SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
BAB 9
MODEL KESEIMBANGAN RISIKO DAN RETURN:
CAPITAL ASSET PRICING MODEL
1. Hubungan Positif antara Risiko dengan Return
Dalam pasar keuangan yang efisien, dan jika investor tidak
suka risiko (risk-averse), maka kenaikan risiko harus
dikompensasi oleh tingkat keuntungan yang lebih
tinggi. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat
keuntungan yang diharapkan. bagaimana dengan bukti
empiris, apakah sesuai atau tidak dengan prediksi
hubungan positif antara risiko dengan return. Tabel
berikut ini menyajikan return dan risiko untuk
beberapa sekuritas di Amerika Serikat dari tahun 19261999.
Saham perusahaan kecil mempunyai risiko paling tinggi,
karena perusahaan kecil merupakan perusahaan yang
belum mapan, sehingga tingkat ketidakpastiannya sangat
tinggi. Obligasi pemerintah mempunyai kemungkinan
default (tidak mampu membayar kewajibannya) yang
kecil, karena kemungkinan pemerintah default cukup
kecil. Dari segi investor, instrumen keuangan dengan
jangka waktu yang lebih pendek mempunyai tingkat
kepastian pengembalian yang lebih tinggi, karena itu
mempunyai risiko yang lebih kecil. Saham perusahaan
kecil yang mempunyai risiko paling tinggi, juga
mempunyai tingkat keuntungan yang paling tinggi, dan
sebaliknya.
2.
Capital Asset Pricing Model
2.1. Set yang Efisien untuk Aset yang Berisiko
Set yang efisien tersebut bisa digambarkan berikut ini.
Bagan 1. Set yang Efisien untuk Investasi yang Berisiko
Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
C
B
A
Set yang Efisien
*S
*Z
*K
Risiko (σ)

Garis melengkung semacam itu akan terbentuk. Garis
tersebut merupakan set yang efisien, yaitu garis yang
terdiri dari portofolio yang mendominasi aset lainnya.
2.2. Asumsi CAPM
Model CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja
secara independen: William Sharpe (1964) dan John
Lintner (1965). William Sharpe kemudian memperoleh
hadiah Nobel untuk jasanya pada tahun 1990, sementara
John Lintner sayangnya sudah meninggal, sehingga dia
tidak memperoleh hadiah Nobel.
Sama seperti model lainnya, CAPM menggunakan
beberapa asumsi, yaitu:
1. Investor memfokuskan pada periode kepemilikan
tunggal, mereka mencoba memaksimumkan tingkat
kepuasan mereka (expected utility) dengan memilih
alternatif portofolio dengan menggunakan basis tingkat
keuntungan yang diharapkan dan standar deviasi
2. Investor bisa meminjam dan meminjamkan dengan
jumlah yang tidak terbatas pada tingkat bunga bebas
risiko, dan tidak ada pembatasan terhadap short-sales [1]
3. Investor mempunyai perkiraan tingkat keuntungan yang
diharapkan, varians, dan kovarians antar aset, yang sama
satu sama lain. Jika investor yang satu memperkirakan
tingkat keuntungan aset X adalah 15%, maka investor
lainnya juga memperkirakan 15%. Dengan kata lain
pengharapan investor adalah homogen (homogenous
expectation
[1] Short sales adalah penjualan aset yang dipinjam. Short sales
dilakukan jika kita mengantisipasi penurunan harga.
6. Tidak ada pajak
7. Investor tidak bisa mempengaruhi harga, semuanya
price takers (harga ditentukan oleh pasar). Situasi
semacam ini terjadi di pasar persaingan sempurna.
Seorang investor sangat kecil ukurannya dibandingkan
dengan pasar
8. Kuantitas semua aset sudah ditentukan.
Asumsi-asumsi semacam itu tidak realistis. Tetapi baik
tidaknya suatu model tidak tergantung dari realistis atau
tidaknya asumsi yang dipakai. Baik tidaknya model akan
tergantung dari kemampuannya menjelaskan fenomena
yang ada. Dengan kata lain, baik tidaknya teori tersebut
akan ditentukan oleh bukti empiris, apakah mendukung
atau konsisten dengan model tersebut atau tidak.
2.3. Capital Market Line (CML)
Jika ada investasi bebas risiko, maka set yang efisien akan
berubah menjadi garis lurus yang menghubungkan Rf
dengan set yang efisien untuk investasi yang berisiko.
Lebih tepatnya lagi, garis tersebut menyentuh (tangent)
set yang efisien untuk investasi yang berisiko
Bagan 3. Capital Market Line (CML)
E(Rp)

