SlideShare a Scribd company logo
BAB14.
DIVERSIFIKASI
Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan
dengan perkataan “jangan menaruh telur pada
satu keranjang”(don’t put your eggs in one
basket).
Pembicaraan dimulai dengan membicarakan
karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi
bisa mengurangi risiko.
Pembicaraan dilanjutkan dengan membicarakan
aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan
jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
EFEK DIVERSIFIKASI
PORTOFOLIO
Menggunakan analisis statistik
Melihat diversifikasi dalam konteks
portofolio dengan aset yang independen
Melihat diversifikasi dalam konteks
portofolio dengan aset yang dependen
(berkorelasi satu sama lain)
Misalkan kita mempunyai portofolio dengan N aset
yang independent satu sama lain. Risiko aset
diukur dengan standar deviasi, sehingga tingkat
keuntungan aset yang diharapkan dan risiko
aset tersebut adalah:
Tingkat keuntungan yang diharapkan = E(Ri) =
E(R1), …, E(RN)
Risiko aset = i = 1, …, N
ASET INDEPENDEN
SATU SAMA LAIN
Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio
tersebut dan risikonya adalah:
E(RP) = (1/N) R1 + ….. + (1/N) RN
= (R1 + ….. + RN ) / N
P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 + 2 (1/N)
(1/N) 12 + .. + 2 (1/N) (1/N) ij dimana i≠j
E(RP) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk
portofolio
R1..N = tingkat keuntungan aset 1 sampai N
P2 = varians portofolio atau standar deviasi dikuadratkan
ij = kovarians antara saham i dengan j
N = jumlah aset
Karena aset tersebut independent satu sama lain,
maka kovarians antar aset sama dengan nol.
Dengan demikian formula di atas bisa
disederhanakan lagi menjadi:
P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2
P2 = (1/N)2 ( 12 + .. + N2 )
Misalkan aset tersebut sama satu sama lainnya
(identically distributed), maka risiko tersebut
sama, dan bisa dituliskan sebagai berikut ini.
12 = 22 = N2 = 2
Sehingga risiko portofolio bisa dituliskan sebagai
berikut ini.
P2 = (1/N)2 ( N12 )
P2 = (2 / N)
Apa artinya?
Risiko portofolio (diukur melalui variansnya)
adalah varians aset individual dibagi dengan
jumlah aset (N) dalam portofolio.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika N
menjadi semakin besar, maka risiko portofolio
akan semakin turun. Jika N mendekati tidak
terhingga (N → ∞), maka risiko portofolio
akan menjadi nol.
Dengan kata lain, kita mempunyai portofolio
dengan tingkat keuntungan yang pasti (tidak
ada kemungkinan penyimpangan).
Tabel 2. Efek Diversifikasi (Aset Independen)
Jumlah Aset
Risiko
(standar deviasi)
Risiko
(Varians)
1 178,5357 31.875
10 17,85357 3.187,5
100 1,785357 318.75
1000 0,178536 31,875
10000 0,017854 3,1875
100000 0,001785 0,31875
Tidak terhingga 0 0
Misal kita mempunyai portofolio dimana setiap aset
mempunyai standar deviasi=178,5.
Berapa risiko portofolio jika terdiri dari 1 aset, 10, sampai
tidak terhingga?
Bagan 1. Efek Diversifikasi (Aset Independen)
Risiko
N (jumlah aset)
ASET BERKORELASI
(DEPENDEN) SATU SAMA LAIN
