONS IN ASIA PACIFIC WITH THE
EMPHASIS ON SUSTAINABLE GROWTH, BUILDING
COMPETENCE THROUGH PEOPLE DEVELOPMENT,
SOLID FINANCIAL STRUCTURE, CUSTOMER
SATISFACTION AND EFFICIENCY
TO BE A SOCIALLY RESPONSIBLE AND
ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CORPORATION
(PT ASTRA INTERNATIONAL)

24. VISION : A MAN ON THE MOON
“I BELIEVE THIS NATION SHOULD
COMMIT ITSELF TO ACHIEVE THE GOAL
BEFORE THE DECADE IT OUT, OF
LANDING A MAN ON THE MOON AND
RETURNING HIM SAFELY TO THE
EARTH”

25. MISI
SESUATU YANG HARUS DILAKSANAKAN OLEH
INSTITUSI AGAR VISI ORGANISASI DAPAT
TERCAPAI DAN BERHASIL DENGAN BAIK.
SECARA SEDERHANA DAPAT JUGA
DIKATAKAN SEBAGAI URAIAN TERTULIS DARI
VISI

26. TUJUAN PERUMUSAN MISI
SEBAGAI PERNYATAAN ALASAN
KEBERADAAN ORGANISASI
SEBAGAI TONGGAK DARI PENYUSUNAN
PERENCANAAN STRATEGIK
SEBAGAI LANDASAN KERJA ORGANISASI

27. PROSES PERUMUSAN MISI
MELIBATKAN PIHAK-PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN
MENILAI LINGKUNGAN
MENYELARASKAN KEGIATAN, PROSES
UTAMA DAN SUMBER DAYA.

28. HAL- HAL YANG PERLU
DIPERHITUNGKAN DALAM
MERUMUSKAN MISI
PRODUK/PELAYANAN APA YANG AKAN
DIHASILKAN
APAKAH PRODUK/PELAYANAN TERSEBUT
DIBUTUHKAN MASYARAKAT
SASARAN PUBLIK MANA YANG AKAN
DILAYANI
KUALITAS PRODUK/PELAYANAN HARUS
MEMILIKI DAYA SAING
PERLU ADANYA UMPAN BALIK YANG
BERKAITAN DENGAN PRODUK/PELAYANAN
YANG DIHASILKAN

29. MANFAAT PERNYATAAN MISI
DENGAN ADANYA PERNYATAAN MISI
DIHARAPKAN SELURUH PEGAWAI DAN
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DAPAT
MENGENAL INSTITUSI DAN MENGETAHUI
ALASAN KEBERADAANNYA MAUPUN
PERANANNYA SECARA LEBIH BAIK

30. CONTOH MISI
MEMAKSIMALKAN STAKEHOLDER VALUE
DENGAN MENYEDIAKAN SOLUSI KEUANGAN
YANG FOKUS PADA SEGMEN PASAR
KORPORASI, KOMERSIAL DAN KONSUMER
(BANK BNI)
MEWUJUDKAN HARI-HARI YANG INDAH
BAGI PESERTA MELALUI PENGELOLAAN
DANA PENSIUN DAN THT SECARA
PROFESSIONAL DAN AKUNTABEL DENGAN
BERLANDASKAN ETIKA SERTA INTEGRITAS
YANG TINGGI.
(PT. TASPEN)

31. CONTOH MISI
 MELAKUKAN USAHA DALAM BIDANG
ENERGI DAN PETROKIMIA.
 MERUPAKAN ENTITAS BISNIS YANG
DIKELOLA SECARA PROFESIONAL,
KOMPETITIF DAN BERDASARKAN TATA NILAI
UNGGULAN.
 MEMBERIKAN NILAI TAMBAH LEBIH BAGI
PEMEGANG SAHAM, PELANGGAN, PEKERJA
DAN MASYARAKAT, SERTA MENDUKUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL.
(PT. PERTAMINA)

32. TUJUAN
 MERUPAKAN PENJABARAN ATAU
IMPLEMENTASI DARI PERNYATAAN MISI.
 HASIL AKHIR YANG AKAN DICAPAI ATAU
DIHASILKAN DALAM JANGKA WAKTU 1
(SATU) SAMPAI DENGAN 5 (LIMA) TAHUN

33. KARAKTERISTIK TUJUAN
 BERSIFAT IDEAL
 JANGKAUAN WAKTU YANG RELATIF
PANJANG
 LEBIH BERSIFAT KUALITATIF

34. SASARAN
 PENJABARAN DARI TUJUAN
 SESUATU YANG AKAN DICAPAI ATAU
DIHASILKAN OLEH INSTANSI PEMERINTAH
DALAM JANGKA WAKTU TAHUNAN,
SEMESTERAN, TRIWULANAN, ATAU BULANAN
 DIUSAHAKAN DALAM BENTUK KUANTITATIF

35. KRITERIA SASARAN
 SPESIFIK
 DAPAT DINILAI DAN DIUKUR
 MENANTANG NAMUN DAPAT DICAPAI
 BERORIENTASI PADA HASIL
 DAPAT DICAPAI DALAM WAKTU SATU
TAHUN ATAU BERLAKU PADA MASA
SEKARANG

36. STRATEGI
 MENJELASKAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN
SECARA KONSEPTUAL ANALITIS DAN
KOMPREHENSIF TENTANG LANGKAH-
LANGKAH YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMPERLANCAR ATAU MEMPERCEPAT
PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN YANG
DITETAPKAN
 STRATEGI DIMAKSUDKAN UNTUK
MENCAPAI HASIL YANG KONSISTEN
DENGAN MISI YANG DITETAPKAN

37. BEDA STRATEGI DAN TAKTIK
STRATEGI
TAKTIK
RENCANA
OPERASIONAL
PENDEK PANJANG
KURUN WAKTU
TINGKATAN
DASAR
ATAS
(GRAFFIN, 1989, DALAM WAHYUDI 1996)

38. STRATEGI DAN TAKTIK
STRATEGI:
APA YANG SEHARUSNYA DIKERJAKAN?
TAKTIK:
BAGAIMANA MENGERJAKANNYA?
(WAHYUDI, 1996)

39. HAL-HAL YANG DIPERLUKAN
DALAM PERENCANAAN STRATEGIK
• INTEGRASI BERBAGAI SUMBER DAYA
• ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL
• TINJAUAN NILAI-NILAI (VALUES)
• RUMUSAN TENTANG FAKTOR-FAKTOR KUNCI
KEBERHASILAN ATAU CSF (Critical Success
Factors)
• MENGACU KEPADA TUPOKSI

40. PERENCANAAN STRATEGIK
HARUS MENCAKUP
 URAIAN TENTANG VISI, MISI, STRATEGI, DAN
FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
ORGANISASI
 URAIAN TENTANG TUJUAN, SASARAN DAN
AKTIVITAS ORGANISASI
 URAIAN TENTANG CARA MENCAPAI TUJUAN
DAN SASARAN TERSEBUT (SESUAI
TUPOKSI).

41. MANFAAT PERENCANAAN
STRATEGIK
• BERMANFAAT UNTUK MERENCANAKAN
PERUBAHAN DALAM LINGKUNGAN YANG
SEMAKIN KOMPLEKS
• BERGUNA UNTUK PENGELOLAAN
KEBERHASILAN
• BERORIENTASI PADA MASA DEPAN
• BERORIENTASI PADA PELAYANAN PRIMA
• DAPAT MENINGKATKAN KOMUNIKASI BAIK
VERTIKAL MAUPUN HORIZONTAL
• MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERADAPTASI

42. TERIMA KASIH