Capital Market Line (CML)
*Y
* X

* M

Daerah meminjam

Portofolio pasar

Daerah meminjamkan
Rf

σ
Dari bagan di atas beberapa observasi bisa dilakukan. Titik
M yang merupakan titik persinggungan pada bagan 2
disebut sebagai portofolio pasar (ditulis sebagai titik M,
yaitu kepanjangan dari Market atau Pasar). Semua
investor akan memilih titik M (portofolio pasar) untuk
investasi berisiko, meskipun kurva kepuasan mereka
berbeda-beda.
Mekanisme atau prinsip semacam itu disebut sebagai
prinsip pemisahan (separation principle). Separataion
principles mengatakan bahwa keputusan investasi
seorang investor terdiri dari dua tahap:
(1) Investor akan mengestimasi risiko (standar deviasi),
return yang diharapkan, dan kovarians antar return aset,
untuk semua alternatif investasi yang ada.
(2) Setelah titik M ditentukan, dia akan melakukan
kombinasi dengan aset bebas risiko (Rf) sedemikian rupa
sehingga preferensi individunya akan terpenuhi. Sebagai
contoh, investor yang tidak suka dengan risiko akan
menggabungkan 50% investasi bebas risiko dan 50%
investasi berisiko (titik X pada bagan 3).
Keputusan (1) sering disebut juga sebagai keputusan
investasi, sedangkan keputusan (2) bisa juga disebut
sebagai keputusan pendanaan (karena meminjam atau
meminjamkan dengan tingkat bunga Rf). Karena itu
separation principle juga bisa dikatakan sebagai prinsip
pemisahan keputusan investasi dengan keputusan
pendanaan. Keputusan investasi dan pendanaan tidak
terkait satu sama lain (dalam konteks di atas).
Di garis CML di atas, investor bisa memilih posisi mana
saja di CML tergantung dari preferensi risikonya (kurva
kepuasan). Investor yang sangat risk averse (tidak
menyukai risiko) barangkali akan memilih aset bebas
risiko (Rf). Investor yang bersedia menanggung risiko
lebih besar barangkali akan memilih portofolio X, yaitu
portofolio yang terdiri dari 50% aset bebas risiko dan
50% aset berisiko (portofolio M). Investor juga bisa
memilih portofolio 100% aset berisiko (titik M). Investor
yang bersedia menanggung risiko lebih tinggi lagi, bisa
memilih titik Y. Titik tersebut tercapai melalui pinjaman
dengan tingkat bunga Rf (atau short sales investasi bebas
risiko), kemudian pinjaman tersebut dibelikan aset
berisiko M. Dengan demikian, daerah Rf-M merupakan
daerah meminjamkan, sedangkan daerah M-Y-dan
seterusnya, adalah daerah meminjam.
Rf-M-Y-dan seterusnya biasa disebut sebagai CML
(Capital Maket Line). Garis tersebut menjelaskan
hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan untuk
portofolio yang efisien. Tingkat keuntungan bisa
dituliskan sebagai
E(Ri) = Rf + [ (E (RM ) – Rf ) / (σM – σRf ) ] σi
Karena σRf = 0 (aset bebas risiko), maka persamaan CML
di atas bisa ditulis lagi sebagai berikut ini.
E(Ri) = Rf + [ (E (RM) – Rf ) / (σM) ] σi ……… (1)
dimana
E(Ri)

= tingkat keuntungan yang diharapkan untuk
aset i
= tingkat keuntungan aset bebas risiko
= tingkat keuntungan pasar yang diharapkan
= risiko (standar deviasi) keuntungan pasar
= risiko (standar deviasi) investasi bebas

Rf
E(RM)
σM
σRf
risiko
σi
= risiko (standar deviasi) aset i
Persamaan di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut.
Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio i
sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko ditambah
premi risiko. Perhatikan bahwa Rf merupakan intercept
dari garis CML, sedangkan (E(RM) – Rf) / (σM)
merupakan slope dari garis tersebut. (E(RM) – Rf)
2.4. Security Market Line (SML)
Garis SML (Security Market Line) menjelaskan hubungan
antara risiko dengan return untuk semua aset. Garis
tersebut diturunkan dari CML. Setelah melakukan
beberapa manipulasi dan asumsi[1], gambar berikut ini
diperoleh.
Bagan 3. Security Market Line (SML)
E(Ri)
Security Market Line (SML)
E(RM)
*M
Rf
ßM

ß

[1] Lihat misalnya Sharpe, William, “Capital Asset Prices: A Theory of Market
Equilibrium Under Conditions of Risk”, Journal of Finance, September, 1964.
Garis SML bisa dituliskan sebagai berikut ini.
E(Ri) = Rf + [ (E(RM) – Rf) / (βM – βRf) ] βi

Karena ßRf = 0 (aset bebas risiko), dan ßM didefinisikan
sebagai 1, maka persamaan SML di atas bisa ditulis lagi
sebagai berikut ini.
E(Ri) = Rf + [ (E(RM) – Rf) ] βI
dimana

……… (2)

E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan
untuk aset i
Rf
= tingkat keuntungan aset bebas risiko
E(RM)
= tingkat keuntungan pasar yang diharapkan
βi
= risiko sistematis aset i
Persamaan di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut.
Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas i
sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko ditambah
dengan premi risiko. Rf bisa ditafsirkan sebagai
kompensasi atas waktu, sedangkan term kedua bisa
ditafsirkan sebagai kompensasi atas risiko sistematis.
Return bebas risiko bisa diambilkan dari obligasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah
Perhatikan bahwa persamaan di atas ditulis dalam bentuk
ex-ante (pengharapan di masa mendatang). Untuk
menghitung beta dalam prakteknya, kita bisa
menggunakan data historis. Tentunya data historis
tersebut diasumsikan bisa dipakai sebagai proxy
(pendekatan) nilai masa mendatang. Sebagai proxy,
return indeks saham gabungan sering dipakai sebagai
indikator return pasar.
βi (risiko sistematis) pada dasarnya merupakan koefisien
regresi dari market model. Beta juga bisa dihitung
melalui formula berikut ini.
βi = ( σ Rm Ri / σ 2 Rm )
σ Rm Ri merupakan kovarians antara return aset i dengan
return pasar. Karena σ 2 Rm mempunyai nilai yang
sama (tetap) untuk semua saham, beta saham i
tergantung secara proporsional pada kovarians saham
tersebut dengan pasar (σ Rm Ri). Dengan kata lain,
sumbangan risiko aset i terhadap risiko portofolio yang
akan menentukan risiko sistematis aset i.
CAPM/SML di atas bisa diinterpretasikan sama dengan
CML, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan untuk
aset i sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko plus
premi risiko. Premi risiko menggunakan risiko sistematis
sebagai pengukur risiko.