Kita mempunyai portofolio yang terdiri dari N
aset, tetapi aset tersebut berkaitan (berkorelasi,
atau tidak independent) satu sama lain.
Tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan
E(RP) = (1/N) R1 + ….. + (1/N) RN
= (R1 + ….. + RN ) / N
Risiko portofolio:
P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 + 2
(1/N) (1/N) 12 + .. + 2 (1/N) (1/N) ij
dimana i≠j
Perhatikan bahwa karena aset-aset
tersebut tidak independent satu sama lain,
maka ada kovarians atau korelasi antar
aset.
Karena itu, term kedua (yang memuat
kovarians antar aset) tidak bisa
dihilangkan.
Risiko portofolio dalam situasi adalah
penjumlahan dari varians setiap aset
dengan kovarians antar aset.
Bagan 2. Komponen Risiko Portofolio
(Aset Tidak Independen)
1
2 12 13 13 14
2
2
23 24 25
3
2 34 35
4
2 45
5
2
Misalkan kita mempunyai portofolio yang terdiri dari lima
aset. Total risiko aset tersebut bisa dituliskan sebagai
berikut ini (dimana N=5).
P2 = [ (1/N)2 12 + (1/N)2 22 + (1/N)2 32 +
(1/N)2 42 + (1/N)2 52 ] +
[2 (1/N) (1/N) 12 + 2 (1/N) (1/N) 13 + 2 (1/N) (1/N)
14 +2 (1/N) (1/N) 15 +2 (1/N) (1/N) 23 + 2 (1/N)
(1/N) 24 +2 (1/N) (1/N) 25 +2 (1/N) (1/N) 34 +2
(1/N) (1/N) 35 + 2 (1/N) (1/N) 45 ]
Perhatikan jumlah komponen dalam risiko portofolio
tersebut adalah 5 varians dan 20 kovarians. Misalkan
varians dan kovarians tersebut adalah sama besarnya,
maka formula di atas bisa disederhanakan menjadi
berikut ini.
P2 = [ (1/5)2 (52) ] + [ 2 (1/5)2 (10 ij ) ]
Formula di atas bisa digeneralisir untuk
portofolio dengan N aset. Risiko portofolio
dengan N aset bisa dituliskan sebagai
berikut ini.
P2 = [ (1/N)2 (N i2) ] +
[ 2 (1/N)2 (N(N – 1)/2) ij ) ]
Formula di atas bisa disederhanakan lebih
lanjut menjadi berikut ini.
P2 = [ (1/N) i2 ] + [ (N – 1)/N) ij ) ]
Jika N → ∞ (semakin besar), maka
komponen pertama akan mendekati nol,
karena nilai 1/N akan mendekati nol.
Tetapi nilai [(N – 1)/N] akan mendekati 1
jika N semakin besar (N → ∞ ).
Dengan kata lain, jika N semakin besar,
untuk portofolio dengan aset yang
berkorelasi satu sama lain, risiko portofolio
tersebut tidak menjadi nol, tetapi akan
mendekati konstanta tertentu, yaitu rata-
rata kovarians antar saham.
Tabel3.Efek Diversifikasi(AsetTidak Independen)
JumlahAset
TermPertama
[ (1/N)i2
]
TermKedua
[ (N–1)/N)ij)] VariansTotal
1 2.500 0 2500
10 250 225 475
100 25 247,5 272,5
1.000 2,5 249,75 252,25
10.000 0,25 249,975 250,225
100.000 0,025 249,9975 250,0225
Tidakterhingga 0 250 250
Misalkan portofolio yang terdiri dari aset yang sama
risikonya, korelasi antar aset juga sama, seperti berikut ini:
i = 50, ij = 0,1. Berapa risiko portofolio?
Bagan 3. Efek Diversifikasi (Aset Tidak Independen)
Risiko
N (jumlah aset)
Risiko Total, Risiko Sistematis, dan
Risiko Tidak Sistematis
Teori portofolio yang dikembangkan oleh
Markowitz (1952, 1959), Sharpe (1963,
1964), Lintner (1965), dan lainnya,
memberikan pandangan baru mengenai
karakteristik risiko dan portofolio.
Markowitz mengembangkan model dua
parameter, yaitu rata-rata keuntungan
