1. Analisis risiko total melibatkan pengukuran risiko sistematis dan tidak sistematis dari berbagai aset keuangan. Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi sedangkan risiko tidak sistematis dapat dikurangi.
2. Model Markowitz menganalisis return dan risiko portofolio dengan mempertimbangkan korelasi antar aset. Model Sharpe lebih sederhana dengan mengacuhkan korelasi antar aset.
3. Investor d
Teori portofolio dua aset dan sekuritas membahas tentang diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko dengan mengalokasikan dana ke berbagai aset. Risiko portofolio dipengaruhi oleh bobot setiap aset, tingkat pengembalian yang diharapkan, dan korelasi antar aset. Estimasi pengembalian dan risiko portofolio dihitung berdasarkan karakteristik masing-masing aset serta pembagian dananya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep risiko dan pengembalian dalam investasi keuangan. Ada dua aspek utama yang dipertimbangkan yaitu tingkat pengembalian dan risiko. Investor menyukai pengembalian tinggi namun juga menghindari risiko. Risiko dapat diukur menggunakan distribusi probabilitas sedangkan pengembalian diukur dengan return yang diharapkan dan deviasi standar. Portfolio investasi dapat meminimalkan risiko melalui diversifikasi aset
PSAK 56 mengatur tentang perhitungan dan penyajian laba per saham (LPS). PSAK ini menjelaskan cara menghitung LPS dasar dan dilusian berdasarkan laba bersih dan jumlah saham biasa yang beredar. PSAK juga membahas penyesuaian pada LPS apabila terjadi perubahan jumlah saham, seperti penerbitan saham bonus.
Manajemen portofolio melibatkan proses pengelolaan investasi dengan membuat portofolio yang terdiri dari berbagai aset. Prosesnya terdiri dari perencanaan, eksekusi, dan evaluasi untuk memastikan portofolio memberikan hasil yang optimal sesuai toleransi risiko investor. Preferensi risiko berbeda antara investor individu dan institusi, dan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, pendapatan, peraturan, dan kebutuhan pendanaan.
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Teori portofolio dua aset dan sekuritas membahas tentang diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko dengan mengalokasikan dana ke berbagai aset. Risiko portofolio dipengaruhi oleh bobot setiap aset, tingkat pengembalian yang diharapkan, dan korelasi antar aset. Estimasi pengembalian dan risiko portofolio dihitung berdasarkan karakteristik masing-masing aset serta pembagian dananya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep risiko dan pengembalian dalam investasi keuangan. Ada dua aspek utama yang dipertimbangkan yaitu tingkat pengembalian dan risiko. Investor menyukai pengembalian tinggi namun juga menghindari risiko. Risiko dapat diukur menggunakan distribusi probabilitas sedangkan pengembalian diukur dengan return yang diharapkan dan deviasi standar. Portfolio investasi dapat meminimalkan risiko melalui diversifikasi aset
PSAK 56 mengatur tentang perhitungan dan penyajian laba per saham (LPS). PSAK ini menjelaskan cara menghitung LPS dasar dan dilusian berdasarkan laba bersih dan jumlah saham biasa yang beredar. PSAK juga membahas penyesuaian pada LPS apabila terjadi perubahan jumlah saham, seperti penerbitan saham bonus.
Manajemen portofolio melibatkan proses pengelolaan investasi dengan membuat portofolio yang terdiri dari berbagai aset. Prosesnya terdiri dari perencanaan, eksekusi, dan evaluasi untuk memastikan portofolio memberikan hasil yang optimal sesuai toleransi risiko investor. Preferensi risiko berbeda antara investor individu dan institusi, dan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, pendapatan, peraturan, dan kebutuhan pendanaan.
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Bab 9 membahas Model Keseimbangan Risiko dan Return: Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan model yang menjelaskan hubungan positif antara risiko dan return serta kondisi keseimbangan di pasar keuangan. Model ini menggunakan risiko sistematis sebagai indikator risiko dan mengukur premi risiko berdasarkan beta pasar saham suatu aset.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Model keseimbangan yang umum digunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Model CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan suatu risiko dan return secara lebih sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (disebut juga sebagai variabel beta) untuk menggambarkan risiko. Sedangkan model APT, merupakan sebuah model keseimbangan alternatif yang lebih kompleks dibandingkan CAPM karena menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return.