2.5. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Secara spesifik CAPM mempunyai dua tujuan:
(1)Menjelaskan hubungan antara risiko dengan return
(2)Menjelaskan kondisi keseimbangan dalam pasar
keuangan.
2.5.1 Menjelaskan Hubungan Risiko dengan Return
Model CAPM bertujuan untuk menghitung premi risiko
yang pantas. Lebih spesifik lagi, model CAPM
menggunakan risiko sistematis (beta pasar saham)
sebagai indikator risiko. Sebagian dari risiko total (yang
diukur melalui standar deviasi) bisa dihilangkan melalui
diversifikasi. Diversifikasi tersebut secara teoritis mudah
dilakukan. Dengan membentuk portofolio yang terdiri
dari beberapa aset, risiko tidak sistematis praktis bisa
dihilangkan. Karena itu hanya risiko sistematis (risiko
yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi) yang
relevan. CAPM berusaha menjelaskan hubungan antara
risiko sistematis dengan tingkat keuntungan (return).
2.5.2. Menjelaskan Kondisi Keseimbangan dalam Pasar
Keuangan
Model keseimbangan menurut disiplin ekonomi keuangan
dengan disiplin ekonomi berbeda. Dalam disiplin
ekonomi, keseimbangan akan terjadi jika kurva
penawaran bertemu dengan kurva permintaan. Kurva
permintaan mempunyai slope negatif, sedangkan kurva
penawaran mempunyai slope positif. Harga dan kuantitas
keseimbangan akan ditentukan. Dalam disiplin ekonomi
keuangan, permintaan terhadap aset keuangan biasanya
diasumsikan tidak terbatas. Maka kurva permintaan
terlihat mendatar. Berapapun besarnya penawaran
sekuritas, permintaan akan bisa menyerap penawaran
tersebut. Kuantitas sekuritas tidak akan menentukan
harga sekuritas. Sekuritas seperti komoditas, satu sama
lain bisa menjadi pengganti dengan sempurna
(substitutable).
Faktor apa yang menentukan harga sekuritas? Faktor yang
lebih penting adalah risiko sekuritas tersebut. Semakin
tinggi risiko, semakin rendah harga saham, yang berarti
semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan.
Misal, tingkat keuntungan pasar adalah 25%, sedangkan
tingkat keuntungan aset bebas risiko adalah 15%. Kedua
aset mempunyai risiko yang sama yaitu 1,2. Model
CAPM memperkirakan tingkat keuntungan yang pantas
untuk kedua aset tersebut adalah 22%. Berikut ini plot
keuntungan dan risiko untuk aset C, D, dan garis CAPM.
Bagan 4. Proses Keseimbangan dalam CAPM
E(Ri)
SML
D*
C*
Rf = 10%
β
CAPM memperkirakan tingkat keuntungan yang pantas
berdasarkan risiko sistematis C dengan D adalah 22%.
3.
Estimasi Beta (Risiko Sistematis)
Menurut CAPM, hanya risiko sistematis yang berpengaruh
terhadap return. Bagaimana menghitung risiko
sistematis?
3.1.

Perhitungan Risiko Sistematis (Data
Pengharapan)
Risiko sistematis bisa dihitung dengan formula berikut ini.
βi

= σiM / σ2M

dimana

……… (3)
βi

= beta atau risiko sistematis aset i

σiM

= kovarians antara return aset i dengan
return pasar

2
Saham dengan beta lebih besar dari 1 disebut sebagai
saham agresif, karena return saham tersebut meningkat
atau menurun lebih besar dibandingkan dengan return
pasar. Sedangkan saham dengan beta lebih kecil dari satu
disebut sebagai saham defensif, karena return saham
tersebut meningkat atau menurun dengan derajat lebih
kecil dibandingkan dengan return pasar.
Beta merupakan slope dari garis karakteristik
(characteristic line), yaitu garis yang menghubungkan
titik return pasar dengan return saham.
Beta pasar sering didefinisikan sebagai 1 (satu). Jumlah
rata-rata tertimbang dari beta individual adalah satu,
seperti terlihat berikut ini.
N

∑ Xi βi = 1
I

dimana Xi adalah proporsi investasi pada aset i. Hasil
tersebut masuk akal, karena investasi pada semua aset
yang ada akan membentuk portofolio pasar.
3.2. Perhitungan Risiko Sistematis (Data Historis)
Model regresi berikut ini bisa dipakai untuk menghitung
risiko sistematis:
Rit = αi + ßi Rmt + eit
dimana

Rit

……… (4)

= Return aset/saham i pada periode t

αi

= Intercept dari regresi tersebut

ßi

= Koefisien regresi (indikator risiko
sistematis aset/saham i)
Rmt
= Return portofolio pasar pada periode t

ei

= Residual
Model tersebut dikenal sebagai market model[3].
Model regresi di atas menggunakan return pasar
sebagai variabel bebas, dan return saham/aset
sebagai variabel tidak bebas.
[3] Model pasar mempunyai kemiripan dengan model indeks
tunggal. Model indeks tunggal lebih restrictif, misal
mengasumsikan kovarians antar saham sama dengan nol .
Model Indeks pada dasarnya mengatakan bahwa ada faktor
bersama yang mempengaruhi return-return saham. Faktor
tersebut bisa berupa return saham, atau faktor lainnya. Model
pasar hanya mengatakan bahwa return saham diturunkan dari
return pasar.
Perhitungan beta membutuhkan return atau tingkat
keuntungan, bukannya harga. Untuk menghitung
tingkat keuntungan harian (return), kita bisa
menggunakan rumus seperti berikut ini.
Return t = [ ( P(t+1) - Pt ) / Pt ] × 100%
3
Perubahan Pada Garis SML
Garis SML tidak konstan selamanya. Garis tersebut bisa
berubah mengikuti perubahan kondisi dan ekonomi.
Berikut ini dua perubahan yang bisa terjadi pada garis
SML, yaitu bergeser paralel dengan slope konstan
(perubahan intercept) dan slope berubah (intercept
tetap), serta kombinasi keduanya, yaitu slope dan
intercept berubah.
3.1. Perubahan Intercept
Misalkan inflasi adalah 10%. Misalkan tingkat bunga aset
bebas risiko riil adalah 5%. Tingkat bunga nominal
dengan demikian adalah:
Tingkat bunga nominal = tingkat bunga riil + premi inflasi
15%
=
10%
+
5%