(mean) dan deviasi standar dari mean
keuntungan tersebut.
Sharpe (1963) mengembangkan model
indeks tunggal. Dengan menggunakan
model tersebut, Sharpe bisa
mendekomposisi risiko total (yaitu deviasi
standar) ke dalam risiko unik perusahaan
(risiko yang bisa dihilangkan melalui
diversifikasi, atau disebut juga sebagai
risiko tidak sistematis), dan risiko pasar
(risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui
diversifikasi, atau disebut juga risiko
sistematis)
Bagan 4. Risiko Total, Sistematis, dan Tidak Sistematis
Risiko portofolio
Risiko Yang Bisa dihilangkan
Risiko Melalui diversifikasi
Total (Risiko Tidak Sistematis, σe
2
)
( σ2
)
Risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui
Diversifikasi (risiko sistematis, beta, b )
Jumlah Sekuritas
Ilustrasi Risiko Yang Bisa dan Yang
Tidak Bisa Didiversifikasikan
Misal kita memegang saham perusahaan Astra.
Kemudian terjadi kebakaran pabrik perusahaan
tersebut, yang mengakibatkan penurunan
keuntungan perusahaan tersebut. Risiko
sistematis atau tidak sistematis?
Misal kita memegang saham Astra dan
Indomobil, kemudian terjadi resesi di Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut mengalami
kerugian, sehingga portofolio kita merugi. Risiko
sistematis atau tidak sistematis?
Dekomposisi Risiko Total
σi2= bi2 σM2 + σe2
dimana
σi2= Varians atau deviasi standar
dikuadratkan dari return aset i
bi = Risiko sistematis aset i
σM2 = Varians atau deviasi standar
dikuadratkan dari return pasar (market)
σe2 = Varians error atau risiko
tidak sistematis dari aset i
Tabel 4.EfekDiversifikasi
JumlahSekuritas VariansPortofolio
1
2
4
6
8
.
900
1000
Tidakterbatas
46,619
26,839
16,948
13,651
12,003
.
7,102
7,097
7,058
PERTIMBANGAN LAIN
Konsep diversifikasi murni sesuai dengan
portofolio instrumen keuangan, asuransi, dan
sejenisnya
Dalam konteks bisnis, logika diversifikasi
semacam itu tidak bisa sepenuhnya
dilakukan, karena ada banyak pertimbangan
lain yang harus diperhitungkan.
Pertimbangan lain diperlukan dalam hal ini.
Pertimbangan penting dalam situasi tersebut
adalah potensi sinergi dari perluasan lini
produk.
Skala Ekonomi
Skala ekonomi berangkat dari filosofi “lebih
besar, lebih baik”.
Sebagai contoh, jika kita memesan barang
dalam jumlah besar, kita akan memperoleh
potongan kuantitas, atau harga yang lebih
rendah. Jika kita ingin menyewa tenaga
profesional, maka volume penjualan
perusahaan harus cukup besar untuk bisa
memanfaatkan tenaga profesional tersebut.
Jika ukuran perusahaan terlalu kecil,
penggunaan tenaga profesional tidak cukup
efisien karena tidak bisa dimanfaatkan
dengan penuh.
Bagan 5. Kurva Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata
Increasing return to scale
Decreasing return to scale
Constant return to scale
Output
Tabel 5. Return to Scale untuk Beberapa Sektor
Usaha
Sektor Usaha
Return to
scale
Sektor usaha Return to
scale
Furnitur
Kimia
Printing
Makanan,
minuman
Plastik, karet
Instrumen
Kayu
Pakaian
Kulit
1,11
1,09
1,08
1,07
1,06
1,04
1,04
1,04
1,04
Stone, clay