Dokumen tersebut membahas tentang model Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). CAPM menjelaskan hubungan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko sistematisnya. APT menjelaskan bahwa beberapa faktor risiko yang berbeda dapat mempengaruhi pengembalian aset. Dokumen ini juga menjelaskan tentang portofolio pasar, garis pasar modal, garis pasar se
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan pengembalian investasi. Terdapat dua jenis pengembalian yaitu pengembalian yang direalisasikan dan yang diharapkan. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis risiko seperti risiko sistematis dan tidak sistematis serta cara mengukur risiko seperti deviasi standar dan koefisien variasi. Model penentuan harga saham seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) juga dijelaskan dengan menggunakan
Analisis common size laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2010-2014 menunjukkan bahwa perusahaan mengalokasikan sebagian besar asetnya pada aset lancar khususnya persediaan. Sementara untuk kewajiban, kewajiban jangka pendek lebih mendominasi dibandingkan kewajiban jangka panjang. Posisi ekuitas juga cenderung kuat selama periode tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham, termasuk perbedaan antara nilai intrinsik dan nilai pasar saham, model diskonto dividen, dan bagaimana menentukan tingkat return dan pertumbuhan yang diperlukan dalam penilaian saham."
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
Dokumen tersebut membahas tentang liabilitas jangka panjang yang mencakup definisi, karakteristik, perbedaan antara liabilitas jangka pendek dan panjang, pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penghentian pengakuan, dan penyajian serta pengungkapan."
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Bab 9 membahas Model Keseimbangan Risiko dan Return: Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan model yang menjelaskan hubungan positif antara risiko dan return serta kondisi keseimbangan di pasar keuangan. Model ini menggunakan risiko sistematis sebagai indikator risiko dan mengukur premi risiko berdasarkan beta pasar saham suatu aset.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Model keseimbangan yang umum digunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Model CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan suatu risiko dan return secara lebih sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (disebut juga sebagai variabel beta) untuk menggambarkan risiko. Sedangkan model APT, merupakan sebuah model keseimbangan alternatif yang lebih kompleks dibandingkan CAPM karena menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return.
Dokumen tersebut membahas tentang model Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). CAPM menjelaskan hubungan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko sistematisnya. APT menjelaskan bahwa beberapa faktor risiko yang berbeda dapat mempengaruhi pengembalian aset. Dokumen ini juga menjelaskan tentang portofolio pasar, garis pasar modal, garis pasar se
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis rasio, indeks, common size dan lainnya. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu dan masa kini serta memprediksi masa depan.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan pengembalian investasi. Terdapat dua jenis pengembalian yaitu pengembalian yang direalisasikan dan yang diharapkan. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis risiko seperti risiko sistematis dan tidak sistematis serta cara mengukur risiko seperti deviasi standar dan koefisien variasi. Model penentuan harga saham seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) juga dijelaskan dengan menggunakan
Analisis common size laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2010-2014 menunjukkan bahwa perusahaan mengalokasikan sebagian besar asetnya pada aset lancar khususnya persediaan. Sementara untuk kewajiban, kewajiban jangka pendek lebih mendominasi dibandingkan kewajiban jangka panjang. Posisi ekuitas juga cenderung kuat selama periode tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham, termasuk perbedaan antara nilai intrinsik dan nilai pasar saham, model diskonto dividen, dan bagaimana menentukan tingkat return dan pertumbuhan yang diperlukan dalam penilaian saham."
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
Dokumen tersebut membahas tentang liabilitas jangka panjang yang mencakup definisi, karakteristik, perbedaan antara liabilitas jangka pendek dan panjang, pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penghentian pengakuan, dan penyajian serta pengungkapan."
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
1. Risiko investasi terkait dengan kemungkinan pengembalian yang tidak sesuai harapan. Risiko portofolio lebih rendah dibanding risiko saham tunggal karena diversifikasi.
Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan dengan perkataan “jangan menaruh telur pada satu keranjang “(don’t put your eggs in on basket). Karena jika keranjang tersebut jatuh, maka habislah telur kita. Pada intinya diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko. Pada makalah ini kita akan membicarakan aspek pengurangan risiko melalui diversifikasi. Pembicaraan dimulai dengan membicarakan karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi bisa mengurangi risiko. Kemudian dilanjutkan dengan membicarakan aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai konsep dasar terkait return dan risiko dalam investasi. Beberapa poin penting yang dijelaskan antara lain:
1) Jenis-jenis return yang terdiri dari return ekspetasi, return aktual, capital gain atau loss, dan yield.