Tingkat keuntungan aset bebas risiko adalah 15%. Misal
inflasi meningkat menjadi 15%. Tingkat keuntungan aset
bebas risiko nominal berubah menjadi 15% + 5% = 20%.
RF dengan demikian berubah dari 15% menjadi 20%.
Perubahan tersebut mengakibatkan SML bergeser ke
atas, karena RF yang baru lebih besar dibandingkan
dengan RF yang lama, seperti terlihat pada bagan berikut.
Bagan 7. Perubahan SML Paralel
Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
SML baru
SML lama

20%
Kenaikan premi inflasi = 5%
15%
Premi inflasi (lama) = 10%
Tingkat bunga riil = 5%
Risiko Sistematis
3.2. Perubahan Slope
Misalkan kondisi ekonomi menjadi semakin memburuk,
ketidakpastian menjadi semakin tinggi. Risiko dalam
situasi tersebut akan meningkat. Premi risiko akan
semakin meningkat, yang berarti slope dari garis SML
akan berubah menjadi semakin tajam. Misalkan return
pasar adalah 20% dan return aset bebas risiko adalah
10%. Premi risiko dihitung melalui slope dari SML,
yaitu:
Slope = (E(RM) – Rf) / (βM - βRF)
Karena βM = 1 dan βRF = 0, maka premi risiko adalah 20 – 10
= 10%. Misalkan risiko meningkat, maka premi risiko
juga meningkat.
Bagan 8. Perubahan Slope SML
Tingkat Keuntungan
yang Diharapkan
25%

SML baru
SML lama
Premi risiko (baru)
20%
Premi risiko (lama)

RF
Risiko Sistematis

Perhatikan tingkat keuntungan yang disyaratkan semakin
meningkat dengan meningkatnya premi risiko.
4. Perbandingan Model Indeks Tunggal dengan
Model Markowitz
Bagaimana kaitan antara risiko total dengan risiko
sistematis? Menurut model indeks tunggal, risiko total
merupakan penjumlahan risiko sistematis dengan
risiko tidak sistematis, seperti berikut ini.
σ i2 = ßi2 σM2 + σei2
Risiko total dihitung langsung melalui varians return
(model Markowitz). sedangkan risiko tidak sistematis
dihitung melalui varians residual dari model pasar
(market model).
Berikut ini perhitungan dengan menggunakan kerangka
model indeks tunggal di muka dengan menggunakan
data return ASTRA.
Varians return ASTRA dan return IHSG untuk periode
tersebut adalah 5,7342 dan 0,7697, berturut-turut.
Residual dihitung sebagai :
Residual = Return yang sesungguhnya – Return yang
diharapkan
Untuk setiap harinya, residual bisa dihitung. Kemudian
varians residual bisa dihitung, dan hasilnya adalah
5,3685.
Perbandingan antara risiko total yang dihitung langsung
dan dihitung melalui model indeks tunggal bisa dilihat
berikut ini.
Varians ASTRA yang sesungguhnya = σ 2ASTRA = 5,7342
Varians ASTRA dihitung melalui
model indeks tunggal:
= ß2ASTRA σM2 + σei2
= ( (0,686)2 × 0,7697) + 5,3685)
Selisih = 5,7342 – 5,73391

= 5,73391
= 0,000292
Secara umum, varians yang dihitung dengan model indeks
tunggal akan berbeda dengan varians yang dihitung
secara langsung (biasanya lebih rendah, seperti terlihat di
atas). Hasil tersebut disebabkan model indeks tunggal
mengasumsikan korelasi antar aset sama dengan nol.
Jika korelasi tersebut adalah positif, maka model indeks
tunggal under-predict (seperti dalam contoh di atas),
sebaliknya, jika korelasi tersebut negatif, maka model
indeks tunggal akan over-predict. Tetapi nampaknya
secara umum perbedaan tersebut kecil sekali, sehingga
model indeks tunggal cukup ‘layak’ digunakan.

More Related Content

What's hot

risk and return
risk and returnrisk and return
risk and returnFariz Mido
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioJudianto Nugroho
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangNinnasi Muttaqiin
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangBab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangmahesa-jenar
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaArbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaocktav andrian
 

What's hot (20)

Bab 3 risk and return
Bab 3 risk and returnBab 3 risk and return
Bab 3 risk and return
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangBab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Kebijakan Dividen
Kebijakan DividenKebijakan Dividen
Kebijakan Dividen
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaArbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 

Viewers also liked

Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalFajar Syahruramdhan
 
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...Uofa_Unsada
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Drawing bohr models
Drawing bohr modelsDrawing bohr models
Drawing bohr modelsTrnka
 
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่ายหน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่ายsoifha
 
Figurative language
Figurative languageFigurative language
Figurative languageTrnka
 
Content Marketing World Sydney: 125 tweeted takeaways
Content Marketing World Sydney: 125 tweeted takeawaysContent Marketing World Sydney: 125 tweeted takeaways
Content Marketing World Sydney: 125 tweeted takeawaysLenovo
 
Ccp 154 noida..
Ccp 154 noida..Ccp 154 noida..
Ccp 154 noida..hemu18792
 
Jeopardy newtons laws
Jeopardy   newtons lawsJeopardy   newtons laws
Jeopardy newtons lawsTrnka
 
Pertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganPertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganLia Ivvana
 
Electricity jeopardy
Electricity jeopardyElectricity jeopardy
Electricity jeopardyTrnka
 
Atoms intro (2)
Atoms intro (2)Atoms intro (2)
Atoms intro (2)Trnka
 
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254Andrea Rey
 

Viewers also liked (20)

Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
 
Model penetapan harga aktiva modal
Model penetapan harga aktiva modalModel penetapan harga aktiva modal
Model penetapan harga aktiva modal
 
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
 
Capm & apt
Capm & aptCapm & apt
Capm & apt
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
RC Ruia's Activities
RC Ruia's ActivitiesRC Ruia's Activities
RC Ruia's Activities
 
Drawing bohr models
Drawing bohr modelsDrawing bohr models
Drawing bohr models
 
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่ายหน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
 
Figurative language
Figurative languageFigurative language
Figurative language
 
you...
you...you...
you...
 