Logam
Mesin elektrik
Peralatan transport
Mesin non elektrik
Tekstil
Kertas dan pulp
Logam utama
Minyak
(petroleum)
1,03
1,03
1,03
1,02
1,02
1,00
0,98
0,96
0,95
Sumber: Moroney, J, Cobb-Douglas Production Functions and Return to Scale in US Manufacturing Industry, Western
Economic Journal, December 1967.
Skope Ekonomi
(economies of scope)
Skope ekonomi mengacu pada sinergi
yang bisa diperoleh jika perusahaan
memproduksi dua produk atau lebih
dengan menggunakan input yang sama.
Secara umum, skope ekonomi akan
diperoleh jika biaya gabungan lebih
kecil dibandingkan dengan penjumlahan
biaya individual, seperti berikut ini.
AC(1 + 2) < AC(1) + AC(2)
Banyak contoh bagaimana skope ekonomi bisa diperoleh.
Sebagai contoh, banyak perusahaan elektronik
menggunakan merek tunggal untuk banyak produk
mereka. Sony, Panasonic, memproduksi banyak produk
elektronik, mulai dari televisi, radio, telepon, CD player.
Dengan satu merek, mereka hanya perlu mengiklankan
sekali dengan menonjolkan merek mereka; tidak perlu
mengiklankan setiap produknuya. Konsumen diharapkan
sudah langsung mengenali merek tersebut, sehingga
ketika mereka melihat produk tertentu di toko, mereka
sudah langsung mengenali produk tersebut.
Bandingkan jika mereka mempunyai merek yang berbeda
untuk setiap produknya (TV mempunyai merek sendiri,
telepon mempunyai merek sendiri, dst). Mereka terpaksa
akan mengiklankan produk-produk mereka secara
terpisah, yang akan meningkatkan biaya iklan secara
signifikan.
Jika produk yang digabungkan terlalu banyak,
ada kemungkinan terjadinya dis-economies of
scope. Dalam situasi tersebut gabungan dari
beberapa produk akan meningkatkan biaya
produksi, lebih tinggi dibandingkan jika
memproduksi produk tersebut secara terpisah,
seperti terlihat berikut ini.
AC(1 + 2 + 3) > AC(1) + AC(2) + AC(3)
Dalam situasi tersebut, produk yang dikerjakan
bersama sudah saatnya dikurangi.
Bagaimana skala ekonomi dan skope ekonomi di perbankan? Studi di
Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurva biaya rata-rata perbanka di
AS menunjukkan kurva berbentuk U yang agak mendatar (flat). Bank
dengan ukuran medium sekitar $100 juta sampai $5 milyar mempunyai
biaya rata-rata paling rendah. Bank yang lebih besar nampaknya lebih
tidak efisien. Tetapi ketidak-efisienan tersebut biasanya tidak lebih dari
5% biaya, yang mengindikasikan skala ekonomi biaya tidak begitu
penting. Skope ekonomi di bank nampaknya tidak terlalu signifikan.
Faktor penting dari efisiensi biaya nampaknya X-inefficiency (X artinya
faktor yang tidak kelihatan, biasanya faktor manajemen). Secara rata-
rata biaya bank sekitar 20% di atas efficient frontier, yang
mengindikasikan bahwa bank mempunyai biaya 20% lebih tinggi
dibandingkan perusahaan lain yang paling baik. Ketidakefisienan
tersebut lebih banyak datangnya dari ketidakefisienan operasional,
seperti kantor cabang yang menggunakan tenaga kerja yang lebih
banyak. Ketidakefisienan keuangan (membayar tingkat bunga yang
berlebih) nampaknya tidak begitu penting.