2) Pengertian risiko dan ukuran-ukuran risiko seperti varians dan deviasi standar.
3) Jenis-jenis risiko seperti risiko sistematis dan non sistematis.
4) Manfaat diversifik
Bab 14 membahas konsep diversifikasi produk perusahaan untuk mengurangi risiko dengan cara 'tidak menaruh semua telur pada satu keranjang'. Dibahas pula aspek sinergi yang perlu diperhatikan dan bagaimana analisis statistik menunjukkan pengaruh jumlah aset terhadap penurunan risiko portofolio."
Dokumen tersebut membahas tentang Capital Assets Pricing Model (CAPM) yang menjelaskan hubungan antara risiko dan pengembalian yang diharapkan dari suatu aset. CAPM membedakan risiko sistematis yang tidak dapat dihindari dan risiko tidak sistematis yang dapat dikurangi melalui diversifikasi. Beta merupakan ukuran risiko sistematis suatu aset.
Investasi portofolio merupakan penanaman modal melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun obligasi. Manajemen investasi bertujuan mencapai target investasi menguntungkan bagi investor seperti institusi. Investasi memiliki risiko tinggi namun keuntungan besar tergantung kondisi pasar. Investasi portofolio membantu perusahaan meningkatkan modal untuk produksi.
Teori pasar modal menjelaskan model penetapan harga aktiva modal (CAPM) yang digunakan untuk menentukan harga suatu aset dengan mempertimbangkan risikonya. Model ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang karakteristik pasar modal dan investor. CAPM dan garis pasar modal (CML) menunjukkan hubungan antara pengembalian yang diharapkan dengan risiko suatu portofolio.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar manajemen portofolio seperti portofolio efisien, fungsi utilitas, aset berisiko dan bebas risiko, serta model portofolio Markowitz untuk memilih portofolio optimal berdasarkan tingkat risiko dan return."
Dokumen tersebut membahas tentang prediktabilitas pengembalian portofolio. Dibahas mengenai hubungan antara risiko dan pengembalian yang diharapkan, pengukuran risiko tunggal dan portofolio, serta model penentuan harga aset modal (Capital Asset Pricing Model)."
Akuntansi manajerial & Lingkungan Bisniswidya adhy
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi manajerial dan lingkungan bisnis. Ia menjelaskan tentang pekerjaan manajemen, perbandingan antara akuntansi keuangan dan manajerial, struktur organisasi, perubahan lingkungan bisnis, dan etika profesional.
Anggaran produksi dan laba rugi perusahaan merupakan rencana keuangan yang penting untuk memprediksi biaya dan pendapatan di masa mendatang. Ringkasan menjelaskan proses penyusunan anggaran mulai dari penjualan, produksi, biaya produksi, beban operasi, hingga laba rugi dengan tujuan memaksimumkan laba perusahaan.
Dokumen tersebut merangkum kondisi perekonomian Indonesia sebelum Orde Baru. Perekonomian tumbuh lamban dengan rata-rata 2,7% per tahun. Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar produksi dan lapangan kerja. Neraca pembayaran dan anggaran negara selalu defisit akibat inflasi dan ketidakefisienan pengelolaan keuangan negara.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. ANALISIS RISIKO TOTAL
Dalam dalam kamus, risiko didefinisikan sebagai kemungkinan untuk luka, rusak
atau hilang. Dalam pengertian investasi, risiko selalu dikaitkan dengan variabilitas return
yang dapat diperoleh dari surat berharga.
Expected return adalah pemberian bobot dari return rata-rata dengan menggunakan
bobot kemungkinan. Expected return merupakan penjumlahan dari hasil perkalian rate of
return yang mungkin terjadi pada suatu periode dengan probabilitasnya. Kalau dibuat
persamaan:
E (R) = ∑t pt rt
t = 1
= p1r1 + p2r2 + p3r3 + p4r5+. . . pnrn
Dimana:
rt = rate of return ke t dari distribusi probabilitas.
pt = besarnya probabilitas terjadinya rate of return ke t.
t = jumlah kemungkinan rate of return.
Luas distribusi probabilitas dari rate of return adalah ukuran dari ketidak pastian
risiko. Dapat di ukur dengan menggunakan varians (∂):
Atau: ∂ = ∑pt[rt − E(r)]2
t=1
1. Definisi Resiko Total (Total Risk)
Total risk suatu sama dengan total variability dari rate of return tersebut. Total
variability dari rate of return dengan menggunakan variance atau deviasi standar dari satu
periode rate of the return.