Content Marketing World Sydney: 125 tweeted takeaways
Content Marketing World Sydney: 125 tweeted takeawaysContent Marketing World Sydney: 125 tweeted takeaways
Content Marketing World Sydney: 125 tweeted takeaways
 
Ccp 154 noida..
Ccp 154 noida..Ccp 154 noida..
Ccp 154 noida..
 
Jeopardy newtons laws
Jeopardy   newtons lawsJeopardy   newtons laws
Jeopardy newtons laws
 
Pertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganPertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuangan
 
Electricity jeopardy
Electricity jeopardyElectricity jeopardy
Electricity jeopardy
 
Atoms intro (2)
Atoms intro (2)Atoms intro (2)
Atoms intro (2)
 
09 sip dss
09 sip dss09 sip dss
09 sip dss
 
Islam 2
Islam 2Islam 2
Islam 2
 
12 sip scm
12 sip scm12 sip scm
12 sip scm
 
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
 

Similar to CAPM-SML

Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)mobileset
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaI Gede Auditta
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmrossi_dino
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model KeseimbanganAncilla Kustedjo
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxdummyakun
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelrimakurniap
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxDzauqyShifa1
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxPPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxEmaMorteza
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Yoyo Sudaryo
 

Similar to CAPM-SML (20)

Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
 
Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
 
Bab2 tinjauan teori
Bab2   tinjauan teoriBab2   tinjauan teori
Bab2 tinjauan teori
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-model
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
 
CAPM-2.pptx
CAPM-2.pptxCAPM-2.pptx
CAPM-2.pptx
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Artikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPMArtikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPM
 
inisiasi-6.ppt
inisiasi-6.pptinisiasi-6.ppt
inisiasi-6.ppt
 
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxPPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
 

More from Lia Ivvana

Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 

More from Lia Ivvana (20)

Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 

CAPM-SML

  • 1. BAB 9 MODEL KESEIMBANGAN RISIKO DAN RETURN: CAPITAL ASSET PRICING MODEL 1. Hubungan Positif antara Risiko dengan Return Dalam pasar keuangan yang efisien, dan jika investor tidak suka risiko (risk-averse), maka kenaikan risiko harus dikompensasi oleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan. bagaimana dengan bukti empiris, apakah sesuai atau tidak dengan prediksi hubungan positif antara risiko dengan return. Tabel berikut ini menyajikan return dan risiko untuk beberapa sekuritas di Amerika Serikat dari tahun 19261999.
  • 2. Saham perusahaan kecil mempunyai risiko paling tinggi, karena perusahaan kecil merupakan perusahaan yang belum mapan, sehingga tingkat ketidakpastiannya sangat tinggi. Obligasi pemerintah mempunyai kemungkinan default (tidak mampu membayar kewajibannya) yang kecil, karena kemungkinan pemerintah default cukup kecil. Dari segi investor, instrumen keuangan dengan jangka waktu yang lebih pendek mempunyai tingkat kepastian pengembalian yang lebih tinggi, karena itu mempunyai risiko yang lebih kecil. Saham perusahaan kecil yang mempunyai risiko paling tinggi, juga mempunyai tingkat keuntungan yang paling tinggi, dan sebaliknya.
  • 3. 2. Capital Asset Pricing Model 2.1. Set yang Efisien untuk Aset yang Berisiko Set yang efisien tersebut bisa digambarkan berikut ini. Bagan 1. Set yang Efisien untuk Investasi yang Berisiko Tingkat Keuntungan yang Diharapkan C B A Set yang Efisien *S *Z *K Risiko (σ) Garis melengkung semacam itu akan terbentuk. Garis tersebut merupakan set yang efisien, yaitu garis yang terdiri dari portofolio yang mendominasi aset lainnya.
  • 4. 2.2. Asumsi CAPM Model CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara independen: William Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe kemudian memperoleh hadiah Nobel untuk jasanya pada tahun 1990, sementara John Lintner sayangnya sudah meninggal, sehingga dia tidak memperoleh hadiah Nobel. Sama seperti model lainnya, CAPM menggunakan beberapa asumsi, yaitu: 1. Investor memfokuskan pada periode kepemilikan tunggal, mereka mencoba memaksimumkan tingkat kepuasan mereka (expected utility) dengan memilih alternatif portofolio dengan menggunakan basis tingkat keuntungan yang diharapkan dan standar deviasi
  • 5. 2. Investor bisa meminjam dan meminjamkan dengan jumlah yang tidak terbatas pada tingkat bunga bebas risiko, dan tidak ada pembatasan terhadap short-sales [1] 3. Investor mempunyai perkiraan tingkat keuntungan yang diharapkan, varians, dan kovarians antar aset, yang sama satu sama lain. Jika investor yang satu memperkirakan tingkat keuntungan aset X adalah 15%, maka investor lainnya juga memperkirakan 15%. Dengan kata lain pengharapan investor adalah homogen (homogenous expectation [1] Short sales adalah penjualan aset yang dipinjam. Short sales dilakukan jika kita mengantisipasi penurunan harga.
  • 6. 6. Tidak ada pajak 7. Investor tidak bisa mempengaruhi harga, semuanya price takers (harga ditentukan oleh pasar). Situasi semacam ini terjadi di pasar persaingan sempurna. Seorang investor sangat kecil ukurannya dibandingkan dengan pasar 8. Kuantitas semua aset sudah ditentukan. Asumsi-asumsi semacam itu tidak realistis. Tetapi baik tidaknya suatu model tidak tergantung dari realistis atau tidaknya asumsi yang dipakai. Baik tidaknya model akan tergantung dari kemampuannya menjelaskan fenomena yang ada. Dengan kata lain, baik tidaknya teori tersebut akan ditentukan oleh bukti empiris, apakah mendukung atau konsisten dengan model tersebut atau tidak.
  • 7. 2.3. Capital Market Line (CML) Jika ada investasi bebas risiko, maka set yang efisien akan berubah menjadi garis lurus yang menghubungkan Rf dengan set yang efisien untuk investasi yang berisiko. Lebih tepatnya lagi, garis tersebut menyentuh (tangent) set yang efisien untuk investasi yang berisiko Bagan 3. Capital Market Line (CML) E(Rp) Capital Market Line (CML) *Y * X * M Daerah meminjam Portofolio pasar Daerah meminjamkan Rf σ
  • 8. Dari bagan di atas beberapa observasi bisa dilakukan. Titik M yang merupakan titik persinggungan pada bagan 2 disebut sebagai portofolio pasar (ditulis sebagai titik M, yaitu kepanjangan dari Market atau Pasar). Semua investor akan memilih titik M (portofolio pasar) untuk investasi berisiko, meskipun kurva kepuasan mereka berbeda-beda. Mekanisme atau prinsip semacam itu disebut sebagai prinsip pemisahan (separation principle). Separataion principles mengatakan bahwa keputusan investasi seorang investor terdiri dari dua tahap: (1) Investor akan mengestimasi risiko (standar deviasi), return yang diharapkan, dan kovarians antar return aset, untuk semua alternatif investasi yang ada.
  • 9. (2) Setelah titik M ditentukan, dia akan melakukan kombinasi dengan aset bebas risiko (Rf) sedemikian rupa sehingga preferensi individunya akan terpenuhi. Sebagai contoh, investor yang tidak suka dengan risiko akan menggabungkan 50% investasi bebas risiko dan 50% investasi berisiko (titik X pada bagan 3). Keputusan (1) sering disebut juga sebagai keputusan investasi, sedangkan keputusan (2) bisa juga disebut sebagai keputusan pendanaan (karena meminjam atau meminjamkan dengan tingkat bunga Rf). Karena itu separation principle juga bisa dikatakan sebagai prinsip pemisahan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan. Keputusan investasi dan pendanaan tidak terkait satu sama lain (dalam konteks di atas).
  • 10. Di garis CML di atas, investor bisa memilih posisi mana saja di CML tergantung dari preferensi risikonya (kurva kepuasan). Investor yang sangat risk averse (tidak menyukai risiko) barangkali akan memilih aset bebas risiko (Rf). Investor yang bersedia menanggung risiko lebih besar barangkali akan memilih portofolio X, yaitu portofolio yang terdiri dari 50% aset bebas risiko dan 50% aset berisiko (portofolio M). Investor juga bisa memilih portofolio 100% aset berisiko (titik M). Investor yang bersedia menanggung risiko lebih tinggi lagi, bisa memilih titik Y. Titik tersebut tercapai melalui pinjaman dengan tingkat bunga Rf (atau short sales investasi bebas risiko), kemudian pinjaman tersebut dibelikan aset berisiko M. Dengan demikian, daerah Rf-M merupakan daerah meminjamkan, sedangkan daerah M-Y-dan seterusnya, adalah daerah meminjam.