More Related Content

What's hot

Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesManajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 06 Risiko Kematian
Manajemen Risiko 06 Risiko KematianManajemen Risiko 06 Risiko Kematian
Manajemen Risiko 06 Risiko KematianJudianto Nugroho
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaJudianto Nugroho
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk ManagementManajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk ManagementJudianto Nugroho
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)deewiindah
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and returnFariz Mido
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
 
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesManajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
 
Manajemen Risiko 06 Risiko Kematian
Manajemen Risiko 06 Risiko KematianManajemen Risiko 06 Risiko Kematian
Manajemen Risiko 06 Risiko Kematian
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
 
Manajemen 15 asuransi
Manajemen 15 asuransiManajemen 15 asuransi
Manajemen 15 asuransi
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk ManagementManajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
Bab 3 risk and return
Bab 3 risk and returnBab 3 risk and return
Bab 3 risk and return
 

Similar to Manajemen Risiko 14 diversifikasi

Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioIU Mb
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.pptMRICKYARDIANSYAH2
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.pptRiniNs2
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
Aminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptxAminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptxAminullah Assagaf
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko totalwidya adhy
 
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxPPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxEmaMorteza
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasiumi_kultsum
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah Assagaf
 
MATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptx
MATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptxMATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptx
MATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptxEdiSusilo42
 
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21Nurlita Anggraini
 
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIOANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIODonny Agung
 
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptrisk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptharis916240
 
Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
 
Inisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolioInisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofoliorajacetak
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021Aminullah Assagaf
 

Similar to Manajemen Risiko 14 diversifikasi (20)

Diversifikasi
DiversifikasiDiversifikasi
Diversifikasi
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolio
 
Bab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.pptBab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.ppt
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
 
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
4-return-dan-resiko-portofolio1.ppt
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
6. Analisis Risiko Total.ppt
6. Analisis Risiko Total.ppt6. Analisis Risiko Total.ppt
6. Analisis Risiko Total.ppt
 
Aminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptxAminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P10_Manaj Inv Lanjutan_29 Mei 2021.pptx
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko total
 
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxPPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
 
MATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptx
MATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptxMATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptx
MATERI-4-RETURN-YANG-DIHARAPKAN-DAN-RISIKO-PORTOFOLIO.pptx
 
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
 
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIOANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
 
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptrisk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
 
Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk10 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
 
Inisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolioInisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolio
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdfZulkhaidirZulkhaidir
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 