Deviasi standar return = √variance = ∂
Deviasi standar dan variance keduanya menyamakan penyimpangan di sekitar nilai
yang diharapkan, atau luas dari distribusi probabilitas.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Total
2. a. Risiko kegagalan, terjadi akibat perubahan kondisi keungan dari perusahaan emiten.
b. Risiko tingkat bunga, resiko ini muncul dari perubahan tingkat bunga yang berlaku di
pasar dan menyebabkan terjadinya fluktuasi harga surat berharga.
c. Risiko pasar, resiko ini muncul dari varibilitas dalam return pasar yang disebabkan oleh
kekuatan surat berharga secara sistematis akibat terjadinya bull market dan bear
market.
d. Risiko manajemen, muncul ketika orang yang mengelola aset investasi membuat
kesalahan yang menyebabkan penurunan nilai aset.
e. Risiko kemampuan membeli, adanya pengaruh perubahan tingkat inflasi yang dialami
suatu negara, sehingga menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang
diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi.
f. Risiko kollabilitas (collability risk), emiten dapat saja menarik surat berharganya di
pasar modal, dengan cara melakukan pembelian kembali.
g. Risiko konversi, kemungkinan adanya penukaran surat berharga yang satu dengan
jenis surat berharga lainnya.
3. Menilai dan Eliminasi Risiko
Berkaitan dengan uraian diatas dan mengacu pada teori manajemen keuangan,
penyederhanaan risiko-risiko, atau klasifikasi risiko total terdiri dari :
a. Risiko sistematis, atau risiko yang tidak dapat didiversifikasikan (undiversifiable),
disebut pula risiko pasar yang berkaitan dengan perekonomian secara makro,
misalnya purchasing power risk, political risk, foreign exchange risk, dan risiko lainnya.
b. Risiko tidak sistematis, disebut juga risiko khusus (unsystematic risk/risiko yang dapat
didiversifikasikan) yang terdapat pada masing-masing perusahaan seperti risiko
kebangkrutan, risiko manajemen, dan risiko industri khusus perusahaan. Didiversifikasi
digunakan untuk mengurangi risiko portofolio dengan cara mempelajari pola tingkat
keuntungan (return) berbagai surat berharga (saham-saham), artinya jika satu porsi
saham mengalami kerugian maka keuntungan dari porsi portofolio lainnya dapat
menutupi.
4. Perhitungan Eliminasi Resiko
a. Memperkirakan tingkat keuntungan (expected return) atau probabilitas keuntungan
saham individual. Rumusnya :E (Ri) = ∑ PijRij
m
j=1 , Atau : jika probabilitas kejadian
sama : E (Ri) =
∑ (Rij)m
j=1
N
b. Menghitung risiko (standar deviasi), yaitu varian dan standar deviasi saham individual.
Rumus jika saham individual :∂1
2
= ∑ Pij[Rij − E(R1)]2m
i=1 , Atau : jika probabilitas
3. kejadian sama :∂1
2
= ∑
N [Rij−E (R1)]2
N
N
j=1 , Standar deviasi adalah √𝜕2 (akar dari
varian).
c. Risiko atau standar deviasi dari saham-saham (portofolio akan berkurang, maka perlu
memilih kombinasi saham yang mempunyai koefisien korelasi yang rendah atau
bahkan korelasi negative, semakin rendah korelasi tingkat keuntungan, semakin
efisien portofolio tersebut. Rumus korelasi (r) : dapat menggunkan formula Karl
Pearson product moment :rxy =
n ∑xy−∑x°∑y
√{n ∑x
2
−(∑x)2} {∑y
2
−(∑y)2
}
, jika probabilitas
kejadiannya tidak sama :rxy =
Covarianxy
∂x ° ∂xy
d. Standar deviasi 2 saham (portofolio). Dihitung dengan rumus :
∂ = √Wa
2 ° ∂a
2 + Wb ∂b
2
+ 2 rabWbWb ∂a ∂b
e. Expect Return atau E(R) 2 saham, dihitung dengan rumus :
E (Rp) = WaRa + WbRb
5. Return Dan Risiko Portofolio Model Markowitz
Keuntungan yang diharapkan dinyatakan dalam presentase. Hasil tersebut diperoleh
dari perkembangan harga saham atau indeks saham individual.