  • 11. Rf-M-Y-dan seterusnya biasa disebut sebagai CML (Capital Maket Line). Garis tersebut menjelaskan hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan untuk portofolio yang efisien. Tingkat keuntungan bisa dituliskan sebagai E(Ri) = Rf + [ (E (RM ) – Rf ) / (σM – σRf ) ] σi Karena σRf = 0 (aset bebas risiko), maka persamaan CML di atas bisa ditulis lagi sebagai berikut ini. E(Ri) = Rf + [ (E (RM) – Rf ) / (σM) ] σi ……… (1)
  • 12. dimana E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i = tingkat keuntungan aset bebas risiko = tingkat keuntungan pasar yang diharapkan = risiko (standar deviasi) keuntungan pasar = risiko (standar deviasi) investasi bebas Rf E(RM) σM σRf risiko σi = risiko (standar deviasi) aset i Persamaan di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut. Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio i sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko ditambah premi risiko. Perhatikan bahwa Rf merupakan intercept dari garis CML, sedangkan (E(RM) – Rf) / (σM) merupakan slope dari garis tersebut. (E(RM) – Rf)
  • 13. 2.4. Security Market Line (SML) Garis SML (Security Market Line) menjelaskan hubungan antara risiko dengan return untuk semua aset. Garis tersebut diturunkan dari CML. Setelah melakukan beberapa manipulasi dan asumsi[1], gambar berikut ini diperoleh. Bagan 3. Security Market Line (SML) E(Ri) Security Market Line (SML) E(RM) *M Rf ßM ß [1] Lihat misalnya Sharpe, William, “Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium Under Conditions of Risk”, Journal of Finance, September, 1964.
  • 14. Garis SML bisa dituliskan sebagai berikut ini. E(Ri) = Rf + [ (E(RM) – Rf) / (βM – βRf) ] βi Karena ßRf = 0 (aset bebas risiko), dan ßM didefinisikan sebagai 1, maka persamaan SML di atas bisa ditulis lagi sebagai berikut ini. E(Ri) = Rf + [ (E(RM) – Rf) ] βI dimana ……… (2) E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i Rf = tingkat keuntungan aset bebas risiko E(RM) = tingkat keuntungan pasar yang diharapkan βi = risiko sistematis aset i
  • 15. Persamaan di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut. Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas i sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko ditambah dengan premi risiko. Rf bisa ditafsirkan sebagai kompensasi atas waktu, sedangkan term kedua bisa ditafsirkan sebagai kompensasi atas risiko sistematis. Return bebas risiko bisa diambilkan dari obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Perhatikan bahwa persamaan di atas ditulis dalam bentuk ex-ante (pengharapan di masa mendatang). Untuk menghitung beta dalam prakteknya, kita bisa menggunakan data historis. Tentunya data historis tersebut diasumsikan bisa dipakai sebagai proxy (pendekatan) nilai masa mendatang. Sebagai proxy, return indeks saham gabungan sering dipakai sebagai indikator return pasar.
  • 16. βi (risiko sistematis) pada dasarnya merupakan koefisien regresi dari market model. Beta juga bisa dihitung melalui formula berikut ini. βi = ( σ Rm Ri / σ 2 Rm ) σ Rm Ri merupakan kovarians antara return aset i dengan return pasar. Karena σ 2 Rm mempunyai nilai yang sama (tetap) untuk semua saham, beta saham i tergantung secara proporsional pada kovarians saham tersebut dengan pasar (σ Rm Ri). Dengan kata lain, sumbangan risiko aset i terhadap risiko portofolio yang akan menentukan risiko sistematis aset i.
  • 17. CAPM/SML di atas bisa diinterpretasikan sama dengan CML, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko plus premi risiko. Premi risiko menggunakan risiko sistematis sebagai pengukur risiko. 2.5. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Secara spesifik CAPM mempunyai dua tujuan: (1)Menjelaskan hubungan antara risiko dengan return (2)Menjelaskan kondisi keseimbangan dalam pasar keuangan.
  • 18. 2.5.1 Menjelaskan Hubungan Risiko dengan Return Model CAPM bertujuan untuk menghitung premi risiko yang pantas. Lebih spesifik lagi, model CAPM menggunakan risiko sistematis (beta pasar saham) sebagai indikator risiko. Sebagian dari risiko total (yang diukur melalui standar deviasi) bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Diversifikasi tersebut secara teoritis mudah dilakukan. Dengan membentuk portofolio yang terdiri dari beberapa aset, risiko tidak sistematis praktis bisa dihilangkan. Karena itu hanya risiko sistematis (risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi) yang relevan. CAPM berusaha menjelaskan hubungan antara risiko sistematis dengan tingkat keuntungan (return).
  • 19. 2.5.2. Menjelaskan Kondisi Keseimbangan dalam Pasar Keuangan Model keseimbangan menurut disiplin ekonomi keuangan dengan disiplin ekonomi berbeda. Dalam disiplin ekonomi, keseimbangan akan terjadi jika kurva penawaran bertemu dengan kurva permintaan. Kurva permintaan mempunyai slope negatif, sedangkan kurva penawaran mempunyai slope positif. Harga dan kuantitas keseimbangan akan ditentukan. Dalam disiplin ekonomi keuangan, permintaan terhadap aset keuangan biasanya diasumsikan tidak terbatas. Maka kurva permintaan terlihat mendatar. Berapapun besarnya penawaran sekuritas, permintaan akan bisa menyerap penawaran tersebut. Kuantitas sekuritas tidak akan menentukan harga sekuritas. Sekuritas seperti komoditas, satu sama lain bisa menjadi pengganti dengan sempurna (substitutable).
  • 20. Faktor apa yang menentukan harga sekuritas? Faktor yang lebih penting adalah risiko sekuritas tersebut. Semakin tinggi risiko, semakin rendah harga saham, yang berarti semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan. Misal, tingkat keuntungan pasar adalah 25%, sedangkan tingkat keuntungan aset bebas risiko adalah 15%. Kedua aset mempunyai risiko yang sama yaitu 1,2. Model CAPM memperkirakan tingkat keuntungan yang pantas untuk kedua aset tersebut adalah 22%. Berikut ini plot keuntungan dan risiko untuk aset C, D, dan garis CAPM.
  • 21. Bagan 4. Proses Keseimbangan dalam CAPM E(Ri) SML D* C* Rf = 10% β CAPM memperkirakan tingkat keuntungan yang pantas berdasarkan risiko sistematis C dengan D adalah 22%.