Manajemen Risiko 14 diversifikasi

  • 2. Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan dengan perkataan “jangan menaruh telur pada satu keranjang”(don’t put your eggs in one basket). Pembicaraan dimulai dengan membicarakan karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi bisa mengurangi risiko. Pembicaraan dilanjutkan dengan membicarakan aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
  • 3. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO Menggunakan analisis statistik Melihat diversifikasi dalam konteks portofolio dengan aset yang independen Melihat diversifikasi dalam konteks portofolio dengan aset yang dependen (berkorelasi satu sama lain)
  • 4. Misalkan kita mempunyai portofolio dengan N aset yang independent satu sama lain. Risiko aset diukur dengan standar deviasi, sehingga tingkat keuntungan aset yang diharapkan dan risiko aset tersebut adalah: Tingkat keuntungan yang diharapkan = E(Ri) = E(R1), …, E(RN) Risiko aset = i = 1, …, N ASET INDEPENDEN SATU SAMA LAIN
  • 5. Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio tersebut dan risikonya adalah: E(RP) = (1/N) R1 + ….. + (1/N) RN = (R1 + ….. + RN ) / N P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 + 2 (1/N) (1/N) 12 + .. + 2 (1/N) (1/N) ij dimana i≠j E(RP) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio R1..N = tingkat keuntungan aset 1 sampai N P2 = varians portofolio atau standar deviasi dikuadratkan ij = kovarians antara saham i dengan j N = jumlah aset
  • 6. Karena aset tersebut independent satu sama lain, maka kovarians antar aset sama dengan nol. Dengan demikian formula di atas bisa disederhanakan lagi menjadi: P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 P2 = (1/N)2 ( 12 + .. + N2 ) Misalkan aset tersebut sama satu sama lainnya (identically distributed), maka risiko tersebut sama, dan bisa dituliskan sebagai berikut ini. 12 = 22 = N2 = 2 Sehingga risiko portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. P2 = (1/N)2 ( N12 ) P2 = (2 / N)
  • 7. Apa artinya? Risiko portofolio (diukur melalui variansnya) adalah varians aset individual dibagi dengan jumlah aset (N) dalam portofolio. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika N menjadi semakin besar, maka risiko portofolio akan semakin turun. Jika N mendekati tidak terhingga (N → ∞), maka risiko portofolio akan menjadi nol. Dengan kata lain, kita mempunyai portofolio dengan tingkat keuntungan yang pasti (tidak ada kemungkinan penyimpangan).
  • 8. Tabel 2. Efek Diversifikasi (Aset Independen) Jumlah Aset Risiko (standar deviasi) Risiko (Varians) 1 178,5357 31.875 10 17,85357 3.187,5 100 1,785357 318.75 1000 0,178536 31,875 10000 0,017854 3,1875 100000 0,001785 0,31875 Tidak terhingga 0 0 Misal kita mempunyai portofolio dimana setiap aset mempunyai standar deviasi=178,5. Berapa risiko portofolio jika terdiri dari 1 aset, 10, sampai tidak terhingga?
  • 9. Bagan 1. Efek Diversifikasi (Aset Independen) Risiko N (jumlah aset)
  • 10. ASET BERKORELASI (DEPENDEN) SATU SAMA LAIN Kita mempunyai portofolio yang terdiri dari N aset, tetapi aset tersebut berkaitan (berkorelasi, atau tidak independent) satu sama lain. Tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan E(RP) = (1/N) R1 + ….. + (1/N) RN = (R1 + ….. + RN ) / N Risiko portofolio: P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 + 2 (1/N) (1/N) 12 + .. + 2 (1/N) (1/N) ij dimana i≠j
  • 11. Perhatikan bahwa karena aset-aset tersebut tidak independent satu sama lain, maka ada kovarians atau korelasi antar aset. Karena itu, term kedua (yang memuat kovarians antar aset) tidak bisa dihilangkan. Risiko portofolio dalam situasi adalah penjumlahan dari varians setiap aset dengan kovarians antar aset.
  • 12. Bagan 2. Komponen Risiko Portofolio (Aset Tidak Independen) 1 2 12 13 13 14 2 2 23 24 25 3 2 34 35 4 2 45 5 2