a. Keuntungan yang diharapkan diperoleh dengan formula:
Misalnya, harga saham PT ABC (tidak ada pembayaran deviden): minggu 1 Rp
25.000, minggu 2 Rp 35.000, minggu 3 Rp 27.500, maka dihitung:
Minggu 1 atau r suatu periode=
P1 − Pt−1
Pt−1
=0%
Minggu 2 =
35.000−25.000
25.000
=40%
Minggu 3 =
27.500−35.000
27.500
= -30%
6. Kontribusi Risiko Setiap Saham Pada Portofolio
Kontribusi dalam saham 1 terhadap risiko portofolio tergantung nilai pasarnya (x1)
dan rata-rata kovariannya dengan semua saham dan portofolio tersebut. Dengan kata
lain, risiko yang disumbangkan oleh 1 saham terhadap portofolio tersebut tergantung
pada nilai pasar relatifnya (x1) dan kovariannya dengan portofolio tersebut. Kontribusi
terhadap risiko = x1 ∂1p/ ∂ p
2
. Total proporsi dari risiko yang disebabkan oleh semua
saham dalam portofolio harus sama dengan 1,0.
4. 7. Analisis Portofolio Model Sharpe
Dibandingkan dengan model Markowitz, yang memerlukan sebanyak [N(N+3)/2]
perhitungan, maka untuk jumlah saham yang sama, model Sharpe hanya memerlukan
3N+2 perhitungan. Sharpe menyarankan untuk mengacuhkan kovarian antar saham dan
sebagai gantinya menggunakan informasi hubungan setiap dengan pasar.
8. Perhitungan Risiko Sistematis Dan Tidak Sistematis
Menurut Sharpe, varian yang dijelaskan oleh indeks dapat disebut Systematic Risk
(risiko sistematis).varian yang tidak dijelaskan oleh indeks disebut Residual
Variance/Unsystematic Risk (risiko tidak sistematis)
Risiko sistematis = β2
× (variance indeks)
= β2
∂j
2
Risiko tidak sistematis = (total variance) – (systematic risk)
= e2
Total variance = total risk= β2
∂j
2
+ e2
9. Alokasi Dana Atas Aset Berisiko Dan Aset Bebas Risiko
Terdapat dua cara untuk mengendalikan risiko investasi:
a. Memindahkan dana dari sekuritas berisiko ke obligasi pemerintah (di Amerika
desebut treasury bills). Strategi ini disebut asset allocation decision, karena
memerlukan pemilihan sekuritas pasar yang luas (assets market), dalam kasu ini
alternatifnya berada diantara sekuritas modal sendiri dengan sekuritas pasar uang.
b. Metode ini melakukan pemilihan atas portofolio nyata (actual portofolio) dari aset
berisiko. Pemilihan portofolio aset-aset berisiko disebut security selection decision.
Alokasi aset dan keputusan pemelihan sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa
cara yang saling berhubungan.
Metode bottom-up, yaitu memilih portofolio yang berawal dari memilih sekuritas
diantara kelompok-kelompok aset. Kemudian investor memilih kombinasi yang terbaik
dari sekuritas berisiko, portofolio tersebut dikombinasikan dengan aset bebas risiko untuk
membentuk apa yang disebut complete portofolio.
Pendekatan top-down, dimulai dengan alokasi aset, bagaimana meramu kelompok-
kelompok aset yang luas dari portofolio investor. Kemudian hanya mempertimbangkan
untuk memilih sekuritas-sekuritas dari setiap kelompok aset.
10. Mentolerir Risiko Dan Alokasi Aset
5. Menurut teori utilitas, bagi investor risk averter (penolak risiko), utilitasnya adalah:
U = E(r) − 1/2A ∂2
. Persamaan ini dapat diinterpretasikan utilitas portofolio meningkat
jika expected return meningkat, dan menurun jika variannya meningkat. Investor dengan
karakteristik risk-nuetral, A=0. Semakin tinggi tingkat risk averter akan diperdiksi semakin
besarnya nilai dari A (koefisien risk-averter). Contohnya, rf= 7%, E(rp) = 15%, dan ∂p =
22%, A = 4, maka :
y =
E (rp)−r1
A ∂ p
2
y =
0,15−0,07
4 × 0,222
= 0,41
REFERENSI :
Ahmad, Komaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta : PT
Rineka Cipta.