  • 22. 3. Estimasi Beta (Risiko Sistematis) Menurut CAPM, hanya risiko sistematis yang berpengaruh terhadap return. Bagaimana menghitung risiko sistematis? 3.1. Perhitungan Risiko Sistematis (Data Pengharapan) Risiko sistematis bisa dihitung dengan formula berikut ini. βi = σiM / σ2M dimana ……… (3) βi = beta atau risiko sistematis aset i σiM = kovarians antara return aset i dengan return pasar 2
  • 23. Saham dengan beta lebih besar dari 1 disebut sebagai saham agresif, karena return saham tersebut meningkat atau menurun lebih besar dibandingkan dengan return pasar. Sedangkan saham dengan beta lebih kecil dari satu disebut sebagai saham defensif, karena return saham tersebut meningkat atau menurun dengan derajat lebih kecil dibandingkan dengan return pasar. Beta merupakan slope dari garis karakteristik (characteristic line), yaitu garis yang menghubungkan titik return pasar dengan return saham.
  • 24. Beta pasar sering didefinisikan sebagai 1 (satu). Jumlah rata-rata tertimbang dari beta individual adalah satu, seperti terlihat berikut ini. N ∑ Xi βi = 1 I dimana Xi adalah proporsi investasi pada aset i. Hasil tersebut masuk akal, karena investasi pada semua aset yang ada akan membentuk portofolio pasar.
  • 25. 3.2. Perhitungan Risiko Sistematis (Data Historis) Model regresi berikut ini bisa dipakai untuk menghitung risiko sistematis: Rit = αi + ßi Rmt + eit dimana Rit ……… (4) = Return aset/saham i pada periode t αi = Intercept dari regresi tersebut ßi = Koefisien regresi (indikator risiko sistematis aset/saham i) Rmt = Return portofolio pasar pada periode t ei = Residual
  • 26. Model tersebut dikenal sebagai market model[3]. Model regresi di atas menggunakan return pasar sebagai variabel bebas, dan return saham/aset sebagai variabel tidak bebas. [3] Model pasar mempunyai kemiripan dengan model indeks tunggal. Model indeks tunggal lebih restrictif, misal mengasumsikan kovarians antar saham sama dengan nol . Model Indeks pada dasarnya mengatakan bahwa ada faktor bersama yang mempengaruhi return-return saham. Faktor tersebut bisa berupa return saham, atau faktor lainnya. Model pasar hanya mengatakan bahwa return saham diturunkan dari return pasar.
  • 27. Perhitungan beta membutuhkan return atau tingkat keuntungan, bukannya harga. Untuk menghitung tingkat keuntungan harian (return), kita bisa menggunakan rumus seperti berikut ini. Return t = [ ( P(t+1) - Pt ) / Pt ] × 100% 3 Perubahan Pada Garis SML Garis SML tidak konstan selamanya. Garis tersebut bisa berubah mengikuti perubahan kondisi dan ekonomi. Berikut ini dua perubahan yang bisa terjadi pada garis SML, yaitu bergeser paralel dengan slope konstan (perubahan intercept) dan slope berubah (intercept tetap), serta kombinasi keduanya, yaitu slope dan intercept berubah.
  • 28. 3.1. Perubahan Intercept Misalkan inflasi adalah 10%. Misalkan tingkat bunga aset bebas risiko riil adalah 5%. Tingkat bunga nominal dengan demikian adalah: Tingkat bunga nominal = tingkat bunga riil + premi inflasi 15% = 10% + 5% Tingkat keuntungan aset bebas risiko adalah 15%. Misal inflasi meningkat menjadi 15%. Tingkat keuntungan aset bebas risiko nominal berubah menjadi 15% + 5% = 20%. RF dengan demikian berubah dari 15% menjadi 20%. Perubahan tersebut mengakibatkan SML bergeser ke atas, karena RF yang baru lebih besar dibandingkan dengan RF yang lama, seperti terlihat pada bagan berikut.
  • 29. Bagan 7. Perubahan SML Paralel Tingkat Keuntungan yang Diharapkan SML baru SML lama 20% Kenaikan premi inflasi = 5% 15% Premi inflasi (lama) = 10% Tingkat bunga riil = 5% Risiko Sistematis
  • 30. 3.2. Perubahan Slope Misalkan kondisi ekonomi menjadi semakin memburuk, ketidakpastian menjadi semakin tinggi. Risiko dalam situasi tersebut akan meningkat. Premi risiko akan semakin meningkat, yang berarti slope dari garis SML akan berubah menjadi semakin tajam. Misalkan return pasar adalah 20% dan return aset bebas risiko adalah 10%. Premi risiko dihitung melalui slope dari SML, yaitu: Slope = (E(RM) – Rf) / (βM - βRF) Karena βM = 1 dan βRF = 0, maka premi risiko adalah 20 – 10 = 10%. Misalkan risiko meningkat, maka premi risiko juga meningkat.
  • 31. Bagan 8. Perubahan Slope SML Tingkat Keuntungan yang Diharapkan 25% SML baru SML lama Premi risiko (baru) 20% Premi risiko (lama) RF Risiko Sistematis Perhatikan tingkat keuntungan yang disyaratkan semakin meningkat dengan meningkatnya premi risiko.
  • 32. 4. Perbandingan Model Indeks Tunggal dengan Model Markowitz Bagaimana kaitan antara risiko total dengan risiko sistematis? Menurut model indeks tunggal, risiko total merupakan penjumlahan risiko sistematis dengan risiko tidak sistematis, seperti berikut ini. σ i2 = ßi2 σM2 + σei2 Risiko total dihitung langsung melalui varians return (model Markowitz). sedangkan risiko tidak sistematis dihitung melalui varians residual dari model pasar (market model).
  • 33. Berikut ini perhitungan dengan menggunakan kerangka model indeks tunggal di muka dengan menggunakan data return ASTRA. Varians return ASTRA dan return IHSG untuk periode tersebut adalah 5,7342 dan 0,7697, berturut-turut. Residual dihitung sebagai : Residual = Return yang sesungguhnya – Return yang diharapkan Untuk setiap harinya, residual bisa dihitung. Kemudian varians residual bisa dihitung, dan hasilnya adalah 5,3685.
  • 34. Perbandingan antara risiko total yang dihitung langsung dan dihitung melalui model indeks tunggal bisa dilihat berikut ini. Varians ASTRA yang sesungguhnya = σ 2ASTRA = 5,7342 Varians ASTRA dihitung melalui model indeks tunggal: = ß2ASTRA σM2 + σei2 = ( (0,686)2 × 0,7697) + 5,3685) Selisih = 5,7342 – 5,73391 = 5,73391 = 0,000292
  • 35. Secara umum, varians yang dihitung dengan model indeks tunggal akan berbeda dengan varians yang dihitung secara langsung (biasanya lebih rendah, seperti terlihat di atas). Hasil tersebut disebabkan model indeks tunggal mengasumsikan korelasi antar aset sama dengan nol. Jika korelasi tersebut adalah positif, maka model indeks tunggal under-predict (seperti dalam contoh di atas), sebaliknya, jika korelasi tersebut negatif, maka model indeks tunggal akan over-predict. Tetapi nampaknya secara umum perbedaan tersebut kecil sekali, sehingga model indeks tunggal cukup ‘layak’ digunakan.