  • 13. Misalkan kita mempunyai portofolio yang terdiri dari lima aset. Total risiko aset tersebut bisa dituliskan sebagai berikut ini (dimana N=5). P2 = [ (1/N)2 12 + (1/N)2 22 + (1/N)2 32 + (1/N)2 42 + (1/N)2 52 ] + [2 (1/N) (1/N) 12 + 2 (1/N) (1/N) 13 + 2 (1/N) (1/N) 14 +2 (1/N) (1/N) 15 +2 (1/N) (1/N) 23 + 2 (1/N) (1/N) 24 +2 (1/N) (1/N) 25 +2 (1/N) (1/N) 34 +2 (1/N) (1/N) 35 + 2 (1/N) (1/N) 45 ] Perhatikan jumlah komponen dalam risiko portofolio tersebut adalah 5 varians dan 20 kovarians. Misalkan varians dan kovarians tersebut adalah sama besarnya, maka formula di atas bisa disederhanakan menjadi berikut ini. P2 = [ (1/5)2 (52) ] + [ 2 (1/5)2 (10 ij ) ]
  • 14. Formula di atas bisa digeneralisir untuk portofolio dengan N aset. Risiko portofolio dengan N aset bisa dituliskan sebagai berikut ini. P2 = [ (1/N)2 (N i2) ] + [ 2 (1/N)2 (N(N – 1)/2) ij ) ] Formula di atas bisa disederhanakan lebih lanjut menjadi berikut ini. P2 = [ (1/N) i2 ] + [ (N – 1)/N) ij ) ]
  • 15. Jika N → ∞ (semakin besar), maka komponen pertama akan mendekati nol, karena nilai 1/N akan mendekati nol. Tetapi nilai [(N – 1)/N] akan mendekati 1 jika N semakin besar (N → ∞ ). Dengan kata lain, jika N semakin besar, untuk portofolio dengan aset yang berkorelasi satu sama lain, risiko portofolio tersebut tidak menjadi nol, tetapi akan mendekati konstanta tertentu, yaitu rata- rata kovarians antar saham.
  • 16. Tabel3.Efek Diversifikasi(AsetTidak Independen) JumlahAset TermPertama [ (1/N)i2 ] TermKedua [ (N–1)/N)ij)] VariansTotal 1 2.500 0 2500 10 250 225 475 100 25 247,5 272,5 1.000 2,5 249,75 252,25 10.000 0,25 249,975 250,225 100.000 0,025 249,9975 250,0225 Tidakterhingga 0 250 250 Misalkan portofolio yang terdiri dari aset yang sama risikonya, korelasi antar aset juga sama, seperti berikut ini: i = 50, ij = 0,1. Berapa risiko portofolio?
  • 17. Bagan 3. Efek Diversifikasi (Aset Tidak Independen) Risiko N (jumlah aset)
  • 18. Risiko Total, Risiko Sistematis, dan Risiko Tidak Sistematis Teori portofolio yang dikembangkan oleh Markowitz (1952, 1959), Sharpe (1963, 1964), Lintner (1965), dan lainnya, memberikan pandangan baru mengenai karakteristik risiko dan portofolio. Markowitz mengembangkan model dua parameter, yaitu rata-rata keuntungan (mean) dan deviasi standar dari mean keuntungan tersebut.
  • 19. Sharpe (1963) mengembangkan model indeks tunggal. Dengan menggunakan model tersebut, Sharpe bisa mendekomposisi risiko total (yaitu deviasi standar) ke dalam risiko unik perusahaan (risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi, atau disebut juga sebagai risiko tidak sistematis), dan risiko pasar (risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi, atau disebut juga risiko sistematis)
  • 20. Bagan 4. Risiko Total, Sistematis, dan Tidak Sistematis Risiko portofolio Risiko Yang Bisa dihilangkan Risiko Melalui diversifikasi Total (Risiko Tidak Sistematis, σe 2 ) ( σ2 ) Risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui Diversifikasi (risiko sistematis, beta, b ) Jumlah Sekuritas
  • 21. Ilustrasi Risiko Yang Bisa dan Yang Tidak Bisa Didiversifikasikan Misal kita memegang saham perusahaan Astra. Kemudian terjadi kebakaran pabrik perusahaan tersebut, yang mengakibatkan penurunan keuntungan perusahaan tersebut. Risiko sistematis atau tidak sistematis? Misal kita memegang saham Astra dan Indomobil, kemudian terjadi resesi di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut mengalami kerugian, sehingga portofolio kita merugi. Risiko sistematis atau tidak sistematis?
  • 22. Dekomposisi Risiko Total σi2= bi2 σM2 + σe2 dimana σi2= Varians atau deviasi standar dikuadratkan dari return aset i bi = Risiko sistematis aset i σM2 = Varians atau deviasi standar dikuadratkan dari return pasar (market) σe2 = Varians error atau risiko tidak sistematis dari aset i
  • 24. PERTIMBANGAN LAIN Konsep diversifikasi murni sesuai dengan portofolio instrumen keuangan, asuransi, dan sejenisnya Dalam konteks bisnis, logika diversifikasi semacam itu tidak bisa sepenuhnya dilakukan, karena ada banyak pertimbangan lain yang harus diperhitungkan. Pertimbangan lain diperlukan dalam hal ini. Pertimbangan penting dalam situasi tersebut adalah potensi sinergi dari perluasan lini produk.
  • 25. Skala Ekonomi Skala ekonomi berangkat dari filosofi “lebih besar, lebih baik”. Sebagai contoh, jika kita memesan barang dalam jumlah besar, kita akan memperoleh potongan kuantitas, atau harga yang lebih rendah. Jika kita ingin menyewa tenaga profesional, maka volume penjualan perusahaan harus cukup besar untuk bisa memanfaatkan tenaga profesional tersebut. Jika ukuran perusahaan terlalu kecil, penggunaan tenaga profesional tidak cukup efisien karena tidak bisa dimanfaatkan dengan penuh.
  • 26. Bagan 5. Kurva Biaya Rata-Rata (Average Cost) Biaya rata-rata Increasing return to scale Decreasing return to scale Constant return to scale Output
  • 27. Tabel 5. Return to Scale untuk Beberapa Sektor Usaha Sektor Usaha Return to scale Sektor usaha Return to scale Furnitur Kimia Printing Makanan, minuman Plastik, karet Instrumen Kayu Pakaian Kulit 1,11 1,09 1,08 1,07 1,06 1,04 1,04 1,04 1,04 Stone, clay Logam Mesin elektrik Peralatan transport Mesin non elektrik Tekstil Kertas dan pulp Logam utama Minyak (petroleum) 1,03 1,03 1,03 1,02 1,02 1,00 0,98 0,96 0,95 Sumber: Moroney, J, Cobb-Douglas Production Functions and Return to Scale in US Manufacturing Industry, Western Economic Journal, December 1967.
  • 28. Skope Ekonomi (economies of scope) Skope ekonomi mengacu pada sinergi yang bisa diperoleh jika perusahaan memproduksi dua produk atau lebih dengan menggunakan input yang sama. Secara umum, skope ekonomi akan diperoleh jika biaya gabungan lebih kecil dibandingkan dengan penjumlahan biaya individual, seperti berikut ini. AC(1 + 2) < AC(1) + AC(2)
  • 29. Banyak contoh bagaimana skope ekonomi bisa diperoleh. Sebagai contoh, banyak perusahaan elektronik menggunakan merek tunggal untuk banyak produk mereka. Sony, Panasonic, memproduksi banyak produk elektronik, mulai dari televisi, radio, telepon, CD player. Dengan satu merek, mereka hanya perlu mengiklankan sekali dengan menonjolkan merek mereka; tidak perlu mengiklankan setiap produknuya. Konsumen diharapkan sudah langsung mengenali merek tersebut, sehingga ketika mereka melihat produk tertentu di toko, mereka sudah langsung mengenali produk tersebut. Bandingkan jika mereka mempunyai merek yang berbeda untuk setiap produknya (TV mempunyai merek sendiri, telepon mempunyai merek sendiri, dst). Mereka terpaksa akan mengiklankan produk-produk mereka secara terpisah, yang akan meningkatkan biaya iklan secara signifikan.
  • 30. Jika produk yang digabungkan terlalu banyak, ada kemungkinan terjadinya dis-economies of scope. Dalam situasi tersebut gabungan dari beberapa produk akan meningkatkan biaya produksi, lebih tinggi dibandingkan jika memproduksi produk tersebut secara terpisah, seperti terlihat berikut ini. AC(1 + 2 + 3) > AC(1) + AC(2) + AC(3) Dalam situasi tersebut, produk yang dikerjakan bersama sudah saatnya dikurangi.
  • 31. Bagaimana skala ekonomi dan skope ekonomi di perbankan? Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurva biaya rata-rata perbanka di AS menunjukkan kurva berbentuk U yang agak mendatar (flat). Bank dengan ukuran medium sekitar $100 juta sampai $5 milyar mempunyai biaya rata-rata paling rendah. Bank yang lebih besar nampaknya lebih tidak efisien. Tetapi ketidak-efisienan tersebut biasanya tidak lebih dari 5% biaya, yang mengindikasikan skala ekonomi biaya tidak begitu penting. Skope ekonomi di bank nampaknya tidak terlalu signifikan. Faktor penting dari efisiensi biaya nampaknya X-inefficiency (X artinya faktor yang tidak kelihatan, biasanya faktor manajemen). Secara rata- rata biaya bank sekitar 20% di atas efficient frontier, yang mengindikasikan bahwa bank mempunyai biaya 20% lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain yang paling baik. Ketidakefisienan tersebut lebih banyak datangnya dari ketidakefisienan operasional, seperti kantor cabang yang menggunakan tenaga kerja yang lebih banyak. Ketidakefisienan keuangan (membayar tingkat bunga yang berlebih) nampaknya tidak begitu penting.